cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013" : 32 Documents clear
PENGGUNAAN METODE ELEKTROOSMOSIS PADA TANAH LEMPUNG YANG DITAMBAH ABU AMPAS TEBU DITINJAU DARI PARAMETER KUAT GESER TANAH (UJI MODEL FISIK SKALA KECIL DI LABORATORIUM) Andi Tri Utomo; Niken Silmi Surjandari; Noegroho Djarwanti
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.274 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37497

Abstract

Suatu bangunan yang didirikan diatas tanah lempung akan banyak menemui masalah. Stabilisasi tanah adalah perbaikan tanah agar menjadi lebih baik. Elektroosmosis merupakan metode untuk mengurangi kadar air pada tanah lempung dengan menggunakan arus listrik searah (DC). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan parameter kuat geser tanah lempung yang ditambah abu ampas tebu setelah penggunaan metode elektroosmosis tanpa beban awal dan dengan beban awal secara variasi beda potensial. Penelitian ini menggunakan metode elektroosmosis pada tanah lempung yang ditambah abu ampas tebu dengan persentase 10% dari berat sampel. Model elektroosmosis berbentuk box ukuran 40 x 30 x 15 cm, beda potensial 0, 3, 6, 9 dan 12 volt dan diberi perlakuan tanpa beban awal dan dengan beban awal. Pengamatan yang dilakukan adalah parameter kuat geser tanah yaitu nilai kohesi (c) dan nilai sudut geser dalam (?) dengan uji direct shear test. Hasil parameter kuat geser tanah menunjukkan bahwa semakin tinggi beda potensial yang diberikan pada uji elektroosmosis dengan beban awal dan tanpa beban awal pada tanah lempung asli dan tanah lempung yang ditambah abu ampas tebu, semakin besar nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam (?). Pada uji elektroosmosis dengan beban awal pada tanah lempung asli dan tanah lempung yang ditambah abu ampas tebu 10% menghasilkan nilai c dan ? lebih besar dari pada saat tanpa beban awal.
MODEL MATEMATIS PENGUNJUNG STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR (STUDI KASUS DI KOTA SURAKARTA) Nisa Aulia; Amirotul M. H.M; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.277 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37513

Abstract

Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) merupakan tempat di mana kendaraan bermotor dapat memperoleh bahan bakar. Kebutuhan akan bahan bakar terutama untuk kendaraan bermotor tentunya mendorong pemilik kendaraan untuk selalu mendatangi SPBU. Dengan berdirinya SPBU maka akan menimbulkan tarikan lalu-lintas di sekitarnya dan menambah volume lalu lintas. Penelitian ini dilakukan untuk membuat model yang dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah pengunjung serta untuk mengetahui nilai koefisien determinasi (R2). Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung jumlah kendaraan yang memasuki area SPBU tersebut. Analisis model dilakukan dengan analisis model regresi linear berganda metode stepwise dan enter menggunakan program SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bhwa model matematis pengunjung untuk kendaraan ringan dan kendaraan berat adalah Y=19,535 + 0,016 X5, dengan Y adalah jumlah pengunjung (smp/jam) dan X5 adalah arus lalu lintas (smp/jam). Persamaan ini menunjukkan bahwa besarnya arus lalu lintas mempengaruhi jumlah pengunjung SPBU. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,905; sehingga persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel terikat.
ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (STUDI KASUS DI WILAYAH SURAKARTA) Aditya Mahindera Putra; Syafi'i Syafi'i; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.425 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37492

Abstract

Universitas merupakan salah satu jenis fungsi tata guna lahan yang akan menimbulkan tarikan pergerakan kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu model matematis yang digunakan untuk menghitung besar tarikan pergerakan kendaraan akibat pembangunan universitas baru yang dapat mempengaruhi kondisi jaringan jalan yang ada serta untuk mengetahui tingkat validitas dari model tersebut berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2). Pengolahan data menggunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS 16. Model-model yang dihasilkan kemudian di uji secara statistik dan di uji kriteria BLUE. Hasil menunjukan persamaan Y = 191,950 + 62,260X5 dengan variabel bebas X5 adalah jumlah mahasiswa merupakan model yang paling memenuhi persyaratan hasil uji statistik dan uji persyaratan kriteria BLUE Tingkat validitas pada model berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,994, Sehingga persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variable terikat.
PENGARUH KOMPOSISI AGREGAT DAUR ULANG TERHADAP SUSUT PADA BETON NORMAL DAN BETON MUTU TINGGI Bimo Harioseto; Sholihin As'ad; Kusno Adi Sambowo
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.234 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37508

