cover
Contact Name
Putu Mega Putra
Contact Email
megabizland@gmail.com
Phone
+6285227679500
Journal Mail Official
info@paris.ipb-intl.ac.id
Editorial Address
Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional Jalan Kecak, No. 12, Gatot Subroto Timur Denpasar - Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
ISSN : -     EISSN : 28283325     DOI : https://doi.org/10.22334/paris
Core Subject : Economy, Social,
Paris memuat publikasi ilmiah di bidang pendidikan, pariwisata, bisnis dan kewirausahaan. dengan cakupan bidang sebagai berikut tetapi tidak hanya terbatas pada: 1. Pendidikan pariwisata, 2. Pengembangan kepariwisataan, 3. Pariwisata Berkelanjutan, 4. Pengentasan kemiskinan berbasis sumber daya lokal, 5. Pengelolaan wilayah pedesaan dan pesisir berkearifan lokal, 6. Pengembangan Ekonomi, Bisnis digital, Kewirausahaan, Koperasi, Industri Kreatif, dan UMKM, 7. Seni, sastra, dan budaya, serta integrasi nasional dan harmoni sosial dalam bidang pariwisata.
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis" : 22 Documents clear
Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial Instagram Saat Pandemi Covid-19 I Made Doni Astrawan; Putu Eka Wirawan
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i8.508

Abstract

The Aveda Boutique Hotel ialah hotel internasional bintang 4 yang terserang akibat pandemi COVID- 19. Di masa digital ini bisa dijadikan selaku fasilitas promosi yang efisien buat tingkatkan penjualan kamar. Oleh sebab itu, tujuan dari riset ini merupakan buat mengenali gimana strategi promosi media sosial Instagram yang diterapkan The Aveda Boutique Hotel sepanjang masa pandemi covid- 19. Tata cara pengumpulan informasi yang digunakan merupakan observasi, riset dokumen serta wawancara. Tata cara analisis informasi yang digunakan merupakan tata cara deskriptif kualitatif. Hasil riset yang digunakan merupakan hasil wawancara dengan penulis di posisi riset serta pemakaian analisis SWOT. Akhirnya merupakan sebab strategi promosi yang digunakan cocok dengan yang diharapkan, penjualan kamar di The Aveda Boutique Hotel cenderung flat sepanjang masa pandemi serta bertahan sampai dikala ini. The Aveda Boutique Hotel is a 4-star international hotel currently being hit by the COVID-19 pandemic. In this digital era, it can be used as an efficient promotional tool to increase room sales. Therefore, the purpose of this study was to identify the Instagram social media promotion strategy implemented by The Aveda Boutique Hotel during the COVID-19 pandemic. Information collection procedures used were observation, document research and interviews. The information analysis procedure used is a qualitative descriptive procedure. The results of the research used are the results of interviews with the author in the research position and the use of SWOT analysis. Finally, because the promotional strategy used has met expectations, room sales at The Aveda Boutique Hotel tend to be flat throughout the pandemic and have lasted until now.
Peningkatan Kualitas Pelayanan Room Service Melalui Penanganan Keluhan Tamu I Wayan Wiantara Putra; A.A. Ayu Arun Suwi Arianty
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i8.509

