cover
Contact Name
Yudhi Nugroho Adi
Contact Email
library@tekomuniversity.ac.id
Phone
+628128000110
Journal Mail Official
library@telkomuniversity.ac.id
Editorial Address
Jl. Telekomunikasi - Ters. Buah Batu Bandung 40257 Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
eProceedings of Engineering
Published by Universitas Telkom
ISSN : 23559365     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.34818/eoe.v9i5.18452
Merupakan media publikasi karya ilmiah lulusan Universitas Telkom yang berisi tentang kajian teknik. Karya Tulis ilmiah yang diunggah akan melalui prosedur pemeriksaan (reviewer) dan approval pembimbing terkait.
Articles 517 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018" : 517 Documents clear
Perancangan Dan Analisis Enterprise Architecture Pada Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Menggunakan Togaf Adm Sabilla Nadine Ayudya; Irfan Darmawan; Putra Fajar Alam
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) merupakan lembaga teknis daerah pemerintah provinsi Jawa Barat di bidang pengelolaan lingkungan hidup. Pada instansi ini sangat memperhatikan layanan-layanan yang diperuntukkan untuk eksternal. Untuk itu, diperlukannya operasional agar dapat mencapai tujuan target visi misi instansi. Namun sampai saat ini, bidang pengendalian pencemaran lingkungan belum dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi dan informasi dengan baik. Maka dibutuhkannya suatu perancangan enterprise architecture agar dapat meyelaraskan proses bisnis dengan teknologi yang ada. Perancangan enterprise architecture dilakukan menggunakan kerangka kerja yaitu The Open Group Architecture Framework (TOGAF) dan metode yang digunakan adalah Architecture Development Method (ADM). Untuk perancangan penelitian ini akan difokuskan pada objek bidang pengendalian pencemaran meliputi beberapa fase diantaranya Preliminary, Architecture Vision, Business Architecture, Data Architecture, Technology Architecture, Opportunities and Solution, yang terakhir Migration Planning. Dari fase tersebut kemudian mendapatkan hasil yaitu berupa blueprint dari fase business architecture sampai technology architecture untuk membuat IT Roadmap pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. IT Roadmap digunakan untuk pengembangan infrastruktur IT untuk mendukung proses bisnis yang ada. Kata Kunci: Dinas Lingkungan Hidup, Bidang pengendalian pencemaran lingkungan, enterprise architecture, TOGAF ADM. Abstract Dinas Lingkungan Hidup (DLH) is a technical institution of West Java provincial government in the field of environmental management. At this agency is very concerned about services that are destined for external. For that, the need for operations in order to achieve the target mission vision goals of agencies. But until now, the field of pengendalian pencemaran lingkungan has not been able to optimize the use of technology and information well. So it needs an enterprise architecture design in order to align business processes with existing technology. The design of enterprise architecture is using the framework of The Open Group Architecture Framework (TOGAF) and the method used is Architecture Development Method (ADM). For the design of this research will be focused on the phases including Preliminary, Architecture Vision, Business Architecture, Data Architecture, and Technology Architecture. Form that phase the get the result is blueprint from phase of business architecture to technology architecture to make IT Roadmap at Dinas Lingkungan Hidup of West Java Province. IT Roadmap is used for the development of IT infrastructure to support existing business processes. Keywords : Dinas Lingkungan Hidup, Pengendalian Pencemaran Lingkungan Field, enterprise architecture, TOGAF ADM
Efektivitas Pendingin Menggunakan Termoelektrik Pada Panel Surya Joko Suryo Sumbodo; M. Ramdlan Kirom; Porman Pangaribuan
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Peningkatan kebutuhan listrik saat ini mengakibatkan terjadinya krisis energi. Berdasarkan permasalahan tersebut, energi surya yang termasuk dalam energi terbarukan dipilih sebagai energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektivitas pendingin pada perangkat solar cell, pendinginan oleh angin tidak diperhitungkan. Parameter yang diukur dalam penelitian ini yaitu suhu, arus dan tegangan output. Alat yang digunakan di sini adalah solar cell, karena solar cell dapat mengkonversikan langsung radiasi sinar matahari menjadi energi listrik (proses photovoltaic) dan juga sistem thermoelectric sebagai pendingin untuk solar cell. Pada penelitian ini juga digunakan sistem tanpa pendingin untuk dibandingkan dengan yang memakai pendingin agar dapat diketahui seberapa besar efektivitas pendingin pada perangkat solar cell dan juga efisiensinya. