cover
Contact Name
Muhammad Amin Sunarhadi
Contact Email
mamin.sunarhadi@staff.uns.ac.id
Phone
+6281390716299
Journal Mail Official
jurnalekosains@gmail.com
Editorial Address
Ilmu Lingkungan FMIPA Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres Surakarta 57126 INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ekosains
ISSN : 19797826     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Ekosains mempublikasikan hasil penelitian di bidang lingkungan maupun interdisipliner terkait yang belum pernah dipublikasikan atau sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di jurnal lain. Jurnal Ekosains menerima artikel baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris yang mencakup beberapa topik kajian lingkungan antara lain: Manajemen lingkungan Ekologi Lingkungan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pembangunan dan Lingkungan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Perencanaan dan Administrasi Lingkungan Kesehatan lingkungan Teknik Lingkungan dan Pencemaran Lingkungan, dan Sistem Informasi Lingkungan Manajemen Bencana
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 02 (2016)" : 9 Documents clear
APLIKASI BIOKOMPOS STIMULATOR Trichoderma spp. DAN BIOCHAR TEMPURUNG KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays L.) DI LAHAN KERING Wawan Apzani; I Made Sudantha; M Taufik Fauzi
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.423 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil jagung yang diberi perlakuan biokompos stimulator Trichoderma spp. dan biochar tempurung kelapa di Desa Akar-akar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan percobaan di lapanganyang dimulai pada bulan Agustus hingga Desember 2014. Penelitian ini dirancang menggunakan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan petak terbagi (Split plot design) dan dengan 2 faktor yaitu biokompos dan biochar. Faktor biokompos sebagai anak petak terdiri dari 6 aras yaitu 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 ton/ha. Faktor biochar sebagai petak utama terdiri dari 2 aras yaitu 0 dan 20 ton/ha. Peerlakuan tersebut di ulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan biokompos stimulator Trichoderma spp. dapat meningkatkan tinggi tanaman, berat berangkasan basah dan kering pada vegetatif maksimumdan setelah panen, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol, berat pipilan kering, dan berat 100 biji. Aplikasi biokompos stimulator Trichoderma spp. dosis 15 ton/ha memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik dibandingkan dengan dosis biokompos lainnya.Sedangkan perlakuan biochar tempurung kelapa belum memberikan pengaruh secara nyata terhadap semua parameter pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.
INDEKS KUALITAS AIR MENGGUNAKAN METODE INDEKS PENCEMARAN PADA SUNGAI SIWALUH KABUPATEN KARANGANYAR Henri Winandar; Imam Buchori; Setia Budi Sasongko
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.012 KB)