Abstract

Penelitian ini dilakukan supaya dapat mengetahui cara penerapan prosedur penanganan keluhan tamu di Mandapa A Ritz-Carlton Reserve. Peneliti melakukan pengamatan langsung selama peneliti melakukan on the job training di Mandapa A Ritz-Carlton Reserve. Data yang di dapat saat melakukan on the job training kemudian diolah dengan menguraikan masalah yang ada di lapangan, kemudian di bandingkan dengan standar yang ada di Mandapa A Ritz-Carlton Reserve. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dan lebih menggunakan analisis dengan menggunakan sumber data primer yang dimana peneliti terlibat langsung di lapangan yang berupa informasi dari narasumber dan data sekunder yang berupa bukti keluhan tamu dari internet. Untuk teknik analisisnya menggunakan deskritif kualitatif yang berupa kumpulan kata-kata. This research was conducted in order to find out how to apply the procedures for handlimg guest complaints at Mandapa A Ritz-Carlton Reserve. Researchers made direct observations while researchers were doing on the job training at Mandapa A Ritz-Carlton reserve. The data obtained when conducting on the job training is then processed by describing the problems that exist in the field, then compared with the standards in Mandapa A Ritz-Carlton Reserve. In the study, researchers used qualitative methods and use more analysis using primary data sources where researchers were directly involved in the field in the form of information from sourcer and secondary data in the form of evidence of guest complaints from the internet. The analysis technique uses a qualitative descriptive in the form of a collection of words.
Peranan Housekeeping Department dalam Memberikan Pelayanan Berkualitas Kepada Tamu Dewa Bagus Bahana Fajar Prabhawa Suria; Febianti Febianti
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i8.511

Abstract

Pelayanan berkualitas yang diberikan oleh housekeeping staf di suatu hotel sangat penting dalam memberikan kepuasan kepada tamu yang menginap. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui peran housekeeping staff dalam memberikan pelayanan berkualitas kepada tamu yang menginap sehingga mereka puas dan tidak menyampaikan keluhan atas pelayanan yang telah diterimanya selama menginap di Wyndham Garden Kuta Beach Bali Hotel. Analisis yang digunakan untuk mengetahui peran housekeeping staff adalah analisis deskriftif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan kepustakaan. Hasil yang diperoleh adalah secara umum tamu yang menginap merasa puas dengan pelayanan housekeeping staff namun masih ada beberapa keluhan yang disampaikan atas layanan yang telah diberikan. Adapun keluhannya adalah masalah kamar belum siap saat tamu sudah tiba di hotel, air panas untuk mandi yang tidak tersedia cukup, air conditioning (AC) yang tidak dapat dioperasikan dengan baik, bau tidak sedap di dalam kamar, kebersihan kamar, dan kebersihan public area. Quality service provided by housekeeping staff in a hotel is very important in giving satisfaction to the guests. This research aims is to determine the role of housekeeping staff in providing good quality services to guests who stay so that they are satisfied and do not complain about the services they have received during their stay at Wyndham Garden Kuta Beach Bali Hotel. The analysis used to determine the role of housekeeping staff is descriptive analysis. Data were collected using interview, observation, and literature methods. The results obtained are that in general, guests who stayed are satisfied with the service of the housekeeping staff, but there are still some complaints that have been submitted for the services that have been provided. The complaints are that the rooms are not ready when guests arrive at the hotel, there is not enough hot water for bathing, air conditioning (AC) that cannot be operated properly, unpleasant odors in the rooms, cleanliness of rooms, and cleanliness of public areas.
Peranan Receptionist dalam Meningkatkan Pelayanan Tamu di Front Office Department Luh Yuni Sri Utami; Firman Sinaga
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i8.512

Abstract

Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan receptionist pada kantor depan dalam meningkatkan pelayanan tamu di Aloft Bali Seminyak. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode observasi dan metode wawancara, maka dari itu diperolehlah data-data mengenai bagaimana peranan seorang receptionist pada kantor depan di Aloft Bali Seminyak . Hasil dari penelitian yang diperoleh yaitu receptionist memiliki peran yang amat sangat penting terhadap kegiatan operasional di front office depertment karena area depan ini merupakan area sebagai pusat informasi dari hotel yang dimana ketika tamu tiba untuk pertama kalinya bertemu dengan staff front office maka dari itu sering dikatakan bahwa receptionist sebagai first impression bagi tamu. Dalam menjalankan perannya sebaiknya seorang receptionist harus mengikuti standard operasional prosedur yang telah ditetapkan hotel guna memudahkan dalam menjalankan peranannya dalam meningkatkan pelayanan tamu. Di Aloft Bali Seminyak Hotel sendiri penerapan SOP pada receptionist sangat baik sehingga dapat dikatakan bahwa receptionist sangat berperan penting disini. This final project aims to determine how the role of receptionist at front office in improving guest services at Aloft Bali Seminyak. The data collection method used in this study using observation and interview methods, therefore obtained data on how the role of a receptionist in the front office at Aloft Bali Seminyak . The results of the research is the receptionist has substantial role in the operational activities of the front office because the front area is an area as the information center of the hotel where when guests arrive for the first time guest meet with the front office staff therefore it is often said that the receptionist as a first impression for guests. In carrying out its role, a receptionist should follow the standard operating procedures that have been set by the hotel in order to facilitate its role in improving guest service. In Aloft Bali Seminyak Hotel itself the application of SOP on the receptionist is very good so it can be said that the receptionist plays an important role here.
Pengaruh Substitusi Tepung Mocaf pada Pembuatan Soft Cookies Dorothea Sekar Ayuningtyas; Putu Sabda Jayendra
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i8.513

