cover
Contact Name
Agustinus Konda Malik
Contact Email
aguskondamalik@staf.undana.ac.id
Phone
+6281237987345
Journal Mail Official
jurnalpeternakan@undana.ac.id
Editorial Address
Jl. Adisucipto Penfui, Kupang Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Peternakan Lahan Kering
ISSN : -     EISSN : 27147878     DOI : -
Jurnal Peternakan Lahan Kering (JPLK) menerbitkan artikel hasil penelitian yang meliputi Produksi ternak, Pakan dan nutrisi ternak, Reproduksi dan pemuliaan ternak, Teknologi hasil ternak, Sosial ekonomi peternakan, dan Kesehatan ternak
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2022): Juni" : 20 Documents clear
Pengaruh Pemberian Konsentrat Mengandung Tepung Ubi Kayu dan Bonggol Pisang Sebagai Sumber Energi Alternatif Terhadap Konsumsi dan Kecernaan Serat Kasar serta Lemak Kasar Sapi Bali Penggemukan Pola Peternak: The Effect Giving of Concentrate Containing Casava Flour and BananaWeevil As an Alternative Energy Source on the Consumption and Digestibility of Crude Fiber and Crude Fat of Bali Cattle Fattening Farmers Pattern Santi Diana Karuhgair; Edi Djoko Sulistijo; Marthen Yunus
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i2.936

Abstract

Tujuan studi ini adalah untuk mempelajari efek pemberian konsentrat mengandung tepung ubi kayu dan bonggol pisang terhadap konsumsi dan kecernaan serat kasar serta lemak  kasar pada sapi bali penggemukan pola peternak. Penelitian ini menggunakan sapi jantan umur 1-1,5 tahun sejumlah 4 ekor, dan berat badan awal 133-155kg dengan rata-rata 144kg ± 10,231. Metode yang digunakan yaitu eksperimen menggunakan rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 periode sebagai ulangan. Perlakuan tersebut adalah P0: pakan pola peternak + konsentrat mengandung bonggol pisang 40% dan ubi kayu 60%, P1: pakan pola peternak + konsentrat mengandung bonggol pisang 50% dan ubi kayu 50%, P2: pakan pola peternak + konsentrat mengandung bonggol pisang 60% dan ubi kayu 40%, P3: pakan pola peternak + konsentrat mengandung bonggol pisang 70% dan ubi kayu 30%. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumsi serat kasar (g/e/h) P0=557,86±42,47;  P1=567,38±13,53; P2=578,83±39,70;  P3=580,96±24,82, konsumsi lemak kasar (g/e/h)  P0=104,83±7,56; P1=109,06±2,41; P2= 106,00±7,06; P3=104,98±4,14, kecernaan serat kasar (%) P0=47,87±4,67; P1=47,10±7,56; P2=43,32±1,78; P3=42,75±1,93, kecernan lemak kasar (%) P0=59,28±7,52; P1=54,75±5,68; P2=54,38±3,67; P3=54,91±3,78. Analisis statistik menunjukan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi serat kasar, konsumsi lemak kasar, kecernaan serat kasar dan kecernaan lemak kasar. Disimpulkan bahwa pakan konsentrat mengandung tepung ubi kayu dan bonggol pisang memiliki efek yang sama terhadap konsumsi serat kasar, konsumsi lemak kasar, kecernaan serat kasar dan kecernaan lemak kasar sapi Bali penggemukan pola peternak. Kata kunci : Bonggol Pisang , Konsentrat, Konsumsi dan Kecernaan, Pola Peternak, Sapi Bali Penggemukan, Ubi Kayu. ABSTRACT  The purpose of this study was to study the effect of giving  concentrate containing cassava flour and banana weevil on the consumption and digestibility of crude fiber and crude fat of bali cattle fattening farmers pattern. This research used four bulls1-1.5 years old was used with an initial  body weight of 138-155kg with an average of 144kg±10,231.The method was used the Latin Square design (LSD) which consists of 4 treatments and 4 periods as replications. The treatments are P0 : farmer pattern feed + concentrate contain 40% banana weevil and 60% cassava, P1 : farmer pattern feed + concentrate contain 50% banana weevil and 50% cassava, P2: farmer pattenfeed + concentrate contain 60% banana weevil and 40% cassava, P3: farmer pattern feed + concentrate contain 70% banana weevil and 30% cassava. The result showed that consumption of crude fiber (g/h/d) P0 = 557.86 ± 42.47; P1 = 567.38 ± 13.53; P2 = 578.83 ± 39.70; P3 = 580.96 ± 24.82, crude fat consumption (g/h/d); P0= 104.83 ± 7.56; P1= 109.06 ± 2.41; P2= 106.00 ± 7.06; P3= 104.98 ± 4.14, crude fiber digestibility (%) P0= 47.87 ± 4.67; P1= 47.10 ± 7.56; P2= 43.32 ± 1.78; P3= 42.75 ± 1.93, crude fat digestibility (%); P0= 59.28 ± 7.52; P1= 54.75 ± 5.68; P2= 54.38 ± 3.67; P3= 54.91 ± 3.78. Statistical analysis showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on crude fiber consumption, crude fat consumption, crude fiber digestibility and crude fat digestibility. It was concluded  that giving containing cassava flour and banana weevil gave the same effect  between treatment on crude fiber consumption, crude fat consumption, crude fiber digestibility and crude fat digestibility of Bali cattle fattening farmers pattern.  
Korelasi Fenotip Sifat Bobot Badan Ayam KUB yang Diberi Pakan Tepung Feses Sapi Terfermentasi: Phenotype Corelationof Body Weight of KUB Chicken Fed Fermented Cow Feces Flour Feed Melkiades Sando Mau; Franky M.S. Telupere; Jonas F. Theedens
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i2.968

