Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

POTENSI BOKASHI Azolla sp. DENGAN BIOAKTIVATOR MOL REBUNG BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN PADI PANDANWANGI PADA FASE VEGETATIF Siti Yiyis Rahmah; Angga Adriana Imansyah; Riza Trihaditia; Ahmad Nur Rizal; Rahmat Taufiq Dwi Jatmika
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 9, No 2 (2019): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.237 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v9i2.779

Abstract

UJI FORMULASI MINUMAN FUNGSIONAL BERBASIS BEKATUL PADI PANDANWANGI DENGAN PENAMBAHAN BAWANG DAYAK DAN JAHE MENGGUNAKAN METODE RSM (RESPONSE SURFACE METHOD Riza Trihaditia; Hilman Hamdani
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 8, No 1 (2018): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v8i1.355

Abstract

Bekatul merupakan salah satu hasil samping dari proses penggilingan atau penyosohan padi menjadi beras. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan kandungan gizi dari bekatul serta manfaatnya bagi kesehatan mengakibatkan bekatul sering dijadikan sebagai bahan pakan ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan bekatul sebagai minuman fungsional yang diminati dan mempunyai nilai manfaat bagi kesehatan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April hingga bulan Juli tahun 2017 bertempat di laboratorium pangan Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana Cianjur. Penelitian ini menggunakan 5 formulasi penggunaan bekatul padi Pandanwangi, bawang dayak dan jahe. Formula 0 (F0): kontrol = bekatul 100%, formula 1 (F1): Bekatul 70% + Bawang Dayak 30% + Jahe 0%, formula 2(F2): Bekatul 70% + Bawang Dayak 20% + Jahe 10%, formula 3 (F3): Bekatul 70% + Bawang Dayak 10% + Jahe 20%, formula 4 (F4): BK 70% + BD 0% + J 30%. Pengujian organoleptik dilakukan oleh 20 orang panelis biasa dan 1 orang panelis ahli dengan parameter warna, aroma, tekstur, dan rasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa formula minuman fungsional berbahan dasar bekatul padi Pandanwangi dengan penambahan bawang dayak dan jahe yang paling diminati oleh panelis yaitu formula 3 (F3): Bekatul 70% + Bawang Dayak 10% + Jahe 20%, karena mendapat nilai optimasi rata-rata paling tinggi dari segi warna, aroma, tekstur dan rasa.
OPTIMALISASI KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK NUGGET JAMUR JENIS TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) HASIL F0 MEDIA TOMAT AGAR DEKSTROSA DAN SHIMEJI PUTIH (Hypsizygus marmoreus) Riza Trihaditia
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 6, No 2 (2016): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v6i2.79

Abstract

Nugget merupakan salah satu makanan cepat saji dan makanan beku yang dapat diterima oleh masyarakat karena lebih praktis, ekonomis dan cepat untuk dikonsumsi. Selain rasanya yang cukup lezat, nugget mengandung tinggi lemak dan rendah serat. Jamur tiram dan shimeji merupakan sumber pangan yang rendah lemak namun tinggi protein dan serat. Pada penelitian ini, jamur tiram dan shimeji digunakan sebagai bahan baku pembuatan nugget. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik organoleptik nugget jamur jenis tiram putih (Pleurotus ostreatus) hasil F0 media Tomat Agar Dekstrosa (TAD) dan shimeji Putih (Hypsizygus marmoreus). Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2016 bertempat di Laboratorium Pangan Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana Cianjur. Penelitian ini menggunakan variasi persentase penggunaan jamur tiram dan shimeji sebanyak 6 perlakuan yaitu F0 (Nugget Ayam), F1 (100% Jamur tiram putih), F2 (75% Jamur tiram putih + 25% shimeji), F3 (50% Jamur tiram putih + 50% shimeji), F4 (25% jamur tiram putih + 75% shimeji) dan F5 (100% Shimeji). Pelaksanaan uji organoleptik dilakukan oleh 30 orang panelis dengan parameter tekstur, rasa, warna dan aroma, setelah itu data yang diperoleh kemudian dianalis dengan menggunakan Excel dan RSM (Reponse Surface Method). Hasil penelitian menunjukan bahwa warna, tekstur, rasa dan aroma nugget yang paling optimal terdapat pada formulasi 2 (75% jamur tiram + 25% shimeji) karena memiliki nilai optimasi yang tinggi dibandingkan dengan formulasi yang lain. Oleh karena itu, nugget jamur bisa menjadi salah satu produk diversifikasi jamur juga sebagai makanan alternatif yang sehat dan siap saji karena nugget jamur memiliki daya terima yang baik dari panelis. Formulasi 2 juga dipilih karena harganya yang relatif terjangkau dan ekonomis.
OPTIMASI KARAKTERISTIK UJI ORGANOLEPTIK PANGAN FUNGSIONAL ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN KULIT PISANG AMBON (Musa acuminata) DAN BEKATUL BERAS PUTIH (Oryza sativa L) Riza Trihaditia; Muahammad Zaenudin
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 12, No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v12i1.2281

