cover
Contact Name
-
Contact Email
jurnal.P4I@gmail.com
Phone
+6289681071805
Journal Mail Official
jurnal.P4I@gmail.com
Editorial Address
Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
HEALTHY: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan
ISSN : 28278240     EISSN : 28278070     DOI : https://doi.org/10.51878/healthy.v1i2
Core Subject :
HEALTHY: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan berisi tulisan/artikel hasil pemikiran dan hasil penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan Ilmu Kesehatan
Articles 30 Documents
PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PENDERITA GAGAL JANTUNG KONGESTIF DENGAN KOMORBID DIABETES MELITUS DAN KOMORBID HIPERTENSI HARYATI HARYATI; RAHMAWATI RAHMAWATI
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.943 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i1.846

Abstract

Heart failure is a health problem with high mortality and morbidity rates in both developed and developing countries including Indonesia. It is a chronic disease that impairs the quality of lifeof patients and is associated with characteristics of demography and comorbid diseases. The presence of comorbid diseases can also affect the treatment of heart failure and worsen the symptoms and condition of heart failure. The aimed of this study was to determine the quality of life differences between Hypertension and Diabetes mellitus comorbid of congestive heart failure. This study was a comparative analytical study of 88 heart failure patients who sought treatment at cardiac clinic at RSUD Kota Kendari. The sampling technique was using purposive sampling based on predetermined criteria. Quality of life was measured using the Minnesota Living with Heart Failure (MLHF) questionnaire. Data analysis was performed using Mann Whitney U Test. with a confidence interval 0f 95% (alpha = 0.05). The result analysis showed a p-value 0.497. Conclusion showed that there was no quality of life diference between hypertension and diabetes mellitus comorbid with congestive heart failure in cardiac clinic at RSUD Kota Kendari. Thus, comorbid disease are not a factor affecting quality of life. ABSTRAKGagal jantung merupakan masalah kesehatan dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi di negara maju maupun di negara berkembang termasuk Indonesia. Gagal Jantung Kongestif merupakan penyakit kronik yang mampu menurunkan kualitas hidup pasien dan hal ini berhubungan dengan karakteristik demografi dan penyakit komorbid. Adanya komorbiditas penyakit dapat mempengaruhi pengobatan gagal jantung serta memperburuk gejala dan kondisi gagal jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup penderita gagal jantung kongestif berdasarkan komorbid Diabetes melitus dan Hipertensi. Penelitian ini merupakan studi analitik komparatif terhadap 88 pasien gagal jantung yang berobat di klinik jantung RSUD Kota Kendari yang diambil dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kualitas hidup diukur dengan menggunakan kuesioner Minnesota Living with Heart Failure (MLHF). Analisis statistik menggunakan Mann Whitney U Test dengan interval kepercayaan 95 % (alpha = 0,05). Hasil analisis menunjukkan nilai p = 0,497. Kesimpulan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kualitas hidup penderita gagal jantung kongestif dengan komorbid Diabetes melitus dan komorbid Hipertensi di klinik jantung RSUD Kota Kendari. Dengan demikian Penyakit komorbid bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pada penderita Gagal Jantung Kongestif di RSUD Kota Kendari.
GAMBARAN KECEMASAN, DEPRESI DAN MEKANISME KOPING PERAWAT MENGHADAPI MASA PANDEMI COVID-19 TUNIK TUNIK; ELOK YULIDANINGSIH; AWAN HARIYANTO
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.778 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i1.847

