cover
Contact Name
-
Contact Email
ijphn@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ijphn@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
F5 Building, Department of Public Health, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang Sekaran Campus, Gunung Pati, Semarang City, Central Java, Indonesia 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition
ISSN : 27984265     EISSN : 27769968     DOI : https://doi.org/10.15294/ijphn
Core Subject : Health,
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition contains scientific writings in the form of research reports of qualitative and quantitative research articles with a focus on Public Health Nutrition
Articles 130 Documents
Analisis Penerapan Fungsi Manajemen pada Sistem Pengelolaan Rekam Medis Pasien di Puskesmas Rembang 1 Kabupaten Rembang
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Nopember 2021
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.46262

Abstract

Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Puskesmas didukung oleh beberapa pelayanan salah satunya rekam medis. Rekam medis adalah sebuah catatan yang berisi identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dalam pengelolaan rekam medis, diperlukan sebuah manajemen agar menghasilkan informasi yang bermutu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan fungsi manajemen pada sistem pengelolaan rekam medis pasien di Puskesmas Rembang 1 yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, serta evaluasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Informan utama dalam penelitian ini yaitu 3 orang petugas rekam medis. Informan triangulasi yaitu Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, 2 orang staf adminsitarsi Puskesmas Rembang 1, dan 2 orang pasien yaitu sebelum dan semasa pandemi covid-19. Teknik pengembilan data dilakukan melalui wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi perencanaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi sudah berjalan dengan baik. Fungsi pengorganisasian belum berjalan dengan baik karena belum tedapat struktur rekam medis khusus bagian yang mengatur. Fungsi pengarahan belum berjalan dengan baik karena belum terdapat pengarahan terkait kegiatan yang dilakukan petugas. Fungsi pelaksanaan penerimaan pasien, filling, koding dan indeksing serta retensi dan pemusnahan sesuai dengan SOP. Assembling serta analising dan reporting belum sesuai dengan SOP. Puskesmas hendaknya melakukan pembuatan struktur dan pembagian tugas untuk setiap petugas di bagian rekam medis, memberikan pengarahan dan melakukan assembling, analising dan reporting sesuai dengan pedoman agar penerapan fungsi manajemen dalam pengelolaan rekam medis dapat terpenuhi.
Implementasi Pencegahan dan Mitigasi COVID-19 di PT. PELINDO III Cabang Tanjung Emas Semarang
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i2.46369

Abstract

Latar Belakang: Angka fatalitas kasus COVID-19 antara 2%, dan 3% pada Januari 2020, dan memperkirakan rasio fatalitas infeksi rata rata (IFR, mortalitas di antara yang terinfeksi) berkisar antara 0,8% - 0,9%. Hingga pada tanggal 30 Juni 2020, CFR adalah sebesar 4,9%. Dengan risiko penyebaran yang sangat tinggi, COVID-19 dapat berdampak pada aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pencegahan dan mitigasi COVID-19 di PT. PELINDO III Cabang Tanjung Emas Semarang. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian menggunakan panduan wawancara, lembar studi dokumen dan lembar observasi. Subyek penelitian terdiri dari manajer HSSE, manajer operasional dan perwakilan pekerja. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 31 indikator Penerapan Tindakan Pencegahan dan Mitigasi COVID-19 di PT. PELINDO III Cabang Tanjung Emas Semarang, indikator yang sudah diterapkan sebanyak 90,33% (28 indikator), indikator yang sudah diterapkan namun belum sesuai dengan standar sebanyak 6,45% (2 indikator) dan yang belum terlaksana sebanyak 3,22% (1 indikator). Kesimpulan: Penerapan pencegahan dan mitigasi COVID-19 di PT. PELINDO III Cabang Tanjung Emas Semarang sudah sesuai dengan semua poin pada standar yang digunakan dalam penelitian ini
Faktor Lingkungan Fisik dan Biologi Serta Upaya Manajemen Lingkungan di Sekitar Penderita Filariasis
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i2.46399

