cover
Contact Name
Ersila Devy Rinjani
Contact Email
ersiladevy28@gmail.com
Phone
+6281373501695
Journal Mail Official
ersiladevy28@gmail.com
Editorial Address
Jalan Menoreh Tengah X/22 Sampangan Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman
ISSN : 20872305     EISSN : 26152282     DOI : 10.31942/mgs
Core Subject : Education,
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman — ISSN (print) 2087-2305. diterbitkan oleh Pusat Kajian dan Pengembangan Ilmu-ilmu Keislaman (PKPI2) Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang sebagai media pengembangan kajian tentang ilmu-ilmu pendidikan dasar (Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar) dan Keislaman.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2015): MAGISTRA" : 7 Documents clear
MENANGKAL GERAKAN RADIKALISME ISLAM MELALUI SEKOLAH TASLIM SYAHLAN
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 6, No 2 (2015): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.562 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v6i2.1774

Abstract

AbstractRadikalisme Agama merupakan permasalahan yang sering muncul di masyarakat.Akhir-akhir ini, gerakan ISIS menjadi perhatian serius di kalangan umat Islam didunia, karena keberadaannya telah merugikan beberapa belah pihak dan telahmenimbulkan banyak korban berjatuhan. Sebagai upaya pencegahan radikalismeagama, sekolah menjadi sarana efektif guna membendung gerakan tersebut.Tulisan ini menjelaskan tentang pemahaman radikalisme agama, faktor penyebabsekaligus penyebaran gerakan radikalisme serta upaya sekolah dalam menangkalradikalisme. Beberapa upaya dapat dilakukan oleh pihak sekolah, di antaranyayaitu; 1) menjelaskan ajaran Islam secara memadai kepada peserta didik;2)mengedepankan dialog dalam pembelajaran agama Islam; 3)Pemantauan danmonitoring keagamaan peserta didik dan 4) pengenalan dan penerapanpendidikan multikultural.Kata kunci: Radikalisme, Islam dan SekolahAbstrakReligious radicalism is a problem that often arises in the community. Lately, ISISmovement became a serious concern among Muslims in the world, because itsexistence has harmed some parties and has caused many victims. As prevention ofreligious radicalism, the school becomes an effective tool to stem the movement. Thispaper describes the understanding of religious radicalism, the factors causing thespread of radicalism at the same time and efforts in countering radicalism school.Some efforts can be undertaken by schools, among which; 1) explaining the teachingsof Islam adequately to learners; 2) promote dialogue in learning Islamic religion; 3)Monitoring and monitoring of religious students and 4) the introduction andapplication of multiculture.Keywords: radicalism, Islam, school
INTEGRASI PENDIDIKAN SIAGA BENCANA DALAM KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH MOHAMMAD SOFYAN AL-NASHR
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 6, No 2 (2015): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.818 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v6i2.1779

Abstract

Abstrak Tingkat kerentanan bencana di Indonesia sangat tinggi, hal ini tidak hanya karena faktor geografis di mana Indonesia berada di daerah rawan bencana, namun juga karena kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang masih rendah dalam menghadapi ancaman bencana. Pengetahuan, sikap, dan perilaku manusia Indonesia bahkan semakin membuat ancaman bencana bertambah besar, misalnya bencana asap karena kebakaran hutan dan lahan yang banyak disebabkan ulah manusia yang sengaja membakar hutan untuk membuka lahan. Agar ancaman bencana tidak semakin besar, maka perlu menanamkan dan menumbuhkan karakter sadar, siaga, dan tanggap bencana kepada masyarakat. Salah satu caranya ialah melalui jalur pendidikan, yaitu mengintegrasikan pendidikan siaga bencana dalam pembelajaran. Langkah ini akan berdampak besar apabila dilakukan sejak dini, yakni di usia sekolah dasar (rentang 7-12 tahun). Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam bisa menjadi tempat yang tepat dalam menghasilkan generasi bangsa yang tanggap bencana. Karena hal ini sejalan dengan ajaran Islam di mana manusia merupakan khalifah di bumi yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup manusia dan alam. Kata Kunci: pendidikan, siaga, bencanaAbstractThe level of vulnerability to disaster in Indonesia is very high, this is not just because factor geographically where Indonesia is prone to disasters, but also because of the quality of human resources (HR) Indonesia which is still low in the face of the threat of disaster. Knowledge, attitudes, and behaviors of human beings even more Indonesia makes the threat of disasters increases, for example smoke disaster due to forest fires and land that much of human behavior is caused intentionally burning forests to open land. So that the threat of disaster is not getting bigger, thus the need to inculcate and foster a character aware, alert, and disaster response to the community. One way is through the education, that is, integrate disaster preparedness education in learning. This step will have a major impact when done early, i.e. in primary school age (range 7-12 years old). Madrasah as one of Islamic educational institutions can be a great place in producing a generation of the nation's disaster response. Because this is in line with the teachings of Islam in which83M. Sofyan al-Nashr Integrasi Pendidikan Siaga Bencana….MAGISTRA - Volume 6 Nomor 2 Oktober 2015man was the Caliph on earth that are responsible for the survival of human beings and nature.Keywords:education, standby, disaster
PENDIIDKAN BERBASIS TOLERANSI SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI KEKERASAN MELALUI INSTITUSI PENDIDIKAN winarno .
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 6, No 2 (2015): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.287 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v6i2.1775

