cover
Contact Name
Sumantri
Contact Email
jurnalwanatani11@gmail.com
Phone
+6285261455244
Journal Mail Official
jurnalwanatani11@gmail.com
Editorial Address
Kompleks Perumahan Griya Lumandi
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Wanatani
ISSN : -     EISSN : 28087704     DOI : https://doi.org/9.jip/005
Core Subject : Agriculture,
Focus & Scope 1. Ilmu-ilmu pertanian 2. Ilmu dan Teknologi Tanaman 3. Pascapanen 4. Sosial ekonomi Pertanian 5. Ketatawilayahan
Articles 26 Documents
Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing terhadap Pertumbuhan Tanaman Sorgum Putih Sumantri
Wanatani Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.125 KB) | DOI: 10.51574/jip.v1i1.2

Abstract

Penggunaan pupuk probiotik dan pupuk organik merupakan salah satu cara untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Pupuk organik kotoran kambing memiliki kandungan N yang cukup tinggi, dan pupuk probiotik NOPKOR (Nitrogen Phospat Kalium Orgnism Recovery) berguna untuk mengembalikan jasad renik di dalam tanah sehingga meningkatkan kandungan makronutrien tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan pupuk organik kotoran kambing dengan pupuk probiotik NOPKOR dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktifitas maupun kandungan proximat nutrisi biji tanaman sorgum (Sorghum bicolor L.). Penelitian dilaksanakan di kebun Percobaan Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma, pada tanggal 6 Maret – 20 Juni 2017. Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan yaitu perlakuan A dengan kotoran kambing, perlakuan B dengan kotoran kambing dan pupuk probiotik nopkor, dan perlakuan C yaitu kontrol negatif. Parameter yang diamati dalam penelitian adalah tinggi batang, jumlah daun, berat biji per malai dan kandungan proximat nutrisi biji sorgum. Data yang diperoleh akan dianalisa secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan analisis kandungan makronutrien tanah yang meliputi C- organik, Nitrogen (N), Phospor (P), Kalium (K), perlakuan B memiliki kandungan yang tertinggi. Hal tersebut selaras dengan analisa kandungan proximat nutrisi biji sorgum pada perlakuan B yang memberikan hasil yang terbaik dari perlakuan yang lainnya. Hasil pertumbuhan dari parameter tinggi dan berat biji per malai tidak memberikan hasil yang sesuai dengan analisa kandungan tanah. Hal tersebut disebakan oleh polimorfisme yang terjadi di beberapa tanam dalam setiap perlakuan. Penggunaan pupuk organik kotoran kambing dengan pupuk probiotik NOPKOR baik untuk budidaya tanaman sorgum karena hasil kandungan proximat nutrisi biji yang dihasilkan tinggi.
Konsep berpikir sistem Pertanian Amrul Ishak
Wanatani Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.127 KB) | DOI: 10.51574/jip.v1i1.3

Abstract

Sistem adalah suatu gugus dari elemen yang saling berhubungan dan terorganisisasi untuk mencapai suatu tujuan. System thinking diperlukan karena banyaknya permasalahan atau persoalan di dunia nyata yang kompleks dan beragam yang tidak dapat dipecahkan oleh Natural Science atau pendekatan metode spesifik saja. Persoalan-persoalan yang biasanya dipecahkan memakai pendekatan sistem adalah persoalan yang kompleks, dinamis, dan stokastik. Sedangkan system thinking itu sendiri dalam memecahkan persoalan di atas harus berpikir holistik, siberrnetik dan efektif.
Sikap Mental Petani dalam Usaha Bidang Pertanian Tanaman Pangan Yitran Rahayuning T
Wanatani Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.229 KB) | DOI: 10.51574/jip.v1i1.4

Abstract

Sikap mental petani di desa Jirenne dalam menjalankan roda pertanian sering dihalangi oleh karena tidak adanya infrastruktur dalam hal ini jalan, dimana belum bisa digunakan oleh para petani untuk dapat menjual hasil pertanian mereka, begitupun juga keadaan adat yang menjadi pedoman hidup masyarakat Desa Jirenne serta perintah untuk tidak boleh melanggar adat tersebut. Kebersamaan dan sikap saling membantu dalam masyarakat tani untuk ikut serta membantu sesama masyarakat dalam bercocok tanam guna memanfaatkan lahan yang kosong untuk bertani. Pelaksanaan pertanian oleh masyarakat Desa Jirenne dalam hal ini para petani sudah memberi dampak yang positif bagi perkembangan pemikiran masyarakat dalam bidang pertanian dimana sudah adanya pengetahuan mengelola tanah yang kosong untuk dijadikan sebagai temapt bercocok tanam sehingga dari perubahan seperti inilah maka akan membuat masyarakat bisa maju dan sejahtera khusunya dalam bidang pertanian
Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani dengan Tingkat Penerapan Model Pengelolaan Tanaman Terpadu Marlina Bakri
Wanatani Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.111 KB) | DOI: 10.51574/jip.v1i1.5