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa panel surya dengan pendingin yang berupa thermoelectric lebih efisien daripada panel surya tanpa pendingin. Pada panel surya dengan pendingin didapatkan presentase peningkatan efisiensi sebesar 18,53%, presentase peningkatan daya keluaran sebesar 18,59%, presentase pendinginan suhu sebesar 19,53% jika dibandingkan dengan panel surya tanpa pendingin. Kata Kunci : solar cell, , photovoltaic, energi terbarukan, thermoelectric Abstract The current increase in electricity demand has resulted in an energy crisis. Based on these problems, solar energy included in renewable energy is chosen as an alternative energy to produce electricity. The purpose of this study was to determine the effect of cooling effectiveness on solar cell devices, cooling by wind was not taken into account. The parameters measured in this study are temperature, current and output voltage. The tool used here is a solar cell, because solar cells can convert direct solar radiation into electrical energy (photovoltaic process) and also thermoelectric system as a cooling for solar cells. In this study also used a system without cooling to be compared with the use of coolant in order to know how much the effectiveness of cooling on solar cell devices and also its efficiency. From this research found that solar panels with Thermoelectric cooler more efficient than solar panel without cooling. In solar panels with coolant obtained percentage increase in efficiency of 18.53%, percentage increase in output power of 18.59%, percentage of cooling temperature of 19.53% when compared with solar panels without cooling. Keywords: solar cell, , photovoltaic, energi terbarukan, thermoelectric
Deteksi Lebar Daerah Aliran Sungai Citarum Berdasarkan Pengolahan Citra Google Earth Menggunakan Metode Multilevel Thresholding Al Brando Ardes Harjoko; Bambang Hidayat; Sofia Saidah
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, maka semakin meningkat pula sumber daya yang dibutuhkan oleh manusia yang menyebabkan berkurangnya sumber daya alam (air dan tanah) dari berbagai aspek. Perhitungan luas sungai atau kedalaman sungai mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu penting adanya sistem yang mendeteksi sungai untuk mengetahui luasnya. Google Earth adalah aplikasi untuk mempermudah kita untuk mengetahui suatu tempat atau bangunan yang kita inginkan maka pada tugas akhir ini penulis akan menggunakan citra Google Earth untuk mendeteksi sungai Citarum di Bandung. Thresholding merupakan salah satu metode segmentasi citra di mana prosesnya didasarkan pada perbedaan derajat keabuan citra. Multilevel thresholding merupakan metode segmentasi citra thresholding yang menggunakan dua atau lebih nilai threshold. Pada tugas akhir ini, akan melakukan deteksi lebar aliran sungai dengan menggunakan pengolahan citra google earth dengan metode Multilevel Thresholding untuk mempermudah dalam pembangunan di sekitar sungai oleh pihak yang tertentu. Kata kunci : Google Earth, Multilevel Thresholding, Deteksi Lebar Sungai Abstract Increasing population growth in Indonesia, the more human resources are needed that cause the loss of natural resources (water and soil) from various aspects. The calculation of the river or river depth changes from year to year. Therefore it is important that the system detects the river to know its extent. Google Earth is an application to make it easier for us to know a place or building that we want then in this final project authors will use Google Earth imagery to detect the Citarum river in Bandung. Thresholding is one of the image segmentation method in which the process is based on the different degree of gray image. Multilevel thresholding is a method of thresholding image segmentation that uses two or more threshold values. In this final project, will perform the detection of river flow width by using google earth image processing with Multilevel Thresholding method to simplify the development around river by certain party. Keywords: Google Earth, Multilevel Thresholding
Deteksi Penyakit Pterigium Menggunakan Hough Transform Dan Forward Chaining Adrian Sabagus Tanazri; Purba Daru Kusuma; Casi Setianingsih
