cover
Article Per Year (5 Year)
All
Home Page
OAI Link
Editorial Team
Contact
Reviewer
Google Scholar
Contact Name
Dewi Muliyati
Contact Email
dmuliyati@unj.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
snf@unj.ac.id
Editorial Address
Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta GHA Lt.5 Jl Rawamangun Muka No.1
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL)
Published by Universitas Negeri Jakarta
ISSN : 23021829     EISSN : 24769398     DOI : https://doi.org/10.21009/03
Core Subject : Science, Education, Engineering,
Electrical & Electronics Engineering Energy Physics Other
Focus and Scope: Physics education Physics Instrumentation and Computation Material Physics Medical Physics and Biophysics Physics of Earth and Space Physics Theory, Particle, and Nuclear Environmental Physics and Renewable Energy
Arjuna Subject : Fisika dan Astronomi - Fisika dan Astronomi (Lain-Lain)
Articles 52 Documents
 1   2   3   4   5 
Search results for , issue "Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020" : 52 Documents clear
DEKOMPOSISI SPEKTRAL BERDASARKAN TRANSFORMASI WAVELET KONTINYU UNTUK PEMETAAN BATUPASIR GAS DI FORMASI TARAKAN, STUDI KASUS CEKUNGAN TARAKAN – KALIMANTAN UTARA Ika S. Oktavianti; Abdul Haris; Agus Riyanto; Rano Rano; Rio I. Sebayang
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.72 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2020.01.FA.01

Abstract

AbstrakReservoir Intra Tarakan Reservoir adalah bagian dari Formasi Tarakan yang diendapkan pada umur Pliosen Awal. Berdasarkan data pemboran, lapisan Intra Tarakan adalah reservoir batupasir gas dengan lingkungan pengendapan delta. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan lapisan reservoir gas Intra Tarakan pada lokasi studi menggunakan data 3D seismik dan dua data sumur. Proses untuk memisahkan komponen frekuensi spektrum pada data seismik berdasarkan metode transformasi wavelet kontinyu digunakan untuk mengidentifikasi reservoir gas yang berasosiasi dengan zona frekuensi rendah. Hasil dari dekomosisi spektral diharapkan dapat memiliki konsistensi dengan data pemboran sumur. AbstractIntra Tarakan Reservoir is a part of Tarakan Formation that deposited in early Pliocene. Based on drilling data, Intra Tarakan layer is a gas sands reservoir with deltaic deposition environment. This research goal is to map the Intra Tarakan gas reservoir in the study area using 3D seismic data and two wells data. The process of separating the frequency spectrum components in seismic data based on continuous wavelet transform method is used to identify the gas reservoir that associated with the low frequency zone. The results of spectral decomposition are expected to have consistency with the drilling result.
STUDI PENGARUH JENIS ELEKTRODA TERHADAP PRODUKSI GAS HIDROGEN DENGAN PROSES ELEKTROLISIS AIR Sarah Jasmine Muchtar; Cecep E. Rustana
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.429 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2020.01.FA.02

