cover
Contact Name
Djoni Hatidja
Contact Email
dhatidja@unsrat.ac.id
Phone
+628124442829
Journal Mail Official
dhatidja@unsrat.ac.id
Editorial Address
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus Kleak Manado 95115
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Sains
ISSN : 14123770     EISSN : 25409840     DOI : https://doi.org/10.35799/jis.v22i2.40961
Jurnal Ilmiah Sains (Journal of Scientific Sciences) is the Journals Published by Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sam Ratulangi University. Jurnal Ilmiah Sains Published Twice a Year, i.e April and October. Jurnal Ilmiah Sains  welcomes full research articles in the area of Mathematics and Natural Sciences from the following subject areas: Mathematics Statistics Computer Science Physics Chemistry Biology
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 309 Documents
PENERAPAN MODEL ARIMA UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. TELKOM Tbk. Djoni Hatidja
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 1, April 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.886 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.1.2011.53

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik data harga saham harian PT. Telkom, Tbk, membuat model dan melakukan prediksi harga saham PT. Telkom, Tbk bulan Mei sampai Juni tahun 2011.  Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari website perusahaan PT. Telkom, Tbk sejak Januari 2010 sampai 30 Maret 2011 untuk memprediksi harga saham Mei sampai Juni 2011.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa model untuk harga saham maksimum adalah ARIMA (3,1,3), Sedangkan model harga saham minimum adalah ARIMA (3,1,1).  Prediksi harga saham minimum dan maksimum dan PT. Telkom, Tbk untuk bulan Mei sampai Juni didapatkan harga saham berkisar antara Rp. 7.099 sampai Rp. 7.282.Kata Kunci : ARIMA, PT. Telkom Tbk., Stasioner APPLICATION OF ARIMA TO FORECASTING STOCK PRICE OF PT. TELKOM Tbk.ABSTRACTThe objevtives of this research was to knowed the daily stock price of PT. Telkom, Tbk, make models and  predicted May up to June 2011 using the data from 2008 up to March 2011.  Data that are used by secondary data and take from website of  PT. Telkom, Tbk since January 2010 to March 2011 for predicting May to June 2011. The results showed that the maximum stock price model was ARIMA (3,1,3), while the minimum stock price model was ARIMA (3,1,1) .  Predicted minimum and maximum stock price of PT. Telkom Tbk. for   May to June was Rp. 7.099 to Rp. 7.282.Keywords: ARIMA, PT. Telkom Tbk., stationary
PENENTUAN KLASIFIKASI STATE PADA RANTAI MARKOV DENGAN MENGGUNAKAN NILAI EIGEN DARI MATRIKS PELUANG TRANSISI Yohanes A. R. Langi
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 1, April 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.91 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.1.2011.54

Abstract

Masalah dasar dari pemodelan stokastik dengan proses Markov adalah menentukan deskripsi state yang sesuai, sehingga proses stokastik yang berpadanan akan benar-benar memiliki sifat Markov, yaitu pengetahuan terhadap state saat ini adalah cukup untuk memprediksi perilaku stokastik dari proses di waktu yang akan datang. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan klasifikasi state pada rantai Markov yang dibatasi untuk n = 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk, state 4 terdapat satu state absorbing dan tiga state transient. Untuk batasan nilai terdapat dua state yang transient, dua state yang recurrent, dan membentuk satu kelas ekivalensi, sedangkan untuk batasan nilai terdapat dua state yang transient, dua state yang recurrent, dan termasuk state yang recurrent dalam satu kelas ekivalensi. DETERMINE CLASSIFICATION OF STATE IN MARKOV CHAIN USING EIGEN VALUE FROM TRANTITION PROBABILITY MATRIXABSTRACTBase problem from stochastic modal with Markov process is to determine appropriate state of description, in order that stochastic process corresponding will has truly Markov’s characteristic. Recently, it is adequate for knowledge of state to predict process of behavior stochastic in future. The research is intended to determine classification of state in Markov’s chain that is restriction to 4. The results indicate that for state,for 4. A restriction value will be formed one state transient, two states recurrent and one class of equivalent, while limited one will be formed two states transient, two states recurrent, and including one state recurrent inside one class of equivalent.
SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL Luther Latumakulita; Chriestie E. J. C. Montolalu
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 1, April 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.356 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.1.2011.55

