cover
Contact Name
Linardita Ferial
Contact Email
linarditaferial@unbaja.ac.id
Phone
+6287884906664
Journal Mail Official
adkes@unbaja.ac.id
Editorial Address
Jl. Syekh Moh. Nawawi Albantani Kp. Boru Kecamatan Curug, Serang-Banten
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Journal of Baja Health Science
ISSN : 27753859     EISSN : 27753840     DOI : https://doi.org/10.47080
Core Subject : Health,
Journal of Baja Health Science (JOUBAHS) is an open-access journal published by Health Administration Department, Faculty of Economic and Business, Universitas Banten Jaya as scientific journal to accommodate current topics related to preventive and promotive measures to enhance the health of the public through a scientific approach applying a variety of technique. This focus includes areas and scopes such as biostatistics, epidemiology, health education and promotion, health policy and administration, environmental health, public health nutrition, sexual and reproductive health, and occupational health and safety. The journal employs a peer-review mechanism where each submitted article should be anonymously reviewed by expert peers appointed by the editor. Articles published in this journal could be in form of the original article and invited article (brief reports, case reports, opinion articles, commentaries, editorials, and correspondence).
Articles 55 Documents
DETERMINAN KEPATUHAN INDIVIDU MINUM ZINC PADA BALITA PENDERITA DIARE DI PUSKESMAS CIOMAS KABUPATEN SERANG PROPINSI BANTEN TAHUN 2018 Fida Asfia
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 1 No 01 (2021): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v1i01.1167

Abstract

Kepatuhan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin. (KBBI,2007). Yang artinya, kepatuhan adalah sejauh mana perilaku orang tua balita dengan diare tersebut mengikuti aturan atau arahan yang diberikan petugas kesehatan tentang penanganan diare termasuk penggunaan zinc selama 10 hari berturut-turut, untuk mencegah terjadinya diare berulang selama 2-3 bulan kedepan. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui determinan kepatuhan minum zinc pada balita penderita diare di Puskesmas Ciomas Kabupaten Serang Propinsi Banten Tahun 2018. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Ciomas Kabupaten Serang Propinsi Banten pada bulan Mei s.d Juni tahun 2018. Desain penelitian ini menggunakan Crossectional. Dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang diambil dengan rumus uji hipotesis beda dua proporsi. Teknik analisis data meliputi analisis univariat, uji chi square dan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status pekerjaan, tingkat pengetahuan, persepsi aksesibilitas pelayanan kesehatan, persepsi dukungan keluarga dan persepsi dukungan tenaga kesehatan dimana nilai p<0,05. Pada analisis multivariat uji regresi logistik berganda diperoleh variabel persepsi aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan nilai Exp(B) 7,241 (1,820– 28,816) yang artinya persepsi aksesibilitas pelayanan kesehatan memiliki pengaruh 7,241 kali terhadap kepatuhan minum zinc pada balita penderita diare.Saran untuk Puskesmas Ciomas Kabupaten Serang adalah perlunya pelatihan bagi tenaga kesehatan sehingga terampil dalam melaksanakan kebijakan, dan menyampaikan informasi gizi kepada masyarakat. Program yang bersifat promosi dan preventif juga diutamakan tidak hanya kuratif dan rehabilitatif. Permasalahan gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, terutama tenaga kesehatan. Kerja sama lintas program dan sektor secara aktif harus terus dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan ini.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PANCORANMAS (KOTA DEPOK, JAWA BARAT) Linardita Ferial
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 1 No 01 (2021): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v1i01.1168

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditransmisikan dari orang ke orang oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dan tergolong kedalam penyakit menular yang dampaknya akan menimbulkan kematian dalam waktu singkat sehingga mampu menimbulkan wabah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor resiko yang mempengaruhi kejadian demam berdarah dengue di Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok-Jawa Barat tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain studi case control dengan besar sampel sebanyak 100 sampel dari 50 kasus demam berdarah dengue dan 50 kontrol dengan metode quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan data kasus DBD memiliki hubungan yang signifikan terhadap variable umur, pengetahuan, pengurasan TPA, dan pemasangan kawat kasa. Dimana umur menjadi variabel yang paling berpengaruh terhadap kasus DBD setelah dikontrol dengan variabel lainnya (3,27; 0,09-5,67) sehingga perlu adanya upaya optimalisasi kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam upaya pengendalian dan penatalaksanaan kejadian DBD.
ANALISIS KEBIJAKAN BERBASIS FAKTA LINGKUNGAN TERHADAP KASUS PNEUMONIA PADA BALITA DI KOTA BEKASI TAHUN 2016 Sischa Andriani Alimin Sihe
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 1 No 01 (2021): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v1i01.1172

