cover
Contact Name
Diajeng Herika Hermanu
Contact Email
adjengq@gmail.com
Phone
+6221-7262111
Journal Mail Official
intercommunity@stikom.interstudi.edu
Editorial Address
https://journal.interstudi.edu/index.php/intercommunity/about/editorialTeam
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Inter Community : Journal of Communication Empowerment
ISSN : 27158144     EISSN : 27158152     DOI : 10.33376/ic.v1i1
Core Subject : Social,
Inter Community: Journal of Communication Empowerment was launched in 2019 and is published by STIKOM Inter Studi, Jakarta. Inter Community is a peer review, open access and scholarly journal that provides an interdisciplinary forum for project and community service on communication issues. This journal publishes twice a year (May and November). The objective of this journal is to encourage scientific publication related but not limited to: 1. Social marketing communication. Communication that promotes positive social and behavioral change. 2. Corporate Social Responsibility. An integration of business operations with social and environment. 3. Community engagement. The empowerment of community through dialogues and campaign to to facilitates stronger relationship. DOI: 10.33376/ic.v1i1
Articles 40 Documents
PENGARUH PRESENTER PROGRAM “RUMPI (NO SECRET )” DI TRANS TV TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT defika aryani; Ebnu Yufriadi
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 2, No 2 (2020): Inter Community : Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.039 KB) | DOI: 10.33376/ic.v2i2.548

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh presenter program rumpi (no secret) di trans tv terhadap persepsi masyarakat rt 018 desa pasirangin kecamatan cileungsi Jawa Barat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Judgement Theory. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada responden dengan analisis eksplanatif. Pengambilan sampel ini menggunakan non probability sampling dengan menggunakan jenis convenience sampling, yaitu penetapan sampel berdasarkan kemudahan-kemudahan bagi peneliti. Acara ini mengusung tagline “No Secret” sebagai representasi dimana acara ini akan mengungkap dan mengkonfirmasi bintang tamu mengenai suatu masalah hingga tuntas. program “Rumpi (No Secret)” sendiri tayang setiap hari senin – jumat pukul 16.00 WIB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada dan seberapa besar pengaruh antara Presenter Rumpi (No Secret) di Trans TV terhadap persepsi masyarakat. Data-data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan system package social science (SPSS). penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Presenter Rumpi (No Secret) (X) dan Persepsi Masyarakat (Y). Data yang diperoleh dalam bentuk skala likert yang selanjutnya dibuat skoring. Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data yang diperoleh dalam penelitian, ditemukan bahwa Pengaruh Presenter Program Rumpi (No Secret) di Trans TV Terhadap Persepsi Masyarakat memiliki hubungan yang kuat serta pengaruh yang cukup signifikan terhadap persepsi masyarakat.
Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra Perusahaan Wardah Rico Aji Lukito; Susi Andrini
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 4, No 1 (2022): Inter Community : Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.801 KB) | DOI: 10.33376/ic.v4i1.1166

Abstract

Di tengah situasi seperti ini Indonesia sedang mengalami penyebaran Virus Corona, perusahaan Wardah membuat program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan memberi bantuan kepada beberapa Rumah Sakit. Dalam penelitian ini CSR  yang dilakukan Wardah dengan memberikan bantuan kepada tenaga medis berupa Alat Kesehatan dan Alat Perlindungan Diri (APD) yang dibatasi pada RS. Pelni, Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan apakah program CSR yang dilakukan Wardah dapat memberikan citra positif bagi perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dengan menggunakan angket berupa kuesioner yang diambil dari populasi sejumlah 200 orang dan menghasilkan sampel sebanyak 67 responden dengan menggunakan pehitungan rumus dari Taro Yamane dan waktu penelitian dalam rentang bulan Februari 2021. Teknik analisis data menggunakan uji statistik dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan profil responden, dan di uji analisis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Variabel yang telah di uji akan memperoleh hasil melalui uji regresi linier sederhana. Hasil Penelitian ini menunjukan adanya pengaruh positif pada program Corporate Social Responsibility (CSR) Wardah dalam meningkatkan citra perusahaan.In the midst of a situation like this, Indonesia is experiencing the spread of the Corona Virus, Wardah company created a Corporate Social Responsibility (CSR) program by providing assistance to several hospitals. In this study, Wardah's CSR was carried out by providing assistance to medical personnel in the form of Medical Devices and Personal Protection Devices (PPE) which were limited to hospitals. Pelni, Jakarta. This study aims to determine and explain whether Wardah's CSR program can provide a positive image for the company. The type of research used is quantitative with a descriptive approach. Data collection used a questionnaire in the form of a questionnaire taken from a population of 200 people and produced a sample of 67 respondents using the calculation formula from Taro Yamane and the research time was in the range of February 2021. The data analysis technique used statistical tests with a descriptive approach that aims to explain the profile. respondents, and tested the analysis using simple linear regression analysis. The variables that have been tested will get results through a simple linear regression test. The results of this study indicate a positive influence on Wardah's Corporate Social Responsibility (CSR) program in improving the company's image.
PENGARUH PROGRAM ACARA TELEVISI TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI Aditya Gunsha Putra
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 2, No 1 (2020): Inter Community: Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.767 KB) | DOI: 10.33376/ic.v2i1.536

