cover
Contact Name
Gracia Nababan
Contact Email
gracianababan04@gmail.com
Phone
+628989916124
Journal Mail Official
ners.fura@gmail.com
Editorial Address
Jl Tata Bumi No 3, Banyuraden Gamping
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Keperawatan
ISSN : 19785755     EISSN : 26561557     DOI : https://doi.org/10.29238/caring
Core Subject : Health,
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN PRE GENERAL ANESTESI DI RSUD KOTA YOGYAKARTA , Caring : Jurnal Keperawatan
Articles 73 Documents
Penerapan Instrumen National Early Warning Score (NEWS) untuk Menilai Pemilihan Unit Perawatan Eka Mutya
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 10 No. 2 (2021): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/caring.v10i2.425

Abstract

Pentingnya penilaian deteksi dini yang cepat tepat dan akurat pada pasien gawat darurat mengharuskan unit gawat darurat memiliki alat yang dapat digunakan untuk memonitoring kondisi pasien secara berkala dan membantu pemilihan unit yang tepat untuk pasien. National early warning score (NEWS) dapat mendeteksi secara akurat tentang penurunan kondisi atau bahkan kematian yang terjadi pada pasien secara signifikan. National early warning score digunakan sebagai alat monitoring longitudinal pasien selama tinggal di unit gawat darurat, selain itu National early warning score juga dapat menilai ketepatan unit perawatan lebih lanjut. Hasil penelitian yang akan di terapkan di peroleh melalui 10 literatur yang di analisis kemudian salah satu literatur dijadikan acuan utama dalam penulisan. Hasil penelitian ini diterapkan pada 15 orang partisipan yang dipilih berdasarkan kriteria yang ada. Teknik pengumpulan data menggunakan ceklis National early warning score untuk mendeteksi dini saat terjadi penurunan kondisi pasien dengan menilai 7 parameter National early warning score, Observasi penilaian Penilaian National early warning score dilakukan 3 kali selama pasien di unit gawat darurat. National early warning score efektif dilakukan, dibuktikan dengan 15 orang partisipan yang dilakukan penilaian National early warning score dapat di pindahakan ke unit yang sesuai dengan kebutuhan partisipan dalam memperoleh perawatan. National early warning score dapat menjadi salah satu solusi untuk mengetahui kondisi pasien secara longitudinal, serta dapat menilai unit yang tepat untuk partisipan mendapat perawatan lebih lanjut.
Murottal Murottal Qur’an stimulation as Evidance Based Nursing to increase critical patient awareness in Intensive Care Units: Murottal Qur’an stimulation as Evidance Based Nursing to increase critical patient awareness in Intensive Care Units: Stimulasi murottal Qur’an sebagai Evidance Based Nursing untuk meningkatkan kesadaran pasien kritis di Intensive Care Unit Ari Kurniawan
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 10 No. 2 (2021): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/caring.v10i2.427

