cover
Contact Name
Yuni Astuti
Contact Email
garuda@apji.org
Phone
+6282221133459
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Open Access DRIVERset
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana" : 7 Documents clear
PENATALAKSANAAN PENINGKATAN ASAM URAT Dwi Mulianda; Margiyati; Andre Dwi Susilo; Jeffri Riyan Mustakim; Nur Khasanah; Shania Nada M; Wiradhika Putera Srilambang
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 1 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan asam urat (hiperurisemia) didefinisikan sebagai peninggian kadar asam urat lebih dari 7,0 ml/dl dan 6,0 mg/dl. Hiperurisemia perlu dilakukan penatalaksanaan untuk membatasi serangan akut, mencegah kekambuhan, dan mencegah komplikasi yang terkait dengan pengendapan kristal urat di jaringan, serta mencegah kecacatan fisik. Penatalaksaan hiperurisemia selain dapat diselesaikan secara farmakologis menggunakan obat-obatan, namun dapat juga dilakukan secara non farmakologis dengan melakukan senam ergonomis, serta manajemen nutrisi. Kegiatan ini bertujuan agar lansia di Posyandu Lansia Setya Manunggal III Kabupaten Semarang dapat mengetahui penatalaksanaan peningkatan asam urat (hiperurisemia). Berdasarkan Evidance Based penatalaksanaan peningkatan asam urat dengan obat-obatan, senam ergonomis, dan manajemen nutrisi signifikan berpengaruh terhadap penurunan asam urat dalam darah. Hasil pengabdian masyarakat diantaranya adalah Lansia Setya Manunggal III Kabupaten Semarang yang hadir pada tanggal 10 Februari 2019 sebanyak 56 orang; Screening asam urat 16 orang (28,6 %) mengalami peningkatan asam urat, 33 orang (58,9 %) asam urat normal, dan 7 orang (12,5 %) asam urat low; terdapat peningkatan pengetahuan lansia setelah diberikan pendidikan kesehatan penatalaksanaan peningkatan asam urat; terdapat peningkatan ketrampilan lansia dalam melakukan senam ergonomic sebagai penatalaksanaan peningkatan asam urat; Lansia Setya Manunggal III Kabupaten Semarang sudah menerapkan penatalaksanaan peningkatan asam urat dalam kehidupan sehari-hari.
PARENTING CLASS : OPTIMALISASI PERAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI PADA ANAK Diana Dayaningsih; Erni Suprapti; Lia Puji Lestari; Novia Ariani; Priyono; Tri Suryani; Winda Sri A
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 1 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak Bawah Lima Tahun (balita) adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu 12 – 59 bulan. Usia balita sebagai usia yang rentan terhadap berbagai serangan penyakit, termasuk penyakit yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi jenis tertentu. Gizi kurang dapat dilihat sebagai suatu proses kurang makan yang terjadi pada balita ketika kebutuhan normal terhadap satu atau beberapa nutrien tidak terpenuhi atau nutrien-nutrien tersebut hilang dengan jumlah yang lebih besar daripada yang didapat. Pola pengasuhan yang berkontribusi dalam status gizi anak salah satunya adalah keterjaminan makanan. Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh peran ibu untuk mengasuh dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang menjadi anak yang berkualitas. Berdasarkan hasil pengkajian awal di wilayah RW IX Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang yang merupakan wilayah binaan Puskesmas Rowosari terdapat 64 balita yang terdaftar di Posyandu, terdapat 1 balita yang beresiko tinggi mengalami gizi kurang (bawah garis merah) serta pengetahuan Ibu dalam masalah nutrisi masih kurang. Tim Pengabdian Masyarakat Akper Kesdam IV/Diponegoro mengadakaan kegiatan Parenting Class untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan nutrisi balita melalui pendekatan keluarga.
PELATIHAN KONSELOR SEBAYA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA REMAJA DI SMP ISLAM NURUL HUDA Margiyati Margiyati; Novita Wulan Sari; Lusi Arifirohwati; Robin Herlex Pattola; Ruwita Dwiyanti; Veni Yudha Widiyanti; Vivi Rahmawati
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 1 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang rawan dan kritis karena perkembangan emosi dan perilaku yang masih belum stabil. Banyak perilaku sehat serta perilaku tidak sehat berkembang selama masa remaja. Data menunjukkan berbagai ragam perilaku yang bersifat larangan banyak dilakukan oleh remaja seperti perilaku merokok, mengkonsumsi alkohol, seks bebas, pola makan tidak sehat dan kurang berolahraga. Meningkatnya perilaku hidup tidak sehat dan kenakalan remaja ini juga didapatkan di SMP Islam Nurul Huda. Data hasil pengkajian menunjukkan 25% siswa laki-laki merokok di luar lingkungan sekolah, 2% siswa pernah melakukan hubungan seks di luar nikah saat berpacaran, 10% sering membolos sekolah, 35% sering makan makanan tidak sehat. Kepala sekolah menyampaikan Trias UKS belum optimal dijalankan sehingga edukasi baik tentang kesehatan fisik ataupun psikologis remaja kurang terfasilitasi. Lokasi sekolah tampak kotor, sampah dibuang sembarangan, dan kamar mandi tidak bersih. Kehidupan di sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai PHBS dan berpotensi sebagai agent of change untuk mempromosikan PHBS khususnya baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Perilaku ini perlu diedukasikan dengan strategi yang tepat pada remaja salah satunya melalui teman sebaya yang telah dilatih menjadi konselor. Kelompok konselor sebaya menjadi salah satu strategi baru untuk mengedukasi remaja karena periode remaja merupakan periode yang sangat dekat dengan peer group, membutuhkan pengakuan dari kelompok atau teman sebaya dan membutuhkan identitas baru yang bisa meningkatkan harga dirinya sehingga menjadi suatu pilihan yang tepat dalam upaya membentengi remaja dari pengaruh negative lingkungan dan membentuk perilaku hidup sehat pada remaja. Analisis fenomena tersebut menjadi latar belakang tim pengabdian masyarakat Akper Kesdam IV/Diponegoro bekerjasama dengan Puskesmas Rowosari untuk melaksanakan kegiatan bertema, “Pelatihan Konselor Sebaya sebagai Upaya Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Remaja di SMP Islam Nurul Huda”. Hasil yang didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan terkait PHBS pada remaja, serta terbentuk kader kesehatan remaja yang berfungsi sebagai konselor sebaya du SMP Islam Nurul Huda.
PENYULUHAN KESEHATAN PENCEGAHAN DAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA WANITA USIA SUBUR DI RW VI KELURAHAN METESEH KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG Yuni Astuti; Tuti Anggarawati; Revi Arysa Bagaskari; Nicky Galuh; M. Naafi’izko; Prita Puspa Hersolina; Sri Rahma Putri
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 1 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker serviks merupakan salah atau penyakit keganasan pada leher rahim atau serviks uteri dan terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tidak terkendali. Kanker serviks ini masih menjadi masalah kesehatan utama bagi wanita dan tingkat prevalensinya sangat tinggi di Indonesia. Di Kelurahan Meteseh bulan Januari-Sepetember 2018 terdapat kasus kanker serviks sebanyak 4 orang. Intervensi untuk mencegah terjadinya kanker ke stadium lanjut maka wanita usia subur perlu diberikan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks. Wanita Usia subur diharapkan mau melaksanakan pemeriksaan IVA dan Paps Smear sehingga kanker serviks bisa dicegah sedini mungkin.
OPTIMALISASI KESEHATAN JIWA REMAJA MELALUI KONSTRUKTIF DEFENSE MECHANISM Tuti Anggarawati; Nanang; Enggar Dwi Prasetyo; Alfia Tyas Mahestye; Bynar Fredy Anggara; Indah Triwahyu Annisa; Adi Irawan
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 1 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja adalah masa transisi usia dimana seseorang belum dikatakan dewasa namun bukan lagi seorang anak. Remaja akan fase pencarian identitas diri, gejolak hormon, dan tekanan yang besar dari sekolah serta lingkungan sekitarnya. Proses pematangan fisik yang terjadi lebih cepat dari proses pematangan kejiwaan (psikososial) menyebabkan remaja harus menghadapi perubagan fisik, kognitif dan emosional yang dapat menimbulkan kondisi stres dan memicu perilaku unik pada remaja. Perilaku –perilaku yang dimunculkan oleh remaja untuk menghadapi kondisi stres seperti cemas, depresi, merokok, menjadi anak jalanan, adiksi game, kekerasan, penyalahgunaan obat, sampai bunuh diri. Bunuh diri merupakan kematian no.2 terbanyak di dunia pada usia 15 – 29 tahun (WHO, Preventing Suicide, 2014), 350 juta orang di dunia diestimasikan mengalami depresi, dan depresi merupakan penyebab disabilitas utama di dunia. (WHO, Depression, 2012). Gangguan mental emosional: gejala depresi dan anxietas pada usia ? 15 tahun sebesar 6% atau sebesar > 14 juta jiwa Gangguan jiwa berat (Psikosis): gejala psikosis sebesar 1,7/1000 atau sebesar > 400.000 jiwa. Salah satu penyebab dari timbulnya gangguan mental emosional sampai akhirnya mengalami psikotik adalah karena remaja tidak mampu dalam beradaptasi pada masa transisi atau dalam menghadapi perubahan kehidupannya. Secara alamiah sebenarnya apabila tubuh baik fisiologis maupun psikologis terpapar oleh suatu stressor atau tekanan atau keadaan yang tidakpasti tubuh akan melakukan suatu mekanisme untuk mempertahankan kondisi tubuhnya seperti semula. Bentuk dari pertahanan diri seseorang berbeda sesuai dengan mekanisme psikis yang diperlukan untuk beradaptasi dengan relitas eksternal.Defence mekanisme yang positif /konstruktif akan membangun jiwa remaja menjadi pribadi yang handal dan siap menjadi generasi penerus bangsa yang dapat dibanggakan untuk keluarga, masyarakat dan negara. Kesehatan jiwa remaja merupakan hal penting dalam menentukan kualitas bangsa. Remaja yang tumbuh dalam lingkungan kondusif dan mendukung merupakan sumber daya manusia yang dapat menjadi aset bangsa tidak ternilai.
OPTIMALISASI LIMBAH PERTANIAN JERAMI PADI DAN HIJAUAN UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA Roudlotun Ni'mah; Farida Isroani
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 1 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v2i1.115

