cover
Contact Name
Ira Cinta Lestari
Contact Email
jurnal.ibnusina@fk.uisu.ac.id
Phone
+628196029417
Journal Mail Official
jurnal.ibnusina@fk.uisu.ac.id
Editorial Address
Jalan STM No. 77, Medan Johor, Medan, Sumatera Utara, Indonesia 20146
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
ISSN : 14119986     EISSN : 26142996     DOI : https://doi.org/10.30743/ibnusina
Core Subject : Humanities, Health,
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara merupakan jurnal yang memiliki cakupan keilmuan dalam bidang kedokteran, kesehatan masyarakat, dan ilmu perilaku dan terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Januari dan Juli. Terbitan pertama adalah bulan Januari 2020. Naskah yang masuk akan diterima oleh editor untuk kemudian kan dilakukan pemeriksaan kemiripan naskah dengan aplikasi Plagiarism Checker. Proses review dilakukan dengan menggunakan peer review. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan menerima naskah dengan topik bidang kedokteran, kesehatan masyarakat, ilmu perilaku, dan topik lainnya yang relevan.
Articles 99 Documents
EFEK JUS TOMAT TERHADAP JUMLAH DAN MOTILITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI GENTAMISIN Alvira Balqis Soraya; Sutyarso; Rasmi Zakiah Oktarlina; Exsa Hadibrata
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 19 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.585 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v19i1.9

Abstract

Indonesia memiliki prevalensi infertilitas sebanyak 2.647.695 dari 238 juta penduduk. Infertilitas dapat disebabkan oleh faktor eksternal seperti obat antibiotik. Gentamisin merupakan antibiotik yang dapat menginduksi stres oksidatif pada saluran reproduksi pria dan menyebabkan kerusakan spermatogenesis. Tomat memiliki banyak kandungan antioksidan salah satunya, likopen yang berpotensi menghentikan kerusakan oksidatif tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan motilitas sperma yang diinduksi gentamisin. Sampel penelitian ini adalah 30 tikus putih galur Sprague dawley jantan yang dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu kelompok tikus yang tidak diberi perlakuan (K1), diinduksi gentamisin 20 mg/kgbb (K2), diinduksi gentamisin 20 mg/kgbb kemudian diberi jus tomat 25% (P1), 50% (P2), dan 100% (P3). Hasil Uji One Way Anova menunjukkan tidak terdapat pengaruh pemberian jus tomat terhadap jumlah spermatozoa (p>0,05), sedangkan pada motilitas terdapat pengaruh yang signifikan (P=0,00). Hasil uji Post Hoc antar kelompok kontrol dan perlakuan terdapat perbedaan signifikan (p<0,05), sehingga diperoleh kesimpulan bahwa pemberian Jus tomat 50% dan 100% dapat mencegah penurunan motilitas spermatozoa tetapi tidak memiliki efek yang nyata pada jumlah spermatozoa.
PERBEDAAN KEJADIAN KONDILOMA AKUMINATA PADA PASIEN HIV BERDASARKAN STADIUM KLINIS INFEKSI HIV Anisa Ramadhanti
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 19 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.972 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v19i1.10

Abstract

Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat memicu kerentanan infeksi HPV sebagai penyebab kondiloma akuminata (KA). Jumlah HPV cenderung akan meningkat sejalan dengan beratnya kondisi imunosupresi pada infeksi HIV yang dapat dinilai berdasarkan stadium klinis infeksi HIV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kejadian kondiloma akuminata pada pasien HIV berdasarkan stadium klinis infeksi HIV. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dengan besar sampel 272 pasien penderita HIV yang bersumber dari data rekam medik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pasien HIV yang menderita KA mayoritas adalah stadium lanjut HIV III dan IV yaitu sebesar 63,5%, dibandingkan KA pada stadium HIV I dan II. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu terdapat perbedaan jumlah kejadian KA pada pasien HIV berdasarkan stadium klinis HIV di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SINGKONG (MANIHOT ESCULENTA) TERHADAP PERTUMBUHAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI Sukma Sahreni; Isramilda; Miftahuliah Rohima Sururi
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 19 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.916 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v19i1.11

Abstract

Daun singkong (Manihot esculenta) merupakan salah satu bahan alam yang dimanfaatkan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun singkong (Manihot esculenta) terhadap S. aureus dan E. coli. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain post test only control group. Ekstrak etanol daun singkong dibuat dengan metode ekstraksi maserasi. Sampel terdiri dari 5 kelompok perlakuan yaitu ekstrak etanol daun singkong konsentrasi 75%, 80%, 85%, kontrol positif (Chloramphenicol) dan kontrol negatif (DMSO). Hasil pengamatan akan dianalisis menggunakan analisis varians (ANOVA). Ekstrak etanol daun singkong (Manihot esculenta) menghasilkan zona bening disekitar cakram yang diartikan adanya daya hambat dengan mengukur diameternya, Hasil uji Oneway pada S. aureus dan E. coli menunjukkan nilai signifikan 0,000 (<0,05) dan kemudian dilanjutkan dengan uji LSD menunjukan adanya perbedaan signifikan pada setiap kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disinpulkan bahwa ekstrak etanol daun singkong (Manihot esculenta) dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli.
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA DINI DISEKSI AORTA Indah Anita Dewi
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 19 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.921 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v19i1.12

