cover
Contact Name
-
Contact Email
jurnal.P4I@gmail.com
Phone
+6289681071805
Journal Mail Official
jurnal.P4I@gmail.com
Editorial Address
Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
HEALTHY: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan
ISSN : 28278240     EISSN : 28278070     DOI : https://doi.org/10.51878/healthy.v1i2
Core Subject :
HEALTHY: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan berisi tulisan/artikel hasil pemikiran dan hasil penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan Ilmu Kesehatan
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 3 (2022)" : 5 Documents clear
RIWAYAT ANEMIA DAN HIPERTENSI MENJADI FAKTOR DOMINAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH TIURLAN MARIASIMA DOLOKSARIBU; LUSYANA GLORIA DOLOKSARIBU
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v1i3.1427

Abstract

Babies born weighing <2,500 grams are called LBW, the risk of causing death is 20 times higher than normal birth weight babies. Maternal factors, pregnancy factors, fetal factors, placental factors, and environmental factors are risk factors for LBW. The purpose of the study was to determine the dominant factor causing the occurrence of LBW in the perinatology room of RSUD Dr. Pirngadi Medan. This research is descriptive with a cross sectional approach. The population, namely mothers who gave birth to LBW as many as 117 people from January-December 2020, a sample of 32 respondents was taken by consecutive sampling. The results showed that the risk factors for the incidence of LBW were 46.9% age <20 years, history of anemia 34.4% and hypertension 25%, pyrimiparous mother (40.6%) and grande multipara (34.4%). family with income > Rp. 1-5 million/month as many as 53.1%, mothers without drinking alcohol and smoking habits as much as 84.4%, mothers experiencing antepartum bleeding as much as 65.6%, maternal intervals <1 and 1 year each 50.0 %, maternal gestational age <37 weeks as much as 53.1%, not gemelli as much as 78.1%, not exposed to infection 100%, premature rupture of membranes as much as 53.1%), no hydramion, living in highland areas as much as 81 ,2%. It was concluded that the highest risk factors for the incidence of LBW were maternal age at pregnancy <20 years, mothers with a history of anemia and hypertension, primiparas, antepartum bleeding and pregnancy <37 weeks. It is recommended that adolescents maintain their health, especially their reproductive health and delay the age of marriage until the age of 20 years to reduce the risk of low birth weight. ABSTRAKBerat bayi lahir <2.500 gram disebut BBLR, beresiko menyebabkan kematian 20 kali lebih tinggi dibanding bayi berat lahir normal. Faktor ibu, faktor kehamilan, faktor janin, faktor plasenta, dan faktor lingkungan merupakan faktor resiko terjadinya BBLR. Tujuan penelitian mengetahui faktor dominan penyebab terjadinya BBLR di ruang perinatologi RSUD Dr. Pirngadi Medan. Penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu ibu yang melahirkan BBLR sebanyak 117 orang dari bulan Januari-Desember 2020, sampel sebanyak 32 responden diambil secara consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan faktor resiko terhadap kejadian BBLR adalah faktor umur <20 tahun sebesar 46,9%, riwayat penyakit anemia 34,4% dan hipertensi 25%, ibu pirimipara (40,6 %) dan grande multipara (34,4%), keluarga dengan penghasilan >Rp. 1-5 juta/bulan sebanyak 53,1%, ibu tanpa kebiasaan minum alkohol dan merokok sebanyak 84,4%, ibu mengalami perdarahan antepartum sebanyak 65,6%, jarak kehamilan ibu <1 dan ?1 tahun masing-masing 50,0%, usia kehamilan ibu <37 minggu sebanyak 53,1%, tidak gemelli  sebanyak 78,1%, tidak terkena infeksi 100%, ketuban pecah dini sebanyak 53,1%), tidak ada hidramion, bertempat tinggal di daerah dataran tinggi sebanyak 81,2%. Disimpulkan bahwa faktor resiko tertinggi penyebab kejadian BBLR yaitu usia ibu saat hamil <20 tahun, ibu memiliki riwayat penyakit anemia dan hipertensi, primípara, perdarahan antepartum dan kehamilan <37 minggu. Disarankan agar remaja memelihara kesehatan terutama kesehatan reproduksinya dan menunda usia pernikahan sampai usia ?20 tahun untuk menurunkan resiko terjadinya BBLR.
GAMBARAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PENDERITA DEMAM TIFOID ZAITUL WIDAT; ASRI JUMADEWI; SITI HADIJAH
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v1i3.1461

