cover
Contact Name
Eko Didik Widianto
Contact Email
rumah.jurnal@live.undip.ac.id
Phone
+62247474750
Journal Mail Official
editor@ift.or.id
Editorial Address
Gedung B Lantai 3 Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang 50275.
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pangan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25979892     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Teknologi Pangan memuat artikel ilmiah di bidang teknologi pangan yang meliputi bidang: mikrobiologi pangan, kimia dan gizi pangan, bioteknologi pangan, rekayasa pangan dan hasil pertanian. Bidang ilmu lain yang terkait dengan pangan juga akan dimuat dalam jurnal ini selama fokus utama artikel adalah tentang teknologi pangan.
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2018)" : 22 Documents clear
Karakteristik Hedonik Sambal Pecel Hasil Substitusi Kacang Tanah (Arachis hypogaea) dengan Kacang Hijau (Vigna Radiata L) Novita Wibowo; Bhakti Etza Setiani; Antonius Hintono
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.134 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2018.20800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan pada sambal pecel substitusi kacang tanah dengan kacang hijau yang disajikan dengan formula yang berbeda. Desain percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis non parametrik Kruskall Wallis dengan tingkat signifikansi 5% dan apabila terdapat pengaruh maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh perlakuan (P>0,05) terhadap substitusi dengan kacang hijau namun perlakuan sambal pecel hasil substitusi 50% kacang tanah dengan 50% kacang hijau diminati panelis dan hampir seperti sambal pecel pada umumnya. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa diversifikasi sambal pecel dapat disubstitusi dengan kacang hijau tanpa mengurangi nilai gizi dan tingkat kesukaan.
Pengaruh Substitusi Buah Naga Merah pada Kefir Sari Kedelai terhadap Kadar Vitamin C, Total Khamir, Kadar Alkohol dan Tingkat Kesukaan anissa fitria ningrum; Heni Rizqiati; Yoga Pratama; Bambang Dwiloka
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jtp.2018.20767

Abstract

Kefir merupakan produk olahan susu yang berasal dari hasil fermentasi menggunakan butir kefir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi buah naga merah pada kefir sari kedelai terhadap kadar vitamin C, total khamir, kadar alkohol dan tingkat kesukaan. Kadar vitamin C diketahui melalui pengujian menggunakan metode titrasi iodometri. Total khamir kefir didapat dengan melakukan inkubasi sampel pada media PDA selama 72 jam. Kadar alkohol dihitung dengan melakukan destilasi kemudian dihitung berat jenisnya menggunakan piknometer. Sedangkan tingkat kesukaan didapat dengan melakukan uji sensori terhadap 25 panelis agak terlatih. Penambahan substitusi buah naga merah pada kefir sari kedelai memberikan pengaruh pada kadar vitamin C, total khamir, kadar alkohol dan tingkat kesukaan. Uji kadar vitamin C yang dilakukan menunjukkan bahwa substitusi buah naga merah sebesar 30% memberikan kadar vitamin C paling baik yaitu 46,11 mg/ 100 g sampel. Kadar alkohol pada kefir dengan substitusi buah naga merah sebesar 20% memiliki kadar alkohol yang paling baik dengan hasil 1,53%. Uji total khamir yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada tiap perlakuan walaupun tidak berbeda nyata. Uji tingkat kesukaan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata terhadap rasa dan warna kefir sari kedelai yang disubstitusi buah naga merah.
Karakteristik Kimia dan Mutu Hedonik Selai Kolang Kaling dengan Variasi Konsentrasi Modified Cassava Flour (MOCAF) sebagai Alternatif Pengganti Pektin Ingke Endrina; Nurwantoro Nurwantoro; Yoyok Budi Pramono; Bambang Dwiloka
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.021 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2018.20655