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Mata merupakan salah satu indra yang dipergunakan oleh manusia sebagai penglihatan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Apabila mata tersebut terkena sebuah penyakit tentu akan mengganggu kemampuan penglihatan dan juga akan membatasi aktivitas manusia. Pterigium adalah sebuah penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan, dan sangat sering terjadi di daerah tropis seperti di Indonesia. Sayangnya tidak semua fasilitas kesehatan tingkat 1 mengetahui tentang penyakit pterigium, sehingga pasien dirujuk ke rumah sakit yang lebih memadai seperti fasilitas kesehatan tingkat 2 atau bahkan 3. Pada tugas akhir ini dibuat sistem pendeteksian pterigium dan pengklasifikasian seberapa parah penyakit tersebut, dengan melakukan segmentasi citra dengan metode Hough Transform yang kemudian dilakukan klasifikasi dengan menghitung luas wilayah piksel pterigium dan juga digunakan sistem pakar agar hasil keluaran dari sistem ini memiliki pernyataan yang akurat. Hasil akhir dari pengolahan citra dan sistem pakar ini adalah terdeteksi atau tidaknya pterigium serta termasuk tingkat berapa pterigium tersebut. Pada Hough Transform dari hasil pengujian mampu mengenali mana pterigium dan mana yang bukan dengan tingkat akurasi sebesar 82.5%, sedangkan untuk pengujian sistem pakar menggunakan forward chaining didapati akurasi sebesar 100%. Kata kunci : Pengolahan Citra Digital, Sistem Pakar, Pterigium, Hough Transform Abstract Eye is one of human part of body which used by human for viewing and do everyday activities. If those eyes get problem such as sick of course that will interrupt the ability of vision and limit human everyday activities. Pterygium is one of many eye illnesses which can cause zero visibility or even blindness, and mostly happen in tropical country like Indonesia. Unfortunately, in grade 1 health facility they are still not well known about pterygium, this problem become the patient need to be forwarded to grade 2 or even grade 3 health facility. In this final project will be build a detection system of pterygium and classified to how damaged it was to the eye, by doing image segmentation with Hough Transform method and then classified by counting pixel of pterygium value and then using expert system for make sure the output of this system will more accurate. The result from image processing and expert system is statement about detected pterygium or not detected pterygium, meanwhile for expert system the output will be which type is that pterygium. In Hough Transform after do testing the accuracy get 82.5%, and for expert system by using Fo
Implementasi Algoritma Fuzzy C-means Untuk Mengkategorikan Tingkat Penjualan Produk Pada Data Transaksi Swalayan Sagung Rani Ari Puspita; Fhira Nhita
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Swalayan setiap harinya mencatat transaksi penjualan yang sangat banyak, hal ini akan berdampak pada pertumbuhan jumlah data yang sangat banyak dan menimbulkan tumpukan data yang berjumlah besar. Dari data transaksi tersebut dapat digali informasi-informasi baru yang berguna untuk menunjang proses bisnis swalayan. Misalnya pentingnya jenis barang apa yang menjadi prioritas utama yang harus distok swalayan. Pada penelitian ini digunakan algoritma Fuzzy c-means pada data penjualan swalayan untuk mendapatkan tingkat penjualan produk. Dari hasil pengujian yang didapat, untuk produk susu yang termasuk kategori rendah adalah jenis produk susu bayi,dan untuk produk air mineral yang termasuk kategori rendah adalah jenis produk air mineral 240ml, 330ml dan 600ml,dan produk yang termasuk kategori tinggi adalah jenis produk mie goreng. Pada pengujian cluster menggunakan metode Modified Partition Coeficient (MPC) hasilnya yaitu validitas cluster tertinggi yang terbaik adalah pada saat menggunakan 5 cluster. Kata kunci : Swalayan,Data Penjualan,Fuzzy C-Means,Clustering,MPC Abstract Supermarkets every day record a lot of sales transactions, this will have an impact on the growth of very large amounts of data and generate large amounts of data. From the transaction data new information can be extracted that is useful to support the self-service business process. For example the importance of what kind of goods are the top priority that must be self-service. In this study, Fuzzy c-means algorithm is used in self-service sales data to obtain the level of product sales. babies, and for mineral water products that are categorized as low are types of mineral water products 240ml, 330ml and 600ml, and products that are in the high category are types of fried noodle products. In cluster testing using the Modified Partition Coefficient (MPC) method the result is that the highest cluster validity is best when using 5 clusters. Keywords: Supermarket,Sales Data, Fuzzy C-Means,Clustering,MPC