Abstract

Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana meniru cara berpikir seorang pakar dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Ilmu komputer mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk menirukan tindakan manusia. Aktifitas manusia yang ditirukan seperti penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman bahasa alami, dan sebagainya. Sesuai definisi, teknologi kecerdasan buatan dipelajari dalam bidang-bidang seperti Robotika (Robotics), Penglihatan Komputer (Computer Vision), Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing), Pengenalan Pola (Pattern Recognition), Sistem Syaraf Buatan (Artificial Neural System), Pengenalan Suara (Speech Recognition), dan Sistem pakar (Expert System). Sistem pakar terdiri 2 bagian pokok, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan dan lingkungan konsultasi (consultation environment)digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi. Lingkungan pengembangan digunakan oleh ES builder untuk membangun komponen dan memasukan penetahuan kedalam basis pengetahuan. Aplikasi Sistem Pakar ini adalah merupakan paket perangkat lunak yang membahas bagaimana cara untuk mendeteksi penyakit ginjal pada manusia. Sistem pakar pendeteksi penyakit ginjal pada manusia ini terdiri atas 2 bagian yaitu : Lingkungan Konsultasi (Development environment) dan Lingkungan Pengembangan (Consultation environment). Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi system pakar ini Microsoft Visual Studio 6.0 dengan databasenya menggunakan Microsoft Access 2003. sesuai dengan bahasa pemrograman yang digunakan maka interface yang akan ditampilkan dalam memberikan informasi bagi user akan berbentuk visual. EXPERT SYSTEM FOR KIDNEY DISEASE DIAGNOSISABSTRACTExpert System (ES) is an artifial intelligence which aplicate a profesional’s way of think in solving a problem. Artificial intelligence is a computer field which move computer to operate as smart as human brain. This computer science develop software and hardware to act like a human. Human activities which modify such as reasoning, vision, learning, problem solving, natural language, etc. Base on that definition, artificial intelligence technologi were improved in many fields such as Robotics, Computer Vision, Natural Language Processing, Pattern Recognition, Artificial Neural System, Speech Recognition, and Expert System. Expert System consist of two main fields: development environment used as expert system builder in component builder and also knowledge base, and consultation builder used by a person who has not ability in in consultation. Development environment used by ES builder to build component and input knowledge in to the knowledge base. This Expert System Aplication is a software sistem, which improve the aplication to detect kidney disease for human. Expert System detection of kidney disease for human consists of two parts: Development environment and Consultation environment.Programming language, which used to build this Expert System aplication, is Microsoft Visual Studio 6.0 with database Microsoft Access 2003. Base on the language programming used, then the interface, to give the information for user, will be shown in visual.
Peningkatan Produksi Katarantin Melalui Teknik Elisitasi Pada Kultur Agregat Sel Catharanthus roseus Dingse Pandiangan
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.667 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.178