Abstract

Tujuan dari penelitian untuk mengetahui korelasi bobot badan ayam KUB dari umur 4 minggu sampai 10 minggu yang diberi pakan tepung feses sapi terfermentasi. Penelitian ini menggunakan DOC Ayam KUB. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Pakan perlakuan terdiri dari R0=kontrol, R1=10% tepung feses sapi terfermentasi, R2=20% tepung feses sapi terfermentasi, R3=30% tepung feses sapi terfermentasi. Variabel yang diukur yaitu bobot badan ayam KUB umur 4, 6, 8 dan 10 minggu. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan data korelasi bobot badan menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung feses sapi terfermentasi dalam ransum memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap sifat pertumbuhan bobot badan dari umur 4 minggu sampai10 minggu, rataan bobot badan tertinggi pada R1 dengan level tepung feses sapi terfermentasi 10%. Korelasi bobot badan yang tinggi diperoleh antara bobot badan 8 minggu dengan bobot badan 10 minggu. Tepung feses sapi terfermentasi dapat mensubstitusi ransum basal sampai level 30%, dengan level terbaik 10%. Adanya hubungan yang sangat erat (Positif tinggi) antar kelompok umur  dari semua perlakuan dan seleksi terhadap bobot badan dapat dilakukan umur 4 minggu. Kata kunci: ayam kub, bobot badan, feses sapi terfermentasi, korelasi. ABSTRACT The purpose of research is to find out the correlation body weights of KUB chickens from 4 weeks to 10 weeks of age fed fermented cow feces flour (FCFF). This study used DOC KUB chicken. The study used a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 4 replicates. The treatment feed consisted of R0= control, R1 = control + 10% FCFF, R2= control + 20% FCFF, R3= control + 30% FCFF. The variables measured were the body weight of KUB chickens aged 4, 6, 8and 10 weeks. Data were analyzed using ANOVA (SPSS) and subsequently, body weight correlation data using correlation analysis. The results showed that the use of FCFF has a real effect (P<0,05) on growth characteristics from the age of 4 weeks to 10 weeks, a high body weight correlation was obtained between body weight at 8 weeks of age and 10 weeks old body weight. The FCFF can replace the basal ration up to level 30%, with the best level of 10%. There is a close relationship (high positive) in all treatments and age group every week. Selection of body weight can be done at the age of 4 weeks.  
Pola Pertumbuhan dan Perkembangan Morfologi Rumput Kume ( Sorghum plumosum var. Timorense ) dan Bothriochloa Pertusa yang Ditanam secara Monokultur maupun Campuran : Growth Pattern and Morphological Development of Kume Grass (Sorghum plumosum Var. Timorense ) and Bothriochloa pertusa Planted in Monoculture or Mixed Marciana Anggani Buba; Daud Amalo; L. Sri Enawati
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i2.1017