Abstract

Critical patients who have decreased consciousness require immediate treatment and treatment to reduce pain and prevent death. The purpose of implementing Evidance Based Nursing is to increase the level of awareness in critical patients using murottal Qur’an stimulation. The application of Evidance Based Nursing to 8 people, the sample was selected by purposive method based on predetermined criteria. Murottal Qur’an stimulation using headphones is done once a day for 30 minutes for 3 consecutive days. Murottal Qur’an stimulation using the Surah Ar-Rahman, every day an evaluation after the intervention. Of the 8 samples that performed murottal Qur’an stimulation, 7 samples experienced increased awareness. Murottal stimulation The Qur'an can stimulate the activation of dopamine which physiologically plays a role in increasing one's alertness decreases the tension of the autonomic nervous system that repairs and renews brain nerve tissue, simulation as a neuro protector is to save tissue affected by ischemia, limit infarcted areas so as not to expand, and minimize reperfusion injury, so as to increase the level of awareness of critical patients. Murottal Quran stimulation can increase the level of awareness, so this action can be applied to critical patients who have decreased consciousness. Pasien kritis yang mengalami penurunan kesadaran memerlukan perawatan dan penanganan segera untuk mengurangi kesakitan dan mencegah kematian. Tujuan penerapan Evidance Based Nursing ini adalah untuk meningkatkan tingkat kesadaran pada pasien kritis dengan menggunakan stimulasi murottal Qur’an. Penerapan Evidance Based Nursing pada 8 orang, sampel dipilih dengan cara purposive berdasarkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Stimulasi murottal Qur’an menggunkan headphone dilakukan sehari sekali dengan waktu 30 menit selama 3 hari berturut-turut. Stimulasi murottal Qur’an menggunakan surah Ar-rahman, setiap hari dilakukan evaluasi setelah intervensi. Dari 8 sampel yang dilakukan stimulasi murottal Qur’an, 7 sampel mengalami peningkatan kesadaran. Stimulasi murottal Qur’an dapat menstimulasi pengaktifan dopamin yang secara fisiologis berperan dalam meningkatkan kewaspadaan seseorang menurunkan ketegangan sistem saraf otonom yang memperbaiki dan memperbaharui jaringan saraf otak, simulasi sebagai neuro protektor adalah menyelematkan jaringan yang terkena iskemia, membatasi area yang infark agar tidak meluas, dan meminimalisir cedera reperfusi, sehingga dapat meningkatkan tingkat kesadaran pasien kritis. Stimulasi murottal Quran mampu meningkatkan tingkat kesadaran, sehingga tindakan ini dapat diterapkan pada pasien kritis yang mengalami penurunan kesadaran.
Massage with virgin coconut oil as Evidence Based to reduce the incidence of pressure sores in critical patients Andi Kurniawan; Beti Kristinawati
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 10 No. 2 (2021): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/caring.v10i2.428

Abstract

Patients treated in intensive care are at high risk of decubitus due to prolonged bed rest with conditions of limited mobility and loss of consciousness. The incidence and prevalence of decubitus is one of the most representative indicators of the quality of nursing care. This study aims to determine the effectiveness of giving coconut oil massage to prevent decubitus in the Intensive Care Unit of Sukoharjo District Hospital. Problem analysis is carried out to obtain information about the effectiveness of massage using virgin coconut oil to prevent pressure sores. Massage interventions using virgin coconut oil were carried out on 7 patients treated in the ICU and were selected based on established criteria. Massage action using virgin coconut oil is done once a day for 5 days. The results obtained during the study were effective in reducing pressure sores during from very high to high. The study can be applied to patients who experience bedrest for a long time. There is an effect of skin care with massage effleurage with VCO. Pasien yang dilakukan perawatan di ruang rawat intensif beresiko tinggi mengalami decubitus karena tirah baring yang lama dengan kondisi keterbatasan gerak dan penurunan kesadaran. Insiden dan prevalensi decubitus adalah salah satu indikator yang paling representatif dari kualitas asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian massage coconut oil untuk mencegah decubitus di Ruang Intensive Care Unit RSUD Sukoharjo. Analisis masalah dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang efektifitas massage menggunakan virgin coconut oil untuk mencegah terjadinya dekubitus. Intervensi massage menggunakan virgin coconut oil dilakukan pada 7 orang pasien yang dirawat di ruang ICU dan dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Tindakan massage menggunakan virgin coconut oil dilakukan satu kali sehari selama 5 hari. Hasil yang diperoleh selama penelitian efektif untuk menurunkan luka tekan selama dari sangat tinggi menjadi tinggi. Penelitian dapat diaplikasikan pada pasien yang mengalami bedrest dengan waktu yang lama. Ada pengaruh perawatan kulit dengan massage effleurage dengan VCO.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Activity Daily Living (Adl) Pada Anak Retardasi Mental Di Sekolah Di SLB BC Kepanjen risma larasati; Zulfikar Muhammad; Galuh Kumalasari
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 10 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.023 KB) | DOI: 10.29238/caring.v10i1.431

