cover
Contact Name
Harianto GP
Contact Email
ijce@stakanakbangsa.ac.id
Phone
+6282115511552
Journal Mail Official
ijce@stakanakbangsa.ac.id
Editorial Address
Royal Crown Palace F1-2, Tambak Oso, Waru - Sidoarjo 61256
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
Inculco Journal of Christian Education
ISSN : 29636485     EISSN : 29636485     DOI : https://doi.org/10.59404/ijce
Core Subject : Religion, Education,
Inculco Journal of Christian Education (IJCE) adalah jurnal penelitian peer-review (proses penelusuran atas kualitas suatu karya tulis ilmiah oleh ahli lain di bidang yang bersesuaian) akses terbuka berkualitas. Jurnal ini menerbitkan artikel asli tentang isu-isu terbaru dan tren yang terjadi khususnya dalam dunia pendidikan. IJCE menyediakan platform (rencana kerja atau program) yang menyambut dan mengakui makalah penelitian asli yang berkualitas tentang pendidikan yang ditulis oleh para peneliti, akademisi, profesional, dan praktisi. Kajian Inculco Journal of Education (IJE) mencakup: Ilmu Pendidikan, Teknologi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Biblika, Teologi Pendidikan, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Keluarga, Pendidikan Berkebutuhan Khusus, Pendidikan Orang Dewasa, Pendidikan Guru.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2022): Vol 2, No 3 (2022): September 2022" : 7 Documents clear
PRINSIP KEPEMIMPINAN BERDASARKAN MATIUS 25:14-30 SEBAGAI LANDASAN BAGI GURU SEBAGAI PEMIMPIN DALAM DUNIA PENDIDIKAN Christin Destalia Kailuhu; Yesi Damita
Inculco Journal of Christian Education Vol 2, No 3 (2022): Vol 2, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.248 KB) | DOI: 10.59404/ijce.v2i3.112

Abstract

Penulisan ini bertujuan untuk mendapatkan hakekat prinsip kepemimpinan sebagai hamba yang berguna berdasarkan Matius 25:14-30 dalam aplikasi membangun guru sebagai pemimpin dalam dunia pendidikan. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif dengan menganalisa pendekatan kajian biblika dari Kitab Matius 25:14-30. Adapun prinsip tersebut adalah (1) mengerjakan tugas dengan segera atau tanpa penundaan; (2) mengerjakan tugas dengan berkarakter hamba yang baik; (3) mengerjakan tugas dengan kesetiaan; (4) tunduk pada pemberi otoritas. 
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN PAK TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELAJAR ANAK / SISWA Esra Seran
Inculco Journal of Christian Education Vol 2, No 3 (2022): Vol 2, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.707 KB) | DOI: 10.59404/ijce.v2i3.72

