cover
Contact Name
Faradila Hasan
Contact Email
faradila.hasan@iain-manado.ac.id
Phone
+6285240355657
Journal Mail Official
faradila.hasan@iain-manado.ac.id
Editorial Address
http://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/SPECTRUM/about/editorialTeam
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies
ISSN : -     EISSN : 28280245     DOI : https://doi.org/10.30984/spectrum
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies is a Communication Media between gender and children (Gender in Religious Perspective; Gender Equality; Gender-Based Privileges; Gender Construct on Gender and Family; The Role of Educational Institution on Gender Socialization).
Articles 35 Documents
Aliran Feminis dan Teori Kesetaraan Gender dalam Hukum Nur Azizah
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies Vol 1 No 1 (2021): June
Publisher : The Center for Gender and Children Studies, the Institute for Research and Communing Service, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.549 KB) | DOI: 10.30984/spectrum.v1i1.163

Abstract

Feminists are a driving group with different thinking patterns in the concept of gender equality. In the late 1960s until the 70s, feminist groups began to focus their attention on the legal field so that a feminist genre called Feminist Legal Theory emerged. However, this feminist school is influenced by previous thinking. Law is the focus of attention because the law is a legal tool to ratify and strengthen the patriarchal system. Law in a country is seen as unable to accommodate women's rights and only strengthens the position of men. This research is descriptive-analytical research with a literature study. Abstrak Feminis adalah kelompok penggerak dengan pola pemikiran yang berbeda dalam konsep kesetaraan gender. Pada akhir tahun 1960 hingga tahun 70-an kelompok aliran feminis mulai memfokuskan perhatiannya di bidang hukum sehingga muncullah aliran feminis yang disebut Feminist Legal Theory. Meskipun demikian aliran feminis ini dipengaruhi oleh pemikiran sebelumnya. Hukum menjadi focus perhatian disebabkan hukum adalah alat yang legal untuk mengesahkan dan menguatkan system patriarki. Hukum dalam suatu negara dipandang tidak mampu mengakomodir hak-hak perempuan dan hanya menguatkan kedudukan laki-laki. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptik analitik dengan studi pustaka.
Peran Kepemimpinan Perempuan dalam Pengembangan Mutu Madrasah: Studi Kasus di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Belang Kabupaten Minahasa Tenggara Rahayu Bayahi; T D E Abeng; Lies Kryati
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies Vol 1 No 1 (2021): June
Publisher : The Center for Gender and Children Studies, the Institute for Research and Communing Service, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.509 KB) | DOI: 10.30984/spectrum.v1i1.164