Abstract

Peningkatan limbah yang menyebabkan degradasi kualitas air Sungai Siwaluh sejalan dengan perkembangan intensif industri, pertanian dan pemukiman di Kabupaten Karanganyar.Kualitas Air pada Sungai Siwaluh masih rendah terutama pada area hilir sungai dimana nilai parameter BOD sebesar 52,8 mg/L hanya memenuhi kriteria mutu air kelas IV sedangkan parameter COD sebesar 153,3 mg/L tidak mampu memenuhi kriteria mutu air kelas I, II,III dan IV (BLH Karanganyar, 2014b).Uji kualitas air yang dilakukan sebatas membandingkan nilai parameter kualitas air dengan baku mutu sehingga dimungkinkan terjadi perbedaan persepsi mengenai tingkat pencemaran pada setiap parameter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencemarandari hulu sampai hilir Sungai Siwaluh dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran. Metode Indeks Pencemaran meringkas beberapa parameter yang ditentukan dalam satu persepsi pencemaran sehingga penentuan tingkat pencemaran lebih mewakili kondisi umum pencemaran. Batas wilayah penelitian mengunakan batas hidrologis dimana sub DAS Siwaluh dibagi menjadi 6 segmen berdasarkan penggunaan lahan dan sumber pencemaran. Kualitas air sungai Siwaluh diukur dan diamati pada enam titik pengambilan sampel dan dibandingkan dengan baku mutu yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001. Parameter kunci yang diuji adalah TSS, BOD, COD, DO dan pH sedangkan parameter lain digunakan untuk memantau keberadaan nutrien lain yang berkontribusi pada pencemaran. Sungai Siwaluh belum ditetapkan kelas airnya sehingga mutu air sasaran ditetapkan pada Kelas II. Dari hasil uji kualitas air sungai ada beberapa segmen yang melampaui baku mutu kelas II pada parameter tersebut. Status mutu air sungai Siwaluh berdasar Indeks Pencemaran yaitu pada segmen 1 masih dalam kondisi baik kemudian pada segmen 2-5 mengalami pencemaran ringan dan pada segmen 6 mengalami pencemaran berat. Peningkatan pencemaran pada sungai Siwaluh pada bagian hilir dikarenakan adanya industri yang membuang limbah ke badan air dimana sebagian industri merupakan industri tekstil. Berdasarkan hal tersebut upaya pengendalian pencemaran air hendaknya difokuskan pada bagian hilir (segmen 6) sungai siwaluh sesuai dengan karakteristik sumber pencemar yaitu dari industri, pertanian, peternakan dan pemukiman.
PENGARUH KELEMBAGAAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI HUTAN KEMASYARKATAN SENGGIGI KECAMATAN BATU LAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT Leolistari L; Sitti Latifah; I Gusti Lanang Parta Tanaya
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.242 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis secara kritis keberadaan dan permasalahan kelembagaan serta tingkat kesejahteraan petani serta untuk mengetahui pengaruh kelembagaan terhadap  tingkat kesejahteraan petani dalam pemanfaatan HKm di Desa Senggigi. Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah analisis scoring, analisis indek Good Servise Ratio, uji t hitung, dan analisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk menilai kelembagaan petani HKm, tingkat kesejahteraan masyarakat dan pengaruh kelembagaan terhadap tingkat kesejahteraan petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64% petani memanfaatkan lahan HKm dengan luasan lahan 0.1 – 0.9 ha. Untuk dapat memanfaatkan lahan hutan dalam bentuk HKm, petani ini tergabung di Gapoktan Merte Sari dengan 10 kelompok kecil didalamnya. Dari pengalaman kelompok, diketahui tiga kelompok telah didirikan sejak tahun 2002, sisanya baru pada tahun 2007 terbentuk. Hal ini kemudian berpengaruh terhadap kondisi kelembagaan yang dapat dilihat dari kelembagaan kelompok pemula terkategorikan pada kriteria tidak baik. Sedangkan pada kelembagaan kelompok lanjut terkategorikan pada kriteria cukup baik. Sementara tingkat kesejahteraan petani HKm Senggigi baik kelompok pemula maupun kelompok lanjut berada pada keadaan belum sejahtera. Hal ini dilihat dari perbandingan nilai konsumsi dan jasa berturut-turut sebesar 0,23 dan 0,24. Disisi lain, peningkatan kondisi kelembagaan kelompok dari tidak baik pada kelompok tani pemula menjadi cukup baik pada kelompok tani tingkat lanjut dan ini tidak memberikan pengaruh terhadap tingkat kesejahteraan petani peserta HKm di Senggigi.
MENYERUAK KELESTARIAN DANAU TAMBLINGAN DI DATARAN TINGGI BEDUGUL BALI Dewa Made Atmaja
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.847 KB)

