cover
Contact Name
Bayu Brahma
Contact Email
journal.cancer@gmail.com
Phone
+628176389956
Journal Mail Official
admin@indonesianjournalofcancer.or.id
Editorial Address
National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital Research and Development Building, 3rd-floor Jl. Letjen S. Parman Kav. 84-86, Slipi West Jakarta
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Cancer
ISSN : 19783744     EISSN : 23556811     DOI : https://www.doi.org/ 10.33371
Core Subject : Health, Science,
Indonesian Journal of Cancer is a peer-reviewed and open-access journal. This journal is published quarterly (in March, June, September, and December) by Dharmais Cancer Hospital - National Cancer Center. Submissions are reviewed under a broad scope of topics relevant to experimental and clinical cancer research. Articles are original research that needs to be disseminated and written in English. All submitted manuscripts will go through the double-blind peer review and editorial review before being granted acceptance for publication. The journal publishes original research articles, case reports, and review articles under the following categories: cancer management, cancer prevention, cancer etiology, epidemiology, molecular oncology, cancer diagnosis and therapy, tumor pathology, surgical oncology, medical oncology, radiation oncology, interventional radiology, as well as early detection.
Arjuna Subject : Kedokteran - Onkologi
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012" : 6 Documents clear
Hubungan Overekspresi HER-2/neu dengan Status Reseptor Hormonal dan Grading Histopatologi pada Penderita Karsinoma Payudara di RS Onkologi Surabaya JACOBUS OCTOVIANUS; SINDRAWATI -; ARIO DJATMIKO
Indonesian Journal of Cancer Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33371/ijoc.v6i3.204

Abstract

Pendahuluan: Overekspresi HER-2/neu merupakan salah satu faktor prognostik dan faktor prediktif yang penting pada karsinoma payudara. Tujuan: menilai hubungan antara overekspresi HER-2/neu dengan faktor yang berkaitan dengan prognosis dan faktor prediksi, yaitu status Reseptor Hormonal dan Grading Histopatologi pada pasien yang datang ke Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS). Metode: penelitian retrospektif dengan mencatat data rekam medis penderita karsinoma payudara baru di RS Onkologi Surabaya, sejak Januari 2007 sampai Desember 2010. Data yang dicatat adalah ekspresi HER-2/neu, grading histopatologi, dan status reseptor hormonal.Hasil: di antara 1.426 penderita baru yang datang di RSOS sejak Januari 2007 sampai Desember 2010, terdapat 844 kasus yang dilakukan pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia untuk status reseptor hormonal ER/PR, dan ekspresi HER-2/neu. Overekspresi dari HER-2/neu didapatkan pada 216 penderita (25,6%). Didapatkan prosentase tertinggi kejadian overekspresi HER-2/neu pada rentang usia 55-59 tahun (36,4%), prosentase tertinggi pada status ER (37,1%), PR- (33,7%), dan grading histopatologi yang tinggi (34,6%). Dari hasil analisis statistik didapatkan hubungan yang signifikan antara overekspresi HER-2/neu dengan status ER/PR dan grading histopatologi (p<0,01).Kesimpulan: didapatkan hubungan yang signifikan antara overekspresi HER-2/neu dengan faktor biologi tumor yaitu status ER/PR, grading histopatologi.Kata Kunci: karsinoma payudara, HER-2/neu, usia, reseptor hormonal, grading histopatologi.
Ekspresi Phosphatase Regenerating Liver-3 dan E-Cadherin pada Kanker Serviks Stadium Awal dan Lanjut Lokoregional SHARVIANTY ARIFUDDIN; BRAHMANA ASKANDAR; UPIK ANDERIANI MISKAD
Indonesian Journal of Cancer Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33371/ijoc.v6i3.205