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk optimasi dan peningkatan produksi antikanker katarantin khususnya elisitasi. Tujuan praktisnya adalah untuk mengetahui pertumbuhan kalus agregat sel C. roseus yang diberi elisitor, menemukan kurva tumbuh S. cerevisiae dan bahan elisitor, menemukan kandungan katarantin pada agregat sel dan medium  perlakuan dan menemukan waktu panen perlakuan elisitasi yang menghasilkan  kandungan katarantin yang paling tinggi. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan suatu informasi mengenai peningkatan katarantin yang dihasilkan (diproduksi) secara kultur (in vitro) untuk dimanfaatkan pada penelitian selanjutnya. Tahapan penelitian dilakukan antara lain 1) tahap kultur S. cerevisiae dan persiapan elisitor, 2) tahap kultur agregat sel dengan perlakuan elisitasi, 3). tahap ekstraksi dan isolasinya menggunakan metanol dan diklorometan 4). tahap uji kuantitas dan kualitas katarantin dengan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) yang dihubungkan dengan kromatopak CR-7A Plus. Kurva tumbuh ragi menunjukkan bahwa fase pertumbuhan maksimum terjadi setelah 16 jam inkubasi. Kandungan katarantin sudah terdeteksi pada hari ke-3 dan mengalami penurunan pada hari ke-6 dan ke-9. Pada hari ke-12, kandungan katarantin mencapai jumlah tertinggi di agregat sel dan mengalami penurunan sampai hari ke-24, Kandungan katarantin tertinggi pada medium terjadi pada hari ke- 18 dan selanjutnya mengalami penurunan sampai hari ke-24. Hasil elisitasi menunjukkan adanya peningkatan kandungan katarantin pada semua waktu panen yang dilakukan, baik dalam sel maupun dalam medium. Kandungan katarantin tertinggi setelah elisitasi pada agregat sel adalah sebesar 274,03 µg/g BK dengan persentase peningkatan sebesar 218,86 % pada jam ke-18. Namun dalam medium adalah pada jam ke-72 sebesar 856,75 µg/L dengan persentae peningkatan sebesar 266,13 %. Kata kunci: katarantin, teknik elisitasi     THE ENHANCEMENT OF CATHARANTHINE PRODUCTION BY ELICITATION  TECHNIC ON Catharanthus roseus CELL AGGREGATES ABSTRACT This research aims were to find out the growth respons and catharanhine content  of C. roseus callus elisitor treatment.  Catharanthine content can be produced on each callus after the elisitor treatment, cell aggregates growth pattern, medium that produces the higher catharanthine content. This research is expected to give some information about the increasing of catharanthine content produced through in vitro process which can be used in further research. The steps have been done in this research, They were 1) Callus culture with elisitor treatment step, 2) cell aggregates culture with elisitor treatment step, 3) extraction and isolation step, 4). The step of qualitative and quantitative assay of catharanthine by using HPLC (High Pressure Liquid Chromatography) connected to cromathopac CR-7A Plus. The result of research showed that the growth curva of S. cerevisiae showed that the highest growth occurred after 16 hours incubation. The highest catharanthine content of the cell aggregate occurred at the 12th day  and then decreased up to 24th day. The result of elisitation indicated, the increasing of catharanthine contents at the all collected days has been done, include in cell and medium. The higest catharanthine content after elicitation of cell aggregate was 274,03 µg/g DW with the presentation of increasing about 218,86 % at the 18th hour. On the other hand, medium was 856,75 µg/L with the presentation of increasing about 266,13 % at the 72th hour. Keywords: catharanthine, elicitation technic
KONSTRUKSI FAMILI GRAF HAMPIR PLANAR DENGAN ANGKA PERPOTONGAN TERTENTU Benny Pinontoan
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.065 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.182

Abstract

KONSTRUKSI FAMILI GRAF HAMPIR PLANAR DENGAN ANGKA PERPOTONGAN TERTENTU Benny Pinontoan1) 1) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115ABSTRAK Sebuah graf adalah pasangan himpunan tak kosong simpul dan himpunan sisi. Graf dapat digambar pada bidang dengan atau tanpa perpotongan. Angka perpotongan adalah jumlah perpotongan terkecil di antara semua gambar graf pada bidang. Graf dengan angka perpotongan nol disebut planar. Graf memiliki penerapan penting pada desain Very Large Scale of Integration (VLSI). Sebuah graf dinamakan perpotongan kritis jika penghapusan sebuah sisi manapun menurunkan angka perpotongannya, sedangkan sebuah graf dinamakan hampir planar jika menghapus salah satu sisinya membuat graf yang sisa menjadi planar. Banyak famili graf perpotongan kritis yang dapat dibentuk dari bagian-bagian kecil yang disebut ubin yang diperkenalkan oleh Pinontoan dan Richter (2003). Pada tahun 2010, Bokal memperkenalkan operasi perkalian zip untuk graf. Dalam artikel ini ditunjukkan sebuah konstruksi dengan menggunakan ubin dan perkalian zip yang jika diberikan bilangan bulat k ³ 1, dapat menghasilkan famili tak hingga graf hampir planar dengan angka perpotongan k. Kata kunci: angka perpotongan, ubin graf, graf hampir planar. CONSTRUCTION OF INFINITE FAMILIES OF ALMOST PLANAR GRAPH WITH GIVEN CROSSING NUMBER ABSTRACT A graph is a pair of a non-empty set of vertices and a set of edges. Graphs can be drawn on the plane with or without crossing of its edges. Crossing number of a graph is the minimal number of crossings among all drawings of the graph on the plane. Graphs with crossing number zero are called planar. Crossing number problems find important applications in the design of layout of Very Large Scale of Integration (VLSI). A graph is crossing-critical if deleting of any of its edge decreases its crossing number. A graph is called almost planar if deleting one edge makes the graph planar. Many infinite sequences of crossing-critical graphs can be made up by gluing small pieces, called tiles introduced by Pinontoan and Richter (2003). In 2010, Bokal introduced the operation zip product of graphs. This paper shows a construction by using tiles and zip product, given an integer k ³ 1, to build an infinite family of almost planar graphs having crossing number k. Keywords: Crossing number, tile, almost planar graph.
STUDI KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN LOGAM BAJA P.25 dan S.25 DENGAN METODE NEWTON Jan Ady
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.193