Abstract

Abstrak Saat ini konsumsi penggunaan energi fosil terus meningkat, sehingga gas hidrogen dianggap dapat menjadi salah satu pengganti energi fosil karena efek yang dihasilkan pada lingkungan sangat minim. Selain gas hidrogen ramah lingkungan ternyata energi pembakaran yang dihasilkan oleh gas hidrogen besarnya mencapai sekitar 286 kJ/mol. Akan tetapi gas hidrogen tidak dapat ditemukan secara bebas oleh karena itu akan diproses menggunakan metode elektrolisis air. Saat ini proses elektrolisis banyak digunakan untuk dikembangkan sehingga dapat menghasilkan gas hidrogen. Proses elektrolisis banyak digunakan karena proses ini merupakan proses penguraian molekul air yang sederhana dan digunakan untuk mendapatkan gas hidrogen dengan tingkat kemurnian tinggi. Proses elektrolisis air banyak memiliki kekurangan karena membutuhkan energi yang besar oleh karena itu perlu penelitian lebih lanjut. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi untuk terbentuknya gas hidrogen yaitu katalis, suhu, tekanan, dan jenis elektroda yang digunakan. Sehingga pada jurnal ini akan dibahas perbandingan dari dua jenias elektroda terhadap laju produksi dari hidrogen. Keywords: elektrolisis air, energi terbarukan, produksi gas hidrogen, elektrolit Abstract Currently the consumption of fossil energy continues to increase, so hydrogen gas is considered to be one of the substitutes for fossil energy because the effects to the environment are very minimal. Hydrogen is environmentally friendly and turns out that the combustion energy produced by hydrogen gas reaches about 286 kJ / mol. However, hydrogen gas cannot be found freely and in this paper we will using water electrolysis method to get the hydrogen gas. The electrolysis process is widely used because this process is a simple process of decomposing water molecules and can obtain hydrogen gas with high purity. The process of electrolysis of water has many disadvantage because it requires a large amount of energy and needs further research. The factors that influence the efficiency for the formation of hydrogen gas are the catalyst, temperature, pressure, and type of electrodes used. So this paper will discuss the comparison of the two types of electrodes that is graphite and copper that coated in aluminium, to the rate of production of hydrogen. Keywords: water electrolysis, renewable energy, hydrogen production, electrolyte
STUDI POTENSI HIDROGEN AIR LAUT MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN Ihza Nursina Salam Aklan; Cecep E. Rustana
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.959 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2020.01.FA.03

Abstract

Abstrak Melimpahnya ketersediaan air laut di dunia mendorong para peneliti untuk terus mengembangkannya menjadi energi yang bisa digunakan oleh umat manusia. Salah satu dari pemanfaatan air laut adalah dengan mengubah nya menjadi hidrogen. Hidrogen dengan mudah dapat diproduksi dan tahan lama dari air laut. Hal ini menunjukan air laut memiliki potensi besar sebagai pengganti bahan bakar fosil yang sampai saat ini masih digunakan. Pada penelitian ini, peneliti melakukkan studi untuk menganalisis hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan untuk memaparkan potensi air laut sebagai sumber energi terbarukan. Kata Kunci: Air laut,Hidrogen,Elektrolisis,Energi Abstract The abundant availability of sea water in the world encourages researchers to continue to develop it into energy that can be used by humanity. One of the uses of sea water is to convert it into hydrogen. Hydrogen can easily be produced and is durable from seawater. This shows that seawater has great potential as a substitute for fossil fuels which are still used today. In this study, researchers conducted a study to analyze the results of research that has been done to explain the potential of sea water as a renewable energy source. Keywords: Sea water, Hydrogen, Electrolysis, Energy
PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP MORFOLOGI BERBAGAI LAPISAN KOMPOSIT : SEBUAH KAJIAN Melati Sandra; Esmar Budi; Hadi Nasbey
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.849 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2020.01.FA.04

Abstract

Abstrak Material keras seperti logam banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Meski pada praktiknya, logam memiliki kelemahan seperti rentan mengalami korosi dan aus. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan logam adalah dengan pembentukan lapisan komposit. Salah satu teknik pelapisan yang relatif mudah, murah, dan cepat adalah elektrodeposisi. Pelapisan menggunakan komposit dengan nikel sebagai matriks dan senyawa nitrida, hidroksida, dan oksida sebagai penguat banyak digunakan karena dapat diaplikasikan sebagai perlindungan aus serta korosi. Salah satu paramater yang sangat berpengaruh dalam proses pelapisan ialah temperatur. Hal ini dibuktikan dengan hasil karakterisasi yang menunjukkan bahwa kenaikan temperatur mempengaruhi hasil morfologi dari masing-masing lapisan komposit seperti ukuran dan orientasi butir. Sehingga, perlu diketahui temperatur optimum untuk mendapatkan morfologi lapisan komposit yang baik. Kata-kata kunci: lapisan komposit, elektrodeposisi, temperatur. Abstract Hard materials such as metal are widely used in daily life. Although in practice, metals have weaknesses such as being susceptible to corrosion and wear. One way that can be used to increase metal resistance is by developing or forming composite coating. One relatively easy, inexpensive and fast coating technique is electrodeposition. Coatings using composites with nickel as a matrix and nitride, hydroxide and cheerful compounds as reinforcement are widely used because they can be applied as a protection against wear and corrosion. One of the most influential parameters in the coating process is temperature. This is evidenced by the results of the characterization which show that the temperature rise affects the morphological results of each composite layer such as grain size and orientation. Thus, it is necessary to know the optimum temperature to obtain a good morphology of the composite coating. Keywords: the composite coating, electrodeposition, temperature.
PENGARUH SUHU RUANG PELEBURAN DAN TEKANAN GAS ALIR TERHADAP OUTPUT SERBUK TIMAH YANG DIHASILKAN DARI SISTEM ATOMISASI GAS ARGON PANAS Abdul Basyir; Didik Aryanto; Agus Sukarto Wismogroho; Wahyu Bambang Widayatno
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.056 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2020.01.FA.05

