Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Implementasi Praktik Kerja Industri Melalui Jalinan Kerjasama Antara Sekolah dengan Industri Ramadhan, Najih Gilang; Hadi, Syamsul; Mariana, Rina Rifqie
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 4: APRIL 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i4.14558

Abstract

Abstract: The effectiveness of administering vocational education and training programs depends on the cooperation with DU / DI. The cooperative relationship between schools and industry is generally held to support the process of forming the learners’ competencies to produce the quality of graduates that are in accordance with industry needs. The purpose of this study was to determine the implementation of industrial work practices through the collaboration between schools and industry in achieving the goals of vocational education. This study used a qualitative approach with the type of multi-case research which took the research sample of two vocational schools in Jember Regency, Ambulu District, which had different backgrounds. The results of the study explained that the implementation of internships through collaboration between schools and industry consisted: (1) internship planning; (2) Guidance of apprenticeship; and (3) apprenticeship assessment.Abstrak: Efektifitas penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan kejuruan bergantung pada kerja sama dengan DU/DI. Hubungan kerjasama antara sekolah dengan industri umumnya di selenggarakan sebagai penunjang proses pembentukan kompetensi siswa sehingga menghasilkan kualitas lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi praktek kerja indusri melalui jalinan kerjasama antara sekolah dengan industri dalam pencapaian tujuan pendidikan kejuruan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian multi kasus yang mengambil sampel penelitian dua SMK di Kabupaten Jember Kecamatan Ambulu yang memiliki perbedaan latar. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Implementasi prakerin melalui jalinan kerjasama antara sekolah dengan industri terdiri dari, (1) Perencanaan Prakerin; (2) Pembimbingan prakerin; dan (3) Penilaian prakerin.
INVESTIGASI SOSIAL BUDAYA KEAMANAN PANGAN PADA MAKANAN JAJANAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR Rina Rifqie Mariana
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 21, No 1 (2012): Tahun 21, Nomor 1, Mei 2012
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : The purpose of this descriptive-quantitative research is to know (1) characteristics of street food which was selling at elementary school environment, (2) producers or vendors behaviour and the perception of consumer about foods' safety. The sample of this research were 165 producer/vendors food street respondents and 330 consumer respondents. The result of this research indicated that there were two food street classifications which were selling in the elementary schools' canteen  and outside schools' border. The characteristics of food which is selling in the  schools' canteen is relatively better than the food which is selling at outside. The vendors behaviour is low because of external and internal factors. The consumers' awereness in consuming food also low because their buying capability were limited. Abstrak: penelitian deskriptif-kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui (1) karakteristik makanan jajanan yang diperdagangkan di lingkungan SD, (2) perilaku produsen/pedagang serta konsumen terhadap persepsinya tentang makanan jajanan yang aman dan tidak aman. Sampel penelitian terdiri atas165 responden produsen/pedagang makanan jajanan dan 330 responden konsumen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua klasifikasi makanan jajanan yang diperdagangkan di lingkungan sekolah, yaitu makanan yang dijual di kantin sekolah dan di luar pagar sekolah. Karakteristik jajanan yang di kantin relatif lebih baik dibandingkan dengan jajanan yang di luar pagar sekolah. Prilaku produsen/pedagang jajanan masih lemah karena faktor eksternal dan internal. Begitu pula kesadaran konsumen dalam mengkonsumsi makanan masih lemah karena terbatasnya daya beli.
MODEL PENDIDIKAN ANAK DENGAN KECERDASAN ISTIMEWA JENJANG SD BERBASIS INDIVIDUALIZED EDUCATIONAL PROGRAMS Mohammad Efendi; Rina Rifqie Mariana
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 23, No 1 (2014): Tahun 23, Nomor 1, Mei 2014
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.798 KB)