Abstract

The pattern of parenting with the child’s independence mental retardation can be a major factor causing children unable to do daily activities such as bathing, dressing, toileting, transfer, continence, and feeding indedependently. A child’s independence with mental retardation can affect the balance between self-care and the ability to manager or care for themselves and they really need more supervision and assistance. This method used isobservational design with Cross Sectional approach. The sample in this study were parents of mentally retarded children as many as 59 respondents. The sampling technique used Purpossive Sampling with research instruments is the Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ) questionnaire and the Katz Index. Data analysis techniques used the Spearman Rank. There is a relationship between parenting parents with the independence of daily activities in mental retardation children in the study school at SLB BC Kepanjen. With significant result (p)<0,035=(p)<0,05. Almost all parents with good parenting that is authoritative, also with the independence of children mentally retarted most of them fall into the independent category. So it can concluded that, a child’s mental retardation will very much depend on the parenting style of his parents and good parenting will make a good child’s independence. ABSTRAK Pola asuh orang tua dengan kemandirian anak retardasi mental dapat menjadi faktor penyebab anak tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya seperti mandi, berpakaian, buang air besar dan buang air kecil, berpindah, kontinensia dan makan secara mandiri. Kemandirian seorang anak dengan keterbelakangan mental dapat mempengaruhi keseimbangan antara perawatan diri dan kemampuan untuk mengelola atau merawat diri sendiri dan mereka sangat membutuhkan pengawasan dan bantuan yang lebih. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini orang tua anak retardasi mental sebanyak 59 responden. Teknik sampling menggunakan Purpossive Sampling dengan instrumen penelitian adalah kuisioner Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ) dan Indeks Katz . Teknik analisa data menggunakan Spearman Rank. Ada hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian activity daily living pada anak retardasi mental di sekolah studi di SLB-BC Kepanjen. Dengan hasil signifikan (p) < 0,035 = (p) < 0,05. Hampir seluruh orang tua dengan pola asuh yang baik yaitu authoritative juga dengan kemandirian anak retardasi mental sebagian besar masuk dalam kategori mandiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa, anak retardasi mental akan sangat tergantung pada pola asuh orang tuanya dan pola asuh yang baik akan menjadikan kemandirian anak yang baik pula.
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kejadian Insomnia pada Lansia di BPSTW Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta Riska Dyah Ayu Kusumaningtyas; Arita Murwani
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.311 KB) | DOI: 10.29238/caring.v9i1.443

Abstract

Old age is a cycle of human life experienced and can not be avoided by anyone. The process of becoming elderly, both physically and psychologically, is generally characterized by a deterioration in the quality of life and the functions of the limbs. Mental disorders are closely related to sleep disorder or insomnia is anxiety, insomnia is a disorder of initiating or maintaining sleep.To determine the relationship of anxiety levels with the incidence of insomnia in the elderly at BPSTW Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta.There is a relationship between anxiety level and the incidence of insomnia in the elderly BPSTW Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. This research is a quantitative research in the form of correlational with cross sectional approach. The population in this study were all the elderly that were recorded in Budi Luhur Community Dwelling at Kasongan Street No.88, Kajen, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul Yogyakarta. The sample in this study was 76 respondents with a sampling technique using purposive sampling hypothesis using the Kendall-Tau. Based on the results of the study showed the level of anxiety in the medium category of 24 respondents (31.6%), and the incidence of insomnia in the elderly in the moderate category of 35 responden (46.1%),from the results of the controltest or the results obtained p-value 0.012 with result p-alpha = 0,05 the value p-value < score p-alpha (0,012 < 0.05) so the level of anxiety has a relationship to the incidence of insomnia in the elderly in Budi Luhur Community Dwelling at Kasongan Bantul Yogyakarta. There is a relationship between anxiety level and the incidence of insomnia in the elderly in Budi Luhur Community Dwelling at Kasongan Bantul Yogyakarta.
Analisa Faktor Pencapain Kompetensi Mahasiswa Ners Unriyo di RSUD Dr Moewardi Surakarta Mohamad Judha; Adi Sucipto; Tia Amestiasih; Siti Fadlilah
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 8 No. 2 (2019): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.129 KB)

