cover
Contact Name
Made Saihu
Contact Email
madesaihu@ptiq.ac.id
Phone
+6282340555111
Journal Mail Official
al-burhan@ptiq.ac.id
Editorial Address
https://journal.ptiq.ac.id/index.php/alburhan/about/editorialTeam
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an
Published by Institut PTIQ Jakarta
ISSN : 08538603     EISSN : 26850087     DOI : https://doi.org/10.53828/alburhan
This journal has a focus on studies related to the study of alquran and also the development of quranic culture
Articles 128 Documents
Al-Quran dan Komunikasi (Etika Komunikasi Dalam Perspektif Al-Quran) Subur Wijaya
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 15 No. 1 (2015): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.631 KB) | DOI: 10.53828/alburhan.v15i1.59

Abstract

Artikel ini membahas prinsip etika komunikasi perspektif Al-Quran beserta dengan teori komunikasinya. Adapun term-term khusus yang diasumsikan Al-Quran sebagai penjelasan dari prin- sip-prinsip komunikasi tersebut antara lain; term qaulan balîghan, qaulan maisûran, qaulan karîman, qaulan ma’rûfan, qaulan layyinan, qaulan sadîdan, juga termasuk qaul al-zûr, dan lain-lain. Maka gam- baran komunikasi yang termaktub dalam Al-Quran dapat dijadikan sebuah landasan untuk mengimplementasikan pola komunikasi yang baik dan santun, dalam aspek sosial kemasyarakatan, politik, dan lain sebagainya. Salah satu bukti bahwa Al-Quran memberikan petunjuk ialah bagaimana cara berperilaku dan berkomunikasi secara baik dan benar kepada kedua orang tua, terutama sekali, disaat keduanya atau salah satunya sudah berusia lanjut. Dalam hal ini, Al-Quran meng- gunakan term karīm, yang secara kebahasaan berarti mulia. Messa- ge dari perintah berkata dalam Al-Quran dan hadis menjadi sebuah indikasi wajibnya bagi muslim mengaplikasikan sifat kejujuran dan perkataan benar yang dalam konsep Al-Quran dikenal dengan istilah qaulan sadidan.
Konsep Tuhan di Dalam Al-Quran Hairul Anwar
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 15 No. 1 (2015): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2002.993 KB) | DOI: 10.53828/alburhan.v15i1.60

Abstract

Konsep tentang Tuhan bukanlah konsep baru dalam per- adaban manusia. Sebelum Islam datang, nama Allah telah digunakan oleh orang-orang Arab sebagai nama Tuhan yang tertinggi di antara tuhan-tuhan lain yang mereka sembah. Tentu nama Allah tidak mun- cul begitu saja pada zaman mereka, melainkan telah dikenal dari aga- ma-agama terduhulu terutama agama hanif nabi Ibrahim As. Tulisan ini mencoba menguraikan asal muasal nama Allah dari sisi keseja- rahan, kemudian meletakkannya dalam konteks Al-Quran, sehingga menjadi jelas rangkaian nama Allah yang sejak awal sebagai nama tuhan lalu dipersepsikan dalam bentuk bermacam-macam dan kemu- dian dikembalikan lagi oleh Islam pada proporsi yang sebenarnya dan dibersihkan atau pun disucikan proporsional. Allah pada akhirnya merupakan Tuhan yang Esa yang tidak ada bandingannya dan di atas segala-galanya. Pendekatan yang dipakai oleh penulis dalam Analisa ini adalah Analisa sisi kesejarahan dan penafsiran teks Al-Quran.
Konsep Mukmin Dalam Al-Quran Hasanuddin
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 15 No. 1 (2015): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.837 KB) | DOI: 10.53828/alburhan.v15i1.62

Abstract

Kalimat mukmin di dalam Al-Quran memiliki banyak sekali makna defivasi maupun kontektualnya. Tulisan ini meneliti kata muk- min dalam Al-Quran sehingga membentuk satu kesatuan konsep yang utuh, dari berbagai makna yang terserak di dalam Al-Quran. Penulis disamping menggunakan pendekatan teks dan konteks, juga menggu- nakan metode maudhu’i pada penyatuan semua konsep-konsepnya, sehingga melahirkan beberapa kriteria yang dapat mencakup penger- tian tentang seorang mukmin. Kriteria dimaksud antara lain: sujud dan bertasbih apabila diperingatkan dengan ayat-ayat Allah dan tidak bersikap sombong; menerima ayat Allah dan melaksanakan apa-apa yang diperintahkan di dalamnya; taat serta menjadikan rasul seba- gai hakim; istiqamah dalam ketaatan, menjaga kehormatan, bersikap khusu’ dan banyak mengingat Allah SWT.
Publik Figur Otoritatif Perspektif Surah Al Muzammil Muhammad Minan
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 15 No. 1 (2015): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.825 KB) | DOI: 10.53828/alburhan.v15i1.63