Perancangan Dispatching System Pada Aplikasi Bimbingan Belajar Online Berbasis Android Stefanus Dear Damanik; Andrew Brian Osmond; Rumani M
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam sebuah aplikasi bimbingan belajar online diperlukan system dispatch yang bisa di jalan oleh seorang admin untuk menjaga dan mengelola aplikasi tersebut. pada system dispatch ini digunakan untuk menentukan gaya belajar/mengajar dan juga mengelola aplikasi bimbingan belajar online secara menyeluruh. Penentuan gaya belajar/mengajar yang digunakan pada aplikasi bimbingan belajar online adalah dengan cara menggunakan survey kuisioner yang telah di uji tingkat validitas dan realibilitasnya. Dan untuk pengelolaan aplikasi bimbingan belajar online berupa aplikasi web yang hanya bisa di akses oleh seorang admin, Dan disitu admin bisa menggunakan beberapa tools yang bisa digunakan untuk melakukan manajemen pada aplikasi contohnya, manajemen guru, manajeman murid, manajemen kelas pengajaran, manajemen tes gaya belajar/mengajar, dan manajemen forum diskusi. Pada penelitian tugas akhir ini system dispatch terintegrasi langsung pada cloud Keyword : System Dispatch, Bimbingan Belajar,Cloud. Abstract In an online tutoring application required system dispatch that can be in the way by an admin to maintain and manage the application. in this dispatch system is used to define learning styles / teaching and also manage the application of online learning guidance as a whole. Determination of learning style / teaching used in the application of online tutoring is by using a questionnaire survey that has been tested the level of validity and realibilitasnya. And for the management of online tutoring applications in the form of web applications that can only be accessed by an admin, and there admin can use some tools that can be used to perform management in the example applications, teacher management, student management, classroom management, / teaching, and discussion forum management. In this final project research the dispatch system is integrated directly in the cloud. Keyword: System Dispatch, Cloud, Mobile Computing
Identifikasi Jenis Kelamin Berdasarkan Teraan Gigitan Berbasis Pengolahan Citra Digital Dengan Metode Gabor Wavelet Dan Klasifikasi Decision Tree Dita Kusuma Wardani; Bambang Hidayat; Yuti Malinda
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tindak kriminal saat ini banyak terjadi di Indonesia. Banyak cara untuk melakukan proses identifikasi pada korban atau pelaku tindak kriminal salah satunya menggunakan bekas gigitan . Bite marks atau bekas gigitan adalah sebuah pola yang terbentuk akibat gigitan pada kulit, makanan atau substrat yang lembut tetapi dapat tertekan. Bidang yang ahli dalam menangani proses identifikasi bite marks adalah forensik kedokteran gigi (odontology forensic). Tanda bite marks biasanya ditemukan pada korban atau pelaku kriminalitas, seperti pada kasus kekerasan, pemerkosaan, dan lain-lain. Proses identifikasi bite marks yang sudah dilakukan saat ini melalui proses yang panjang, sehingga membutuhkan waktu yang kurang efisien. Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan sistem untuk identifikasi jenis kelamin pria dan wanita menggunakan citra bekas gigitan dengan metode Gabor wavelet untuk ekstraksi ciri bekas gigitan dan klasifikasi citra bekas gigitan menggunakan Decision tree. Dalam teknik pengambilan data, dibutuhkan sampel yang didapat dari hasil cetakan pada gigitan gigi. Dalam penelitian tugas akhir ini jenis kelamin dapat langsung dikenali dan diperoleh hasil akurasi dari pengujian yaitu 89,58% dengan waktu komputasi 2,24 detik dengan parameter skala (u)=8 dan orientasi (v)=3, menggunakan 80 sample citra latih dan 48 citra uji. Sistem ini dapat menjadi perbandingan dan dapat membantu bidang forensik kedokteran gigi dalam proses identifikasi jenis kelamin menggunakan bite marks. Kata Kunci: Gabor Wavelet, Decision Tree, Matlab, forensic, Bite marks, odontology forensic Abstract Criminal acts are currently happening in Indonesia. Many ways to do the process of identifying victims or committing a crime one of them using bite marks. Bite marks are a pattern that is formed based on a tooth, food or substrate that is gentle but can be depressed. The field of expertise in dealing with the identification process of bite marks is forensic dentistry (odontology forensic). Bite marks found in the body