Abstract

Permasalah dalam penelitian ini, semakin meningkatnya kebutuhan informasi masyarakat akan informasi baru, membuat masyarakat memilih media mana yang mereka butuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Televisi masih menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan informasinya dan lebih banyak memberikan program acara yang ditayangkan untuk memenuhi kebutuhan informasi baru kalayaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Program Acara “The Newsroom” di Net Tv terhadap pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat pondok labu Jakarta Selatan dan seberapa besar pengaruh Program Acara “The Newsroom” Di Net Tv terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi masyarakat pondok labu RT 06, Jakarta selatan. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu, variabel independen dan variabel dependen,  variabel independen penelitian ini adalah Program Acara (X) dan variabel dependen penelitian ini adalah Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). Penelitian ini menggunakan konsep televisi, program acara, jenis program acara, program dokumenter, pemenuhan kebutuhan informasi, uses and gratifications. Paradigma yang digunakan adalah positivistik, pendekatan penelitian kuantitatif dan dengan jenis penelitian eksplanatif. Populasi penelitian diperoleh 150 orang, dengan mendapatkan sampel sebanyak 60 orang, yang diperoleh dengan cara purposive. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa ada pengaruh program “The Newsroom” terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi masyarakat pondok labu RT 06, Jakarta selatan dan nilai R square yaitu sebesar 0,483 atau  48,3% yang artinya pengaruhnya cukup kuat.
PERAN SUTRADARA DALAM PEMBUATAN KARYA DOKUMENTER BERJUDUL POTRET MASYARAKAT EPISODE NELAYAN PULAU PANGGANG Akbar Lillah; Muhammad Darwinsyah
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 3, No 2 (2021): Inter Community : Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33376/ic.v3i2.1438

Abstract

Abstrak.Wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki luas sekitar 62% wilayah lautan. Keadaan demikian menjadikan sumber ekonomi kelauatan yang sangat bersar dan cukup beragam, contohnya sumber daya ikan. Dengan demikian, tidak sedikit orang berprofesi sebagai nelayan.  Melimpahnya sumber daya ikan. dengan itu seharusnya pendapatan seorang nelayan sangatlah cukup untuk keberlangsungan hidupnya. Maka dari itu pencipta karya membuat sebuah film dokumenter “Potret Masyarakat” episode Nelayan Pulau Panggang. Dalam penciptaan ini penulis sebagai sutradara yang bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap jalanya produksi dari awal pembuatan ide yaitu pra produksi, produksi hingga tahap pasca produksi. Pembuatan film  dokumenter ini bertujuan untuk menghibur, memberi inspiras dan edukasi bagi masyarakat bahwasanya menjadi seorang nelayan tidak semudah apa yang dipikirkan.  Alasan pencipta karya membuat format dokumenter karena dapat menyajikan tayangan berdasarkan sebuah fakta tanpa dibuat-buat, dan orang yang menonton bisa mendapatkan visual dan audio yang dirasakan seperti nyata. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data literasi, survei lokasi, observasi dan wawancara. Tahapan dalam pembuatan karya ini dilakukan  dengan wawancara disertai mengikuti kegiatan narasumber agar lebih jelas apa yang disampaikan mengenai kegiatan nelayan. Pencipta karya berharap film dokumenter ini berguna bagi masayarakat, menginspirasi banyak orang dan bisa saling menghargai profesi atau perkerjaan orang lain. Kata Kunci : Film, Dokumenter, Proses Produksi, Sutradara  Abstract.The territory of Indonesia is an archipelagic country which has an area of about 62% of the ocean area, which makes marine economic resources very large and quite diverse, for example fish resources. Therefore, not a few people who work as fishermen, because of abundant fish resources, the income of a fisherman must be sufficient for his survival. Therefore, the creators made the documentary “Portrait of Life” episode of Panggang Island Fishermen. In this creation, the writer as Sutradara is most fully responsible for the production process from the initial idea, namely the Pre-Production, Production to Post-Production stages. By making this documentary, it aims to entertain, inspire and educate the public, that being a fisherman is not as easy as one thinks. The reason the creators made this in a documentary format, is because documentaries present impressions based on facts or truth without being made up, and people who watch can get visuals and audio that feel like real. The method used in this study is a qualitative method with data collection techniques in the form of literacy, site surveys, observations and interviews with resource persons. Where the stages in making this work, conducting interviews accompanied by following the activities of the speakers so that it is clearer what is conveyed about fishing activities. With the hope of the creators, this documentary can be useful for the community and inspire many people and can respect each other's profession or work.Keywords : Film, Documentary, Production Process, Director
SEBUAH KARYA FILM PENDEK “KASIH SAYANG” Dimas Noercahyo; Irvan Maulana; Arryadianta Arryadianta
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 1, No 1 (2019): Inter Community : Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.652 KB) | DOI: 10.33376/ic.v1i1.355

