cover
Contact Name
Haerawati Idris
Contact Email
haera@fkm.unsri.ac.id
Phone
+6282374485710
Journal Mail Official
jurnal_fkm@fkm.unsri.ac.id
Editorial Address
Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University, Indralaya, Ogan Ilir, South Sumatera, Indonesia
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 20866380     EISSN : 25487949     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) is a scientific peer-reviewed journal. Its aims are to share out, to develop, to facilitate research findings in Public Health that it will give benefit to managers, decision makers, public health officer, health problem practitioners, lecturers, as well as students. The content of the journal includes literature review, research-based article dealing with: 1. Health policy and administration 2. Environmental health 3. Occupational health and safety 4. Public health nutrition 5. Health promotion and behavioral sciences 6. Epidemiology & Biostatistics 7. Others related to public health challenges
Articles 370 Documents
Penerapan Konsep Manajemen Lingkungan untuk Pengendalian Vektor Malaria (Suatu Konsep Pemikiran) Elvi Sunarsih
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.271 KB)

Abstract

Dalam beberapa periode, pengendalian malaria didasarkan pada obat-obatan dan insektisida, namun keberlanjutan pengobatan ini telah dirusak oleh perkembangan resistensi dan kekhawatiran tentang jangka panjang pencemaran lingkungan dari beberapa insektisida. Sehingga metode ini hanya berlaku dalam kurun waktu singkat namun mencakup skala besar dengan menggunakan trikloroetana Dichloro-difenil (DDT) sampai sekitar tahun 1960-an di Indonesia dalam skala besar. Pada awal 1900-an kontrol malaria yang dilakukan di berbagai daerah menggunakan manajemen lingkungan (EM). EM merupakan bentuk manipulasi lingkungan untuk mengurangi penularan malaria dengan menyerang nyamuk vektor lokal serta pemahaman mengenai ekologi spesies tersebut. Keberhasilan EM memerlukan koordinasi dan kolaborasi di antara berbagai instansi pemerintah terkait, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor publik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran berbagai institusi untuk merancang, membangun dan mengoperasikan infrastruktur sebagai sarana yang berkelanjutan untuk mengurangi risiko transmisi malaria dalam skala tertentu. EM menawarkan peluang baru yang menarik untuk pengendalian malaria berkelanjutan sebagai bagian dari sebuah pendekatan terpadu untuk manajemen malaria.Kata Kunci: manajemen lingkungan, pengendalian malaria.
Determinan Kejadian Pnemonia pada Balita Usia 6-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemalaraja Kabupaten Ogan Komering Ulu Tri Utami Dewi; Misnaniarti; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.682 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pnemonia adalah penyebab nomor satu kematian pada balita di dunia. Cakupan penderita pnemonia terbesar di Kabupaten OKU adalah di wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja, yaitu sebesar 21,79% dari 60,87% cakupan penderita pnemonia di Kabupaten OKU. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kejadian pnemonia pada balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja tahun 2010.Metode : Desain penelitian memakai studi kasus kontrol. Sampel minimal yang dibutuhkan sebanyak 30 kasus dan 60 kontrol dengan perbandingan 1:2. Selanjutnya data diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariate dengan menggunakan uji Chi-square dengan á = 0,05.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara status gizi (pvalue = 0,028; OR = 4), pemberian ASI ekslusif (p-value = 0,001; OR = 5,231), kepadatan hunian kamar (p-value = 0,000; OR = 7,5) dan keberadaan anggota keluarga yang merokok (p-value = 0,005; OR = 4,375) dengan kejadian pnemonia pada balita usia 6-59 bulan. Disarankan agar petugas Puskesmas Kemalaraja bersama dengan masyarakat dapat menciptakan lingkungan dan perilaku yang sehat bagi balita seperti tidak merokok di dalam ruangan, memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan, memperhatikan kecukupan gizi balita, serta memperhatikan syarat rumah sehat khususnya ruang tidur bagi balita.Kata kunci : Determinan, Pnemonia, Balita
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Lama Menyusui pada Ibu di Kelurahan 30 Ilir Maria Fatrin; Fatmalina Febry; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.69 KB)