Abstract

Abstrak Serbuk timah merupakan komponen utama dalam pembuatan pasta solder. Salah satu requirement dari serbuk yang diperlukan adalah ukuran partikel serbuk maksimal 45 mikron. Dimana semakin kecil ukuran dari partikel serbuk timah dalam komposisi pasta solder tersebut, maka harga dari pasta solder akan semakin meningkat. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menghasilkan serbuk timah adalah atomisasi gas. Tujuan dari penelitian ini untuk menambah pengetahuan tentang pengaruh dari tekanan dan suhu dari ruang peleburan terhadap ukuran dari output serbuk timah yang dihasilkan. Eksperimen dari penelitian ini menggunakan desain sistem atomisasi gas panas, dengan media gas berupa argon. Hasil penelitian dengan menggunakan desain sistem atomisasi gas ini, menunjukkan bahwa suhu ruang peleburan timah dan tekanan gas alir saat atomisasi mempengaruhi distribusi ukuran dari partikel serbuk timah yang dihasilkan, semakin tinggi suhu ruang peleburan dan tekanan gas alir yang digunakan, maka ukuran partikel serbuk timah yang dihasilkan akan semakin kecil. Kata-kata kunci: Serbuk; Atomisasi Gas Argon Panas; Tekanan Gas Alir; Suhu Ruang Peleburan. Abstract The tin powder is a major component in making solder paste. One of the requirements of the required powder was a maximum particle size of 45 microns. The composition of solder paste with a smaller particle size has a higher price. One method that can be used to produced tin powder was gas atomization. Furthermore, the purpose of this research was to increase knowledge regarding the effect of chamber melting temperature and gas flow pressure on the particle size of tin powder output. The experiment of this research was using the design of the hot gas atomization system, with the gas type is argon. The results of the research showed that the chamber melting temperature and gas flow pressure have an effect on the particle size of the tin powder. Where the higher chamber melting temperature was producing the smaller particle size of tin powder. So do with the gas flow rate pressure parameter, the higher gas flow rate pressure was generating the smaller particle size of tin powder, but for this case, when using gas flow pressure about 20 bar, it was happening the backpressure phenomenon. It was caused by the nozzle design of this gas atomization system. Keywords: Powder; Hot Argon Gas Atomization; Gas Flow Pressure; Chamber Melting Temperature.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN LOGAM MERKURI DALAM KOSMETIK MENGGUNAKAN TEKNIK LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) Ernanda Destriati; Mangasi Alion Marpaung; Indra Karnadi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.597 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2020.01.FA.06