Abstract

AbstrakPermasalahan kekerasan dalam dunia pendidikan merupakan salah satu masalah urgen yang cukup memperoleh sorotan yang tajam, karena dalam beberapa kasus kekerasan berujung pada kematian, sehingga hal tersebut perlu diatasi dengan tepat. Institusi pendidikan sebagai lembaga yang berperan dalam menyelenggarakan proses pendidikan, tentunya harus berfungsi dalam menanamkan keterampilan yang diperlukan untuk ikut ambil bagian dalam demokrasi, mengembangkan bakat yang dimiliki tiap orang demi kepentingan pribadi dan masyarakat, mempersiapkan anggota masyarakat untuk dapat mencari nafkah, melestarikan kebudayaan, mengurangi pengendalian orang tua, melimpahkan wewenang dan tugas dalam mendidik anak pada pihak sekolah, serta sebagai sarana untuk mengakomodir perselisihan paham yang terjadi di lingkungan sekolah maka perlu untuk menyelenggarakan pendidikan yang diupayakan untuk memutus mata rantai kekerasan yang terjadi.Pendidikan berbasis toleransi merupakan upaya untuk menyelenggarakan pendidikan dengan menghapuskan perbedaan mendasar antara senior dan junior di instansi pendidikan. Dengan demikian pendidikan diupayakan untuk saling menghormati dan menghargai antar siswa tanpa memandang senioritas.Kata Kunci: Pendidikan, toleransi, kekerasanAbstractThe problems of violence in the world of education is one of the urgent problems obtaining enough sharp spotlight, because in some cases of violence resulting in death, so it needs to be addressed appropriately. Educational institutions as institutions that play a role in organizing the educational process, must be functioning in imparting the necessary skills to take part in democracy, developing the talents of each person in the interests of the private and the public, prepare community members to be able to earn a living, to preserve their culture, reducing parental control, delegation of authority and duty to educate children in the school, as well as a means to accommodate the disagreement that occurred in the school environment, the need for education that sought to break the chain of violence. Tolerance based education is an effort to provide education to eliminate the35Winarno Pendidikan Berbasis Toleransi Sebagai Upaya….MAGISTRA - Volume 6 Nomor 2 Oktober 2015fundamental differences between the senior and junior in educational institutions. Thus pursued education for mutual respect and respect among students regardless of seniority.Keywords: education, tolerance, violence
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENDEKATAN TALULAR PADA SISWA KELAS V SD SRI WIJAYANTI
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 6, No 2 (2015): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.057 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v6i2.1780