Abstract

Latar Belakang : ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna. Pemberian ASI secara eksklusif sampai enam bulan harus diteruskan dengan durasi hingga dua tahun. Hal ini berkaitan dengan periode tumbuh pesat sel-sel otak bayi yang pertama dan tidak akan terulang selama masa pertumbuhan. Pentingnya ASI bagi bayi/balita sebaiknya tidak terhambat akibat bekurangnya produksi ASI yang berdampak pada kurun waktu menyusui menjadi singkat akibat penggunaan kontrasepsi hormonal pada ibu menyusui.Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian dilakukan pada 80 orang ibu menyusui yang memiliki balita usia 2-5 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner yang selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan lama menyusui (p value = 0,526, 95% CI 0,498-7,902).Kesimpulan : Penggunaan kontrasepsi hormonal tidak berpengaruh terhadap lama menyusuiKeywords : Kontrasepsi, Hormonal, Lama Menyusui, ASI Ekslusif, Cross Sectional
Analisis Perencanaan dan Pengadaan Obat di Puskesmas Pembina Palembang Dian Safriantini; Asmaripa Ainy; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.235 KB)

Abstract

Latar Belakang : Perencanaan dan pengadaan obat merupakan tahap yang penting dalam pemenuhan kebutuhan obat-obatan di suatu pelayanan kesehatan. Dari 96 jenis permintaan obat dan alat kesehatan (alkes) yang diajukan Puskesmas Pembina Palembang bulan Januari Tahun 2010 terdapat 43 jenis obat yang tidak terpenuhi sesuai dengan yang diminta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi mendalam mengenai perencanaan dan pengadaan obat di Puskesmas Pembina Palembang.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam serta observasi. Untuk melihat keabsahan data dilakukan uji validitas dengan triangulasi. Hasil wawancara dikelompokkan didalam kategori yang sama yaitu berdasarkan perencanaan dan pengadaan obat.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan dalam pemilihan obat masih terdapat adanya obat nongenerik. Metode perkiraan kebutuhan obat yang digunakan di Gudang Farmasi Kota (GFK) Palembang yaitu metode konsumsi dan metode epidemiologi. Sedangkan metode perkiraan kebutuhan obat di Puskesmas Pembina Palembang hanya menggunakan metode konsumsi. Sistem dan cara pengadaan obat yang dilakukan di Puskesmas Pembina ada dua yaitu sistem sentralisasi (dari Dinas Kesehatan Kota Palembang) dan desentralisasi (pembelian langsung berdasarkan permintaan dokter spesialis).Kesimpulan : Perencanaan dan pengadaan obat di Puskesmas Pembina Palembang sudah baik dan sebagian besar sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Diharapkan bagi Dinas Kesehatan obat tetap menggunakan obat generik dan dilakukan pelatihan mengenai pengelolaan obat kepada seluruh petugas pengelola obat puskesmas.Kata kunci : perencanaan, pengadaan
Determinan Kejadian Tuberkulosis pada Orang Dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas Boom Baru Palembang Felly Happy Hardini; Rini Mutahar; Fatmalina Febry
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.275 KB)

Abstract

Latar Belakang : Tuberkulosis merupakan penyakit yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Untuk Kota Palembang, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota diketahui bahwa Puskesmas Boom Baru merupakan salah satu puskesmas penyumbang angka kejadian TB terbanyak setiap tahunnya. Namun, belum ada penelitian mengenai determinan kejadian tuberkulosis pada orang dewasa di wilayah kerja Puskesmas Boom Baru ini.Metode : Penelitian ini termasuk penelitian analitik dengan menggunakan studi kasus kontrol. Sampel yang dibutuhkan sebanyak 24 kasus dan 48 kontrol dengan perbandingan 1:2. Selanjutnya, data diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square dengan = 0,05.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur (p-value = 0,031; CI 95%: 1,279<OR< 13,797), tingkat pendidikan (p-value = 0,020; CI 95%: 1,367<OR<15,484), tingkat pendapatan keluarga (p-value = 0,031; CI 95%: 1,279<OR<13,797), status gizi (p-value = 0,000; CI 95%: 3,200<OR<37,818), ventilasi rumah (p-value = 0,013; CI 95%: 1,472<OR<12,755), dan riwayat kontak penularan (p-value = 0,037; CI 95%: 1,079<OR<33,962) dengan kejadian tuberkulosis pada orang dewasa.Kata kunci : Determinan, Tuberkulosis, Dewasa, Puskesmas, Kasus Kontrol
Analisis Personal Hygiene dan Food Handling pada Penyelenggaraan Makanan Pasien di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Mirawati; Rico Januar Sitorus; Hamzah Hasyim
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.697 KB)