Abstract

Abstrak Merkuri (Hg) merupakan salah satu logam berat berbahaya, yang apabila mengenai kulit dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Namun, sering terjadi penyalahgunaan dengan mencampurkan merkuri ke dalam kosmetik sebagai pemutih kulit secara instan. Penggunaan merkuri yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai resiko penyakit atau bahkan mengakibatkan kematian. Dalam penelitian ini dikembangkan suatu metode untuk mendeteksi kandungan merkuri dalam kosmetik dengan cepat, akurat dan real time, yaitu menggunakan teknik Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS). Dalam metode ini, Mercury chloride (HgCl) yang berupa serbuk dicampur dengan kosmetik (bedak tabur), dengan kandungan Merkuri (Hg) sebanyak 1%, 5%, dan 10% dalam 10 gram sampel. Sampel yang sudah digerus kemudian ditaburkan di atas arang bambu beukuran 20 x 20 mm2 dengan ketebalan 5 mm, yang berfungsi sebagai holder sample. Arang bambu yang berisi sampel kemudian ditempelkan pada holder utama di dalam ruang chamber sampel yang dapat divakumkan. Berkas laser dari Nd:YAG (1064 nm, 8 ns) difokuskan pada permukaan sampel serbuk sehingga timbul plasma. Emisi plasma ini direkam dengan Spektrometer yang dilengkapi dengan OMA (Optical Multichannel Analyzer) yang dioperasikan melalui komputer. Spektrum emisi plasma yang terekam pada komputer kemudian dianalisis untuk dilihat garis emisi merkuri di dalamnya, yang menandakan kehadiran atom merkuri pada sampel. Kata kunci: Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS); Spektrum emisi plasma; Kosmetik; kontaminan merkuri. Abstract Mercury (Hg) is one of the toxic heavy metals, when exposed to the skin, even only small concentrations can be toxic. However, often occurs abuse of mercury into cosmetics as an instant skin whitening. Excessive use of mercury can cause various risks of disease or even death. This research was conducted to detect the content of mercury in cosmetics quickly, accurately and in real time, using Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS). In this method, Mercury chloride (HgCl) in the form of powder is mixed with cosmetics (powder), with a content of 1%, 5%, and 10% of mercury (Hg) in 10 gram samples. Samples that have been crushed are then sprinkled on bamboo charcoal (20 x 20 x 5 mm3). The Bamboo charcoal with its sampel powder then attach to the main pad holder and then placed in a chamber that can be evacuated. The laser beam from Nd: YAG (1064 nm, 8 ns) is focused on the surface of the powder sample so that plasma generated. The plasma emission was recorded with a Spectrometer with OMA (Optical Multichannel Analyzer) which was operated through a computer. The recorded plasma emission spectrum is then analyzed to see the mercury emission line and it’s intensity. Keywords: Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS); Plasma emission spectrum; Cosmetics; mercury contaminants.
STUDI PENGARUH ALIRAN KONVEKSI PADA PERBEDAAN LETAK SUBSTRAT PROSES SINTESIS STRUKTUR KRISTAL ZNO NANOROD Anisah Fauziyyah; Isnaeni Isnaeni; Iwan Sugihartono
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.898 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2020.01.FA.07

Abstract

Abstrak Berdasarkan hasil review, ZnO nanorod dapat ditumbuhkan diatas substrat silicon (Si) pada suhu 90 ºC dengan Teknik Hidrotermal selama 2 jam. Pengamatan dilakukan untuk melihat pengaruh aliran konveksi pada peletakan substrat di dalam botol selama proses sintesis terhadap struktur kristal nanorod ZnO. Scanning Electron Microscopy (SEM) akan dilakukan untuk menguji morfologi sampel nanorod ZnO. Teknik difraksi sinar-x (XRD) akan dilakukan untuk menguji struktur kristal nanorod ZnO pada suhu ruang. Spektrum XRD yang diperoleh akan dikonfirmasi menggunakan standar yang mengacu pada Inorganic Crystal Structure Database (ICSD). Perhitungan Full Width at Half Maximum (FWHM), ukuran kristalit, dan strain akan dilakukan sesuai persamaan Debye-Scherer. Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat berupa analisis pada sampel nanorod ZnO di atas substrat Si yang disintesis dengan posisi letak berbeda. Kata Kunci: Nanorod ZnO, Konveksi, Posisi, SEM, XRD Abstract Based on paper review, ZnO nanorod can be grown on silicon substrate (Si) by hydrothermal at 90 oC for 2 hours. Observations were made to see the effect of convection flow on the placement of the substrate in the bottle during the synthesis process of the ZnO nanorod crystal structure. Scanning Electron Microscopy (SEM) will be conducted to answer the morphology of ZnO nanorod samples. X-ray diffraction (XRD) techniques will be carried out to provide the crystal structure of ZnO nanorods at room temperature. The XRD spectrum obtained will use the standard requested in the Inorganic Crystal Structure Database (ICSD). Calculations of Full Width at Half Maximum (FWHM), crystallite size, and strain will be performed according to Debye-Scherer. Furthermore, this research can be carried out sample analysis on ZnO nanorods on Si substrate synthesized with different position. Keywords: ZnO Nanorod, Convection, Position, SEM, XRD
PENGARUH VARIASI PH TERHADAP SIFAT OPTIK ZNO NANOPARTIKEL DARI HASIL BIOSINTESIS Devi Anggraheni; Isnaeni Isnaeni; Iwan Sugihartono
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.275 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2020.01.FA.08