Abstract

Masalah yang secara umum dialami lembaga pendidikan di Indonesia menyangkut masalah pemerataan, kualitas, relevansi, efisiensi dan efektivitas termasuk mutu lulusan dan pendidikan dosen. Pencapaian target kompetensi lulusan yang masih rendah, sistem pembelajaran di beberapa rumah sakit yang belum memadai, kendala sarana dan prasarana lahan praktik sebagai tempat pembelajaran serta rata-rata tingkat kelulusan uji kompetensi mahasiswa yang masih di bawah 85% sehingga penting kiranya mencari faktor yang mempengaruhi pencapaian kompetensi Mahasiswa Ners sebagai bagian solusi dan pemecahan masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kompetensi Mahasiswa Ners di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain Korelasi Analitik dengan rancangan penelitian Retropektif yang dilakukan di RSUD Dr Muwardi Surakarta. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 131 dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 92 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan Fisher Exact Test dengan ? = 0.05. Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu 51 responden (55,4%). Nilai IPK Akademik S1 sebagian besar adalah sangat memuaskan (B) sebanyak 63 respoden (68,5%). IPK pada tahap profesi sebagian besar adalah sangat memuaskan (B) sebanyak 54 responden (58,7%). Pencapaian hasil try out tingkat nasional sebagian besar kategori kurang sebanyak 52 orang (56,5%). Capaian kelulusan ujian kompetensi mahasiswa mayoritas adalah kompeten yaitu sebanyak 88 responden (95,7%). Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,823 (untuk jenis kelamin), 0,031 (IPK Akademik S1), 0,046 (IPK Profesi ners), (nilai try out nasional), 0,633 (Faktor internal), 1,00 (faktor eksternal), 0,633 (Kemampuan dosen) Ada banyak faktor yang yang mempengaruhi capaian kelulusan uji kompetensi mahasiswa ners yang praktik di RSUD Dr Muwardi yaitu IPK akademik S1, IPK ners dan nilai try out nasional. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan studi lanjutan tentang faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kelulusan seperti pembekalan dan persiapan ukom, kuliah pakar dari tim expert uji kompetensi, sehingga dapat menurunkan angka kegagalan dalam tes kelulusan uji kompetensi.
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan IMS Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Amban Manokwari Santi Rahayu; Yayuk Nuryanti; Ruth H Faidiban
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 8 No. 2 (2019): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.106 KB)

Abstract

Infeksi menular seksual merupakan masalah utama kesehatan wanita. Lebih dari 50% wanita yang terkena IMS tidak memperlihatkan tanda-tanda. Perempuan hamil lebih rentan menderita IMS akibat perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilannya, baik perubahan dalam responimun, hormonal maupun anatomis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persentase faktor istri pasangan lebih dari satu, faktor suami pasangan lebih dari satu, faktor hubungan seks di luar nikah, dan faktor riwayat minum alkohol atau obat-obatan. Desain penelitian desksripsi.Tehnik sampling menggunakan total sampel ibu hamil yang terinfeksi IMS dari bulan Januari sampai dengan Oktober 2018 sejumlah sejumlah 33 ibu hamil, tetapi saat pengambilan data hanya didapatkan 26 responden, karena 7 orang sudah melahirkan. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan istri pasangan lebih dari satu sebanyak 2 (7,7%), suami, pasangan lebih dari satu sebanyak 3 (11,5%), istri pernah melakukan hubungan seks diluar nikah sebanyak 2 (7,7%), suami pernah melakukan hubungan seks di luar nikah sebanyak 14 (53,9), dan responden memiliki riwayat minum alkohol/obat-obatan tidak ada. Kesimpulan faktor penyebab terbanyak IMS disebabkan karena suami melakukan hubungan seks di luar nikah sebelumnya. Saran untuk menghindari akibat IMS pada ibu hamil, diharapkan suami dan istri menjaga perilaku seks dengan setia pada pasangan, sehingga dilahirkan bayi yang sehat.
Efektivitas Penkes Dengan Metode Ular Tangga Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Dampak Perkawinan Anak Di Smpn 2 Gunungkidul Yogyakarta Sri Handayani; Rika Monika; Priska Pipit
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 8 No. 2 (2019): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.335 KB)

