cover
Contact Name
Enos Lolang
Contact Email
enos@ukitoraja.ac.id
Phone
+6281342530900
Journal Mail Official
jkip@ukitoraja.ac.id
Editorial Address
Kantor Pusat UKI Toraja Lt. 1. Jl. Nusantara No. 12 Makale 91811 Kabupaten Tana Toraja - Propinsi Sulawesi Selatan Tlp. (0423)22887, Fax (0423)22073 Email: jkip@ukitoraja.ac.id
Location
Kab. tana toraja,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan
ISSN : 23028378     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
The Jurnal Keguruan dan Ilmu pendidikan (JKIP) publishes original research papers, case reports, and review articles. The publication includes the following topics: Early childhood education. Adult education Mathematics and science education. Guidance and counseling education. Educational technology. Character education. Special needs education. Global issues in education Technical and vocational education. Language education. Social science education Educational management Sport science and physical education Other areas in education.
Articles 228 Documents
PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN NILAI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN NO 214 KALUMPANG TAHUN 2015-2016 Benyamin Salu
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.787 KB)

Abstract

Proses pembelajaran di sekolah merupakan aspek yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan siswa. Proses pembelajaran yang menganut kaidah PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan) saat ini merupakan kaidah yang wajib dipahami guru dan dijalankan di dalam kelasnya. Adanya kemajuan ilmu pengetahuan yang begitu pesat di dunia saat ini juga juga akan berpengaruh pada pandangan siswa akan suatu materi atau pelajaran. Perubahan ini harus segera di respon oleh guru dengan memberikan materi dengan cara yang inovatif. Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS).
Deskripsi Persepsi Guru Tentang Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Siswa SMA Negeri Kota Rantepao Suri Toding Lembang
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.998 KB)

Abstract

Kesulitan belajar matematika dapat dialami oleh siswa dengan tingkat kemampuan manapun dari kalangan atau kelompok manapun. Kesulitan belajar matematika juga terjadi pada siswa sekolah menengah atas di Kota Rantepao. Dengan adanya kesulitan belajar matematika siswa, timbul pertanyaan mengapa hal ini bisa terjadi dan sebagai tenaga pendidik bagaimana persepsi guru mengenai kesulitan belajar matematika. Guru dipandang sebagai pihak yang dapat memberikan informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya dalam memahami kondisi-kondisi yang dapat menjadi penyebab timbunya kesulitan yang dialami siswa dalam belajar matematika. Oleh karena itu timbul, pertanyaan bagaimana persepsi guru matematika terhadap kesulitan belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri Kota Rantepao?, Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tingkat kesesuaian persepsi guru terhadap kesulitan belajar matematika siswa pada materi trigonometri di SMA Negeri Kota Rantepao. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif-eksplanatif dengan teknik pengumpulan data non tes melalui kuesioner terbuka dan wawanaca , dan tes melalui tes diagnostik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) persepsi guru terhadap penyebab kesulitan belajar matematika siswa pada materi trigonometri adalah penyebab psikologis dan penyebab epistimolgis, (2) persepsi guru mengenai gejala yang menjadi indikator adanya kesulitan adalah menunjukan sikap yang kurang wajar, lambat dalam mengerjakan tugas, (3) persepsi guru mengenai cara yang dilakukan untuk menyelidiki adanya kesulitan belajar adalah melalui observasi sebagai cara yang paling sering dilakukan, (4) persepsi guru mengenai contoh kesulitan pada materi trigonometri adalah menentukan nilai perbadingan trigonometri pada sudut khusus dan menentukan nilai perbandingan trigonometri pada semua kuadran merupakan contoh kesulitan siswa pada materi trigonometri, (5) persepsi guru menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar matematika menyebutkan “cara lain”(selain melalui remedial, bimbingan kelompok, dan bimbingan individual) sebagai cara yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan belajar.
Kearifan Lokal Dalam Cerita Rakyat Toraja Tulangdidi’: Tinjauan Hermeutik Dina Gasong
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.475 KB)

