cover
Contact Name
Hanisa Sismaya Lestari
Contact Email
hanisasismaya@unsur.ac.id
Phone
+6283820010720
Journal Mail Official
jurnalprostek@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pasirgede Raya, Bojongherang, Kec. Cianjur, Kab. Cianjur, Jawa Barat 43216
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
Pro-Stek
ISSN : 27460320     EISSN : 27209679     DOI : https://doi.org/10.35194/prs.v2i1
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pro-STek adalah jurnal yang meliputi ilmu-ilmu pertanian yang terfokus pada: Teknologi budidaya dan pengolahan hasil pertanian
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2020): JUNE" : 5 Documents clear
IDENTIFIKASI MORFOLOGI CENDAWAN ENTOMOPATOGEN Beauveria bassiana DAN Metarhizium anisopliae ASAL TANAMAN PADI CIANJUR Widya Sari; Chindy Nur Rosmeita
Pro-STek Vol 2, No 1 (2020): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.912 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i1.974

Abstract

Cendawan entomopatogen asal tanaman padi Cianjur sudah lama ditemukan, namun belum pernah dilakukan karakterisasi morfologi pada isolat-isolat tersebut.  Perbedaan karakter morfologi cendawan entomopatogen seperti warna koloni dan bentuk konidia, jumlah konidia dan laju pertumbuhan sangat mempengaruhi virulensi cendawan entomopatogen terhadap serangga hama sasaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan karakter morfologi cendawan entomopatogen asal tanaman padi Cianjur yaitu Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae dengan isolat cendawan entomopatogen yang berasal dari tanaman yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokontrol dan Laboratorium Mikologi Balai Penelitian Tanaman Hias Cianjur dari bulan November 2018 sampai Desember 2018. Penelitian dilakukan secara obsevasi dan analisis deskriptif untuk membandingkan karakter morfologi dari beberapa isolat cendawan entomopatogen Beauveria bassiana dan Metarhizium anisoplie asal tanaman padi Cianjur koleksi dengan kontrol B. bassiana asal tanaman Pisang dan M. anisopliae asal tanaman Jagung.  Hasil pengamatan laju pertumbuhan cendawan tertinggi dihasilkan oleh isolat cendawan B. bassiana asal tanaman Padi, dengan rata-rata laju pertumbuhan 0,1-0,7 cm per hari.  Warna koloni cendawan B. bassiana asal tanaman Padi adalah warna putih dan B. bassiana asal tanaman Pisang berwarna putih kekuningan. M. anisopliae mempunyai warna yang sama antara isolat asal tanaman padi dengan asal tanaman jagung yaitu berwarna hijau zaitun. Cendawan B. bassiana mempunyai konidiofor yang bercabang dengan pola zig-zag dan pada bagian ujungnya terbentuk konidia yang bulat hialin. Metarhizium anisopliae mempunyai miselium yang bersekat, konidiofor bersusun tegak, berlapis dan bercabang yang dipenuhi konidia berbentuk bulat silinder. Rata-rata kerapatan konidia cendawan B. bassiana lebih rendah (3,65 x 106) dibandingkan kerapatan konidia cendawan M. anisopliae (5,80 x 106). Karakter morfologi cendawan sangat dipengaruhi oleh jenis species dan asal isolat.
PENENTUAN FORMULASI TEPUNG DAN EKSTRAK INULIN UMBI DAHLIA TERHADAP MAKANAN FUNGSIONAL BUBUR INSTAN BERAS PANDANWANGI Riza Trihaditia; Tammy Tri Sundayati
Pro-STek Vol 2, No 1 (2020): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.16 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i1.975

Abstract

Makanan fungsional merupakan salah satu pangan yang memiliki nilai fungsi yang tinggi namun selalu lemah dalam aspek organoleptik. Salah satu makanan fungsional yang dapat dikembangkan adalah bubur instan beras Pandanwangi berfortifikasi. Fortifikan yang dapat ditambahkan dalam bubur instan beras Pandanwangi adalah inulin yang berasal dari tanaman umbi dahlia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi optimal yang akan diminati panelis. Penelitian ini bersifat eksperimental yang memanfaatkan umbi dahlia sebagai bahan utama dan beras Pandanwangi sebagai bahan dasar dengan menggunakan 4 variasi formula yang diuji menggunakan RSM (Response Surface Methode). Formula 1 (F1): beras Pandanwangi + 10 g tepung umbi dahlia, F2: beras Pandanwangi, F3: beras Pandanwangi + 10 g ekstrak inulin, dan F4: beras Pandanwangi + 5 g tepung umbi dahlia + 5 g ekstrak inulin. Pengujian organoleptik dilakukan oleh 24 orang panelis tidak terlatih dan 1 orang panelis ahli dengan parameter pengujian terdiri dari warna, rasa, aroma dan, tekstur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makanan fungsional berupa bubur instan beras Pandanwangi dengan penambahan umbi dahlia dalam bentuk tepung (F1) merupakan formula yang paling diminati panelis.
UJI EFEKTIVITAS MEDIA TANAM UNTUK PEMBENIHAN PADI PANDANWANGI (Oryza sativa L) Ramli & Ujang Muhamad
Pro-STek Vol 2, No 1 (2020): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.782 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i1.976