Abstract

Abstract: Model of elementary school age children education with very high intelligence on the basis of individualized educational programs. Purpose of the research was to product service instruments for developing potency of elementary schools’ students with very high intelligence on the basis of individualized programs. Design of the research was research & development with steps: conducting exploration, identification and analysis characteristic of elementary school. Research results concluded elementary schools’ children were not exist in all times and educational service appropriate to children with very high intelligence tended to enrichment direction. It can be recommended that schools apply minimal service model with enrichment, but if institutions have supporting relevant resources they can use other two options, i.e. acceleration and cluster grouping.Keywords: educational model, very high intelligence, IEPAbstrak: Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat model layanan untuk mengembangkan potensi kecerdasan istimewa siswa Sekolah Dasar (SD) berbasis pada Individualized Programs. Rancangan penelitian pengembangan, tahap kegiatan melakukan eksplorasi identifikasi dan analisis karakteristik SD. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa anak cerdas di SD tidak hadir sepanjang waktu, dan model layanan pendidikan kepada siswa unggul atau cerdas istimewa cenderung ke arah pengayaan (enrichment). Disarankan, sekolah dapat menerapkan model layanan minimal bersifat pengayaan (enrichment), namun jika lembaga memiliki kesiapan sumber daya penunjang yang relevan dapat memanfaatkan dua opsi model yang lain yakni percepatan (acceleration) dan pengelompokan khusus (cluster grouping).Kata Kunci: model pendidikan, cerdas istimewa, IEP
Analisis Perubahan Kandungan Asam Lemak Bebas pada Nasi Lalapan yang Menggunakan Minyak Goreng Berulang di Pedagang Kaki Lima Kota Malang Widi Rimastuti; Rina Rifqie Mariana; Aisyah Larasati
Teknologi dan Kejuruan: Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya Vol 42, No 2: September 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v42i22019p170-178

Abstract

This research aimed to (1) find the change in free fatty acid content in "nasi lalapan" that used repeated cooking oil, (2) the content difference of "nasi lalapan" from each oil repetition. This research was experimental using a quantitative approach. The target of this research was "nasi lalapan" street vendors in Malang City. The samples were taken from one vendor in one sub-district. The samples were fried chicken, fried catfish, and fried tempeh in the 0, 5th, 10th, and 20th frying and were tested in the laboratory to find the free fatty acid content change. The data analysis in this research used the ANOVA test and further LSD test. The results showed that (1) free fatty acid in fried chicken, catfish, and tempeh increased along with the frying repetition, (2) the usage of repeated cooking oil influenced the free fatty acid content.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR K3 DAN HIGIENE SANITASI BERBASIS PBL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Dian Prayogi; Dwi Agus Sudjimat; Rina Rifqie Mariana
Teknologi dan Kejuruan: Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya Vol 40, No 1: Februari 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v40i12017p079

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan sebuah bahan ajar dalam bentuk buku ajar untuk mata pelajaran K3 dan Higiene Sanitasi yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pengembangan yang digunakan didasarkan pada tahap-tahap penelitian pengembangan Sukmadinata. Hasil data dianalisis dengan menggunakan program SPSS Ver.17 for Windows. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa secara keseluruhan penilaian tentang kelengkapan penyajian terhadap buku ajar hasil pengembangan berada pada kualifikasi Baik. Hasil uji coba produk menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar secara signifikan yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan nilai hasil belajar siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar pengembangan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
“Ringmaker Mechine” untuk Meningkatkan Produksi “Alen-Alen” sebagai Jajanan Khas Trenggalek Rina Rifqie Mariana; Maftuchin Romlie; Aulia Azzardina
Jurnal KARINOV Vol 4, No 1 (2021): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v4i1p%p