Abstract

Abstrak: Kata latin untuk media adalah medio. Media diartikan sebagai antara dalam bahasa latin. Bentuk jamak dari kata “media” secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar.” Secara khusus istilah tersebut dapat diartikan sebagai sarana penyampaian informasi dari satu sumber ke sumber yang lain. Alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan informasi kepada siswa berupa bahan ajar dimaknai berkaitan dengan media pembelajaran. Hal ini meningkatkan minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Metode yang digunakan penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan berarti teknik pengumpulan data dengan berkonsultasi dengan buku, literatur, catatan, internet dan berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan. Penelitian bertujuan untuk menjawab pertanyaan: 1) Bahan atau media apa saja yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama kristen dalam meningkatkan minat belajar siswa? 2) Manfaat media pembelajaran pendidikan agama kristen dalam meningkatkan minat belajar? 3) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan agama kristen? Hasil yang diperoleh: 1) Alat bantu visual yang tidak dapat diproyeksikan dengan gambar harus dipasang, peta, foto-foto dan alat bantu yang dapat diproyeksikan misal dengan transparansi OHP, frame/slide film. 2) Pelajaran disampaikan dengan cara yang lebih konsisten, pendidikan menjadi lebih menarik, waktu belajar digunakan lebih efisien, kualitas hasil pembelajaran akan semakin meningkat jika dikomunikasikan dengan baik, belajar dapat terjadi kapan saja dan dari mana saja, sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari. 3) Faktor internal: kecerdasan;  motivasi belajar; perasaan sikap; kondisi psikis dan fisik sedangkan faktor eksternal: Pengasuhan, lingkungan, ekonomi dan fasilitas dalam kegiatan belajar mengajar.Abstract: The Latin word for media is medio. Media is defined as between in Latin. The plural form of the word "media" literally means "intermediary" or "introduction." In particular, the term can be interpreted as a means of conveying information from one source to another. Communication tools used in the learning process to convey information to students in the form of teaching materials are interpreted as related to learning media. This increases students' interest in participating in learning activities. The method used in this study uses the library study method, meaning data collection techniques by consulting books, literature, notes, the internet and various reports related to the problem to be solved. The research aims to answer the questions: 1) What materials or media are used in Christian religious education to increase students' interest in learning? 2) The benefits of Christian religious education learning media in increasing interest in learning? 3) what factors influence students' interest in learning Christian religious education? The results obtained: 1) Visual aids that cannot be projected with images must be installed, maps, photographs and projectable aids for example with OHP transparencies, frame/slide films. 2) Lessons are delivered in a more consistent way, education becomes more interesting, study time is used more efficiently, the quality of learning outcomes will increase if communicated properly, learning can occur anytime and from anywhere, students' positive attitude towards what they learn . 3) Internal factors: intelligence; motivation to learn; attitude feeling; psychological and physical conditions while external factors: Parenting, environment, economy and facilities in teaching and learning activities.
MUSIK DAN PERANANNYA DALAM IBADAH Janawati Janawati; Kornelius Gulo
Inculco Journal of Christian Education Vol 2, No 3 (2022): Vol 2, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.645 KB) | DOI: 10.59404/ijce.v2i3.109

Abstract

Abstrak: Artikel ini adalah suatu pengangkatan judul yang dilatar belakangi oleh, keinginan seorang Penulis untuk mengetahui apa yang menjadi peran musik, yang digunakan dalam setiap Ibadah Kristen, serta bagaimana supaya musik yang dimainkan oleh seorang musisi, boleh menjadi musik yang berjalan tidak sebagai simbol saja, tetapi ada fungsi dan tujuan dari musik yang dimainkan. Berbicara tentang  musik dan peranannya dalam ibadah bukanlah sesuatu hal yang asing lagi, sebab banyak gereja yang sudah menggunakan musik dalam melaksanakan ibadah, baik itu dari aliran Injili, Protestan,  Karismatik atau Pantekosta. Artikel ini bertujuan menjawab 1. Apa peranan musik gereja dalam ibadah? 2. Bagaimana musik yang berkenan bagi Tuhan? 3. Apa itu Musik Gereja dan bagaimana Liturgi Nyayian Jemaat dalam Ibadah? Dengan hasil: 1. Peranan musik menjadi sebuah pertempuran krisis, kuasa penyembahan, memulihkan pelayanan. 2. Musik yang berkenan kepada Tuhan adalah musik yang penuh dengan ketaatan, yang berisi ucapan syukur. 3. Musik gereja yang karena isinya serta dengan pernyataan Iman penciptanya atau orang yang menampilkan karya tersebut, dalam liturgi ibadah meliputi berarti perayaan iman, termasuk dalam liturgi adalah tata ruang, tata Ibadah, tata waktu, simbol-simbol, pembacaan Alkitab, musik gereja dan sebagainya.  Abstract: This article is an appointment of a title based on the desire of an author to know what is the role of music, which is used in every Christian worship, and how the music played by a musician may become music that operates not only as a symbol , but there is a function and purpose of the music being played. Talking about music and its role in worship is not something new, because many churches already use music in carrying out their services, whether they are from Evangelical, Protestant, Charismatic or Pentecostal. This article aims to answer 1. What is the role of church music in worship? 2. How is music pleasing to God? 3. What is Church Music and how is the Liturgy of Congregational Singing in Worship? With the results: 1. The role of music becomes a crisis battle, the power of worship, restoring ministry. 2. Music that pleases God is music that is full of obedience, which contains thanksgiving. 3. Church music which, because of its content and the statement of faith by the creator or the person performing the work, in the liturgy of worship includes the meaning of the celebration of faith, including in the liturgy are spatial planning, worship arrangements, timing, symbols, Bible readings, church music and etc.  
IMPLIKASI MISIOLOGIS MUJIZAT PENYEMBUHAN DALAM YOHANES 9 DAN RELASINYA DENGAN PELAYANAN SIGNS AND WONDERS DALAM GERAKAN PERTUMBUHAN GEREJA Nominasi Maduwu
Inculco Journal of Christian Education Vol 2, No 3 (2022): Vol 2, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.122 KB) | DOI: 10.59404/ijce.v2i3.127

