cover
Contact Name
Muhammad Malthuf
Contact Email
m_malthuf@uinmataram.ac.id
Phone
+6281805771373
Journal Mail Official
jurnalsociety@uinmataram.ac.id
Editorial Address
Kampus 2 Universitas Islam Negeri Mataram, Jl. Gajah Mada no. 100 Mataram, Nusa Tenggara Barat
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Society : Jurnal Jurusan Tadris IPS
ISSN : 20870493     EISSN : 27155994     DOI : https://doi.org/10.20414/society.v12i2
Core Subject : Social,
Jurnal Society adalah jurnal yang dikelola oleh Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang terbit dua kali dalam setahun dengan ISSN (p) 2087-0493 pada bulan Juni dan Desember. UIN Mataram merupakan transformasi IAIN Mataram menjadi UIN Mataram berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2017 tentang Universitas Islam Negeri Mataram (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 67). Jurnal Society menjadi salah satu jurnal alternatif untuk mempublikasikan artikel ilmiah hasil kajian, hasil laporan penelitian, seminar dan lain-lain yang berkaitan dengan pendidikan, ekonomi dan sosial.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 2 (2017): Desember 2017" : 6 Documents clear
DAYA SERAP ANGGARAN PENDIDIKAN DI KOTA MATARAM Bq. Ari Yusrini
SOCIETY Vol. 8 No. 2 (2017): Desember 2017
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.427 KB) | DOI: 10.20414/society.v8i2.1502

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan anggaran pendidikan berbasis kinerja di Kota Mataram dan mengetahui daya serap anggaran pendidikan berbasis kinerja di Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuannya untuk mengungkap fakta yang terdapat dilapangan dan memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rata-rata selama 10 (sepuluh) tahun anggaran pendidikan di DIKPORA Kota Mataram sebesar 40,88 persen dari APBD. Rencana Kerja Anggaran (RKA) DIKPORA Kota Mataram yang telah disusun 90 persennya merupakan belanja tidak langsung, sisanya 10 persen digunakan untuk belanja langsung. Daya serap anggaran tahun 2013-2016 membentuk pola, dimana pada triwulan I penyerapannya sangat lambat (17,97 persen) tetapi pada triwulan IV sangat cepat (98,17 persen). Nilai tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan rata-rata nasional yang mencapai 96,86 persen.
KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA Haliliah Haliliah
SOCIETY Vol. 8 No. 2 (2017): Desember 2017
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.814 KB) | DOI: 10.20414/society.v8i2.1503

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dibandingkan dengan metode caramah dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan keterampilan sosial. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan desain pretest-posttest group design. Data dianalisis secara multivariat dengan taraf signifikansi 0,05 untuk pengujian kesamaan rata-rata kelompok dan ditindak lanjuti dengan analisis univariat pada taraf signifikansi 0,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif secara signifikan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dibandingkan dengan metode ceramah, dan 2) Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif secara signifikan untuk meningkatkan keterampilan sosial dibandingkan dengan metode ceramah. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki empat unsur penting: 1) penyampaian materi, 2) kerja kelompok, 3) Presentasi kelompok, dan 4) pemberian kuis.
DAMPAK PEMBERIAN PEMAHAMAN KEAGAMAAAAN BAGI NARA PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN Abdullah Muzakkar
SOCIETY Vol. 8 No. 2 (2017): Desember 2017
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.655 KB) | DOI: 10.20414/society.v8i2.1504

Abstract

Laju frekuensi tindak pidana menunjukan peningkatan dari tahun ketahun, baik secara kuantitats maupun kualitas, seperti maraknya perjudian, pembunuhan, penganiayaan, perampokan, penipuan, pemerasan (penggelapan), kejahatan dalam jabatan, psikotropika, kejahatan, subversi (korupsi) dan sajam(senjata tajam), serta perkosaan. Berangkat dari fakta dan fenomana tersebut para pelaku tindak kejahatan itu ditampung oleh sebuah lembaga yang dinamakan lembaga pemasyaratan sesuai dengan undang-undang dan pasal-pasal kejahatan yang telah dieksekusi oleh pihak pengadilan, sesuai dengan kasus pelanggarannya. Salah satu tujuan para pelaku di di tampung di lembaga pemasyarakatan adalah agar nara pidana tidak lagi melakukan tindakan kriminal atau dengan kata lain adanya lembaga pemasyarakatan tersebut sebagai efek jera bagi si pelaku kriminal. Namun pada kenyataannya banyak nara pidana, begitu keluar dari lembaga pemasyarakatan bukannya jera melakukan kriminal, melainkan melakukan tindakan kriminal lagi sehingga banyak nara pidana residivis. Mengapa hal ini terjadi?, ini dikarenakan pola pembinaan yang dilakukan di lembaga pemasyarakatan cenderung mengabaikan aspek sosial keagamaan, akan tetapi lebih menekankan pada aspek fisik. Maka sebagai tindak lanjut dari tujuan pokok undang-undang, perlu adanya dorongan atau motivasi dari dalam yaitu melalui pembinaan rohani, dalam hal ini pemahaman agama, untuk mengembalikan narapidana kembai ke tengah-tengah masyarakat seperti semula, dalam arti manusia yang tidak melanggar selama dia menjalani pidananya di dalam lembaga pemasyarakatan akan menerima dengan lapang dan dapat mengambil hikmahnya untuk perbaikan diri. Hal ini tidak terlepas dari peran agama yang diberikan bagi narapidana di dalam lembaga pemasyarakatan. Pemahaman agama yang diberikan bagi narapidana di dalam lembaga pemasyarakatan, banyak sekali manfaatnya bagi narapidana itu sendiri antara lain: (a) Dapat mencegah/mengurangi pengulangan kembali kejahatan, (b) Dapat menentramkan batin, (c) Dapat menjadi penolong dalam kesukaran (d) Sebagai penuntun di dalam kegelisahan dan kegelapan.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAR LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Hadi Gunawan Sakti; Sutria Hikayati
SOCIETY Vol. 8 No. 2 (2017): Desember 2017
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.333 KB) | DOI: 10.20414/society.v8i2.1505