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan proporsi terbaik dari substitusi pektin dengan MOCAF sebagai bahan pengental dalam pembuatan selai kolang kaling terhadap karakteristik kimia yaitu kadar air, total padatan terlarut dan nilai pH juga mutu hedonik meliputi aroma, warna, rasa, tekstur dan kesukaan overall. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan  5 perlakuan konsentrasi pektin : MOCAF dan 4 kali pengulangan yakni sebesar T0 (100%:0%), T1 (80%:20%), T2 (70%:30%), T3 (60%:40%) dan T4 (50%:50%). Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi MOCAF akan meningkatkan kadar air, namun menurunkan total padatan terlarut, nilai pH dan kesukaan terhadap tekstur secara signifikan (P<0,05) namun masih sesuai dengan standar mutu selai berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Selai kolang kaling dengan substitusi MOCAF hingga 40% merupakan perlakuan dengan daya terima baik oleh panelis berdasarkan kesukaan overall dengan nilai suka s.d. sangat suka. Dapat disimpulkan bahwa substitusi MOCAF sampai 40% berpotensi sebagai bahan alternatif pengganti pektin dalam pembuatan selai kolang kaling.The aim of this research was to determine the influence and best proportion of pectin substitution with MOCAF as a thickening agent in the manufacture of sugar palm fruit jam to chemical characteristics like moisture content, total soluble solids and pH value as well as overall. The experimental design used was Completely Randomized Design (RAL)  with 5 treatmens concentration pektin : MOCAF and 4 replications. The concentration were used in this research; T0 (100%:0%), T1 (80%:20%), T2 (70%:30%), T3 (60%:40%), and T4 (50%:50%). The data obtained were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA). The result showed that the higher concentration of MOCAF would increase water content, but descreased total soluble solid, pH value and texture preference significantly (P<0.05) but still accordance with the standard of jam quality based on Indonesian National Standard (SNI). Sugar palm fruit with MOCAF substitution up to 40% is a treatment with a good acceptance by the panelist based on the overall likeness with the value of likes – very like. It can be conclude that MOCAF has potential as an alternative substitute for pectin in the manufacture of sugar palm fruit jam up to 40% substitution. 
Karakteristik Fisikokimia Curd Sari Kedelai dengan Penambahan Renet dan Belimbing Wuluh (Averhoa bilimbii) sebagai Koagulan Olivia Prastiandani; Ahmad Ni&#039;matullah Al-Baarri; Heni Rizqiati; Yoyok Budi Pramono
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jtp.2018.22302

Abstract

Keasaman bahan penggumpal merupakan faktor penting dalam proses koagulasi curd kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik fisikomimiawi curd sari kedelai yang dihasilkan dari koagulan sari belimbing wuluh dengan dan tanpa pengenceran. Sari buah belimbing wuluh sebanyak 7% (v/v) dengan pengenceran (1:1, v/v) dan tanpa pengenceran dan renet (0,01% b/v) ditambahkan pada sari kedelai untuk menghasilkan curd. Curd yang didapat langsung dianalisis jumlah rendemen, nilai pH, kekerasan, dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenceran koagulan belimbing wuluh secara signifikan meningkatkan jumlah rendemen, nilai pH, dan tingkat kekuningan namun mengurangi kekerasan tekstur curd. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengenceran koagulan sari belimbing wuluh dapat secara keseluruhan mempengaruhi karakteristik fisikokimiawi curd kedelai.Physicochemical Characteristics of Soy-Cheese Curd with Addition Rennet and Averrhoa bilimbii Juice as CoagulantAbstractThe acidity of coagulant is an important factor in the process of soy curd coagulation. This research aimed at analyze the physicochemical characteristics of soy curd that were coagulated with Averhoa bilimbii juice with and without dilution. Averhoa bilimbii juice as much as 7% (v/v) with dilution (1:1,v/v) and without dilution and rennet (0,01% b/v) added to soybean milk to obtain the curd. Curd obtained directly analyzed the amount of yield, pH value, hardness, and yellowish level. The result showed that dilution coagulant of Averhoa bilimbii significantly increased yield, pH value, and yellowish level but reduced hardness of texture curd. This research can be concluded that dilution coagulant of Averhoa bilimbii overall influence the physicochemical characteristic of soy curd.
Analisis Performa Warna pada Emulsi Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dengan Penambahan Iota dan Kappa Karagenan Herni Nur Sabrina; Heni Rizqiati; Ahmad Ni&#039;matullah Al-Baarri
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jtp.2018.20132