Abstract

This study examines the Role of Women's Leadership in Madrasah Quality Development (Case Study at Madrasah Aliyah Muhammadiyah Belang Southeast Minahasa). The purpose of this study is to determine the planning program in quality development. This study uses qualitative research, namely in collecting data used observation, interviews and documentation. The location of this research is Madrasah Aliyah Muhammadiyah Belang with the research subject being the Head of Madrasah, Deputy Head of Madrasah, Administrative Staff as well as teachers and students. This study indicates that: (1) The Head of Madrasah Aliyah Muhammadiyah Belang has been maximal in carrying out her duties as a female leader or head of Madrasah in establishing good communication with all educators, staff or all students in the madrasa. The head of the madrasa also has an assertive nature so that she is not underestimated by his subordinates, this assertive nature makes one of his characteristics that is feared by students and teachers. (2) The Head of Madrasah involves many people in planning the programs that have been implemented. The head of the madrasa is also very enthusiastic in carrying it out so that the activities that have been carried out have gotten good results as long as she is the Head of Madrasah Aliyah Muhammadiyah Belang. (3) The head of the Madrasah who provides opportunities for teachers, especially those with a bachelor's degree, to attend training or workshop. Some teachers already have a bachelor's degree and are certified. (4) Then the reality on the ground is that the condition of the facilities and infrastructure in the madrasa is not sufficient when compared to the number and needs of students Abstrak Penelitian ini adalah tentang Peran Kepemimpinan Perempuan Dalam Pengembangan Mutu Madrasah (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Belang Minahasa Tenggara). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui program perencanaan dalam pengembangan mutu. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu dengan pengumpulan data yang digunakan seperti pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian adalah Madrasah Aliyah Muhammadiyah Belang dengan subjek penelitian Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Bagian Tata Usaha sekaligus sebagai guru dan juga siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah Belang sudah maksimal dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin perempuan atau kepala Madrasah dalam memotivasi menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh tenaga pendidik, staf ataupun seluruh peserta didik yang ada di madrasah. Kepala madrasah juga memiliki sifat tegas agar supaya tidak di anggap remeh oleh bawahan, sifat tegas ini menjadikan salah satu sifat khas beliau yang ditakuti siswa maupun guru. (2) Kepala Madrasah melibatkan banyak orang dalam perencanaan program-program yang telah terlaksanakan. Kepala Madrasah juga sangat antusias dalam menjalankannya sehingga kegiatan yang telah terlaksanakan mendapatkan hasil yang baik selama beliau menjadi kepala madrasah di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Belang. (3) Kepala Madrasah yang memberikan peluang bagi guru-guru khususnya bergelar S1 untuk mengikuti pelatihan atau diklat. Beberapa guru sudah memiliki ijasah S1 dan bersertifikasi. Kemudian kenyataan di lapangan bahwa kondisi sarana dan prasarana yang ada di madrasah cukup baik. (4) sarana dan prasarana belum mencukupi bila dibandingkan dengan jumlah dan kebutuhan peserta didik.
Pengenalan Matematika Permulaan melalui Praktek Shalat di Kelompok A RA Umdi Taqwa Parepare Novita Ashari; Nayla Wahdania Hasanuddin; Dian Rahma Rasyid; Hariska Hariska; Umrah Jabal Rahmah; Siti Mayang Kundia; Nurul Izzah; Nurdiana Bakri
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies Vol 1 No 1 (2021): June
Publisher : The Center for Gender and Children Studies, the Institute for Research and Communing Service, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.446 KB) | DOI: 10.30984/spectrum.v1i1.165

Abstract

The study was intended to acquire an information on prior mathematical introduction through the shatuous practice of ara umdi taqwa parepare group, an extensive background of the study that previously had not been used to practice mathematics through shallows on a relatively early education, using qualitative case study methods. (1) There are 15 of the 20 children who are able to recognize the number 1-10, given the application of the prayer the required number of prayers. (2) 18 out of 20 children point to objects based on the number of them, in the application of prayer to guess the movements of the prayer. (3) 18 of the 20 children were able to point to the number symbol for the application of the prescribed mediums (4) There are 14 of the 20 who are able to list 1-10, with the application of prayer, sort the motion in the morning prayer, sort the movement in the shalnt of the dawn. (5) There are 4 of the 20 children able to connect the ithreshold of number 1-10. To the application of prayer sort the number of magrib prayer prostrates through the media of the number stick. (6) There are 13 of the 20 children who are able to calculate the number 1-10, with the application of the prayer measuring the number of obligatory prayers. So of those 20 kids there are two kids who haven't improved into totally how much they want to achieve. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengenalan matematika permulaan melalui praktek shalat di kelompok A RA Umdi Taqwa Parepare. Latar belakang dari penelitian ini yaitu sebelumnya belum ada penerapan pembelajaran matematika melalui praktek shalat di jenjang pendidikan anak usia dini, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus. (1) Ada 15 dari 20 anak yang mampu mengenal angka 1-10, pada penerapan shalat menyebutkan jumlah shalat wajib. (2) Ada 18 dari 20 anak menunjuk benda berdasarkan jumlahnya, pada penerapan shalat menebak gerakan shalat. (3) Ada 18 dari 20 nak yang mampu menunjuk lambang bilangan pada penerapan shalat menujuk angka dari media yang di sediakan. (4) Ada 14 dari 20 anak yang mampu mengurutkan angka 1-10, pada penerapan shalat mengurutkan gerakan dalam shalat subuh. (5) Ada 4 dari 20 anak yang mampu menghubungkan lambang bilangan 1-10, pada penerapan shalat menghubungkan jumlah sujud shalat magrib melalui media stik angka. (6) Ada 13 dari 20 anak yang mampu menghitung angka 1-10, pada penerapan shalat menghitung jumlah rakaat shalat wajib. Jadi dari 20 anak terdapat 2 anak yang benar-benar belum mengalami perkembangan pada keseluruhan indikator yang ingin dicapai.
Dongeng dan Perkembangan Moral Anak Nur Evira Anggrainy
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies Vol 1 No 1 (2021): June
Publisher : The Center for Gender and Children Studies, the Institute for Research and Communing Service, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.328 KB) | DOI: 10.30984/spectrum.v1i1.166