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai analisis kebijakan berbasis fakta lingkungan (suhu, curah hujan, rumah sehat, transportasi/kemacetan, dan kepadatan penduduk) terhadap kasus pneumonia pada balita di Kota Bekasi tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain studi ekologi dan menggunakan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus pneumonia yang tertinggi berada di Kecamatan Bekasi Utara, Bekasi Barat, dan Jati Asih, suhu rata-rata yang tertinggi berada di bulan oktober yaitu 330C, curah hujan yang paling sering terjadi berada di bulan desember yaitu 3.484mm, cakupan rumah sehat yang tinggi berada di kecamatan Bekasi Utara, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Rawa Lumbu, Jati Asih, dan Pondok Gede, wilayah kecamatan yang dikategorikan tidak macet adalah Jati Asih, Mustika Jaya, dan Bantar Gebang, dan kepadatan penduduk di Kota Bekasi semuanya masuk dalam kategori padat yaitu >200 jiwa/km2. Kebijakan pengendalian pneumonia pada balita di Kota Bekasi dilakukan melalui pendekatan kesehatan masyarakat. Pelaksanaan program dimulai dengan mendefinisikan sasaran masyarakat yang beresiko,beroriantasi pencegahan tanpa melupakan pengobatan, ada unsur keterlibatan masyarakat menyebabkan kerja sama lintas sektor serta pengorganisasian kegiatan
PENERAPAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT ( KABUPATEN CIAMIS, JAWA BARAT) Dian Moranti
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 1 No 01 (2021): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v1i01.1173

Abstract

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan upaya program pemerintah dalam menghentikan kegiatan masyarakat untuk tidak buang air besar (BAB) sembarangan, cuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan, mengelola sampah, dan limbah air rumah tangga. Tujuan penelitian Untuk Mengetahui Penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar 1 Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) Dengan Kejadian Penyakit Diare Di Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian ini analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dengan populasi Jumlah 252 KK dan yang dijadikan sampel sebanyak 155 KK. Hasil penelitian akses kepemilikan Jamban yaitu hampir seluruh warga sudah BAB di Jamban dan melaksanakan program STBM pilar 1 Stop BABS yaitu 141 KK presentase 91 %. kepemilikan sarana sanitasi Program STBM sebanyak 93 KK presentase 60 %, dan sarana Umum 61 KK presentase 39%. Kondisi sarana Baik 13 % dan 53 % masih kurang dan masyarakat yang menderita Diare sebanyak 55 %, tidak diare sebanyak 45 %. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan yang signifikan antara Program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan kejadian diare pada masyarakat yang tidak memiliki jamban di Wilayah Kabupaten Ciamis Tahun 2018 sehingga perlunya peningkatan Tingkat pengetahuan masyarakat tentang program STBM khususnya tentang pilar 1 Stop BABS.
PEMODELAN FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP STUNTING PADA BADUTA DI WILAYAH PKGBM KALIMANTAN BARAT TAHUN 2017 Zakiah Dianah; Laila Fitria; Ririn Arminsih Wulandari
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 1 No 01 (2021): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v1i01.1174

Abstract

jangka panjang dan dapat menyebabkan 20% kematian anak balita. Sanitasi menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan stunting. Provinsi Kalimantan Barat mempunyai capaian yang buruk untuk akses sanitasi dasar yaitu 55,55%. Tujuan penelitian: menganalisis faktor yang berkontribusi terhadap stunting pada baduta di wilayah PKGBM (Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat) Provinsi Kalimantan Barat. Desain penelitian: cross sectional menggunakan data sekunder dengan jumlah sampel 375 baduta dan dianalisis dengan regresi logistik multivariat. Hasil penelitian didapatkan hubungan signifikan antara kasus stunting dengan akses sanitasi dasar (2,24; 1,39 – 3,59) dan berat lahir anak (4,88; 2,51–9,51). Faktor lain yang berhubungan yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) (1,66; 0,90–3,06), infeksi cacing (1,38; 0,74 – 2,58), diare (1,32; 0,83 – 2,10), ISPA (1,44; 0,86–2,43), dan kunjungan ke Posyandu (1,40; 0,75 – 2,59). Model akhir dari penelitian ini adalah akses sanitasi dasar, berat lahir anak, dan CTPS berkontribusi terhadap stunting.
FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP MORTALITAS BAYI DI KECAMATAN CIBARUSAH, KOTA BEKASI Elia Yulieva
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 1 No 01 (2021): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v1i01.1175