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is a disease caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) and for the first time found in Wuhan, China. Nurses are one of the health professionals who are very risky to the impact of Covid-19. Anxiety psychological disorder is very commonly experienced by the nurses with various cause predictors. This research aimed to provide description of anxiety, depression, and coping mechanism of nurses during Covid-19 pandemic in Trenggalek. The design of this research was cross-sectional study with the total participants of the research were 60 nurses working at dr. Soedomo Hospital and 8 Community Health Center in Trenggalek. The instrument used in this research were two types of questionnaires regarding with anxiety and depression with DASS (Depression, Anxiety, and stress Scale), and coping mechanism to face the stressors and at last the result of the research was described. The result showed that 25% of nurses experienced mild to moderate anxiety, 10% of nurses suffered from mild to moderate depression, and 13% of nurses suffered from the symptoms of mild stress. Coping mechanism applied by the nurses when they experienced the anxiety was seeking for support, doing relaxation and light exercises and praying. Maladaptive coping mechanism used by the nurses when they experienced anxiety and stress were avoiding, self-isolation, silence, crying, anger, and so forth. According to the result, it was expected that the health service provided psychology and psychological therapy to the nurses in order to prevent further complicated impact. ABSTRAKCoronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan pertama ditemukan di Wuhan, China Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang sangat rentan menerima dampak dari munculnya covid-19. Gangguan psikologis kecemasan sangat mudah dialami oleh perawat dengan berbagai sumber penyebab. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran Kecemasan, Depresi dan Mekanisme Koping Perawat di Wilayah Kabupaten Trenggalek Menghadapi Masa Pandemi Covid-19. Desain penelitian ini adalah studi cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 60 perawat yang bekerja di RSUD dr.Soedomo Trenggalek dan 8 Puskesmas di wilayah Kabupaten Trenggalek. Partisipan diberikan kuesioner tentang kecemasan dan depresi dengan menggunakan DASS (Depression, Anxiety and Stress Scale),dan kuesioner yang berisi tentang mekanisme koping dalam menghadapi stressor, kemudian hasil penelitian digambarkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 25% perawat mengalami kecemasan ringan-sedang, 10 % perawat mengalami depresi ringan-sedang dan 13% perawat mengalami gejala psikologis stress ringan. Mekanisme koping yang digunakan oleh perawat ketika mengalami kecemasan adalah mencari dukungan, melakukan relaksasi, melakukan olahragakecil dan berdoa. Mekanisme koping maladaptif yang digunakan sebagian perawat ketika mengalami kecemasan dan stress antara lain menghindar, menyendiri, menjadi pendiam, menangis, marah dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan layanan kesehatan menyediakan dukungan psikologis atau terapi psikologis pada perawat agar kecemasan atau depresi perawat tidak menyebabkan dampak yang lebih berat.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP HIV/AIDS DAN ODHA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENURUNKAN STIGMA MASYARAKAT TERHADAP PENDERITA HIV/AIDS DI DESA KREBET KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN TAHUN 2016 DONY NOERLIANI
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.807 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i1.853