Abstract

Lebih dari 250 tahun sejak diseksi aorta torakalis pertama kali dijelaskan. Diseksi aorta merupakan komplikasi penyakit aorta torakalis paling membahayakan dan menjadi penyebab utama kematian penyakit aorta. Kondisi yang mengancam jiwa ini baru-baru ini dikategorikan sebagai sindrom aorta akut. Beberapa alat diagnostik untuk mendeteksi kondisi kritis ini telah banyak dipakai termasuk computed tomography, ultrasonography, magnetic resonance imaging, dan tes laboratorium. Diagnosis dini dan akurat adalah yang paling penting untuk menentukan tatalaksana yang tepat. Tatalaksana awal di unit gawat darurat untuk kondisi ini bertujuan mengendalikan rasa sakit dan menstabilkan keadaan hemodinamik. Tatalaksana lebih lanjut berdasarkan diagnosis pencitraan dan hasil laboratorium. Hasil bedah pada diseksi aorta membaik secara bertahap, namun angka kematian tetap tinggi. Baru-baru ini, perbaikan aorta torakalis secara endovaskular telah menjadi teknik alternatif untuk mengobati diseksi aorta tipe B yang rumit. Tatalaksana cepat setelah diagnosis dini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa pasien. Kemajuan terus menerus dalam teknologi pencitraan dan penatalaksanaan meningkatkan hasil jangka pendek dan jangka panjang pada pasien diseksi aorta.
KERUSAKAN SEL HEPAR AKIBAT PAPARAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK TELEPON SELULER Mashitoh Nur Iqlima
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 19 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.842 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v19i1.13

Abstract

Telepon seluler merupakan salah satu teknologi komunikasi sebagai bentuk pemanfaatan dari gelombang elektromagnetik yang dapat memancarkan radiasi. Radiasi yang dipancarkan oleh gelombang elektromagnetik yang berasal dari telepon seluler merupakan radiasi non pengion, dimana radiasi ini tidak mengasilkan elektron bebas di dalam tubuh. Sejumlah penelitian di beberapa negara telah membuktikan bahwa paparan radiasi gelombang elektromagnetik telepon seluler dapat membahayakan kesehatan. Pengaruh yang ditimbulkan meliputi perubahan struktur mikroskopis, fungsional dan biokimiawi. Mekanismenya belum diketahui secara pasti, namun beberapa peneliti mengungkapkan bahwa radiasi non pengion mempengaruhi kelistrikan permukaan membran ganda dan memodifikasi komponen di dalam sel. Radiasi elektromagnetik telepon seluler juga merupakan salah satu agen fisik yang dapat menyebabkan jejas pada sel, termasuk sel hepar. Beberapa peneliti membuktikan bahwa paparan radiasi elektromagnetik telepon seluler dapat menyebabkan degenerasi, nekrosis, apoptosis dan fibrosis pada sel hepar.
KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK Ira Aini Dania
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 19 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.632 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v19i1.15

Abstract

Kekerasan berdasarkan jenis kelamin terutama kekerasan seksual, adalah suatu hal yang perlu mendapat perhatian khusus karena berpotensi mengancam nyawa serius terutama bagi perempuan dan anak perempuan. Dijumpai banyak hal dalam bentuk kekerasan gender yang menjadi pembicaraan di dunia internasional, kekerasan berbasis gender adalah masalah internasional, karena ada relevansi nya dengan masalah kesehatan di masyarakat dan berhubungan erat dengan hak asasi bagi setiap manusia. Di Indonesia fakta menunjukkan masih dijumpai anak anak yang belum mendapatkan jaminan untuk pemenuhan hak mereka seperti misalnya masih dijumpai anak sebagai korban perlakuan tindak kekerasan, penelantaran, hingga terjadi eksploitasi dan diskriminasi hingga perbuatan yang tidak manusiawi. Pusat Data Krisis Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta menunjukkan peringkat kasus kekerasan yaitu 226 kasus tahun 2000 menjadi 655 kasus pada tahun 2003, dari jumlah tersebut hampir 50% adalah korban kekerasan seksual dengan 47% korbannya adalah anak-anak dibawah usia 18 tahun. Faktor-faktor risiko terhadap kejadian kekerasan seksual anak ditinjau dari berbagai aspek. Pemeriksaan fisik dapat menguatkan anamnesis, tetapi kekerasan seksual jarang didiagnosa hanya berdasarkan pemeriksaan fisik dan temuan laboratorium saja, karena banyak jenis kekerasan seksual tidak meninggalkan bukti bekas dan sembuh dengan cepat dan sempurna.
BENEFITS OF CINNAMON CONSUMPTION IN PATIENTS WITH GOUT ARTHRITIS Martha Sella Rianti
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 19 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.675 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v19i2.35