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan dan perkembangan morfologi Rumput Kume (Sorghum plumosum var. Timorense) dan Bothriochloa pertusa yang ditanam secara monokultur maupun campuran. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Keempat perlakuan tersebut SPM =  Sorghum plumosum monokultur, SPC= Sorghum plumosum campuran, BPM= Bothriochloa pertusa monokultur, BPC=Bothriochloa pertusa campuran. Parameter yang diukur terdiri dari jumlah rumpun, tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan morfologi rumput Kume (Sorghum plumosum var. Timorense) dan Bothriochloa Pertusa yang ditanam secara monokultur maupun campuran menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah rumpun, tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun. Disimpulkan bahwa introduksi rumput S. plumosum menunjukkan pengaruh kearah yang tidak baik pada pertumbuhan dan perkembangan morfologi dari rumput B. pertusa. Hal ini dapat dibuktikan tidak terjadi perubahan pada pertumbuhan rumput B. pertusa ketika ditanam campur dengan rumput S. plumosum jika dibandingkan rumput B. pertusa ditanam secara monokultur pada beberapa tingkatan umur. This study aims to determine the growth pattern and morphological development of kume grass (Sorghum plumosum var. Timorense) and Bothriochloa pertusa grown in monoculture or mixed. The experiment used a Complete RandomIzed Design (RAL) with four treatments and three repeats. The four treatments were SPM = Sorghum plumosum monoculture, SPC = Sorghum plumosum mixed, BPM = Bothriochloa pertusa monoculture, BPC = Bothriochloa pertusa mixed. The parameters measured are number of clumps, height, the number of leaves, the length and the width of the leaves. The result of statistical analysis showed that the growth and morphological development of Kume grass (Sorghum plumosum var. Timorense) and Bothriochloa Pertusa grown monoculturally or mixed show very significant differences (P<0.01) to the number of clumps, plant height, number of leaves, leaf length and leaf width. It was concluded that the introduction of S. plumosum grass showed an adverse influence on the growth and morphological development of the B. pertusa. It can be proven that there is no change in the growth of B. pertusa grass when it is mixed with S. plumosum grass when compared to B. pertusa grass grown in monoculture at several age levels. Keywords: Sorghum plumosum, Bothriochloa pertusa, morphology.
Pengaruh Penambahan Ramuan Herbal dalam Air Minum terhadap Bobot Akhir , Bobot Sekum dan Jumlah Salmonella dalam Sekum Ayam Broiler: Effect of Addition of Herbal Ingredients in Drinking Water on Final Weight, Cecum Weight and Total Sallmonella in Broiler Cecum Frederikus Ulu; Ni Putu Febri Suryatni; Sutan Y.F.G Dillak
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i2.1028

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ramuan herbal dalam air minum terhadap bobot badan akhir, bobot sekum dan jumlah Salmonella  dalam sekum  ayam broiler. Materi yang digunakan  adalah 96 ekor ayam broiler strain CP 707 Charoen Pokphand dengan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah: P0=air minum  (kontrol), P1=l5 ml jamu herbal / liter air minum, P2=10 ml jamu herbal / liter air minum P3=15 ml jamu herbal / liter air minum. Parameter yang diteliti adalah bobot badan akhir, bobot sekum dan jumlah Salmonella dalam sekum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap bobot akhir, bobot sekum, dan jumlah Salmonella dalam sekum. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa  penambahan ramuan herbal dalam air minum memberikan pengaruh yang positif terhadap  bobot badan akhir dan bobot sekum  dan tidak ditemukan adanya Salmonella pada sekum ayam broiler. Kata kunci : ramuan herbal, broiler, bobot badan akhir, bobot sekum, microba, , salmonella  ABSTRACT This study aimed to determine the effect of adding herbal ingredients in drinking water to final body weight, cecum weight and the amount of salmonella in the caecum of broiler chickens. The material used was 96 broiler chickens strain CP 707 Charoen Pokphand with a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 6 replications. The treatments tested were: P0=drinking water (control), P1=15 ml of herbal medicine/liter of drinking water, P2=10 ml of herbal medicine/liter of drinking water P3=15 ml of herbal medicine/liter of drinking water. The parameters studied were final body weight, cecum weight and the number of salmonella in the cecum. The results showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on the final weight, cecum weight, and the number of Salmonella in the cecum. Based on the results of this study, it can be concluded that the addition of herbal ingredients in drinking water had a positive effect on final body weight and cecum weight and no Salmonella was found in the caecum of broiler chickens.  
Pengaruh Penambahan Ramuan Herbal dalam Air Minum terhadap Produksi Karkas Ayam Broiler: Effect of Herbal Ingredients Addition in Drinking Water on Broiler Carcass Production Frederikus Fernandus Bili; Victor J. Ballo; Sutan Y.F.G Dillak
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i2.1042

