cover
Contact Name
Elvyrah Faisal
Contact Email
virafaisal@yahoo.com
Phone
+6282348867406
Journal Mail Official
jurnal.svastaharena@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palu Jl. Thalua Konchi No.19, Mamboro Kec. Palu Utara, Kota Palu, SUlawesi Tengah
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Svasta Harena: Jurnal Ilmiah Gizi
ISSN : 27464245     EISSN : 27460746     DOI : https://doi.org/10.33860/shjig
Core Subject : Health,
Svasta Harena: Jurnal Ilmiah Gizi (Svasta Harena: Journal of Nutrition Science) (p-ISSN: 2746-4245, e-ISSN: 2746-0746; http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/SHJIG ) is peer-reviewed journal publishing scientific articles from nutrition subjects. This journal has been published by Department of Nutrition, Health Polytecnic of Palu. All articles with subject of Nutrition from national and international researchers are welcome to be submitted to this journal. All published articles were peer-reviewed by reputable reviewers. All published articles were published in Svasta Harena: Jurnal Ilmiah Gizi include results of original scientific research and case studies in the field of : clinical nutrition and dietetics foodservice community nutrition functional foods
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2022): Agustus 2022" : 4 Documents clear
Kurang Energi Kronik (KEK) Berhubungan dengan Kejadian Anemia Remaja Putri: The Relationship between Chronic Energy Deficiency (CED) and Anemia in Adolescent Girls Ika Wirya Wirawanti
Svasta Harena: Jurnal Ilmiah Gizi Vol. 3 No. 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/shjig.v3i1.1427

Abstract

Latar Belakang: Anemia dapat menurunkan produktivitas kerja ataupun kemampuan akademis di sekolah. Anemia juga akan berpengaruh besar bagi ibu dan bayi pada saat kehamilan dan persalinan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Kurang Energi Kronik (KEK) dengan kejadian anemia pada remaja putri. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan populasi penelitian yaitu siswi SMP Negeri 17 Makassar dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 50 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi yaitu remaja putri berumur 12-15 tahun, sudah menstruasi, dan bersedia menjadi subjek penelitian dengan menandatangani informed consent. Penelitian ini terdiri atas variabel independen yaitu Kurang Energi Kronik (KEK), serta variabel dependen yaitu anemia. Data diperoleh secara langsung yaitu data karakteristik menggunakan kuisioner karakteristik, data anemia melalui pengambilan sampel darah kapiler dengan metode finger prick pada jari, dan data KEK melalui pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) menggunakan pita LILA. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Chi-Squaredengan bantuan SPSS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22% responden mengalami KEK, 60% responden mengalami anemia, dan semua responden yang mengalami KEK juga mengalami anemia yaitu sebanyak 11 orang. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara Kurang Energi Kronik (KEK) dengan kejadian anemia pada remaja putri dengan nilai p=0,002. Kesimpulan: Ada hubungan antara KEK dengan kejadian anemia pada remaja putri sehingga remaja putri disarankan untuk selalu memenuhi kecukupan kebutuhan zat gizi dan konsumsi tablet tambah darah untuk menghindari anemia.
Determinan dan Faktor Risiko Stunting pada Remaja di Indonesia : Literature Review: Determinant and Risk Factor Stunting on Adolescents in Indonesia: Literature Review M. Akbar Alwi; Hadzmawaty Hamzah; Abd. Farid Lewa
Svasta Harena: Jurnal Ilmiah Gizi Vol. 3 No. 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita karena kekurangan gizi kronis pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting yang terjadi pada masa balita bisa berefek mengalami stunting pada saat remaja. Oleh sebab itu, status gizi seorang remaja sangat perlu diperhatikan sehingga dapat menhasilkan keturunan yang sehat. Metode: Penelitian ini merupakan peneltian literatur review dengan menggunakan google schoolar dan Pubmed sebagai sumber pencarian artikel. Hasilnya kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Hasil: Determinan dan faktor risiko stunting pada remaja yaitu asupan zink, asupan protein dan sosial ekonomi (jumlah anggota keluarga). Kesimpulan: Asupan gizi (protein dan zink), dan kondisi sosial ekonomi (jumlah berkeluarga) merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting pada remaja. Penelitian stunting pada remaja di Indonesia sangat perlu dilakukan karena referensi mengenai topik ini masih sangat terbatas.
Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Pengetahuan Anemia Dan Kekurangan Energi Kronik Siswi Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmah Poniang: The Effect Of Nutritional Education On Knowledge Of Anemia And Chronic Energy Deficiency Of Students At Islamic Junior High School Darul Hikmah Poniang Diesna Sari; Ummu Kalsum; Muhammad Hosni Mubarak
Svasta Harena: Jurnal Ilmiah Gizi Vol. 3 No. 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/shjig.v3i1.3311