Abstract

Agregat daur ulang merupakan material yang berasal dari hasil daur ulang limbah beton yang bisa dipergunakan kembali didalam konstruksi bangunan dan memiliki nilai ekonomis. Limbah padat hasil dari pembongkaran bangunan yang tidak terpakai bila tidak diolah dapat mencemari lingkungan. Jika diolah dengan benar, limbah konstruksi dapat menghasilkan beton bermutu tinggi dan ramah lingkungan. Pemanfaatan agregat daur ulang ini diharapkan mampu menjadi salah satu penerapan yang dapat mendukung adanya program green concrete. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik beton dengan penggantian sebagian atau seluruh agregat daur ulang jika dibandingkan beton dengan agregat alam ditinjau dari nilai susut beton. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total 72 benda uji. Benda uji terdiri atas beton normal dan beton mutu tinggi dengan variasi komposisi agregat daur ulang 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Setiap jenis campuran beton dibuat 3 benda uji. Benda uji yang digunakan adalah prisma beton dengan panjang 28 cm, tinggi 7,5 cm, dan lebar 7,5 cm. Pengujian susut dilakukan pada umur 1 hari hingga umur 90 hari. Data yang diamati berupa nilai penyusutan yang selanjutnya dianalisis dan didapat besar penyusutan dan prediksi susut jangka panjang menggunakan persamaan ACI 209. Dari analisis diperoleh hasil bahwa agregat daur ulang menambah besarnya nilai susut yang terjadi. Shrinkage terbesar terjadi pada sampel beton normal dengan pemakaian agregat kasar daur ulang sebanyak 100% yaitu sebesar 1014,5 microstrain. Sedangkan shrinkage terendah terdapat pada sampel beton mutu tinggi dengan pemakaian agregat alami sebanyak 100% yaitu sebesar 595,83 microstrain. Hasil pengujian menunjukkan bahwa besarnya susut yang terjadi pada beton mutu tinggi lebih kecil dibandingkan beton normal. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin banyak kadar agregat daur ulang yang digunakan, besarnya nilai susut pada beton akan semakin besar pula.
PERUBAHAN PARAMETER KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON YANG DICAMPUR ABU AMPAS TEBU Adib Syarifudin; Noegroho Djarwanti; Niken Silmi Surjandari
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.293 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37487

Abstract

Tanah tidak hanya sebagai bahan bangunan, tetapi juga berfungsi sebagai pendukung kekuatan konstruksi dasar bangunan. Saat menerima beban akan terjadi penurunan pada tanah, untuk tanah lempung penurunan dapat berlangsung dalam waktu lama. Permasalahan yang diakibatkan penurunan tanah seperti terlihat didaerah Tanon, Sragen, antara lain pada musim hujan tanah bersifat lembek dan daya dukung menjadi rendah, retak-retak pada dinding rumah, jalan bergelombang serta penurunan badan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter indeks pemampatan (Cc), koefisien konsolidasi (Cv), penurunan konsolidasi (Sc) dan waktu penurunan (t)akibat dicampur abu ampas tebu. Abu ampas tebu digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah dengan variasi campuran 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% dari berat kering tanah. Uji konsolidasi satu dimensi dilakukan untuk mendapatkan nilai indeks pemampatan (Cc), koefisien konsolidasi (Cv). Teori penurunan konsolidasi satu dimensi Terzaghi digunakan untuk menghitung penurunan konsolidasi (Sc) dan waktu penurunan (t). Sampel uji konsolidasi menggunakan kadar air optimum dari hasil pengujian pemadatan standard Proctor. Analisis data yang diperoleh untuk mengetahui pengaruh abu ampas tebu terhadap tanah lempung Tanon. Hasil pengujian konsolidasi tanah asli menunjukkan bahwa indeks pemampatan (Cc) laboratoriumdan lapangan masing-masing sebesar 0,322 dan 0,365 serta koefisien konsolidasi (Cv)sebesar 0,0224 cm2/det. Penurunan rata-rata nilai Cclaboratoriumsebesar 16,07% dan Cclapangansebesar 19,87% serta kenaikan rata-rata Cv sebesar 9,79% pada penambahan abu ampas tebu variasi 20%. Penurunan konsolidasi (Sc) semakin berkurang dan waktu penurunan (t) akan semakin cepat seiring penambahan abu ampas tebu. Perubahan parameter konsolidasi terbesar dicapai pada campuran 20% abu ampas tebu.
APLIKASI METODE MOCK, NRECA, TANK MODEL DAN RAINRUN DI BENDUNG TRANI, WONOTORO, SUDANGAN DAN WALIKAN Raras Phusty Kesuma; Agus Hari Wahyudi; Suyanto Suyanto
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.304 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37503

