cover
Contact Name
Jhanty T Hidayat
Contact Email
jurnal.teknik@unpak.ac.id
Phone
+628121106981
Journal Mail Official
jurnal.teknik@unpak.ac.id
Editorial Address
Jl. Pakuan, RT.02/RW.06, Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16129
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik, Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Published by Universitas Pakuan
ISSN : 14115972     EISSN : 27745023     DOI : 10.33751/teknik
Core Subject : Engineering,
Memuat artikel ilmiah berupa makalah, gagasan ilmiah dan hasil penelitian dalam bidang ilmu Keteknikan dan terapannya dari para peneliti, akademisi, praktisi dan mahasiswa
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 2 (2020): Jurnal Teknik" : 6 Documents clear
IDENTIFIKASI BENTANG ALAM KARST UNTUK PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI DAN BUDIDAYA DAERAH CIBARANI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN CIRINTEUN, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN SINGGIH IRIANTO, SOLIHIN, dan ZAENUN NASIHIN
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 21, No 2 (2020): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.182 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v21i2.3285

Abstract

Klasifikasi kawasan bentangalam karst untuk kawasan konservasi dan budidaya daerah  cibarani, yang secara administratif daerah penelitian termasuk kedalam Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Secara  geografis daerah penelitian terletak pada  106° 15’ 13” BT - 106° 22’ 14” BT dan 06° 64’ 16” LS -  06° 71’ 38” LS.  Daerah Sareweh Kecamatan Cirinten Lebak Banten terdapat sebaran batugamping yang membentuk suatu morfologi khas yang dikenal sebagai karst. Fenomena karst yang dijumpai antara lain gua, ornamen gua, jaringan sungai bawah tanah serta bukit karst. Permukaan karst pada kawasan ini secara fisik memperlihatkan kondisi gersang namun pada bagian bawah permukaan terdapat sumber air yang melimpah yang mensuplai desa di dataran rendah untuk kebutuhan sehari - hari seperti air minum, dan pertanian. Bentang Alam Karst daerah penelitian dibagi kedalam 3 (tiga) kelas, yaitu : Kawasan Karst Kelas I, Kawasan Karst Kelas II dan Kawasan Karst Kelas III. Kawasan Karst Kelas I dan Kelas II termasuk kedalam kawasan konservasi sedangkan Kawasan Karst Kelas III termasuk kedalam kawasan budi daya. Kata Kunci : Cibaranim, Klasifikasi, Morfologi, Karst.
ELECTRICAL ENHANCED OIL RECOVERY, MENINGKATKAN PRODUKSI MINYAK MENGGUNAKAN METODA DIRECT CURRENT NYOMAN WITASTA
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 21, No 2 (2020): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.95 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v21i2.3231

Abstract

Produksi Minyak Indonesia terus menurun dan penemuan eksplorasi tidak signifikan. Dilain pihak Sebagian besar lapangan migas di Indonesia merupakan lapangan tua yang sudah optimal pengurasannya secara primer dan seharusnya sudah masuk ketahap produksi sekunder maupun tersier. Salah satu upaya meningkat produksi adalah dengan teknologi enhanced oil recovery yaitu teknologi meningkatkan produksi minyak yang tidak dapat diproduksikan secara primer maupun sekunder. Untuk itu perlu terobosan mencari teknologi baru yang tidak membutuhkan investasi besar. Teknologi electrical enhanced oil recovery (EEOR) yaitu mengalirkan arus listrik searah (DC) melalui reservoir dapat memperbaiki  permeabilitas efektif batuan,  tegangan antar muka air dan minyak, dan viskositas,  yang berujung pada perbaikan mobilitas minyak dan meningkat produksi. Uji coba EEOR dilakukan disalah satu  lapangan tua Sumatera selatan, pada reservoir batupasir sumur sumur XX dan sumur produksi YY. Aplikasi EEOR terbukti dapat  meningkatkan perolehan minyak (recovery factor), dan meningkatkan produksi minyak  dari 6,5  hingga 61 barel per hari, menurunkan kadar air (water cut) dari 90-65%, menurunkan specific gravity dari 0,89-0,82 centipoice (cP) dan meningkatkan API gravity minyak dari 31-42. Kata Kunci : eksplorasi, electrical enhanced oil recovery, recovery factor, API gravity, water cut
ANALISIS DAN PEMBUATAN PETA DAERAH POTENSI LONGSOR DI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019 MENGGUNAKAN METODE PEMBOBOTAN PADA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Analysis And Map Of The Potential Longsor Area At Bogor in 2019 Using Weighting Methods On Geographic Information System) DADAN RAMDANI, DIAH KIRANA KRESNAWATI, dan DESSY APRIYANTI
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 21, No 2 (2020): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.969 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v21i2.3277