Abstract

STUDI KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN LOGAM BAJAP.25 dan S.25 DENGAN METODE NEWTON Jan Ady1) 1) Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya Jan_ady@yahoo.com ABSTRAK Telah dilakukan studi tentang sifat mekanik logam baja jenis polos P.25 dan ulir S.25  dengan metode Newton. Uji kekuatan tarik dilakukan dengan mengukur tegangan-regangan menggunakan Autograph sedangkan uji kekerasan dilakukan dengan pengukuran Hardness Vickers Tester. Nilai modulus elastisitas baja S. 25 adalah 54,80 Kg/mm2 dan 31,78 Kg/mm2 untuk baja P.25. Rata-rata nilai kekerasan adalah 227,2 kgf/mm2 untuk baja S.25 dan 195,6 kgf/mm2 untuk baja P.25.  Hasil ini menunjukkan bahwa logam baja S.25 memiliki kekuatan tarik dan kekerasan yang relatif lebih baik dari pada logam baja P.25, sesuai demgan pengukuran dan perhitungan menggunakan metode Newton. Kata Kunci: Baja P.25 and S.25,  kekerasan, kuat tarik,  metode Newton   STUDY ON THE TENSILE STRENGTH AND HARDNESS OF STEEL TYPE P.25 AND S.25 USING NEWTONIAN METHOD ABSTRACT The mechanical properties of steel P.25 (smooth type) and S.25 (screwed type) was studied using Newtonian method.  The tensile strength was evaluated by measuring the stress-strain using autograph, whereas the hardness was measured by Hardness Vickers Tester.  The modulus elasticity was 54,80 Kg/mm2 for steel S.25 and 31,78 Kg/mm2 for steel P.25.  The average hardness was 227,2 kgf/mm2 for steel S.25 and 195,6 kgf/mm2 for steelP.25.  These results indicated that the tensile strength and hardness of steel S.25 were relatively better than steel P.25, based on the measurement and calculation using Newtonian method. Keywords :  Steel P.25 and S.25, Newtonian, Hardness, Tensile strength, Newtonian method
PERBANDINGAN AKTIVITAS HARIAN DUA KELOMPOK MONYET HITAM SULAWESI (Macaca nigra) DI CAGAR ALAM TANGKOKO-BATUANGUS, SULAWESI UTARA Deidy Katili; Saroyo Saroyo
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.585 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.201