Abstract

Typhoid fever is caused by infection with the bacterium Salmonella typhi which attacks the digestive tract. Clinical symptoms of typhoid fever are characterized by complaints of fever that occur in the afternoon or evening, with a slow and gradual increase in temperature or commonly called step ladder fever. The diagnosis of typhoid fever is in the form of clinical symptoms, physical examination and laboratory examination. One of the laboratory tests by counting the number of leukocytes. The purpose of this study was to describe the number of leukocytes in patients with typhoid fever in dr. Zainoel Abidin. The research method is descriptive with a cross sectional design, which relies on secondary data taken in May 2022, there are as many as 20 respondents who carry out laboratory examinations. The results showed as many as 16 people (80%) with normal leukocyte counts, 3 people (15%), and 1 patient (5%). The average value of the leukocyte count was 8.40 x 103 cells/mm^3 with the lowest value of 3.16 x103 cells/mm^3 and the highest value of 12.90 x 103 cells/mm^3. ABSTRAKDemam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyerang saluran pencernaan. Gejala klinis demam tifoid ditandai dengan adanya keluhan demam yang terjadi pada sore atau malam hari, dengan kenaikan suhu secara lambat serta bertahap atau biasa disebut step ladder fever. Diagnosis penyakit demam tifoid berupa gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Salah satu pemeriksaan laboratorium dengan menghitung jumlah leukosit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran jumlah leukosit pada penderita demam tifoid di RSUD dr. Zainoel Abidin. Metode penelitian adalah deskriptif dengan desain cross sectional, yang mengandalkan data sekunder yang diambil pada bulan Mei 2022, terdapat sebanyak 20 responden yang melakukan pemeriksaan laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 16 orang (80%) dengan jumlah leukosit normal, jumlah leukosit yang meningkat sebanyak 3 orang (15%), dan pasien dengan kadar leukosit menurun sebanyak 1 orang (5%). Nilai rata-rata jumlah leukosit sebesar 8,40 x 103 sel/  dengan nilai terendah 3,16 x103 sel/  dan nilai tertinggi 12,90 x 103  sel/ .
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI KELURAHAN SUNGAI ENAM KIJANG MARINA MARINA; HOTMARIA JULIA; YUSNAINI SIAGIAN; LIZA WATI
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v1i3.1487

Abstract

Hypertension is a disease that cannot be cured but can be controlled. Non-pharmacological therapy is used to lower blood pressure, one of the non-pharmacological therapies is using Mozart classical music therapy. Listening to music with a slow rhythm will reduce the release of catecholamines into the blood vessels, so that the concentration of catecholamines in plasma is low. This study aims to determine the effect of Mozart classical music therapy on blood pressure of hypertensive patients in Sungai Enam Kijang Village. The research design was pre-experimental design with one group pretest-posttest design. The number of samples is 20 respondents with purposive sampling technique. Data collection tools using observation sheets and blood pressure measuring devices. Data analysis used the Wilcoxon sign rank test with a significance of 0.05. The results showed that blood pressure before being given Mozart classical music therapy showed a mild category as many as 14 people (70%), while after giving Mozart classical music therapy was normal 3 respondents (21.4%), high normal 3 respondents (21.4%). , mild 7 respondents (50%), moderate 1 respondent (7.1%). Blood pressure before being given Mozart classical music therapy showed a moderate category of 4 respondents (20%), after being given Mozart classical music therapy it became mild 3 respondents (21.4%) and 1 respondent (7.1%). The results of the Wilcoxon sign rank test, p value = 0.008 (?0.05), that there is an effect of Mozart classical music therapy on the blood pressure of hypertension sufferers in Sungai Enam Kijang Village. It is hoped that health workers will be able to optimize classical music therapy as a complementary therapy to reduce blood pressure in patients with hypertension by playing classical songs in the patient's waiting room ABSTRAKHipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol. Terapi non farmakologi yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah, salah satu terapi non farmakologi yaitu menggunakan terapi musik klasik mozart. Mendengarkan musik dengan irama lambat akan mengurangi pelepasan katekolamin kedalam pembuluh darah, sehingga konsentrasi katekolamin dalam plasma menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik mozart terhadap tekanan darah penderita hipertensi di Kelurahan Sungai Enam Kijang. Desain penelitian pre eksperimental design dengan one grup pretest-posttest desain. Jumlah sampel 20 responden dengan teknik purposive sampling. Alat pengumpul data dengan menggunakan lembar observasi dan alat ukur tekanan darah. Analisa data menggunakan wilcoxon  sign rank test dengan signifikansi ?0,05. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah sebelum diberikan terapi musik klasik mozart menunjukkan kategori ringan sebanyak 14 orang (70%), sedangkan sesudah siberikan terapi musik klasik mozart adalah normal 3 responden (21,4%), normal tinggi 3 responden (21,4%), ringan 7 responden (50%), sedang 1 responden (7,1%). Tekanan darah sebelum diberikan terapi musik klasik mozart yang menunjukkan kategori sedang 4 responden (20%), sesudah diberikan terapi musik klasik mozart menjadi ringan 3 responden (75%) dan sedang 1 responden (25%).  Hasil uji wilcoxon  sign rank test nilai p value = 0,008 (?0,05), bahwa ada pengaruh terapi musik klasik mozart terhadap tekanan darah penderita hipertensi di Kelurahan Sungai Enam Kijang. Diharapkan petugas kesehatan mampu mengoptimalkan terapi musik klasik sebagai salah satu terapi komplementer untuk mengatasi penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan cara memutar lagu-lagu klasik di ruang tunggu pasien
EFEKTIVITAS INTERVENSI MEDIA AUDIO VISUAL AKU BANGGA AKU TAHU DALAM PENCEGAHAN PENULARAN HIV-AIDS PADA REMAJA NURAMALIA NURAMALIA
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v1i3.1515