Abstract

Tujuan: untuk menyelidiki hubungan antara ekspresi PRL-3 dan E-Cadherin dengan stadium, jenis histopatologi, dan derajat diferensiasi kanker serviks. Metode: penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan potong lintang di beberapa rumah sakit pendidikan Bagian Obstetri dan Ginekologi, Makassar, mulai Januari hingga Juni 2011. Ekspresi PRL-3 dan E-Cadherin diperiksa dengan pengecatan imunohistokimia pada 16 kanker serviks stadium awal dan 15 stadium lanjut lokoregional. Hasil: ekspresi PRL-3 tidak berbeda bermakna antara kanker serviks stadium awal dengan stadium lanjut lokoregional, antara berbagai jenis histopatologik dan derajat diferensiasi (p>0,05). Ekspresi E-Cadherin juga menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara berbagai stadium, jenis histopatologi, dan derajat diferensiasi (p>0,05). Tidak didapatkan korelasi bermakna antara ekspresi PRL-3 dengan E-Cadherin pada penelitian ini. Kesimpulan: tidak ada hubungan antara ekspresi PRL-3 dan E-Cadherin dengan stadium, jenis histopatologi, dan derajat diferensiasi kanker serviks.Kata Kunci: Kanker serviks stadium awal, kanker serviks stadium lanjutlokoregional, adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, derajat diferensiasi, PRL-3, E-Cadherin.
Diagnosis Kanker Prostat dalam Perspektif Spesialis Urologi di Indonesia: Sebuah Survei Kuesioner RICHARD MONOARFA; AGUS HAMID; CHAIDIR MOCHTAR; RAINY UMBAS
Indonesian Journal of Cancer Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33371/ijoc.v6i3.201

Abstract

Tujuan: untuk mengetahui upaya diagnosis kanker prostat yang dilakukan oleh spesialis urologi di Indonesia. Metode: Dilakukan pembagian kuesioner yang dirancang sendiri kepada Spesialis Urologi di Indonesia. Kuesioner berisi 11 pertanyaan tentang jenis dan indikasi pemeriksaan yang dilakukan, serta fasilitas yang tersedia di tempat responden dalam penegakan diagnosis kanker prostat.Hasil: Sebanyak 65 (36%) dari 182 (saat penelitian ini dilakukan) spesialis urologi di Indonesia mengembalikan formulir kuesioner. Dari jenis RS primer tempat bekerja terbanyak berasal dari RS swasta (35%), disusul RS pendidikan utama Fakultas Kedokteran (32%). Seluruh responden menjadikan lower urinary tract symptoms (LUTS) sebagai indikasi untuk melakukan pemeriksaan colok dubur. Selain itu, 83% responden juga menjawab bahwa peningkatan PSA sebagai salah satu indikasi pemeriksaan colok dubur. Pemeriksaan PSA dilakukan oleh 72% responden terhadap penderita dengan kecurigaan kanker prostat tanpa melihat usia. Sebanyak 66% responden mengerjakan sendiri pemeriksaan transrektal ultrasonografi (TRUS) dan biopsi, 18% merujuk pada sejawat lain di provinsi yang sama, dan 15% tidak memiliki fasilitas TRUS dan biopsi di provinsi tempat bekerja. Sebanyak 75% responden memiliki fasilitas bone scan di Rumah Sakit primer, atau tersedia di RS pada provinsi yang sama. Indikasi tersering melakukan biopsi prostat adalah pada PSA lebih dari 10 ng/ml tanpa melihat usia. Sebanyak 86% responden melakukan biopsi pada kecurigaan kanker prostat melalui colok dubur tanpa melihat usia. Sembilan puluh persen responden menggunakan antibiotik profilaksis golongan Kuinolon untuk biopsi prostat. Sebanyak 46% menggunakan analgesia oral atau suppositoria atau kombinasi keduanya sebagai analgesia dalam biopsi prostat.Kesimpulan: Dalam mendiagnosis kanker prostat, spesialis urologi di Indonesia melakukan pemeriksaan colok dubur, PSA, dan TRUS biopsi prostat. Namun, masih terdapat perbedaan pendapat tentang indikasi dan waktu dilakukannya masing-masing pemeriksaan. Ketersediaan fasilitas diagnostik juga berpengaruh terhadap diagnostik kanker prostat di Indonesia. Belum tersedianya guideline Nasional pada saat penelitian ini dilakukan, diduga menyebabkan perbedaan pendapat tersebut.Kata kunci: biopsi, diagnosis, kanker prostat, spesialis urologi, TRUS
Penanganan Metastasis Tulang dan Bone Loss pada Penderita Kanker Prostat FERRY SAFRIADI
Indonesian Journal of Cancer Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33371/ijoc.v6i3.206