can be information one of which is gender, because each individual has the characteristics of different teeth. The process of identifying bite marks that have been done now through a long process, thus requiring less efficient time. In this final project, the design of the system for the identification of male and female gender using the image of bite with Gabor wavelet method for extraction of bite marks and bite image classification using Decision tree. In this final project, gender can be recognized and obtained accurate from 89,58% with computation time 2,24s, with scale parameters (u) = 8 and orientation (v) = 3, using 80 sample of training image and 48 test images. With this system can be a comparison and can assist the field of dental forensics in the process of gender identification using a bite mark. Keywords: Gabor Wavelet, Decision Tree, Matlab, forensic, Bite marks, odontology forensic
Fisibilitas Pengukuran Kapasitansi Untuk Mendeteksi Rongga Kayu Sarah Maulidasari; Dudi Darmawan; Ahmad Qurthobi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kayu merupakan material yang bersifat isolator namun dapat menjadi bahan konduktor bila dalam keadaan kering tanur (kadar air sedikit). Pada penelitian ini, kayu yang diuji dalam keadaan diberi rongga (lubang) dengan variasi ukuran diameter rongga (lubang) dan variasi posisi rongga (lubang) yang selanjutnya akan diukur nilai kapasitansinya. Nilai kapasitansi di dapat dari hasil konversi nilai tegangan keluaran yang di dapat dari pengukuran sensor kapasitif menggunakan rangkaian penguat pembalik. Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang prinsip kerjanya berdasarkan konsep kapasitif. Tegangan input yang diberikan yaitu 0,7071 Vrms dan frekuensi 200 Hz. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, semakin besar ukuran rongga (lubang) pada kayu maka semakin besar pula nilai kapasitansi yang dihasilkan dan setiap posisi menghasilkan nilai kapasitansi yang berbeda-beda. Kata kunci : Kayu, nilai kapasitansi, penguat pembalik, sensor kapasitif. Abstract Wood is an insulator material but it might be a conductor if it’s in a dry kiln condition (low water content). In this research, the woods tested were given cavities (holes) with variations of cavity (hole) diameter size and variations of the cavity (hole) position which the capacitance value would further be measured. The capacitance value obtained by the conversion result of the output voltage value from the measurement of a capacitive sensor using an inverting amplifier circuit. The capacitive sensor was an electronic sensor which its working principle was based on the capacitive concepts. The given input voltage was 0.7071 Vrms and the frequency was 200 Hz. Based on the test which had been conducted, the larger the size of the cavity (hole) on the wood, the greater the resulting capacitance value and each position produced different capacitance values. Keywords: Wood, capacitance value, inverting amplifier, capacitive sensor.
Perancangan Performance Appraisal Menggunakan Metode Behaviorally Anchored Rating Scales (bars) Pada Divisi Produksi Di Pt Tunggal Inti Kahuripan Niyama Rachel Awani; Fida Nirmala Nugraha; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - PT Tunggal Inti Kahuripan memiliki karyawan yang sudah bekerja cukup lama dan memiliki keterikatan karyawan yang tinggi terhadap perusahaan, namun hal tersebut mengakibatkan banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan yang mengakibatkan penurunan kinerja yang di cakup dalam beberapa faktor. Berdasarkan hasil observasi, perusahaan memiliki penilaian kinerja yang tidak tepat dalam menilai kinerja karyawannya. Oleh karena itu diperlukannya penilaian kinerja yang efektif dan bisa mengambil penilaian dari perspektif karyawan maupun dari perspektif stakeholder. Perancangan performance appraisal menggunakan Metode BARS dengan diawali membuat CSF untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kinerja, selanjutnya bila faktor-faktor tersebut telah teridentifikasi dan di analisis maka masuk ke metode BARS dengan tahap awal yaitu CIT, diikut oleh Performance Dimension, Retrasnlation, Scaling Incident, dan yang terakhir Final Instrument. Penilitian performance appraisal dengan menggunakan metode BARS menghasilkan ketetapan 4 faktor dengan total suara sebesar 76,9% yang menyatakan valid, dan dilakukan perhitungan ranking menggunakan standar deviasi dengan hasil akhir 0,559. Hasil ranking dari keempat faktor menyatakan bahwa faktor waktu yang paling berpengaruh dengan ranking 1,2, dan 3, diikuti