Abstract

Latar Belakang: Kabupaten Brebes salah satu wilayah endemis filariasis di Jawa Tengah , daerah dengan jumlah paling banyak kasus baru filariasis (2019). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis gambaran aspek lingkungan fisik dan biologi serta upaya manajemen lingkungan yang terdapat di sekitar penderita filariasis. Metode: Jenis dan rancangan penelitian analitik observasional, pendekatan cross-sectional. Observasi dilakukan di sekitar rumah penderita dengan 15 penderita ditemukan di 12 desa di Kabupaten Brebes dari bulan Agustus-September 2020. Instrumen berupa lembar observasi, aspirator, kassa dan karet, papper cup, (GPS), lembar kuesioner, kamera, dan alat tulis. Analisis menggunakan analisis univariat, dilakukan terhadap setiap variabel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 4 variabel (selokan, genangan air, kandang ternak, dan semak-semak) berpotensi dalam penularan filariasis, sebanyak 5 variabel (sawah, sungai, tanaman phytotelmata, tanaman air dan hewan predator) tidak berpotensi dalam penularan filariasis. Nyamuk Cx. Quenquifasciatus spesies terbanyak yang ditangkap. Serta ditemukan adanya 2 desa yang belum menerapkan upaya manajemen lingkungan. Kesimpulan: Simpulan penelitian ini adalah faktor fisik dan biologi yang ditemukan, dapat berpotensi dalam penularan filariasis yang didukung dengan adanya desa yang belum menerapkan kegiatan manajemen lingkungan. Saran yang dapat diberikan antara lain dengan rutin membersihkan lingkungan rumah dan sekitarnya.
Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD): Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokarto
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i2.46475

Abstract

Latar belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Wonokarto Kabupaten Pacitan bulan Januari sampai Agustus tahun 2020 mengalami peningkatan dari tahun yang sebelumnya yaitu sebanyak 41 kasus yang merupakan kasus transmisi lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Wonokarto Kabupaten Pacitan bulan Januari hingga Agustus tahun 2020. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan case control. Sampel yang ditetapkan sebanyak 35 responden kasus dan 35 responden kontrol dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstruktur dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan uji chi-square serta uji regresi logistik menggunakan SPPS versi 24.0. Hasil: Variabel yang berhubungan dengan kejadian DBD dalam penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan (p=0,01, OR= 6,65, CI(95%)= 1,99–22,27), praktik PSN 3M Plus (p=0,01, OR=7,07, CI(95%)= 2,52–19,85), kebiasaan menggantung pakaian (p=0,01, OR=12,00, CI (95%)= 4,18–34,46), keberadaan jentik (p=0,01, OR=4,90, CI (95%)= 1,89–12,67), dan kinerja kader jumantik (p=0,01, OR=8,31, CI(95%)= 2,99–23,01). Sedangkan faktor yang paling berhubungan dengan kejadian DBD adalah kebiasaan menggantung pakaian (p=0,01, OR= 8,195). Kesimpulan: perlu adanya upaya dalam meningkatkan pengetahuan melalui promosi kesehatan, melakukan praktik PSN 3M Plus secara rutin, dan instansi terkait diharapkan meningkatkan kinerja kader jumantik melalui berbagai program kegiatan.
Analisis Karakteristik dan Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kunjungan Bayi Lahir Stunting di Puskesmas Se-Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Nopember 2021
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.46480

