cover
Contact Name
ida sugeng suyani
Contact Email
idasugengsuyani@upm.ac.id
Phone
+6282232699693
Journal Mail Official
agrotechbiz@upm.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian Universitas Panca Marga Jl. Yos Sudarso 107, Pabean, Dringu, Probolinggo 67271 Telp. (+62) 335 422715, 427923, e-mail: agrotechbiz@upm.ac.id
Location
Kab. probolinggo,
Jawa timur
INDONESIA
Agrotechbiz
ISSN : 255195x     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.51747/agrotechbiz.v9i2
Core Subject : Agriculture, Social,
Agrotechbiz merupakan jurnal ilmiah pertanian khususnya di bidang Agroteknologi dan Agribisnis yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian. Agrotechbiz diterbitkan berkala setiap enam bulan, yaitu bulan Januari dan Juli. Agrotechbiz memuat artikel ilmiah hasil penelitian dan/atau kajian analitis-kritis yang berisikan pokok bahasan, baik yang terkait dengan aspek pengembangan, kerangka teoritis, implementasi, maupun kemungkinan pengembangan pertanian dalam cakupan Ilmu Tanaman secara keseluruhan. Sebagai media nasional, Agrotechbiz diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akan sebuah media untuk menyebarluaskan informasi dan perkembangan terbaru bagi para peneliti dan praktisi Ilmu Tanaman di Indonesia.
Articles 39 Documents
Vitalitas Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max. L merril) Terhadap Perlakuan Jarak Tanam Dan Pemberian Tanah Bekas Kedelai Aprilia Hartanti; Siska Ragil Pertiwi
Agrotechbiz : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 3 No 1 (2016): Agrotechbiz : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.111 KB) | DOI: 10.51747/agrotechbiz.v3i1.267

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang sangat tinggi nilai gizinya, mempunyai nilai ekonomis tinggi dan mempunyai prospek pemasaran yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jarak tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, mengetahui apakah tanah bekas kedelai berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dan interaksi jarak tanam dan pemberian tanah bekas kedelai berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Hipotesis: 1) Diduga jarak tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, 2) Pemberian tanah bekas kedelai berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedlai, 3) Terjadi interaksi antara jarak tanam dan pemberian tanah bekas kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) Faktorial dengan 2 (dua) faktor yaitu jarak tanam (J) sebanyak 4 (empat) taraf perlakuan pemberian tanah bekas kedelai (R) sebanyak 2 (dua) taraf dengan 4 kelompok ulangan. Apabila hasil uji F menunjukkan pengaruh yang nyata maka analisis dilanjutkan Uji BNT pada taraf 5%. Kesimpulan hasil penelitian ini antara lain: 1) Jarak Tanam (J) berpengaruh nyata berbeda nyata pada hasil bobot 100 biji tanaman kedelai yaitu J3 (40x20 cm). 2) Perlakuan pemberian tanah bekas tanaman kedelai memberikan hasil yang berbeda sangat nyata pada tinggi tanaman umur 35 hst, bobot 100 biji tanaman kedelai dan produksi per petak tanaman kedelai. 3) Interaksi perlakuan antara jarak tanam dan pemberian tanah bekas tanaman kedelai pada perlakuan J3R2 memberikan hasil yang berbeda nyata pada bobot 100 biji tanaman kedelai.
Respon Pemberian Dosis Dan Macam Pupuk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna Sinensis. L) Moch. Su’ud; Habiba Habiba
Agrotechbiz : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 3 No 1 (2016): Agrotechbiz : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.899 KB) | DOI: 10.51747/agrotechbiz.v3i1.268