dengan faktor kedisiplinan dengan ranking 4 dan 5, dan yang kurang berpengaruh adalah faktor kualitas dan jumlah dengan ranking 6 dan 7. Kata kunci : BARS, Critical Success Factors, Critical Incident Technique, Divisi Produksi, Performance Appraisal Abstract - PT Tunggal Inti Kahuripan has employees who have worked long enough and have high employee engagement to the company, and caused numbers of violations committed by employees resulting in performance degradation covered by several factors. Based on the observations, the company has an inappropriate performance appraisal in assessing the performance of its employees. Therefore, the need for effective performance appraisal and can take the assessment from the perspective of employees and from the perspective of stakeholders. BARS method begins by creating a CSF, then when those factors have been identified and analyzed into the BARS method with the initial stage namely CIT, Performance Dimension, Retranslation, Scaling Incident, and Final Instrument. The study of performance appraisal using BARS method resulted in selection of 4 factors with total vote of 76.9% which states 4 factors are valid, and calculated the ranking using standard deviation with the final result of 0,559. The ranking of the four factors states that the most influential time factor with rankings of 1.2, and 3, followed by a discipline factor with rank 4 and 5, and the less influential is quality and number factors with ranks 6 and 7. Keywords: BARS, Critical Success Factors, Critical Incident Technique, Production Division, Performance Appraisal
Analisis Perbandingan Dan Simulasi Denoising Citra Menggunakan Metode Dual-tree Complex Wavelet Transform Dan Bivariate Shrinkage Dengan Estimasi Variansi Lokal Lugina Perceka Putri; Rita Magdalena; Yunendah Nur Fuadah
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Secara umum, pada proses pengiriman informasi citra digital, baik karena faktor alat maupun karena interferensi secara alami, terdapat noise atau derau yang merupakan sinyal gangguan yang tidak diinginkan dan kehadirannya merusak informasi asli. Oleh karena itu, perlu dilakukannya denoising proses pengolahan sinyal untuk menghilangkan atau mereduksi noise agar keadaan informasi ber-noise tersebut kembali mendekati keadaan aslinya. Pada tugas akhir ini, akan disimulasikan serta dianalisis perbandingan hasil denoising pada sinyal citra grayscale menggunakan metode Dual-Tree Complex Wavelet Transform (DTCWT) dan Bivariate Shrinkage dengan Estimasi Variansi Lokal (BSLVE). Noise yang digunakan kali ini adalah Gaussian, Poisson juga Salt & Pepper. Filter yang digunakan di metode DTCWT adalah Antonini, Legall dan Near Symmetric B. Windowsize yang digunakan di metode BSLVE adalah 3, 27 dan 51. Pada penelitian kali ini, metode DTCWT lebih handal melakukan denoising pada citra untuk noise Salt & Pepper sedangkan metode BSLVE lebih handal melakukan denoising pada citra untuk noise Gaussian dan Poisson. Pada DTCWT, filter Near Symmetric B mengungguli perolehan citra hasil terbaik sedangkan pada BSLVE windowsize 3 yang mengungguli perolehan citra hasil terbaik. Kata kunci : Denoising, citra, Dual-Tree Complex Wavelet Transform, Bivariate Shrinkage, Estimasi Variansi Lokal. Abstract Generally, in the delivery process of digital image information, by instrumental factor or because natural interference, there are noise which is an unwanted interference signal and its presence undermines the original information. Therefore, it is necessary to do denoising which is the process of signal processing to eliminate or reduce noise so that the state of the noised information is back to its original state. This final project will simulate and analyze the comparison of denoising result on grayscale image signal using Dual-Tree Complex Wavelet Transform (DTCWT) method and Bivariate Shrinkage with Local Variance Estimation (BSLVE). Noise used this time is Gaussian, Poisson also Salt & Pepper. The filters used in the DTCWT method are Antonini, Legall and Near Symmetric B. Windowsizes used in the BSLVE method are 3, 27 and 51. In this research, DTCWT method is more reliable in image denoising for Salt & Pepper noise while BSLVE method is more reliable in image denoising for Gaussian and Poisson noise. On DTCWT, filter Near Symmetric B producing best image result more than other filters while on BSLVE windowsize 3 producing best image result more than other windowsizes. Keyword: Denoising, image, Dual-Tree Complex Wavelet Transform, Bivariate Shrinkage, Local Variance Estimation