Abstract

ABSTRAK Latar  Belakang: Masalah gizi yang rentan terjadi pada kelompok remaja adalah anemia dan KEK. Pengetahuan seseorang akan sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan terhadap pengetahuan anemia dan kekurangan energi kronik (KEK) pada Siswi MTS Darul Hikmah Poniang. Metode: Jenis penelitian adalah quasi eksperimental dengan desain one group pre-post test. Populasi penelitian yaitu seluruh siswi di Mts Darul Hikmah Poniang. Penentuan sampel menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak dengan  kriteria  inklusi  yaitu  remaja  putri  berumur  12-17  tahun,  sudah menstruasi,  dan  bersedia menjadi  subjek   penelitian  dengan  menandatangani informed  consent berjumlah sebanyak 34 orang siswi. Data pengetahuan dikumpulkan dengan membagikan lembar kuesioner yang telah disediakan. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Terjadi peningkatan persentase jumlah anak yang memiliki kategori tingkat pengetahuan yang cukup terkait anemia yakni dari 23,53 % menjadi 50%, begitupun pada katergori tingkat pengetahuan yang cukup terkait KEK yakni dari 26,47% menjadi 55,89 %. Hasil uji menunjukkan ada perbedaan bermakna secara statistic dengan menggunakan uji Wilcoxon yaitu (p<0,05) antara kedua variable yakni hasil pengetahuan tentang anemia dan KEK yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa penyuluhan gizi. Nilai P pada analisis uji pada pengetahuan anemia menunjukkan angka p = 0,026. Dan Nilai P pada tabel analisis uji pengetahuan KEK menunjukkan angka p = 0,001. Kesimpulan: Ada pengaruh perbedaan hasil pengetahuan tentang anemia dan KEK yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa penyuluhan gizi pada remaja putri
Gambaran Body Image Remaja Putri pada Usia 13-17 Tahun: Body Image Description in 13- 17 years old Female Adolescence Anisa Dwirizky Abdullah; Diesna Sari; Muhammad Hosni Mubarak
Svasta Harena: Jurnal Ilmiah Gizi Vol. 3 No. 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/shjig.v3i1.3312

Abstract

Masa remaja merupakan masa dimana terjadi perkembangan fisik, emosional dan kognitif atau pemikiran. Remaja akan melakukan penilaian terhadap perubahan atau perkembangan fisik berdasarkan pemikirannnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran body image pada remaja putri usia 13 – 17 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri siswa MTS DDI Lapeo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, usia 13 – 17 tahun dengan besar sampel 52 orang. Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui body image diadaptasi dari Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire-Appearance Scales (MBSRQ-AS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61,5% remaja putri yang bersekolah di MTs DDI Lapeo memiliki body image yang rendah (negatif). Hal ini dapat dipengaruhi oleh usia responden yang masih remaja, dan indeks massa tubuh yang mempengaruhi persepsi dan tingkat kepercayaan diri dari responden. Berdasarkan hasil tersebut perlu adanya edukasi dan pemberian informasi kepada siswa khusnya remaja putri agar dapat meningkatkan persepsi positip remaja yang masih kurang terhadap penerimaan diri yang dilihat drai body image.

Page 1 of 1 | Total Record : 4