cover
Contact Name
Nia Kurniasari
Contact Email
niakurniasari17@gmail.com
Phone
+6281578512696
Journal Mail Official
jurnalpiaudqurroti@gmail.com
Editorial Address
Jl. Jembatan Merah, Prayan Kulon No. 166-K, Condongcatur, Depok Sleman, Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Qurroti: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
ISSN : 26852985     EISSN : 27211509     DOI : https://doi.org/10.36768/qurroti
Jurnal Qurroti adalah jurnal pendidikan islam anak usia dini yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta. Jurnal ini sebagai sarana mempublikasikan hasil penelitian dan pemikiran pendidikan anak usia dini oleh para pakat pendidikan, dosen, guru dan mahasiswa. Selain itu jurnal ini dirancang sebagai salah satu alternative untuk mengembangkan ide/gagasan yang progresif guna kemajuan pendidikan anak usia dini di Indonesia. Lingkup Jurnal Qurroti meliputi : Perkembangan Anak Usia Dini Inovasi Kurikulum PAUD Strategi Pembelajararan PAUD Media Pembelajaran PAUD Manajeman PAUD Asesmen/Penilaian PAUD Pengasuhan Anak Usia Dini Filsafat PAUD Konsep Dasar PAUD Inovasi Pendidikan AUD Pengembangan PAUD dll
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2019): Oktober" : 8 Documents clear
PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI METODE EKSPERIMEN DI PAUD ASUHAN BUNDA KABUPATEN ASAHAN Mhd Habibu Rahman
QURROTI : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI Vol 1, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36768/qurroti.v1i2.39

Abstract

AbstrakTulisan ini menyajikan tentang peranan seorang pendidik dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini melalui metode eksperimen. Seorang pendidik harus mampu memberikan stimulasi aktif dalam mengeksplor setiap potensi kreativitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan guru dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini dan jenis kegiatan eksperimen yang dapat memicu kreativitas anak usia dini. Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru kelas, dan anak. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitiandi PAUD Asuhan Bunda dapat disimpulkan bahwa seorang pendidik memiliki peran yang fundamental dalam setiap perkembangan anak usia dini, termasuk di dalamnya kreativitas anak, seorang pendidik harus memberikan stimulasi aktif dan mengeksplor segala potensi kreativitas anak, jenis kegiatan eksperimen yang dilakukan di PAUD Asuhan Bunda diantaranya makanan ajaib, mencampur warna, dan minuman rasa baru.Kata Kunci: Peranan Guru, Kreativitas Anak Usia Dini, Metode Eksperimen
MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING UNTUK ANAK USIA DINI nia kurniasari
QURROTI : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI Vol 1, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36768/qurroti.v1i2.42

Abstract

ABSTRAKAnak usia dini (0-6 tahun) berada pada tahapan usia emas dan mengalami perkembangan otak yang sangat pesat. Pendidikan anak usia dini berguna sebagai wadah yang dapat menumbuhkembangkan segala aspek perkembangan anak. Dalam pembelajaran anak usia dini diperlukan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan potensi kecerdasan anak. Otak merupakan organ sangat penting bagi manusia yang berfungsi sebagai pusat syaraf, pengendali seluruh tindakan, berfikir, mengolah informasi, menganalisis dan menyimpan memori. Perkembangan otak anak mencapai 80% pada usia 0-8 tahun, sehingga disebut the golden ages. Oleh karena itu pemberian rangsangan pendidikan, ketrampilan, bimbingan moral dan agama, sangat tepat diberikan pada usia ini. Pembelajaran berbasis otak, berdasarkan teori Triune (mengaktifkan 3 bagian otak), mengoptimalkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik anak dan pemberdayaan. Selain itu dengan desain pembelajaran dan lingkungan yang kondusif, anak dapat belajar dengan mudah dengan cara yang menyenangkan tanpa paksaan maupun tekanan dari pihak luar. Brain Based Learning berorientasi pada potensi otak anak sehingga pembelajaran mengarah ke active learning. Berdasarkan prinsip Brain Based Learning, pembelajaran dapat diaplikasikan di PAUD menggunakan model pembelajaran konstruktivistik, quantum teaching, multiple intelegence, pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran kooperatif.Kata kunci : pembelajaran berbasis otak, brain based learning, anak usia dini
MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING UNTUK ANAK USIA DINI nia kurniasari
QURROTI : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI Vol 1, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36768/qurroti.v1i2.40

