cover
Contact Name
Citra Artifiani
Contact Email
citrarti@gmail.com
Phone
+6287825450502
Journal Mail Official
geoplanart.jurnal@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Teknik, Perencanaan dan Arsitektur Universitas Winaya Mukti Jl. Pahlawan no.69 Kota Bandung
Location
Kab. sumedang,
Jawa barat
INDONESIA
Geoplanart
ISSN : 25799193     EISSN : 27755282     DOI : http://dx.doi.org/10.35138/gp.v3i2
GEOPLANART: Wahana Informasi Penelitian Teknik adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Teknik, Perencanaan dan Arsitektur, Universitas Winaya Mukti. Fokus jurnal ini adalah teknik dengan lingkup : 1. Teknik Arsitektur 2. Teknik Lingkungan 3. Teknik Perencanaan Wilayah Kota 4. Teknik Geodesi 5. Teknik Sipil
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2022): EDISI MEI 2022" : 5 Documents clear
Perencanaan Elemen Tapak Alun-Alun Desa Karangpawitan Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran Shinta Kusumawati; Faisal Fahad Alfuraydi
GEOPLANART Vol 4, No 2 (2022): EDISI MEI 2022
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/geoplanart.v4i2.537

Abstract

Desa Karangpawitan merupakan salah satu desa di  Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran yang menjadi pusat pelayanan skala kecamatan. Saat ini Desa Karangpawitan merupakan kawasan perkotaan skala kecil yang membutuhkan ruang publik berupa alun-alun untuk memenuhi kebutuhan aktivitas masyarakat maupun aktivitas pemerintahan desa serta aktivitas pemerintahan skala kecamatan. Berdasarkan kebutuhan tersebut, diperlukan adanya perencanaan untuk elemen-elemen apa saja yang seharusnya ada di tapak Alun-Alun Desa Karangpawitan, agar sesuai dengan aktivitas yang biasa dilakukan. Metode penentuan elemen yang akan diletakan di kawasan Alun-Alun Desa Karangpawitan menggunakan preseden dari beberapa elemen alun-alun yang sudah dibangun di tempat lain dan selanjutnya  disesuaikan dengan kebutuhan aktivitas masyarakat serta aktivitas pemerintahnya. Hasil studi menyatakan terdapat 9 (sembilan) elemen dan 3 (tiga) elemen landmark kawasan yang harus ada di rencana Alun-Alun Desa Karangpawitan, yaitu untuk elemen landmark ; gapura, area penamaan alun-alun sebagai petunjuk kawasan dan pohon kelapa sebagai ciri dari Wilayah Padaherang. Sedangkan untuk elemen lainnya adalah ruang terbuka serbaguna berupa panggung, tiang bendera, jogging track, tempat rekreasi, tempat pedagang kaki lima, jalur pejalan kaki, tempat parkir, mesjid dan toilet. Berdasarkan temuan studi dapat disimpulkan bahwa 12 (dua belas) elemen termasuk landmark tersebut merupakan elemen yang akan mempermudah dan memperlancar aktivitas keseharian masyarakat dan aktvitas pemerintahan Kecamatan Padaherang ketika memerlukan kegiatan di ruang publik berupa alun-alun.
ANALISIS KENAIKAN RETRIBUSI DESTINASI WISATA PANTAI PANGANDARAN Bernard Hasibuan; Ninin Gusdini
GEOPLANART Vol 4, No 2 (2022): EDISI MEI 2022
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/geoplanart.v4i2.533

Abstract

Pariwisata memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian. tetapi termasuk salah satu aktivitas yang sangat rentan terhadap berbagai perubahan, tekanan dan kondisi keamanan serta kenyamanan.  Dengan demikian, untuk mengoptimalkan dampak positif dari sektor pariwisata, perlu adanya pengelolaan yang serius dan mencakup berbagai aspek (holistic). Pantai Pangandaran merupakan destinasi pariwisata yang berkembang pesat dengan variasi obyek wisatanya seperti pantai yang indah, taman hutan lindung serta wisata kuliner makanan laut. Untuk meningkatkan nilai jual dari kawasan tersebut, perlu adanya pengelolaan dan pengembangan kawasan yang berkelanjutan sebagai destinasi wisata.. Pengembangan Kawasan Wisata Pangandaran dibangun dengan pendekatan sistem, dengan elemen kajian terdiri dari program yang diharapkan  dan   stakeholder yang berperan.  Untuk mendukung pengelolaan Kawasan wisata Pangandaran dibutuhkan anggaran yang cukup. Sumber anggaran tersebu dapat dari pajak beberapa industry terkait seperti hotel dan restoran, anggarang pemerintah, dan juga retribusi masuk Kawasan. Untuk besar retribusi masuk Kawasan ini perlu disesuaikan dengan perkembangan yang ada. Kajian peningkatan retribusi ini mengambil data dari wisatawan yang datang ke Kawasan wisata Pangandaran, dan diolah secara diskripstif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 80 % wisatawan setuju kenaikan besar retribusi masuk Kawasan wisata Pangandaran dengan besar kenaikan bervariasi 50, 100, hingga 200 %
Pemanfaatan Media Sosial sebagai Sarana Promosi Objek Wisata Bumi Almira Citra Artifiani Havianto; Tati Artiningrum
GEOPLANART Vol 4, No 2 (2022): EDISI MEI 2022
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/geoplanart.v4i2.534