Abstract

Latar Belakang : Kunjungan bayi lahir stunting merupakan uoaya preventif yang dilakukan oleh Puskesmas di Kabupaten Rembang kepada anak berusia 0-2 tahun dengan panjang lahir laki-laki <48 cm dan perempuan <47 cm. Kepuasan pasien di pengaruhi oleh dimensi kepuasan yakni reability, assurance, tangible, emphaty, dan responsiveness. Selain itu, karakteristik pasien juga menentukan bagaimana tingkat kepuasan seseorang terhadap pelayanan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimana analisis karakteristik dan kepuasan pasien terhadap pelayanan kunjungan bayi lahirstunting di Puskesmas se-Kecematan Rembang. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif, dengan sampel adalah pasien berjumlah 60 responden di Puskesmas Rembang 1 dan Puskesmas Rembang 2 Kecamatan Rembang. Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menurut perhitungan chi square dimensi kepuasan pasien reability, assurance, tangible, emphaty, dan responsivenesss, jenis kelamin , dan status BBLR memiliki p value kurang dari 0,001 sehingga ada hubungan dengan tingkat kepuasan pasien. Sedangkan variabel karakteristik pendidikan ibu memiliki p value >0,05 sehingga tidak ada hubungan dengan tingkat kepuasan pasien. Kesimpulan : kepuasan pasien berhubungan dengan dimensi kepuasan, jenis kelamin, dan status berat bayi lahir rendah dan tidak berhubungan dengan tingkat pendidikan ibu.
Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian ISPA Pada Balita
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Nopember 2021
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.46518

Abstract

Jumlah kasus ISPA pada balita di Puskesmas Geyer 1 pada tahun 2018 sebesar 254 kasus, sedangkan pada tahun 2019 sebesar 276 kasus, menjadi kasus ISPA tertinggi di Kabupaten Grobogan. Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui hubungan pola asuh ibu dengan kejadian ISPA pada balita. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian sebesar 2355 ibu yang memiliki balita sedangkan Sampel dalam penelitian ini menggunakan proportional random sampling, yaitu diperoleh sampel sebanyak 330 responden. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value 0,005), tingkat pendidikan (p-value 0,029), praktik pemberian makan (p-value 0,043), perawatan kesehatan balita (p-value 0,033), lingkungan rumah (p-value 0,023), akses pelayanan kesehatan (p-value 0,002), dukungan keluarga (p-value 0,018) dengan kejadian ISPA pada balita. Sedangkan praktik kebersihan ibu tidak ada hubungan dengan kejadian ISPA pada balita. Kata Kunci : Pola Asuh, ISPA, Balita
Pola Asuh Balita dalam Upaya Pencegahan Stunting
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Nopember 2021
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.46713

Abstract

Latar Belakang: Jumlah kasus balita stunting di Puskesmas Guntur I Kabupaten Demak pada tahun 2018 sebesar 376 (8,94%) dari 4.205 balita, sedangkan pada tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 660 kasus balita stunting (15,68%) dari 4.210 balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pola asuh balita dalam pencegahan stunting (Studi kasus di Desa Guntur, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak). Metode: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan case control. Populasi penelitian adalah balita usia 25-60 bulan sebanyak 337 balita, teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik Simple Random Sampling dan diperoleh besar sampel sebanyak 70, dengan rincian 35 sampel kelompok kasus dan 35 sampel kelompok kontrol kemudian dianalisis menggunakan uji Fisher, serta instrumen yang digunakan adalah microtoise, timbangan berat badan dan kuesioner. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan gizi ibu (p-value 0,004), pendidikan ibu (p-value 0,004), umur ibu (p-value 0,008), status ekonomi keluarga (p-value 0,008), dukungan keluarga (p-value 0,024), dukungan petugas kesehatan (p-value 0,038) dan akses informasi kesehatan (p-value 0,025) dengan pola asuh balita dalam upaya pencegahan stunting, sedangkan nilai budaya (p-value 1,000), dukungan masyarakat (p-value 0,209) dan akses pelayanan kesehatan ibu (p-value 1,000) tidak berhubungan dengan pola asuh balita dalam upaya pencegahan stunting. Kesimpulan: pengetahuan gizi ibu, pendidikan ibu, umur ibu, status ekonomi keluarga, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan dan akses informasi kesehatan adalah faktor yang berhubungan dengan pola asuh balita dalam upaya pencegahan stunting, sedangkan nilai budaya, dukungan masyarakat, dan akses pelayanan kesehatan adalah faktor yang tidak berhubungan dengan pola asuh balita dalam upaya pencegahan stunting. Kata kunci: Balita, Faktor Risiko, Pola Asuh, Stunting
Keluhan Subjektif Computer Vision Syndrome Pada Pegawai Pengguna Komputer Dinas Komunikasi Dan Informasi
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i2.46727