Abstract

Tujuan  dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penembahan ramuan herbal dalam air minum terhadap persentase karkas, non karkas, lemak abdomen, dan bobot giblet ayam broiler. Materi yang digunakan adalah ayam broiler DOC CP 707 sebanyak 96serta menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan  yang dicoba adalah: R0: Pakan + tanpa ramuan heral (kontrol), R1: Pakan + pemberian ramuan herbal 5 ml/L air minum, R2: Pakan + pemberian ramuan herbal 10 ml/liter air minum, R3 : Pakan + pemberian ramuan herbal 15 ml/liter air minum. Parameter  yang diukur adalah persentase karkas, persen non karkas,lemak abdomen , berat giblet ayam, dan konsumsi air minum. Hasil statistik menunjukkanbahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh  nyata (P>0,05) terhadap variabel yang diukur.Disimpulkan bahwapenambahan ramuan herbal ke dalam air minum dengan dosis yang berbeda tidak memberikan efeknegatif terhadap nilai persentase karkas, non -karkas, lemak abdomen, bobot giblet serta konsumsi air ayam broiler.   The purpose of this study was to determine the effect of adding herbal ingredients in drinking water on the percentage of carcass, non-carcass, abdominal fat, and giblet weight of broiler chickens. The material used was 96 DOC CP 707 broiler chickens and used a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 6 replications. The treatments were: R0: Feed + no herbs (control), R1: Feed + 5 mlherbsjuice/L drinking water, R2: Feed + 10 mherbs juicel/liter drinking water, R3: Feed +  15 mlherbs juice / liter of drinking water. Parameters measured were percentage of carcass, percent of non carcass, abdominal fat, weight of chicken giblet, and drinking water consumption. Statistical analysisresults showed that the treatment given had no significant effect (P>0.05) on the variables measured. It was concluded that the addition of herbal ingredients to drinking water with different doses did not have a negative effect on the percentage values ​​of carcass, non-carcass, abdominal fat, giblet weight and water consumption of broiler chickens.  
Pengaruh Fermentasi Tepung Tongkol Jagung Menggunakan EM-4 terhadap Perubahan Komponen Serat: Effect of Corn Cob Flour Fermentation Using EM-4 on change of Fiber Components Melvianus Katanga Lala; Marthen Yunus; Grace Maranatha
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i2.1046