Abstract

Kanker prostat merupakan keganasan non-kulit terbanyak di negara barat atau keganasan keempat terbanyak pada pria setelah kanker kulit, paru, dan usus besar.Di negara maju, stadium awal ditemukan pada 75% penderita. Di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, pada periode 2004-2010 ditemukan 57% kasus masih terbatas di organ dan locally advanced. Sedangkan sisanya, 43% termasuk stadium lanjut dari 320 kasus kanker prostat.Kanker prostat adalah keganasan di bidang urologi yang paling sering bermetastasis ke tulang sampai 70% kasus. Penyulitnya berupa nyeri hebat, fraktur patologis, sindrom kompresi tulang belakang, dan hiperkalsemia. Insidensi penyulit sekitar 46,1% mengakibatkan peningkatan biaya perawatan dan memperburuk prognosis pasien.Androgen Deprivation Therapy merupakan terapi kanker prostat yang telah bermetastasis. Terapi ini sendiri menyebabkan osteopenia atau osteoporosis.Bifosfonat merupakan obat yang paling banyak dipakai saat ini untuk terapi metastasis tulang. Bifosfonat menghambat secara langsung aktivitas osteoclast dan secara tidak langsung melalui osteoblast. Denosumab merupakan opsi terapi terkini pada kasus metastasis tulang dan lebih baik dari asam zoledronat.Kata kunci: kanker prostat, metastasis tulang, bone loss, terapi.
Giant Renal Angiomyolipoma RIFKYA ULIA; SUNARYO HARDJOWIJOTO
Indonesian Journal of Cancer Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33371/ijoc.v6i3.207

Abstract

Angiomyolipoma ginjal adalah tumor jinak ginjal yang tersusun atas jaringan lemak, otot polos dan pembuluh darah yang abnormal. Tumor ini jarang dijumpai dan bisa muncul sendiri (sporadis) atau juga berhubungan dengan tuberous sclerosis. Gambaran klinis dari angiomyolipoma adalah trias Lenk, yaitu massa pinggang, nyeri pinggang, dan gross haematuria. Kami melaporkan pasien pria usia 17 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya, dengan keluhan utama benjolan pinggang kiri bawah sejak 1,5 tahun yang lalu yang bertambah besar.Diagnosis angiomyolipoma didasarkan atas hasil pemeriksaan Computerizad Tomography Scan abdomen. Pasien ini dilakukan terapi embolisasi arteri dan nefrektomi total, dengan hasil pemeriksaan Patologi Anatomi: angiomyolipoma.Kata kunci: ginjal, angiomyolipoma, embolisasi, nefrektomi
Faktor Risiko Kanker Payudara pada Pasien Wanita di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Devi Nur Oktaviana; Evy Damayanthi; Kardinah -
Indonesian Journal of Cancer Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33371/ijoc.v6i3.203

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kanker payudara pada pasien kanker payudara wanita di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD). Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain Hospital Based Case Control Study. Contoh dalam penelitian ini terbagi dalam dua kelompok, 24 orang kelompok kasus dan 24 orang kelompok kontrol. Analisis bivariat dilakukan dengan analisis Chi-Square dan analisis tabel 2 x 2. Analisis multivariat dilakukan dengan analisis regresi logistik berganda. Tidak terdapat hubungan antara usia, status gizi, pengetahuan gizi, konsumsi makanan berlemak, konsumsi sayur, konsumsi buah, riwayat kanker payudara pada keluarga, usia menstruasi pertama, lama menyusui, lama menggunakan alat kontrasepsi hormonal, lama melakukan aktivitas fisik, dan perokok pasif terhadap kejadian kanker payudara. Berdasarkan analisis bivariat, tinggi konsumsi makanan diawetkan dan dibakar berisiko 9,308 kali terkena kanker payudara (OR=9,308 dengan 95% CI: 1,778-48,723) dibandingkan dengan rendah konsumsi makanan diawetkan dan dibakar. Berdasarkan analisis multivariat, tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara.Kata kunci: kanker payudara, faktor risiko