Abstract

AbstrakPerforma warna merupakan suatu indikator utama untuk melihat kualitas emulsi. Kualitas warna emulsi dapat ditentukan dengan penambahan emulsifier untuk mempertahankan warnanya, salah satu contoh emulsifier yaitu karagenan. Karagenan dikenal sebagai hidrokoloid yang dimanfaatkan untuk pembentukan gel, penstabil dan pengental. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu emulsi yang berbahan dasar temulawak dengan penambahan iota dan kappa karagenan sebagai emulsifier serta mendeteksi total perubahan warna. Perubahan warna (ΔE) emulsi diuji dengan menggunakan kolorimeter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emulsi temulawak tanpa penambahan karagenan, dengan iota karagenan dan dengan kappa karagenan terjadi perubahan warna masing-masing sebesar 7,79±0,65, 7,01±0,58 dan 9,07±1,24.AbstractColor performance is a main indicator of the emulsion quality. The color quality of an emulsion can be determined by the addition of an emulsifier to maintain the color, one of the emulsifier example is carrageenan. Carrageenan has known as hydrocolloid which is used for gel formation, stabilizer and thickener. This study aims to create an emulsion based on temulawak which is given iota and kappa carrageenan as emulsifier and detect the change of color performance. The color change (ΔE) of the emulsion was tested using  colorimeter. The results showed that temulawak emulsion without the addition of carrageenan, with iota carrageenan and with kappa carrageenan color change occurred respectively 7,79±0,65, 7,01±0,58 and 9,07±1,24.
Sifat Sensoris Rice Milk Malt Beras Merah dengan Konsentrasi Enzim Glukoamilase yang Berbeda Dina Yulia Anggraeni; Yoga Pratama; Siti Susanti
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.032 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2018.20861

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan enzim glukoamilase pada pembuatan rice milk malt beras merah terhadap sifat sensoris warna, kekentalan, bau, rasa, aroma, dan kesukaan overall dengan metode rangking dan hedonik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima pengulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji non-parametrik Kruskal Wallis Test dan uji lanjut Mann Whitney U Test. Hasil uji sensoris metode rangking menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan enzim glukoamilase tidak dapat mempengaruhi kekentalan, bau, dan aroma namun mempengaruhi warna dan rasa. Semakin tinggi penambahan enzim semakin rendah intensitas warna merah dan semakin tinggi intensitas rasa manisnya. Hasil sensoris metode hedonik menunjukkan perlakuan T0 paling disukai untuk atribut warna, kekentalan, dan bau sedangkan rasa, aroma, dan kesukaan overall yang paling disukai panelis adalah perlakuan T3 yaitu penambahan enzim glukoamilase tertinggi.The aim of this research is to know the effect of glucoamylase enzyme on rice milk malt red rice to the sensory character of color, viscosity, odor, taste, aroma, and overall likeness with rank and hedonic method. This study used Completely Randomized Design (RAL) with four treatments and five repetitions. The obtained data were analyzed by non-parametric test of Kruskal Wallis Test and further test of Mann Whitney U Test. The sensory test result of the ranking method show that the higher glucoamylase enzyme addition can not affect the viscosity, odor, and aroma but affect the color and taste. The higher enzyme addition, the lower intensity of red color and the higher intensity of the sweet taste. The sensory test results of the hedonic method show the most preferred is T0 treatment for color, viscosity, and odor attributes while the most preferred taste, aroma, and overall preferences of panelists are T3 treatment, which is the addition of the highest enzyme glucoamylase.
Kualitas Yoghurt dengan Variasi Rasio Susu Kacang Tolo (Vigna unguiculata (L.) Walp ssp) dan Susu Sapi Erwanti Anggraini Anggrek; Titi Mutiara Kiranawati; Rina Rifqie Mariana
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.692 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2018.21205