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik dari soft cookies yang telah di substitusi dengan tepung mocaf yang terdiri atas warna, rasa, aroma, dan tekstur serta mengetahui respon dan tanggapan masyarakat mengenai soft cookies substitusi tepung mocaf. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, teknik pengumpulan data yang berupa melakukan eksperimen murni dan kuesioner, serta teknik analisis data yang digunakan berupa analisis deskriptif kuantitatif dan uji organoleptik. Perlakuan T1 memiliki rata-rata skor sebesar 3,9 dengan hasil tekstur yang lebih lembut namun warna yang cenderung lebih pucat dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Sementara perlakuan T3 memiliki skor sebesar 3,8 dengan warna yang lebih gelap dibandingkan kedua perlakuan lainnya serta tekstur yang lebih renyah pada bagian luarnya. Sementara perlakuan T2 unggul dengan skor 4,1 dengan tekstur lembut serta warnanya yang menarik yaitu coklat. The study was meant to knowing the characteristic of soft cookies that has been substituted with mocaf flour that consist of color, flavor, scent, and texture also for knowing the response of public about soft cookies that substituted with mocaf flour. This research was using quantitative methods, with true experiment and questionnaire, also quantitative descriptive analysis and organoleptic test as data analysis technique. T1 had an average score of 3,9 with softer texture but has a pale color instead the other treatments. While T3 had 3,8 for the score with a darker color and crispier texture on the outside. T2 was a superior with 4,1 as the score with soft texture and attractive color that was brown.
Brownies Kukus dengan Substitusi Tepung Cantel Maria Helena Prasetya Putri; Putu Sabda Jayendra
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i8.515