Abstract

Tulisan ini mengulas mengenai bagaimana setiap muslim me- nempatkan diri sebagai public figure, dengan berpijak pada contoh Ra- sulullah SAW dalam mempraktekkan surah Al Muzammil 1-14. Hal ini karena setiap pribadi muslim adalah figure utama dalam kehidupan di dunia, minimal dalam lingkup keluarga. Dengan memahami situasi dan kondisi ketika Rasulullah SAW menerima surah Al-Muzammil, dan de- ngan diadaptasikan pada perkembangan masa kini, maka setiap muslim wajib menjadi figur yang menarik, dikenal baik, dan menjadi suri teladan bagi sesamanya.
Rintisan Peradaban Manusia Faozan Sodiq
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 15 No. 1 (2015): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.835 KB) | DOI: 10.53828/alburhan.v15i1.64

Abstract

Adam as adalah manusia pertama yang dijadikan oleh Allah sebagai cikal bakal dari semuluruh keturunan manusia. Akan tetapi keberadaan Adam as sebagai manusia pertama sering diguguat oleh berbagai pandangan keilmuan. Tulisan ini mendiskripsikan menge- nai keberadaan Adam as sebagai manusia pertama yang melakukan perintisan sejarah peradaban manusia. Melalui Adam yang posisinya sebagai seorang Nabi memberikan isyarat bahwa alam semesta ini me- mang diperuntukkan oleh Allah SWT untuk diwarisi oleh orang-orang yang beriman. Posisi Adam sebagai nabi sekaligus menunjukkan beta- pa besar rahmat Allah SWT yang melimpahkan berbagai anugerah ke- pada manusia bukan hanya yang bersifat fisik, melainkan yang bersifat ruhaniah dan maknawi. Hal ini karena peradaban permulaan manu- sia sarat dengan capaian peradaban non-materi berupa ajaran-ajaran agama Allah yang diperuntukkan bagi manusia untuk menjalankan kehidupannya di dunia.
Teori Kebangkitan Islam dan Realitasnya Siti Afifatur Rahmawati; Uswatun Hasanah
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 15 No. 1 (2015): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.829 KB) | DOI: 10.53828/alburhan.v15i1.65

Abstract

Artikel berikut ini membicarakan mengenai kebangkitan islam, teori dan realitasnya, yang dirujuk dari benturan peradaban dunia. Paling tidak terdapat tiga macam teori mengenai benturan peradaban. Pertama, teori benturan peradaban (clash of civilization theory), kedua teori soft power (soft power theory), dan ketiga teori konstruktivisme (constructivism theory). Ketiga teori tersebut kendati saling mandiri, akan tetapi bias saling berkelindan di dalam realitasnya. Namun dari ketiganya teori benturan peradaban lebih terasa nya- ta pengaruhnya, sehingga memunculkan gerakan kebangkitan Islam di berbagai negara yang digagas oleh Jamaluddin Al-Afghani, Mu- hammad Abdul, Muhammad Rasyid Ridho dan Sayyid Quthb, yang pengaruhnya ke semua negara Islam. Hasilnya cukup positif. Disam- ping masyarakat muslim menyadari ketertinggan peradabannya, juga menyadari bahwa peradaban Barat bukan solusi peradaban dunia. Sehingga Islam digagas kembali sebagai peradab alternatif yang men- jadikan kehidupan manusia lebih baik lagi, sebagaimana yang pernah terjadi pada masa kejayaan Islam. Tentu dengan cara yang berbeda dengan cara sebelumnya. Maka di sinilah diperlukan teori soft power dan teori konstruktif guna merubah arus peradaban dunia dari mate- rialistic kepada Islami.
Al Qur an dan Peradaban Manusia (Membangun Peradaban Masyarakat dalam Negara) Ahmad Ari Masyhuri
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 15 No. 1 (2015): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.847 KB) | DOI: 10.53828/alburhan.v15i1.66