Abstract

Latar belakang : Vision Council melakukan survei terhadap 9.749 orang Amerika, menemukan bahwa lebih dari 60% orang dewasa berusia antara 20-50 tahun pernah mengalami gejala CVS, hampir 60 juta orang yang mengalami CVS. CVS dapat mengganggu produktivitas, kebugaran umum, dan kesehatan mental. Faktor risiko CVS meliputi faktor individu, lingkungan, dan komputer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan subjektif Computer Vision Syndrome pada pegawai Diskominfo Kota Semarang. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan metode purposice sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil uji chi-square menunjukkan variabel yang berhubungan dengan keluhan subjektif CVS adalah jenis kelamin (p=0,034), lama bekerja di depan komputer (p=0,023), lama istirahat (p=0,010), penerangan lokal (p=0,004), dan jarak penglihatan (p=0,012). Kesimpulan: Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan Computer Vision Syndrome pada pegawai komputer di Diskominfo Kota Semarang adalah jenis kelamin (perempuan, sebanyak 95%), lama bekerja di depan komputer (rata-rata 4,5 jam), lama istirahat setelah penggunaan komputer (rata-rata 7 menit), penerangan lokal (rata-rata 245,9 lux), dan jarak penglihatan ke monitor komputer (rata-rata 48,3 cm). Maka perlu disarankan adanya pencegahan preventif terhadap keluhan CVS.
Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan pada Balita Gizi Kurang
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Nopember 2021
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.46887

Abstract

Background : The recovery supplementary feeding program is a follow-up to the treatment of malnourished children under five. However, there are still obstacles in its implementation. Sukolilo Village with its intermediate posyandu succeeded in reducing cases of malnutrition, while the increase in cases occurred in KedumulyoVillage which has an independent posyandu. So this study aims to evaluate the implementation of the PMT-P program in terms of process. Method : Type of research is qualitative that used case study with a explanatory approach. Nine informants were selected through by purposive sampling. Data analysis was used descriptive analysis. Result : In terms of implementation, it is still lacking because the distribution has not been given according to HMA. In terms of monitoring, there are family members who also consume the package. The aspect of recording and reporting is still lacking because mothers under five do not carry out simple notes and cadres and midwives have not reported in accordance with the activity reporting form. Conclution : The PMT-P program at the intermediate and independent posyandu has not been efficient in increasing the weight of the target children under five because there are still obstacles in the implementation of the program.
The Implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru sebagai Upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pandemi COVID-19 di PT. X Kabupaten Kudus
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Nopember 2021
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.47003

Abstract

Latar Belakang : COVID-19 merupakan salah satu hazard biologi di tempat kerja. Setiap perusahaan atau tempat kerja diminta untuk melakukan upaya pencegahan semaksimal mungkin sesuai standar K3 dan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. PT. X memiliki potensi bahaya COVID-19 dan terdapat sejumlah kasus konfirmasi serta terdapat input pengimplementasian adaptasi kebiasaan baru kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi adaptasi kebiasaan baru sebagai upaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pandemi COVID-19 di PT. X Kabupaten Kudus. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif metode kualitatif melalui proses lembar observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi. Sumber informasi terdapat dari data primer dan sekunder dengan menggunakan teknik sampel yaitu purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan observasi lapangan dan wawancara semiterstruktur. Hasil : Hasil penelitian didapatkan input implementasi adaptasi kebiasaan baru terdapat empat kriteria capaian yaitu dalam standar operasional prosedur dan satuan tugas COVID-19 telah diimplementasikan secara optimal. Sedangkan pada rencana tanggap darurat dan besaran risiko terdapat aspek yang kurang optimal dalam mengimplementasikan adaptasi kebiasaan baru. Kesimpulan : Standar operasional prosedur dan satuan tugas COVID-19 telah diimplementasikan secara optimal. Sedangkan pada rencana tanggap darurat dan besaran risiko terdapat aspek yang kurang optimal dalam mengimplementasikan adaptasi kebiasaan baru.

Page 4 of 13 | Total Record : 130