Abstract

Kehadiran media sosial sangat menguntungkan bagi industri pariwisata karena dapat memudahkan penyampaian informasi pariwisata secara lebih efektif dan efisien. Kemudahan ini tentunya berdampak dalam peningkatan jumlah wisatawan yang semakin bertambah. Beberapa objek wisata di Kabupaten Bandung Barat sebagian besar sudah memanfaatkan media sosial dalam upaya pemasaran, salah satunya adalah Objek Wisata Bumi Almira. Dalam penelitian ini akan dikaji bagaimana pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi objek wisata. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, dimana peneliti ingin mencari fakta-fakta yang ada pada pemanfaatan media sosial oleh pengelola objek wisata. Metode  pengumpulan data  yang  digunakan  adalah Penyebaran kuesioner terhadap responden yaitu wisatawan di objek wisata Bumi Almira dan wawancara kepada pihak pengelola. Berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa media sosial memiliki peranan penting dalam pencarian informasi mengenai destinasi wisata. Instagram merupakan media sosial yang paling banyak digunakan untuk pencarian informasi mengenai wisata. Selain dimanfaatkan untuk pencarian informasi, media sosial kerap digunakan untuk membagikan foto dan video yang menarik disertai ulasan mengenai pengalaman berwisata mereka. Objek Wisata Bumi Almira juga sudah memanfaatkan Instagram untuk kepentingan promosi, informasi dan hiburan.
ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DOMESTIK DI KABUPATEN CIREBON Achmad Saeful Fasa; Ina Revayanti; Benny Wijaya
GEOPLANART Vol 4, No 2 (2022): EDISI MEI 2022
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/geoplanart.v4i2.535

Abstract

Penelitian ketersediaan dan kebutuhan air bersih domestic bertujuan untuk (1) mengetahui kebutuhan air minum domestic pada pelanggan eksisting PDAM Tirta Jati dan pada seluruh penduduk Kabupaten Cirebon selama 20 tahun (2) mengetahui ketersediaan air untuk kebutuhan domestic, serta 3) menentukan rencana cakupan pelayanan PDAM. Metode pengumpulan data adalah dengan metode pengumpulan data sekunder. Tahapan penelitian meliputi: 1) Menghitung proyeksi penduduk Kabupaten Cirebon, 2) Mengidentifikasi kebutuhan air bersih domestik melalui pendekatan perencanaan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, serta, 3) Mengidentifikasi ketersediaan dan 4) Mengidentifikasi cakupan pelayanan air bersih domestic di Kabupaten Cirebon. Hingga Juli 2020, PDAM Tirta Jari hanya mampu melayani penduduk sebanyak 31,66% dari total jumlah 884.807 pelanggan PDAM. Angka ini masih jauh di bawah standar Kementerian Pekerjaan Umum sebesar 91,32%, apalagi jika dibandingkan dengan total jumlah penduduk Kabupaten Cirebon yang berjumlah 2.204.402 jiwa, artinya sebanyak 60% penduduk harus memenuhi kebutuhan air bersih secara mandiri. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa PDAM Tirta Jati harus memproduksi air sebanyak 165.901,3 m3/hari untuk memenuhi 100% kebutuhan pelanggan terdaftar. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih domestic seluruh penduduk Kabupaten Cirebon, PDAM Tirta Jati harus menambah sebesar 15,72% per tahun dari produksi air saat ini jika target realisasi ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun, atau sebesar 7,86% per tahun jika target realisasi ingin dicapai dalam kurun waktu 10 tahun, dan 3,93% per tahun jika target ingin dicapai dalam kurun waktu perencanaan 20 tahun. Sementara berdasarkan hasil analisis ketersediaan air, pada perencanaan jangka pendek cakupan pelayanan PDAM Tirta Jati untuk 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon dapat terpenuhi di tahun 2026, sedangkan pada perencanaan jangka menengah (10 tahun), kebutuhan air dapat dicapai pada tahun ke-3 atau 2022.
Kajian Persiapan Pengendalian Pemanfaatan Ruang DAS Citarum di Wilayah Kabupaten Karawang Ina Revayanti; Achmad Saeful Fasa
GEOPLANART Vol 4, No 2 (2022): EDISI MEI 2022
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/geoplanart.v4i2.536

Abstract

Pengendalian pemanfaatan ruang merupakan upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. Keberadaan ruang yang terbatas dan pemahaman masyarakat yang berkembang terhadap pentingnya penataan ruang sehingga diperlukan penyelenggaraan penataan ruang yang transparan, efektif, dan partisipatif agar terwujud ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Perubahan pemanfaatan ruang atau lahan merupakan salah satu faktor penggerak perubahan langsgung terhadap ekosistem dan jasa ekosistem (MA. Board, 2001). Perubahan aktivitas pemanfaatan lahan, terutama di sepadan DAS Citarum akan berdampak pada perubahan fluktuasi debit air, transpor sedimen dan material terlarut lainnya. Degradasi DAS Citarum di picu oleh terjadinya perubahan penggunaan lahan dari kawasan lindung menjadi kawasan terbangun. Perubahan pemanfaatan lahan berakibat pada terjadinya perubahan tutupan lahan. Lahan yang tertutup oleh vegetasi mempunyai daya serap air lebih besar dibandingkan dengan lahan yang tertutup oleh bangunan permukiman. Ekosistem DAS bagian hulu mempunyai fungsi perlindungan terhadap keseluruhan DAS dari segi fungsi tata air. Segala bentuk perubahan pemanfaatan lahan/ruang di bagian hulu DAS akan berpengaruh terhadap bagian hulir DAS berupa terganggunya keseimbangan tata air. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan Kajian Persiapan Pengendalian Pemanfaatan Ruang DAS Citarum.

Page 1 of 1 | Total Record : 5