Abstract

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab, masih rendahnya motivasi siswa dalam belajar khususnya pada mata pelajaran Matematika, Hal ini berdampak pada hasil belajar yang rendah, belum tercapainya ketuntasan belajar dan aktivitas siswa kurang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Ada Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Reppetition) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Lembar Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Lembar Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode tes sebagai metode utama dan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara merupakan metode pendukung. Teknik analisisdata menggunakan rumus statistikt-test. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung8,718 sedangkan ttabelpada taraf signifikansi 5% dengan db = N-1=24-1= 23 diperoleh 2,069. Berdasarkan hasil tersebut maka thitung 8,718>ttabel 2,069. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, maka hasil analisis data dalam penelitian ini dinyatakan Signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa AdaPengaruh Penggunaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Lembar Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.
THE EFECT OF SHORT ENGLISH MOVIES IN TEACHING LISTENING: AN EXPERIMENTAL STUDY AT EIGHT GRADE OF SMPN 10 MATARAM IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 Liza Zohraeni; Nurul Iman
SOCIETY Vol. 8 No. 2 (2017): Desember 2017
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.247 KB) | DOI: 10.20414/society.v8i2.1506

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari Film Pendek Bahasa Inggris dalam Pengajaran Listening. Penelitian ini menggunakan design kelompok eksperimen tunggal dan kelompok yang terpilih adalah kelas VIII-E yang terdiri dari 33 siswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random dampling atau sampel yang diambil secara acak. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan pre-test, treatment, dan post test. Temuan ini menunjukkan bahwa nilai t-test lebih tinggi dari t-tabel. 12.98> 1,697 pada signifikan 0,05 dan 12,98> 2,750 dan pada tingkat signifikan 0,01 derajat kebebasan (df) 32. Hal ini berarti Hipotesis Nol (Ho) yang menyatakan bahwa “Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan film pendek bahasa inggris dalam pengajaran mendengar “ditolak sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa” Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan film pendek bahasa Inggris dalam pengajaran mendengar “diterima. Penelitian ini menunjukkan bahwa film pendek bahasa Inggris signifikan untuk diterapkan dalam pengajaran mendengar di kelas delapan SMPN 10 Mataram pada tahun akademik 2015/2016.
“HAJI” ANTARA KEWAJIBAN AGAMA ATAU SEBAGAI MODAL SOSIAL (STUDI PADA MASYARAKAT DESA SURADADI KECAMATAN TERARA)
SOCIETY Vol. 8 No. 2 (2017): Desember 2017
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.717 KB) | DOI: 10.20414/society.v8i2.1966

Abstract

Terdapat persoalan baru tentang gelar haji tersebut yakni, gelar haji secara pelan-pelan dan tidak disadari oleh masyarakat dapat membawa suatu perbedaan kepada masyarakat lainnya, yakni dalam bentuk munculnya lapisan-lapisan sosial pada kehidupan masyarakat. Hal ini tercermin dari adanya perbedaan penampilan dan penghormatan dari masyarakat yang sudah bergelar haji dengan masyarakat yang belum melaksanakan ibadah haji, lama-kelamaan perbedaan ini menyebabkan timbulnya kelas-kelas sehingga terjadi persaingan dan kompetisi dalam untuk mendapatkan kelas dan status terbaik dihadapan masyarakat. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan penerapan kualitatif. Objek penelitiannya adalah masyarakat Desa Suradadi yang bergelar haji, dan yang menjadi subjek penelitiannya adalah masyarakat jajar karang yang terdapat pada Dusun Suradadi Selatan Kecamatan Terara, dengan fokus penelitian pada 10 orang informan yang terdiri dari: 3 orang masyarakat yang sudah bergelar haji, 3 orang masyarakat calon haji yang masih berada pada daftar tunggu (waiting listI), 2 orang masyarakat biasa yang kurang mampu, 1 orang tokoh agama, dan 1 orang dari tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan datanya menggunakan 2 jenis data yakni: data primer yang terdiri dari Observasi dan wawancara, dan data skunder yang berupa dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Masyarakat berusaha meningkatkan statusnya dalam masyarakat, serta terdapatnya hubungan antara gelar haji dengan peningkatan status sosial masyarakat yang terwujud dalam modal sosial. Hasil penelitian ini sesuai dengan teorinya Marx tentang adanya sejarah perjuangan kelas pada masyarakat, dan modal sosial yang berupa gelar haji inilah yang ditempuh masyarakat untuk menaikkan dan memperkuat status sosialnya. Gelar haji ini dibutuhkan oleh semua elemen atau kelompok sosial dalam masyarakat, baik itu pada masyarakat jajar karang dan atau pun masyarakat bangsawan, keduanya sama-sama membutuhkan gelar haji tersebut. Gelar haji ini selain sebagai perwujudan pelaksanaan perintah agama, ternyata juga berdampingan dengan modal sosial masyarakat, yakni memiliki nilai ganda selain sebagai pelaksanaan perintah agama juga berfungsi sebagai media peningkatan dan memperkuat status sosial seseorang dalam masyarakat atau disebut sebagai modal sosial seperti teorinya Francis Fukuyama.

Page 1 of 1 | Total Record : 6