Abstract

Indonesia merupakan sentra penanaman kacang panjang yang mempunyai keanekaragaman genetik yang luas. Pemupukan merupakan salah satu alternatif untukmeningkatkan kapasitas produksi tanah. Pemupukantersebut dapat berupa pupuk organik, pupuk anorganik,ataupun campuran keduanya. Pemupukan yang efektif melibatkan persyaratan kuantitatif dan kualitatif.Pupuk kandang mempunyai kemampuan mengubah berbagai faktor dalam tanah, sehingga menjadi faktor-faktor yang menjamin kesuburan tanah dan mengandung sejumlah unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui respon dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang, mengetahui respon macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang dan mengetahui interaksi antara dosis dan macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang.. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu dosis (D) sebanyak 3 taraf perlakuan yaitu D1 = 0,75 kg/polybag, D2 = 1,5 kg/polybag, D3 = 2,25 kg/polybag dan macam pupuk kandang (K) sebanyak 4 taraf yaitu Ko = tanpa pupuk kandang, K1 = kotoran ayam, K2 = kotoran kambing, K3 = kotoran sapi; dengan 3 kelompok ulangan. Kesimpulan hasil penelitian ini antara lain: 1) Perlakuan dosis pupuk kandang 0,75 kg/polybag (D1) dapat memberikan respon terhadap parameter panjang tanaman, diameter batang dan jumlah daun 2) Perlakuan macam pupuk kandang kotoran kambing (K2) memberikan respon yang sangat berbeda nyata terhadap parameter panjang tanaman, diamtere batang, jumlah daun. 3) terjadi Interaksi perlakuan D1K2 (dosis 0,75 kg/polybag dan kotoran kambing) memberikan hasil terbaik dalam panjang tanaman, dan D2K1 (dosis 1,5 kg/polybag dan kotoran ayam) pada bobot kering polong per tanaman.
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Dan Jenis Mulsa Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) Mimik Umi Zuhroh; Sulaiman Sulaiman
Agrotechbiz : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 3 No 1 (2016): Agrotechbiz : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.212 KB) | DOI: 10.51747/agrotechbiz.v3i1.269

Abstract

Terung adalah jenis sayuran yang sangat populer dan disukai oleh banyak orang, sehingga komoditas itu sangat potensial untuk dikembangkan secara intensif dalam skala agribisnis. Selama ini pembudidayaan terung umumnya masih bersifat sampingan di lahan pekarangan, tegalan, ataupun lahan sawah dimusim kemarau. Tidak heran bila hasil rata-rata terung di Indonesia masih rendah yaitu antara 32,64–34,11kw per hektar. Pupuk kandang sapi berperan dalam memperbaiki kesuburan tanah. Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang sapi tidak terlalu tinggi, tetapi mempunyai keistimewaan lain yaitu dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti permeabilitas tanah, porositas tanah, struktur tanah, daya menahan air, dan kation-kation tanah. Penggunaan mulsa plastik merupakan salah satu cara budidaya yang telah terbukti dapat meningkatkan hasil tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. 2). Mengetahui pengaruh jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung 3). Mengetahui interaksi antara pengaruh dosis pupuk kandang sapi dan jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Hipotesis : 1) Diduga pemberian dosis pupuk kandang sapi tertentu dapat memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. 2) Diduga jenis mulsa tertentu memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. 3) Diduga terjadi interaksi antara dosis pupuk kandang sapi dan jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) Faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor petak utama (dosis pupuk kandang sapi) sebanyak 4 taraf perlakuan dan faktor anak petak (jenis mulsa) sebanyak 4 taraf dengan 3 kelompok ulangan. Apabila hasil uji F menunjukkan pengaruh yang nyata maka analisis dilanjutkan Uji Duncan multiple range test (DMRT) pada taraf 5 %. Kesimpulan hasil penelitian ini antara lain : 1) Perlakuan dosis pupuk kandang sapi (D) memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan 2) Perlakuan jenis mulsa memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter diameter batang saat berumur 7 HST 3) Tidak terjadi interaksi antara dosis pupuk kandang sapi dan jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung.
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram (Pleourotus Ostreatus) Akibat Pemberian Ampas Tahu Dan Lama Pengomposan Jerami Sebagai Media Tanam Retno Sulistyowati; Dhian Argo Wibowo
Agrotechbiz : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 3 No 1 (2016): Agrotechbiz : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.045 KB) | DOI: 10.51747/agrotechbiz.v3i1.270