Abstract

 The development of film in Indonesia has a long journey to eventually become like a film today that is full of effects, and very easy to find as a medium of entertainment. The film has several types such as, Documentary Films, Short Films, Long Films. Short films themselves have differences with long films in terms of duration. It is said to be a short film because it is indeed short induration are 5 minutes or only 20 minutes. Not only that, the shooting process is also short, unlike widescreen films produced by professionals (Agus Dasmono, 2008: 29). The idea of this film begins from the writer wants to tell that the love ofparents will never break until the end of life, the authors also realize that young people today are not aware that the love of parents is very great for their children. This film will be a very interesting show with the story of a anxiety childwho is trusted to take care his younger brother who is still a baby and then left by his parents, making this movie useful for the community. The process of makingshort film works goes through three stages, namely pre-production, production, and post-production with the production team carrying out their duties in accordance with the jobdesk. Pre-production is the most important process, because this process will determine how to carry out the next process and the results that will be obtained. The production process takes place after preproduction is complete, production includes the process of taking pictures, organizing, and making sets. And post-production in the form of editing, sound
Analisi perancangan feature program "secangkir kopi dan sebait syukur" iqbal iqfani
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 3, No 1 (2021): Inter Community : Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.951 KB) | DOI: 10.33376/ic.v3i1.1145

