cover
Contact Name
Asrar Aspia Manurung
Contact Email
asraraspia@umsu.ac.id
Phone
+628116311985
Journal Mail Official
asraraspia@umsu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa teknik
ISSN : 28087720     EISSN : 28087720     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik (JIMT) adalah jurnal Open Access yang dikelola oleh Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Jurnal ini akan menerbitkan hasil karya ilmiah mahasiswa selama kuliah di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara . Jurnal ini fokus kepada bidang yang sesuai dengan Program Studi yang dikelola oleh Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara . Jurnal ini terbit setiap bulan Januari, Maret, Mei,Juli, November. Citasi Analisis: Google Scholar
Articles 219 Documents
Kajian Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Nilai Kekasaran Permukaan Stainless Steel 304 Menggunakan Mesin Bubut Bergerinda Abdullah Arifin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik [JIMT] Vol 2, No 6 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.071 KB)

Abstract

Menggerinda merupakan perbandingan antara memutar dan menggilas, dimana usia siklus kerja roda tidak dapat ditentukan dari standart tabel atau grafik. Kekasaran permukaan memegang peranan pentinng dalam perancangan komponen mesin bubut bergerinda. Hal tersebut perlu di nyatakan dengan jelas misalnya dalam kaitannya dengan gesekan atau komponen-komponen mesin lainnya. Untuk mengetahui pengaruh kecepatan penggerindaan dan kedalaman penggerindaan pada material stainless steel type 304 terhadap tingkat kekasaran permukaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian dengan menggunakan mesin bubut bergerinda dan rougness test kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi dan grafik. Hasil penelitian dari Pengaruh kecepatan penggerindaan dengan material stainless steel type 304 pada putaran mesin cepat maka berpengaruh terhadap kekasaran permukaannya yakni semakin tinggi putaran mesin maka semakin tinggi nilai kekasaran permukaannya, begitu juga sebaliknya dengan melambatnya kecepatan putaran mesin maka berpengaruh pada nilai kekasaran permukaannya yakni semakin rendah putaran mesin maka semakin rendah nilai keksaran permukaannya. Pengaruh kedalaman penggerindaan pada material stainless steel type 304 dalam variasi 0,1 mm, 0,2 mm, dan 0,3 mm, akan menghasilkan nilai yang berbeda[1]beda sehingga dapat di simpulkan bahwa semakin tinggi putaran spindle maka nilai kekasaran permukaannya akan semakin rendah, sedangkan dengan putaran spindle lambat akan menghasilkan nilai kekasaran permukaaan yang semakin tinggi. Bila dibandingkan dengan tingkat kekasaran rata[1]rata permukan, Nilai kekasaran pada spesimen stainless steel type 304 itu lebih kasar dari batas toleransi.  Kata Kunci: grafik, stainless steel type 304, Tingkat kekasaran stainless steel type 304. 
Penjadwalan Ulang Proyek Rehab Workshop Induk Dengan Metode Precedence Diagram Method (Pdm) Menjadi Ruang Kelas Bbplk Medan Menggunakan Software Penjadwalan (Microsoft Project) Muhammad Dio Mujahid
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik [JIMT] Vol 1, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.525 KB)