Abstract

Educational media is a very important component as a means of interaction, one of which is audio-visual media. Health education through the audio-visual media Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) is expected to be able to increase comprehensive knowledge about HIV and AIDS. This study aims to determine the effect of ABAT audio-visual media on HIV and AIDS knowledge of school adolescents in Makassar City. The research design used a quasi-experimental approach with The Nonequivalent Control Group Design. Sampling using random sampling technique, as many as 96 teenagers. The results showed that most of the respondents were in the age group of 17 years (49%), female (52%), grade 12 (51%). Based on the results of the Mann-Whitney U Test, it showed that there were differences in attitudes after the ABAT audio-visual media playback intervention was performed with the frequency of playback three times and once in the intervention group and the control group (p=0.05). Conclusion: there is a significant difference in adolescent attitudes about HIV and AIDS after the intervention. ABAT audio-visual media with three times the frequency of playback is more effective than once. Several comparisons of extension media are needed to better understand the effectiveness of a media. ABSTRAKMedia pendidikan merupakan komponen yang sangat penting sebagai sarana interaksi, salah satunya adalah media audio visual. Pendidikan kesehatan melalui media audio visual Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan secara komprehensif tentang HIV dan AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audio visual ABAT terhadap pengetahuan HIV dan AIDS remaja sekolah di Kota Makassar. Desain penelitian menggunakan pendekatan quasy eksperimen dengan rancangan The Nonequivalent Control Group Design. Penarikan sampel menggunakan teknik random sampling, sebanyak 96 remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada kelompok umur 17 tahun (49%), berjenis kelamin perempuan (52%), tingkatan kelas 12 (51%). Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney U Test menunjukkan ada perbedaan sikap setelah dilakukan intervensi pemutaran media audio visual ABAT dengan frekuensi pemutaran sebanyak tiga kali dan satu kali pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0,05). Kesimpulan: ada perbedaan yang bermakna pada sikap remaja tentang HIV dan AIDS setelah dilakukan intervensi. Media audio visual ABAT dengan frekuensi pemutaran sebanyak tiga kali lebih efektif dibanding satu kali Diperlukan beberapa perbandingan media penyuluhan agar lebih mengetahui tingkat keefektifan suatu media.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS DATA DAN JURNAL UNTUK REKOMENDASI KEBIJAKAN BIDANG KESEHATAN BAMBANG SETIAJI; P.A. KODRAT PRAMUDHO
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v1i3.1649

Abstract

In making policy recommendations in the health sector, valid data or information is needed so that the recommendations conveyed are truly in accordance with the facts on the ground. The recommendations developed do not have to go through lengthy research so that it requires large resources. This can be done quickly through searching data and journals by utilizing information technology. The purpose of this study is to provide information, especially to policy recommendation makers to be able to utilize data-based technology and journals in making policy recommendations in the health sector. The methodology used in this study is through literature searches and various reviews from various sources related to the substance of this study. The findings of this study are the obtaining of information related to how to use data-based information technology and journals for policy recommendations in the health sector. This study only explores data and information through secondary data searches. This study is useful in developing policy recommendations in the health sector effectively and efficiently through the use of data-based information technology and journals. ABSTRAKDalam membuat rekomendasi kebijakan di bidang kesehatan dibutuhkan data atau informasi yang valid sehingga rekomendasi yang di sampaikan benar-benar sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Rekomendasi yang dikembangkan tidak harus melalui penelitian yang panjang sehingga memerlukan sumber daya yang besar. Bisa dilakukan secara cepat melalui penelusuran data dan jurnal dengan memanfaatkan teknologi informasi. Tujuan dari studi ini adalah memberikan informasi khususnya kepada para pembuat rekomendasi kebijakan untuk dapat memanfaatkan teknologi berbasis data dan jurnal dalam membuat rekomendasi kebijakan bidang kesehatan. Metodologi yang digunakan dalam studi ini adalah melalui penelusuran kepustakaan dan berbagai review dari berbagai sumber terkait substansi dari studi ini. Adapun temuan dari studi ini adalah diperolehnya informasi terkait bagaimana memanfaatkan teknologi informasi berbasis data dan jurnal untuk rekomendasi kebjakan bidang kesehatan. Studi ini hanya menggali data dan informasi melalui penelusuran data sekunder. Studi ini bermanfaat dalam mengembangkan rekomendasi kebijakan di bidang kesehatan secara efektif dan efisien melalui pemanfaatan teknologi informasi berbasis data dan jurnal.

Page 1 of 1 | Total Record : 5