cover
Contact Name
Managing Editor
Contact Email
jurnal.fib@ugm.ac.id
Phone
+62274513096
Journal Mail Official
mecri.fib.ugm@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.ugm.ac.id/v3/MECRI/about/editorialTeam
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Middle Eastern Culture & Religion Issues
ISSN : 29640830     EISSN : 29622476     DOI : https://doi.org/10.22146/mecri
Middle Eastern Culture & Religion Issues (MECRI) is a journal published by the Department of Intercultural Study, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada, Indonesia. MECRI publishes scientific articles in the form of research results and literature reviews with the Middle East regions as the main object of study, viewed from social, political, cultural, literary, language and Islamic perspectives.
Articles 20 Documents
Eksistensi Perempuan Dalam Novel Jumhuriyyatu Ka’anna Karya Alaa al-Aswany: Kajian Feminisme Eksistensialis Simone De Beauvoir Nafila Azzahra
Middle Eastern Culture & Religion Issues Vol 1 No 2 (2022): Edisi 2 - 2022
Publisher : Middle Eastern Studies Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.139 KB) | DOI: 10.22146/mecri.v1i2.6382

Abstract

Pembahasan mengenai permasalahan perempuan selalu menjadi topik menarik untuk diperbincangkan bagi banyak pihak. Tindakan diskriminatif dan marginalisasi perempuan bahkan sudah tidak asing terdengar dari seluruh lapisan masyarakat yang tak hanya terbatas pada dunia empiris, melainkan juga ditemukan dalam dunia literer. Berangkat dari problematika tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk ketidakadilan sosial dan diskriminasi terhadap perempuan yang terjadi dalam novel Jumhuriyyatu Ka’anna karya Alaa al-Aswany sebagai refleksi problematika perempuan di dunia nyata serta mengetahui bentuk-bentuk perlawanan yang dilakukan para tokoh perempuan guna mewujudkan eksistensi dirinya. Sumber data utama pada penelitian ini diambil dari novel Jumhuriyyatu Ka’anna karya Alaa al-Aswany yang dikaji dengan pendekatan feminisme eksistensialis Simone de Beauvoir dan dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya ketidakadilan sosial terhadap tokoh-tokoh perempuan berupa stereotip masyarakat yang membatasi gerak kaum perempuan, subordinasi perempuan, dan objektifikasi perempuan. Adapun bentuk perlawanan untuk menegaskan eksistensi diri tokoh-tokoh perempuan dalam novel dilakukan dengan cara bekerja, menjadi agen intelektual, menolak subordinasi, serta menjadi sosok berpengaruh di masyarakat. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman, khususnya kepada para perempuan untuk dapat mewujudkan eksistensi dirinya di masyarakat.
Penanda Afiks Pada Verba dan Nomina Bahasa Arab Fusha dan Dialek Qatar Dalam Lagu Dreamers Oleh Fahad Al Kubaisi: Analisis Kontrastif Muhammad Fauzan Aziman
Middle Eastern Culture & Religion Issues Vol 1 No 2 (2022): Edisi 2 - 2022
Publisher : Middle Eastern Studies Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.546 KB) | DOI: 10.22146/mecri.v1i2.6451