Abstract

Penyakit HIV/AIDS merupakan issue sensitive dibidang kesehatan. Meskipun upaya untuk menekan laju kematian akibat AIDS dapat dikendalikan namun penemuan baru infeksi HIV dan kasus AIDS masih terus bertambah. Salah satu kendala dalam pengendalian penyakit HIV/AIDS adalah stigma dan diskriminasi terhadap penderita AIDS. Bila stigma dan diskriminasi dampak dari kesalahan persepsi tentang HIV/AIDS terus terjadi di masyarakat akan berdampak cukup signifikan terhadap penanggulangan HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang HIV/AIDS dan ODHA di desa Krebet kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi adalah warga desa Krebet Kecamatan Pilang Kenceng kabupaten Madiun dengan jumlah sampel 10 % dari jumlah populasi yang ada dengan criteria sampel yaitu warga desa Krebet yang dapat membaca dan menulis dengan rentang usia 17 tahun keatas. Teknik sampling yang digunakan Consecutive sampling. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan bulan Agustus 2016. Instrument untuk pengumpulan data adalah kusioner. Data umum dianalisis dengan cara frekwensi jawaban dibandingkan dengan jumlah responden yang ada kemudian dikalikan 100 % dan hasilnya berupa prosentase. Data khusus dianalisis dengan score-T, persepsi dinyatakan positif (favorable) apabila nilai T ? Mean T dan persepsi dinyatakan negative ( unfavorable) apabila nilai T < Mean T. Persespsi masyarakat desa Krebet tentang penyakit HIV/AIDS pada sub aspek pengertian HIV/AIDS berpersepsi negatif, sub aspek penyebab penyakit HIV/AIDS berpersepsi positif, sub aspek cara penularan HIV/AIDS berpersepsi negatif dan sub aspek pencegahan HIV/Aids berpersepsi positif. Persespsi masyarakat desa Krebet tentang Odha pada sub aspek keberadaan Odha masyarakat Krebet berpersepsi positif dan sub aspek stigma terhadap Odha berpersepsi negatif. Bentuk stigma yang dilakukan masyarakat yaitu pernyataan bahwa Odha harus dijauhi (35,59%), pernyataan bahwa Odha harus diusir (29,12%), pernyataan bahwa Odha adalah orang yang tidak mampu untuk berkarya dan bekerja (38,53%), pernyataan bahwa Odha tidak perlu dilibatkan dalam kegiatan di masyarakat (38,55%). Masyarakat desa Krebet masih berpersespsi negatif tentang pengertian penyakit HIV/AIDS dan cara penularannya. Sebagian masyarakat desa Krebet masih mempunyai stigma negatif terhadap keberadaan Odha. Pemerintah setempat khususnya Dinkes kabupaten Madiun perlu melakukan penyuluhan dan sosialisasi yang intensif tentang HIV/AIDS sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS dan sebagai langkah awal untuk memperbaiki stigma negatif dan diskriminasi terhadap Odha di kabupaten Madiun, mengingat desa Krebet termasuk dalam wilayah kecamatan Pilang Kenceng yang merupakan tiga besar kasus terbanyak penyakit HIV/AIDS di kabupaten Madiun.
HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLUMPANG BARO KECAMATAN GLUMPANG BARO KABUPATEN PIDIE HALIMAHTUSSAKDIAH HALIMAHTUSSAKDIAH
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.255 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i1.854

Abstract

Pemberian imunisasi berguna untuk memberi perlindungan menyeluru terhadap penyakit-penyakit yang bernbahaya. Dengan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal pemberiannya, tubuh bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan tubuh sehingga tubuh mampu melawan serangan penyaki berbahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Sosial Ekonomi Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi pada anak di wilayah kerja Puskesmas Glumpang Baro Kecamatan Glumpang Baro Kabupaten Pidie tahun 2018. Jenis dan rencana penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Explanatori Reseach dengan pendekatan cross sectional. Explanatori Reseach adalah survei atau penelitian untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabelm – variable melalui penguji hipotesa. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu-ibu yang mempunyai anak yang membawa anaknya untuk di imunisasi pada Puskesmas Glumpang Baro berjumlah 231 orang. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 146 orang ibu yang mempunyai anaak di wilayah kerja puskesmas Glumpang Baro Kabupaten Pidie Tahun 2018 adapun tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Glumpang Baro Kabupaten Pidie (p value 0,003) dan ada hubungan antara pendapatan ibu dengan kelengkapan imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Glumpang Baro Kabupaten Pidie (p value 0,011). Disarankan bagi Puskesmas Glumpang Baro agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam hal penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pemberian imunisasi.
SENAM PROLANIS EFEKTIF MENURUNKAN TEKANAN DARAH DENI METRI; SONO
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.957 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i1.881