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dari brownies kukus yang telah disubstitusi dengan tepung cantel. Akan dilihat dari kualitas warna, rasa, aroma, dan tekstur serta mengetahui respon masyarakat mengenai produk ini. Selain itu untuk menguji daya tahan produk dan menghitung biaya produksi. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Maka dari itu digunakan teknik pengumpulan data yang berupa ekperimen murni dan memberikan kuisioner dan observasi untuk melihat daya tahan produk. Analisis deskriptif kuantitatif dan uji organoleptik kepada 20 panelis terpilih digunakan sebagai teknik analisis data. Eksperimen dilakukan dengan 3 perlakuan yaitu Perlakuan Kontrol (P0) yang terdiri dari 100% dari tepung terigu, P1 yang terdiri dari 50%, serta P2 yang terdiri dari 100% tepung cantel. Untuk P0 hanya sebagai pembanding dari resep asli agar panelis dapat membandingkan resep asli dan resep yang sudah di substitusi oleh tepung cantel. Terdapat perbedaan dari Perlakuan P1 dan P2. Tekstur yang dimiliki P0 lebih lembut dibandingkan P2 karena memilki butiran yang lebih kasar daripada tepung terigu. Sementara perlakuan P1 memiliki warna coklat yang paling terang dibanding dengan P2. Respon masyarakat terhadap brownies substitusi tepung cantel juga disambut dengan baik untuk gaya memulai gaya hidup sehat dan ide untuk berjualan. Skor rata-rata tertinggi yang jatuh kepada perlakuan P2 dengan nilai sebesar 307. Ketiga sampel memiliki daya tahan 3 hari. Untuk harga jual dan keuntungannya berkisar Rp 63.000. Melalui pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa eksperimen brownies yang di substitusi dengan tepung cantel dapat menjadi penemuan yang menarik dan bermanfaat. The purpose of this study was to determine the quality of steamed brownies that have been substituted with cantel flour. It will be seen from the quality of color, taste, aroma, and texture. To know the public's response to this product. In addition to testing product durability and calculating production costs. The approach used is quantitative and qualitative. Data collection techniques are used in the form of pure experiments and provide questionnaires and observations to see the durability of the product. Quantitative descriptive analysis and organoleptic test to 20 selected panellists were used as data analysis techniques. Experiments were carried out with 3 treatments, namely Control Treatment (P0) which consisted of 100% of wheat flour, P1 which consisted of 50%, and P2 which consisted of 100% of cantel flour. For P0 only as a comparison from the original recipe. There are differences from Treatment P1 and P2. The texture of P0 is softer than P2 because it has coarser grains than wheat flour. Meanwhile, treatment P1 had the lightest brown color compared to P2. The public's response to brownies substituted with cantel flour is also well received for starting a healthy lifestyle and ideas for selling. The highest average score fell to the P2 treatment with a value of 307. The three samples had a 3-day endurance. The selling price and profit ranges from Rp. 63,000. Through this statement, it can be concluded that the brownie experiment which is substituted with cantel flour can be an interesting and useful.
Inovasi Pembuatan Brownies Berbahan Dasar Oat, Kurma, dan Ubi Jalar Alicia Valery Sabrina; Miko Andi Wardana
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i8.516

Abstract

Inovasi merupakan usaha manusia dalam mengembangkan produk terdahulu menjadi sebuah produk baru yang belum ada di masyarakat. Salah satu produk yang terkenal di masyarakat adalah brownies. Brownies adalah makanan penutup berupa cake coklat yang memiliki citarasa manis dan sedikit pahit. Di kalangan masyarakat, brownies dinilai sebagai makanan yang memiliki kadar gula dan lemak yang tinggi karena penggunaan tepung, telur, dan gula, oleh karena itu penulis tertarik untuk mencoba dan mengetahui inovasi brownies berbahan dasar oat, kurma, dan ubi jalar sebagai pengganti tepung, telur, dan gula pada brownies umumnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan inovasi serta kualitas dari segi rasa, warna, aroma, dan tekstur. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara penyebaran kuesioner yang berisikan uji organoleptik dan uji kelayakan inovasi. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kuantitatif berbasis uji organoleptik dan uji kelayakan inovasi dengan penilaian yang dilakukan oleh 15 panelis, 8 diantaranya merupakan orang yang ahli di bidang pariwisata perhotelan terutama tata boga dan 7 diantaranya merupakan mahasiswa dan masyarakat awam. Hasil dari penelitian “Inovasi brownies berbahan dasar oat, kurma, dan ubi jalar” yaitu : 1. Brownies berbahan dasar oat, kurma, dan ubi jalar memiliki rasa, warna, aroma, dan tekstur yang hampir menyerupai brownies pada umumnya. 2. Kelayakan brownies berbahan dasar oat, kurma, dan ubi jalar disebut sebagai inovasi karena pemilihan bahan yang berbeda dari produk brownies yang ada di pasaran serta dinilai dapat menambah nilai gizi. Innovation is a human effort in developing previous products into new products that do not yet exist in society. One product that is well-known in the community is brownies. Brownies is a dessert in the form of a chocolate cake that has a sweet and slightly bitter taste. Brownies are considered as foods that have high sugar and fat content because of the use of flour, eggs, and sugar in them, therefore the authors are interested in trying and knowing the innovations of brownies made from oats, dates, and sweet potatoes as a substitute for flour, eggs, and sweet potatoes. sugar in brownies in general. The purpose of this study was to find the right location and quality in terms of taste, color, aroma, and texture. Data collection techniques were carried out by distributing questionnaires containing organoleptic tests and innovation tests. The methodology in this study uses a descriptive technique based on organoleptic tests and feasibility tests with an assessment carried out by 15 panelists, 8 of whom are experts in the field of tourism, especially culinary departements and 7 of them are students and the general public. The results of the research "Innovation of brownies made from oats, dates, and sweet potatoes" are: 1. Brownies made from oats, dates, and sweet potatoes have a taste, color, aroma, and texture similar to brownies in general. 2. The feasibility of brownies made from oats, dates, and sweet potatoes is called an innovation because the selection of ingredients is different from the brownie products on the market and is considered to add nutritional value.
Kreasi Bolu dengan Ketan Kukus Steve Susanto; I Wayan Eka Mahendra
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i8.517

