cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@umm.ac.id
Editorial Address
Universitas Muhammadiyah Malang Kampus II Jalan Bendungan Sutami 188A Kota Malang Postal Code: 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keperawatan
ISSN : 20863071     EISSN : 24430900     DOI : 10.22219/jk
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan is a peer-reviewed journal published by School of Nursing at the Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang (UMM), which is focusing on several issues in nursing field. The first volume was published on 2010, and it is published twice a year, issued on January and July.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2014): Januari" : 13 Documents clear
Petunjuk Penulisan, Mitra Bestari, Indeks, Formulir Berlangganan (Jurnal Keperawatan, Vol.5, No.1, Januari 2014) Penulisan, Petunjuk
Jurnal Keperawatan Vol 5, No 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.045 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1854

Abstract

Petunjuk Penulisan, Mitra Bestari, Indeks, Formulir Berlangganan (Jurnal Keperawatan, Vol.5, No.1, Januari 2014)
PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS Septyasih, Rossyana; Prastiwi, Swito; Setyono, Djoko
Jurnal Keperawatan Vol 5, No 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.142 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1859

Abstract

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS (The Effect of Play Approach with Social Interaction Ability of Autism Children)Rossyana Septyasih1, Swito Prastiwi2, Djoko Setyono31,2 & 3Politeknik Kesehatan Kemenkes MalangJalan besar Ijen No.77C Malange-mail. 1)  hermawan.rossyana@gmail.comABSTRAKAutisme merupakan kelainan genetik yang polimorfis. Adapun beberapa gangguannya adalah dalam bidang bicara, bahasa, komunikasi, interaksi social, sensoris, pola bermain, perilaku, serta emosi. Prevalensinya dari tahun ke tahun penderita autism mengalami peningkatan yang dratis. Telah dikaji pendekatan bermain secara personal mampu meningkatkan kemampuan interaksi social anak autis. Perlu dikaji pendekatan bermain menggunakan teman sebaya untuk meningkatkan kemampuan interaksi social. Penelitian menggunakan desain Pre  eksperimen. Populasi semua  Anak Autis yang berusia 2 tahun sampai 6 tahun di Pusat Terapi Terpadu  A Plus Malang, sampel diambil total sampling sejumlah 10 orang anak. Pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi untuk mengkaji perilaku interaksi social anak autis, data yang terkumpul dianalisa dengan analisa deskriptif dan uji Rank Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan untuk hubungan timbale balik p value 0,045, alpha 0,05 berarti terdapat perbedaan hubungan timbale balik sebelum dan setelah dilakukan pendekatan bermain dan untuk kualitas hubungan p value 0,108. Alpha 0,05, berarti tidak terdapat perbedaan kualitas hubungan sebelum dan sesudah dilakukan pendekatan bermain. Total interaksi social anak autis sebelum dan setelah dilakukan pendekatan bermain p value 0,001 , Alpha 0,05 berarti pendekatan bermain berpengaruh terhadap kemampuan interaksi social anak autis. Penelitian menyarankan bagi lembagapendidikan autis untuk menggunakan pendekatan bermain sebagai metode mengembangkan kompetensi interaksi social anak autis dengan melibatkan keluarga dan teman sebaya. Kata Kunci: Pendekatan bermain, interaksi social, anak autis.ABSTRACTAutism is a genetic disorder that polymorphic. children with autism have some disturbances in the areas of speech, language, communication, social interaction, sensory, play patterns, behavior, and emotion. Prevalence from year to year with autism has increased dramatically. It has been studied in a personal approach to playing to increase social interaction skills of autistic children. Needs to be studied approach play using peers to improve social interaction. Research using Pre experimental designs. Population all Autistic Children aged 2 years to 6 years at the Center for Integrated Therapy A Plus Malang, total sample, sampling some 10 children. Data collection by questionnaire and observation to examine the behavior of social interaction of children with autism, collected data wereanalyzed with descriptive analysis and Wilcoxon Rank test. The results obtained for the interrelationships p value 0,045 < Alpha 0,05 means there is a reciprocal relationship before and after play andapproaches to relationship quality p value 0,108 > Alpha 0,05, meaning there is no difference in the quality of relationships before and after approach play. Total social interaction of children with autism before and after approach play p value 0,001 < Alpha 0,05 means approach to playing effect on social interaction skills of autistic childesn. Research suggests for autism sducation institutions to use the approach as a method to develop competencies play social interaction of children with autism by involving family and peers. Keywords: approach play, social interaction, children with autism,
Stimulasi Pengajaran Dengan Media Gambar Terhadap Prestasi Belajar Anak Retardasi Mental Sumiatin, Titik
Jurnal Keperawatan Vol 5, No 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.768 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1864