Abstract

Secara umum bahasa Arab formal atau yang disebut bahasa Fusha adalah bahasa yang selalu dipelajari dan digunakan dalam dunia pendidikan. Secara umum lagu Arab dinyanyikan menggunakan bahasa Arab Modern (amiyah). Pada lagu dreamers yang merupakan soundtrack resmi piala dunia FIFA 2022 terdapat bagian yang dinyanyikan oleh Fahad Al Kubaisi, seorang penyanyi Qatar. Uniknya lirik lagu ini menggunakan bahasa Arab Fusha, akan tetapi dinyanyikan dengan dialek Qatar yang menjadikannya sulit dipahami sebagian orang. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mendengarkan kemudian menulis lirik lagu yang dinyanyikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kontrastif. Studi kontrastif digunakan untuk mengetahui perbedaan yang mencolok dari kedua bahasa tersebut. Ditinjau dari paradigma ilmu morfologi, hasil yang didapatkan bahwa terjadi perubahan pada penandaan afiks baik dalam verba ataupun nomina yang terdapat pada lirik lagu. Afiks dibedakan menjadi beberapa macam dari segi posisinya, diantaranya (1) prefiks, (2) infiks, dan (3) sufiks. Dalam tataran verba dialek Qatar yang terdapat pada lirik lagu ini, penandaan afiks pada modus seperti indikatif, subjungtif, dan jusif, begitupun penandaan nominatif, genitif, dan akusatif pada kasus nomina tidak dapat diketahui tanda dan ciri khasnya. Hal inilah yang melatar belakangi perbedaan kontras dari kedua bahasa tersebut.
Masalah Sosial Masyarakat Balbala dalam Novel Samā`un fauqa Ifrīqiyā Karya Ali Shadawi: Analisis Sosiologi Sastra Daffaul Faizah; Uswatun Hasanah
Middle Eastern Culture & Religion Issues Vol 1 No 2 (2022): Edisi 2 - 2022
Publisher : Middle Eastern Studies Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.623 KB) | DOI: 10.22146/mecri.v1i2.6539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap masalah sosial masyarakat Balbala setelah distrik ini resmi menjadi salah satu bagian dari Djibouti City pada tahun 1987. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan memanfaatkan teori sosiologi sastra dari Swingewood berupa refleksi sosial. Data penelitian meliputi data primer—berupa kata, kalimat, maupun paragraf—dan data sekunder—berupa pernyataan-pernyataan dari buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan penelitian—. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengumpulan data berupa penandaan data primer pada objek material dan pencarian data sekunder dengan studi pustaka; metode analisis data menggunakan deskriptif analitik dan sosiologi sastra; metode penyajian data menggunakan metode penyajian informal. Hasil penelitian ini adalah ditemukan beberapa masalah sosial masyarakat Balbala, yaitu banyaknya pengungsi, merajalelanya kemiskinan, maraknya kasus pelacuran, banyaknya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terlantar, budaya tato sebagai representasi kejahatan, dan munculnya tradisi mengunyah Khat. Berbagai masalah sosial tersebut koheren dengan fakta-fakta kemanusiaan yang terjadi di Distrik Balbala.
Posisi Subjek Tokoh Bahiyah Dalam Novel Imra`Atāni Fī Imra`Atin Karya Nawāl Al-Saʻdāwī: Kajian Subjektivitas Slavoj Zizek Aneka Riyada Kusuma
Middle Eastern Culture & Religion Issues Vol 2 No 1 (2023): Edisi 1 - 2023
Publisher : Middle Eastern Studies Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mecri.v2i1.6751

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan mengenai posisi subjek tokoh Bahiyah dalam novel Imra`atāni fī Imra`atin karya Nawāl Al-Saʻdāwī yang dianalisis menggunakan teori Slavoj Zizek. Konsep The Real yang dikenalkan oleh Zizek merupakan refleksi dari konsep pembentukan subjek yang dikemukakan oleh Lacan yang terdiri dari tiga tonggak utama yaitu riil atau nyata (the Real), simbolik (the Symbolic), dan imajiner (the Imaginary). Proses untuk menuju the Real atau yang Nyata tersebut mendorong subjek untuk melakukan sesuatu yang dapat menjadikannya keluar atau melampaui tatanan simbolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa tokoh Bahiyah direpresentasikan sebagai subjek yang terjerat dalam tatanan-tatanan simbolik berupa familialisme, humanisme, dan patriarki, dan dia berupaya untuk keluar dari tatanan tersebut. Bahiyah terus berupaya menuju yang Riil dengan menegasikan aturan-aturan ataupun norma-norma yang mengikatnya, dia juga membuat jarak dengan yang Simbolik. Dalam upayanya, dia tidak bisa sepenuhnya keluar dari tatanan simbolik, karena dia masuk kembali ke tatanan simbolik yang baru.
Turki di antara Qatar dan Mesir: Analisis Hubungan Diplomatik Pasca Arab Spring 2011 Abdi Zakaria Zulkhair
Middle Eastern Culture & Religion Issues Vol 2 No 1 (2023): Edisi 1 - 2023
Publisher : Middle Eastern Studies Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mecri.v2i1.6827