Abstract

Peradaban adalah bentuk budaya paling tinggi dari suatu kelompok masyarakat yang dibedakan secara nyata dari makhluk-makhluk lainnya, Agama (baca Islam) adalah faktor terpenting yang me- nentukan karakteristik suatu peradaban. Peradaban mencerminkan kualitas kehidupan manusia dalam masyarakat. Kualitasnya diukur dari ketentraman (human security), kedamaian (peacefull), keadilan (justice), kesejahteraan (welfare) yang merata. Perwujudan keadilan sosial politik ekonomi dan budaya tidak akan sempurna dengan agen- da yang serampangan, tetapi ia akan matang jika dilakukan secara sadar dan terencana, karena itu Negara berkewajiban memberikan pelayanan dan kepastian hukum yang setara terhadap kehidupan ma- syarakat yang beragam tersebut (keberagaman adalah sunnatullah; QS. Al-Hujarat [49]:13). Tekad masyarakat untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara yang bertujuan melindungi segenap bangsa masyarakat dalam satu Negara, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial sebagaimana ter- tera dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, memiliki esensi dalam membangun dan mengembangkan sumber daya manusia yang bermutu, Sumber daya manusia yang terampil memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbudaya dan bermoral yang berakar dari Agama yang berkembang di suatu Negara. Ada tiga bentuk masyarakat sejahtera yang dicatat oleh Al-Quran dan ditegaskan oleh para ulama, ketiga bentuk tersebut memiliki perbedaan satu sama lain dalam karakteristik, sifat-sifat, landasan dan tiang pe- nyangga yang menjadi sandaran (Dr. M. Ahmad Khalafallah; Hakaza Yabni al-Islam, 2008)
Keadilan Poligami Perspektif Gender Studi Perubahan Sosial Dalam Kitab Nazhariyah Al- Maqashid Karya Ibnu Asyur Subur Wijaya
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 16 No. 1 (2016): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.829 KB) | DOI: 10.53828/alburhan.v16i1.67

Abstract

Artikel ini secara khusus membahas mengenai poligami dalam pandangan Ibnu Asyūr dalam kitabnya: “Nazhariyah al-Ma- qashid” yang menegaskan pembolehan laki-laki (suami) menikah lebih dari satu orang istri dengan catatan mampu dan dapat berlaku adil. Pandangan Ibnu Asyūr dalam pandangan penulis merupakan respon dari tiga aliran besar dari pendapat para ulama‘ mengenai poligami, yaitu; 1) aliran yang membolehkan, 2) aliran yang memperberat syarat kebolehan, dan 3) aliran yang melarang. Penulis sendiri cenderung le- bih setuju dengan aliran yang kedua daripada yang lainnya, mengingat perundang-undangan yang mengatur perkawinan di Indonesia mem- perbolehkan poligami dengan berbagai syarat. Jika poligami dilakukan dengan bijak, dan memenuhi persyaratan yang ada, tentu akan men- gokohkan bangunan keluarga yang bahagia, mawaddah wa rahmah.
Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Al-Quran Hidayatullah
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 16 No. 1 (2016): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.825 KB) | DOI: 10.53828/alburhan.v16i1.68

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai tujuan Pendidikan dalam Perspektif Al-Quran, yaitu mengoptimalkan sarana pendidikan dan pembelajaran untuk pengabdian yang utuh sesuai perintah Allah dan tuntunan yang diberikan oleh Rasulullah SAW. Pengoptimalan sarana pendidikan dan pembelajaran tersebut dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan cara mendidik Rasul SAW terhadap para sahabat- nya, sehingga menghasilkan bentuk pendidikan yang relijius, ramah lingkungan, penghargaan terhadap prestasi, perlindungan terhadap yang lemah dan kerja bersama dalam keagamaan, sosial dan kemasya- rakatan.Tujuan pendidikan dalam Al-Quran adalah untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah, menumbuh subur- kan hubungan harmonis setiap pribadi dengan Allah, dan menjalin ko- munikasi yang baik dengan sesama manusia dan dengan alam semesta.
Metodologi Pendidikan Islam Komprehensif Sari Yulianti
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 16 No. 1 (2016): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.83 KB) | DOI: 10.53828/alburhan.v16i1.69

Abstract

Artikel ini membahas mengenai metodologi pendidikan Is- lam komprehensif yang dibuat permisalannya oleh Allah Swt dalam Al-Quran dan oleh Rasulullah Saw. di dalam Al-Hadits. Kemudian permisalan tersebut dikombinasikan dengan berbagai metodologi pen- didikan modern yang ada saat ini. Hasilnya inti metodologi pendidik- an islam yang terangkum dalam istilah: hikmah, pelajaran (nasehat) baik, dan perdebatan yang elegan mewarnai dan mengisi semua unsur metodologi pendidikan modern. Dengan pengkombinasian tersebut diharapkan muncul metodologi pendidikan Islam komprehensif yang dapat lebih menggairahkan pelaksanaan dan teknis pendidikan-pen- gajaran pada saar ini.

Page 1 of 13 | Total Record : 128


Filter by Year

2015 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 23 No. 02 (2023): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 23 No. 01 (2023): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 22 No. 02 (2022): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 22 No. 01 (2022): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 21 No. 02 (2021): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 21 No. 01 (2021): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 20 No. 2 (2020): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 20 No. 1 (2020): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 19 No. 2 (2019): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 19 No. 1 (2019): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 18 No. 2 (2018): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 18 No. 1 (2018): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 17 No. 2 (2017): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 17 No. 1 (2017): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 16 No. 2 (2016): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 16 No. 1 (2016): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 15 No. 1 (2015): Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an More Issue