Abstract

Manajemen proyek merupakan salah satu hal yang sangat fundamental dalam pelaksanaan sebuah proyek kontruksi. Maka dari itu pentingnya menjaga biaya, waktu dan mutu agar sesuai dengan rencana. Dalam manajemen waktu penjadwalan yang baik merupakan kunci sukses terlaksananya sebuah proyek. Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan pada proyek rehab workshop induk menjadi ruang kelas BBPLK Medan. Peneliti melakukan penjadwalan ulang dengan menggunakan metode Precedence Diagram Method (PDM) dan dibantu oleh software penjadwalan yakni, Microsoft Project. Perhitungan tenaga kerja dan durasi masing-masing pekerjaan setelah dilakukan work breakdown structure sangat berpengaruh dalam hal ini. Hasil durasi yang didapatkan setelah dilakukan penjadwalan ulang adalah 133 hari dan terdapat 29 pekerjaan yang berada pada lintasan kritis. Dimana jadwal rencana dari proyek ini berdurasi 147 hari dan memiliki 26 pekerjaan pada lintasan kritis. Penjadwalan ulang yang dilakukan sangat memberikan dampak dengan membuat jadwal yang lebih detail dan juga mengaitkan hubungan ketergantungan tiap pekerjaan sehingga menjadi lebih terstruktur dan meminimalisir pekerjaan yang tertinggal.Kata Kunci : Manajemen Proyek, Penjadwalan, Precedence Diagram Method, Microsoft Project, Lintasan Kritis
Tinjauan Alat Pengangkutan Sampah Di Kota Tebing Tinggi Fani Fadillah Damanik
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik [JIMT] Vol 2, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.318 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengangkutan dan pola pengumpulan sampah, menganalisis kebutuhan transportasi pengangkutan sampah, dan menganalisis kebutuhan transportasi pengangkutan sampah pada Tahun 2021. Metode yang digunakan untuk mengetahui sistem pengangkutan dan pola pengumpulan sampah ialah metode karakteristik pola pengangkutan sampah. Metode yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan transportasi pengangkutan sampah adalah metode Hauled Container System (HCS) dan Stationary Container System (SCS). Metode untuk menganalisis kebutuhan transportasi pengangkutan sampah pada Tahun 2021 adalah metode prediksi timbulan sampah. Data yang digunakan adalah data topografi wilayah, kondisi jalan, jumlah alat angkut sampah, waktu perjalanan angkutan sampah, jumlah penduduk dan laju pertumbuhan kota di Kota Tebing Tinggi. Sistem pengangkutan dan pola pengumpulan untuk daerah Kota Tebing Tinggi adalah sistem kontainer sampah dengan pola individual tidak langsung. Kebutuhan gerobak/becak sampah pada Tahun 2019 adalah 271 unit dan kendaraan pengangkut sampah yang dibutuhkan untuk volume sampah 89,08 ton/hari dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdiri dari 10 unit tipper truck ukuran 6 m³ untuk 2 ritasi/hari dan 5 unit armroll truck ukuran 6 m³ dengan 18 bak kontiner untuk 4 kali ritasi/hari (1,476 jam/ritasi). Kebutuhan gerobak/becak sampah pada Tahun 2021 adalah 330 unit dan kendaraan pengangkut sampah Tahun 2021 dengan prediksi volume sampah 95,73 ton/hari adalah 10 unit tipper truck ukuran 6 m³ untuk 2 ritasi/hari dan 5 unit armroll truck ukuran 6 m³ untuk 4 ritasi/hari dengan 20 bak kontainer.  Kata Kunci : Sampah, Angkutan Sampah, Sistem Pengangkutan Sampah.
Pengaruh Abu Batang Pisang Ditambah Sikacim Concrete Additive Terhadap Kuat Tekan Beton (Studi Penelitian) Bobby Nazar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik [JIMT] Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.507 KB)