Abstract

Paper ini bertujuan untuk mengungkapkan problematika hubungan bilateral antara Qatar, Mesir dan Turki dengan bermacam dinamika politik internasional yang terjadi. Hubungan ketiganya relatif aman pada dekade 2000 an dan menunjukkan pergolakan ketika adanya gejolak politik dan Arab Spring. Untuk mengungkapkan permasalahan dari ketiga negara, digunakan teori neorealisme dan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa revolusi Mesir 2011 mengubah banyak hubungan bilateral, baik antara Turki dan Mesir ataupun Qatar dan Mesir. Setelah adanya peristiwa kudeta Presiden Mursi yang didukung penuh oleh Turki dan Qatar membuat hubungan diplomatik terkendala. Krisis teluk pada 2017 juga memperumit permasalahan antara ketiga negara tersebut. Namun di akhir tahun 2022, tepat pada acara pembukaan piala dunia, Qatar sebagai tuan rumah memulai mediasi antara Mesir dan Turki, yang dinilai sebagai titik awal perubahan diplomasi antara ketiga negara tersebut.
News of Death In Jumlah Fi‘liyyah In Obituarial Rubric Of Al-Ahrām Newspaper December 2017 – March 2018 Edition: Semantic Analysis Nada Farhani
Middle Eastern Culture & Religion Issues Vol 2 No 1 (2023): Edisi 1 - 2023
Publisher : Middle Eastern Studies Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mecri.v2i1.7004

Abstract

This study discusses news of death in the jumlah fi‘liyyah in the obituary rubric of Al-Ahrām (SKA) newspaper with the euphemisms contained there in. This study aims to reveal the fi'l form used and the choice of words or euphemisms in obituaries jumlah fi‘liyyah numbers in the opening sentences of the SKA obituary rubric, December 2017 – March 2018 edition. The theory used in this research is semantic. The data of this research is in the form of obituaries in jumlah fi‘liyyah in the opening sentence of the SKA obituary rubric advertisement. The method used in providing data is the listening method, with basic tapping and orthographic note-taking techniques as advanced techniques. At the data analysis stage, the method used is the distribution method with basic techniques for natural elements and advanced courses in the form of dissipation techniques and replacement techniques. As for the data presentation stage, the informal presentation method is used. Based on research conducted on obituaries in jumlah fi‘liyyah in the opening sentence of the SKA obituary rubric advertisement, eight variations of obituaries used based on the fi'l were found. The eight obituaries in jumlah fi‘liyyah are divided into three categories of fi'l forms, namely fi'l mujarrad ma'lūm, fi'l mazīd ma'lūm, and fi'l mazīd majhūl. The eight fi'ls in these three forms are euphemisms to replace /māta/ in BA. Thus, it is known that the perspective of the Arab nation in symbolizing someone's death with the choice of subtle words in the form of certain fi'l and visible religious symbols through the terms used.
Pernikahan di Era Mesir Modern: Sejarah, Tradisi, dan Tantangan. Mukhtar Mufauwiq
Middle Eastern Culture & Religion Issues Vol 2 No 1 (2023): Edisi 1 - 2023
Publisher : Middle Eastern Studies Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mecri.v2i1.7057

Abstract

Penelitian ini menganalisis tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Mesir dalam konteks pernikahan di era modern dengan mengacu pada beberapa teori yang relevan. Menggunakan pendekatan sejarah dan budaya, penelitian ini mengeksplorasi signifikansi pernikahan di Mesir dan dampak perubahan dalam sikap terhadap peran gender dan pengaruh budaya Barat. Berdasarkan teori-teori sosiologi dan psikologi sosial, penelitian ini membahas perubahan dalam kehidupan berpasangan, dinamika keluarga, dan pergeseran peran serta tanggung jawab suami-istri. Selain itu, teori feminisme digunakan untuk menganalisis tantangan yang dihadapi oleh istri dalam menjalani tuntutan kehidupan yang seringkali bertentangan dengan nilai-nilai tradisional. Dengan menggunakan metode kualitatif, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun pernikahan di Mesir mengalami perubahan, institusi pernikahan tetap memainkan peran penting dalam stabilitas pribadi dan keluarga, serta menjadi simbol kedewasaan dan status sosial. Penelitian ini juga memberikan refleksi tentang evolusi pernikahan di Mesir di era modern dan menggarisbawahi pentingnya komunikasi terbuka, saling menghormati, serta kemampuan untuk beradaptasi dalam menghadapi perubahan.
Perubahan Makna pada “Dictionary of Covid-19 Terms: English – French – Arabic” Terbitan Alesco 2020 (Kajian Semantik) Agus Setiyawan
Middle Eastern Culture & Religion Issues Vol 2 No 1 (2023): Edisi 1 - 2023
Publisher : Middle Eastern Studies Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mecri.v2i1.7165