Abstract

Penelitian analisis kualitas yoghurt dengan variasi rasio kacang tolo dan susu sapi bertujuan untuk menganalisis kandungan gizi ketiga formula yoghurt seperti, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, dan total asam. Yoghurt susu kacang tolo juga ditentukan melalui uji hedonik yang melibatkan 52 panelis dengan dua kali pengulangan yang kemudian dianalisis dengan ANOVA. yang dilanjutkan dengan uji  Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan rasio susu kacang tolo dan susu sapi berpengaruh terhadap kandungan gizi yoghurt dan uji kesukaan. Rasio paling disukai yaitu pada rasio 50% susu kacang tolo : 50% susu sapi. Kandungan gizi yang diperoleh yaitu kadar protein 3,89%, kadar lemak 2,61%, kadar abu 0,12%, total asam 1,58% dan tingkat kecerahan warna, tingkat warna merah (makin besar makin gelap) (a+) yang paling tinggi ditunjukkan oleh yoghurt dengan rasio susu kacang tolo 70% dan susu sapi dengan 30%. Sedangkan yang memiliki tingkat paling cerah mempunyai kecerahan (L) (makin besar makin terang) dan tingkat warna kuning (makin besar makin terang) (b+) ditunjukan  oleh yoghurt dengan rasio susu kacang tolo 50% dan susu sapi dengan 50%. Tingkat kesukaan terhadap rasa  dengan skor 4,2 (agak suka),   uji kesukaan terhadap tekstur  dengan skor 3,84 (agak suka), serta tingkat kesukaaan terhadap warna dengan skor 4 (Agak Suka). Kesimpulan penelitian ini secara organoleptik dari uji hedonik adalah yoghurt yang paling disukai yaitu pada rasio 50% susu kacang tolo : 50% susu sapi. Pada uji hedonik warna yoghurt tersebut memiliki warna yang paling cerah, dari uji hedonik aroma yoghurt tersebut memiliki aroma asam yang merupakan khas dari yoghurt, dari segi tekstur yoghurt dengan rasio tersebut memiliki tekstur yang lebih lembut dan kental, dan dari uji hedonik rasa yoghurt tersebut tidak memiliki rasa langu yang disebabkan oleh kandungan enzim lipoksigenase menghidrolisa pada kacang tolo.
Perubahan Kimiawi Tomat Pasca Pelapisan Agar-Agar Putri Setyoningsih; Antonius Hintono; Nurwantoro Nurwantoro
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jtp.2018.20957

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pelapisan agar-agar pada tomat terhadap sifat kimiawinya. Serta mengetahui konsentrasi agar yang optimum pada pelapisan tomat terhadap kadar air, total asam, nilai pH dan total padatan terlarut.Parameter penelitian meliputi kadar air, total asam, nilai pH dan total padatan terlarut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola Split Plot. Lama penyimpanan sebagai petak utama (Main Plot) yaitu L0 = 0 hari, L1 = 4 hari, L2 = 8 hari, L3 = 12 hari, L4 = 16 hari dan L5 = 20 hari dan perlakuan pelapisan agar-agar dengan konseNtrasi berbeda sebagai anak petak (Sub Plot) yaitu P0 = 0%, P1 = 0,5%, P2 = 1% dan P3 = 1,5% dengan pengulangan dua kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar air, total asam, nilai pH dan total padatan terlarut pada tomat. Semakin lama disimpan kadar air tomat mengalami peningkatan, total asam mengalami penurunan, nilai pH mengalami peningkatan dan total padatan terlarut mengalami penurunan. Sedangkan pada perlakuan konsentrasi agar-agar tidak ada pengaruh terhadap kadar air, total asam, nilai pH dan total padatan terlarut pada tomat.AbstractThe aim of this research is to determine the effect of agar-agar coating on tomatoes on its chemical properties. As well as know the optimum agar concentration in tomato coating on water content, total acid, pH value and total soluble solids. The research parameters include moisture content, total acid, pH value and total dissolved solids. This research uses Completely Randomized Design (RAL) with Split Plot pattern. Storage time as main plot L0= 0 days, L1= 4 days, L2= 8 days, L3= 12 days, L4= 16 days and L5= 20 days and treatment of agar coating with different concentrations as a child plot (Sub Plot) is P0= 0%, P1= 0.5%, P3= 1% and P3= 1.5% with double repetition. The data obtained were analyzed using ANOVA. The results showed that the effect of storage duration on water content, total acid, pH value and total soluble solids in tomatoes. The longer the tomato water content increases, the total acid decreases, the pH value increases and the total dissolved solids decreases. While on treatment of agar-agar concentration there is no influence to water content, total acid, pH value and total soluble solid at tomato.
“Pengaruh Variasi Konsentrasi Sukrosa terhadap Total Bakteri Asam Laktat, pH, Aktivitas Antioksidan dan Organoleptik Kefir Sari Buah Naga Merah (Hyloreceus polyrhizus)” Septi Hardini; Yoga Pratama; Heni Rizqiati
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.417 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2018.20516