Abstract

Beras Pandanwangi Cianjur telah terdaftar Indikasi Geografis (IG), tanggal 16 Oktober 2015, yang tumbuh di Indonesia dan khusus nya hanya tumbuh di Kabupaten Cianjur dan hanya 7 kecamatan saja yaitu Kecamatan Warungkondang, Gekbrong, Cilaku, Cibeber, Cianjur, dan Cugenang. Media tanam pun sangat penting untuk pertumbuhan padi Pandawangi karena media tanam adalah fase awal atau fase vegetatif untuk pertumbuhan padi, adapun media tanam yang sering digunakan oleh petani yaitu berupa Pupuk Kandang Sapi, Pupuk Kandang Kambing, Pupuk Kandang ayam, Sabut kelapa Kotoran Cacing  dan masih banyak lagi yang bisa digunakan sebagai media tanam. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Juni 2019, bertempat di Green House Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana Cianjur. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan media tanam dengan masing-masing 100 benih Pandawangi dengan parameter penelitian yaitu perkecambahan, tinggi tanaman padi, dan panjang akar padi pandanwangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pupuk Kandang Ayam sangat berpenagruh terhadap pertumbuhan padi pandanwangi karena pupuk kandang ayam mengandung unsure hara antara lain N,P dan K dan mineral logam seperti magnesium,kalium dan kalsium yang sangat dibutuhkan oleh tanaman Padi Pandawangi pada Fase Vegetatif.
KEPADATAN POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens. Stal) PADA BUDIDAYA PADI PANDANWANGI DENGAN PENERAPAN ORGANIK DAN ANORGANIK Yuliani & Ade Perta Agustian
Pro-STek Vol 2, No 1 (2020): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.567 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i1.992

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kepadatan populasi dan intensitas serangan hama wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) pada padi varietas Pandanwangi organik dan anorganik. Penelitian dilakukan di desa Tegallega dan Mekarwangi Kecamatan Warungkondang, dengan menggunakan metode survey pada lahan persawahan padi pandanwangi perlakuan organik dan anorganik, dan tiap lahan dilakukan pengambilan sampel yang terdiri dari 5 petak. Untuk pengamatan secara visual pada setiap petak ditentukan 5 sub petak yang tersebar secara diagonal, pada setiap sub petak percobaan diambil 5 tanaman contoh secara acak berpindah-pindah setiap minggunya sehingga terdapat 25 tanaman contoh dalam satu sub petak. Hasil yang diperoleh yaitu : kepadatan populasi hama wereng batang coklat pada lahan budidaya tanaman padi organik,  pada pengamatan minggu ke-1 hingga minggu ke-5 secara berturut-turut adalah : 0,28; 0,32; 0,16; 0,08 dan 0. Sedangkan kepadatan populasi hama wereng batang coklat pada lahan budidaya tanaman padi anorganik,  pengamatan pada minggu ke-1 hingga minggu ke-5 secara berturut-turut adalah : 2,48; 2,08; 1,56; 0,72 dan 0,2. Hal ini menunjukan bahwa populasi wereng batang coklat lebih banyak pada lahan budidaya padi secara anorganik. Sedangkan pada lahan organik populasi wereng coklat relatif stabil. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, menunjukan bahwa intensitas serangan hama wereng batang coklat pada budidaya tanaman padi pandanwangi dengan penerapan lahan organik lebih rendah dibandingkan lahan anorganik, hal ini sejalan dengan tingginya populasi hama wereng di lahan anorganik dibandingkan di lahan organik.
IDENTIFIKASI MORFOLOGI BENIH PADI SAWAH VARIETAS PANDANWANGI DI LIMA LOKAS KECAMATAN Angga Adriana Imansyah; Frilynthia Dwi Ayu Andreyuni
Pro-STek Vol 2, No 1 (2020): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.232 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i1.991

Abstract

         Pandanwangi merupakan padi varietas lokal di Kabupaten Cianjur, namun tidak semua wilayah di Kabupaten Cianjur dapat ditanami padi Pandanwangi dengan ciri khas tertentu, oleh karena itu untuk menanam padi Pandanwangi diperlukan persyaratan topografi yang spesifik tanpa menghilangkan karater dan kualitas benih padi Pandanwangi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Vocational Education Development Centre and Agriculture (VEDCA) Cianjur pada bulan Februari sampai Maret 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik morfologi benih pada lima lokasi yaitu Kecamatan Warungkondang, Cugenang, Mande, Cianjur, Campaka serta membandingkan identifikasi morfologi benih dengan hasil deskripsi umum morfologi benih padi Pandanwangi. Rancangan yang digunakan untuk data kuantitas menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) non faktorial dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Masing-masing perlakuan yaitu benih padi Pandanwangi yang berlokasi A (Warungkondang), B (Cugenang), C (Cianjur), D (Campaka) dan E (Mande). Parameter yang diamati meliputi benih murni, benih tanaman lain, kotoran benih dan bobot 1000 butir benih padi Pandanwangi, sedangkan untuk data kualitas yaitu identifikasi morfologi benih di lima lokasi Kecamatan menggunakan analisis deskripsi lalu dibandingkan dengan deskripsi umum morfologi benih padi Pandanwangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi morfologi benih di lima lokasi Kecamatan yang terbaik pada perlakuan di lokasi Kecamatan Warungkondang, namun Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cianjur dan Campaka lebih baik dibanding Kecamatan Mande.

Page 1 of 1 | Total Record : 5