Abstract

Komponen yang berpengaruh tinggi terhadap produktivitas yaitu pada komponen pengolahan lahan. Komponen pada sistem tanam sudah menggunakan jarak tanam jajar legowo. Komponen pengairan sudah menggunakan pengairan berselang.Komponen pemupukan berimbang. Komponen umur panen tanaman padi sudah sesuai dengan varietas padi yang digunakan. Selanjutnya komponen yang berpengaruh rendah terhadap produktivitas yaitu pada komponen lahan pembibitan. Komponen penyiangan gulma yang tidak sesuai yang disarankan penyuluh. Komponen pada pengelolaan organisme pengganggu tanaman terpadu yang menggunakan pestisida.
Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Kakao Ulil Amri
Wanatani Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.916 KB) | DOI: 10.51574/jip.v1i1.6

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan dan kelayakan usahatani kakao. Dalam penelitian ini responden ditentukan berdasarkan jenis pemeliharaan kebun kakao yaitu kebun tidak terawat, kebun dirawat seadanya, kebun dirawat intensif dan kebun yang memptaktekan PHT berdasarkan ilmu yang telah mereka dapatkan dari Dinas maupun LSM. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari petani sampel, dan data skunder yang didapatkan dari Dinas Pertanian dan pihak terkait. Berdasarkan hasil penelian ini diperoleh hasil bahwa kebun kakao yang dirawat dan tidak dirawat mampu menghasilkan pendapatan pada petani, sedangkan bila dianalisis menggunakan perbandingan antara biaya dan pendapatan diperoleh hasil bahwa kebun yang dirawat intensif dan mempraktekan PHT yang layak untuk diusahakan karena memiliki R/C Ratio > 1,07 dan 1,18.
Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian terhadap Kesempatan Kerja dan Distribusi Pendapatan Faqih
Wanatani Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.472 KB) | DOI: 10.51574/jip.v1i2.16

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencarian penduduknya, dengan demikian sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Melalui strategi pembangunan nasional dengan memperhatikan keunggulan yang dimiliki Indonesia, revitalisasi pertanian menjadi salah satu strategi utama pembangunan nasional. Hasil penelitian diperoleh model pertama melalui uji F ada perbedaan pengaruh pembangunan sektor pertanian terhadap kesempatan kerja di Provinsi Sulawesi Selatan sebelum dan sesudah revitalisasi pertanian. Melalui uji t untuk variabel pembangunan sektor pertanian ada pengaruh pembangunan sektor pertanian terhadap kesempatan kerja di Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk variabel revitalisasi pertanian ada pengaruh revitalisasi pertanian terhadap kesempatan kerja di Provinsi Sulawesi Selatan. Model kedua melalui uji F tidak ada perbedaan pengaruh pembangunan sektor pertanian terhadap distribusi pendapatan di Provinsi Sulawesi Selatan sebelum dan sesudah revitalisasi pertanian. Melalui uji t untuk variabel pembangunan sektor pertanian tidak ada pengaruh pembangunan sektor pertanian terhadap distribusi pendapatan di Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk variabel revitalisasi pertanian tidak ada pengaruh revitalisasi pertanian terhadap distribusi pendapatan di Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil penelitian dan catatan lapangan selama penelitian berlangsung, banyak kelemahan – kelemahan dalam penelitina ini sehingga ada hal yang kiranya perlu mendapat perhatian, yaitu perlu adanya penelitian lanjutan mengenai pengaruh pembangunan sektor pertanian terhadap peningkatan kesempatan kerja dan distribusi pendapatan di Provinsi Sulawesi Selatan
Pengaruh Faktor Sosial terhadap Pendapatan Petani Jagung di Kelurahan Noling Kecamatan Bupon Kabupaten Luwu Novianti Novianti
Wanatani Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.645 KB) | DOI: 10.51574/jip.v1i2.17