Abstract

Peristiwa tanah longsor atau dikenal sebagai gerakan masa tanah, batuan atau kombinasinya, sering terjadi pada lereng alam. Kondisi tersebut sebenarnya merupakan fenomena alam, yaitu alam mencari keseimbangan baru akibat adanya gangguan atau faktor yang mempengaruhinya dan menyebabkan terjadinya pengurangan kekuatan geser serta peningkatan tegangan geser tanah (Alhasanah,2006). Bencana tanah longsor atau gerakan tanah dari tahun ke tahun semakin sering terjadi di Indonesia, khususnya pada saat musim hujan. Kondisi tektonik di Indonesia yang membentuk morfologi tinggi, patahan, batuan vulkanik yang mudah rapuh serta ditunjang dengan iklim di Indonesia yang berupa tropis basah, sehingga menyebabkan potensi tanah longsor menjadi tinggi. Hal ini ditunjang dengan adanya degradasi perubahan tataguna lahan akhir-akhir ini, menyebabkan bencana tanah longsor menjadi semakin meningkat. Kombinasi faktor anthropogenik dan alam sering merupakan penyebab terjadinya longsor yang memakan korban jiwa dan kerugian harta benda. Upaya mitigasi diperlukan untuk meminimalkan dampak bencana longsor. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat tahun 2011-2015 sudah terjadi 211 kejadian longsor. Dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, terdapat 16 kecamatan yang pernah terjadi longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis data dari data kelas lereng, data curah hujan, data penggunaan lahan dan data jenis tanah, serta untuk mengetahui tingkat kerentanan tanah longsor di Kabupaten Bogor. Dengan ditunjukkan pada pembuatan peta potensi  daerah rawan longsor Kabupaten Bogor. Data atau parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kelerengan, curah hujan, penggunaan lahan dan jenis tanah. Metode penelitian yang dilakukan adalah survey dan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode kerentanan longsor dengan parameter faktor alami dan manajemen.  Analisis yang digunakan adalah overlay dari parameter yang telah ditentukan dan pembobotan. analisis data dan pembobotan adalah proses penggabungan atau overlay dari 4 data parameter dan perhitungan nilai harkat dan bobot. Penelitian ini menghasilkan Peta Potensi Daerah Rawan Longsor di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat dalam bentuk peta cetak dan peta digital. Kata kunci: Longsor, Kabupaten Bogor, Peta; Overlay, Sistem Informasi Geografis
STRATEGI PERTUMBUHAN WILAYAH DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA, PROVINSI SUMATERA BARAT JANTHY T. HIDAYAT MUJIO, dan MIFTAHUL JANNAH JAN RAMADHANI
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 21, No 2 (2020): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.084 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v21i2.4215