Abstract

Kebutuhan pangan yang semakin meningkat serta semakin terbatasnya sumber daya alam tentu membutuhkan inovasi dalam cara produksi. Pemanfaatan limbah sebagai bahan substitusi produksi pangan tentunya akan memberikan efisiensi dan keuntungan lebih bagi kehidupan kita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pemberian ampas tahu dan lama pengomposan jerami, serta interaksi kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih. Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Terdapat pengaruh nyata perlakuan penambahan ampas tahu terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), 2) Terdapat pengaruh nyata perlakuan lama pengomposan jerami terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dan 3) Terdapat pengaruh interaksi antara lama pengomposan jerami dan pemberian ampas tahu sebagai media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan petak terbagi (split plot) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama lama pengomposan (L), yaitu : 2 hari (L1), 7 hari (L2) dan 12 hari (L3). Faktor kedua adalah pemberian ampas tahu (A), yaitu : 0% (A0), 10% (A1), 20% (A2), 30% (A3) dan 40% (A4). Sehingga diperoleh 15 kombinasi perlakuan yang diulang tiga kali. Parameter yang diamatiyaitu waktu munculnya primordia, jumlah badan buah, panjang badan buah maksimal, diameter tudung buah maksimal dan hasil panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tunggal lama lama pengomposan 7 hari (L2) memberikan pengaruh terbaik pada panjang badan buah maksimal (7,6 Lm) dan diameter tudung buah maksimal (9,84 Lm). Sedangkan penambahan ampas tahu (A) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap panjang badan buah maksimal dan diameter tudung buah maksimal. Sementara .interaksi perlakuan L2A1 memberikan hasil terbaik pada waktu munculnya primordia (25 hari), jumlah badan buah (15 buah) dan hasil panen (111,67 g).
Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Pemberian Pupuk Bio Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Ida Sugeng Suyani; Inayah Fatmawati
Agrotechbiz : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 3 No 1 (2016): Agrotechbiz : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.581 KB) | DOI: 10.51747/agrotechbiz.v3i1.271

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi pemberian pupuk Bio Organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus- Oktober 2012 di Desa Liprak Wetan Kecamatan Banyuanyar. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 3 (tiga) kali ulangan. Adapun perlakuan terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah Konsentrasi pupuk bio organik (K) dengan 3 (tiga) taraf (3 ml/liter air, 5 ml/liter air, 7 ml/liter air). Sedangkan faktor kedua adalah Frekuensi pemberian pupuk bio organik (F) dengan 3 (tiga) taraf yaitu 3 (tiga) kali selama masa tanam, 4 (empat) kali selama masa tanam dan 5 (lima) kali selama masa tanam. Hasil penelitian menunjukkan Kombinasi perlakuan interaksi K2F2 (Konsentrasi 5 ml/liter air dan Frekuensi pemberian 4 kali selama masa tanam) memberikan pengaruh nyata terbaik terhadap parameter tinggi tanaman (28 HST 59,65 cm; 42 HST 136,38 cm; 56 HST 217,17 cm) , jumlah daun (28 HST 7,62 helai; 56 HST 12,51 helai), diameter batang (28 HST 2,71 cm; 42 HST 5,87 cm; 56 HST 10,34 cm), bobot per tongkol (0,36 kg), bobot tongkol per plot (10,80 kg), bobot pipilan per tongkol (87,58 gr), bobot pipilan per hektar (5,84 ton), bobot brangkasan (9,05 kg) dan bobot 100 biji (30,35 gr). Konsentrasipupuk bio organik 5 ml/liter air (K2) memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah daun 42 HST (6,91 helai). Frekuensi pemberian pupuk bio organik 4 (empat) kali selama masa tanam (F2) memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah daun 42 HST (9,30 helai), panjang tongkol (18,84 cm).
Respon Pertumbuhan & Hasil Tanaman Terong (Solanum melongena L.) terhadap Pengaruh Varietas dan Dosis Pupuk Kandang. Retno Sulistyowati; Irma Yunita
Agrotechbiz : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 4 No 1 (2017): Agrotechbiz : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.557 KB) | DOI: 10.51747/agrotechbiz.v4i1.274