Abstract

Stimulasi Pengajaran Dengan Media Gambar Terhadap  Prestasi Belajar Anak  Retardasi  Mental (Teaching Stimulation by Using Picture Media with Learning Achievement of Mental Retardation Children)Titik SumiatinPoltekkes Kemenkes Surabaya Prodi Keperawatan TubanJl. Dr.Wahidin S.H No. 2 Tuban, 62314e-mail : bojoneahsan@yahoo.comABSTRAKRetardasi mental ringan dengan IQ 50-70 memiliki keterbatasan dalam berbagai hal, sehingga memerlukan stimulasi yang tepat untuk meningkatkan daya tangkap dan daya abstraksinya di sekolah agar mudah menerima pelajaran. Stimulasi pengajaran dengan media gambar merupakan salah satu cara untuk menstimulasi daya abstraksi anak dengan retardasi mental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stimulasi pengajaran media gambar terhadap prestasi belajar anak dengan retardasi mental. Desain yang digunakan adalah quasy experimental pretestposttest dengan kelompok kontrol. Populasi adalah murid SDLBN/C (debil) usia sekolah (6-12 tahun) Kabupaten Tuban yang berjumlah 21 anak, dengan besar sampel seluruh populasi (total sampling). Analisa data menggunakan uji t berpasangan dan uji t 2 sampel bebas (untuk data normal) dan uji wilcoxon dan mannwhitney (untuk data tidak normal). Sebelum dilakukan penelitian didapatkan 100% responden mempunyai prestasi yang kurang baik pada kelompok perlakuan maupun kontrol. Setelah diberikan stimulasi pengajaran media gambar didapatkan 70% responden mempunyai prestasi baik dan 30% cukup. Dari hasil uji t Test dengan tingkat kepercayaan 5% didapatkan harga p=0,001, berarti ada pengaruh stimulasi pengajaran media gambar terhadap prestasi belajar. Perlu adanya kerjasama antar guru, orang tua dan anak dalam mengevaluasi prestasi belajar anak dan meningkatkan stimulasi melalui berbagai modifikasi metode dan media pengajaran sehingga dapat lebih meningkatkan hasil prestasi belajar anak menjadi lebih baik lagi.Kata kunci : Retardasi Mental, Mampu didik, Stimulasi pengajaran Media gambar, Prestasi belajarABSTRACTMild mental retardation with IQ 50-70 has many limitation, so  it needs an exact stimulation to increase acception and abstraction to understand lessons at school. Teaching stimulation by picture is one of way to stimulate abstraction for mental retardation. The goal of this research is to know the effect of teaching stimulation by picture to learning achievement in mental retardation. The research uses quasy experimental design pretestposttest with control group. The population is the student of SDLBN/C (debil) age (6-12 years old) in Tuban regency amount 20 students become all sample population. Data analysis uses t test (for significant data), wilcoxon and Mannwhitney test (for nonsignificant data). Before doing the research gotten 100% respondent have not good achievement in both, treatment group and control group. After giving teaching stimulation by picture it is known that 70% respondent have good achievement and 30% medium. By t test and degree of trust 5% is gotten significant amount 0,001, it means result < 0,05 so it proves that there is an effect of teaching stimulation by picture to learning achievement. Necessary to have team work between teacher, parents and children in evaluating learning achievement and increasing stimulation through modification methods and media, in order to be more increasing learning achievement.Key word : mental retardation, debil, teaching stimulation by picture, learning achievement
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA KANKER SERVIKS PALIATIF ., Misgiyanto; Susilawati, Dwi
Jurnal Keperawatan Vol 5, No 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.587 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1855

