cover
Contact Name
Sri Hariyani
Contact Email
pi@unikama.ac.id
Phone
+6281332496234
Journal Mail Official
srihariyani@unikama.ac.id
Editorial Address
Jl. S.Supriyadi No.48 Malang 65148
Location
Kab. malang,
Jawa timur
INDONESIA
Pi: Mathematics Education Journal
ISSN : 25975161     EISSN : 25976915     DOI : https://doi.org/10.21067/pmej
Core Subject : Education,
Pi: Mathematics Education Journal is issued as an academic journal and devoted to the publication of research papers in the field of mathematics education. Mathematics education should be interpreted to mean the whole field of human ideas and activities that could affect the teaching and learning of mathematics. We welcome authors for original research articles aims on Mathematics Education. Subjects suitable for publication include, but are not limited to the following fields: Learning mathematics Media development of mathematics Assesment and evaluation in mathematics Mathematics curriculum Thinking Process
Articles 72 Documents
ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA BUATAN GURU SMP NEGERI 1 MEMPURA Ayu Dwi Lestari; Hita Paulina Siregar
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.183 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v2i1.2837

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketidaksesuaian guru dalam menganalisis soal yang dibuat untuk tes UAS, guru masih kurang memperhatikan penyusunan alat evaluasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal tes semester ganjil kelas VIII SMPN 1 Mempura dengan cara menganilisis butir-butir soal tes semester. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif. Adapun aspek yang dinilai yaitu segi materi, konstruksi dan bahasa/budaya. Sampel penelitian ini adalah soal matematika semester ganjil kelas VIII SMPN 1 Mempura. Dari hasil analisis diperoleh bahwa yang sesuai dengan kriteria dari segi materi 100%, segi konstruksi 83,5% dan aspek bahasa 91,5%. Tim guru dan pihak sekolah maupun pihak yang terkait harus melakukan uji coba dan analisis butir soal untuk mendapatkan perangkat tes yang berkualitas, serta mempertahankan penyusunan soal ujian yang sudah baik dan berkualitas dengan berpedoman pada langkah pengembangan soal yang sesuai dengan standar dan format yang benar.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK Junita Sari; Fanny Hayati
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.696 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v2i1.2838

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahman konsep matematis siswa terlihat pada gejala berikut, yaitu siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang sedikit berbeda dari contoh yang diberikan dan siswa kesulitan menerapkan konsep dalam soal cerita. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada materi kubus dan balok. Metodologi yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 30 orang siswa SMPN 3 Rambah Samo. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: (1) tes kemampuan pemahaman konsep matematis; (2) observasi;(3) Wawancara (4) dokumentasi. Hasil penelitian dari kemampuan pemahaman konsep matematis siswa menunjukkan 82,9%. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemampuan pemahaman konsep matematis siswa sehingga guru diharapkan dapat merancang kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa pada indikator memberikan contoh dan non contoh dari konsep serta indikator menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur tertentu.
IDENTIFIKASI TINGKAT BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI SOAL OPEN ENDED Dewi Wijayanti; Evi Widayanti
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.308 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v2i1.2925

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat berpikir kritis siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika melalui soal open ended. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di kelas VIII-B yang berjumlah 24 siswa di SMP Muhammadiyah 17 Surabaya bulan mei pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa: subjek S1 dapat memberikan empat jawaban yang berbeda dan benar, sehingga berdasarkan Tingkat Berpikir Kritis siswa berkemampuan matematika tinggi termasuk dalam kategori kritis. Subjek S2 mampu memberikan tiga jawaban yang berbeda dan benar, sehingga berdasarkan Tingkat Berpikir Kritis siswa berkemampuan matematika sedang termasuk dalam kategori cukup kritis. Sedangkan Subjek S3 hanya bisa memberikan satu jawaban yang berbeda dan benar, sehingga berdasarkan Tingkat Berpikir Kritis siswa berkemampuan matematika rendah termasuk dalam kategori tidak kritis.
ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MELALUI AKTIVITAS METAKOGNISI MATEMATIS Dwi Purnomo
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.467 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v2i1.2939