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis EM-4 yang berpengaruh tehadap perubahan kandungan NDF, ADF, Selulosa dan Lignin pada tepung tongkol jagung yang difermentasi. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dimaksud yaitu: P0 = 1kg tepung tongkol jagung tanpa EM-4 (sebagai kontrol); P1 = 1kg tepung tongkol jagung + 5 ml EM-4; P2 = 1kg tepung tongkol jagung + 10 ml EM-4 dan P3 = 1kg tepung tongkol jagung + 15 ml EM-4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan NDF(%)  P0 = 88,65±3,33; P1 = 87,23±2,24; P2 = 84,52±0,65; P3 = 87,63±1,89, rataan konsentrasi ADF (%) tiap perlakuan adalah: (P0) 57,33±0,48; (P1) 43,03±2,27; (P2) 56,19±5,7 dan (P3) 46,18±7,05 sedangkan konsentrasi  Selulosa (%) adalah  (P0) 43,29±0,92; (P1) 29,38±4,56; (P2) 40,27±3,46 dan (P3) 29,53±3,80. konsentrasi Lignin (%) adalah  (P0) 15,88±0,14; (P1) 13,06±0,28; (P2) 14,72±1,71 dan (P3) 16,08±0,81. Hasil penelitian am menunjukkan bahwa penambahan dosis EM-4 yang berbeda terhadap perubahan NDF, ADF, Selulosa dan Lignin tepung tongkol jagung yang difermentasi berpengaruh tidak nyata (P>0,05). Kesimpulan yang dapat diambil yaitu tepung tongkol jagung yang difermentasi menggunakan EM-4 sampai pada dosis 15 ml belum mampu merubah kadar NDF, ADF dan Selulosa serta belum mampu menurunkan kandungan Lignin.   This study aims to determine the dose of EM-4 which affects changes in the content of NDF, ADF, Cellulose and Lignin in fermented corn cobs flour. The data collection method used in this study was an experiment using a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 4 replications. The treatment in question is: P0 = 1kg corncob meal without EM-4 (as control); P1 = 1kg corncob meal + 5 ml EM-4; P2 = 1kg corncobs meal + 10 ml EM-4 and P3 = 1kg corncobs meal + 15 ml EM-4. The results of the treatment from the research that has been done obtained the average NDF P0 = 88.65 ± 3.33, P1 = 87.23 ± 2.24, P2 = 84.52 ± 0.65, P3 = 87.63 ± 1.89, the average ADF concentration (%) for each treatment was: (P0) 57.33 ± 0.48; (P1) 43.03 ± 2.27; (P2) 56.19 ± 5.7 and (P3) 46.18 ± 7.05 while the concentration of Cellulose (%) was (P0) 43.29 ± 0.92; (P1) 29.38 ± 4.56; (P2) 40.27 ± 3.46 and (P3). 29.53 ± 3.80. the Lignin concentration (%) was (P0) 15.88 ± 0.14; (P1) 13.06 ± 0.28; (P2) 14.72 ± 1.71 and (P3) 16.08 ± 0.81. Based on the research data, the results of the analysis of variance showed that the addition of different doses of EM-4 to changes in NDF, ADF, Cellulose and Lignin of fermented corncob flour had no significant effect (P>0.05). The conclusion that can be drawn is that the use of fermented corncob flour using EM-4 up to a dose of 15 ml could not increase the levels of NDF, ADF and Cellulose and could not reduce the Lignin content at a dose of 15 ml.
Suplementasi Tepung Daun Asam Terhadap Konsumsi , Kecernaan Kalsium Fosfor Ternak Babi Landrace Fase Grower: Supplementation of Tamarind Leaf Flour on Consumption, Digestibility of Calcium Phosphorus in Landrace Pig Grower Phase Seprianus Punuf; Ni Nengah Suryani; Sabarta Sembiring
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i2.1049

Abstract

Tujuan dari penelitian ini  untuk mengetahui konsumsi dan kecernaan kalsium dan fosfor  yang diberi  suplementasi tepung daun asam (Tamarindus indica L.) dalam ransum. Ternak yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak  12 ekor ternak babi jantan kastrasi peranakan landrace fase grower dengan umur 2-4 bulan dan berat badan awal ternak 35,5-64 kg dan rata-rata (KV= 23,65%). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan.  Perlakuan yang dicobakan adalah R0: ransum basal tanpa tepung daun asam (kontrol),  R1: ransum basal + tepung daun asam 2,5%  R2: ransum basal + tepung daun asam 5%,  R3: ransum basal + tepung daun asam 7,5%.  Variabel yang diteliti yaitu konsumsi dan kecernaan kalsium dan fosfor. Hasil analisis anova menyatakan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan kalsium dan fosfor. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah suplementasi tepung daun asam sebanyak 2,5%; 5%; dan 7,5% dalam ransum basal tidak berpengaruh nyata terhadap  konsumsi, kecernaan, kalsium dan fosfor. Kata kunci: Babi, Daun asam, Fosfor , Kalsium, Kecernaan ABSTRACT The purpose of this study was to determine the consumption and digestibility of calcium and phosphorus supplemented with tamarind leaf flour (Tamarindus indica L.) in the diet. The livestock used in this study were 12 castration landrace crossbreed pigs in the grower phase with an age of 2-4 months and an initial body weight of 35.5-64 kg and an average (KV = 23.65%). This study used a Randomized Block Design (RAK) with 4 treatments and 3 replications. The treatments tested were R0: basal ration without tamarind leaf meal (control), R1: basal ration + tamarind leaf meal 2.5% R2: basal ration + 5% tamarind meal, R3: basal ration + 7.5 tamarind meal %. The variables studied were the consumption and digestibility of calcium and phosphorus. The results of the ANOVA analysis stated that the treatment had no significant effect (P>0.05) on the consumption and digestibility of calcium and phosphorus. The conclusion of this research is the supplementation of tamarind leaf flour as much as 2.5%; 5%; and 7.5% in basal ration had no significant effect on consumption, digestibility, calcium and phosphorus.  
Pemberian Pakan Komplite Berbasis Silase Batang Pisang dengan Level yang Berbeda Terhadap Kinerja Produksi Sapi Bali Penggemukan: Complete Feeding Based on Banana Stem Silage with Different Levels on Production Performance of Fattening Bali Cattle Ruben Ndara Kaka; Johny Nada Kihe; M. S Abdullah
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i2.1050