Abstract

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA KANKER SERVIKS PALIATIF (The Correlation between Family Support with The Level of Anxiety of Patients with Palliative Cervical Cancer )Misgiyanto1 & Dwi Susilawati21Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro e-mail: 1)misgi_y@yahoo.co.id)2Staf Pengajar Departemen Keperawatan Maternitas Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro e-mail: 2)suziebima@gmail.com)ABSTRAKKanker serviks adalah kanker yang menyerang uterus yaitu bagian serviks uterus atau leher rahim, merupakan penyakit keganasan yang paling banyak ditemukan pada perempuan. Di Indonesia prevalensi kanker serviks 4,3 per 1000 penduduk. Prevalensi tertinggi di Yogyakarta 9,6 per 1000 penduduk. Angka harapan kesembuhan penderita kanker serviks stadium paliatif adalah kecil, penderita sering mengalami penderitaan fisik dan psikososial sehingga menimbulkan kecemasan. Penderita kanker serviks memerlukan dukungan keluarga. Bentuk dukungan keluarga berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan materi dan dukungan informasi. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan penderita kanker serviks. Desain: penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan crossectional. Data diperoleh dengan cara responden mengisi kuesioner. Sampel penelitian yaitu penderita kanker serviks paliatif di Poliklinik Penyakit Kandungan dan IRNA (Anggrek I) RSUP Dr Sardjito dan memenuhi kriteria inklusi. Data hubungan dianalisis dengan menggunakan Gamma Corelation. Hasil: terdapat hubungan yang kuat antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan penderita kanker serviks paliatif (r) -1,000. Saran: perawat senantiasa meningkatkan pelayanan kepada penderita kanker serviks dengan memperhatikan kebutuhan bio-psiko-sosio dan spiritual melalui pendidikan kesehatan dan konseling kepada penderita maupun keluarga.Kata kunci: dukungan keluarga, tingkat kecemasan, kanker serviks.ABSTRACTCervical cancer attacks the part of uterus or cervix which is the most common cancer in women. In Indonesia, cervical carcinoma prevalence is 4.3 per citizen. Moreover, the highest prevalence in Yogyakarta is approximately 9.6 per citizen. Life expectation rate of cervical cancer in palliative stadium is low since patient usually suffers from physical and psychosocial disruption so it would be an anxiety for patien. Family support is needed for patient. Family support such as emotional, appraisal, material and information support is required for cervical cancer patient. Objective: To conduct correlation between family support and level of anxiety in cervical cancer patient. Design: This was correlation descriptive research with cross sectional design. Data were obtained by respondent which occupy questionnaire. Sample were cervical carcinoma patient in palliative stadium in Polyclinic of Obstetric & Gynecology and Patient Room I of CDS Ward (Anggrek I) which fulfill inclusion criteria. Data were analyzed by Gamma Correlation. Result : The result showed that there was significant correlation between family support and anxiety level of cervical cancer patient in palliative stadium (r) -1,000. Suggest : Nurse should increase their caring and occupy attention in order to fulfill cervical cancer patient’s bio-psycho-sosio and spiritual needs through health education and patient/family counseling.Keyword : Family support, anxiety level, cervical cancers
Pengaruh Pendidikan Ibu UNTUK MENGATASI Kematian Bayi di Asia Tenggara Ika Wardojo, Sri Sunaringsih
Jurnal Keperawatan Vol 5, No 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.79 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1860