Abstract

ABSTRAKAnak usia dini (0-6 tahun) berada pada tahapan usia emas dan mengalami perkembangan otak yang sangat pesat. Pendidikan anak usia dini berguna sebagai wadah yang dapat menumbuhkembangkan segala aspek perkembangan anak. Dalam pembelajaran anak usia dini diperlukan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan potensi kecerdasan anak. Otak merupakan organ sangat penting bagi manusia yang berfungsi sebagai pusat syaraf, pengendali seluruh tindakan, berfikir, mengolah informasi, menganalisis dan menyimpan memori. Perkembangan otak anak mencapai 80% pada usia 0-8 tahun, sehingga disebut the golden ages. Oleh karena itu pemberian rangsangan pendidikan, ketrampilan, bimbingan moral dan agama, sangat tepat diberikan pada usia ini. Pembelajaran berbasis otak, berdasarkan teori Triune (mengaktifkan 3 bagian otak), mengoptimalkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik anak dan pemberdayaan. Selain itu dengan desain pembelajaran dan lingkungan yang kondusif, anak dapat belajar dengan mudah dengan cara yang menyenangkan tanpa paksaan maupun tekanan dari pihak luar. Brain Based Learning berorientasi pada potensi otak anak sehingga pembelajaran mengarah ke active learning. Berdasarkan prinsip Brain Based Learning, pembelajaran dapat diaplikasikan di PAUD menggunakan model pembelajaran konstruktivistik, quantum teaching, multiple intelegence, pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran kooperatif.Kata kunci : pembelajaran berbasis otak, brain based learning, anak usia dini
PENTINGNYA MENUMBUHKAN KESADARAN ANAK PADA BUDAYA LOKAL Shomiyatun Mpd
QURROTI : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI Vol 1, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36768/qurroti.v1i2.43

Abstract

ABSTRAKMasalah dalam tulisan ini ialah bagaimana pentingnya menumbuhkan kesadaran anak pada budaya lokal. Adapun tujuan dari tulisan ini ingin bagaimana mnumbuhkan kesadaran anak-anak dalam budaya lokal. Budaya juga merupakan identitas bangsa yang patut dihormati dan dijaga serta dilestarikan agar kebudayaan kita tidak hilang dan menjadi warisan anak cucu kelak mempertahankan dan meningkatkan budaya yang positip serta mau mengoreksi, menghindari budaya yang negatip . Hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama termasuk generasi muda dan juga perlu dorongan dari berbagai pihak karena ketahanan budaya merupakan salah satu identitas negara.Cara menumbuhkan kesadaran budaya yaitu dengan penanaman sikap multikulturalisme sejak dini, sosialisasi budaya melalui lembaga pendidikan, penyelenggaraan berbagai pentas budaya, mencintai dan menjaga budaya sendiri.Dengan mengenalkan budaya kepada anak sejak dini akan mengajarkan anak kita bersentuhan langsung pada budaya.Sehingga kedepan anak-anak kita akan menjadi generasi yang bangga dengan budaya bangsa sendiri, mencintai, dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya serta bisa mengembangkan sikap menghargai keberagaman budaya bangsa.dan keberagaman dalam ber-agama.Kata kunci : kesadaran, budaya lokal
MANAJEMEN KETELADANAN GURU RA BERPRESTASI DI YOGYAKARTA Fu'ad Arif Noor
QURROTI : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI Vol 1, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36768/qurroti.v1i2.37

Abstract

AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mengungkap manajemen keteladanan guru RA berprestasi yang termenej di Yogyakarta, sehingga diperoleh guru RA yang mampu menjadi teladan dengan bersungguh-sungguh mempelajari pelajarannya, dengan selalu mencari informasi untuk menjaga agar pelajaran tersebut tidak ketinggalan zaman (never up to date), bersemangat dalam mengajar, memperhatikan murid-muridnya, bersikap adil, mempunyai ekspresi yang cerah, selalu menjaga penampilan, menarik dan menyenangkan, cepat tanggap dan waspada, mempunyai perhatian yang besar dan pengalaman yang luas, serta mampu memberikan motivasi semangat belajar kepada peserta didiknya. Kualitas-kualitas tersebut akan mengantarkan guru menjadi sosok yang disenangi dan dikagumi bagi peserta didiknya. Dan ini akan memudahkan guru dalam melakukan tugasnya, yakni mengajarkan materi atau bahan kepada peserta didik, akhirnya peserta didik mampu mengerti perihal yang disampaikan kepadanya. Fokus perhatian peserta didik pada pribadi gurunya, merupakan hal yang perlu dalam keberhasilanproses belajar maupun mengajarnya. Bagi peserta didik yang telah tertarik pada gurunya, maka dia akan patuh kepada guru tersebut. Dan dia akan melakukan apa saja yang diperintahkan kepadanya. Secara tidak langsung, mereka akan mencontoh sesuatu yang berada dalam diri pribadi guru tersebut. Allah SWT mengingatkan: Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (QS. As-Shoff,61: 3).Kata kunci: manajemen, keteladanan, Guru RA
NEUROANATOMI DAN APLIKASI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI chofsatun ocha; Mifta Lilik Nur; Wiwik Jumiati
QURROTI : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI Vol 1, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36768/qurroti.v1i2.44