Abstract

Perkembangan kualitas hidup manusia dari waktu ke waktu mengalami perkembangan dan kemajuan.Semua itu bisa terjadi dan berproses melalui pengetahuan, ketrampilan, dan nilai – nilai yang di anggap benar dan baik oleh masyarakat untuk kesejahteraan hidupnya dan dalam rangka mencapai masyarakat madani (civil society), yaitu masyarakat yang terperdayabaik ditinjau dari perspektif ekonomi, budaya dan politik. Pembangunan yang dimaksud adalah usaha yang dilaksanakan untuk dilakukan secara sadar, sistematis dan berkelanjutan untuk mengadakan perubahan guna mewujudkan hari esok yang lebih baik. Mahasiswa merupakan salah satu elemen masyarakat yang berperan sebagai agent of change (agen perubahan) yang dinilai mampu membawa segenap perubahan ke arah yang lebih baik dengan mengabdikan dirinya kepada masyarakat.
Penyusunan Rencana Anggaran Belanja (RAB) Desa Bandungrejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Sunyoto Sunyoto; Sudarman; Septian Yudha Kusuma; Hani Krisnawati; Yetti Iswahyuni
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 1 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v1i2.172

Abstract

Pelaksanaan kegiatan mengajukan pendanaan untuk melaksanakan kegiatan harus disertai dangan dokumen antara lain Rencana Anggaran Biaya Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan perkalian antara volume dengan Analisa Harga Satuan (AHS) Perhitungan volume memerlukan proses yang relatif lebih lama dan memerlukan ketelitian yang akurat. Upaya untuk mempersingkat proses perhitungan Rencana Angguran Biaya adalah dengan manfaatkan teknologi yang ada, maka tidak menutup kemungkinan para penyusun anggaran biaya memanfaatkan teknologi yang berkembang cukup pesat ini. Tekhnologi yang berkembang dewasa ini tidak hanya pada komputer desktop ataupun laptop tetapi gadget yang semakin canggih dan dapat mengeksekusi beberapa aplikasi maupun program yang biasanya dieksekusi pada komputer. Desa Bandungrejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak mendapat dana dan Pemerintah Pusat sebesar Rp 1.000.000.000. Dalam mengalokasikan pengunaan dana desa meminta bantuan pada STIE AKA Semarang untuk memberikan panduan pernyusunan rencana anggaran biaya untuk pembangunan infrastuktur Desa Bandungrejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak STIE AKA Semarang memiliki pemahaman bahwa rencana anggaran belanja bisa disusun secara sederhana oleh warga dan perangkat desa dengan bantuan tenaga ahli (tukang dan mandor).  Penyusunan secara sederhana ini untuk menghemat biaya jasa konstruksi dan untuk informasi harga bisa dicari lewat Google sesuai spesifikasi bahan yang dibutuhkan untuk infrastuktur yang bersangkutan Untuk bentuk format baku yang disyaratkan dalam pelaporan alokasi dana desa disajikan beberapa contoh penyajian laporannya

Page 1 of 1 | Total Record : 7