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan langsung antara kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah dengan aktivitas metakognisi yang dilakukannya selama memecahkan masalah. Untuk melihat hubungan tersebut, telah dipilih subyek penelitian sebanyak 36 mahasiswa yang terdiri dari 19 mahasiswa dari kelompok A dan 17 mahasiswa B. Sebelum pembelajaran, subjek penelitian diberi pre-test yang bertujuan untuk mengetahui homogenitas kemampuan awal. Hasil analisis mengggunakan uji t-test menunjukkan kemampuan awal subyek penelitian homogen. Peneliti selanjutnya melakukan pembelajaran matematika berbasis metakognisi dengan mengamati munculnya aktivitas awareness, evaluation, dan regulation sebagai komponen metakognisi. Penelitian diakhiri dengan pemberian angket metakognisi dan post-test. Angket metakognisi berupa 35 pernyataan yang meliputi 14 pernyataan indikator awareness, 11 pernyataan indikator evaluation, dan 10 pernyataan indikator regulation. Analisis hasil post-test menunjukkan kemampuan yang meningkat pada mahasiswa dalam memecahkan masalah. Analisis jawaban angket menunjukkan pola yang berbeda pada subjek penelitian dalam melakukan proses metakognisi. Akhirnya, analisis terhadap hasil post-test dan angket metakognisi menggunakan korelasi product moment dari Pearson menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah dengan aktivitas metakognisi dalam pembelajaran matematika. Hubungan tersebut ditunjukkan oleh koefisien r = 0,421 dengan persamaan regresi y = 60,83 + 0,292x. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kompleks indikator aktivitas metakognisi dalam pembelajaran matematika akan mengakibatkan semakin baik pula kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT Sri Hariyani; Niswatul Hamidah; Rahaju Rahaju
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.75 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v2i2.3212

Abstract

Prestasi belajar matematika siswa masih rendah, salah satu penyebab menurunnya prestasi belajar siswa yaitu metode konvensional yang kontinu sehingga siswa merasa bosan dan cenderung pasif dalam pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut, guru menggunakan metode dan model pembelajaran yang bervariatif selama mengajar. Dalam penelitian ini, guru menggunakan model pembelajaran jigsaw. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIB sebanyak 24 anak, terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Prosedur pengumpulan data meliputi observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian pada siklus 1 yaitu: (1) siswa gaduh pada saat pembagian kelompok; (2) ada siswa yang mendominasi kegiatan mengerjakan tugas dalam kelompok; (3) peneliti kurang bisa mengalokasikan waktu; (4) beberapa siswa yang tidak presentasi kurang memperhatikan presenter dan berbicara dengan temannya; dan (5) beberapa siswa kurang percaya diri saat mengikuti tes. Hasil analisis tes siklus 1 menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajar sebanyak 19 siswa dari 24 siswa, sehingga prosentase siswa yang tuntas belajar sebesar 79,10% dan prosentase siswa yang tidak tuntas belajar sebesar 20,90% dengan nilai rata-rata kelas 73,5. Hasil tes analisis siklus 2 menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajar sebanyak 22 siswa dari 24 siswa, sehingga prosentase siswa yang tuntas belajar sebesar 91,67% dan prosentase siswa yang tidak tuntas belajar sebesar 8,33% dengan nilai rata-rata kelas.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LAPS-HEURISTIK Gilang Azwardi; Rani Sugiarni
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.031 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v2i2.3335

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjawab apakah setelah penerapan model LAPS-Heuristic(Logan Avenue Problem Solving) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi trigonometri di kelas X SMA Negeri 1 Cibeber. Jenis penelitian kuantitatif tipe Quasi Experimen dengan bentuk Design The Nonequivalent Prettest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMAN 1 Cibeber. Adapun penelitian ini dipilih sebanyak 2 kelas dari 3 kelas melalui teknik purposive samplingdan melibatkan sampel sebanyak 53 orang yang berasal dari dua kelas yang pilih. Kelas X IPA 2 dipilih sebagai kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan model LAPS-Heuristik dan kelas X IPA 1 dipilih sebagai kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran biasa. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrument berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan kuisioner sikap siswa. Pengolahan data hasil penelitian ini menggunakan software SPSS versi 20. Berdasarkan hasil analisis data penelitian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunkan model pembelajaran LAPS-Heuristic lebih baik di bandingan menggunakan model pembelajaran biasa. Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model LAPS-Heuristic(Logan Avenue Problem Solving)sebagian besar positif. Katakunci: Model LAPS-Heuristic; Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING Astri Siti Sadiah; Elsa Komala; Rani Sugiarni
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.148 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v2i2.3367

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab apakah setelah penerapan model pembelajaran Probing Prompting dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa di kelas VII SMP Al-Azhary Cianjur. Metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan bentuk desain The Nonequivalent Pretes-Postes Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Al-Azhary. Melibatkan sampel sebanyak 41 siswa yang berasal dari dua kelas dipilih melalui teknik purposive sampling. Kelas VII-A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-B sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa pretes dan postes untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematika dan non tes berupa angket skala sikap. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan SPSS 20. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa Pencapaian dan Peningkatan kemampuan pemhaman konsep matematika yang menggunakan model pembelajaran Probing Prompting lebih baik daripada peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika yang menggunakan model pembelajaran biasa. Dengan kategori peningkatan tinggi, Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Probing Prompting sebagian besar positif.
METODE TRITAWA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI PONDOK PESANTREN Nurlaili Wahyuni; Lutfiyah Lutfiyah; Taufik Taufik; Chairul Fajar Tafrilyanto
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.575 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v2i2.3371