Abstract

ABSTRAKNeurosains merupakan satu bidang kajian mengenai sistem saraf yang ada di dalam otak manusia. Neurosains adalah sistem pendidikan baru yang mempelajari sistem saraf. Pendidik umumnya jarang memperhatikan masalah ini, sehingga terjadi perdebatan antara kedua sisi otak-pikiran, jiwa-tubuh, pikiran-hati. Oleh karena itu, pendidikan perlu memasukan neurosains ke dalam praktisi pembelajaran. Tujuan pembuatan makalah ini adalah mengetahui 3 jenis kecerdasan pada manusia terbagi menjadi 3 bagian, yakni : kecerdasan Intelektual atau IQ (Intelegence quotient), Kecerdasan Emosional atau EQ (Emotional quotient) dan Kecerdasan Spiritual atau SQ (Spiritual quotient). Metode yang dipakai pada makalah ini adalah tehnik pengumpulan data tehnik penelitian kualitatifKata kunci : Otak, Pembelajaran, Anak Usia Dini
MANAJEMEN KETELADANAN GURU RA BERPRESTASI DI YOGYAKARTA Fu'ad Arif Noor
QURROTI : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI Vol 1, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36768/qurroti.v1i2.38

Abstract

AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mengungkap manajemen keteladanan guru RA berprestasi yang termenej di Yogyakarta, sehingga diperoleh guru RA yang mampu menjadi teladan dengan bersungguh-sungguh mempelajari pelajarannya, dengan selalu mencari informasi untuk menjaga agar pelajaran tersebut tidak ketinggalan zaman (never up to date), bersemangat dalam mengajar, memperhatikan murid-muridnya, bersikap adil, mempunyai ekspresi yang cerah, selalu menjaga penampilan, menarik dan menyenangkan, cepat tanggap dan waspada, mempunyai perhatian yang besar dan pengalaman yang luas, serta mampu memberikan motivasi semangat belajar kepada peserta didiknya. Kualitas-kualitas tersebut akan mengantarkan guru menjadi sosok yang disenangi dan dikagumi bagi peserta didiknya. Dan ini akan memudahkan guru dalam melakukan tugasnya, yakni mengajarkan materi atau bahan kepada peserta didik, akhirnya peserta didik mampu mengerti perihal yang disampaikan kepadanya. Fokus perhatian peserta didik pada pribadi gurunya, merupakan hal yang perlu dalam keberhasilanproses belajar maupun mengajarnya. Bagi peserta didik yang telah tertarik pada gurunya, maka dia akan patuh kepada guru tersebut. Dan dia akan melakukan apa saja yang diperintahkan kepadanya. Secara tidak langsung, mereka akan mencontoh sesuatu yang berada dalam diri pribadi guru tersebut. Allah SWT mengingatkan: Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (QS. As-Shoff,61: 3).Kata kunci: manajemen, keteladanan, Guru RA
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA DINI DI BA AISYIYAH BEKU KARANGANOM KLATEN muriyanto muriyanto
QURROTI : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI Vol 1, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.281 KB) | DOI: 10.36768/qurroti.v1i2.45

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui bagaimana Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini di BA Aisyiyah Beku, Karanganom Klaten. Dalam mencari data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan metode dokumentas. Yang menjadi obyek penelitian adalah Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini di BA Aisyiyah Beku, Karanganom, Klaten. Setelah penulis berusahan mencari data-data yang dibutuhkan maka penulis dapat mengambil kesimpulan adalah Bahwa kepala sekolah membuat struktur oraganisasi yang ada di PAUD Bustanul Athfal Aisyiyah Beku Karanganom Klaten antara lain pembina, penasehat, kepada sekolah, sekretaris, bendahara, staf administrasi, pendidik (guru), guru Bimbingan Konseling, Dokter anak, operator, dan tata usaha serta office boy. Semua itu bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing dan terkadang juga bekerja bersama-sama. Dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka perkerjaan yang ada di PAUD Bustanul Athfal Aisyiyah Beku Karanganom Klaten dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan dan dengan baik. Selain itu juga ada materi pendidikan agama Islam antara lain Dawaamul Quran, Mutiara Al Quran, mutiara hadis, doa sehari, dzikir harian, asmaul husna. Selain itu telah melakukan cara penilaian yaitu dengan cara Pengamatan atau observasi, percakapan, penugasan, unjuk kerja, penialian hasil karya, pencatatan anekdot, portofolioKata Kunci: Manajemen Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Anak Usia Dini

Page 1 of 1 | Total Record : 8