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial dan ekonomi terhadap pendapatan petani jagung di Kelurahan Noling Kecamatan Bupon Kabupaten Luwu. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 160 petani jagung di Kelurahan Noling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang atau 10% dari populasi. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random samplingdi mana pengambilan secara acak. Analisis data penelitian ini kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linear berganda kemudian data tersebut dianalisis menggunakan program SPSS versi 25. Berdasarkan hasil analisis terbukti bahwa faktor sosial umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, dan tingkat komospolitan berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan, sedangkan secara parsial hanya tingkat pendidikan dan tingkat komospolitan yang berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan
Analisis Pengaruh Sektor Pertanian terhadap Pertumbuhan Ekonomi Gita Srihidayati; Suhaeni
Wanatani Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/jip.v2i1.18

Abstract

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode analisis regresi linier Sederhana. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data diterbitkan oleh dinas pertanian kabupaten Luwu dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Luwu. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil uji secara parsial (Uji t) diketahui nilai signifikansi untuk variabel X yaitu sektor pertanian sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga variabel Sektor Pertanian berpengaruh Positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi kabupaten Luwu. Dalam hal ini, sektor pertanian merupakan sektor yang paling dominan diantara sektor-sektor lainnya dan dapat menyumbangkan penghasilan kepada pendapatan daerah untuk kegiatan masyarakat yang bersumber dari lahan usaha mereka. Sektor pertanian sangat bermanfaat bagi perekonomian khususnya yang ada di Kabupaten Luwu yakni dapat memberikan peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan roda perekonomian dan berpengaruh dalam pengembangan usaha sehingga dapat mengurangi pengangguran, dengan banyaknya tenaga kerja dari sektor pertanian tersebut akan menciptakan masyarakat yang sejahtera baik di dunia maupun di akhirat yang sesuai dan sejalan dengan prinsip syariat agama Islam.
Respon Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Kimia dan Alami Terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Jambu Air Madu Adri Fadli
Wanatani Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.909 KB) | DOI: 10.51574/jip.v1i2.19

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas pemberian zat pengatur tumbuh sintetis Rootone-F dan zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan stek pucuk tanaman jambu air madu (Syzygium equaeum Burn F. Alston). Penelitian ini dimulai dari bulan April sampai dengan Juni 2018. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan faktor perlakuan pemberian zat pengatur tumbuh, yang terdiri dari 7 taraf perlakuan, yakni : A0 = kontrol; A1 = Rootone-F dengan konsentrasi 50 ppm (0,05 g/L aquadest); A2 = Rootone-F dengan konsentrasi 100 ppm (0,10 g/L aquadest); A3 = Rootone-F dengan konsentrasi 150 ppm (0,15 g/L aquadest); A4 = Esktrak bawang merah dengan konsentrasi 0,5% (5 ml/L aquadest); A5 = Esktrak bawang merah dengan konsentrasi 1,0% (10 ml/L aquadest) dan A6 = Esktrak bawang merah dengan konsentrasi 1,5% (15 ml/L aquadest). Penelitian ini dilaksanakan dengan ulangan sebanyak 3 ulangan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase tumbuh stek (%), tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), panjang akar primer (cm), dan jumlah akar primer (cabang). Adapun hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini adalah pemberian zat pengatur tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan stek tanaman jambu madu.
Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi Sawah Organik dan Non Organik di Kabupaten Luwu Hariono
Wanatani Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.166 KB) | DOI: 10.51574/jip.v1i2.20

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui 1) faktor – faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah organik dan non organik di Kecamatan Muara Bulian, 2) mengetahui pendapatan dan penerimaan yang diterima petani padi sawah organik dan non organik di Luwu. Objek penelitian ini adalah petani yang mengusahakan padi sawah organik dan non organik di Kabupaten Luwu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode penarikan sampel menggunakan sensus dan pemilihan daerah penelitian secara purposive. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap produksi padi sawah organik dan non organik sebanyak empat variabel yaitu pupuk (X4), Benih (X1), tenaga kerja (X5) dan pestisida (X3). Rata – rata penerimaan yang diterima oleh petani padi sawah organik adalah Rp.21.402.500 sedangkan petani padi sawah non organik Rp. 16.654.761. Pendapatan yang diterima oleh petani padi sawah organik adalah Rp. 17.879.913,6 sedangkan petani padi sawah non organik Rp. 13.089.941,3. Pendapatan dan penerimaan petani padi sawah organik lebih besar dari petani padi sawah non organik. Sehingga disimpulkan bahwa faktor – faktor produksi yang ada mempengaruhi produksi padi sawah organik dan non organik di Kabupaten Luwu.

Page 1 of 3 | Total Record : 26