Abstract

Abstrak Berdasarkan hasil review, ZnO NPs dapat dihasilkan dari teknik biosintesis. Sifat optik (absorbansi) dipengaruhi oleh pH larutan zinc nitrate. Perbandingan pengaruh variasi pH dari teknik biosintesis dipelajari dari hasil eksperimen yang dilaporkan oleh tiga penulis yaitu Nagarajan dkk (2013) dengan variasi pH 5 sampai 10, Hoseinpour dkk (2017) dengan variasi pH 4, 6, dan 8, serta Jamdagni dkk (2016) dengan variasi pH 9 sampai 13. Berdasarkan hasil uji UV-Vis yang telah dilakukan oleh seluruh penulis, ditemukan bahwa pada pH yang lebih tinggi akan menyebabkan tingkat reduksi semakin tinggi, sehingga puncak penyerapan akan semakin tinggi pula. Namun, absorbansi dan ketajaman puncak akan melemah setelah mencapai pH tertentu. Hal tersebut memberikan informasi bahwa terdapat pH tertentu dimana ZnO NPs akan mencapai puncak absorbansi maksimum. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nagarajan dkk (2013), Hoseinpour dkk (2017), serta Jamdagni dkk (2016), pH optimum untuk mensintesis ZnO nanopartikel adalah 8. Kata Kunci: Nanopartikel ZnO, Biosintesis, pH, UV-Vis, Absorbansi Abstract Based on paper review, ZnO NPs can be produced from biosynthetic techniques. Optical properties (absorbance) are affected by the pH of the zinc nitrate solution. Comparison of the effect of pH variations on biosynthetic techniques was studied from experimental results reported by three authors, Nagarajan et al (2013) with variations in pH 5 to 10, Hoseinpour et al (2017) with variations in pH 4, 6, and 8, and Jamdagni et al (2016) with variations in pH 9 to 13. Based on the results of the UV-Vis test that has been done by all authors, it was found that at a higher pH will cause a higher level of reduction, so that the peak of absorption will be higher too. However, the absorbance and sharpness of the peak will weaken after reaching a certain pH. This gives information that there is a certain pH at which ZnO NPs will reach their maximum absorbance peak. Based on research conducted by Nagarajan et al (2013), Hoseinpour et al (2017), and Jamdagni et al (2016), the optimum pH for synthesizing ZnO nanoparticles is 8. Keywords: ZnO Nanoparticles, Biosynthesis, pH, UV-Vis, Absorbance
IDENTIFIKASI UNSUR BORON MENGGUNAKAN TEKNIK LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) UNTUK MENDETEKSI KANDUNGAN BORAKS PADA MAKANAN Chandra Wijaya; Mangasi Alion Marpaung; Indra Karnadi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.705 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2020.01.FA.09

