cover
Contact Name
Rengki Afria
Contact Email
snh@unja.ac.id
Phone
+6282268070067
Journal Mail Official
snh@unja.ac.id
Editorial Address
Jalan Jambi - Ma Bulian, KM 15, Mendalo Indah, Gedung G, Jurusan Sejarah, Seni dan Arkeologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Jambi
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Published by Universitas Jambi
ISSN : 29641780     EISSN : 29641217     DOI : -
Seminar Nasional Humaniora adalah kumpulan artikel ilmiah prosiding pada konferensi Nasional tentang budaya Melayu secara lokal dan global yang diselenggarakan oleh Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi. Prosiding meliputi bidang studi humaniora (budaya) yang meliputi kajian Sejarah, Budaya, Hukum, Antropologi, Bahasa (linguistik), Sastra, Seni (Kesenian), Kearifan lokal. Penerbitan Prosiding ini terbuka untuk mempublikasikan berbagai artikel penelitian, studi literatur, studi lapangan, ide konseptual, studi aplikasi dalam perspektif teori humaniora. Prosiding ini dapat ditulis dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
Articles 18 Documents
AKTIVITAS PERDAGANGAN KERAJAAN RIAU-LINGGA ABAD 18-20 : HISTORIOGRAFI PANTAI TIMUR SUMATERA Anastasia Wiwik Swastiwi
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.024 KB)

Abstract

Dalam sejarah, laut merupakan jembatan penghubung integrasi ekonomi, integrasi budaya, dan integrasi politik. Kebijakan Pemerintah Kepulauan Riau yang memposisikan diri sebagai bagian dari poros maritim cukup beralasan, baik secara historis maupun geo strategis. Tulisan ini memberikan gambaran mengenai aktivitas perdagangan Kerajaan Riau Lingga pada abad 18-20. Riau menjadi pusat perdagangan dan melakukan aktivitas perdagangan di pantai Timur Sumatera sekaligus menjadi pelabuhan transito antara timur dan barat karena letaknya yang strategis di jalur dagang Selat Malaka. Keberadaan Riau dengan karakteristik wilayah yangunik, ternyata memberikan nuansa tersendiri pada masa-masa selanjutnya.
Simpul Kemaritiman Tapanuli Antara Pantai Barat Dan Timur Sumatera Asyhadi Mufsi Sadzali
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.402 KB)

Abstract

Teluk Tapanuli yang kini dikenal dengan Sibolga telah dikenal seiring pertumbuhan pelabuhan Barus sebagai pusat perdagangan internasional. Tercatat ratusan kapal dari berbagai belahan bumi datang berlayar menuju pelabuhan-pelabuhan kuno yang tersebar di negeri di bawah angin hanya untuk mencari komoditas langka yang berharga, seperti kapurbarus, kayu gaharu, emas dan kemenyan. Berdasarkan data penelitian para arkeolog dan sejarawan, wilayah pesisir Tapanuli, merupakan pelabuhan kedua setelah Barus yang berperan menghubungkan antara pasokan komoditi dari pantai Timur dan Barta Sumatera. Dari hasil desk study, dengan mengunakan metode kualitatif simpul kemaritiman Tapanuli sebagai penghubung antara pantai timur dan barat dicoba diuraikan. Pada titik interpretasi, teluk Tapanuli, yang kini dikenal dengan Sibolga, sejak era Barus juga telah hadir sebagai pelabuhan dagang yang memiliki peran.
Pemikiran Moderat KH. Muhammad ‘Aly Ibn Shaykh ‘Abd al-Wahhab al-Naqari Al-Banjary Kuala Tungkal dalam Kitab al-Fatawa al-Tunkaliyah Zulkarnain Yani
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.616 KB)