Abstract

Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki banyak potensi meliputi potensi SDA yaitu pertanian, perkebunan, kehutanan dan lainnya. Selain itu, Kabupaten Lima Puluh Kota berada di lokasi strategis yaitu dilalui oleh jalur yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau. Namun potensi yang dimiliki tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena masih banyak permasalahan, hambatan dan tantangan pembangunan dalam memanfaatkan potensi ekonomi daerah yang menyebabkan terjadi kesenjangan antar wilayah diantara  masing-masing  kecamatan yang cukup tinggi. Kebijakan pertumbuhan wilayah diarahkan pada sektor pertanian melalui pengembangan agribisnis. Tujuan  penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi posisi dan peran Kabupaten Lima Puluh Kota Terhadap Konstelasi Regional, (2) Mengidentifikasi komoditas unggulan bidang pertanian di Kabupaten Lima Puluh Kota, (3) Mengidentifikasi pusat pertumbuhan dan pengaruh wilayah sekitar di Kabupaten Lima Puluh Kota, (4) Merumuskan arahan strategi untuk pertumbuhan wilayah di Kabupaten Lima Puluh Kota. Metode analisis yang digunakan meliputi (1) Analisis deskriptif dan analisis Indeks Theil untuk mengindentifikasi peran kontribusi Kabupaten Lima Puluh Kota lingkup regional, (2) Analisis LQ untuk melihat k potensi perekonomian tiap kecamatan berdasarkan komoditas unggulan. (3) Analisis Skalogram dan Reilly untuk mengidentifikasi pusat pertumbuhan. (4) Analisis SWOT untuk mengkaji arahan pusat pertumbuhan sebagai strategi yang dihasilkan sehingga dapat memberikan saran kepada daerah Kabupaten Lima Puluh Kota. Berdasarkan hasil analisis bahwa perekonomian Kabupaten Lima Puluh Kota belum maju dibanding wilayah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatra Barat. Pada tahun 2018 kontribusi secara sektor yang tertinggi adalah sektor pertambangan. Komoditas unggulan wilayah yaitu padi sawah dan terbanyak berada wilayah di Kecamatan Situjuah dan Limo Nagari. Kecamatan Harau merupakan pusat pertumbuhan hirarkie 1 (satu) karena memiliki fasilitas wilayah paling lengkap dan kontribusi pengaruh utama pada wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota. Strategi pengembangan dilakukan dengan 8(delapan) tahap, berdasarkan urutan ranking atau kepentingan prioritas dari strategi tersebut. Kata kunci :     kesenjangan wilayah, pertumbuhan wilayah, perekonomian daerah, pusat pertumbuhan.
EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JALAN ARTERI PRIMER RAYA SERANG (KASUS: BALARAJA TANGERANG) GDE NGURAH PURNAMA JAYA dan NUR RIZQIH ABDUHU
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 21, No 2 (2020): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.537 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v21i2.3280

Abstract

Kecamatan Balaraja dengan luas wilayah 35.140 Ha memilikijumlah penduduk sebesar 118.508 jiwa berkembang dengan pesat. Pesatnya perkembangan Kecamatan Balaraja dapat dilihat dengan banyaknya penggunaan lahan seperti kegiatan perdagangan dan jasa meningkat, ditambah lagi denganbercampurnya kegiatan industri, sekolah dan lain-lain sehingga menimbulkan kemacetan di Jalan Raya Serang yang merupakan Jalan Arteri Primer.  Tingginya intensitas penggunaan lahandan aktivitas samping jalan di Kecamatan Balaraja, yaitu di sepanjang ruasJalan Raya Serang akan mengundang bangkitan dan tarikan lalu lintas yang tinggi yang melayani pergerakan lokal maupun regional, sehingga menyebabkan ruas jalan Raya Serang mengalamipermasalahan kemacetan lalu lintas. Banyaknya tarikan lalu lintas di sepanjang ruas jalan Raya Serang yaitu kegiatan industri, perdagangan dan jasa dan aktivitas samping lainnya sehingga menimbulkan kemacetan. Jumlah kendaraan yang melintas di jalan Raya Serang didominasi oleh kendaraan sepeda motor yaitu sebesar 66,27% dari total kendaraan di jalan Raya Serang. Kata Kunci : kemacetan, transportasi, industri
ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG LIA AMELIA MEGAWATI dan LIRAWATI
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 21, No 2 (2020): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.041 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v21i2.3282

Abstract

Keterlambatan proyek merupakan keadaan yang umum terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi, tidak terkecuali pada proyek konstruksi bangunan gedung. Pada umumnya diakibatkan oleh risiko dan ketidakpastian yang tidak dapat diperkirakan dengan seksama pada saat perencanaan penjadwalan dan estimasi biaya pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah kajian untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung. Penelitian ini mengidentifikasi 21 (dua puluh satu) faktor penyebab keterlambatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung, dan melakukan survei melalui kuesioner terhadap beberapa penyedia jasa konstruksi yang bergerak dibidang usaha konstruksi bangunan gedung dengan kualifikasi usaha menengah yang berdomisili di Wilayah Priangan Timur, Propinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan 5 (lima) faktor yang menduduki peringkat teratas sebagai penyebab terjadinya keterlambatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung berdasarkan diantaranya kesalahan dalam pelaksaan konstruksi, kesulitan keuangan kontraktor, lemahnya penerapan manajemen proyek di lapangan, kurangnya koordinasi pelaku konstruksi dan harga penawaran yang rendah. Kata kunci: keterlambatan proyek, proyek konstruksi, bangunan gedung.

Page 1 of 1 | Total Record : 6