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). dimana dalam setiap siklus terdiri dari 4 komponen yaitu planning (perencanaan), acting (tindakan), observing (observasi) dan reflecting (refleksi). Rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan pertama siklus I sebesar 2,95 dengan kategori Baik sedangkan pada siklus II sebesar 3,46 dengan kategori Baik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II di atas menunjukkan adanya peningkatan rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode tritawa sebesar 0,51. Rata-rata respon siswa pada pertemuan pertama siklus I sebesar 82,32% dengan kategori Positif sedangkan pada siklus II sebesar 87,52% dengan kategori Positif . Hasil angket respon siswa pada siklus I dan siklus II di atas menunjukkan adanya peningkatan rata-rata angket respon siswa dalam pembelajaran menggunakan metode tritawa sebesar 5,20%. Tes hasil belajar siswa pada pertemuan pertama siklus I sebesar 60, dari 25 siswa terdapat 12 siswa dinyatakan tuntas dengan persentase ketuntasan sebesar 48% sedangkan pada siklus II rata-rata tes hasil belajar sebesar 80,84, dari 25 siswa terdapat 22 siswa dinyatakan tuntas dengan persentase ketuntasan sebesar 88%. Rata-rata dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II di atas menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 20,84 dan persentase ketuntasan sebesar 40%.
ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA ARITMATIKA SOSIAL BERDASARKAN TAHAPAN NEWMAN Marselina Para Jami; Tatik Retno Murniasih; Timbul Yuwono
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 3 No. 1 (2020): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.761 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v3i1.3492

Abstract

Aritmatika sosial adalah materi yang berkaitan dengan jual beli, untung dan rugi. Berdasarkan obeservasi dan pengalaman didapatkan banyaknya peserta didik yang melakukan kesalahan saat menyelesaikan soal cerita terutama materi Aritmatika Sosial. Dengan demikian, dibutuhkan sebuah metode ilmiah untuk mengatasi dengan cara menganalisis kesalahan tersebut, salah satu metode ilmiah yang bisa digunakan adalah tahapan Newman. Berdasarkan tahapan Newman ada 5 jenis kesalahan peserta didik, yaitu: kesalahan membaca (reading errors), kesalahan memahami (comprehension errors), kesalahan transformasi (transformation errors), kesalahan keterampilan proses (process skill errors), dan kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding errors). Pendekatan penelitian yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan isntrumen diantaranya tes tertulis dan wawancara. Subjek wawancara sebanyak 5 peserta didik yang diambil berdasarkan tipe kesalahan berdasarkan tahapan Newman. Dari hasil penelitian menunjukan yaitu persentase kesalahan membaca (reading errors) sebesar 0%, kesalahan memahami sebesar (comprehension errors) sebesar 54%, kesalahan transformasi (transformation errors) sebesar 92%, kesalahan keterampilan proses (process skill errors) sebesar 54%, dan kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding errors) sebesar 61%.
PENGEMBANGAN MODUL MATAKULIAH STATISTIKA YANG TERINTEGRASI DENGAN MICROSOFT EXCEL DAN SPSS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KECERDASAN LINGUISTIK Filda Febrinita; Wahyu Dwi Puspitasari; Sabitul Kirom
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.058 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v2i2.3592

Abstract

Modul merupakan salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan dosen pengajar statistika dan mahasiswa prodi teknik informatika, dosen masih menggunakan bahan ajar berupa buku teks. Penyajian materi pada buku teks terkadang masih sulit dipahami mahasiswa. Namun, untuk mendapatkan buku teks yang lebih bagus pun, membutuhkan biaya yang relatif mahal. Oleh karena itu, perlu adanya bahan ajar yang memaparkan materi dengan jelas dan mudah dimengerti sehingga memudahkan mahasiswa dalam mempelajari statistika. Berdasarkan hal tersebut, dilakukanlah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan modul matakuliah statistika yang terintegrasi dengan Excel dan SPSS menggunakan pendekatan kecerdasan linguistik, yang memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Prosedur pengembangan produk mengikuti model pengembangan 4-D dari Thiagarajan tetapi pada penelitian ini tahapan yang digunakan adalah pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Hasil penelitian menunjukkan nilai dari validasi ahli adalah 2,4 sehingga modul memenuhi kriteria valid. Hasil observasi keterlaksanaan modul adalah 2,54 sehingga modul memenuhi kriteria praktis. Sedangkan untuk nilai tes akhir, 78% mahasiswa memperoleh nilai 75 ke atas. Selain itu, 61,6% mahasiswa menyatakan setuju dan 34,9% mahasiswa menyatakan sangat setuju terhadap penggunaan modul dalam pembelajaran. Tercapainya ketuntasan belajar dan adanya respon positif tersebut menunjukkan bahwa modul memenuhi kriteria afektif. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa modul yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.