Abstract

This study uses a type of literature review research, by collecting various scientific articles and books and then summing up the results. This study examines the influence of the storytelling method on the moral development of children. The storytelling method is one of the right methods to be used in the learning process. The storytelling method is effective for the moral development of children, especially in early childhood. The results of the literature review revealed that children's moral development focused on tolerance towards friends, being able to distinguish good and bad deeds, fostering empathy such as wanting to be friends with friends and helping friends who were in trouble, listening to the words of parents and teachers, and being obedient to God. The Almighty can increase in early childhood. The storytelling method is also appropriate for children because Indonesia has a variety of folklore that has a moral message so that it not only hones moral development in children but also introduces culture to children from an early age. Abstrak Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kajian literatur, dengan cara mengumpulkan berbagai artikel ilmiah dan buku kemudian disimpulkan hasilnya. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh metode mendongeng terhadap perkembangan moral anak. Metode mendongeng merupakan salah satu metode yang tepat untuk dilakukan dalam proses pembelajaran. Metode mendongeng efektif terhadap perkembangan moral anak, khususnya anak usia dini. Hasil telaah literatur yang dilakukan mengungkapkan bahwa perkembangan moral anak yang berfokus pada sikap toleransi terhadap teman, dapat membedakan perbuatan baik dan buruk, menumbuhkan sikap empati seperti mau berteman dengan teman dan menolong teman yang kesulitan, mendengarkan perkataan orang tua dan guru, serta taat kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat meningkat pada diri anak usia dini. Metode mendongeng juga tepat dilakukan kepada anak karena Indonesia memiliki beragam cerita rakyat yang memiliki pesan moral sehingga tidak hanya mengasah perkembangan moral pada diri anak, sekaligus memperkenalkan budaya kepada anak sejak dini.
Upaya Penghapusan Kekerasan Seksual Melalui Implementasi Program Pemberdayaan Perempuan Naufal Asyiri Banuarli; Ariana Ariana; Nur Alfiyani; Achmad Zulfikar
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies Vol 1 No 1 (2021): June
Publisher : The Center for Gender and Children Studies, the Institute for Research and Communing Service, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.63 KB) | DOI: 10.30984/spectrum.v1i1.167