Abstract

Gout arthritis is a condition where an increase in uric acid levels can trigger the formation of crystals that can cause pain in the joints. Management of gouty arthritis can be done by pharmacological and non-pharmacological ways. Recently treating the disease using medicinal plants is increasingly in demand. One of the plants that has the potential as a cure for gouty arthritis is cinnamon (Cinnamomum burmanii). This review was compiled by searching library sources through NCBI, Garuda, Sinta and Google Scholar. The results of an article search found that consumption of cinnamon in patients with gouty arthritis is useful as an anti-inflammatory. This is because the content of cinnamaldehyde in cinnamon can inhibit lipoxygenase. The function of lipoxygenase is that it can convert free arachidonic acid into leukotriene. If the level of leukotrienes in the body falls, the inflammatory process will decrease
GAMBARAN KADAR TOTAL KOLESTEROL PADA PASIEN PROLANIS YANG MENDAPAT TERAPI SIMVASTATIN DI PUSKESMAS AIR DINGIN 2018 : OVERVIEW OF TOTAL CHOLESTEROL LEVELS IN PROLANIS PATIENTS RECEIVING THERAPY SIMVASTATIN IN PUSKESMAS AIR DINGIN 2018 Fahreza Fahreza; Dita Hasni; Ade Teti Vani; Sri Nani Jelmila
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 19 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.507 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v19i2.37

Abstract

Total kolesterol adalah jumlah kolesterol keseluruhan dalam darah terdiri dari kolesterol low density lipoprotein (LDL), kolesterol high density lipoprotein (HDL), dan 20% Trigliserida. Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol di dalam darah. Hiperkolesterol dapat disebabkan karena meningkatnya konsumsi makanan tinggi kolesterol, obesitas, kurang aktifitas fisik dan merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar total kolesterol pada pasien Prolanis yang mendapat terapi simvastatin di Puskesmas Air Dingin 2018. Jenis penelitian yang digunakan studi deskriptif observasional. Penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas Air Dingin pada bulan Juli - Agustus 2018. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh populasi pasien Prolanis di Puskesmas Air Dingin tahun 2018 sebanyak 27 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik Consecutive sampling. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frequensi atau besarnya proporsi menurut karakteristik yang diteliti dari semua variabel penelitian. Analisis Bivariat digunakan untuk melihat gambaran kadar total kolesterol terhadap terapi simvastatin pada pasien prolanis Puskesmas Air Dingin 2018. Hasil kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah kadar kolesterol pada pasien prolanis rata-rata sebesar 212.67 mg/dL. Hasil penelitian usia terbanyak pada usia 46-55 tahun (37%), jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan (85,2%), kadar total kolesterol rerata 212,67±77,348, dosis konsumsi simvastatin paling banyak 1x20 mg dan keberhasilan obat simvastatin terhadap kadar kolesterol ditemukan paling banyak kadar kolesterol yang tidak terkontrol sebanyak 16 orang.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI DESA SISUMUT, KECAMATAN KOTAPINANG Aprian Muliadin Harahap; Ani Ariati; Zaim Anshari Siregar
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 19 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.291 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v19i2.44

Abstract

Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat merupakan faktor risiko yang berkontribusi besar terhadap timbulnya penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus (DM). Kondisi hiperglikemia pada penderita DM diduga terkait erat dengan status gizinya. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang dilakukan untuk mengkaji adanya hubungan indeks massa tubuh (IMT) dan kadar glukosa darah (KGD) pada penderita DM. Populasi pada penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus di desa Sisumut kecamatan Kota Pinang dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden. Dilakukan pengukuran KGD, berat badan dan tinggi badan. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,9% responden memiliki IMT berlebih (IMT>25 kg/m2) dan 60% responden mengalami hiperglikemia (>199 gr/dL). Hasil uji korelasi spearman (p=0,000 dengan r=0,925) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara IMT dan KGD. Indeks massa tubuh berlebih menjadi faktor resiko tingginya kadar glukosa darah pada penderita DM.
ENSEFALITIS VIRUS HERPES SIMPLEX Tri Makmur; Fazidah Aguslina Siregar
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 19 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.476 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v19i2.45

Abstract

Ensefalitis virus herpes simpleks adalah inflamasi jaringan parenkim otak yang berat dan bersifat fatal yang disebabkan virus herpes simpleks yang termasuk virus golongan DNA. Penyakit ini merupakan penyebab ensefalitis fokal akut sporadik di dunia dengan insidensi tahunan 1-3 kasus per 1.000.000 penduduk. Penyakit ini dapat mengenai semua kelompok umur, namun paling banyak mengenai kelompok umur diatas 20 tahun. Penyakit ini dapat mengenai baik pria maupun wanita. Penyakit ini disebabkan virus herpes simpleks tipe 1 yang sering menyebabkan ensefalitis pada anak dan dewasa sebagai reaktivasi dari infeksi laten, dan virus herpes simpleks tipe 2 yang menyebabkan ensefalitis pada neonatus. Manifestasi klinis diawali dengan gejala menyerupai flu dan berkembang secara progresif sampai terjadinya koma. Acyclovir diberikan sebagai obat pilihan pada pengobatannya. Prognosa penyakit bergantung pada usia penderita, derajat kesadaran, kecepatan dan ketepatan pengobatan.

Page 1 of 10 | Total Record : 99