Abstract

Es krim merupakan makanan hidangan beku yang kaya akan nutrisi dan termasuk makanan bergizi tinggi. Hasil samping kulit pisang dan bekatul bisa dijadikan alternatif untuk menambah cita rasa dalam es krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kulit pisang dan bekatul pada es krim dengan diuji secara karakteristik organoleptik. Rancangan percobaan dibuat menjadi 5 sampel yaitu F1 : Kulit Pisang 20% Bekatul Padi 80%, F2 : Kulit Pisang 40% Bekatul Padi 60%, F3 : Kulit Pisang 50% Bekatul Padi 50%, F4 : Kulit Pisang 60% Bekatul Padi 40% dan F5 : Kulit Pisang 80% Bekatul Padi  20%. Respon dari panelis didapatkan dengan melakukan uji hedonik dan dianalisis menggunakan Response Surface Methods (RSM). Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh penambahan kulit pisang dan bekatul yang ditambahkan terhadap warna, rasa, aroma dan tekstur es krim. Warna es krim yang paling disukai panelis adalah sampel F5 (Kulit Pisang 80% Bekatul Padi 20%), karakteristik Rasa es krim yang paling disukai panelis adalah sampel F5 (Kulit Pisang 80% Bekatul Padi 20%), karakteristik Aroma es krim yang paling disukai panelis adalah sampel F3 (Kulit Pisang 50% Bekatul Padi 50%), karakteristik Tekstur es krim yang paling disukai panelis adalah sampel F5 (Kulit Pisang 80% Bekatul Padi 20%). Sample F5 (Kulit Pisang 50% Bekatul Padi 50%) merupakan sampel terbaik yang paling disukai panelis
EFEKTIVITAS WARNA BAHAN DAN BENTUK PERANGKAP LAMPU BERTENAGA SURYA TERHADAP POPULASI WERENG COKLAT (Nilaparvata lugens) YANG TERPERANGKAP Riza Trihaditia; Muhammad Noor Fikri
Pro-STek Vol 2, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.069 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i2.1165

Abstract

Wereng coklat (Nilaparvata lugens) merupakan hamayang selalu menjadi perhatian dalam budidaya tanaman padi. Hama ini mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga termasuk hama yang sulit dikendalikan. Pengendalian hama secara mekanis menggunakan perangkap lampu menjadi pilihan karena tidak berbahaya bagi ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon wereng coklat terhadap perangkap lampu dengan bentuk dan warna yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan dua faktor yaitu warna bahan dan bentuk perangkap, tiga ulangan sebagai kelompok, serta 12 unit percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor bentuk berpengaruh nyata, sedangkan warna tidak berpengaruh nyata. Wereng coklat banyak terperangkap pada perangkap corong putih.
EFEKTIVITAS STREPTOMYCIN DAN AUKSIN TERHADAP KECAMBAH GELOMBANG CINTA (Anthurium plowmanii) PADA KEMUNCULAN VARIEGATA Siti Frida Agustina Jaelani Miftah; Riza Trihaditia; Angga Adriana Imansyah
Pro-STek Vol 4, No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.36 KB) | DOI: 10.35194/prs.v4i1.2336