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2012 2012


Filter By Issues
All Issue Vol 17, No 3 (2023): September Vol 17, No 2 (2023): June Vol 17, No 1 (2023): March Vol 16, No 4 (2022): December Vol 16, No 3 (2022): September Vol 16, No 2 (2022): June Vol 16, No 1 (2022): March Vol 15, No 4 (2021): December Vol 15, No 3 (2021): September Vol 15, No 2 (2021): June Vol 15, No 1 (2021): March Vol 14, No 4 (2020): December Vol 14, No 3 (2020): September Vol 14, No 2 (2020): June Vol 14, No 1 (2020): March Vol 13, No 4 (2019): December Vol 13, No 3 (2019): September Vol 13, No 2 (2019): June Vol 13, No 1 (2019): March Vol 12, No 4 (2018): October-December Vol 12, No 3 (2018): July-September Vol 12, No 2 (2018): April-June Vol 12, No 1 (2018): Jan - Mar Vol 11, No 4 (2017): October- December 2017 Vol 11, No 3 (2017): July - September 2017 Vol 11, No 2 (2017): April - June Vol 11, No 1 (2017): Jan-Mar Vol 10, No 4 (2016): October - December 2016 Vol 10, No 3 (2016): July - September 2016 Vol 10, No 2 (2016): April - June 2016 Vol 10, No 1 (2016): Jan - Mar 2016 Vol 9, No 4 (2015): Okt - Des 2015 Vol 9, No 3 (2015): Jul - Sept 2015 Vol 9, No 2 (2015): April-Juni 2015 Vol 9, No 1 (2015): Jan - Mar 2015 Vol 8, No 4 (2014): Oct - Dec 2014 Vol 8, No 3 (2014): Jul - Sep 2014 Vol 8, No 2 (2014): April-Juni 2014 Vol 8, No 1 (2014): Jan - Mar 2014 Vol 7, No 4 (2013): Oct - Dec 2013 Vol 7, No 3 (2013): Jul - Sep 2013 Vol 7, No 2 (2013): Apr - Jun 2013 Vol 7, No 1 (2013): Jan - Mar 2013 Vol 6, No 4 (2012): Oct - Dec 2012 Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012 Vol 6, No 2 (2012): Apr - Jun 2012 Vol 6, No 1 (2012): Jan - Mar 2012 Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011 Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011 Vol 5, No 2 (2011): Apr - Jun 2011 Vol 5, No 1 (2011): Jan - Mar 2011 Vol 4, No 4 (2010): Oct - Dec 2010 Vol 4, No 3 (2010): Jul - Sep 2010 Vol 4, No 2 (2010): Apr - Jun 2010 Vol 4, No 1 (2010): Jan - Mar 2010 Vol 3, No 4 (2009): Oct - Dec 2009 Vol 3, No 3 (2009): Jul - Sep 2009 Vol 3, No 2 (2009): Apr - Jun 2009 Vol 3, No 1 (2009): Jan - Mar 2009 Vol 2, No 4 (2008): Oct - Dec 2008 Vol 2, No 3 (2008): Jul - Sep 2008 Vol 2, No 2 (2008): Apr - Jun 2008 Vol 2, No 1 (2008): Jan - Mar 2008 Vol 1, No 4 (2007): Oct - Dec 2007 Vol 1, No 3 (2007): Jul - Sep 2007 Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007 Vol 1, No 1 (2007): Jan - Mar 2007 More Issue