Abstract

Latar belakang : Makanan rumah sakit umumnya kurang terjaga higiene sanitasinya, yang bersumber pada pengolahan makanan yang kurang higienis terutama yang berkaitan dengan kebersihan perorangan penjamah makanan dan buruknya penanganan makanan di setiap tahap penyelenggaraan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis personal hygiene dan food handling pada penyelenggaraan makanan pasien di RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang tahun 2010.Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber informasi dalam penelitian ini berjumlah lima orang. Variabel yang diteliti meliputi kesehatan dan perilaku penjamah makanan, penerimaan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, penyajian, pendistribusian dan pembersihan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah pedoman wawancara, lembar observasi, dan telaah dokumen sebagai pembanding.Hasil : Penelitian menunjukkan penyelenggaraan makanan di instalasi gizi RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang belum memenuhi syarat. Dari aspek personal hygiene, pemeriksaan kesehatan belum dilakukan secara rutin. Pelatihan belum dilakukan secara efektif sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan penjamah makanan dan masih banyak penjamah makanan yang berperilaku kurang baik selama menjamah makanan. Dari aspek food handling, beberapa tahap belum diselenggarakan dengan baik. Pemeriksaan kualitas bahan makanan pada saat penerimaan belum dilakukan untuk setiap kategori bahan makanan, penyimpanan bahan makanan belum menggunakan standar suhu, , serta peralatan dan sarana sanitasi belum memenuhi persyaratan.Kata kunci : sanitasi, pengolahan makanan, rumah sakit, makanan, kualitatif
Penerapan Marketing Mix melalui Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih Prima Sari Putri; Nur Alam Fajar; Misnaniarti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.666 KB)

Abstract

Latar Belakang: Dalam persaingan di dunia kesehatan khususnya dunia perumahsakitan diperlukan suatu strategi pemasaran yang baik. Suatu strategi pemasaran membutuhkan marketing mix sebagai alat untuk memenangkan persaingan dalam pelayanan kesehatan. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit AR Bunda telah berusaha menerapkan seluruh unsur marketing mix secara optimal namun tidak diiringi dengan peningkatan jumlah kunjungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan marketing mix di poliklinik kebidanan dan kandungan dalam mencapai target kunjungan pasien.Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian menggunakan observasi dan wawancara mendalam dengan content analysis. Informan berjumlah sebelas orang ditambah satu orang informan ahli yang didapatkan dengan menggunakan teknik snowball sampling.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel place, promotion, physical evidence dan process belum diterapkan dengan baik. Sedangkan variabel price dan people sudah diterapkan dengan baik.Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa penerapan marketing mix di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih belum baik. Disarankan bagi pihak humas Rumah Sakit Bunda untuk lebih mengoptimalkan upaya promosi di rumah sakit. Dengan cara lebih aktif lagi melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui seminar-seminar yang dijadikan program rutin rumah sakit dan juga bagi pihak Rumah Sakit Bunda secara keseluruhan untuk lebih memperhatikan kondisi dari Rumah Sakit Bunda dalam hal kebersihan serta kelengkapan fasilitas penunjang.Kata kunci: Marketing mix, Pelayanan Kesehatan
Pengembangan Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Diploma III Kesehatan Gigi pada Mata Kuliah Praktik Pencabutan Gigi Tetap di Politeknik Kesehatan Jurusan Kesehatan Gigi Palembang Masayu Nurhayati; M.Djahir Basir; Hartono
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.686 KB)

Abstract

Latar Belakang: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji validitas, praktik, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa berdasarkan pada silabus dan Satuan Acara Perkuliahan pada mata kuliah Praktik Pencabutan Gigi Tetap.Metode: Penelitian ini merupakan riset pengembangan. Subjek penelitian adalah silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dalam mata kuliah Praktik Pencabutan Gigi Tetap di Politeknik Kesehatan Jurusan Kesehatan Gigi pada mahasiswa semester 4 tahun 2010/2011 sebanyak 25 mahasiswa. Silabus dan SAP dikembangkan berdasarkan rancangan 7 tahapan dari kurikulum Taba yakni ; diagnosis kebutuhan, formulasi pokok-pokok, seleksi isi, organisasi isi, seleksi pengalaman belajar, organisasi pengalaman belajar, serta penentuan tentang apa yang harus dievaluasi dan cara untuk melakukannya. Data kemudian diuji menguji validitas, praktikalitas serta efek potensial terhadap hasil pemahaman dan keterampilan mahasiswa pada praktik pencabutan gigi tetap.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa silabus dan SAP valid (4,84), praktis, rata-rata pengetahuan mahasiswa (aspek kognitif) adalah 84,4%, rata-rata nilai ketrampilan mahasiswa dari aspek motorik adalah 84,4% dan aspek afektifnya 86,2%.Kesimpulan: Disimpulkan bahwa silabus dan SAP dapat digunakan untuk dosen dan mahasiswa karena validitas, praktis dan efek potensial dapat diujicoba pada pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa pada mata kuliah praktik pencabutan gigi tetap.Kata Kunci : Pengembangan silabus dan Satuan Acara Perkuliahan, validitas, praktik, pengetahuan danketerampilan.
Hubungan Pola Pemberian Makanan dengan Status Gizi Bayi Usia 0-11 Bulan di Kelurahan Indralaya Mulya Ogan Ilir Dewi Sartika; Syarif Husin; Fatmalina Febry
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.582 KB)