Abstract

Abstrak: Mujizat penyembuhan sering kita lihat bahkan kita alami, namun yang menjadi dasar penulisan ini ialah bahwa mujizat penyembuhan yang dibahas dalam Alkitab mengenai orang buta sejak lahir. Kisah penyembuhan ini bukan cuma sekedar salah satu kisah/nasrani paradigmatika tentang kuasa supranatural atas Yesus penyakit umat manusia kisah penyembuhan ini pada hekekatnya adalah semua yang berkaitan erat dengan ekspresi verbal ego eimi atau I am yang sarat muatan teologis. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah mengekspolarasi pelayanan penyembuhan (healing ministry)- sebagai bagian dari pelayanan Signs and Wonders yang merupakan salah satu metode penting gerakan pertumbuhan gereja (Church Growth Movement) yang banyak contoh dan dipraktekkan terutama dikalangan gereja-gereja injil termasuk Pentakosta dan Kharismatik. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan mendapatkan informasi mendalam dan luas secara alkitabiah. Hasil yang diperoleh bahwa mengkorporasikan secara kritis kreaktif metode pelayanan signs and wonders yang telah diterapkan dengan sukses oleh para saudara seiman dari gereja-gereja injili sebagai perangkat misi merupakan sebuah opsi yang sangat prospektif yang mampu menbangun aspek kehidupan rohani maupun kehidupan pelayananya (termasuk didalam pelayanan misi). Abstract: We often see healing miracles and even experience them, but the basis for this writing is that the healing miracles discussed in the Bible are about people who were blind from birth. This healing story is not just one of the paradigmatic/Christian stories about supernatural power over Jesus for the disease of mankind. This healing story is in essence all that is closely related to the verbal expression of ego eimi or I am which is full of theological content. The problem raised in this paper is exploring the healing ministry - as part of the Signs and Wonders ministry which is one of the important methods of the Church Growth Movement which has many examples and is practiced especially among the gospel churches including Pentecostals and charismatic. The method used in this paper is descriptive qualitative, namely by obtaining in-depth and broad information biblically. The results obtained are that corporating critically and creatively the sign and wonders service method that has been successfully applied by brothers and sisters from evangelical churches as a mission tool is a very prospective option that is able to build aspects of spiritual life and ministry life.
PENTINGNYA PENERAPAN KETERAMPILAN MENGAJAR BERVARIASI OLEH GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELAJAR FIRMAN TUHAN Lidia Sihombing; Muharoma Chomsatul Farida
Inculco Journal of Christian Education Vol 2, No 3 (2022): Vol 2, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1385.165 KB) | DOI: 10.59404/ijce.v2i3.103