Abstract

Kearifan lokal dijumpai dalam cerita rakyat. Cerita rakyat merupakan cerminan kebudayaan dan kehidupan suatu masyarakat. Melalui cerita rakyat persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat dapat ditafsirkan. Dari persoala-persoalan kehidupan yang dihadapai masyarakat kemudian terwujud dalam berbagai nilai yang menjadi kearifan lokal. Nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam cerita rakyat diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Toraja sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia memiliki beraneka ragam cerita rakyat yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan yang sudah mulai terabaikan. Hal ini perlu diupayakan untuk melestarikan nilai-nilai tersebut melalui pengkajian terhadap cerita rakyat Toraja. Salah satu cerita rakyat Toraja yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan yaitu Tulangdidi’. Untuk mengenal dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Tulangdidi’ digunakan metode kualitatif, yang menggunakan cerita Tulangdidi’ sebagai data primernya. Sedangkan data sekundernya diperoleh dari responden yang representatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Hermeneutik, yaitu suatu ilmu yang mengarahkan kepada penafsiran teks secara ilmiah. Hasil penelitian ini menyatakan nilai-nilai kehidupan (kearifan okal) dalam cerita rakyat Tulangdidi’ diperlukan dalam berinteraksi dengan sesama. Adapun nilai-nilai tersebut meliputi: (1) nilai moral baik; yaitu: (a) kesetiaan, (b) ketabahan; (c) ketekunan; (d) kepedulian. (2) nilai moral buruk (a) harga diri manusia diremehkan, (b) hubungan orang tua dengan anak ternoda. Kesimpulannya nilai-nilai moral yang baik yaitu (a) kesetiaan, (b) ketabahan; (c) ketekunan; (d) kepedulian, dalam kehidupan masyarakat Toraja sudah terkikis dengan perkembangan teknologi dan arus globalisasi.
Penggunaan Majas Sinekdoke Dalam Kumpulan Cerpen Cinta Tanpa Kata Karya Kim Foeng
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.805 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk penggunaan majas sinekdoke yang terdapat dalam kumpulan cerpen Cinta Tanpa Kata karya Kim Foeng. Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah , (1) Memberikan masukan bagi orang yang berkecimpung di bidang Bahasa dan Sastra Indonesia tentang penggunaan majas sinekdoke dalam kumpulan cerpen Cinta Tanpa Kata karya Kim Foeng, (2) Sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini bersumber dari kumpulan cerpen Cinta Tanpa Kata karya Kim Foeng. Adapun data dalam penelitian ini adalah semua kata, frase, atau klausa yang berhubungan dengan penggunaan majas sinekdoke dalam kumpulan cerpen Cinta Tanpa Kata karya Kim Foeng. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik baca dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, bentuk penggunaan majas sinekdoke dalam kumpulan cerpen Cinta Tanpa Kata karya Kim Foeng terdapat dua bentuk yaitu (1) Majas Sinekdoke Pars Pro Toto, contohnya : Adjie belum juga menampakkan batang hidungnya; Maka di sinilah aku berdiri sekarang menatap cakrawala, dan menitipkan sebuah doa yang penuh harapan untuk hari esok. (2) Majas Sinekdoke Totum Pro Parte, contohnya : Aku mengintip rutinitas penduduk; Ibumu sakit, saat ini sedang dirawat di RS dalam keadaan kritis.
Penerapan Model Mind Mapping Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Lingkungan Kelas IV SDN 213 Inpres Lemo Kabupaten Tana Toraja Theresyam Kabanga'
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.227 KB)