Abstract

Hypertension can cause various complication, such as congestive heattd failure or stoke. It’s cause of lack of physical activity in patients with hypertension. Physical activity such as prolanis exercise is a promotive and preventive measure to maintain blood pressure carried out by BPJS. The purpose of this study was to determine the effect of prolanic exercise 2 times aweek on blood pressure of patients with hypertension disease program. This research was carried out for 1 month. A previous study of prolanis exercise once a week did not lower blood pressure. This study uses a quasi-experimental post-test design. The population in this study were patients with hypertension disease program with a total sampling technique of 35 people. Relationship analysis using t test. The results of the study showed that prolanis exercise was effective in reducing blood pressure in hypertensive patients with p value = 0.00 (? = 0.05). The mean initial blood pressure measurement: initial systolic pressure was 147.14 (SD = 6.67) and the mean initial diastolic pressure was 96.29 (SD = 3.82). The mean final blood pressure measurement: end systolic 132.00 (SD = 6.67) and the mean end diastolic pressure 91.71 (SD = 4.90). Prolanis exercise 2 times a week can be applied in the management of hypertension patients. ABSTRAKPenyakit Hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti gagal jantung kongestif, maupun stroke. Ini dapat terjadi diantaranya dikarenakan kurangnya aktifitas fisik pada penderita hipertensi. Aktifitas fisik seperti Senam prolanis yang merupakan salah satu tindakan promotif dan preventif yang diselenggarakan BPJS untuk menjaga tekanan darah. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh senam prolanis terhadap tekanan darah penderita program penyakit Hipertensi dengan melaksanakan senam prolanis dilaksanakan 2 kali seminggu selama 1 bulan. Penelitian sebelumnya senam prolanis 1 kali seminggu tidak berpengaruh menurunkan tekanan darah. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen post testdesign. Populasi pada penelitian ini adalah penderita program penyakit hipertensi (PPHT) dengan teknik pengambilan sample total sampling berjumlah 35 orang. Analisis hubungan menggunakan t test. Diperoleh pengaruh antara senam prolanis dengan tekanan darah pada penderita PPHTdengan nilai p = 0,00 (?=0,05). Rerata tekanan darah pengukuran awal : sistol awal 147,14 (SD= 6,67) dan rerata tekanan diastol awal 96,29 (SD=3,82). Rerata tekanan darah pengukuran akhir :sistol akhir 132,00 (SD= 6,67) dan rerata tekanan diastol akhir 91,71 (SD=4,90). Hendaknya senam prolanis dilakukan 2 kali seminggu dalam pengelolaan penderita hipertensi
PENGELOLAAN KADALUARSA SEDIAAN FARMASI DENGAN TEKNIK TRAFFIC LIGHT DAN INDIGO DI RUMAH SAKIT PRATAMA BATU BUIL KABUPATEN MELAWI AGUNG ARIF PERKASA; ERSA TRI FITRIASARI
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.785 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i1.899

Abstract

Realizing a good government system and to realize the goals of an organization as well as realizing good governance. In addition, actualization activities are carried out in order to realize effective and efficient public services, namely providing pharmaceutical services, especially managing the expiration of pharmaceutical preparations easily and cheaply, and carried out with simple procedures. The specific objectives of this study are to facilitate and optimize pharmaceutical officers in managing drugs and monitoring drugs that are approaching expiration, improving quality and health services by preventing the provision of expired pharmaceutical preparations by providing labeling and classifying the type and expiration date. The results of this study indicate that the availability of appropriate drug boxes for storage of preparations and collections, storage of preparations based on alphabetical order and each type, and separation of preparations according to their respective forms and types, which is then continued by storing and arranging these preparations into separate boxes. pre-made alphabetically and by type. Installing name labels and traffic lights and performing the INDIGO technique (marking and classifying) pharmaceutical preparations, namely the availability of traffic light labels ABSTRAKMewujudkan sistem pemerintahan yang baik serta untuk mewujudkan tujuan suatu organisasi pemerintahan maupun mewujudkan good government. Selain itu juga kegiatan aktualisasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan prinsip pelayanan publik yang efektif dan efisien yaitu memberikan pelayanan kefarmasian khususnya mengelola kadaluarsa sediaan farmasi secara mudah dan murah, serta dilakukan dengan prosedur yang sederhana. Tujuan khusus dari penelitian ini untuk memudahkan dan mengoptimalkan petugas kefarmasian dalam mengelola obat dan mengawasi obat yang akan mendekati kadaluarsa, meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan kesehatan dengan mencegah pemberian sediaan farmasi yang kadaluarsa dengan melakukan pemberian stiker penandaan dan penggolongan berdasarkan jenis dan masa kadaluarsa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tersedianya kotak obat yang sesuai untuk penyimpanan sediaan farmasi dan tersusun, tersimpannya sediaan farmasi berdasarkan abjad dan jenis masing-masing dan dilakukan pemisahan sediaan farmasi sesuai bentuk dan jenisnya masing-masing, yang kemudian dilanjutkan dengan menyimpan dan menyusun sediaan tersebut kedalam kotak yang sudah dibuat sebelumnya berdasarkan abjad dan jenisnya. Pemasangan label nama serta traffic light dan melakukan teknik INDIGO (menandai dan menggolongkan) terhadap sediaan farmasi yaitu tersedianya label traffic light
HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN MINAT MELAKUKAN PERAWATAN PAYUDARA KOEKOEH HARDJITO; ERNA RAHMA YANI; DWI ESTUNING RAHAYU
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.256 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i1.937