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di danau Tamblingan dataran tinggi Bedugul Bali dan  bertujuan untuk memahami latar belakang kelestarian danau Tamblingan serta bagaimana pola tindakan krama Desa Adat Munduk dalam menjaga kelestarian danau sebagai obyek pariwisata. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti model penelitian grounded dan analisis datanya digunakan pendekatan inter pretatif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelestarian danau Tamblingan tetap terjada  disebabkan oleh banyak faktor antara lain: Kepercayaan masyarakat terhadap danau sangat angker, bagi orang yang berani merusak kelestariannya akan kena sangsi religius magis; Kelestarian danau disadari memberi manfaat yang besar yaitu: sebagai sumber air permukaan untuk domistik dan irigasi, sebagai perikanan, sebagai masukan finansial dari wisatawan; Adanya sumber air lain dan etnisitas yang berwawasan tri hita karana. Mereka mensosialisasikan tatakelakuan yang berkaitan dengan pelestarian danau secara informal dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. Mereka bisa menegur bagi yang melanggar, disertai dengan tindakan mengingatkan bahwa perbuatan serupa bisa menimbulkan implikasi yaitu terkena sangsi religius dan sangsi hukum formal. Pelaksanaan ritual di pura-pura kawasan danau, serta menyebarkan cerita-cerita gaib tentang keangkeran di kawasan danau, memiliki fungsi penting dalam keyakinan bahwa pura-pura dan danaunya dihuni oleh kekuatan adikodrati. Keyakinan ini mempengaruhi prilaku masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian danau.
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN PADA BERBAGAI LUASAN LAHAN DI SANTONG, KABUPATEN LOMBOK UTARA Arya Ahsani Takwim; Markum M; Sitti Latifah
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.017 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pengelolaan lahan pada berbagai luasan lahan di HKm Santong dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pengelolaan HKm Santong. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan, analisis indeks good servise ratio, analisis indeks shanon, alometric equation, description scoring.  dan multiple linear regresion. Analisis ini digunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan masyarakat, kelestarian kawasan dan kelembagaan pengelola HKm. Dependent variabel dalam penelitian ini adalah efektivitas HKm, sedangkan independent variabelnya adalah jumlah anggota keluarga, luas lahan dan jarak lahan garapan dari rumah petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan HKm Santong telah berjalan cukup efektif, dan lahan dengan luas 0.5 s.d 0.9 ha adalah lahan yang paling efektif dikelola oleh petani. Di lihat dari tingkat kesejahteraan, petani HKm Santong masih diklasifikasikan ke dalam petani miskin. Meskipun pendapatan yang diperoleh dari 19 komiditi HHBK sebesar > Rp.3.000.000,- per bulannya. Di lihat dari komponen kelestarian hutan dapat dijelaskan bahwa keanekaragaman vegetasi tergolong sedang dengan nilai indeks shanon sebesar >1.48, Kerapatan pohon rata-rata 1.064 pohon/ha, Cadangan karbon rata-rata 114,6 ton/ha.  Stratifikasi tegakan terdiri atas 4 strata yang didominasi oleh jenis Leucaena glauca, Paraserianthes falcataria, Adinantera sp, Picus sp, Ceiba Petandra dan Aleurites molluccana. 57,2% responden menyatakan bahwa intensitas pertemuan kelompok 6 s.d 12  kali per tahunnya dan 62,3% responden menyatakan ada satu lembaga yang mendukung pengembangan kelembagaan kelompok. Faktor jarak lahan HKm adalah variabel yang berpengaruh nyata terhadap efektifitas pengelolaan HKm Santong dengan nilai signifikan sebesar 0.43 satuan.
PEMANFAATAN P-ORGANIK TEPUNG CANGKANG TELUR DAN Mikoriza arbuskular (MA) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI DI LAHAN KERING Mariani M; I Made Sudantha; Wahyu Astiko
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.44 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil kedelai yang diperlakukan dengan berbagai dosis MA dan tepung cangkang telur. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat mulai bulan Juni sampai Agustus 2015. Penelitian ini dirancang menggunakan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu dosis MA dan tepung cangkang telur. Faktor dosis MA (F) terdiri dari tiga aras yaitu f1 (dengan MA 150 kg/ ha) dan f2 (dengan MA 200 kg/ ha) dan (dengan MA 250 kg/ ha). Faktor dosis tepung cangkang telur (T), yang terdiri dari lima aras yaitu: t0 (tanpa tepung cangkang telur), t1 (dengan tepung cangkang telur 50 kg/ ha), t2 (dengan tepung cangkang telur 100 kg/ ha), t3 (dengan tepung cangkang telur 150 kg/ ha) dan t4 (dengan tepung cangkang telur 200 kg/ ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dosis tepung cangkang telur 200 kg/ ha dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai; (2) Dosis MA tidak dapat meningkatkan pertumbuhan, namun dapat meningkatkan hasil tanaman kedelai. (3) Derajat kolonisasi akar berhubungan kuat dengan dosis tepung cangkang telur dibandingkan dengan dosis MA dan (4) ketersediaan hara N dan P juga berhubungan kuat dengan derajat kolonisasi akar.
GREEN EARTH COMMUNITY: TRIAD PROGRAMS UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT Athok Shofiudin Ma’arif; Astari Febyane Putri; Azka Amana Rosyida; Eno Yuniar; Habiba Nur Laili
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.414 KB)