Abstract

Abstrak Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan produksi alen-alen yang merupakan jajanan khas Trenggalek melalui pelatihan, pengenalan, dan hibah Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa “Ring Maker Mechine”. Mesin ini berfungsi untuk membentuk adonan alen-alen yang berbentuk seperti cincin yang selama ini dilakukan secara manual dan kovensional, sehingga proses produksi sangat terbatas karena membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang banyak. Metode pengabdian dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan pengolahan alen-alen dengan menggunakan “Ring Maker Mechine”, dan menghibahkan alat ini kepada salah seorang pengrajin terpilih. Hasil cipta karya dan pelatihan ini menunjukkan terdapat perbedaan kapasitas produksi alen-alen yang dihasilkan. Menggunakan teknik konvensional (keterampilan tangan) pencetakan 1 kg bahan alen–alen membutuhkan waktu 35 menit. Sedangkan melalui penggunaan “Ring Maker Mechine” hanya membutuhkan waktu 5 menit saja. Keamanan pangannya juga lebih terjamin, lebih hygienes karena tidak terlalu banyak bersentuhan dengan tangan pekerja. Teknologi tepat guna ini juga dapat dijadikan sebagai protipe teknologi bagi pengusaha alen-alen lainnya, sesuai penyataan ketua UMKM Trenggalek yang akan mengajukan anggaran kepada pemerintah daerah Trenggalek untuk mengajukan subsidi alat serupa kepada para pengrajin secara bertahap sehingga unggulan jajanan ini dapat menjangkau pemasaran yang lebih luas. Kata Kunci : alen-alen, jajanan, khas trenggalek, ring maker mechine Abstract The purpose of this activity is to increase the production of alen-alen which is a typical Trenggalek snack through training, introduction, and grants for Appropriate Technology (TTG) in the form of "Ring Maker Mechine". This machine functions to form alen-alen dough in the shape of a ring which has been done manually and conventionally, so the production process is very limited because it requires a lot of time and labor. The service method is carried out through socialization, training, and assistance in the processing of alen-alen using the "Ring Maker Mechine", and donating this tool to one of the selected craftsmen. The results of this copyrighted work and training show that there are differences in the production capacity of the alen-alen produced. Using conventional techniques (hand craftsmanship), printing 1 kg of alene material takes 35 minutes. Meanwhile, using the "Ring Maker Mechine" only takes 5 minutes. Food safety is also more secure, more hygienic because it does not touch too much with the workers' hands. This appropriate technology can also be used as a technology prototype for other alen-alen entrepreneurs, according to the statement of the head of the Trenggalek UMKM who will submit a budget to the Trenggalek regional government to submit subsidies for similar tools to craftsmen in stages so that the superior snacks can reach a wider marketing . Keywords: alen-alen, snacks, typical trenggalek, ring maker mechine
Implementasi Praktik Kerja Industri Melalui Jalinan Kerjasama Antara Sekolah dengan Industri Najih Gilang Ramadhan; Syamsul Hadi; Rina Rifqie Mariana
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 4: APRIL 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i4.14736

Abstract

Abstract: The effectiveness of administering vocational education and training programs depends on the cooperation with DU / DI. The cooperative relationship between schools and industry is generally held to support the process of forming the learners’ competencies to produce the quality of graduates that are in accordance with industry needs. The purpose of this study was to determine the implementation of industrial work practices through the collaboration between schools and industry in achieving the goals of vocational education. This study used a qualitative approach with the type of multi-case research which took the research sample of two vocational schools in Jember Regency, Ambulu District, which had different backgrounds. The results of the study explained that the implementation of internships through collaboration between schools and industry consisted: (1) internship planning; (2) Guidance of apprenticeship; and (3) apprenticeship assessment.Abstrak: Efektivitas penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan kejuruan bergantung pada kerja sama dengan DU/DI. Hubungan kerjasama antara sekolah dengan industri umumnya di selenggarakan sebagai penunjang proses pembentukan kompetensi siswa sehingga menghasilkan kualitas lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi praktik kerja indusri melalui jalinan kerjasama antara sekolah dengan industri dalam pencapaian tujuan pendidikan kejuruan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian multi kasus yang mengambil sampel penelitian dua SMK di Kabupaten Jember Kecamatan Ambulu yang memiliki perbedaan latar. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Implementasi prakerin melalui jalinan kerjasama antara sekolah dengan industri terdiri dari (1) perencanaan prakerin; (2) pembimbingan prakerin;  (3) penilaian prakerin.
Sertifikasi Asesor Kompetensi Guru Produktif Program Keahlian Tata Boga dalam Pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetensi Nurul Farikhatir Rizkiyah; Rina Rifqie Mariana; Soenar Soekopitojo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 6: JUNI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.929 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i6.11110

Abstract

Abstract: This study aims to describe certification of assessors and the suitability of assessors in SMKN 3 Malang in conducting competency certification tests. Source of data obtained from teachers productive culinary skills program as many as 14 people. Data collection techniques are questionnaires, interviews and documentation. Data processing technique using descriptive with qualitative and quantitative approach. The assessors of the Culinary skill program at SMKN 3 Malang from productive teachers are in compliance with the requirements as competence assessors in providing assessment to test participants on the implementation of competency certification tests. The competency assessors of Culinary skill program at SMKN 3 Malang are in the category according to the percentage of 94,73%.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sertifikasi asesor dan kesesuaian asesor di SMKN 3 Malang dalam melaksanakan uji sertifikasi kompetensi. Sumber data diperoleh dari guru produktif program keahlian tata boga sebanyak 14 orang. Teknik pengambilan data yaitu angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan data menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Asesor pada program keterampilan Tata Boga di SMKN 3 Malang yang berasal dari guru produktif sudah sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai asesor kompetensi dalam memberikan assesmen kepada peserta uji pada pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi. Asesor kompetensi memiliki kategori sesuai dengan persentase sebesar 94,73%.
THE EFFECT OF CARRAGEENAN AND LEMON RATIO ON ANTIOXIDANT ACTIVITY AND PHYSICAL PROPERTIES OF JELLY BUTTERFLY PEA Titi Mutiara Kiranawati; Rina Rifqie Mariana; Nindry Efrinasari
Jurnal Agroindustri Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/j.agroindustri.12.1.29-38