Abstract

Dalam menekan mutu kesehatan tinggi rendahnya mortalitas penduduk disuatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, namun juga tingkat kesehatan penduduk di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diskriptif usia perkawinan pertama ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, pendapatan keluarga, dan status gizi terhadap mortalitas bayi di Kecamatan Cibarusah, Kota Bekasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari desember tahun 2019 sampai bulan agustus tahun 2020 dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa usia perkawinan pertama ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang kesehatan, pendapatan keluarga dan status gizi berpengaruh pada mortalitas bayi di Kecamatan Cibarusah, Kota Bekasi. Usia perkawinan ibu yang terlalu muda mengakibatkan ketidaksiapan mental dan kesehatan ibu untuk hamil. Rendahnya pendidikan yang ditamatkan seorang ibu mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki rendah. Pendapatan keluarga yang rendah akan mengakibatan kebutuhan dalam keluarga sulit untuk terpenuhi sehingga kebutuhan akan gizi yang dikonsumsi tidak mampu tercukupi. Terbatasnya sarana dan prasarana medis membuat masyarakat tidak dapat merasakan manfaat yang sebenarnya dari fasilitas kesehatan yang tersedia.
ANALISIS HUBUNGAN KESEIMBANGAN, KEKUATAN OTOT, FLEKSIBILITAS DAN FAKTOR LAIN TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA DI PSTW BUDI MULIA 4 JAKARTA Robiatun Amaliyah Ranti; Al Asyary Upe
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 1 No 01 (2021): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v1i01.1176

Abstract

Risiko jatuh merupakan peningkatan kemungkinan terjadinya jatuh yang dapat menyebabkan cidera fisik. Di negara berkembang seperti saat ini banyak lansia mengalami cidera fisik hingga kematian. Hal ini dikarenakan kondisi lansia yang semakin menurun, namun sangat sedikit perhatian yang diberikan pada lansia masalah risiko apa saja lansia tersebut jatuh. Sehingga berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini berfokus pada analisis hubungan keseimbangan, kekuatan otot, fleksibilitas dan faktor lain terhadap risiko jatuh pada lansia di PSTW Budi Mulia 4 Jakarta. Penelitian ini bertujuan menganalisis keseimbangan, kekuatan otot, fleksibilitas, dan faktor lain yang berhubungan dengan risiko jatuh.Penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta dengan, menggunakan pendekatan potong lintang dengan jumlah responden 96 orang. Penentuan sampel menggunakan Lameshow. Teknik analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan uji Chi Square, dan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Setelah dilakukan pengujian secara statistik diperoleh hasil uji bivariat bahwa variabel keseimbangan, kekuatan otot, fleksibilitas, dan faktor lain pada risiko jatuh memiliki hubungan yang signifikan dimana nilai p <0.05. Pada analisis multivariat uji regresi logistik berganda diperoleh bahwa variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan risiko jatuh atau nilai p < 0.05 adalah variabel usia, fleksibilitas dan penyakit sendi. Sedangkan variabel penyakit sendi memiliki signifikansi tertinggi dengan nilai p < 0.05 dan Odds Ratio 34.09. Hal ini berarti penyakit sendi memiliki peluang 34 kali berisiko jatuh di PSTW Budi Mulia 4 Jakarta. Saran kepada kepala Panti perlu melakukan evaluasi terhadap warga binaan sosial serta selalu melakukan latihan ataupun senam pada lansia untuk meningkatkan kualitas fisik lansia.
ANALISIS PAPARAN ALERGEN TUNGAU DEBU DI LINGKUNGAN SEKOLAH TERKAIT DENGAN SENSITISASI ALERGI DI SEKOLAH DASAR DI SERANG TAHUN 2021 Rini Ambarwati; Linardita Ferial
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 1 No 02 (2021): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v1i02.1480