Abstract

Dalam penghitungan simulasi debit, dikenal beberapa model yang umum digunakan seperti Metode Mock, Nreca, Tank Model dan Rainrun. Penelitian ini mencoba mengembangkan beberapa model tersebut sehingga didapatkan hasil terbaik untuk mentransformasikan hujan ke debit. Hasil transformasi terbaik menunjukkan metode yang cocok untuk diaplikasikan pada DAS Bendung Trani. Hasil perhitungan debit terbaik pada DAS Bendung Trani yaitu dengan metode Tank Model memberikan hasil statistik berupa koefisien korelasi (R) = 0,625; selisih volume (VE) = 20%; dan koefisien efisiensi (CE) = 0,664%. DAS Bendung Wonotoro yaitu dengan metode Tank Model memberikan hasil statistik berupa R = 0,462; VE = 20%; dan CE = 0,661%. DAS Bendung Sudangan yaitu dengan metode Rainrun memberikan hasil statistik berupa R = 0,233; VE = 20%; dan CE = 0,196%. DAS Bendung Walikan yaitu dengan metode Tank Model memberikan hasil statistik berupa R = 0,464; VE = 20%; dan CE = 0,391%. Hasil transformasi terbaik dari hujan ke debit di keempat DAS Bendung ditunjukkan oleh metode Tank Model.
PEMODELAN PEMILIHAN MODA ANTARA MONOREL TERHADAP BUSWAY DENGAN METODE STATED PREFERENCE Tommy Bahtiar Saputra; Amirotul MHM; Setiono Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.339 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37520

Abstract

The monorail is part of the main strategy macro transportation pattern in the Jakarta, one of the routes that will be developedis cawang -east bekasi. This study aims to find the modal choice behavior modeling monorail on busway mode usingstated preference methods. In the study, the influence of the attributes used in the form of fare determination, reduction oftravel time, and waiting time. The data used in this study is the secondary data obtained from pollsters a passenger responseto the stated preference method is by providing eight different scenarios.Modelling is done by using a binomial logit models. The selection of model is obtained as follows:Umr -bwy = -5,6356 - 0,0007339(Fmrl - Fbwy) + 0,4316(TRedctnmrl -TRedctnbwy)with F is a variable fare , TRedctn is the variable reduction of travel time. Based on the obtained model, variable reductionof travel time becomes the biggest aspect in the selection mode .
PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROOSMOSIS TERHADAP TEKANAN AIR PORI PADA TANAH LEMPUNG Majid, Abdul; Surjandari, Niken Silmi; As'ad, Sholihin
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.724 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37489