Abstract

Pengaruh Pendidikan Ibu UNTUK MENGATASI Kematian Bayi di Asia Tenggara(The Effect of Mother Education to Reduce Infant Mortality in South East Asia)Sri Sunaringsih Ika WardojoProgram Study Ilmu Keperawatan, Fakutas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malange-mail. srisunaringsihika@gmail.comABSTRAKSEAWHO yang terdiri dari 11 negara-negara berkembang , seperti Bangladesh , Bhutan , Korea Utara , India , Indonesia , Maladewa , Myanmar , Nepal , Sri Lanka , Thailand dan Timor Leste , memiliki masalah kesehatan masyarakat yang sama masalah sehubungan dengan tingginya angka kematian bayi di wilayah ini , dan sudah terjadi selama sepuluh tahun terakhir. Bagaimanapun ibu memainkan peran ganda dalam keluarga yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan semua anggota keluarga, termasuk anak-anak. Namun, pendidikan ibu dianggap salah satu kemungkinan kendala utama untuk promosi kesehatan bangsa , yang mempengaruhi peningkatan prevalensi kematian bayi di wilayah tersebut. Mendukung pernyataan tersebut, Commision on The Social Determinants of Health ( 2008) mengatakan pendidikan ibu diasumsikan menjadi salah satu penentu sosial utama masalah kesehatan anak . Berdasarkan hasil review artikel dari 25 artikel dan 3 literatur umum, itu  diketehui bahwa ketidaksetaraan pendidikan perempuan , yang terjadi di sebagian besar negara-negara Asia Tenggara , telah secara signifikan mempengaruhi masalah kesehatan bayi di wilayah ini , karena menjadi penghalang utama bagi ibu untuk memperbarui informasi tentang pengetahuan kesehatan anak, kurang diberdayakan untuk otonomi keuangan , kurang pengambilan keputusan kekuasaan, dan akses dan kontrol atas sumber daya dalam rumah tangga , di mana aspek-aspek secara signifikan berkontribusi terhadap kurang kelangsungan hidup anak dalam keluarga. Oleh karena itu, untuk menutup kesenjangan pendidikan perempuan di negara-negara Asia Tenggara akan menjadi program yang sangat berguna karena tidak hanya untuk mengurangi angka kematian bayi di wilayah ini , tetapi juga meningkatkan kualitas kesehatan penduduk secara umum.Kata kunci: Pendidikan ibu, kematian bayi, South East Asia RegionABSTRACTSEAWHO which comprises of 11 developing countries , such as Bangladesh, Bhutan, North Korea, India, Indonesia, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand and Timor Leste, has similar public health issue regarding to the high  infant mortality rate in this region, and it happened over the last ten years .  However, mothers play multiple roles in the family that affect health and well being of all family members, including children. However, maternal education assumed to be one possibilities of the primary obstacles to the promotion of the nation’s health, which escalated the prevalence of infant mortality in those region. Supporting with that statement, Commision on The Social Determinants of Health (2008) said maternal education assumed to be one of the major social determinant of child health problems. Based on narrative review from 25 articles and 3 grey literature, it was knowen that  inequality of women education, which occurred in most of South East Asian countries, has significantly influenced the infant health problem in this region, since it became major barrier for mothers to update information about child health knowledge, less empowered to the financial autonomy, less decision making power, and access and control over resources within household, in which those aspects significantly contributes to the less child survival within family. Therefore, closing the gap of women education in South East Asian countries will be a useful program not only reducing infant mortality in this region, but also increasing quality of population health. Keyword: Maternal education, infant mortality, South East Asian Region
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KELULUSAN UJIAN TAHAP III PADA MAHASISWA PROGRAM KHUSUS DIPLOMA III KEBIDANAN ., Sumiatun
Jurnal Keperawatan Vol 5, No 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.082 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1861