Abstract

Plant-derived pigments are becoming increasingly important globally as a potential source of biocolours for their versatility and avoiding the health hazards caused by synthetic colours. The use of additives such as preservatives, artificial flavours, and artificial coloring can cause allergic reactions in consumers, and chemical compounds can build up in the body. Previous studies on food colors have focused primarily on synthetic and chemical colors, their stability, metabolism and toxicity, but recent attention has been directed to the biochemical aspects of plant-derived food colors and studies of their utilization. One of the plants that can be used as a dye was the Telang flower. Telang flower (Clitoria ternatea L.) was a flower that has the potential to be an alternative natural food coloring agent in an effort to minimize the use of synthetic dyes and has antioxidant compounds that are beneficial to the body. This study aims to determine the amount of use of butterfly pea flower extract, to analyze the effect of different treatments with the addition of carrageenan and lemon on antioxidant activity and physical properties (viscosity and color). Jelly drink from butterfly pea flower extract in this study used a factorial completely randomized design (RALF) with three levels each. The first factor is carrageenan (0.25%, 0.50%, 0.75%) and the second factor is lemon concentration (1%, 2%, and 3%). Each treatment was repeated 3 times. The results of this study indicate that the difference in the use of the addition of carrageenan: lemon has a significant effect on antioxidant activity, viscosity, and color of jelly drink with telang flower juice. It can be concluded that the higher the concentration of carrageenan and lemon, the higher the antioxidant activity and viscosity produced, and the use of lemon and carrageenan can affect the physical properties of the Jelly drink product with butterfly pea flower juice.
Kualitas Yoghurt dengan Variasi Rasio Susu Kacang Tolo (Vigna unguiculata (L.) Walp ssp) dan Susu Sapi Erwanti Anggraini Anggrek; Titi Mutiara Kiranawati; Rina Rifqie Mariana
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.692 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2018.21205

Abstract

Penelitian analisis kualitas yoghurt dengan variasi rasio kacang tolo dan susu sapi bertujuan untuk menganalisis kandungan gizi ketiga formula yoghurt seperti, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, dan total asam. Yoghurt susu kacang tolo juga ditentukan melalui uji hedonik yang melibatkan 52 panelis dengan dua kali pengulangan yang kemudian dianalisis dengan ANOVA. yang dilanjutkan dengan uji  Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan rasio susu kacang tolo dan susu sapi berpengaruh terhadap kandungan gizi yoghurt dan uji kesukaan. Rasio paling disukai yaitu pada rasio 50% susu kacang tolo : 50% susu sapi. Kandungan gizi yang diperoleh yaitu kadar protein 3,89%, kadar lemak 2,61%, kadar abu 0,12%, total asam 1,58% dan tingkat kecerahan warna, tingkat warna merah (makin besar makin gelap) (a+) yang paling tinggi ditunjukkan oleh yoghurt dengan rasio susu kacang tolo 70% dan susu sapi dengan 30%. Sedangkan yang memiliki tingkat paling cerah mempunyai kecerahan (L) (makin besar makin terang) dan tingkat warna kuning (makin besar makin terang) (b+) ditunjukan  oleh yoghurt dengan rasio susu kacang tolo 50% dan susu sapi dengan 50%. Tingkat kesukaan terhadap rasa  dengan skor 4,2 (agak suka),   uji kesukaan terhadap tekstur  dengan skor 3,84 (agak suka), serta tingkat kesukaaan terhadap warna dengan skor 4 (Agak Suka). Kesimpulan penelitian ini secara organoleptik dari uji hedonik adalah yoghurt yang paling disukai yaitu pada rasio 50% susu kacang tolo : 50% susu sapi. Pada uji hedonik warna yoghurt tersebut memiliki warna yang paling cerah, dari uji hedonik aroma yoghurt tersebut memiliki aroma asam yang merupakan khas dari yoghurt, dari segi tekstur yoghurt dengan rasio tersebut memiliki tekstur yang lebih lembut dan kental, dan dari uji hedonik rasa yoghurt tersebut tidak memiliki rasa langu yang disebabkan oleh kandungan enzim lipoksigenase menghidrolisa pada kacang tolo.