Abstract

Analisis Perancangan Program Feature “Secangkir Kopi Sebait Syukur” Iqbal Iqfani¹ Kurnia² 1,2 Ilmu Komunikasi, STIKOM, Inter Studi1 Iqbaliqfani@gmail.com  2 kurnia.add@gmail.com   Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan bertujuan untuk memahami dan menganalisis tahapan pada perancangan sebuah karya feature melalui pendekatan objek kajian karya feature “Secangkir Kopi Sebait Syukur”. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan metode tringulasi yaitu menggabungkan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara mendalam dengan narasumber, serta data yang terdokumentasi untuk mendapatkan gambaran data yang valid. Informan pada penelitian merupakan informan yang dipilih berdasarkan pengetahuan, pemahaman dan penguasaan objek penelitian yang dalam hal ini melibatkan narasumber yang secara langsung terlibat dalam perancangan program feature “Secangkir Kopi Sebait Syukur” antara lain Produser, Director dan Editor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam perancangan program feature melibatkan tahapan detail yang melibatkan tahapan pra produksi, produksi dan pasca produksi yang pelaksanaannya harus terintegrasi. Persiapan proses rancangan yang matang serta komunikasi yang efektif pada tahapan evaluasi pasca produksi akan sangat menentukan untuk keberhasilan tayangan feature.Kata Kunci: Analisis Perancangan Program, Program Feature, Produksi Feature Abstract. This study aims to understand and aims to understand and analyze the stages in the design of a feature work through the object study approach of the feature work "Secangkir Kopi Sebait Syukur". This research was conducted with a qualitative approach. This type of research is descriptive and the data collection technique used is the triangulation method, which combines data obtained from observations, in-depth interviews with sources, and documented data to get a valid picture of the data. Informants in the study were informants who were selected based on their knowledge, understanding and mastery of the object of research, which in this case involved resource persons who were directly involved in the design of the feature program " Secangkir Kopi Sebait Syukur " including Producers, Directors and Editors. The results of this study indicate that the feature program design involves detailed stages involving pre-production, production and post-production stages whose implementation must be integrated. Careful preparation of the design process and effective communication at the post-production evaluation stage will be crucial for the success of feature broadcasts.Keywords: Program Design Analysis, Feature Program, Feature Production   1. PendahuluanTeknologi komunikasi modern telah membawa revolusi dalam dunia komunikasi massa, termasuk pada penyiaran televisi yang saat ini dihadapkan pada tantangan untuk dapat mengoptimalkan penyiaran programnya melalui media baru (Kant, 2014). Berkembangnya media komunikasi juga membawa tantangan kreatifitas program dimana pendekatan program menjadi bagian dari perkembangan media penyiaran (Baker, 2011).Televisi merupakan salah astu media penyiaran yang memiliki dampak luas pada kehidupan masyarakat dan menjadi sarana komunikasi penyiaran yang bersifat edukatif, informatif, persuasif, dan menghibur (Triyana, 2021). Namun saat ini siaran TV konvensional harus dihadapkan dengan persaingan siaran media steaming video online yang mendominasi konsep penayangan program (SimilarWeb, 2020). Penyedia layanan televisi cenderung menghadapi penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir (Tony Maglio, 2017). Digitalisasi media menghadapkan penyiaran televisi pada tantangan untuk tidak hanya dapat memproduksi program bermutu tetapi juga memiliki strategi penyiaran program melalui beragam media broadcasting yang tepat untuk menjangkau audiens (Antv, 2020).Berkembangnya digitalisasi media juga berdampak pada perpindahan sistem penyiaran dari sistem analog ke digital, dengan dukungan kebijakan UU 11/2020 tentang Cipta Kerja pemerintah mendorong digitalisasi pertelevisian di Indonesia (Yuniarto, 2020). Hal ini tentu membuka peluang potesi perkembangan dan keragaman konsep program pada penyiaran televisi di Indonesia. Feature program merupakan salah satu konsep tayangan yang masih banyak digunakan dalam memberikan informasi, inspirasi dan edukasi pada media televisi (Rangga, 2019). Dengan berkembangnya digitalisasi pilihan konsep program featre juga semakin beragam baik dari sisi kosep gagasan programnya hingga konsep penyiaran medianya (Dewi, 2016). Maka dalam merancang program feature yang menarik minat penonton program feature harus dikemas dengan tahapan strategi yang sesuai dengan sudiensnya, mulai dari konsep program, strategi produksi hingga strategi penyiaran pasca produksi ().Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis tahapan pada perancangan sebuah karya feature melalui pendekatan objek kajian karya feature “Secangkir Kopi Sebait Syukur”. 