Abstract

Tanah lempung dengan kadar air tinggi kurang memenuhi syarat sebagai tempat mendirikan suatu bangunan Elektroosmosis adalah salah satu metode perbaikan tanah lempung dengan pengaturan drainase menggunakan arus searah (DC) secara langsung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan elektroosmosis terhadap tekanan air pori tanah lempung. Metode elektroosmosis dibuat model fisik di laboratorium. Bahan elektroda adalah tembaga dengan konduktivitas listrik yang tinggi, yaitu sebesar 6 x 107 ?m. Model elektroosmosis dalam bentuk box ukuran 30x30x15 cm dengan variasi beda potensial 0, 3, 6, 9 dan 12 volt. Uji elektroosmosis diberi perlakuan tanpa preloading dan dengan preloading. Pengamatan yang dilakukan adalah ketinggian muka air tanah untuk mendapatkan nilai tekanan air pori dengan pengamatan setiap 24 jam selama 3 hari pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi beda potensial yang diberikan pada uji model elektroosmosis kondisi tanpa preloading dan dengan preloading semakin besar dan semakin cepat penurunan tekanan air pori dengan penurunan terbesar terjadi pada beda potensial 12 Volt. Pada kondisi tanpa preloading dan dengan preloading. penurunan tekanan air pori terbesar dan tercepat terjadi di daerah anoda. Uji model elektroosmosis pada kondisi preloading mengalami penurunan tekanan air pori yang lebih besar dan lebih cepat daripada kondisi tanpa preloading.
ANALISIS KERUNTUHAN BENDUNGAN PACAL Wijayanti, Paska; Suprapto, Mamok; Saido, Agus P.
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.177 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37505

Abstract

Bendungan disamping memiliki manfaat yang besar, juga menyimpan potensi bahaya yang besar. Bendungan yang runtuh dapat menimbulkan banjir dahsyat yang akan mengakibatkan banyak korban. Tujuan dari studi ini adalah mengetahui luasan genangan yang mungkin terjadi akibat dari runtuhnya bendungan dan mengetahui sensitivitas debit puncak banjir yang dihasilkan oleh keruntuhan bendungan terhadap parameter keruntuhan. Simulasi pemodelan banjir dilakukan menggunakan software HEC-RAS 4.1.0. Analisis hujan maksimum harian rerata daerah dilakukan dengan metode Polygon Thiessen. Hasil uji agihan frekuensi yang memenuhi syarat yaitu Metode Log Pearson Type III. PMP DAS Pacal sebesar 518,179 mm. Debit banjir rancangan yang memenuhi kriteria pada grafik Creager adalah metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Nakayasu dengan PMF sebesar 2047,71 m3/dt. Selanjutnya, dilakukan pemetaan banjir akibat keruntuhan overtopping dengan menggunakan software HEC-GeoRAS 4.3.93 yang diintregrasi dalam software ArcGIS versi 9.3. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa debit puncak banjir (Qoutflow) yang dihasilkan oleh keruntuhan bendungan sensitive terhadap perubahan parameter keruntuhan (b dan z) dan variasi koefisien n manning. Hasil analisis pemetaan genangan menunjukkan daerah yang terkena resiko banjir paling tinggi adalah desa Sukosewu, kecamatan Kapas.
REHABILITASI SALURAN DRAINASE KABUPATEN KARANGANYAR PADA SUBSISTEM SONGGORUNGGI Bayu Cahyo Sriutomo; Adi Yusuf Muttaqien; Fajar Srihandayani
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.712 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37484

Abstract

Permasalahan saluran drainase yang seringkali terjadi di daerah perkotaan juga dialami oleh Kabupaten Karanganyar. Tujuan penelitian ini untuk menentukan prioritas saluran yang akan direhabilitasi pada jaringan drainase di Subsistem Songgorunggi berdasarkan pendekatan Analytical Hierarchy Process dan mengetahui faktor yang paling mempengaruhi kinerja dan rehabilitasi sistem drainase di Subsistem Songgorunggi berdasarkan pendekatan Analytical Hierarchy Process. Kebijakan prioritas berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh dalam merehabilitasi saluran drainase mikro yang ada di Subsistem Songgorunggi ditujukan pada saluran primer depan SDN 3 Jaten, dengan skor tertinggi yaitu 0,167 atau 16,7 %. Berdasarkan analisis Analytical Hierarchy Process, faktor partisipasi masyarakat mempunyai peranan paling penting dalam merehabilitasi saluran drainase di Subsistem Songgorunggi dengan skor diatas 7 % karena kerusakan tidak akan bisa direhabilitasi tanpa peran dan partisipasai dari masyarakat.

Page 1 of 4 | Total Record : 32