Abstract

PERBANDINGAN AKTIVITAS HARIAN DUA KELOMPOK MONYET HITAM SULAWESI (Macaca nigra) DI CAGAR ALAM TANGKOKO-BATUANGUS, SULAWESI UTARA Deidy Katili 1) dan Saroyo 1) 1)Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi, Jl. Kampus UNSRAT Manado 95115; e-mail: saroyos@yahoo.com   ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang perbandingan aktivitas harian dua kelompok monyet hitam Sulawesi (Macaca nigra) di Cagar Alam Tangkoko-Batuangus, Sulawesi Utara dengan tujuan untuk menganalisis perbedaan frekuensi aktivitas harian pada kondisi habitat yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Desember 2009 pada dua kelompok Macaca nigra terhabituasi, yaitu kelompok Rambo I (KRI) dan kelompok Rambo II (KRII). KRI lebih banyak menempati hutan primer, sedangkan KRII lebih banyak menempati hutan sekunder dan semak belukar. Aktivitas harian dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu makan (feeding), mencari makan (foraging), berpindah (moving), istirahat (resting), dan sosial (social). Data aktivitas harian diambil dengan menggunakan metode focal animal sampling dengan interval 2 menit dari jam 06.00 sampai jam 18.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki frekuensi aktivitas yang berbeda tetapi hasil uji Chi-Square menunjukkan frekuensi aktivitas makan kedua kelompok tersebut tidak berbeda nyata. Aktivitas terbanyak yang dilakukan oleh kedua kelompok tersebut adalah makan. Kata kunci: aktivitas harian, cagar alam Tangkoko-Batuangus, Macaca nigra,     COMPARISON OF DAILY ACTIVITIES BETWEEN TWO GROUPS OF SULAWESI-CRESTED-BLACK-MACAQUES (Macaca nigra) AT TANGKOKO-BATUANGUS NATURE RESERVE, NORTH SULAWESI ABSTRACTThe comparison of daily activities between two groups of Sulawesi-crested-black-macaques (Macaca nigra) was studied at Tangkoko-Batuangus Nature Reserve, North Sulawesi. This study aimed to analyze the different of daily activities frequency in the different habitat condition. This research was conducted on two habituated group in January to December 2009.  The first group was Rambi I that was accupied in the primary forest and the second group was  that was occupied in the secondary forest as well as in the shurb.  The daily activities were grouped into 5 classes, i.e. feeding, foraging, moving, resting, and social. Daily activity data were collected using focal-animal- sampling from 06.00 a.m. to 06.00 p.m with 2 minutes interval.  The results showed the different frequency of daily activities between the groups, however, the differences were not significant based on Chi-Square test.  The highest frequency of daily activity was feeding. Keywords: daily activities, Tangkoko-Batuangus Nature Reserve, Macaca nigra
KONSENTRASI KLOROFIL DAUN SEBAGAI INDIKATOR KEKURANGAN AIR PADA TANAMAN Ai Nio Song; Yunia Banyo
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.967 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.202

Abstract

KONSENTRASI KLOROFIL DAUN SEBAGAI INDIKATOR KEKURANGAN AIR PADA TANAMAN Nio Song Ai1) dan Yunia Banyo1) 1)Program Studi Biologi FMIPA Universitas SamRatulangi Manado, 95115;email: nio_ai@yahoo.com ABSTRAK Kekurangan air mempengaruhi semua aspek pertumbuhan tanaman, yang meliputi proses fisiologi, biokimia, anatomi dan morfologi. Salah satu respons fisiologis tanaman terhadap kekurangan air adalah penurunan konsentrasi klorofil daun yang dapat disebabkan oleh pembentukan klorofil dihambat, penurunan enzim rubisco, dan terhambatnya penyerapan unsur hara, terutama nitrogen dan magnesium yang berperan penting dalam sintesis klorofil. Kandungan klorofil daun dapat dipakai sebagai indikator yang terpercaya untuk mengevaluasi ketidakseimbangan metabolisme antara fotosintesis dan hasil produksi pada saat kekurangan air. Kata kunci: cekaman, fotosintesis, respons fisiologi     THE CONCENTRATION OF LEAF CHLOROPHYLL AS WATER-DEFICIT INDICATOR IN PLANTS ABSTRACT Water deficit influences all aspects of plant growth including physiological, biochemical, anatomical and morphological processes. One of plant physiological responses to water deficit is the decrease of leaf-chlorophyll concentration because the chlorophyll synthesis is inhibited, the rubisco enzyme was reduced and the absorption of nutrients, especially nitrogen and magnesium that are required for chlorophyll synthesis, was inhibited. The concentration of leaf chlorophyll is able to be used as reliable indicator for evaluating unbalanced metabolism between photosynthesis and plant production under water deficit. Keywords: stress, photosynthesis, physiological response
ADSORPSI ASETON PADA ARANG AKTIF BIJI ASAM JAWA Audy D Wuntu; Vanda S Kamu
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.656 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.203