Abstract

Perkawinan anak merupakan perkawinan yang dilakukan melalui hukum perdata, agama atau adat, dan dengan atau tanpa pencatatan persetujuan resmi, dimana salah satu atau kedua pasangan adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun. Indonesia menduduki urutan ke 7 di Dunia dengan kejadian perkawinan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penkes dengan metode ular tangga dalam meningkatkan pengetahuan remaja terkait dampak perkawinan anak. Metode berupa penelitian kuantitatif dengan desain pre-eksperimen (One Group Pretest-Posttest Technique). Populasi penelitian adalah seluruh siswa/I SMPN 2 Paliyan sebanyak 106 siswa. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 36 siswi. Uji analisa menggunakan paired t test. Instrumen yang digunakan berupakan kuesioner pengetahuan mengenai dampak perkawinan anak dan media ular tangga. Hasil : sebanyak 36 responden yang berhasil mengikuti penelitian sampai selesai hanya 33 siswi dengan rentang usia 13 -15 tahun, dimana penkes dengan metode bermain ular tangga mampu menaikan 1,4 poin pengetahuan remaja terkait dampak perkawinan anak.
Pengaruh Endorphin Massage Terhadap IntensitasNyeri Pasien Post SectioCaesarea Di RSKIA Sadewa Yogyakarta Nissa Kurniasih; Maryana Maryana; Titik Endarwati
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 8 No. 2 (2019): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.631 KB)

Abstract

Sectio Caesarea adalah kelahiran janin melalui perut yang membutuhkan suatuinsisi ke rahim. Jumlah persalinan sectio caesarea di Indonesia sekitar 30-80% dari total persalinan, data ini menunjukkan peningkatan sekitar 90% dari morbiditas post operasi. Keluhan yang dirasakan oleh pasien postsectio caesarea adalah nyeri. Nyeri akut post operasi dapat mengancam penyembuhan klien post operasi apabila tidak ditangani dengan segera. Salah satu perawatan nonfarmakologi yang bisa dilakukan adalah endorphin massage. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh endorphin massage terhadap intensitas nyeri pasien post sectio caesarea di RSKIA Sadewa Yogyakarta. Bentuk desain penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan prepost test dengan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah non probability sampling dengan purposive sampling dan untuk mengelompokkan responden menggunakan teknik randomisasi dengan metode a table of random numbers (tabel acak) single blind. Sampel dari penelitian adalah 42 responden (20 responden sebagai kelompok intervensi dan 22 responden adalah sebagai grup kontrol).Skala nyeri diukur dengan lembar observasi skala numerik.Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji wilcoxon dan uji chi square 2x2. Hasil analisis menunjukkan perbedaan signifikan skala nyeri prepost antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p 0,001 (p <?). Oleh karena itu, endorphin massage memiliki pengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post sectio caesarea.
Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi Tradisional Di Kelurahan Guwosari Kecamatan Pajangan Bantul Dina Putri Utami Lubis; Istichomah Istichomah; Rika Monika
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 8 No. 2 (2019): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.113 KB)

Abstract

Keluarga berencana merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, faktor yang mempengaruhi rendahnya penggunaan kontrasepsi pada pasangan usia subur adalah kurangnya pengetahuan dan keterbatasan akses informasi terhadap kontrasepsi. Deskritif dengan pendekatan cross-sectional dengan responden 100 penelitimelakukan kunjungan ke Puskesmas untuk mendapatkan informasi kontak person kader dan meminta data pengguna kontrasepsi tradisional tertinggi,kader Puskesmas dan peneliti mencari data pengguna kontrasepsi tradisional Hal ini berarti bahwa pemakaian kontrasepsi telah berjalan sesuai dengan program kontrasepsi rasional artinya pemakaian kontrasepsi lebih banyak digunakan pada pasangan usia subur (PUS) yang masih berada pada usia produktif.