Abstract

Abstrak Dalam penelitian ini dikembangkan suatu metode untuk mendeteksi kandungan boraks dalam makanan dengan menggunakan teknik Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS). Dalam teknik ini boraks (Na2B4O7) yang berupa serbuk dicampur dengan bahan makanan (tepung) dengan konsentrasi boron sebanyak 1%, 3%, 5%, 7%, dan 10% dalam 10 gram sampel. Sampel yang sudah digerus sampai halus kemudian dikompaksi untuk menjadi pellet dengan diameter 10 mm dan tebalnya antara 1-2 mm. Dalam penelitian ini digunakan berkas laser dari Nd:YAG (355 nm, 8 ns) yang difokuskan pada permukaan sampel pellet sehingga timbul plasma. Spektrum emisi plasma yang terekam pada komputer kemudian dianalisis untuk melihat garis emisi boron yang menandakan kehadiran boraks pada sampel. Kata-kata kunci: Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS), spektrum emisi plasma, boron. Abstract In this study a method was developed to detect borax content in food using the Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) technique. In this technique borax (Na2B4O7) in the form of powder is mixed with food ingredients (flour) with a boron concentration of 1%, 3%, 5%, 7%, and 10% in a 10 gram sample. Samples that have been crushed until smooth are then compacted to become pellets with a diameter of 10 mm and thickness between 1-2 mm. In this study a laser beam from Nd: YAG (355 nm, 8 ns) was focused on the surface of the pellet sample so that plasma arises. The plasma emission spectrum recorded on the computer is then analyzed to see the boron emission line that indicates the presence of borax in the sample. Keywords: Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS), spectrum of plasma emission, boron.
METODE GRAVITASI UNTUK IDENTIFIKASI SESAR WELUKI DENGAN ANALISIS FIRST HORIZONTAL DERIVATIVE DAN SECOND VERTICAL DERIVATIVE Desta Suci Fitriani; Sari Nur Atikah Putri; Ichwan Fauzan Putrajy
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.318 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2020.01.FA.10

Abstract

Abstrak Sulawesi dalam tatanan tektonik Indonesia berada pada daerah pertemuan tiga lempeng bumi (triple junction) yaitu Lempeng India Australia, lempeng Pasifik dan lempeng. Pertemuan ketiga lempeng ini membuat Pulau Sulawesi tersusun oleh tatanan tektonik yang kompleks. Salah satu sesar yang terbentuk akibat peristiwa ini yaitu Sesar Weluki. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi keberadaan dan jenis Sesar Weluki. Penelitian ini menggunakan data topografi dan free air anomaly dari satelit TOPEX. Data TOPEX kemudian dianalisis dengan First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD) menggunakan software Surfer 16. Analisis FHD digunakan untuk menentukan batas sesar sedangkan SVD digunakan untuk menentukan jenis Sesar Weluki. Berdasarkan pengolahan data menggunakan metode parasnis, densitas rata – rata batuan penyusun Sesar Weluki sebesar 2.4454 gr/cm3. Berdasarkan peta kontur residual, strike Sesar Weluki memiliki orientasi Utara – Selatan. Hasil dari analisis SVD menunjukkan bahwa Sesar Weluki merupakan jenis sesar naik. Kata-kata kunci: Gravitasi, First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, fault. Abstract Sulawesi in the tectonic order of Indonesia is located at the confluence of three earth plates (triple junction) namely the Australian Indian Plate, the Pacific Plate, and the Eurasian plate. The confluence of these three plates makes Sulawesi Island composed of a complex tectonic setting. One of the faults formed from this event is the Weluki Fault in Central Sulawesi. This study aims to identify the existence and type of Weluki fault. This research uses topography and the Free Air Anomaly data from the TOPEX satellit. Then TOPEX data were analyzed using the First Horizontal Derivative (FHD) and Second Vertical Derivative (SVD) methods using Surfer 16. The FHD analysis was used to determine the fault bundary and SVD was used to determine the weluki fault type. Based on the results of data processing using the parasnis method, an average density of weluki fault rocks about 2.4454 gr/cm3. From the residual contours map, the strike orientation of Weluki Fault is North – South. The results of the SVD analysis show that the weluki fault has a reverse fault. Keywords: Gravity, First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, fault.

Page 1 of 6 | Total Record : 52

 1   2   3   4   5 

Filter by Year

2020 2020


Reset
Filter By Issues
All Issue Vol 11 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2022 Vol 10 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2021 Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020 Vol 8 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2019 Vol 7 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2018 Vol 6 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2017 Vol 5 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2016 Vol 4 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2015 Vol 3 (2014): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2014 Vol 2 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2013 Vol 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2012 More Issue