Abstract

Dinamika keagamaan di Indonesia terus mengalami ujian, perbedaan pendapat terkait dengan wawasan keislaman dan kebangsaan kembali mencuat. Salah satunya mengenai konsepsi moderat dalam kehidupan beragama sehari-hari. Banyak diskusi yang mengatakan bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang moderat. Akan tetapi, informasi yang menerangkan konsep pemikiran Islam yang moderat terkadang tidak merujuk kepada kitab-kitab klasik karya ulama Indonesia itu sendiri. Padahal, kitab-kitab klasik karya ulama Indonesia banyak yang menyampaikan dan mengajarkan pemahaman keagamaan yang moderat dan hal ini sangat jarang sekali diekspose atau diterbitkan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Tulisan ini akan menghadirkan salah satu karya ulama Jambi, yaitu KH. Muhammad ?Aly Wahhab, lebih dikenal dengan sebutan Guru Aly. Ulama terkenal yang ada di wilayah Kuala Tungkal dengan kitabnya al-Fatawa al-Tunkaliyah. Dalam kitabnya tersebut, Guru Aly memberikan pemahaman mengenai kehidupan beragama yang moderat dan tidak kaku dalam memahami ajaran agama Islam. Konsep al-Tawwassut, al-‘Itidal dan al-Tawazun menjadi ciri khas dari pemikiran keagamaan moderat Guru Aly dalam kitabnya tersebut
MANDI AIR MASIN RITUAL MASYARAKAT MELAYU TIMUR JAMBI (1960-2000) NIRWAN IL YASIN
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.132 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan tentang “Tradisi Mandi air Masin Ritual Lawas Masyarakat Melayu Timur Jambi yang kini tinggal Sejarah”.Tradisi Mandi air Masin ini merupakan budaya lama di kalangan Masyarakat Melayu Timur Jambi, antara lain daerah Nipah Panjang, Muara Sabak, Kampung laut dan Mendahara di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi. Ritual Mandi Air Masin ini telah dilakukan sejak zaman dahulu, rirual ini dahulu diyakini berkhasiat menyembuhkan sebuah penyakit yang menahun atau penyakit yang tidak sembuh meski penderitanya sudah banyak sekali berobat kedokter. Penelitian ini mengunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sejak 1960 kedudukan dukun masih menguat, dan mulai mengalami keaddan yang berubah dalam masyaarakat sejak 2000 ketika pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung mekarkan menjadi dua Kabupten. Kabupaten tanjung Jabung Barat sebagai kabupaten induk dan Kabpaten Tanjung Jabung Timur. Masuknya program pemerinta dalam dunia kesehatan dan masif nya para medis yang datang ke wilayah tersebut makin membuat tradisi ini hilang ditangan masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan pada ritual ini dimulai dengan cara keluarga orang yang terkena penyakit memanggil dukun untuk memeriksa yang sakit dan keluarga menyiapkan perdupaan yang akan diguanakan oleh si dukun. Pada saat di pemeriksaan dukun akan menyalakan pedupaan dan menyiapkan bahan sesaji persembahan kepada leluhur. Maksudnya untuk mengetahui leluhur si sakit, dari proses tersebut si dukun dapat mengetahui apakah si sakit menderita penyakit itu karena melupakan nenekmoyang, sehingga perlu diadakan atau dilaksanakan ritual Mandi Air Masin atau tidak.
PERAN NU DALAM MENJAGA NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM ADAT DAN BUDAYA MELAYU JAMBI Supian
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.086 KB)

Abstract

Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi secara resmi berdiri di Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926, oleh K.H. Hasyim Asy‘ari beserta para tokoh ulama tradisional dan usahawan di Jawa Timur, yang dilatar belakangi oleh reaksi atas perkembangan moderenisme Islam dan tarik menarik antara perkembangan politik Timur Tengah dengan dinamika gerakan Islam di Tanah Air. Reaksi ini merupakan sikap protes dari tokoh- tokoh Islam yang menyatakan diri sebagai penganut Ahlus Sunnah Wal Jamaah (ASWAJA), dimana pada akarakarnya reaksi itu berdimensi ideologis-kultural. Seringkali dipahami dan dinyatakan bahwa NU didirikan oleh kiyai dan ulama tradisionalis, sebagai garda depan dalam menjaga tradisi dan budaya Islam, sehingga menjadi sangat relevan ketika meneliti bagaimana peran NU dalam eksistensi dan pengembangan budaya melayu, khususnya budaya melayu Jambi. Keberadaan adat, tradisi dan budaya melayu Jambi yang ditopang oleh jargon ?adat bersendi syara‘, syara‘ bersendi kitabullah? merupakan adat, tradisi dan budaya yang harus berbasiskan agama (Islam). Sehingga penting untuk dilihat bagaimana peran agama (Islam) khususnya NU, dalam pengembangan dan termasuk mempertahankan adat, tradisi dan budaya melayu ditengah arus pemahaman yang cenderung memutus mata rantai adat, tradisi dan budaya tersebut. Lebih lanjut dapat dipahami bahwa nilai-nilai tradisi, adat dan budaya melayu tersebut berasal dari nilai-nilai yang telah dilaksanakan oleh masyarakat secara turun temurun, yang tentu saja sangat dipengaruhi oleh agama yang mereka anut. Oleh karena itu, apabila disebutkan bahwa adat, tradisi dan budaya melayu, dan masyarakat melayu mayoritas adalah Muslim, maka sudah semestinya adat dan budaya tersebut juga berasal dari ajaran agama Islam. Demikian pula apabila disebutkan bahwa secara kultural, mayoritas masyarakat melayu adalah NU, makaitu berarti juga bahwa adat dan budaya melayu tersebut juga berasal dari kultural NU, sehingga perlu ditelisik nilai-nilai religius dan islami yang ada dalam adat dan budaya melayu tersebut.
Konstribusi Tuan Guru Haji Abdurrahman Ya’kub dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Indragiri Hilir Pada Paroh Pertama Abad ke-20 Abd Rahman; M. Syahran Jailani
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.885 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konstribusi dan peran Tuan Guru Haji Abdurrahman Ya?kub dalam mengembangkan pendidikan Islam di Indragiri Hilir Pada Paroh Pertama Abad ke 20. Tuan Guru Haji Abdurrahman Ya?cub Mendirikan Madrasah Nurul Wathan Pada tahun 1938,dan beliau menulis Karya atau Kitab-Kitab yaitu, seperti: Amtsilatul mukhtasar, Qawaidun nahwiyah, Nailul amani, Ahwalul waratsati fi tajsimit tarikah yang sebagian menjadi rujukan masyarakat dalam interaksi kehidupan sosial dan keagamaan. Dalam mendalami sosok Tuan Guru Haji Abdurrahman Ya?cub, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sejarah, yaitu: heuristik, verifkasi (kritik sumber), interpretasi dan historiografi.
BANDAR DAGANG KUNO KOTA CINA: KAJIAN HISTORIS DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH ABAD 21 Septiansyah Tanjung; Halimahtun Sakdiah; Apriani Harahap
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.647 KB)