Abstract

The role is a dynamic aspect, where the role is carried out based on the position/position attached, so when someone has carried out his function in accordance with the inherent status in himself, then he is said to have carried out a role. The role is more emphasis on community expectations of individuals, where the community expects the individual to be able to change the social order of the role he does. The role can certainly be done by everyone without exception, including the role of women leaders in fighting for women's interests. The intended role in this research is the efforts of female leaders in supporting efforts to eliminate sexual violence. This research was conducted in Makassar City. The method used is descriptive method with a qualitative approach. The technique used in data collection is through in-depth interviews with several informants as well as from other sources related to this research.The results showed that in supporting efforts to eradicate sexual violence, women leaders in Makassar had made efforts such as the Women's Change House (RPP) program, the Anti Sexual Violence campaign, Mother's School, and Parenting Education. While the program that will be carried out by female leaders is by holding a Mother School program. Abstrak Peran merupakan suatu aspek dinamis, dimana peran dilakukan berdasarkan posisi/ jabatan yang melekat, jadi ketika seseorang telah menjalankan fungsinya sesuai dengan status yang melekat dalam dirinya, maka ia dikatakan telah menjalankan suatu peranan. Peran lebih menekankan kepada pengharapan masyarakat terhadap individu, dimana masyarakat mengharapkan individu tersebut mampu merubah tatanan sosial atas peran yang dilakukannya. Peran tentu dapat dilakukan semua orang tanpa terkecuali, termasuk peran tokoh perempuan dalam memperjuangkan kepentingan perempuan. Peran yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu upaya para tokoh perempuan dalam mendukung upaya penghapusan kekerasan seksual. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yakni melalui proses wawancara mendalam (indepht interview) kepada beberapa informan serta dari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mendukung upaya penghapusan kekerasan seksual, para tokoh perempuan di kota Makassar telah melakukan upaya seperti program Rumah Perubahan Perempuan (RPP), kampanye Anti Kekerasan Seksual, Sekolah Ibu, dan Parenting Education. Sedangkan program yang akan dilakukan para tokoh perempuan yaitu dengan mengadakan program Sekolah Ibu.
Manajemen Konflik Siswa oleh Kepala Madrasah Handoyo Potabuga; Kusnan Kusnan; Lies Kryati
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies Vol 1 No 2 (2021): December
Publisher : The Center for Gender and Children Studies, the Institute for Research and Communing Service, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.736 KB) | DOI: 10.30984/spectrum.v1i2.168

Abstract

Conflicts among students are prone to occur in the school environment so principal needs to have concern that he can implement the student management. Using a qualitative approach, this study focuses on the background of student conflict and the leadership role of the Head of Madrasah Tsanawiyah Alkhairaat Langagon in overcoming student conflict. This study uses observation and interviews as data collection instruments. Based on the analysis of the data results that the authors present, several conclusions can be drawn that first, the background to the emergence of student conflicts at MTs Alkhairaat Langagon, is usually due to the lack of teacher supervision of students. Because many teachers have financial difficulties that forces them to have second job. Second, the madrasah principal communicate well and successively with the conflicting parties so that decision making is satifying. Abstrak Konflik antar siswa rentan terjadi di lingkungan sekolah sehingga perlu menjadi perhatian Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan manajemen kesiswaan. Dengan menggunakan pendekatan qualitatif, penelitian ini berfokus pada latar belakang konflik siswa dan peran kepemimpinan Kepala Madrasah Tsanawiyah Alkhairaat Langagon dalam mengatasi konflik siswa. Penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara sebagai instrumen pengumpul data. Berdasarkan analisis hasil data yang penulis sajikan, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa pertama, yang melatarbelakangi timbulnya konflik siswa di MTs Alkhairaat Langagon, biasanya karena kurangnya pengawasan guru terhadap siswa. Karena banyak guru yang memiliki kesulitan ekonomi sehingga melaksanakan kegiatan lain di luar lingkungan pendidikan untuk menunjang pendapatan. Kedua, pengelolaan konflik yang dilakukan oleh kepala madrasah ketika terjadi konflik adalah dengan melakukan komunikasi secara baik dan beruntun dengan pihak yang berkonflik sehingga pengambilan keputusan sesuai yang dibutuhkan.
Science Feminis: Sebuah Kajian Sosiologi Pengetahuan Aris Soleman; Reza Adeputra Tohis
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies Vol 1 No 2 (2021): December
Publisher : The Center for Gender and Children Studies, the Institute for Research and Communing Service, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.418 KB) | DOI: 10.30984/spectrum.v1i2.171