Abstract

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KELULUSAN UJIAN TAHAP III PADA MAHASISWA PROGRAM KHUSUS DIPLOMA III KEBIDANAN (The Correlation of Anxiety Level with The 3rd Examination Graduation of the Student of Special Program in Diploma III Midwifery)SumiatunProdi D-III Kebidanan STIKES Maharani MalangJln. Simpang Candi Panggung No.122 Malange-mail. informasi@stikesmaharani.ac.idABSTRAKBidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam memantu menurunkan angka kematian ibu dan anak. Untuk menjalankan peran tersebut maka bidan harus profesional dalam arti bidan dituntut kompeten baik pengetahuan, sikap maupun keterampilannya. Evaluasi kompetensi di pendidikan Diploma III Kebidanan dilakukan setiap akhir semester genap dimana mahasiswa telah menyelesaikan teori dan praktik laboratorium dari materi yang akan diujikan, yaitu dilaksanakannya ujian tahap I, II dan III. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kelulusan UHAP III pada mahasiswa Program Khusus Diploma III Kebidanan Di Jombang Jurusan Kebidanan Poltekkes Depkes Malang. Desain penelitian analitic corelational dengan sasaran penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Khusus Diploma III Kebidanan Di Jombang Jurusan Kebidanan Poltekkes Depkes Malang sejumlah 40 mahasiswa dengan total sampling. Instrumen kecemasan peneliti menggunakan skala SAS (Self Rating Anxiety Scale) dari William .W. K Zung dan untuk kelulusan diperoleh dari hasil ujian mahasiswa. Data dianalisis menggunakan uji  Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kelulusan UHAP III dengan hasil t hitung 0,0531 > t tabel 0,0231 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan kelulusan UHAP III. Dalam artian mahasiswa yang mempunyai tingkat kecemasan yang lebih tinggi misalnya belum tentu mahasiswa tersebut tidak lulus, demikian juga sebaliknya mahasiswa yang mempunyai kecemasan tingkat yang lebih rendah belum tentu juga lulus ujian. Kata Kunci : Tingkat kecemasan, Ujian Tahap IIIABSTRACTMidwives is one of the health workers who have a significant role in helps lowering maternal and child mortality. To run the role midwives should be professionally competent midwives are required in the sense of either knowledge, attitudes and skills. Evaluation of competence in Education Diploma III of Obstetrics conducted every even-numbered end of the semester in which the student has completed the theory and laboratory practice of the material to be examined, namely the performance of the test phase I, II and III. The purpose of the research is to find out the relationship with the level of anxiety on students ? graduation UHAP III Special Program Diploma III Obstetrics Midwifery Programs in Jombang Health Polytechnic of Malang . Design research targeting corelational analitic is a whole Special Program Diploma III Obstetrics Midwifery Programs in Jombang Health Polytechnic of Malang stage of 40 students with a total of sampling. Researchers use anxiety scale instrument SAS (Self Anxiety Rating Scale) from William.W. K Zung depressive and for graduation examination results obtained from students. The Data were analyzed using the Spearman rank test. Results of the study showed no relationship between levels of anxiety with graduation UHAP III with results thitung 0,0531 > ttable 0,0231 which means there is a significant relationship between anxiety level with graduation UHAP III. In terms of students who have a higher level of anxiety for example is not necessarily the student does not pass, and vice versa students who had lower levels of anxiety have also passed the examination.Keywords: Degree of Anxiety, Phase III Exam.
COVER JURNAL KEPERAWATAN. VOL. 5, NO.1, JANUARI 2014 Jurnal Keperawatan, Cover
Jurnal Keperawatan Vol 5, No 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2337.317 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1851

Abstract

Cover Jurnal Keperawatan. Vol. 5, No.1, Januari 2014
ENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI BERHUBUNGAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA UNTUK MENGHINDARI SEKS BEBAS ., Muflih
Jurnal Keperawatan Vol 5, No 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.903 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1857