Abstract

Aktivitas perdagangan melalui jalur laut tidak dapat dipisahkan dari letak strategis lokasi situs–situs yang ditemukan di pesisir timur Sumatera yang secara langsung berhadapan dengan selat Malaka. Pesisir timur Sumatera Utara yang tepat menghadap ke Selat Malaka memiliki potensi data arkeologis yang melimpah. Kuantitas data arkeologi tersebut dikaitkan dengan jejak kejayaan aktivitas maritim masa lalu di pesisir timur Sumatera Utara dalam konteks interaksi manusia dan budayanya banyak ditemukan di wilayah Situs Kota Cina.Keberadaan Situs Kota Cina menunjukkan bahwa disepanjang Pantai Timur Sumatera sejak berabad lampau telah berdiri sebuah bandar dagang yang memainkan peranan penting. Situs ini pada masanya merupakan suatu pelabuhan yang menjadi bandar perdagangan yang sangat ramai dan kompleks. Alasannya adalah posisi Kota Cina yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka (malaka strait) yang memegang peranan penting sebagai “jalur maritim sutra” yang menghubungkan Asia, Timur Tengah, dan Mesir (Afrika). Akibat dari proses aktivitas itu melahirkan Kota Cina sebagai bandar perdagangan yang menghubungkan pedagang-pedagang Tamil, Cina, Arab, Srilanka, Gujarat, Thai, dan Siam dengan penduduk lokal dari pedalaman Sumatera Utara. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji Situs Kota Cina secara historis yang penulisannya menggunakan studi literatur sebagai rujukan utama. Sumber-sumber referensi tersebut dianalisis dengan menggunakan prinsip-prinsip pendekatan metode sejarah. Eksistensi Situs Kota Cina akan semakin bermakna bila dimanfaatkandalam pembelajaran sejarah. Pembelajaran sejarah dimasa kehidupan abad 21 ini harus mengembangkan pembelajarannya, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan situs sejarah sebagai sumber belajar. Bahasan pembelajaran tersebut disusun menggunakan metode deskriptif eksplanatif untuk membangun gambaran umum desain pembelajaran sejarah yang dapat membentuk kecakapan abad 21 dengan pemanfaatan Situs Kota Cina sebagai sumber belajar.
PAKAIAN TRADISIONAL PEREMPUAN MELAYU JAMBI Fatonah; Selfi Mahat Putri; Hartati M
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.942 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan interaksi simbolik. Bertujuan untuk mengetahi sejarah, makna nilai-nilai filosofi dalam estetika dan perkembangan pakaian tradisional perempuan melayu Jambi. Manfaat dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu inventarisasi budaya melayu dalam ranah ilmiah. Berlatar belakang adanya keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang dimiliki provinsi Jambi, terdapat nilai-nilai keindahan, fasafah dan nilai-nilai estetika budaya, salah satunya etika dan estetika dalam berpakaian merupakan bagian penting dalam pakaian tradisional perempuan melayu Jambi. Baju kurung dan tengkuluk sebagai simbol perempuan muslimah melayu Jambi, makna filosofi yang erat dengan adat tradisi dan Islam. Masuk dan berkembangnya Islam di tanah melayu Jambi mempengaruhi konsep adat cara berpakaian perempuan melayu Jambi. Pakaian tidak hanya sebagai pembungkus tubuh secara adat tetapi juga menjadi pembungkus aurat secara syariat. Dapat disimpulkan baju kurung dan tengkuluk merupakan cerminan jati diri perempuan muslimah melayu Jambi sesuai dengan syariat Islam tergambarkan dalam seloko adat Jambi “adat bersendi syara’, syara’ bersendi kitabullah. Syara’ mengato, adat memakai.” Seloko adat tersebut menjadi nilai filosofi dalam seni berpakaian perempuan melayu Jambi yang memiliki keunikan dari nilai etika dan estika tanpa mengurangi keanggunan perempuan melayu Jambi dalam segi fashion.
DAMPAK SOSIAL EKONOMI SITUS CAGAR BUDAYA CANDI MUARO JAMBI TAHUN 1976-2013 Nelly Indrayani; ZulFadilah
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1359.91 KB)