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja produksi sapi bali pengemukan yang diberi pakan komplit berbasis silase batang pisang dengan level berbeda. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor sapi bali jantan penggemukan dengan kisaran berat badan 80,5-97 kg dengan rataan 89,4 kg KV = 10,07 %. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan.  Perlakuannya di dalam penelitian ini yaitu R0: silase batang pisang 80% + konsentrat 20%, R1: silase batang pisang 70% + konsentrat 30%, R2: silase batang pisang 60% + konsentrat 40% dan R3: silase batang pisang 50% + konsentrat 50%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan berat badan harian sapi bali penggemukan dan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai konversi ransum dan efisiensi ransum. Kesimpuan pemberian pakan komplit berbasis silase batang pisang 50% dan konsentrat 50% menghasilkan pertambahan bobot badan harian sebesar 0,47 kg/e/h. Kata kunci: kinerja produksi, pakan komplit, silase batang pisang, sapi Bali   This study aims to determine the production performance of fattening bali cattle fed complete feed based on banana stem silage with different levels. The livestock used in this study were 12 fattening male bali cattle with a body weight range of 80.5-97 kg with an average of 89.4 kg KV = 10.07%. The research method used is an experimental method using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The treatments in this study were R0: banana stem silage 80% + concentrate 20%, R1: banana stem silage 70% + concentrate 30%, R2: banana stem silage 60% + concentrate 40% and R3: banana stem silage 50% + 50% concentrate. The results of statistical analysis showed that the treatment had a significant (P<0.05) effect on daily weight gain of fattening bali cattle and an insignificant (P>0.05) effect on the ration conversion value and ration efficiency. The conclusion of giving complete feed based on 50% banana stem silage and 50% concentrate resulted in daily body weight gain of 0.47 kg/e/h.  
Pengaruh Penambahan Ramuan Herbal dalam Air Minum terhadap Performa Ayam Broiler: Effect of Edition Herbal in Drinking Woter on the Performance of Broiler Chicken Oni F. F. E. Haba Gea; Agustinus Konda Malik; Ni Putu F. Suryatni
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i2.1080