Abstract

Problems in giving breast milk need to be prevented as early as possible. One of the prevention strategies is to familiarize the mother with breast care. The purpose of this study was to determine the relationship between mothers' perception of breast engorgement with interest in breast care. The research design used was correlational with a cross-sectional approach. The population in this study were all pregnant women with a sample of 32 people. The sampling technique is purposive sampling. The independent variable in this study was the mother's perception of breast engorgement, while the dependent variable was the interest in breast care. Mother's perception was categorized into positive and negative perceptions, while interest in breast care was categorized into interested and less interested. The statistical test used is Chi-square 2 free samples. The sig value obtained from the Chi-square test is 0.041 this value is smaller than 0.05, so H1 is accepted, there is a relationship between a mother's perception of breast engorgement and interest in breast care. It is hoped that with a positive mother's perception and interest in breastfeeding, health workers can manage it as a potential in building mother's habits to carry out breast care since pregnancy to overcome breastfeeding problems. ABSTRAKPermasalahan dalam pemberian air susu ibu (ASI) perlu dicegah sedini mungkin. Salah satu strategi pencegahannya adalah dengan membiasakan ibu untuk melakukan perawatan payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi ibu tentang bendungan ASI dengan minat melakukan perawatan payudara. Desain penelitian yang digunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan sampel sebesar 32 orang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Variabel bebas pada penelitian ini adalah persepsi ibu tentang bendungan ASI, sedangkan variabel terikatnya adalah minat melakukan perawatan payudara. Persepsi ibu dikategorikan dalam persepsi positif dan negative, sedangkan minat melakukan perawatan payudara dikategorikan dalam berminat dan kurang berminat. Uji statistic yang digunakan adalah Chi square 2 sampel bebas. Nilai sig yang diperoleh dari uji Chi square adalah 0.041 nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan ? 0.05, sehingga H1 diterima yaitu terdapat hubungan antara persepsi ibu tentang bendungan ASI dengan minat melakukan perawatan payudara. Diharapkan dengan persepsi ibu yang positif dan berminat melakukan payudara maka tenaga kesehatan dapat mengelola sebagai potensi dalam membangun kebiasaan ibu untuk melakukan perawatan payudara sejak masa kehamilan guna menanggulangi permasalahan ASI.
GAMBARAN PERILAKU IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG DIRAWAT GABUNG DI RSUD SEKARWANGI KABUPATEN SUKABUMI LISBET OCTOVIA MANALU
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.979 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i1.967