Abstract

Kefir sari buah naga merah adalah salah satu produk minuman probiotik yang berasal dari buah naga merah. Buah naga merah mengandung β karoten, vitamin E, likopen serta oligosakarida. Bakteri asam laktat menjadikan oligosakarida sebagai prebiotik. Penelitian dilakukan dengan perlakuan variasi konsentrasi sukrosa yang berbeda (0%, 3%, 6%, 9%, 12%). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi sukrosa yang tepat untuk menghasilkan kefir sari buah naga yang berkualitas baik dari segi kimiawi, mikrobiologi maupun organoleptik. Parameter yang diamati adalah total bakteri asam laktat, pH, aktivitas antioksidan dan organoleptik kefir sari buah naga merah. Analisis data diolah menggunakan aplikasi SPSS. Perlakuan terbaik kefir sari buah naga merah adalah dengan penambahan sukrosa 9% dimana menghasilkan pH paling rendah dan aktivitas antioksidan paling tinggi. Penambahan sukrosa tidak berpengaruh terhadap total bakteri asam laktat. Sedangkan untuk organoleptik perlakuan penambahan 12% merupakan perlakuan yang disukai panelis.Influence of Variation of Sucrose Concentrations to Total Lactic Acid, pH, Antioxidant Activity and Organoleptic Kefir of Red Dragon Fruit Juice (Hyloreceus polyrhizus)Kefir red dragon fruit juice is one of the prebiotic drink product derived from fruits. The dragon fruits contens β karoten, vitamin E, lycopene, and oligosaccharides. Lactic acid bacteria make oligosaccharides as prebiotics. Research was done with variation of additions of different concertration of sucrose (0%, 3%, 6%, 9%, 12%). This research was cobducted to find out the right concentration of sucrose for product kefir quality in terms of chemical, microbiological and organoleptic. The parameters observed were total lactic acid bacteria, pH, antioxidant activity and organoleptic kefir red dragon fruit juice. Data analysis is processed using SPSS aplications. The best treatment of the kefir dragon fruit juice is by the addition of 9% sucrose which produces the lowest pH dan antioxidant activity the highest. The additions of sucrose no effect on total acid bacteria. As for the organoleptic treatment of additions of 12% sucrose is the most preferred treatment. 
Pengaruh Kadar Air, Angka Peroksida, Total Kapang, dan Tekstur Dodol Jambu Biji Merah (Psidium guajava) selama Enam Mingggu pada Suhu Ruang Aghnia Ulul Azmi Putri; Yoyok Budi Pramono; Bhakti Etza Setiani; Bambang Dwiloka
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jtp.2018.20539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parameter uji kadar air, angka peroksida dan angka total kapang dodol jambu biji merah selama masa penyimpanan 6 minggu pada suhu ruang. Penelitian ini menggunakan uji deskriptif dan selanjutnya menggunakan regresi linier. Hasil penelitian dapat dilihat setiap minggunya bahwa parameter uji memberikan pengaruh pada setiap minggunya yang menyebabkan dodol jambu biji mengalami penurunan kualitas. Kadar air yang mengalami penurunan setiap inggunya membuat tekstur menjadi keras dan kapang yang bertumbuh setiap minggunya menyebabkan aroma tengik timbul. This study aims to determine the effect of water content test parameters, peroxide numbers and values number of red guava dodol shoots during the storage period of 6 weeks at room temperature. This research uses descriptive test and then using linear regression. The results of the study can be seen every week that the test parameters give effect on every week causing dodol guava decreased quality. Decreased water levels each week make the texture becomes hard and mold that grows every week causes the aroma rancid arise.

Page 1 of 3 | Total Record : 22