Abstract

AbstrakKurangnya fasilitas yang mendukung dalam proses belajar mengajar merupakansalah satu faktor rendahnya motivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris. Hal iniberimbas pula pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu salah satuupaya yang dapat dilakukan dalam inovasi proses belajar mengajar yaitu denganmenerapkan pendekatan TALULAR (Teaching And Learning Using Locally AvailableResources) yaitu pembelajaran dengan menggunakan sumber-sumber belajar lokalyang tersedia di lingkungan sekitar. Jenis penelitian ini merupakan PenelitianTindakan Kelas yang meliputi empat tahapan penelitian yakni: (1) perencanaan,(2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Pendekatan TALULAR telah berhasilmeningkatkan motivasi dan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas V SD Negeri 3Sedayu Grobogan. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan motivasi danhasil belajar sebelum dan sesudah tindakan. Pada siklus I peningkatan motivasimencapai 27.06%, sedangkan rerata kelas meningkat dari 61 menjadi 68.45dengan 67.74% siswa mencapai KKM. Pada siklus II rerata kelas meningkat dari68.45 menjadi 82.07 dengan disertai 83.87% siswa mencapai KKM. Untuk motivasibelajar telah mencapai 75.61%, sehingga telah mencapai target indikatorkeberhasilan yaitu 75%.Kata kunci: motivasi, hasil belajar, pendekatan TALULARAbstractLack of facilities that support the learning process is one of the causes of low studentmotivation to learn English. This is also affecting the low student learning outcomes.Therefore, one of the efforts to be made in innovation learning process byimplementing the approach TALULAR (Teaching And Learning Using LocallyAvailable Resources) is educations using local learning resources available in theneighborhood. This type of research is a classroom action research which includesfour stages of the study are: (1) planning, (2) implementation, (3) observation, (4)reflection. TALULAR approach has succeeded in increasing the motivation andlearning outcomes English fifth grade students of SD Negeri 3 Sedayu Grobogan.Results showed there was an increase in motivation and learning outcomes beforeand after the action. In the first cycle in creased motivation reached 27.06%, whilethe average grade increase of 61 into 68.45 by 67.74% of students achieving KKM. Inthe second cycle increases the average grade of 68.45 into 82.07 by 83.87% ofstudents achieving accompanied KKM. For motivation to learn has reached 75.61%,so it has reached the target indicator of success is 75%.Keywords: motivation, learning outcomes, TALULAR approach
PERAN FURU KELAS DALAM MEMBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SDN WATUAJI 01 KABUPATEN JEPARA fitria martanti
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 6, No 2 (2015): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.136 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v6i2.1776

Abstract

AbstrakKegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar tidak diberikan oleh Guru Pembimbing secara khusus, sehingga guru kelas harus juga memberikan layanan bimbingan konseling kepada semua siswa tanpa terkecuali. Guru Sekolah dasar tentunya harus mendapat pengetahuan yang cukup selain dalam melaksanakan tugas sebagai guru kelas, juga dalam memberikan layanan bimbingan konseling. Penelitian ini berupaya untuk melihat bagaimana peran guru kelas dalam pelaksanaan Bimbingan Konseling di SDN Watuaji 01 Kabupaten Jepara. Adapun hasil penelitian menunjukkan pemberian layanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh belum dilkukan secara maksimal. Guru juga belum melakukan catatan secara tertulis tentang berbagai permasalahan yang terjadi, solusi maupun perkembangan masalah hingga masalah tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran guru kelas dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling adalah melakukan pelatihan tentang pelaksanaan pemberian layanan bimbingan dan konseling oleh guru Sekolah Dasar, menyelenggarakan berbagai seminar tentang upaya pemberian layanan bimbingan dan konseling oleh guru Sekolah Dasar dan pengupayaan peran maksimal Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)Kata Kunci: Guru Kelas, Bimbingan dan KonselinAbstractGuidance and Counseling in elementary school are not provided by Teachers Advisors specifically, so classroom teachers should also provide counseling services to all students without exception. The elementary school teacher surely must have sufficient knowledge in addition to carrying out duties as a classroom teacher, also in providing counseling services. This study attempted to see how the class teacher's role in the implementation of Guidance and Counseling at SDN 01 Watuaji Jepara regency. The research results indicate the provision of guidance and counseling services as a whole has not dilkukan maximum. She also has not made a written note of the various issues involved, as well as the development of problem solutions until the issue can be resolved properly. The effort can be done to enhance the role of19Fitria Martanti Peran Guru Kelas Dalam Memberikan Layanan….MAGISTRA - Volume 6 Nomor 2 Oktober 2015classroom teachers in providing guidance and counseling services is to conduct training on the implementation of the provision of guidance and counseling services by elementary school teachers, organizes various seminars on efforts to provide guidance and counseling services by elementary school teachers and the insistence on maximum role group Teachers work (KKG) and Subject Teachers Council.Keywords: Master Class, Guidance and Counseling
UPAYA PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA VOLUME PRISMA SEGI TIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI KELAS VI SDN 2 SUKOMULYO TEMU RAHAYU
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 6, No 2 (2015): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1170.113 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v6i2.1777