Abstract

ENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI BERHUBUNGAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA UNTUK MENGHINDARI SEKS BEBAS(Reproduction Health Knowledge Related to Teen Self Confidence To Avoid Free Sex)MuflihDosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan FIKES UNRIYOJl. Raya Tajem Km 1,5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakartae-mail. muflih1986@gmail.com / 085648058098ABSTRAKKesehatan reproduksi remaja di kota-kota besar, seperti di Kota Yogyakarta, berperan besar dalam kesehatan reproduksi nasional. Teori Pender?s Health Promotion Model (HPM) oleh Pender, Murdaugh, dan Parsons (2002) memberikan penjelasan bahwa pengetahuan yang berasal dari pengalaman seseorang akan mempengaruhi proses kognitif dalam mempertimbangkan keputusan untuk melakukan sebuah tindakan kesehatan. Penelitian ini bersifat analisis korelasi dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diberikan kepada remaja siswa SMAN se-Kotamadya Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 sejumlah 131 siswa pada bulan Mei 2013. Teknik Stratified Proportional Random Sampling digunakan dalam memilih responden. Uji statistik chi square digunakan sebagai uji hipotesis. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan remaja sebesar 51,1% dalam kategori tinggi, dan kepercayaan diri remaja sebesar 38,2% dalam kategori tinggi, tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan pengetahuan kesehatan reproduksi, ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kepercayaan diri, ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan kepercayaan diri untuk menghindari seks bebas. (p value = 0,067; 0,000; 0,021, á = 0,05). Pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi oleh UKS di sekolah perlu ditingkatkan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan diri remaja. Kata kunci :Remaja, pengetahuan, kepercayaan diri, seks bebasABSTRACTAdolescent reproductive health in major cities, such as in the city of Yogyakarta, a major role in the national reproductive health. Theory of Pender?s Health Promotion Model (HPM) by Pender, Murdaugh, and Parsons (2002) explains that the knowledge derived from the experience of one will affect the cognitive process in considering the decision to perform a medical act. This study is cross-sectional correlation analysis approach. This study used a questionnaire given to teenage high school students as Yogyakarta Municipality school year 2012/2013 a number of 131 students in May 2013. Proportional Stratified Random Sampling techniques used in selecting respondents. Chi-square statistical test is used as a test of the hypothesis. The results showed that the level of knowledge of adolescents 51.1% in the high category, and adolescent self-efficacy of 38.2% in the high category, there was no significant association between the sexes with knowledge of reproductive health, there is a significant association between the sexes with self-efficacy, there is a significant association between reproductive health knowledge with self-efficacy to avoid casual sex. (p value = 0.067; 0,000; 0.021, á = 0,05). By the implementation of reproductive health education in schools needs to be improved by UKS as an effort to increase knowledge, so as to increase the self-efficacy of youth.Keywords: Adolescent, Knowledge, Self-Efficacy, Free Sex
ANALISIS PERILAKU CARING PERAWAT PELAKSANA ., Sunardi
Jurnal Keperawatan Vol 5, No 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.484 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1862

Abstract

ANALISIS PERILAKU CARING PERAWAT PELAKSANA (Caring Behavior Analysis of Associate Nurses)SunardiProgram Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang  Malang 65145, Indonesiae-mail. sunardinadhif@yahoo.co.idABSTRAKPerilaku  caring  perawat menjadi inti dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Perawat sering mendapat kritikan terjadinya perilaku yang masih belum dekat dengan pasien, kurang responsive terhadap permasalahan pasien dan berbagai stikma negative lainnya. Peneliti ingin mengetahui bagaimana level perilaku caring perawat pelaksana di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan deskripif  kuantitatif. Pengukuran perilaku caring dengan observasi sistematik terhadap 77 perawat pelaksana, diambil secara propotional simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan level perilaku caring perawat pelaksana RSWH sebesar 83.6%. Rekomendasi pada peneliti lain sebaiknya melakukan evaluasi apakah level caring yang sudah dicapai sudah menggambarkan karakter caring perawat. Penelitian selanjutnya harus mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku caring sebagai bahan melakukan perbaikan terhadap perilaku caring perawat. Kata kunci : Perilaku caring perawatABSTRACTCaring behavior of nursing was nuclear care to patient. Nurse always get critical as negative sticma was not caring to patient and not responsive with problem patient. Resercher would knew level of caring nursing in hospital. Desain thos research was descriptive quantitative. Level of caring parameter with obsevasi systematic to 77 nursing that got propotional simple random sampling. Result thos research level caring nurse in RSWH was 83,6%. Outcome to researcher was real behavior of nursing. Reseacher must indentify of factor related to caring behavior as recomeded improve service in hospital. Key words:  Caring behavior of nursing
HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DENGAN PERAN SERTA IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI SENAM HAMIL Hidayah, Ridhoyanti; Andarini, Sri; Anjaswarni, Tri
Jurnal Keperawatan Vol 5, No 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.695 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1858