Abstract

Kebutuhan komoditas hortikultura semakin tinggi sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, kesadaran gizi dan daya beli masyarakat. Di samping perkembangan industri pengolahan dan ekspor juga turut mendorong laju permintaan akan komoditas hortikultura tertentu. Hal ini memerlukan penyediaan bibit varietas unggul bermutu dan penambahan bahan organik ke dalam tanah adalah salah satu cara yang tepat dan seimbang seperti pupuk kandang sapi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menghasilkan varietas baru yang mempunyai produksi tinggi dan mempunyai kemampuan tumbuh baik serta berkembang dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui dosis pupuk kandang yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong, mengetahui varietas terong yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong dan mengetahui interaksi antara dosis pupuk kandang dan salah satu varietas terong yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasilnya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) Faktorial dengan 2 (dua) faktor yaitu varietas (V) sebagai petak utama sebanyak 2 (dua) taraf perlakuan dan dosis pupuk kandang sebagai anak petak sebanyak 4 taraf dengan 3 kelompok ulangan. Apabila hasil uji F menunjukkan pengaruh yang nyata maka analisis dilanjutkan Uji Duncan pada taraf 5%. Kesimpulan hasil penelitian ini antara lain: 1) Perlakuan varietas Antaboga-1 (V2) memberikan nilai tertinggi terhadap semua parameter pengamatan pada saat berumur 35 HST dalam rerata tinggi tanaman (21,06 cm), jumlah daun (12,94 helai), diameter batang (0,62 cm), bobot buah per tanaman (500,52 gram), bobot buah per petak (3003,21 gram), bobot brangkasan basah (188,75 gram) dan bobot brangkasan kering (80,42 gram), 2) Perlakuan dosis pupuk kandang 3kg/3m2 (D2) memberikan nilai tertinggi terhadap parameter pengamatan saat berumur 35 HST dalam rerata tinggi tanaman (20,00 cm), jumlah daun (11,50 helai), diameter batang (0,61 cm), bobot brangkasan basah (191,67 gram) dan bobot brangkasan kering (83,75 gram), 3) Interaksi antara perlakuan varietas Antaboga-1 dan dosis pupuk kandang 3kg/3m2 (V2D2) berpengaruh nyata terhadap parameter rerata tinggi tanaman umur 21 HST (14,78 cm).
Korelasi Pertumbuhan & Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dengan Teknik Penanaman dan Dosis Pupuk Organik Ida Sugeng Suyani; Dwi Wahyono
Agrotechbiz : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 4 No 1 (2017): Agrotechbiz : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.691 KB) | DOI: 10.51747/agrotechbiz.v4i1.276

Abstract

Tanaman Padi (Oryza sativa L.) merupakan makanan pokok di Indonesia. Penggunaan pupuk kimia sintetik yang terus-menerus pada budidaya padi dan sisa panen dikeluarkan dari lahan mengakibatkan kandungan bahan organik tanah rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon teknik penanaman dan pupuk organic terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi varietas IR-64. Hal ini memerlukan teknik penanaman yang baik dan penambahan bahan organik ke dalam tanah adalah salah satu cara yang tepat dan seimbang seperti pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui teknik penanaman yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi, 2) Untuk mengetahui dosis pemberian pupuk organik yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi dan 3) Untuk mengetahui interaksi antara teknik penanaman dengan dosis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) Faktorial dengan 2 (dua) faktor yaitu teknik penanaman (T) sebagai petak utama sebanyak 2 taraf perlakuan dan dosis pupuk organik sebagai anak petak sebanyak 4 taraf dengan 3 kelompok ulangan. Kesimpulan hasil penelitian ini antara lain: 1) Perlakuan Teknik Penanaman Konvensional (T1) memberikan nilai rerata tertinggi terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman saat berumur 42 HST (56,07 cm), bobot brangkasan basah (0,39 gram), bobot brangkasan kering (0,20 gram). Sedangkan pada teknik penanaman Jajar legowo (T2) memberikan nilai tertinggi terhadap parameter pengamatan jumlah anakan perumpun saat berumur 42 HST (22,82), jumlah anakan produktif (21,14), panjang malai (23,49), Gabah bernas (25,55),2) Perlakuan dosis pupuk organik 0,75 L/1m2 (D2) memberikan nilai tertinggi terhadap parameter pengamatan rerata jumlah anakan perumpun pada saat berumur 21 HST (10,00), jumlah anakan produktif (21,61), panjang malai (23,97), gabah bernas (25,89), 3)Interaksi antara teknik penanaman konvensional dan dosis pupuk organik 1,5 L/1m2 (T1D3) berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah anakan perumpun saat tanaman umur 28 HST (15,00).
Respon Pertumbuhan Bibit secara Grafting terhadap Posisi Entres dan Beberapa Varietas Mangga Garifta (Mangifera indica L.) Agus Edi Setiyono; Mohammad Munir
Agrotechbiz : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 4 No 1 (2017): Agrotechbiz : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.116 KB) | DOI: 10.51747/agrotechbiz.v4i1.277