Abstract

Kebersihan lingkungan menentukan kualitas kesehatan penduduk dalam suatu wilayah. Kampung Gulon mempunyai tingkat kesehatan lingkungan rendah yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Faktor penyebabnya adalah faktor geografis, pengolahan sampah yang buruk, dan kurangnya resapan air. Mayoritas masyarakat Kampung Gulon adalah masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah dengan pekerjaan sebagai pedagang. Rendahnya pengetahuan dan  kesadaran akan lingkungan menyebabkan banyak warga memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan ke sungai. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan nilai wilayah baik dari segi kebersihan, keindahan, sumber daya manusia serta gotong royong. Kesimpulannya adalah pengabdian ini dapat meningkatkan kepedulian warga Kampung Gulon terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan sehingga terbentuk lingkungan yang lebih bersih dan teratur.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN MATA AIR SEMIRI, SEMENJING, SIJARAK DAN SIKEMPONG UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH PDAM TIRTA LAWU KABUPATEN KARANGANYAR Suparno S; MTh. Sri Budiastuti; Prabang Setyono
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.476 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan studi kasus pada elemen sistem penyediaan air minum yang berkaitan dengan kawasan tangkapan air. Elemen tersebut berupa pipa transmisi eksisting, reservoir dan bangunan air lainnya yang secara langsung sangat dipengaruhi oleh kondisi daerah tangkapan air di lingkungan sumber mata air Semiri, Semenjing, Sijarak, dan Sikempong. Di masa mendatang, seiring dengan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karanganyar, berkorelasi dengan pertambahan kebutuhan air, mendorong peneliti untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan sistem eksisting transmisi perkotaan mampu dioperasikan untuk mensuplai air minum dari mata air sampai ke reservoir distribusi, serta bagaimana keadaan lingkungan daerah tangkapan air agar dipastikan masih sesuai fungsi untuk menghasilkan debit air konstan di beberapa mata air yang dimanfaatkan PDAM. Tujuan penelitian ini pada akhirnya untuk mendapatkan solusi alternatif bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan mata air, menemukan kebocoran, mengetahui karakter aliran air dan besaran konsumsi air di wilayah perkotaan (Karanganyar, Tasikmadu dan Jaten). Metode penelitian dilakukan dengan beberapa langkah kerja yaitu pengecekan terhadap data-data yang telah diperoleh, terdiri dari data topografi, data jaringan, data inflow, data debit, data tekanan air, data kontinuitas aliran, data kualitas air, serta karakteristik pemakaian air. Langkah berikutnya adalah melakukan analisis sistem eksisting menggunakan program EPANET 2.0 apakah dapat dioptimalkan fungsinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi sumber mata air yang masih dapat dimanfaatkan PDAM adalah sebesar 19,52 liter/detik, (baru termanfaatkan 180,48 liter/detik dari total potensi 200 liter/detik). Berdasarkan pengukuran, debit yang masuk ke dalam pipa transmisi dari sumber mata air adalah sebesar 178,24 liter/detik. Sedangkan debit yang keluar dari pipa transmisi (sebelum reservoir) adalah sebesar 170,28  liter/detik, sehingga kebocoran pada pipa transmisi adalah sebesar 7,96 liter/detik. Jumlah pemakaian air maksimal pelanggan PDAM tahun 2012 di wilayah penelitian sebesar 206,88  liter/detik dan masih di bawah kapasitas produksi PDAM sebesar 251,96 liter/detik. Hal ini menunjukkan terjadinya kehilangan air pada wilayah pelayanan sebesar 53,48 liter/detik. Hasil simulasi dengan menggunakan program komputer EPANET 2.0, sistem transmisi yang mengalirkan air dari mata air sampai dengan reservoir mampu dioptimalkan sampai dengan debit 225 liter/detik atau lebih besar dari total potensi mata air PDAM.
KERAGAMAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays. L) AKIBAT PEMBERIAN BERBAGAI ARAS BIOCHAR DENGAN BIOAKTIVATOR Trichoderma spp. DI LAHAN KERING Eva Sri Utami; I Made Sudantha; Suwardji S
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.508 KB)

Abstract

Kebutuhan pangan yang terus meningkat akibat meningkatnya pertumbuhan penduduk dan menurunnya luas lahan produktif hanya bisa diatasi jika kita mampu mengembangkan alternatif produksi pada lahan sub optimal seperti lahan kering. Namun, terdapat berbagai kendala dalam mengembangkannya seperti air yang terbatas, sifat fisik tanah yang buruk dan kondisi kesuburan tanah yang rendah, sehingga dibutuhkan upaya ekstra agar dapat berproduksi secara optimal. Jalan keluarnya antara lain dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang murah, mudah didapat dan lama terdekomposisi serta telah diketahui manfaatnya untuk tanah dan tanaman seperti biochar/arang hayati dan jamur Trichoderma spp. yang diaplikasikan pada komoditas andalan yang memiliki daya adaptasi tinggi terdahap kondisi kering seperti jagung (Zea mays L.).  Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui interaksi kombinasi berbagai aras biochar dengan bioaktivator Trichoderma spp. terhadap tanaman jagung, 2) mengetahui respon tanaman jagung terhadap masing-masing perlakuan, 3) mengetahui dosis biochar yang tepat untuk dikombinasikan dengan bioaktivator Trichoderma spp. dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung di lahan kering. Penelitian dilakukan di Desa akar-akar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara pada bulan September - Desember 2014 menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Petak utama adalah dengan bioaktivator dan tanpa bioaktivator. Anak petak adalah 6 aras biochar (0, 10, 15, 20, 25 dan 30 ton/ha) dalam 3 ulangan sehingga diperoleh 36 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bioaktivator Trichoderma spp. tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil jagung, sedangkan aras biochar berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada fase vegetatif optimum dan terhadap komponen hasil jagung yaitu bobot tongkol per tanaman, bobot pipil per tanaman, bobot berangkasan basah dan bobot berangkasan kering jagung.

Page 1 of 1 | Total Record : 9