Abstract

ADSORPSI ASETON PADA ARANG AKTIF BIJI ASAM JAWA Audy D. Wuntu1) dan Vanda S. Kamu1); e-mail: untudenny@yahoo.com1)Program Studi Kimia FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115 ABSTRAK Telah diteliti adsorpsi aseton pada arang aktif yang dibuat dari biji asam jawa (Tamarindus indica) yang diaktivasi dengan NaCl. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter adsorpsi, yaitu kapasitas dan energi adsorpsi. Parameter tersebut dihitung dari persamaan regresi linear yang diperoleh dari data adsorpsi aseton pada arang aktif dalam sistem tertutup yang dianalisis menggunakan model isotherm adsorpsi Dubinin-Raduskevich. Sebagai pembanding, prosedur yang sama diterapkan pada  arang aktif komersil yang terbuat dari tempurung kelapa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi aseton pada arang aktif yang dibuat dari biji asam jawa (6,85x10-2 cm3/g) lebih rendah dari kapasitas adsorpsi aseton pada arang aktif komersil (8,98x10-2 cm-3/g). Kecenderungan yang sama teramati juga pada nil;ai energy adsorpsi, yaitu 7,69 kJ/mol pada arang aktif biji asam jawa dan 8,08 kJ/mol pada arang aktif komersil. Untuk meningkatkan kualitas arang aktif biji asam jawa, perlu dilakukan perbaikan dalam proses pembuatan arang aktif preparasi. Kata kunci: adsorpsi, asam jawa, karbon aktif   ACETONE ADSORPTION ON TAMARIND SEED ACTIVATED CARBON ABSTRACT The adsorption of acetone on activated carbon prepared from tamarind (Tamarindus indica) seed activated with NaCl was investigated. The investigation was aimed to calculate the adsorption parameters which were adsorption capacity and energy of acetone on the adsorbent. The parameters were calculated using linear regression equation derived from data of acetone adsorption on the activated carbon in a closed system which was analyzed using Dubinin-Raduskevich adsorption isotherm model. As a comparison, the same procedure was performed on commercial coconut shell activated carbon. The results showed that the adsorption capacity of acetone on tamarind seed activated carbon (6.85x10-2 cm3/g) was lower than that on commercial one (8.98x10-2 cm3/g). The similar trend was observed in the adsorption energy values which were 7.69 kJ/mol on tamarind seed activated carbon and 8.08 kJ/mol on commercial activated carbon. It was suggested that the preparation of tamarind seed to produce activated carbon should be improved. Keywords : adsorption, tamarind, activated carbon
PENGELOMPOKKAN DATA WAJAH MENGGUNAKAN METODE AGGLOMERATIVE CLUSTERING DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA Altien J Rindengan; Deiby Tineke Salaki
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.102 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.204

Abstract

PENGELOMPOKKAN DATA WAJAH MENGGUNAKAN METODE AGGLOMERATIVE CLUSTERING DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA Altien J. Rindengan1) dan Deiby Tineke Salaki1) 1)Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado 95115 ABSTRAK Pada penelitian ini dilakukan analisis pengelompokkan data wajah dengan analisis komponen utama untuk mengambil beberapa akar ciri yang cukup mewakili data tersebut dan pengelompokkannya menggunakan metode agglomerative clustering. Dengan menggunakan program Matlab, data wajah yang terdiri dari 6 orang dengan 10 image dapat dikelompokkan sesuai data aslinya.  Pengelompokkannya cukup menggunakan 3 akar ciri pada selang 68 %. Kata kunci: agglomerative clustering, analisis komponen utama, data wajah  FACE DATA CLUSTERING USING AGGLOMERATIVE CLUSTERING METHODS WITH PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ABSTRACT In this research, face data is grouped using principal component analysis by getting some of its eigenvalues which are representative enough to describe the data and then by using agglomerative clustering the data is clustered.  By running the Matlab program, face data which is consist of 6 people with 10 images can be clustered to fit the original data.  The clustering is enough using 3 eigenvalues with 68 % of interval. Keywords: agglomerative clustering, principal component analysis, face data

Page 3 of 31 | Total Record : 309