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan model Mind Mapping dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan lingkungan, kelas IV SDN 213 Inpres Lemo. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model Mind Mapping kelas IV SDN 213 Inpres Lemo Kabupaten Tana Toraja. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Pelaksanaan dilakukan dengan dua siklus setiap siklus dua kali pertemuan. Fokus penelitian ini adalah aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar dengan subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 213 Inpres Lemo Kabupaten Tana Toraja dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Adapun nilai rata-rata awal siswa dari guru IPA kelas IV adalah 59,7 dengan ketutasan belajar 37,14% dan ketidaktuntasan 62,86%. Hasil belajar siswa untuk tindakan siklus I mencapai nilai rata-rata 52,85 dengan ketuntusan belajar 22,86% dan ketidaktuntasan 77,14%. Dan hasil belajar siswa pada tindakan siklus II meningkat dengan nilai rata-rata 87,43% dengan ketidak tuntasan 5,71%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan lingkungan kelas IV SDN 213 Inpres Lemo Kabupaten Tana Toraja.
Komparasi Hasil Belajar Kalkulus II Mahasiswa Berdasarkan Pendekatan Problem Posing Pada Jurusan Pendidikan Matematika UKI Toraja Drs. Lasarus M.Pd.
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.38 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan problem posing kalkulus II mahasiswa pada kelas yang mengikuti kuliah dengan menggunakan problem posing berpasangan, (2) mendeskripsikan kemampuan problem posing Kalkulus II mahasiswa pada kelas yang mengikuti kuliah dengan menggunakan pendekatan problem posing kelompok, (3) mendeskripsikan hasil belajar kalkulus II mahasiswa yangmengikuti kuliah dengan menggunakan pendekatan problem posing berpasangan, (4) mendeskripsikan hasil belajar kalkulus II mahasiswa yang mengikuti kuliah dengan menggunakan pendekatan problem posing kelompok dan (5) mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar kalkulus II antara mahasiswa yang mengikuti kuliah melalui pendekatan problem posing berpasangan dengan mahasiswa yang mengikuti kuliah melalui pendekatan problem posing kelompok. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bersifat komparatif, eksperimen dengan pendekatan problem posing berpasangan dan pendekatan problem posing kelompok dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Matemetika UKI Toraja semester II angkatan 2008/2009 yang mengikuti kuliah kalkulus II (ukuran populasi N=106) yang tersebar pada 3 kelas. Sampel penelitian berukuran n=70 atau 2 kelas dengan banyak mahasiswa masing-masing 37 dan 33 orang. Penentuan sampel kelas di lakukan dengan menggunakan teknik sampel wilayah dan sampel acak sederhana. Data kemampuan problem posing dijaring melalui pengamatan langsung, sedangkan data hasil belajar kalkulus II dikumpulkan dengan menggunakan tes uraian yang telah difalidasi dan diuji cobakan. Tes terdiri dari 4 item yang keseluruhanya dinyatakan valid dengan koefisien reliabilitas tes sebesar 0,981. Data kemampuan problem posing dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan data hasil belajar Kalkulus II dianalisis dengan menggunaka analisis ststistik deskriptif dan imferensial (Uji-T). Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) kemampuan problem posing kalkulus II mahasiswa yang kemampuan awalnya tinggi atau sedang pada kelas problem posing berpasangan termasuk dalam kategori “memadai”, sedangkan yang kemampuan awalnya rendah, termasuk dalam kategori “tidak memadai”, (2) kemampuan problem posing mahasiswa pada kelas problem posing kelompok termasuk dalam kategori “memadai”, (3) hasil belajar kalkulus II mahasiswa pada kelas problem posing berpasangan termasuk dalam kategori “sedang” dengan rata-rata 6,43 dan sumpangan baku 1,16, (4) hasil belajar kalkulus II mahasiswa padakelas problem posing kelompok termasuk dalam kategori “tinggi” dengan rata-rata 7,71 dan simpangan baku 1,04, dan (5) hasil belajar kalkulus II mahasiswa yang diberi kuluah dengan menggunakan pendekatan pendekatan problem posing kelompok lebih tinggi secara signifikan daripada mahasiswa yang diberi kuliah denga mengngunakan pendekatan problem posing berpasangan.
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Melalui Pemanfaatan Media Audio-Visual (Film Projector) SDN 101 Makale 4 Kabupaten Tana Toraja Vonny Suzanna Noviana Rante
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.685 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 101 Makale 4. Hal ini disebabkan karena guru didalam melakukan pembelajaran banyak memberikan teori atau konsep sedangkan siswa sangat sedikit mengetahui wujud dari teori atau konsep yang diberikan oleh guru. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pemanfaatan Media Audio-Visual (Film Projector) dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 101 Makale 4 Kabupaten Tana Toraja dan Apakah hasil belajar IPA dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan media Audio-Visual (Film Projector) siswa Kelas V SDN 101 Makale 4 Kabupaten Tana Toraja. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pemanfaatan media Audio-Visual (Film Projector) dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas V SDN 101 Makale 4 Kabupaten Tana Toraja dan Untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui pemanfaatan media Audio-Visual (Film Projector) siswa Kelas V SDN 101 Makale 4 Kabupaten Tana Toraja. Sumber data dalam penelitian ini adalah personil penelitian yang terdiri dari siswa dan guru. Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang terdiri dari hasil tes belajar dan hasil observasi. Tindakan dalam penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus. Setiap siklus melalui empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari paparan data dan pembahasan diperoleh kesimpulan pembelajaran dengan memanfaatkan media Audio-Visual (Film Projector) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa, dimana dalam proses pembelajaran mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan memanfaatkan media Audio-Visual (Film Projector).
Formasi Identitas Diri Remaja Putri Yang Bergabung Menjadi Anggota Geng Predator (Preman Dari Toraja) Di Toraja
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.963 KB)