Abstract

AbstrakPenelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran Matematika materi volume prisma segi tiga dan volume tabung melalui model pembelajaran make a match. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal pada semester I, dengan subjek penelitian berjumlah 20 siswa terdiri 10 laki-laki dan 10 perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk mengetahui prestasi belajar dan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran make a match. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I sudah ada peningkatan dibanding pra siklus walau belum segnifikan yakni ada 13 siswa yang memperoleh nilai di atas 60 dari 20 siswa dengan ketuntasan . Selanjutnya pada siklus II ketuntasan mencapai 90 % dan nilai rata-rata 76 pada siklus I nilai rata-rata 64,5. Dengan metode make a match ini siswa lebih enjoy karena bisa tanya jawab dengan teman, intinya dapat bermain sambil belajar.Kata kunci : prestasi belajar matematika, model pembelajaran make a match.AbstractThis classroom action research aims to improve student achievement in particular subjects Mathematics triangular prism volume of material and the volume of the tube through a learning model make a match. This classroom action research conducted in SDN 2 Sukomulyo District of South Kaliwungu Kendal in the first semester, with a total of 20 students study subjects comprised 10 males and 10 females. The experiment was conducted in two cycles, each cycle held two meetings with the activities of planning, action, observation, and reflection. Data collection technique used to determine learning achievement tests and observation sheets to determine the activities of the students and the teacher's ability to use the learning model make a match. The data analysis using descriptive analysis. The results showed that in the first cycle has been no increase compared to pre-cycle though not segnifikan that there are 13 students who scored in the top 60 of the 20 students with mastery. Furthermore, in the second cycle completeness reached 90% and the average value of 76 in the first cycle the average value of 64.5. With this method51Temu Rahayu Upaya Peningkatan Prestasi Belajar….MAGISTRA - Volume 6 Nomor 2 Oktober 2015students make a match more enjoy because it can be a question and answer with a friend, the point can play while learning.Keywords : mathematics achievement , learning model make a match .
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK SISWA SD/MI DI BANTUL LULUK,ENDANG,MOHAMMAD MAULUAH,SULISTYOWATI, AGUNG ROKHIMAWAN
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 6, No 2 (2015): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.07 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v6i2.1778

Abstract

AbstrakPembelajaran matematika merupakan salah satu pembelajaran yang menjadi momok bagi siswa. Dalam perkembangannya, pembelajaran matematika terus menerus mengalami perkembangan yang pesat. Mulai dari teori belajar, pengembangan strategi, metode maupun produksi alat peraga semakin beragam. Tetapi hal ini belum selaras dengan implementasi pada tataran realita terutama untuk siswa Sekolah Dasar maupun Madrasah Ibtidaiyah. Masih banyak permasalahan yang terjadi pada pembelajaran matematika madrasah maupun pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain pembelajaran matematika dengan pendekatan multiple intelligences untuk siswa SD/MI di Bantul dan mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa desain pembelajaran matematika dengan pendekatan multiple intelligences untuk siswa SD/MI di Bantul dapat meningkatkan respon siswa terhadap pembelajaran matematika, yakni lebih dari 85% yaitu 35 dari 40 peserta sangat menyukai pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis multiple intelligences dengan peraga, permainan dan aktivitas serta adventure.Kata kunci: Kecerdasan, majemuk, matematikaAbstractLearning mathematics is one that is a scourge of learning for students. In the process, the learning of mathematics continue to experience rapid growth. Ranging from learning theory, strategy development, and production methods increasingly diverse props. But it is not yet aligned with the implementation at the level of reality, especially for students from elementary schools and Islamic Elementary School. There are still many problems that occur in the madrasah and learning of mathematics in students. This study aims to determine the design of mathematics learning with multiple intelligences approach for students SD/MI in Bantul and knowing the students' response to the implementation of the learning. Based on the results of this research is that the design of mathematics learning with the approach of multiple intelligences for students SD/MI in Bantul can improve students' response to the learning of mathematics, ie more than 85%, ie 35 out of 40 participants really liked the implementation of the mathematics-based multiple intelligences with props, games and activity and adventure.Keywords: intelligence, multiple, mathematics

Page 1 of 1 | Total Record : 7