Abstract

Ketan merupakan bahan dasar berbagai olahan makanan tradisional khas Indonesia, yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Ketan biasanya dijadikan suatu suguhan makanan pada tamu yang berkunjung, begitu pula dengan bolu kukus. Bolu kukus merupakan salah satu resep makanan tradisional, dimana pada saat ini masih digemari oleh banyak orang. Tujuan dari penelitian kreasi ketan bolu kukus adalah untuk mengetahui kualitas penggabungan dua makanan yaitu ketan dengan bolu kukus yang akan dilihat dari segi rasa, aroma, tekstur dan warna, kemudian untuk mengetahui daya tahan serta menganalisis seberapa besar biaya yang diperlukan dalam pembuatan kreasi ketan dengan bolu kukus. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, penelitian eksperimen ini dilakukan dengan membuat kreasi ketan bolu kukus, kemudian diuji oleh 20 panelis dengan kuesioner tes uji organoleptik, dan analisis biaya. Hasil penelitian ini berupa kualitas dari kreasi ketan bolu kukus, mendapat nilai yang sedang. Dapat dilihat dari segi rasa mendapat nilai enak, segi aroma harum, segi tekstur cukup lembut, serta dari segi penampilan menarik. Dari hasil uji daya tahan kreasi ketan bolu kukus, mampu bertahan selama 5 hari. Dari hasil analisis biaya dalam pembuatan kreasi ketan bolu kukus membutuhkan biaya Rp. 17.470,00 setiap loyang. Selain itu, perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kandungan gizi dari penggabungan ketan dengan bolu kukus tersebut. Sticky rice is the basic ingredient of various traditional Indonesian food, which are already familiar for Indonesian people. Sticky rice is usually used as a food of treat for guest who visiting, as well as steamed sponge cake. Steamed sponge is one of the traditional food recipes, which at this time is still favored by many people. The purpose of the research form creation sponge with steam sticky rice is to determine the quality of combining two foods, namely sticky rice with steamed sponge which will be seen in terms of taste, flavour, texture and color, then to determine the durability and analyze how much cost is required for making creation of sponge with steam sticky rice. The research approach used is experimental research, this experimental research was conducted by making sponge and steamed sticky rice, then tested by 20 panelists with organoleptic test questionnaires, and cost analysis. The results for this study from quality of creations sponge with steamed sticky rice, got medium score. It can be seen in terms of taste, it gets good value, in terms of fragrant flavor, in terms of texture, it is quite soft, and in terms of attractive appearance. From the results of the durability test of steamed sticky rice cake creations, it was able to last for 5 days. And the results of the cost analysis in making creation sponge with steam sticky rice, it costs Rp. 17,470.00 every pan. In addition, further research is needed to determine the nutritional content of combining sticky rice with the steamed sponge.
Kualitas Cookies dengan Campuran Tepung Sorgum Kadek Diah Yuliani; Komang Ratih Tunjungsari
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i8.519