Abstract

Breastfeeding techniques that are not mastered by the mother will have an impact on the mother, such as mastitis, lumpy breasts, sore nipples, while babies do not want to breastfeed, which results in the baby not getting enough milk. The purpose of this study was to find out the description of the behavior of post-partum mothers regarding breastfeeding techniques that were treated in the Sekarwangi Hospital, Sukabumi. The methodology of research who used a descriptive survey research, with a total sample of 54 postpartum mothers. The research instrument adapted Nursalam's (2016) lactation management observation sheet. The data analysis conducted by researchers was descriptive analysis. The results of the analysis showed that most of the respondents had bad behavior about breastfeeding techniques, namely as many as 37 peoples (68.5%). The conclusion of this study shows that the behavior of post-partum mothers about breastfeeding techniques that are treated in the Sekarwangi Hospital is not good. So that nurses are expected to further enhance their roles as caregivers, educators and counselors for postpartum mothers related to proper and correct techniques of breastfeeding. ABSTRAKTeknik menyusui yang tidak dikuasai oleh ibu akan berdampak pada ibu seperti mastitis, payudara bergumpal, putting sakit, sedangkan pada bayi dapat dipastikan bayi tidak mau menyusui yang berakibat bayi tidak akan mendapatkan ASI cukup. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku ibu nifas tentang teknik menyusui yang dirawat gabung di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Metodologi penelitian ini menggunakan penelitian survey yang bersifat deskriptif, dengan jumlah sampel 54 orang ibu nifas. Instrumen penelitian mengadaptasi lembar observasi manajemen laktasi Nursalam (2016). Analisa data yang dilakukan oleh peneliti adalah analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukan sebagian besar responden berperilaku kurang baik tentang teknik menyusui yaitu sebanyak 37 orang (68.5%). Simpulan dari penelitian ini menunjukkan perilaku ibu nifas tentang teknik menyusui yang dirawat gabung di RSUD Sekarwangi kurang baik. Sehingga perawat diharapkan dapat lebih meningkatkan perannya sebagai caregiver, edukator dan konselor terhadap ibu nifas terkait teknik menyusui yang baik dan benar.
GAMBARAN FAKTOR RISIKO RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME PADA NEONATUS DI RSUP DR M. DJAMIL PADANG EFRIZA EFRIZA; PUTRI UM; GUSMIRA YH
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.2 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i2.1064

Abstract

Respiratory Distress Syndrome (RDS) is one of the main causes of respiratory failure and death in neonates, so it can increase morbidity and mortality in neonates. The risk factors for Respiratory Distress Syndrome in neonates can be from the baby, mother or delivery method. The purpose of this study was to describe the risk factors for Respiratory Distress Syndrome (RDS) in neonates at Dr. M. Djamil Padang. This type of research is a descriptive observational study with a retrospective design. The population of this study were all neonatal patients who had been diagnosed by doctors with Respiratory Distress Syndrome (RDS) at Dr. RSUP. M. Djamil Padang from January to December 2019 with 59 samples using the total sampling technique. The measuring instrument used medical record data and analyzed using univariate test and presented in the form of frequency distribution table and percentage. All neonates suffering from RDS were aged 0 – 7 days (100%) of which the majority were male (54.2%) and most were born with a weight < 2500 grams (96.6%) with a gestational age of < 37 weeks (96 ,6%). Neonates born to their mothers experienced Premature Rupture of Membrane (PROM) 11.9%, maternal diabetes 3.4%, hypertension 55.9% and oligohydramnios 8.5% and 94, 9% of neonates suffering from RDS were born by caesarean section. ABSTRAKRespiratory Distress Syndrome (RDS) merupakan salah satu penyebab utama kegagalan pernafasan dan kematian pada neonatal, sehingga dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada neonatus. Faktor risiko Respiratory Distress Syndrome pada neonatus bisa dari faktor bayi, ibu maupun cara persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor risiko terjadinya Respiratory Distress Syndrome pada neonatus di RSUP Dr. M. Djamil Padang.Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan rancangan retrospective study. Populasi penelitian ini adalah semua pasien neonatus yang telah didiagnosis oleh dokter menderita Respiratory Distress Syndrome di RSUP Dr. M. Djamil Padang dari Januari sampai Desember 2019 dengan 59 sampel menggunakan teknik total sampling. Alat ukur menggunakan data rekam medik dan dianalisa menggunakan uji univariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Neonatus yang menderita RDS semuanya berusia 0 – 7 hari (100%) yang mayoritasnya adalah laki-laki (54,2%) dan paling banyak lahir dengan berat badan < 2500 gram (96,6%) dengan usia kehamilan < 37 minggu (96,6%). Neonatus yang lahir dengan ibunya mengalami Premature Rupture of Membrane (PROM) sebanyak 11,9%, yang mengalami diabetes maternal sebanyak 3,4%, yang mengalami hipertensi sebanyak 55,9% dan yang mengalami oligohidramnion sebanyak 8,5% serta sebesar 94,9% neonatus yang menderita RDS dilahirkan dengan cara persalinan sectio caesarea.
EFEKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP KADAR GUL DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 BAHARUDDIN K
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.183 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i2.1089