Abstract

Beton merupakan bahan yang sangat penting digunakan dalam bidang konstruksi. Pada penelitian kali ini beton yang dibuat menggunakan bahan tambah abu batang pisang, yang mana diketahui batang pisang mengandung SiO2 yang tinggi. Selain itu, dalam usaha untuk menghasilkan mutu beton yang lebih baik digunakan sikacim concrete additive sebagai bahan kimia tambahan campuran beton. Sikacim sendiri digunakan untuk membuat kualitas beton lebih baik. Penelitian kali ini menggunakan abu batang pisang sebesar 4%, 5%, dan 6% dari berat semen, dan sikacim concrete additive yang digunakan sebesar 0,6% dari berat semen. Untuk dimensi benda uji yang digunakan adalah silinder berukuran 15 x 30 cm dengan umur beton 28 hari, untuk nilai slump 60-180 cm. Perencanaan campuran beton menggunakan metode SNI 03-2834-2000. Pengujian yang dilakukan yaitu uji kuat tekan beton. Setiap variasi dibuat 3 benda uji, sehingga jumlah keseluruhannya 12 buah benda uji Dari hasil penelitian beton normal memperoleh kuat tekan sebesar 26,74 MPa, beton dengan campuran abu batang pisang 4% dan sikacim concrete additive 0,6% sebesar 27,85 MPa, beton dengan campuran abu batang pisang 5% dan sikacim concrete additive 0,6% sebesar 28,85 MPa, beton dengan campuran abu batang pisang 6% dan sikacim concrete additive 0,6% sebesar 30,74 MPa. Hasil kuat tekan optimum terjadi pada beton dengan campuran abu batang pisang 6% dan sikacim concrete additive 0,8% yaitu sebesar 30,74 Mpa.
Tinjauan Tarif Transportasi Umum Antar Kota Berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan Dari Kota P.Berandan-Binjai Iqbal Ananda Nasution
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik [JIMT] Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.925 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk megetahui berapa besar biaya operasional kendaraan (BOK) pada angkutan umum Cv. Murni dan Cv. Timur Taxi dengan standar Direktorat Jendral Perhubungan Darat (SK 687/AJ.206/DRJD/2002) dan membandingkannya dengan data harga yang berlaku dilapangan juga dengan tarif yang ditetapkan pemerintah. Didapatkan hasil perhitungan tarif rata rata BOK teoritis Untuk Cv. Murni adalah Rp 1997,98/Km-org, hasil perhitungan tarif rata rata dilapangan juga pemerintah adalah Rp.722,22/Km-org. Hasil perhitungan tarif rata rata BOK teoritis Untuk Cv. Timur Taxi adalah 2132,03/Km-org, hasil perhitungan tarif rata rata dilapangan juga pemerintah adalah Rp.722,22/Km-org. Hasil yang didapatkan untuk melihat kesesuaian tarif yang ada dilapangan dengan pengeluaran dari operasional untuk layanan yang dihasilkan juga sebagai acuan pemerintah dalam memberikan kebijakan atas kepentingan pemilik usaha angkutan umum dan masyarakat agar tetap mendapatkan hak yang sesuai.  Kata Kunci: BOK, Tarif, Angkutan Umum. 
Kajian Bahan Tambah Serat Polypropylene Dengan Serbuk Cangkang Telur Dan Abu Sekam Padi Terhadap Kuat Tarik Beton Busa Sebagai Pengganti Semen Sebagian (Foam Concrete) Rean Farras Septian
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik [JIMT] Vol 1, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.078 KB)

Abstract

Beton busa (Foam Concrete) adalah salah satu bagian dari beton ringan. Beton busa dalam penelitian ini dibuat dengan campuran air, semen, pasir, busa dan penambahan serat polypropylene, serbuk cangkang telur, dan abu sekam padi dengan variasi bahan tambah sebanyak 10%, 15%, dan 20%. Penambahan busa pada campuran akan membentuk pori-pori pada beton sehingga beton tersebut menjadi ringan karena berkurangnya jumlah material yang digunakan. Busa di sini dibentuk dari foaming agent yang dicampur dengan air yang akan menghasilkan busa yang stabil. Penelitian ini dilakukan penambahan serat polypropylene dengan tujuan untuk solusi kelemahan beton ringan terhadap tarik serta membuat beton ringan lebih padat dikarenakan pori-pori beton ringan terisi oleh serat polypropylene sehingga kuat tekan dan kuat tariknya meningkat serta mengurangi resapan airnya. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik dilakukan pada umur 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan berdasarkan variasi yang direncanakan didapat Normal (0%) = 7,13 Mpa; Variasi I (10%) = 5,65 Mpa; Variasi II (15%) = 2,74 Mpa; Variasi III (20%) = 2,43 Mpa. Sedangkan hasil nilai kuat tarik berdasaran variasi yang direncakanan didapat Normal (0%) = 0,65 Mpa; Variasi I (10%) = 0,72 Mpa; Variasi II (15%) = 0,42 Mpa; Variasi III (20%) = 0,37 Mpa. Dari hasil yang didapat terjadi penurunan pada setiap variasi yang disebabkan karna terlalu banyaknya penggunaan bahan tambah serbuk cangkang telur yang membuat campuran beton tidak saling terjadinya pengikatan, sehingga pada penelitian selanjutnya diperlukan variasi yang lebih spesifik.Kata Kunci: Beton busa, serat polypropylene, abu sekam padi, kuat tekan, kuat tarik.
Rancangan Struktur Dan Manufaktur Surface Roughness Baja St 37 Pada Proses Bubut Menggunakan Mata Pahat Karbida Hutari Syaputra
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik [JIMT] Vol 2, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.094 KB)

