cover
Contact Name
Jhanty T Hidayat
Contact Email
jurnal.teknik@unpak.ac.id
Phone
+628121106981
Journal Mail Official
jurnal.teknik@unpak.ac.id
Editorial Address
Jl. Pakuan, RT.02/RW.06, Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16129
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik, Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Published by Universitas Pakuan
ISSN : 14115972     EISSN : 27745023     DOI : 10.33751/teknik
Core Subject : Engineering,
Memuat artikel ilmiah berupa makalah, gagasan ilmiah dan hasil penelitian dalam bidang ilmu Keteknikan dan terapannya dari para peneliti, akademisi, praktisi dan mahasiswa
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik" : 6 Documents clear
EVALUASI KINERJA JALAN RAYA LEUWILIANG - KABUPATEN BOGOR Gde Ngurah Purnama Jaya; Noordin Fadh
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.12 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v16i1.354

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengevaluasi konerja pengaruh penggunaan lahan terhadap kemacetan, gangguan samping jalan dan titik konflik persimpangan, dan kondisi lalu lintas serta tingkat pelayanan jalan di Jalan Raya Leuwiliang Kabupaten Bogor.Berdasarkan hasil analisis diketahui penggunaan lahan yang paling tinggi menghasilkan bangkitan lalu lintasnya adalah pasar Leuwiliang yang merupakan pusat koleksi dan distribusi hasil pertanian maupun peternakan dalam kota maupun dari luar Kota Kecamatan Leuwiliang, khususnya bagian Wilayah Pengembangan (WP) Barat. Gangguan samping yang terjadi di Jalan Raya Leuwiliang diakibatkan oleh PKL (pedagang kaki lima) yang berada di kiri kanan jalan yang menempati trotoar dan bahu jalan untuk tempat berjualan. Disamping itu adanya parkir on street di kiri kanan jalan Raya Leuwiliang dengan sudut parkir 0 yang dapat mengurangi kapasitas jalan sebesar 32 % atau 1,44 meter. Terjadinya titik konflik pada ketiga persimpangan yaitu persimpangan Puraseda, persimpangan Karehkel, dan persimpangan Setu yang ada pada jalan Raya Leuwiliang akibat dari tingginya pergerakan kendaraan dan geometri persimpangan yang tidak sesuai dengan standar.Rekomomendasi studi, meningkatkan kapasitasjalan Leuwiliang dan perbaikan geometri dari persimpangan yang ada, serta perlu jalan lingkar pada jangka panjang.Kata kunci : Transport, lalu lintas, kemacetan
IDENTIFIKASI PARAMETER FISIKA DAN KIMIA AIRTANAH PADA AKIFER ENDAPAN PRODUK GUNUNG API (Studi kasus : Cekungan Airtanah Bandung) Bambang Sunarwan; Netty Kamal; Mustafa Luthfi
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.282 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v16i1.359

Abstract

Pelamparan akifer pembentuk CAT Bandung-Soreang terdiri atas batuan hasil pengendapan batuan gunungapi hasil erupsi G.Tangkubanparahu dan dialasi oleh batuan endapan sedimen umur Tersier. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap karakteristik model hidrogeologi CAT Bandung-Soreang, dengan litologi pembentuk akuifer berupa endapan volkanik yang memiliki kemiripan parameter hidrolika (porositas dan permeabilitas) sebagai refleksi strata kehadiran dan pergerakan airtanah pada akifer dalam satu kesatuan satuan hidrostratigrafi (UHs) atau dikenal dengan hidrostratigrafic units (HSU).Dipertegas dengan hasil perunutan isotop stabil Oksigen-18 (18O), Deuterium (2H), dan Tritium (3H), sifat fisik-hidrokimia akuifer serta dengan mengacu pada stratigrafi cekungan geologi Bandung, karakteristik kimia airtanah untuk hidrostratigrafi volkanik CAT Bandung-Soreang, dapat diidentifikasi, dan mampu melengkapi pengembangan hidrogeologi CAT Bandung-Soreang.Tujuan penelitian adalah menyusun hidrostratigrafi sesuai kaidah hidrogeologi untuk daerah endapan volkanik dilengkapi dengan karakterisasi hidrokimia akuifer, perunutan konsentrasi Oksigen -18 (18O), Deuterium (2H), dan Tritium (3H) dengan daerah penelitian Cekungan Airtanah (CAT) Bandung - Soreang.Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan tiga pendekatan yakni: observasi hidrogeologi permukaan, identifikasi dan analisis sifat hidrolika akifer sumber air (mata air, sumur gali dan data pengeboran), serta memanfaatkan analisis statistik terhadap data hidrokimia airtanah. Penjelasan masing masing metode diterangkan pada pembahasan metodologi.Kata kunci : identifikasi, parameter, akifer, hidrostratigrafi, hidrokimia, cekungan airtanah
EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR Arif Mudianto
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.95 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v16i1.355