Abstract

Keterampilan Mengajar Bervariasi merupakan sebuah kemampuan guru dalam membuat atau melakukan perubahan-perubahan dan perbedaan-perbedaan dalam kegiatan proses pembelajaran, baik perubahan dalam gaya mengajar, keanekaragaman media pembelajaran yang sesuai serta perubahan pola interaksi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan penelitian ini adalah: (1)Apakah ada dampak yang dihasilkan dari penerapan Keterampilan Bervariasi dalam Mengajar? ; (2). Bagaimana strategi guru dalam meningkatkan minat belajar Firman Tuhan peserta didik di SMA NEGERI 1 Desa Saribudolok Kecematan Silimakuta Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara?; (3). Apakah penerapan Keterampilan Mengajar Bervariasi oleh Guru Pendidikan Agama Kristen dapat meningkatkan minat belajar Firman Tuhan bagi peserta didik di SMA Negeri 1 Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara? Adapun metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif melalui penyebaran angket, di mana sampel diambil dari populasi yang berjumlah 223 orang, dan sampel diberikan kesempatan untuk memberi respon. Yang menjadi sampel yaitu 30% dari populasi yaitu berjumlah 67 orang.  Hasil penelitian: (1)Dampak yang dihasilkan dari penerapan keterampilan bervariasi dalam mengajar yakni mampu meningkatkan minat belajar Firman Tuhan. Sebagai guru Pendidikan Agama Kristen, menerapkan keterampilan variasi sangat penting, karena dapat membangkitkan kembali semangat belajar peserta didik baik dalam pelajaran umum maupun pelajaran khusus yaitu pembelajaran Firman Tuhan. Oleh sebab itu penerapan keterampilan mengajar bervariasi oleh guru sangat penting untuk mengurangi kebosanan peserta didik dalam belajar. (2) Strategi Guru dalam meningkatkan minat belajar Firman Tuhan peserta didik di SMA NEGERI 1 Desa Saribudolok Kecematan Silimakuta Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara: Pertama, Menjadi seorang motivator bagi peserta didik sekaligus menjadi seorang konselor. Kedua, Menjadi seorang fasilitator dalam pembelajaran baik dalam ruangan maupun materi yang diajarkan. Ketiga, Penggunaan metode dalam mengajar, karena merupakan salah satu variasi mengajar yang mampu menjadikan peserta didik fokus dalam mengikuti pembelajaran. (3) Terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara Penerapan Keterampilan Mengajar Bervariasi terhadap Peningkatan Minat Belajar Firman Tuhan. Hal ini berarti semakin tinggi Penerapan Keterampilan Mengajar Variasi, maka Minat Belajar Firman Tuhan bagi Peserta Didik akan meningkat.Varied Teaching Skills is a teacher's ability to make or make changes and differences in the learning process activities, both changes in teaching styles, diversity of appropriate learning media and changes in student interaction patterns in teaching and learning activities. Objectives : (1)Are there any impacts resulting from the application of Varied Skills in Teaching? ; (2). What is the teacher's strategy in increasing the interest in learning the Word of God for students at SMA NEGERI 1 Saribudolok Kecematan Silimakuta Village, Simalungun Regency, North Sumatra Province?; (3). Can the application of Varied Teaching Skills by Christian Religious Education Teachers increase the interest in learning the Word of God for students at SMA Negeri 1 Saribudolok, Silimakuta District, Simalungun Regency, North Sumatra Province? Research Methods: quantitative. Research results: (1) The resulting impact of applying varied skills in teaching is to increase interest in learning God's Word. (2) Teacher Strategies in increasing the interest in learning the Word of God for students at SMA NEGERI 1 Saribudolok Kecematan Silimakuta Regency, Simalungun Regency, North Sumatra Province: First, Become a motivator for students as well as become a counselor. Second Become a facilitator in learning. Third Make students focus on following learning. (3) The application of Varied Teaching Skills (Variable X) has a positive and significant influence on the Increased Interest in Learning the Word of God Learners.
KEWAJIBAN RUMAH TUHAN SEBAGAI MISI JURUSELAMAT BERDASARKAN INJIL MATIUS 28:19 DITENGAH-TENGAH JEMAAT MENURUT JOHN CALVIN Urbanus Sukri
Inculco Journal of Christian Education Vol 2, No 3 (2022): Vol 2, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.113 KB) | DOI: 10.59404/ijce.v2i3.106