Abstract

Proses permesinan adalah salah satu proses utama dalam industri manufaktur logam. Pada proses permesinan memegang peranan penting seiring dengan kemajuan teknologi pada dunia industri otomotif. Kontruksi mesin dan komponen khususnya. Mesin perkakas yang digunakan dalam proses permesinan meliputi mesin bubut, sekrap, drilling, milling, serta mesin perkakas lainnya. Pada proses pembubutan kekasaran permukaan (Surface Roughness) dari hasil pekerjaan merupakan hal yang sangat penting. Kualitas hasil pembubutan logam sangat dipengaruhi oleh jenis pahat yang digunakan seperti misalnya pahat bubut High Speed Steel (HSS) dan karbida. Baja ST37 menunjukkan baja struktural, sedangkan dua digit di belakang menunjukkan kekuatan tarik dalam kg/mm². Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa baja ST37 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm². Untuk mendapatkan kekasaran permukaan yang kecil dari proses pembubutan dengan membandingkan kekasaran permukaan pada putaran yang berbeda untuk menganalisa kekasaran permukaan hasil pembubutan. Dengan menggunakan mesin bubut konvensional pada putaran 1500 Rpm dan 2500 Rpm untuk penyayatan material baja ST37 dengan kedalaman pemakanan 0,1 mm dan 0,2 mm menggunakan kecepatan pemakanan 0,045 mm/put, dan sudut potong sebesar 90° digunakan pahat bubut karbida agar menghasilkan kekasaran permukaan yang kecil sehingga dapat menganalisa kekasaran permukaan dari baja ST37. Demi mendapatkan informasi mengenai tingkat kekasaran permukaan material Dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis berikutnya sebagai referensi untuk menyempurnaan tingkat kekasaran permukaan (Surface Roughness).  Kata Kunci: Mesin bubut, Pahat Karbida, Surface Roughness, Kecepatan putaran, Kedalaman Pemakanan.
Perbandingan Deformasi Struktur Srpm Baja Yang Mengalami Getaran Gempa Mengandung Pulse Dan Fling (Literatur) Ega Riswanda Lubis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik [JIMT] Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.761 KB)

Abstract

Gempa bumi merupakan bencana alam yang disebabkan pergerakan lempeng bumi untuk melepaskan energi. Semakin besar energy yang dikeluarkan semakin besar pula gempa yang terjadi. Pada gempa yang terjadi tidak jarang mengakibatkan perpindahan pada permukaan bumi. Dari efek tersebut maka dapat diklasifikasikan gempa menjadi gempa pulse dan gempa fling. Oleh karena itu diperlukan struktur bangunan yang mampu meminimalisir resiko kerusakan akibat gempa pulse dan gempa fling. Dalam hal tersebut struktur baja sangat direkomendasikan karena struktur baja lebih elastis dibandingkan dengan struktur beton bertulang. Pada tugas akhir ini direncakan sebuah struktur dengan 4 lantai yang dimodelkan terhadap 4 jenis penskalaan rekaman gempa yaitu penskalaan DBE linear, MCE linear, DBE non linear dan MCE non linear. Dari hasil analisis yang didapatkan dari hasil memodelkan struktur baja dengan kondisi tanah lunak terhadap gempa pulse, gempa fling serta gempa biasa (regular) didapatkan nilai interstory drift dimana hasil penskalaan DBE lebih kecil dibandingkan dengan nilai penskalaan MCE. Hasil analisis juga didapatkan nilai simpangan inelastik dimana rasio penskalaan DBE untuk gempa fling adalah 3,0951, untuk gempa pulse adalah 2,6868 dan untuk gempa regular adalah 2.9585. Nilai rasio simpangan inelastik untuk penskalaan MCE untuk gempa fling adalah 2.9065, untuk gempa pulse adalah 2.2112 dan untuk gempa regular adalah 2.4116.
Kajian Komparasi Persiapan Tebal Lapisan Perkerasan Lentur Dengan Metode Manual Desain Perkerasan Bina Marga 2017 Dan Metode Aashto 1993 Jalan Kedah Kong Bur Sta 2+000 4+000 Arini Ulfa Mawaddah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik [JIMT] Vol 1, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.149 KB)