Abstract

Diabetes mellitus (DM) type 2 is a condition where the body is resistant to the hormone insulin, causing uncontrolled blood sugar levels. If blood sugar levels are not controlled and continue to increase, it will cause complications and reduce the quality/life expectancy of people with type 2 DM. To control blood sugar levels can be done with exercise which is part of the 4 pillars of diabetes mellitus management. One type of exercise that is recommended is aerobic exercise. This study aims to explain the effectiveness of aerobic exercise on blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus. This study used a qualitative descriptive design method with a literature review approach. The databases used are PubMed, Science Direct, and Google Scholar. Search results found 340 articles. After the identification and screening process, 10 articles were obtained that were worthy of being used as literature reviews. Results and Analysis: After doing aerobic exercise in patients with type 2 diabetes mellitus, the average value of blood sugar levels decreased. However, in the study of one article, it was found that after aerobic exercise was done, 2 out of 4 respondents actually experienced an increase in blood sugar levels. Discussion and Conclusion: aerobic exercise can be used as an effective therapy in controlling sugar levels for people with type 2 diabetes mellitus because it can increase insulin sensitivity which is directly correlated positively with increasing glucose absorption in muscles so that it can reduce blood sugar levels directly. ABSTRAKDiabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan keadaan dimana tubuh resisten terhadap hormon insulin sehingga menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol. Apabila kadar gula darah tidak terkontrol dan terus meningkat maka akan menyebabkan komplikasi dan mengurangi kualitas/harapan hidup penderita DM tipe 2. Untuk mengendalikan kadar gula darah dapat dilakukan dengan olahraga yang menjadi bagian dari 4 pilar penatalaksanaan diabetes mellitus. Salah satu jenis olahraga yang dianjurkan yaitu senam aerobik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efektivitas senam aerobik terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan metode desain deskriptif kualitatif dengan pendekatan literature review. Database yang digunakan adalah PubMed, Science Direct, dan google Scholar. Hasil pencarian ditemukan 340 artikel. Setelah proses identifikasi dan skrining kemudian diperoleh 10 artikel yang layak digunakan sebagai literature review. Hasil dan Analisis: setelah dilakukan senam aerobik pada penderita diabetes melitus tipe 2, rata-rata nilai kadar gula darah mengalami penurunan. Tetapi dalam penelitian salah satu artikel ditemukan bahwa setelah senam aerobik dilakukan, 2 dari 4 responden justru mengalami peningkatan kadar gula darah. Pembahasan dan Kesimpulan: senam aerobik dapat dijadikan sebagai salah satu terapi dalam upaya pengendalian kadar gula bagi penyandang diabetes melitus tipe 2 yang efektif karena bisa meningkatkan sensitivitas insulin yang berkorelasi langsung secara positif terhadap peningkatan penyerapan glukosa dalam otot sehingga dapat menurunkan kadar gula darah secara langsung

Page 1 of 3 | Total Record : 30