Abstract

Abstrak: Kewajiban Rumah Tuhan bukan hanya memberitakan firman, melakukan kunjungan kepada jemaat, membantu yang mengalami kesusahaan namun lebih kepada pertanggung jawaban jiwa jemaat sehingga fungsi gereja dapat benar-benar terealisasikan, persoalan yang muncul adalah: Apa itu rumah Tuhan sebagai Misi Juruselamat? Apa kewajiban rumah Tuhan terhadap misi Juruselamat? Bagaimana kewajiban rumah Tuhan sebagai misi Juruselamat  berdasarkan injil Mat 28:19 ditengah-tengah jemaat menurut John Calvin? Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi kepustakaan dan analisis isi. Hasil yang didapat adalah bahwa rumah Tuhan selain sebagai pastori/gedung gereja, punya kewajiban tugas, pekerjaan terhadap misi Juruselamat adalah membaptis orang dari segala bangsa, bukti bahwa memulainya kehidupan baru menjadi murid Kristus. Rumah Tuhan harus bermisi, menginjili, membaptis dan menjadikan pengikut Kristus yang diimbangi dengan tugas yaitu melaksanakan sakramen dan berkhotbah dimana Tuhan tempatkan agar kewajiban sebagai rumah Tugas bisa berfungsi sebagaimana yang Allah kehendaki. Abstract: The obligation of the House of God is not only to preach the word, to make visits to the congregation, to help those who are in trouble, but rather to the responsibility of the soul of the congregation so that the function of the church can be truly realized, the problems that arise are: What is the house of God as the Savior's Mission? What is the obligation of the house of the Lord to the Savior's mission? What is the obligation of the house of God as the Savior's mission based on the gospel of Matthew 28:19 in the midst of the congregation according to John Calvin? This research method uses qualitative methods through literature study and content analysis. The results obtained are that God's House apart from being a pastor/church building, has duties, the work of the Savior's mission is to baptize people from all nations, proof that starting a new life is becoming a disciple of Christ. The house of God must have a mission, evangelize, baptize and make followers of Christ which is balanced with the task of carrying out the sacraments and preaching where God has placed so that the obligations as a house of Duty can function as God wants. 
PENTINGNYA PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK Indro Puspito; Rosiana Rosiana
Inculco Journal of Christian Education Vol 2, No 3 (2022): Vol 2, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v2i3.134

Abstract

Abstrak: Mendidik merupakan tanggung jawab yang wajib digarap oleh orang tua sebagai pendidik yang pertama dalam keluarga dan bertanggung jawab dihadapan Tuhan, orang tua tidak dapat membenarkan kerja keras sebagai alasan kurangnya pendidikan anaknya dan menganggapnya sebagai tugas dan tanggung jawab sekolah. Keluarga merupakan sebuah masyarakat kecil yang didalamnya terdiri dari anggota individu yang saling melengkapi. Metode pembahasan dalam tulisan ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan membaca dari beberapa sumber bacaan, mengeksplorasi dari berbagai jurnal, buku. Masalah yang diangkat dalam artikel ini adalah peranan orang tua dalam mendidik anak? Bagaimana orang tua memberi kesempatan untuk melihat anak memilih minat dan bakatnya?. Hasilnya 1. Orang tua harus mendampingi, mengawasi, mengarahkan dan membimbing, mendorong dan memberikan motivasi. 2. Memberikan kesempatan sebaik dan sebagusnya pada anak untuk menghasilkan minat serta kecakapan- kecakapan yang lain serta menekan anak biar berharap bimbingan dan nasehat pada guru. Sajikan informasi- data berarti dan relevan yang sesuai dengan keahlian dan minat anak. Sajikan alat atau perlengkapan belajar serta membantu kesulitan belajarnya. Abstract: Educating is a responsibility that must be worked on by parents as the first educators in the family and responsible before God, parents cannot justify hard work as the reason for their child's lack of education and regard it as the duty and responsibility of the school. The family is a small community in which it consists of individual members who complement each other. The method of discussion in this paper uses a descriptive analytical method by reading from several reading sources, exploring from various journals, books. The problem raised in this article is the role of parents in educating children? How do parents give the opportunity to see children choose their interests and talents? The results 1. Parents must assist, supervise, direct and guide, encourage and provide motivation. 2. Provide the best possible opportunity for children to discover interests and other skills and encourage children to ask teachers for guidance and advice. Provide important and relevant information according to children's talents and interests. Provide facilities or learning tools and help with learning difficultie.

Page 1 of 1 | Total Record : 7