Abstract

This research was conducted to examine the effect of addition herbal in drinking water on the performance on broiler chicken. This research used Completely Randomized Design (CRD) with for treatments, the treatment tested were: drinking water without a mixture of ingredients herbs (R0/control), herbal ingredients 5 ml/liters of drinking water (R1), herbal ingredients 10 ml/liters of drinking water (R2) and herbal ingredients 15 ml/liters of drinking water (R3). Each treatment was repeated six so that experimental unit consisted of 4 chicken so that obtained 96 broiler chicken. This research variable studied were feed consumption, drinking water consumption, body weight gain and feed conversion. The research data were analysis whit used the analysis of variance (ANOVA) method and further tested with multiple follow up test Duncan’s research result show that the administration of herbal ingredients in livestock drinking water broiler chicken had not significant effect (P>0,05) on the performance of broilers chicken. It was conclude that the used of the herbal ingredients through drinking water at a dose of 5 to 15 ml/liters has a relatively uniform effect on the performance broiler chicken Riset ini dilaksanakan untuk menelaah tentang pengaruh pemberian ramuan herbal dalam air minum terhadap performa ayam broiler. Rancangan acak lengkap (RAL) merupakan metode yang digunakan dalam riset ini serta perlakuan yang digunakan terbagi atas empat perlakuan, yaitu tiada campuran ramuan herbal dalam air minum (R0), ramuan herbal 5 ml/lt air minum (R1), ramuan herbal 10 ml/lt air minum (R2) dan ramuan herbal 15 ml/lt air minum (R3).Setiap perlakuan diulang sebanyak enam kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan; setiap unit percobaan terdiri dari 4 ekor ayam sehingga diperoleh 96 ekor ayam broiler. Variabel penelitian yang diteliti adalah pakan yang dikonsumsi, konsumsi air minum, konversi pakan dan pertambahan bobot badan. Data hasil penelitian di analisis dengan menggunakan metode analisis of variance (ANOVA) dan diuji lanjut dengan uji lanjut berganda Duncan. Hasil analisis penelitian menampakkan bahwa tidak adanya pengaruh yang nyata (P>0,05) dari perlakuan pemberian ramuan herbal dalam air minum terhadap performa ayam broiler. Disimpulkan bahwa pemakaian ramuan herbal melalui air minum dengan dosis pemberian 5 sampai 15 ml/lt air minum memperlihatkan pengaruh yang relatif seragam terhadap performa ayam broiler
Pengaruh Tepung Limbah Rumput Laut Merah (Eucheuma cottonii) Terfermentasi Terhadap Konsumsi Protein dan Energi Ternak Babi Landrace Fase Starter: Effect of Use of Fermented Red Seaweed Waste Flour (Eucheuma cottonii) on Protein and Energy Stability in Landrace Pig Livestock at Starter Phase Gemima Akulas; Sabarta Sembiring; Tagu Dodu; Ni Nengah Suryani
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i2.1084

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menguji dampak pemakaian tepung limbah rumput laut merah (Eucheuma cottonii) terfermentasi terhadap  konsumsi dan  kecernaan protein pada ternak babi  Landrace  fase starter.  Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi Landrace   berumur 1-2 bulan dengan berat badan awal 6,5 kg - 26 kg, rata-rata 20,11 kg dan koefisien variasi 41,56%.  Penelitaian ini  menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dengan 3 ulangan.  Perlakuan yang diuji adalah R0 : 100% pakan dasar tanpa tepung limbah rumput laut terfermentasi, R1 : pakan dasar + 5% tepung limbah rumput laut terfermentasi (TRLLF), R2 : pakan dasar + 10% tepung limbah rumput laut terfermentasi (TRLLF), R3 : ransum basal + 15%  tepung limbah rumput laut (TRLLF). Variabel yang diteliti adalah konsumsi dan kecernaan protein dan energi.   Hasil penelitian    menunjukkan bahwa penggunaan rumput laut merah dalam  ransum basal  berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi protein, energi dan kecernaan energi. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penggunaan tepung limbah rumput laut merah (eucheuma cottonii) dari taraf 5-15% berpengaruh tidak nyata terhadap konsumsi protein dan kecernaan energi namun mempunyai pengaruh yang cukup besar pada taraf 10% dalam meningkatkan kecernaan protein pada ternak babi landrace fase starter. Kata kunci: Babi, limbah rumput laut, protein, energi, konsumsi, kecernaan   The aim of the study was to examine the impact of using fermented red seaweed (Eucheuma cottonii) waste flour on consumption and protein digestibility in starter phase landrace pigs. The material used was 12 pigs aged 1-2 months with an initial body weight of 6.5 kg-26 kg, an average of 20.11 kg and a coefficient of variation of 41.56%. This study used a randomized block design (RAK) which consisted of four treatments with 3 replications. The treatments tested were R0: 100% basic feed without fermented seaweed meal, R1: basic feed + 5% remaining fermented seaweed meal (TRLLF), R2: basic feed + 10% fermented seaweed waste meal (TRLLF), R3: basal ration + 15% fermented seaweed waste flour (TRLLF). The variables studied were protein and energy intake and digestibility. The results of analysis of variance (ANOVA) showed that the use of red seaweed flour in the basal ration had a significant (P<0.05) effect on protein digestibility at 10% use. The conclusion of this study that the use of red seaweed waste flour (eucheuma cottonii) from a level of 5-15% had no significant effect on protein consumption and energy digestibility but had a significant effect at a level of 10% it would increase protein digestibility in landrace pigs in the starter phase phase. .  

Page 1 of 2 | Total Record : 20