Abstract

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Salah satu kewenangan Pemerintah Daerah adalah membuka peluang bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan inovasi dalam peningkatan terhadap pelayanan publik. Oleh karena itu, maka setiap Pemerintah Daerah perlu melakukan evaluasi terhadap pencapaian SPM tersebut.Sehubungan dengan hal tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah membagi 4 (empat) bidang pelayanan utama, yaitu : 1) Pelayanan bidang sosial dan kemasyarakatan, 2) Pelayanan bidang kesehatan dan lingkungan, 3) Pelayanan bidang pendidikan dan kebudayaan, serta 4) Pelayanan bidang sarana dan prasarana dasar. Terkait dengan pelayanan dalam bidang sarana dan prasarana dasar terdiri dari : 1) Pelayanan bidang perumahan rakyat, dan 2) Pelayanan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.Untuk melakukan evaluasi terhadap SPM Bidang Perumahan Rakyat mengacu pada Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 22/Permen/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota sedangkan evaluasi terhadap SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.Dari hasil evaluasi diperoleh pencapaian SPM Bidang Perumahan Rakyat dan SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.Hasil pencapaian SPM dibagi menjadi 4 (empat) penilaian, yaitu Melebihi Target, Memenuhi Target, Belum Memenuhi Target dan Tidak Dapat Dilakukan Evaluasi.Ditinjau aspek pencapaian SPM Bidang Perumahan Rakyat terdapat : 1 indikator yang Memenuhi Target dan 2 indikator yang Belum Memenuhi Target. Sedangkan ditinjau dari aspek pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdapat : 3 indikator yang Melebih Target, 3 indikator yang Memenuhi Target, 11 indikator yang Belum Memenuhi Target dan 11 indikator yang Tidak Dapat Dilakukan Evaluasi.
ANALISIS LAHAN KRITIS KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR, JAWA BARAT Helmi Setia Ritma Pamungkas; Muhammad Agus Karmadi
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.199 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v16i1.356

Abstract

Untuk menuju kota berkelanjutan, maka perlu upaya rehabilitasi lahan kritis menjadi lebih hijau dan bermanfaat bagi warga sekitar. Kota Bogor sendiri ditetapkan sebagai kawasan hulu, dan menjadi penyangga kawasan ibukota dan kota-kota di bawahnya, sebagai daerah resapan air, dan daerah konservasi menurut Peraturan Presiden tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur. Sebelum adanya pelaksanaan penanggulangan lahan kritis, maka perlu ada upaya identifikasi lahan kritis yang berada di Kota Bogor, terutama di Kecamatan Bogor Timur. Metodologi penentuan lahan kritis berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor. P.32/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Daerah Aliran Sungai (RTKRHL-DAS). Berdasarkan hasil penelitian, kategori kawasan budidaya untuk pertanian didapatkan luasan lahan kritis yaitu 98,21 ha dan luas lahan agak kritis 111,2 ha; dan kategori kawasan lindung didapatkan luasan lahan sangat kritis yaitu 7,99 ha, kritis seluas 18,94 ha, dan luas lahan agak kritis 3,2 ha. Nilai dukungan apek sosial ekonomi yakni 11,06 yang berarti kurang.Kata Kunci : Lahan Kritis, Bogor Timur
APLIKASI GIS UNTUK PERENCANAAN APBD DENGAN METODE AHP BERDASAR PERSPEKTIF SYARIAH Mohamad Mahfudz
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.77 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v16i1.357

Abstract

Penelitian ini mengembangkan sistem perencanaan APBD ditinjau dari perpektif syariah yang bertujuan sebagai solusi alternatif yang solutif kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul dalam penyusunan APBD kekinian. Adapun permasalahan tersebut dilihat dari sisi penerimaan berasal dari pajak yang diambil dari rakyat sebagai sumber utama pendapatan.Penyusunan APBD yang ditinjau dari prespektif syariah ini terdiri dari pos penerimaan yang didasarkan pada tiga kaidah yaitu : fai dan kharaj, kepemilikan umum, dan bagian sedekah dan pos pengeluaran yang berdasarkan enam kaidah yaitu : harta kas (baitul maal), pembelanjaan bersifat wajib, pembelanjaan bersifat kompensasi, pembelanjaan karena keterpaksaan, pembelanjaan yang vital, pembelanjaan non vital.Prioritas kriteria dari pos pengeluaran dan pos pemasukan penganalisisnya menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dan agar lebih power full performa dari penyusunan APBD ini dikombinasikan dengan GIS (Geografik information system) yang harapannya bisa menjadi rekomendasi dari permasalahan penyusunan APBD kekinian tersebut. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pos fakir miskin inilah yang menjadi prioritas utama untuk segera diselesaikan terlebih dahulu oleh pemerintah Kota Surabaya.Kata kunci : APBD, Syariah, GIS, AHP
KEDUDUKAN STRATIGRAFI DAN REKAYASA PEMANFAATAN BALL CLAY UNTUK INDUSTRI KERAMIK (Studi Kasus : Desa Cicantayan dan Sekitarnya, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat) Iit Adhitia
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.85 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v16i1.358

Abstract

AbstrakBall clay merupakan salah satu jenis bahan galian industri yang dalam Undang-Undang Pertambangan termasuk bahan galian golongan C, merupakan jenis lempung sedimenter dengan komponen utama berupa mineral kaolinit. Ball clay diperlukan dalam industri keramik putih/keramik halus yaitu sebagai tambahan pada badan keramik untuk mengatasi sifat kaolin yang tidak plastis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kedudukan stratigrafi ball clay sebagai pedoman dalam melakukan eksploitasi, dan penelitian kualitas ball clay sebagai bahan pembuatan berbagai produk keramik.Kata Kunci : ball clay, ceramic formulaAbstractBall clay is a type of industrial mineral belongs to C class according to Indonesia Mineral Law. It is sedimentary clay type with main component of kaolinite mineral. Ball clay is required for white ceramics industry/fine ceramic as additional material on ceramic body to solve with unplastic kaolin. The study aimed to identify stratigraphic position of ball clay as guidance on problem exploitation and study of quality ball clay for making some ceramic product.Key words : ball clay, ceramic formula

Page 1 of 1 | Total Record : 6