Abstract

Mangga merupakan jenis buah tropis yang digemari oleh masyarakat di dunia dan menjadi komoditas perdagangan antar negara. Mangga dikenal sebagai The Best Loved-Tropical Fruit. Komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan salah satunya buah mangga mempunyai prospek baik bila dikembangkan secara intensif dan dalam skala agribisnis. Untuk itu penyediaan varietas unggul mangga diarahkan untuk memenuhi perubahan selera konsumen yang mulai menyukai warna buah merah untuk buah segar. Di samping varietas-varietas untuk memenuhi kebutuhan produk olahan sebagai diversifikasi produk mangga selaras dengan perkembangan industri olahan yang berkembang pesat. Dalam usaha penyediaan bibit yang baik, banyak digunakan batang bawah terutama varietas madu. Selain batang bawah, batang atas juga perlu diperhatikan sehingga nantinya akan diperoleh tanaman mangga yang sesuai dengan selera konsumen. Dari beberapa cara perbanyakan tanaman mangga yang paling mudah dan banyak dilakukan orang sekarang ini adalah okulasi dan grafting. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui pengaruh posisi entres terhadap pertumbuhan bibit mangga garifta secara grafting. 2) Mengetahui pengaruh varietas terhadap pertumbuhan bibit mangga garifta secara grafting. 3) Mengetahui pengaruh interaksi antara posisi entres dan varietas terhadap keberhasilan penyambungan pada mangga garifta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara Faktorial dengan 2 faktor yaitu posisi entres sebanyak 2 taraf perlakuan dan varietas sebanyak 3 taraf perlakuan serta dengan 4 ulangan. Apabila hasil uji F menunjukkan pengaruh yang nyata, maka analisis akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Kesimpulan hasil penelitian antara lain: 1) Perlakuan P1 (posisi entres bagian ujung) memberikan hasil yang baik pada rerata panjang tunas dan rerata jumlah daun. 2) Perlakuan V1 (varietas mangga Garifta Merah) memberikan hasil yang baik pada rerata panjang tunas, rerata jumlah daun dan rerata prosentase bibit jadi. 3) Interaksi P1V1 (posisi entres bagian ujung dan varietas mangga Garifta Merah) memberikan hasil yang baik pada rerata saat muncul tunas, rerata panjang tunas, dan rerata jumlah daun.
Respon Pertumbuhan & Hasil Tanaman Kacang (Vigna sinensis L.) terhadap Jarak Tanam dan Sistem Tumpang Sari Mimik Umi Zuhroh; Dwi Agustin
Agrotechbiz : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 4 No 1 (2017): Agrotechbiz : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.914 KB) | DOI: 10.51747/agrotechbiz.v4i1.278