Abstract

Kawasan candi muaro Jambi membentang di kawasan tepian sungai Batanghari sejak zaman Hindu. menjadi pusat ritual keagamaan dan pendidikan. Bermula sebagai tempat pusat peribadatan sekaligus diikuti perkembangan pendidikan, namun aktivitas pusat peradaban di kawasan cagar budaya Jambi ini mengalami dinamika hingga menjadi kawasan wisata sejarah sebagai potensi wisata nasional tahun 2007. Dinamika peradaban ini berkelanjutan dan berdampak dalam berbagai dimensi kehidupan, khususnya sosial ekonomi. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui dampak sosial ekonomi keberadaan situs di kawasan candi Muaro Jambi tahun 1976-2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukanbahwa penanganan pelestarian candi telah dimulai dilakukan sejak tahun 1975 sehingga berdampak pada prilaku masyarakat dalam pengelolaan pemeliharaan candi dengan orientasi ekonomi sosial tahun 2013. Tahun 1980an pemanfaatan candi sebagai destinasi wisata sangat alamiah, karena belum adanya campur tangan pemerintah. Belom banyak perubahan di sekitar area candi baik dalam pengembangan ekonomi maupun kunjungan ke kawasan candi. Tahun 2013 telah mulai mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat desa sebagai bentuk pemanfaatan candi sebagai industry pariwisara. Di antaranya membuka jasa sewa bus menuju kawasan candi. Membuka jasa carteran sepeda, becak keliling, topi, tikargulung, menciptakan design asesoris, design kerajinan tangan, dan membuka kuliner di sekitar area kawasan candi. Penghasilan ekonomi hanya sebagai penghasilan sampingan dan tambahan bagi sebagian masyarakat sekitar.
EKSISTENSI KOSAKATA BUDAYA JAMBI SEBAGAI PEMERTAHANAN IDENTITAS SOSIAL Rengki Afria; Ade Kusmana; Supian
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.272 KB)

Abstract

Sebagai salah satu unsur budaya, bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang digunakan untuk mengungkapkan ide, gagasan, pemikiran, kebiasaan, adat maupun tata cara kehidupan. Dengan demikian, bahasa perlu dipelajari dan dikembangkan; mengingat bahwa mempelajari bahasa adalah langkah awal dalam memahami kebudayaan. Indonesia sebagai Negara majemuk dan kemajemukan tersebut disatukan di dalam sebuah bahasa, yakni bahasa Indonesia. Selain itu, juga terdapat berbagai ragam bahasa dan dialek-dialek yang tersebar diberbagai daerah. Bahasa daerah itu masih digunakan oleh masyarakat sebagai ciri identitas sosial yang melekat kepadanya. Hal tersebut dinyatakan oleh laporan Penelitian untuk pemetaan bahasa di Indonesia yang dilaksanakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dilakukan sejak 1991 hingga 2017 bahwa Bahasa daerah (tidak termasuk dialek dan subdialek) di Indonesia yang telah diidentifikasi dan divalidasi 154 sebanyak 668 bahasa dari 2.468 daerah pengamatan. Jika berdasarkan akumulasi persebaran bahasa daerah per-provinsi, bahasa di Indonesia berjumlah 750. (Badan Bahasa: 2020) Sebagai identitas kebudayaan, bahasa daerah yang ada di setiap daerah harus dijaga, dipelihara, dan dilestarikan. Hal tersebut mempunyai dasar hukum yang termakhtub dalam UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi “Di daerah-daerah yang mempunyai bahasa sendiri, yang dipelihara oleh rakyatnya dengan baik, bahasa-bahasa itu akan dihormati oleh Negara”. Oleh karena itu, bahasa-bahasa daerah di provinsi Jambi perlu dilestarikan dengan mendokumentasikannya agar tidak mengalami kepunahan. Kepunahan tersebut melalui berkurangnya jumlah penutur, akulturasi budaya, maupun dipengaruhi olehperkembangan teknologi dan media.

Page 1 of 2 | Total Record : 18