Abstract

Penelitian ini berusaha untuk membedah istilah – istilah tentang Covid-19 yang tercantum dalam Dictionary of Covid-19 Terms: English – French – Arabic (Mu’jam Mustalahat Covid-19: Injlizi – Faransi – Araby), sebuah kamus elektronik yang diterbitkan oleh ALESCO (Arab League Educational, Cultural and Scientific Organization). Dikarekan sebuah bahasa sangat berhubungan erat dengan fenomena, tentu fenomena sebesar Pandemi Covid-19 punya dampak yang besar terhadap perkembangan bahasa. Istilah – istilah mulai digunakan untuk penamaan, baik gejala maupun tindakan. Dalam hal ini, penanggung jawab urusan budaya Liga Arab, ALESCO (Arab League Educational, Cultural and Scientific Organization) menerbitkan sebuah kamus untuk menghimpun istilah – istilah yang berkaitan dengan Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif – deskriptif dengan pendekatan semantic change ala Mukhtar Umar, dengan menelusuri asal muasal istilah secara leksikal untuk dihubungkan dengan konteks Covid-19. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah, bahwa istilah – istilah yang ada dalam kamus ini bukanlah produksi kata baru, melainkan kata lama yang dilabeli dengan makna baru, 90% dari istilah-istilah tersebut mengalami bentuk perluasan makna, sedangkan sisanya mengalami penyempitan dan pergeseran makna.
Natural Resources and Conflict: A Dispute of Kurds and the Iraqi Government in Kirkuk Nandang Nurdiansah
Middle Eastern Culture & Religion Issues Vol 2 No 1 (2023): Edisi 1 - 2023
Publisher : Middle Eastern Studies Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mecri.v2i1.7251

Abstract

The conflict between the Kurds and the Iraqi government in Kirkuk is not just a political conflict. This article describes how oil resources in Kirkuk can trigger conflict between the Kurds and the Iraqi government. The clash of interests between the two parties is crucial to overcome. The Kurdish referendum support group is determined to depart. Meanwhile, the government defends the Kirkuk region due to its rich natural resources. As a tool for analyzing events, the approach used is the theory of natural resources and violent conflict proposed by Ian Bannon and Paul Collier. The results indicated that Iraq's dependency and weak management of oil export commodities caused the conflict between the Kurds and the Iraqi government. This article, compiled by applying the literature review method, aims to explain the conflict in the Kirkuk region, with natural resources as the object also the Kurds and the Iraqi government as subjects facing each other.
Keffiyeh: Busana Ala Timur Tengah Sebagai Media Pembentukan Identitas Piala Dunia Qatar 2022 Pauly Demanda
Middle Eastern Culture & Religion Issues Vol 2 No 1 (2023): Edisi 1 - 2023
Publisher : Middle Eastern Studies Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mecri.v2i1.8454

Abstract

Keffiyeh adalah sejenis syal yang biasanya dikenakan di kepala atau leher oleh orang-orang Arab, terutama di daerah gurun. Keffiyeh memiliki makna dan fungsi yang beragam bagi para penggunanya, tergantung pada aspek-aspek seperti asal-usul, afiliasi, solidaritas, penghargaan, dan gaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana keffiyeh digunakan sebagai media identitas oleh para pemain, penonton, dan petugas dalam acara Piala Dunia Qatar 2022. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik dengan tiga konsep dasar dari buku karya George Harbert Mead dengan judul ”Mind, Self and Society”sebagai kerangka konseptual untuk memahami makna dan fungsi keffiyeh dalam konteks sosial, budaya Timur Tengah dan khususnya pada Piala Dunia Qatar 2022. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keffiyeh menjadi media identitas yang dapat mencerminkan karakteristik pribadi, kelompok, atau nasional dari para penggunanya. Keffiyeh juga menjadi media interaksi simbolik antara para penggunanya dengan orang lain. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dan praktis bagi perkembangan ilmu kajian budaya Timur Tengah.

Page 2 of 2 | Total Record : 20