Abstract

Anthurium merupakan salah satu tanaman hias tropis dengan keunikan pada bentuk daunnya sehingga dijadikan penghias ruangan. Saat ini tanaman hias variegata banyak diminati para kolektor tanaman hias. Variegata terjadi secara alami maupun buatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis streptomycin dan auksin terhadap kecambah gelombang cinta (Anthurium plowmanii) pada kemunculan variegata. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor, yaitu streptomycin 4 level dan auksin 3 level dengan 12 kombinasi perlakuan, tiap perlakuan 3 kali ulangan. Perlakuan berupa S1A1 (streptomycin 10 ml + auksin 1 ppm), S1A2 (streptomycin 10 ml + auksin 2 ppm), S1A3 (streptomycin 10 ml + auksin 3 ppm), S2A1 (streptomycin 15 ml + auksin 1 ppm), S2A2 (streptomycin 15 ml + auksin 2 ppm), S2A3 (streptomycin 15 ml + auksin 3 ppm), S3A1 (streptomycin 20 ml + auksin 1 ppm), S3A2 (streptomycin 20 ml + auksin 2 ppm), S3A3 (streptomycin 20 ml + auksin 3 ppm), S4A1 (streptomycin 25 ml + auksin 1 ppm), S4A2 (streptomycin 25 ml + auksin 2 ppm), S4A3 (streptomycin 25 ml + auksin 3 ppm). Hasil penelitian menunjukkan pemberian dosis streptomycin dan auksin pada kecambah gelombang cinta (Anthurium plowmanii) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kemunculan variegata. Perlakuan S3A2 (streptomycin 20 ml + auksin 2 ppm) merupakan perlakuan terbaik, memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan panjang akar tanaman tertinggi. 
PENGARUH BEBERAPA MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN MICROGREENS BROKOLI (Brassica oleracea L.) DAN KUBIS MERAH (Brassica oleracea var capitata L.) Riza Trihaditia; Widya Sari; Maghfira Hikmatul Adha
Pro-STek Vol 3, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.239 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i1.1493

Abstract

Sayuran dan buah merupakan hasil alam yang baik untuk dikonsumsi. Microgreens merupakan sayuran yang mengandung nutrisi dan vitamin lebih tinggi dari tumbuhan dewasa. Tanaman potensial microgreens salah satunya pada famili kubis (Brassicacea). Penggunaan media tanam untuk microgreens memiliki karakteristik kelembaban optimal 50%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan microgreens brokoli dan kubis merah dengan penggunaan beberapa media tanam yang dilakukan pada Maret-Juli 2020 di Kebuun Percobaan  Kecamatan Cilaku, Cianjur. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial, faktor pertama jenis tanaman dengan 2 level yaitu, B=Brokoli dan K=Kubis merah, faktor kedua media tanam dengan 3 level yaitu, C=Cocopeat sebgai control, H=Humus bambu, dan A=Arang hayati (biochar) dengan 3 kali ulangan. Analisis data yang dilakukan ANOVA (α=0.05) dan uji lanjut dilakukan dengan Tukey’s (alpha=5%). Hasil menunjukan jenis tanaman memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan, penggunaan beberapa media tanam tidak memberikan pegaruh yang nyata terhadap semua parameter pertumbuhan, dan tidak ada interaksi yang nyata antara jenis tanaman dan media tanam.
PENENTUAN FORMULASI TEPUNG DAN EKSTRAK INULIN UMBI DAHLIA TERHADAP MAKANAN FUNGSIONAL BUBUR INSTAN BERAS PANDANWANGI Riza Trihaditia; Tammy Tri Sundayati
Pro-STek Vol 2, No 1 (2020): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.16 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i1.975

