cover
Contact Name
Agrippina Wiraningtyas
Contact Email
agriwiraningtyas@gmail.com
Phone
+6282247496708
Journal Mail Official
agrippina.wiraningtyas_kim@stkipbima.ac.id
Editorial Address
Jl. Piere Tendean - Mande Kota Bima Kode POS 84119
Location
Kota bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
ISSN : 26855402     EISSN : 26147300     DOI : https://doi.org/10.33627/re.v5i2
Jurnal Redoks merupakan media publikasi ilmiah yang disediakan untuk menerbitkan artikel-artikel hasil penelitian berupa karya ilmiah dibidang Pendidikan Kimia, Ilmu Kimia, Kimia Terapan, Inovasi Kimia dan umumnya IPA dari kalangan guru-guru dosen, mahasiswa dan praktisi peneliti.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2019): JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA" : 6 Documents clear
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE AKTIF TH POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KELAS X SMA N 1 AMBALAWI TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Sry Agustina; Putri Ayu Mutmainnah
JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 2 No 2 (2019): JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.058 KB) | DOI: 10.33627/re.v2i2.225

Abstract

Metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan inovatif menjadi salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia. Oleh karena itu guru dituntut untuk memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang diajarkan, sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami materi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh strategi pembelajaran aktif The Power Of Two terhadap hasil belajar kimia pada konsep struktur atom siswa kelas X SMA Negeri 1 Abalawi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA N 1 Ambalawi tahun pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari 6 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling, dimana dari populasi diambil 2 kelas sebagai sampel, diperoleh kelas X IPA3 sebagai kelas eksperimen dengan proses belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe aktif The Power Of Two dan kelas X IPA2 sebagai kelas kontrol dengan proses belajar menggunakan metode ceramah. Data prestasi belajar berupa prestasi belajar kimia pada konsep struktur atom yang diperoleh dengan cara memberikan soal tes berupa tes obyektif. Uji t-tes hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan eksperimendiperoleh thitung > ttabel (3.60 > 2.00), sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 82.71 dan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 90.32%, pada kelas kontrol nilai rata-rata yaitu 70.97 dan ketuntasan klasikal sebesar 86.67%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe aktif The Power Of Two memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar kimia pada konsep struktur atom siswa kelas X SMA N 1 Ambalawi Tahun Pelajaran 2018/2019.
EFEKTIVITAS MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI STRUKTUR ATOM KELAS X SMAN 1 SAPE nurfidianty annafi; Putri Ayu Mutmainnah
JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 2 No 2 (2019): JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.603 KB) | DOI: 10.33627/re.v2i2.227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Guided Discovery Learning pada pembelajaran kimia materi struktur atom. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, jenis quasi eksperimen dengan desain penelitian ”Posttest-only Control Group Desain”. Sampel terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas eksperimen (model Guided Discovery Learning) dan kelas kontrol (model konvensional) yang dipilih dengan tehnik sampling random. Data diperoleh dengan memberikan soal tes pemahaman konsep berupa soal tes uraian. Teknik analisis data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-T (Mann-Whitney U) dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Penerapan model Guided Discovery tidak efektif meningkatkan pemahaman konsep kimia peserta didik pada materi struktur atom. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 76,56 sedikit lebih rendah dibandingkan kelas kontrol 72,81 dengan KKM 75, dan hasil uji–T (Mann-Whitney U) diperoleh (sig.) lebih kecil α (0,027 < 0,05).
EKSTRAKSI ZAT WARNA DARI RUMPUT LAUT Sargassum sp MENGGUNAKAN PELARUT METHANOL agrippina wiraningtyas
JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 2 No 2 (2019): JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.055 KB) | DOI: 10.33627/re.v2i2.228

Abstract

Rumput laut Sargassum sp merupakan salah satu spesies rumput laut yang mengandung senyawa fukosantin, klorofil, dan karotenoid yang berperan sebagai zat warna. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi zat warna adalah pelarut methanol yang memiliki tingkat kepolaran yang tinggi dari pelarut etanol (Ruslan 2019). Tujuan penelitian adalah mengekstraksi zat warna dari rumput laut Sargassum sp menggunakan pelarut methanol. Metode pada penelitian kali ini untuk mendapatkan zat warna alami pada rumput laut Sargassum sp menggunakan metode maserasi dengan pelarut methanol. Untuk mengetahui efektifitas konsentrasi palarut dilakukan variasi konsentrasi methanol sebesar 60%, 70%, dan 80%. Hasil ekstraksi kemudian diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 190-400 nm. Hasil penelitian ini adalah ekstraksi zat warna dari rumput laut Sargassum sp dapat diekstrak menggunakan pelarut methanol. Variasi konsentrasi pelarut methanol berpengaruh terhadap hasil ekstraksi zat warna dari rumput laut Sarggassum sp dengan metode maserasi. Ekstraksi menghasilkan warna kuning keemasan pada konsentrasi 60%, warna kuning kecokelatan dengan konsentrasi 70%, dan 80% menghasilkan warna kuning kecoklatan yang lebih pekat. Konsentrasi optimum pelarut methanol yang didapat adalah konsentrasi 80% dengan nilai absorbansi 2,383 dan warna yang dihasilkan adalah warna kuning kecoklatan yang lebih pekat.
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PERMAINAN KARIS I Putu Budiarta
JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 2 No 2 (2019): JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.952 KB) | DOI: 10.33627/re.v1i1.232