Abstract

Feminism science is a science that makes women both the subject and the object of research. This study aims to reveal the social processes of the formation of feminism science. This research uses qualitative research methods with scientific theory study techniques, and uses the sociology of knowledge as an analytical approach. The result of this research is that the social process of the formation of feminism science takes place in three momentums, namely, externalization and objectification in which feminist movements and thoughts emerge in three phases which provide the foundation for the formation of feminism science in its internalization momentum. Abstrak Science feminis adalah ilmu pengetahuan yang menjadikan perempuan sebagai subjek sekaligus objek penelitian. Penelitian ini bertujuan mengungkap proses-proses sosial terbentuknya science feminisme . Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik studi teori ilmiah, dan menggunakan sosiologi pengetahuan sebagai pendekatan analisis. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa proses sosial terbentuknya science feminis berlangsung dalam tiga momentum yakni, eksternalisasi serta objektifikasi di mana gerakan dan pemikiran feminis muncul dalam tiga fase yang memberikan landasan bagi terbentuknya science feminis dalam moemntum internalisasinya. Penelitian ini juga menunjukan wacana sains feminis di Indonesia.
Pengenalan Pola Hidup Bersih dan Sehat Melalui Exprimen Sains pada Anak Usia Dini di Kelompok B TK Putri Ramadhani Novita Ashari; Putri Indah Sari; Armi Nadilah Asnar; Harianti Harianti; Megawati Megawati; Mogawani Mogawani; Ema Ainun Kholilah; Lisma Widyarni
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies Vol 1 No 2 (2021): December
Publisher : The Center for Gender and Children Studies, the Institute for Research and Communing Service, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.937 KB) | DOI: 10.30984/spectrum.v1i2.172

Abstract

The lack of knowledge and understanding of children in Putri Ramadhani Kindergarten about Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is because children have not been motivated to maintain a clean and healthy lifestyle, children have not carried out direct experiments on maintaining cleanliness. Children are only introduced through visual images. The purpose of this study was to provide understanding to children about a Clean and Healthy Lifestyle through scientific experiments. The implementation of the introduction of a healthy and clean lifestyle that has been carried out at the Putri Ramadhani Kindergarten has been carried out well by the children, this is shown in the increase in the cleanliness of children aged 4-5 in the Putri Ramadhani Kindergarten which amounted to 10 children. Of the 4 indicators of clean and healthy living that children are accustomed to, namely washing hands before eating without being asked, knowing the order of washing hands, closing their own lunch after eating without being asked, knowing the dangers of germs, viruses, and bacteria. Abstrak Kurangnya pengetahuan dan pemahaman anak di TK Putri Ramadhani tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) hal tersebut dikarenakan anak belum termotivasi untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat anak belum melakukan eksprimen langsung tentang menjaga kebersihan. Anak hanya di kenalkan melalui visual gambar saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada anak Pola Hidup Bersih dan Sehat melalui ekperimen sains. Pelaksanaan pengenalan pola hidup sehat dan bersih yang telah dilakukan pada TK Putri Ramadhani telah terlaksanakan dengan baik oleh anak, hal ini ditunjukkan pada kebersihan anak usia 4-5 di TK Putri Ramadhani yang berjumlah 10 anak meningkat. Dari 4 indikator hidup bersih dan sehat yang dibiasakan anak yaitu mencuci tangan sebelum makan tanpa disuruh, mengetahui urutan mencuci tangan, menutup bekal sendiri setelah makan tanpa disuruh, mengetahui bahaya kuman, virus, dan bakteri.
Peran Lembaga Swara Parangpuan Sulawesi Utara dalam Meminimalisir Kekerasan dalam Rumah Tangga Perspektif Gender dan Hukum Islam Al Ahyar Mokodompit; Ahmad Rajafi; Frangky Suleman
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies Vol 1 No 2 (2021): December
Publisher : The Center for Gender and Children Studies, the Institute for Research and Communing Service, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.994 KB) | DOI: 10.30984/spectrum.v1i2.173