Abstract

HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL  DENGAN PERAN SERTA IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI SENAM HAMIL (The Correlation between Internal Factors with The Participation of Pregnant Woman in Following Pregnant Gym)Ridhoyanti Hidayah1 , Sri Andarini2, Tri Anjaswarni31 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas BrawijayaJl. Veteran Malang 65145, Jawa Timur – Indonesiae-mail : ridhoyanti.fk@ub.ac.id 2Pendidikan kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas BrawijayaJl. Veteran Malang 65145, Jawa Timur – Indonesia3Program Studi Ilmu Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes MalangJl. Besar Ijen, 77C MalangABSTRAKSenam hamil merupakan salah satu perawatan prenatal yang membantu ibu hamil menuju suatu persalinan yang normal. Salah satu faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam mengikuti senam hamil adalah faktor internal yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan motivasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor internal dengan peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil di Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda Malang. Penelitian ini menggunakan desain studi korelasional melalui pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 36 responden dan dipilih dengan tehnik purposive sampling. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah faktor internal dan  peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi dokumentasi. Pada hasil analisis secara univariat didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu yang tidak mengikuti senam hamil lebih baik daripada ibu yang mengikuti senam hamil, namun sikap dan motivasi ibu yang mengikuti senam hamil lebih baik daripada ibu yang tidak mengikuti senam hamil. Pada hasil analisis secara bivariat dengan Kai Kuadrat dengan selang kepercayaan 95% didapatkan hasil bahwa p value > á, artinya Ho gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan masing-masing subvariabel pengetahuan, sikap dan motivasi dengan peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil. Pada hasil analisis secara multivariat dengan Regresi Berganda dengan selang kepercayaan 95% didapatkan hasil bahwa p value > á, artinya Ho gagal ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan faktor internal (pengetahuan, sikap, dan motivasi) dengan peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil. Kata Kunci : Faktor Internal, Peran Serta, Senam HamilABSTRACTPregnancy exercise is a prenatal care which can help woman pregnant lead to normal born. The factor that influence the participation of pregnant woman to join pregnancy exercise is knowledge, attitude, and motivation. This research is conducted to know the correlation of internal factor with the participation of pregnant woman for joining pregnancy exercise in maternity hospital Mutiara Bunda Malang. This research design uses correlation study through cross sectional approach. Sample consists of 36 respondents and selected through purposive sampling technique. The measured variabel in this research is internal factor and the participation of pregnant woman for joining pregnancy exercise. Data collecting is done by questionnaire and documentation observation. In the analysis result for univariate shows that knowledge of pregnant woman who not join pregnancy exercise is better than pregnant woman who join pregnancy exercise, but the attitude and motivation of  pregnant woman who join pregnancy exercise is better that pregnant woman who not join pregnancy exercise. In the analysis result for bivariate by using Chi-Square with the confidence level of 95%, shows that p value > á, it means that Ho is failed to refused. It means that there is no correlation of each sub variable knowledge, attitude and motivation with the participation of pregnant woman for joining pregnancy exercise. In the analysis result for multivariate by using Multiple Regression with confidence level of 95%, shows that p value > á, it means that Ho is failed to refused. It means that there is no correlation of internal factor (knowledge, attitude and motivation) with the participation of pregnant woman for joining pregnancy exercise.   Keywords : Internal Factor, Participation, Pregnancy Exercise

Page 1 of 2 | Total Record : 13