Abstract

Tungau debu merupakan salah satu aeroalergen yang paling umum yang memiliki hubungan kuat dengan manifestasi dan sensitisasi alergi. Paparan alergen di sekolah dapat menyebabkan sensitisasi dan memicu penyakit atopik dan manifestasi alergi, sehingga menurunkan prestasi belajar siswa di sekolah. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis kualitas udara dalam ruangan sekolah terkait tungau debu dan pengaruhnya terhadap sensitisasi alergi pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan tungau debu di sekolah dengan sensitisasi alergi serta mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan sensitisasi alergi. Metode dalam penelitian ini yaitu studi potong lintang dilakukan di SD, Kota Serang. Sebanyak 112 siswa diacak menjadi responden dalam penelitian ini. Paparan tungau debu dinilai dengan menyedot debu yang mengendap di ruang kelas dan kemudian menganalisisnya menggunakan metode flotasi untuk menghitung kepadatan dan mengidentifikasi tungau debu. Sensitisasi siswa dinilai menggunakan tes tusuk kulit sedangkan faktor risiko diidentifikasi dengan mengisi kuesioner ISAAC. Hasil penelitian didapatkan 31 siswa tersensitisasi D.pteronyssinus dan 37 siswa tersensitisasi D.farinae. 1,7 gram debu yang mengendap diambil dari 8 sampel. Tidak ada hubungan bermakna antara paparan tungau debu dengan sensitisasi alergi terhadap D.pteronyssinus dan D farinae (D.pteronyssinus p>0,05; OR 1,211; CI 0,736 – 6,470 dan D.farinae p>0,05; OR 2,182; CI 0,396 – 3,704 ). Kepadatan tungau debu di sekolah adalah 0,58 tungau/gram debu. Ada hubungan yang signifikan antara kepemilikan hewan peliharaan (kucing atau anjing) dengan sensitisasi D.farinae (p<0,05; OR 2,5; CI 1,192 – 5,525). Ada juga hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan sensitisasi D.pteronyssinus (p<0,05; OR 2,876, CI 1,216 – 6,801), sehingga rendahnya paparan tungau debu di lingkungan sekolah tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan sensitisasi anak.
ANALISIS PERILAKU PEMANFAATAN PELAYANAN KLINIK SANITASI PUSKESMAS OLEH KELUARGA DENGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU BTA (+) DI KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG Nia Kurniatillah; Fauzul Hayat
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 1 No 02 (2021): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v1i02.1481

Abstract

Perubahan perilaku dan perbaikan kondisi sanitasi lingkungan berperan penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tuberkulosis paru BTA (+). Tingginya kejadian penyakit tuberkulosis paru BTA (+) di Kota Serang terutama di Kecamatan Taktakan diperlukan upaya-upaya terobosan diantaranya melalui upaya perbaikan dan peningkatan pelayanan klinik sanitasi puskesmas. Desain penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan besaran sampel sebanyak 96 orang penderita tuberkulosis paru (BTA+). Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli tahun 2019.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Analisis yang dilakukan adalah regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan (OR= 4,2; 95% CI: 1,529-11,478), dukungan keluarga (OR= 3,9; 95% CI: 1,440-11,004), faktor kebutuhan (need) (OR= 3,8; 95% CI: 1,258-11,477) memiliki hubungan yang kuat terhadap perilaku pemanfaatan pelayanan klinik sanitasi puskesmas. Pengetahuan, dukungan keluarga dan faktor kebutuhan (need) merupakan faktor dominan berpengaruh terhadap pelayanan klinik sanitasi puskesmas oleh keluarga dengan penyakit tuberkulosis paru (BTA+).
ANALISIS FAKTOR KEBIJAKAN DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS) RUMAH SAKIT ‘X’ KOTA CILEGON, BANTEN linardita ferial; Astri Prianti
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 1 No 02 (2021): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v1i02.1482

Abstract

Rumah Sakit merupakan salah satu tempat kerja, yang wajib melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) yang bermanfaat baik bagi SDM Rumah Sakit, pasien, pengunjung/pengantar pasien, maupun bagi masyarakat di lingkungan sekitar Rumah Sakit. Di awal pelaksanaannya permasalahan yang dijumpai di IGD RS ‘ X’ Kota Cilegon, Banten diantaranya menunjukkan adanya kejadian yang beresiko penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja seperti, masih ada perawat yang tidak memakai alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker saat melakukan tindakan perawatan di instalasi gawat darurat, pencahayaan yang kurang di ruang administrasi instalasi gawat darurat, ruang tunggu untuk pasien tidak nyaman,ruang triage yang tidak berfungsi dengan baik, dan tidak dibedakannya pintu masuk dengan pintu keluar Intalasi Gawat Darurat sehingga dapat menyebabkan terjadinya benturan antara pasien yang masuk dan keluar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor kebijakan Implementasi Program K3RS di IGD RS ‘X’ Kota Cilegon. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dengan informan utama petugas kesehatan di IGD dan informan triangulasi Kepala Instalasi K3, Kepala Ruang IGD, dan Kepala Seksi Pelayanan Medik. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor implementasi dari segi isi dan tujuan program K3RS, komunikasi, dan komitmen masih kurang penerapannya dikarenakan sosialisasi dan pengawasan yang kurang. Sedangkan untuk sumber daya, lingkungan kerja, dan SOP sudah baik. Disarankan pihak rumah mengadakan sosialisasi secara rutin, dan perlu adanya sanksi atau teguran bagi petugas kesehatan yang tidak menerapkan program K3RS sesuai dengan SOP yang ada.