Abstract

This study aims to determine the role of the North Sulawesi Swara Parangpuan Institution in minimizing domestic violence (KDRT) by using a gender perspective on the causes of KRDT, because Swara Parangpuan is an institution that focuses its activities on issues of violence against women. Moreover, the role of the institution is observed from the perspective of Islamic law. The research method used is a qualitative with a starting point on a descriptive analytical approach to obtain data related to the role of the Swara Parangpuan Institution with observations and interviews. In addition, a literature study was also conducted in order to find theories relevant to the research. This study found that the number of domestic violence both nationally and locally (North Sulawesi) showed a massive number. The available data also finds that women are the most vulnerable to become victims of domestic violence, therefore the gender perspective is very relevant in this study. Based on this, the role of the North Sulawesi Swara Parangpuan Institution is very important in minimizing domestic violence, especially in digging up victim information related to field facts through communicative and persuasive approaches. This role is manifested in its activities, as well as its advocacy agenda: individual counselling, consultation, and collecting relevant information. The perspective of Islamic law in this role is in accordance with the benefit values ​​contained in the Qur'an. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Lembaga Swara Parangpuan Sulawesi Utara dalam meminimalisir kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan menggunakan perspektif gender pada sebab-sebab terjadinya KRDT, sebab Swara Parangpuan adalah lembaga yang memfokuskan kegiatan-kegiatannya pada isu-isu kekerasan terhadap perempuan. Sementara peran dari Lembaga tersebut ditinjau dari perspektif hukum Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan bertitik tolak pada pendekatan analitis deskriptif untuk mendapatkan data terkait dengan peran Lembaga Swara Parangpuan dengan pengamatan dan wawancara. Selain itu, studi literatur juga dilakukan guna menemukan teori-teori yang relevan dengan penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa angka KDRT secara nasional, maupun lokal (Sulawesi Utara) menunjukan angka yang masif. Data yang ada juga menemukan bahwa yang rentan menjadi korban KDRT adalah perempuan, oleh karena itu perspektif gender sangat relevan dalam penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut peran Lembaga Swara Parangpuan Sulawesi Utara sangat penting peranannya dalam meminimalisir KDRT, terutama dalam menggali informasi korban terkait dengan fakta-fakta lapangan melalui penekatan komunikatif dan persuasif. Peranan tersebut terejawantahkan dalam kegiatan-kegiatannya, serta agenda advokasinya: konseling individu, konsultasi, serta informasi-informasi yang relevan. Perspektif hukum Islam dalam peranan ini sesuai dengan nilai kemaslahatan yang tertuang dalam Al-Qur’an.
Keluarga, Masyarakat, dan Negara dalam Kaitannya Membentuk Generasi Bangsa Nur Azizah
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies Vol 1 No 2 (2021): December
Publisher : The Center for Gender and Children Studies, the Institute for Research and Communing Service, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.892 KB) | DOI: 10.30984/spectrum.v1i2.174

Abstract

This article is about information about families, communities and the state in shaping the younger generation. The main focus is to find the role of each variable in a welfare goal for the nation and homeland. The research method used is data analysis. Pemuda / I Indonesia is a milestone for the country. Thus university graduates are given knowledge and training to be intelligent. But later in this paper it provides an understanding that the formation of the younger generation does not start from formal education, but originates from the family where a person is classified and raised. So this research tries to provide a discussion without the three elements that determine the success of creating a nation, namely family, society and the state. Each of these three elements is expected to play an important role that is more effective and efficient in accordance with the challenges of the times, which shows that the divorce rate is increasing every year. Abstrak Artikel ini berisi tentang informasi tentang keluarga, masyarakat dan negara dalam membentuk generasi muda. Fokus utamanya adalah menemukan peran masing-masing variabel dalam tujuan kesejahteraan bagi bangsa dan tanah air. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data. Pemuda/I Indonesia adalah tonggak sejarah bagi negara. Dengan demikian lulusan universitas diberikan pengetahuan dan pelatihan untuk menjadi cerdas. Namun nantinya dalam tulisan ini memberikan pemahaman bahwa pembentukan generasi muda tidak dimulai dari pendidikan formal, melainkan berasal dari keluarga dimana seseorang diklasifikasi dan dibesarkan. Maka penelitian ini mencoba memberikan pembahasan tanpa tiga unsur yang menentukan keberhasilan penciptaan suatu bangsa, yaitu keluarga, masyarakat dan negara. Ketiga unsur tersebut masing-masing diharapkan dapat memainkan peran penting yang lebih efektif dan efisien sesuai dengan tantangan zaman yang menunjukkan bahwa angka perceraian semakin meningkat setiap tahunnya.

Page 1 of 4 | Total Record : 35