Abstract

Kacang panjang merupakan salah satu tanaman perdu semusim yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, baik sebagai sayuran maupun sebagai lalapan dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan mineral. Jarak tanam merupakan salah satu teknik budidaya yang mengatur tata letak dan populasi tanaman dengan jarak yang pasti menurut dua arah tertentu dalam satu area. Pada umumya sistem tumpang sari lebih menguntungkan dibandingkan sistem monokultur karena produktivitas lahan menjadi tinggi, jenis komoditas yang dihasilkan beragam, hemat dalam pemakaian sarana produksi dan resiko kegagalan dapat diperkecil. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui apakah jarak tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. 2) mengetahui apakah sistem tumpang sari berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. 3) apakah jarak tanam dan sistem tumpang sari berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu jarak tanam (J) sebanyak 4 taraf perlakuan dan sistem tumpang sari (S) sebanyak 3 taraf dengan 3 kelompok ulangan. Apabila hasil uji F menunjukkan pengaruh yang nyata maka analisis dilanjutkan Uji BNT pada taraf 5%. Kesimpulan hasil penelitian ini antara lain: 1). Terjadi berbeda sangat nyata pada perlakuan jarak tanam, meliputi pengamatan panjang tanaman (14, 21, 28, dan 35 hst), jumlah polong perpanen (panen ke 1 dan 3), bobot basah polong pertanaman (tanaman ke 1, 3, 4, 5, dan 6), bobot polong perpetak dan berangkasan basah. Penggunaan jarak tanam yang berbeda nyata yaitu pada parameter panjang tanaman (7 hst), jumlah polong perpanen (panen ke 4) dan panjang polong perpanen (panen ke 3). 2). Terjadi berbeda nyata pada perlakuan sistemtumpang sari, yaitu pada parameter jumlah (35 hst), jumlah polong perpanen (panen ke 1), panjang polong perpanen (panen ke 3), bobot basah polong pertanaman (tanaman ke 3). 3). Terjadi interaksi berbeda nyata pada kombinasi perlakuan jarak tanam dengan sistem tumpang sari yaitu pada parameter panjang tanaman (21 hst).
Induksi Pertumbuhan & Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Varietas IR64 Dengan Aplikasi Jarak Tanam dan Jumlah Bibit per Titik Tanam Aprilia Hartanti; Riski Jayantika
Agrotechbiz : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 4 No 1 (2017): Agrotechbiz : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.358 KB) | DOI: 10.51747/agrotechbiz.v4i1.279

Abstract

Untuk memenuhi tingkat permintaan padi yang terus meningkat setiap tahun, maka perlu adanya perbaikan teknik budidaya padi yang lebih baik lagi selain memilih bibit unggul dan sisitem tanam yang baik, teknologi yang tak kalah pentingnya yaitu penggunaan Jarak Tanam dan Jumlah Bibit per Titik Tanam tanaman padi yang bertujuan untuk peningkatan produktifitas padi varietas IR 64. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh jarak tanam yang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza Sativa L.), Mengetahui pengaruh jumlah bibit per titik tanam yang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza Sativa L.) dan Mengetahui interaksi antara jarak tanam dan jumlah bibit per titik tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza Sativa L.). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan Petak Terbagi (RPT) Faktorial dengan dua faktor. Faktor Petak Utama adalah Jarak Tanam yaitu Jarak Tanam 25x25 cm (J1), Jarak Tanam 30x30 cm (J2), Jarak Tanam 35x35 cm (J3). Sedangkan faktor 2 adalah terdiri Jumlah Bibit per Titik Tanam yang terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu : Jumlah bibit 1 batang/ titik tanam (B1), Jumlah bibit 2 batang/ titik tanam (B2), Jumlah bibit 3 batang/ titik tanam (B3), Jumlah bibit 5 batang/ titik tanam (B4). Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan J3B2 (Jarak tanam 35x35 cm dan Jumlah Bibit 2 Batang per titik tanam) memberikan pengaruh nyata terbaik terhadap parameter Tinggi Tanaman (21 HST 33,03 cm; 28 HST 43,98 cm; 35 HST 52,48 cm; dan 42 HST 59,02 cm) sedangkan pada perlakuan J3B1 (Jarak Tanam 35x35 cm dan Jumlah Bibit 1 batang per Titik tanam) memberikan pengaruh nyata terbaik terhadap parameter Jumlah Daun (14 HST 11,17 helai; 21 HST 17,25 helai; 28 HST 28,75 helai; 35 HST 42,17 helai dan 42 HST 66,50 helai) Jumlah Anakan per Rumpun (21 HST 9,48 batang; 28 HST 15,20 batang) Jumlah Anakan Produktif (20,75 batang), Panjang Malai (22,75 cm), Jumlah gabah per Malai (14,14 butir), Bobot 1000 Butir (28,33 gram).

Page 1 of 4 | Total Record : 39