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan hasil laporan bulanan kegiatan penimbangan di Puskesmas Indralaya tahun 2008 terdapat 34.194 balita, 2,46% diantaranya berada dibawah garis merah (BGM). Data hasil penelitian di Kelurahan Indralaya Mulya Tahun 2009, diketahui prevalensi gizi kurang pada bayi usia 0-11 bulan adalah 16 dari 46 bayi (34,79%). Berdasarkan fakta diatas, maka perlu dikaji bagaimana pola pemberian makanan yang dilakukan oleh ibu atau pengasuhnya terhadap bayi yang berusia 0-11 bulan dan hubungan pola pemberian makanan tersebut dengan status gizi bayi.Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah bayi usia 0–11 bulan yang bertempat tinggal di Kelurahan Indralaya Mulya berjumlah 46 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan penimbangan langsung dan wawancara menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan sistem manual dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square dengan level of significant ( ) 0,05.Hasil Penelitian: Praktik pola pemberian makanan yang terdiri dari praktik pemberian makanan/minuman prelaktal 60,9% tidak diberikan, praktik pemberian kolostrum 65,2% diberikan, praktik pemberian ASI 54,3% cukup baik, praktik pemberian MP-ASI 56,5% cukup baik, dan praktik penyapihan 78,2% belum disapih. Hasil perhitungan menunjukkan ada hubungan positif antara praktik pemberian makanan/minuman prelaktal (8,9>3,8), praktik pemberian kolostrum (4,9>3,8), praktik pemberian ASI (6,5>5,9), praktik pemberian MP-ASI (7,1>5,9) dengan status gizi bayi. Adapun praktik penyapihan tidak menunjukkan adanya hubungan dengan statug gizi bayi (0,1<3,8).Kesimpulan: Status gizi bayi usia 0-11 bulan di Kelurahan Indralaya Mulya 34,7% kurang. Saran bagi petugas Puskesmas yang menangani persalinan untuk memberikan pengertian pada ibu agar tidak memberikan makanan/minuman apapun sebelum ASI keluar, dan kepada ibu-ibu bayi hendaknya memberikan ASI eksklusif sampai bayi berumur enam bulan.Kata kunci : pola pemberian makanan, status gizi
Sick Building Syndrome and Indoor Air Quality Anita Camelia
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.743 KB)

Abstract

Sick Building Syndrome (SBS) adalah situasi dimana para penghuni gedung atau bangunan mengalami permasalahan kesehatan dan ketidaknyamanan karena waktu yang dihabiskan dalam bangunan dengan beberapa simptom seperti mucous membrane symptoms, kelelahan dan sakit kepala, bahkan skin symptoms. Keluhankeluhan SBS juga umumnya sangat samar dan sering diabaikan karena dianggap sebagai pilek atau flu biasa. Faktor utama terjadinya SBS adalah buruknya kualitas Indoor Air Quality (IAQ) karena polusi udara yang biasanya disebabkan oleh buruknya ventilasi udara, gas polutan seperti CO, NOx, SOx, emisi ozon dari mesin foto kopi, polusi dari perabot dan panel kayu, asap rokok, dan lain sebagainya. SBS secara tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas seluruh penghuni gedung atau bangunan apabila dibiarkan terus menerus. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeliharaan Indoor Air Quality dengan melakukan perawatan terhadap HVAC system, monitoring lingkungan dan pemeliharaan gedung secara berkala dan teratur agar bisa terbebas dari segala kontaminan.Kata kunci : sick building syndrome, indoor air quality, ventilasi

Page 4 of 37 | Total Record : 370


Filter by Year

2010 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) Vol. 13 No. 3 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) Vol. 12 No. 3 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) Vol. 11 No. 01 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) Vol. 11 No. 3 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 10 No. 3 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Mayarakat Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2010): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2010): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2010): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat More Issue