Abstract

Lancarnya arus lalu-lintas akan sangat mendukung perkembangan ekonomi suatu daerah seperti Kabupaten Gayo Lues khususnya pada Ruas Jalan Kedah-Kong Bur, Kecamatan Cinta Maju dan Kecamatan Blangjerango, Kabupaten Gayo Lues. Studi ini bertujuan untuk mengetahui parameter peningkatan konstruksi pada Jalan Kedah Kong Bur Kecamatan Cinta Maju dan Kecamatan Blanjerango Kabupaten Gayo Lues Sta. 2+000 Sta. 4+000. Parameter yang dimaksud dalam hal ini mencakup tebal perkerasan. Metode yang digunakan adalah Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan Metode AASHTO 1993 untuk perkerasan. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil pada Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 untuk Lapisan Permukaan dengan ketebalan 10 cm, Lapisan Pondasi Kelas A dengan ketebalan 40 cm, dan Timbunan Pilihan dengan ketebalan 10 cm. Sedangkan pada Metode AASHTO 1993 yaitu Lapisan Permukaan dengan ketebalan 7 cm, Lapisan Pondasi Kelas A dengan ketebalan 18 cm, Lapisan Pondasi Kelas B dengan ketebalan 20 cm dan Timbunan Pilihan dengan ketebalan 10 cm. Dan pada Metode Lapangan yaitu Lapisan Permukaan dengan ketebalan 6 cm, Lapisan Pondasi Kelas A dengan ketebalan 20 cm, Lapisan Pondasi Kelas B dengan ketebalan 20 cm dan Timbunan Pilihan dengan ketebalan 20 cm. Kata Kunci: AASHTO, Bina Marga, Jalan Baru, Perkerasan Lentur.
Analisis Kemampuan Double Slope Solar Water Heater (SWH) Ari Gunawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik [JIMT] Vol 1, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.819 KB)

Abstract

Energi surya dapat digunakan sebagai penyedia energi melalui dua macam teknologi yaitu solar energi panas dan fotovoltaik. Pada umumnya energi yang digunakan di dalam adalah energi yang bersumber dari fosil, aktivitas manusia tersebut menyebabkan eksploitasi besar-besaran terhadap sumber energi fosil yang berdampak pada perusakan lingkungan. Penukar panas adalah perangkat yang memungkinkan perpindahan panas dan dapat berfungsi sebagai pemanas atau sebagai pendingin, biasanya media pemanasnya menggunakan uap panas (superheated) steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Pemanas air tenaga surya kemiringan ganda, perangkat digunakan untuk mengubah air dingin menjadi air panas, dimana komponen utamanya terdiri dari dua solar kolektor dibuat menggunakan heat pipe aluminium honeycomb dengan diameter 30 mm dan panjang 1000 mm disusun heksagonal (sarang lebah) sebagai pemanas air. . Air surya kemiringan ganda heater yang diteliti mampu memanaskan air hingga 47C, potensi radiasi energi matahari terbesar adalah pukul 14.00 WIB. Penggunaan kaca sangat mempengaruhi pemanasan yang terjadi pada diameter 30 mm kolektor sarang lebah.Kata Kunci: Energi surya, Penukar panas, Pemanas air tenaga surya, kemiringan ganda

Page 1 of 22 | Total Record : 219