Abstract

Masalah pada penelitian belum kondusifnya pembelajaran Kimia pada materi senyawa hidrokarbon pada kelas XI SMA Negeri 1 Madapangga. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran terbatas pada kegiatan mendengarkan dan mencatat penjelasan guru, siswa yang bertanya hanya yang tergolong pintar serta kurang antusias dalam mengerjakan tugas individu dan hanya 1-2 orang yang aktif dalam kelompok. Selain itu masih rendahnya ketuntasan hasil belajar siswa, berdasarkan studi dokumentasi yaitu rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 63%. Penelitian ini betujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran senyawa hidrokarbon melalui permainan KARIS pada kelas XI SMA Negeri 1Madapangga tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas dengan rancangan penelitian sebanyak dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI MIA_3. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan penggunaan media permainan KARIS dapat meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata 58,89% siswa aktif dengan kategori cukup aktif pada siklus I menjadi rata-rata 78,06% siswa aktif dengan kategori aktif pada siklus II serta ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 73,33% dengan rata-rata hasil belajar 79,78 pada siklus I menjadi 86,67% dengan rata-rata hasil 82,64 pada siklus II.
Biosintesis Nanopartikel Fe dari Pasir Besi Menggunakan Ekstrak Kulit Bawang Merah Susi dianti; Ruslan R; agrippina wiraningtyas; Sry agustina
JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 2 No 2 (2019): JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.619 KB) | DOI: 10.33627/re.v2i2.301

Abstract

Penelitian bertujuan untuk melakukan sintesis nanopartikel Fe (Besi) dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah. Kulit bawang merah segar dicuci dan dikeringkan, setelah itu kulit bawang merah yang sudah kering kemudian dihaluskan (diblender) terbentuk serbuk kulit bawang merah dan dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% selama 1 jam, selanjutnya di saring dengan menggunakan kertas saring untuk mendapatkan ekstrak kulit bawang merah. sintesis besi Oksida dengan metode pelarutan bubuk pasir besi dalam larutan HCl pekat. Larutan yang dihasilkan selanjutnya dicampur dengan ekstrak kulit bawang merah sebagai bioreduktor disintesis selama 10, 20, 30, 40 menit kemudian diamati perubahan warnanya dan terbentuknya nanopartikel Fe jika terjadi perubahan warna. sampel dilakukan uji menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian Nanopartikel Fe dapat dibuat dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah, ditunjukan dengan adanya perubahan warna dari larutan tersebut dan adanya perbedaan nilai absorbansi. Waktu optimum biosintesis nanopartikel Fe dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah dengan spektrofotometer UV-Vis yaitu pada saat pengadukan 10 menit dengan nilai absorbansi tertinggi 4.532 pada panjang gelombang 215 nm.Penelitian bertujuan untuk melakukan sintesis nanopartikel Fe (Besi) dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah. Kulit bawang merah segar dicuci dan dikeringkan, setelah itu kulit bawang merah yang sudah kering kemudian dihaluskan (diblender) terbentuk serbuk kulit bawang merah dan dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% selama 1 jam, selanjutnya di saring dengan menggunakan kertas saring untuk mendapatkan ekstrak kulit bawang merah. sintesis besi Oksida dengan metode pelarutan bubuk pasir besi dalam larutan HCl pekat. Larutan yang dihasilkan selanjutnya dicampur dengan ekstrak kulit bawang merah sebagai bioreduktor disintesis selama 10, 20, 30, 40 menit kemudian diamati perubahan warnanya dan terbentuknya nanopartikel Fe jika terjadi perubahan warna. sampel dilakukan uji menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian Nanopartikel Fe dapat dibuat dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah, ditunjukan dengan adanya perubahan warna dari larutan tersebut dan adanya perbedaan nilai absorbansi. Waktu optimum biosintesis nanopartikel Fe dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah dengan spektrofotometer UV-Vis yaitu pada saat pengadukan 10 menit dengan nilai absorbansi tertinggi 4.532 pada panjang gelombang 215 nm.
PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI TONGKOL JAGUNG (Zea Mays L.) SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA SINTETIS UNGU Eka Purnamawati; Ruslan R; agrippina wiraningtyas
JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 2 No 2 (2019): JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.645 KB) | DOI: 10.33627/re.v2i2.302

Abstract

Pada penelitian ini akan dibuat arang aktif dari tongkol jagung dan diaktivasi secara fisika dan kimia dengan aktivator HCl. Proses karbonasi dilakukan pada suhu 360°C selama 1 jam dilanjutkan dengan proses aktivasi fisika pada suhu 150 oC selama 2 jam aktivasi kimia menggunakan HCl direndam selama 24 jam. Hasil penelitian ini menentukan daya adsorpsi dilakukan dengan penambahan serbuk arang dengan variasi massa adsorben mulai 0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 gram kedalam larutan zat warna sintestis ungu dan diukur dengan menggunakan spektrofotomer UV-Vis dengan rentang panjang gelombang 190 – 750. Pada variasi massa adsorben terbukti bahwa semakin banyak serbuk arang aktif yang digunakan maka daya serapnya semakin besar pada zat warna sintetis orange panjang gelombang maksimum λmaks 493 nm dengan nilai adsorbansi (A = 0,082).

Page 1 of 1 | Total Record : 6