Abstract

Proses pembentukan identitas diri pada remaja sering kali mengalami hambatan yang terkadang diwujudkan dalam tindakan menyimpang yaitu menjadi anggota kelompok (geng) yang melanggar norma-norma. Kondisi ini juga dialami oleh remaja putri di Toraja yang menjadi anggota geng Predator. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi motivasi remaja putri masuk menjadi anggota geng Predator, menjelaskan proses inisiasi yang mereka lalui dalam geng, mendeskripsikan aktivitas mereka serta memahami pandangan mereka terhadap diri sendiri dan reaksi terhadap pandangan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan metode pengambilan data yaitu wawancara dan observasi. Penelitian ini melibatkan tiga orang partisipan, terdiri dari tiga orang remaja putri mantan anggota geng Predator, yang berusia 17-20 tahun saat wawancara dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keinginan untuk dikenal dan disegani banyak orang, keinginan untuk memiliki banyak teman,serta adanya perasaan nyaman, rasa kekeluargaan dan kebebasan yang mereka terima menjadi motivasi semua partisipan bergabung dengan geng Predator. Salah satu partisipan harus melalui proses inisiasi sebelum dinyatakan resmi menjadi anggota geng Predator. Partisipan selalu melakukan aktivitas apapun secara bersama-sama (terutama dalam hal menjual diri untuk menafkahi kehidupan mereka), memandang dirinya hebat (namun disisi lain mereka juga merasa tidak berarti akibat kenakalan yang telah mereka lakukan), serta hanya bisa berlaku tidak peduli dan mengabaikan apapun pendapat masyarakat tentang mereka.
Analisis Pleonasme Dalam Skripsi Mahasiswa PGSD Universitas Kristen Toraja (UKI) Toraja Mersilina Luther Patintingan
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.271 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pemakaian pleonasme dalam bidangMorfologi yang dispesifikkan pada kesalahan Pleonasme pada skripsi-skripsi Mahasiswa PGSD Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan UKI Toraja.Objek penelitian dalam skripsi ini berupa bentuk Pleonasme: (1)dalam tataran Kata (2)Dalam Tataran Frase dan (3) dalam tataran Klausa. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian deskriptif kualitatif. Teknik Pengumpulan Data menggunakan metode baca teliti dan metode catat (kartu data). Kemudian data dianalisis menggunakan metode padan intralingual,menggunakan teknik pilah unsur tertentu. Hasil penelitian terhadap 15 Skripsi Mahasiswa PGSD UKI Toraja tahun 2014 ditemukan bentuk kesalahan Pleonasm sepertie: (1) bentuk kopula yakni (2) bentuk 2 (dua) kata atau lebih yang bersinonim (3)bentuk jamak dan reduplikasi (4) bentuk pernyataan superlatif dua kali (banyak/sangat/sekali)
Identifikasi Kesalahan Menyelesaikan Soal-soal Lingkaran Berdasarkan Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Rantepao. Merylin Lasarus
Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.885 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal lingkaran ditinjau dari gaya belajarnya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal lingkaran berdasarkan gaya belajar. instrumen penelitian yang digunakan (1) tes pengelompokan gaya belajar, (2) tes diagnostik, dan (3) pedoman wawancara. Penelitian dilaksanakan pada siswa SMP Negeri 1 Rantepao. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII. Penentuan kelas penelitian ini didasari pada pertimbangan: siswa kelas VIII telah mempelajari materi lingkaran, sehingga diasumsikan telah memiliki pengetahuan yang memadai tentang materi lingkaran. Banyaknya subjek dalam penelitian ini sebanyak 3 orang siswa yang paling mendominasi dalam gaya belajar tersebut yaitu: 1 subjek kelompok gaya belajar visual, 1 subjek kelompok gaya belajar autorial, dan 1 subjek kelompok gaya belajar kinestetik. Tahap-tahap dalam proses penelitian ini: (a) tes pengelompokan gaya belajar terdiri dari 36 soal yang terdiri dari 12 item pertanyaan untuk mengetahui modalitas visual, 12 item pertanyaan untuk mengetahui modalitas auditoril, dan 12 item pertanyaan untuk mengetahui modalitas kinestetik. (b) Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui letak dan jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal. Tes diagnostic berbentuk tes uraian yang dikembangkan sendiri oleh penulis yang mengacu pada standar kompetensi dasar dan materi lingkaran pada siswa SMP kelas VIII. (c) Setelah dilakukan tes diagnostik selanjutnya dilakukan wawancara untuk mencari letak dan jenis kesalahan dalam menyelesaikan soal pada materi lingkaran. Adapun pelaksanaan wawancara sifatnya semi terstruktur atau terbuka. Hasil penelitian menunjukkan: (1) subjek pertama (S1) bergaya belajar auditorial jenis kesalahan yang sering terjadi kesalahan teknis, kesalahan menggunakan data dan kesalahan penarikan kesimpulan (2) subjek kedua (S2) bergaya belajar visual jenis kesalahan yang terjadi pada umumnya masuk pada lima kategori jenis kesalahan yaitu kesalahan konsep, kesalahan interpretasi bahasa, kesalahan teknis, kesalahan menggunakan data dan kesalahan dalam penarikan kesimpulan (3) subjek ketiga (S3) bergaya belajar kinestetik melakukan kesalahan teknis dan menggunakan data. Hasil pengamatan peneliti dilapangan dari ketiga subjek penelitian tersebut, subjek yang paling banyak melakukan kesalahan dari keempat tes diagnostik yang digunakan peneliti adalah subjek yang bergaya belajar visual. Kemudian, jenis kesalahan yang paling banyak terjadi dari ketiga subjek kesalahan kesalahan yang paling sering terjadi pada subjek penelitian adalah kesalahn teknis.

Page 1 of 23 | Total Record : 228