Abstract

Sorgum merupakan tanaman serealia yang sudah lama ada di Indonesia namun pemanfaatannya menurun tajam setelah ketersediaan beras mencukupi dengan relatif dan harga murah. Melihat masih terbatasnya pemanfaatan sorgum, maka dirasa perlu adanya alternatif pengolahan sorgum menjadi suatu produk baru yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan penelitian berupa eksperimen. Melalui uji organoleptik yang merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera yang dimiliki manusia sebagai alat utama sebagai pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Berdasarkan uji daya tahan cookies dengan campuran tepung sorgum dapat bertahan hingga 7 hari apabila disimpan dalam tempat tertutup dan pada suhu ruangan. Hasil Analysis Cost biaya yang diperlukan untuk membuat 1 resep (30 pcs) cookies adalah Rp 49.936,- dan untuk 1 pcs nya adalah Rp 1.664,. Sorghum is a cereal crop that has existed for a long time in Indonesia, but its use as food has decreased sharply after the availability of sufficient rice at a relatively low price. Seeing the limited use of sorghum, it is deemed necessary to have alternative processing of sorghum into new products that have higher economic value. In this study will use a research approach in the form of experiments. Through organoleptic test which is a method of testing using the human senses as the main tool as a measure of product acceptance. Based on the durability test, cookies with a mixture of sorghum flour can last up to 7 days if stored in a closed place and at room temperature. Results of Cost Analysis, the cost required to make 1 recipe (30 pcs) cookies is Rp. 49,936, - and for 1 pcs Rp. 1664,.
Kualitas Cookies Berbahan Campuran Tepung Labu Kuning Syahrifah Shinta; Denok Lestari
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 8 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i8.521

Abstract

Cookies adalah kue kering yang bertekstur renyah, berbentuk pipih dan biasanya berbentuk kecil. Pada umumnya cookies berbahan tepung terigu. Namun kalori yang terkandung dalam tepung terigu sangatlah tinggi. Dalam hal ini peneliti ingin mengurangi ketergantungan penggunaan tepung terigu dengan salah satu jenis buah yang dimana masyarakat masih awam dalam pengolahannya, yaitu buah labu kuning, yang dapat ditemukan dengan sangat mudah dipasaran. Peneliti ingin membuat inovasi baru yaitu produk cookies berbahan campuran tepung labu kuning. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kualitas, daya tahan produk, serta biaya pembuatan produk. Eksperimen ini dilakukan dengan metode penelitian dan pengumpulan data. Percobaan ini menggunakan tiga formulasi dengan rasio: P1 = 25% tepung labu kuning dan 75% tepung terigu, P2 = 50% tepung labu kuning dan 50% tepung terigu, P3 = 75% tepung labu kuning dan 25% tepung terigu. Berdasarkan hasil uji organoleptik yang diujikan kepada 20 panelis ahli, cookies (P2) mendapatkan nilai terbaik dengan skor 316. Dalam kurun waktu 7 hari, produk cookies tidak mengalami penurunan kualitas. Total biaya yang diperlukan adalah Rp. 42.650,- sedangkan dengan per satu piece cookies dengan berat 25 gram sebesar Rp. 2000.- Cookies are pastries that are crunchy in texture, flat in shape and usually small in shape. In general, cookies are made from wheat flour. However, the calories contained in wheat flour are very high. In this case the researcher wants to reduce the dependence on the use of wheat flour with one type of fruit that is still foreign in its processing, namely pumpkin which is very easy to find in the market. Researchers want to make a new innovation, namely a pastry product made from a mixture of pumpkin flour. The purpose of this research is to find out how the quality, durability of the product, and the cost of making the product are. This experiment was conducted using research methods and data collection. This experiment used three formulations with ratios: P1 = 25% pumpkin flour and 75% wheat flour, P2 = 50% pumpkin flour and 50% wheat flour, P3 = 75% pumpkin flour and 25% wheat flour. Based on the results of organoleptic tests tested on 20 expert panelists, cookies (P2) got the best score with a score of 316. Within 7 days, the cookie product did not experience any quality degradation. degradation. The total cost required is Rp. 42,650, - while one piece of pastries weighing 25 grams is Rp. 2000.-

Page 2 of 3 | Total Record : 22