Abstract

Makanan fungsional merupakan salah satu pangan yang memiliki nilai fungsi yang tinggi namun selalu lemah dalam aspek organoleptik. Salah satu makanan fungsional yang dapat dikembangkan adalah bubur instan beras Pandanwangi berfortifikasi. Fortifikan yang dapat ditambahkan dalam bubur instan beras Pandanwangi adalah inulin yang berasal dari tanaman umbi dahlia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi optimal yang akan diminati panelis. Penelitian ini bersifat eksperimental yang memanfaatkan umbi dahlia sebagai bahan utama dan beras Pandanwangi sebagai bahan dasar dengan menggunakan 4 variasi formula yang diuji menggunakan RSM (Response Surface Methode). Formula 1 (F1): beras Pandanwangi + 10 g tepung umbi dahlia, F2: beras Pandanwangi, F3: beras Pandanwangi + 10 g ekstrak inulin, dan F4: beras Pandanwangi + 5 g tepung umbi dahlia + 5 g ekstrak inulin. Pengujian organoleptik dilakukan oleh 24 orang panelis tidak terlatih dan 1 orang panelis ahli dengan parameter pengujian terdiri dari warna, rasa, aroma dan, tekstur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makanan fungsional berupa bubur instan beras Pandanwangi dengan penambahan umbi dahlia dalam bentuk tepung (F1) merupakan formula yang paling diminati panelis.
UJI EFEKTIVITAS AGENS HAYATI (Trichoderma spp.) DAN CAIR TERHADAP PRODUKSI SERTA KESEHATAN TANAMAN STROBERI (Fragaria x ananassa) Widya Sari; Riza Trihaditia; Erin Apriliani
Pro-STek Vol 3, No 2 (2021): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.109 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i2.1920

Abstract

Stroberi merupakan salah satu tanaman beri yang populer karena kandungan nutrisi dan rasanya yang enak. Permintaan pasar terhadap stroberi lokal jauh melebihi suplai, sehingga dibutuhkan manajemen lahan yang intensif disertai pengendalian hama dan penyakit untuk mempertahankan produksi. Pemanfaatan agens hayati dan pupuk organik sebagai pembenah tanah terbukti efektif untuk meminimalkan penggunaan bahan kimia pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan agens hayati Trichoderma spp. dan pupuk organik cair limbah bonggol pisang dan eceng gondok terhadap produksi dan kesehatan tanaman stroberi (Fragaria x ananassa). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2021 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tanaman diberikan perlakuan K0= Kontrol, K1= POC 60 ml/L, K2= POC 80 ml/L, K3= Trichoderma spp. 20 g/tanaman, K4= Trichoderma spp. 20 g/tanaman + POC 60 ml/L. K5= Trichoderma spp. 20 g/tanaman + POC 80 ml/L. Parameter yang diamati meliputi jumlah daun, jumlah stolon, jumlah bunga, berat buah dan intensitas penyakit (kejadian penyakit dan keparahan penyakit). Hasil penelitian menunjukkan Pemberian K2 (POC 80 ml/L) mempunyai jumlah daun terbanyak yaitu 9,38 helai dengan jumlah 2,75 stolon. Pemberian perlakuan K5 (Trichoderma spp. 20 g + POC 80 ml/L) berpengaruh terhadap parameter jumlah bunga dengan rata-rata 3,38 bunga, sedangkan pada parameter berat buah tidak berpengaruh. Pemberian perlakuan Trichoderma spp. dan pupuk organik cair tidak berpengaruh terhadap parameter intensitas penyakit.
APLIKASI CUKA KAYU DENGAN BEBERAPA KONSENTRASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Melissa Syamsiah; Riza Trihaditia; Ramdini Sapitri
Pro-STek Vol 3, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.368 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i1.1441

Abstract

Tanaman selada merupakan tanaman hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat dan bermaafaat bagi tubuh. Dengan permintaan selada yang semakin meningkat maka perlu adanya usaha untuk dapat meningkatkan produktivitas selada, salah satunya yaitu dengan pemberian pupuk organik cair cuka kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang timbul dari pemberian cuka kayu terhadap tanaman selada. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan April 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan. Perlakuan yang diberikan yaitu K0 (kontol) tanpa perlakuan cuka kayu, K1 (pemberian cuka kayu dengan konsentrasi 5 ml/1 L), K2 (pemberian cuka kayu dengan konsentrasi 10 ml/1 L), K3 (pemberian cuka kayu dengan konsentrasi 20 ml/1 L). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot basah. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang nyata, pada parameter tinggi tanaman perlakuan yang paling baik yaitu perlakuan K1 (pemberian cuka kayu dengan konsentrasi 5 ml/1 L) dengan rata-rata tinggi tanaman 23,72 cm, sedangkan pada parameter jumlah daun dan bobot basah perlakuan yang paling baik yaitu perlakuan K3 ( pemberian cuka kayu dengan konsentrasi 20 ml/1 L), dengan jumlah daun 12 helai dan bobot basah 26,22 gram.