2. Literatur ReviewProgram Acara TelevisiProgram acara televisi dibagi menjadi dua pilihan,  yaitu program berita dan program non berita. Pada Program berita merupakan suatu bentuk laporan yang berupa fakta ataupun kejadian yang terjadi dan memiliki makna berita kemudian ditayangkan melalui suatu media secara periodik. Dalam program berita inipun dibagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (Soft news) (Novalia Agung Wardjito Ardoyo, 2018). Berita keras (hard news) yaitu berita yang memiliki unsur permasalahan dan emosional yang berhubungan dengan audiens sedangkan berita lunak (soft news) yaittu berita yang mengaitkan suatu kejadian umum yang bernilai perlu di lingkungan masyarakat dan tidak melibatkan atau berhubungan dengan tokoh masyarakat. Konsep program televisi juga dapat berupa Program Non-Berita yang memiliki banyak jenis, diantaranya yaitu (Maharani, 2009) : Program Talk Show, Program documenter, Program Feature, Program Magazine, Program Sport dan Program Doku-Drama.Program Talk Show adalah program yang menyajikan pembahasan antara komunikator dengan seorang yang merupakan human interest untuk membahas tentang seseorang atau sesuatu yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk dibicarakan sehingga membentuk sebuah informasi (Tondo et al., 2016). Sedangkan program documenter yang menyajikan suatu fakta atau kejadian nyata objektif yang berhubungan dengan kehidupan, lingkungan hidup, dan situasi nyata suatu cara hidup makhluk (I. Setiawan et al., 2017).Program Feature yaitu sebuah program yang menjelaskan suatu pokok bahasan, suatu tema, diungkapkan melalui berbagai sudut pandang yang saling berkesinambungan, mengurai, menyoroti secara kritis dan disiapkan dengan berbagai format (Dewi & Adi, 2016). Program magazine mirip dengan feature karna menyajikan suatu pembahasan dari aspek permasalahan bedanya program magazine tidak hanya meyoroti suatu pokok permasalahan tetapi membahas dari beberapa aspek bidang kehidupan. (Bina & Informatika, 2019). Sedangkan program Doku-Drama adalah program video yang diatur kembali untuk suatu kisah yang pernah terjadi dalam bentuk documenter yang didramakan (Berliana et al., 2021).  Definisi dan Karakter Program FeatureFeature merupakan suatu rancangan karya yang kreatif untuk menyampaikan informasi dan menyenangkan masyarakat tentang aspek kehidupan yang berkaitan pada mata pencaharian, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia wisata, dll (Pujiharto et al., 2021). Program Feature merupakan suatu program yang mengangkat pembahasan secara lengkap dengan menyoroti berbagai format dan kreasi yang memiliki tujuan untuk memberikan hiburan serta informasi edukatif sehingga dapat membuat penonton terinspirasi oleh tayangan dari program tersebut (Dewi & Adi, 2016).Program Feature yang mengambil ketertarikan manusia ataupun yang menarik untuk mengundang rasa simpati dan bermanfaat untuk masyarakat luas. Adapun beberapa karakteristik dari program feature ini yaitu : (Kurniawan, 2017); kretaivitas, variatif, subjektifitas dan oinformatif.Dalam program feature kreatifitas membutuhkan pemikiran dan imajinasi dalam menemukan atau mencari sebuah objek yang kekhasan dan ciri dalam identitas katya feature (Harahap, 2020). Variatif merupakan karakterisktik kemasan program feature, dimana program feature dapat tetap dikemas dengan beragam konsep format sehingga tdk membuat jenuh penonton (RPJMD, 2021). Dalam karya feature subyektifitas merupakan karakter yang mencirikan kekuatan sudut pandang penceritaan serta wawasan yang dapat menggambarkan peristiwa secara jelas dan mendalam agar informasi yang disampaikan lebih detail (Indonesia, 2020). Karakteristik informatif  dalam feature memberikan penonton topik dan dan membantu penonton untuk mendapatkan sebuah informasi (Arum Sawitri, 2014). Proses Produksi dalam Feature ProgramDalam produksi siaran televisi, visual menjadi hal yang penting untuk menarik setiap penonton maka dari itu diperlukan komposisi komposisi dari video yang terbaik atau disebut dengan komposisi framing dengan sederhana dapat dimengerti sebagai aturan tata letak subyek pengambilan gambar menggunakan kamera, komposisi pada video membantu visual untuk bisa berkomunikasi dengan penonton secara lebih efisien, powerful dan cepat (Ramadiana Ayu, n.d.).Dalam tahapan pembuatan produksi program feature memerlukan waktu yang tidak sebentar karna mengaitkan ketelitian dalam Menyusun sebuah gambar, penataan suara, dan banyak aspek lainnya. Berikut ini adalah beberapa tahapan produksi dalam program feature antara lain menetapkan gagasan yangd apat bersumber dari pengalaman diri sendiri, dimana ide yang muncul dalam pikiran Ketika seseorang memiliki pengalaman berharga dan hanya orang yang mengalami itu sendiri yang mengetahuinya. Gagasan juga dapat bersumber dari jaringan atau informan, kekuatan dalam jaringan untuk menginformasikan sesuatu yang unik dan dapat memunculkan kejutan yang berharga Ketika seseorang memiliki jaringan dan menjaga hubungan yang baik untuk mendapatkan sumber informasi yang berharga (Fay, 1967).Tahapan berikutnya setelah penetapan gagasan adalah perancangan program feature dengan menyusun rangkaian rencana atau kerangka cerita mulai dari daftar pertanyaan, jadwal, shooting atau peliputan, wawancara, editing, budgeting dan lainnya (Erlina et al., 2016). Membuat struktur rangkaian cerita juga harus ditetapkan pada tahap pra poduksi agar feature dapat tersusun dengan baik dan jelas dan dapat memiliki nilai yang penting dalam alur cerita (Desain et al., 2018).Sebuah karya feature membutuhkan observasi maupun riset mendalam khususnya melibatkan narasumber sebagai sumber informasi untuk mengembangkan suatu cerita yang menarik pada cerita yang digagaskan, dengan adanya narasumber informasi serta keakuratan data dapat memperkuat alur cerita pada feature (A. Setiawan, n.d.).Tahapan berikutnya pada pra produksi feature adalah penetapan shoot list yang berisikan gambaran yang berupa penjabaran tentang sususan atau urutan gambar yang akan direkam oleh kamera seperti titik lokasi, aktifitas keseharian narasumber, ataupun peristiwa yang berkaitan dengan program (Trasuka et al., 2021).Setelah pembuatan shoot list tahapan selanjutnya yaitu menyiapkan jadwal berdasarkan gambar yang disesuaikan dengan mempertimbangkan narasumber Penyusunan Jadwal dan Menyiapkan Perlengkapan; menyiapkan jadwal berdasarkan gambar yang disesuaikan dengan mempertimbangkan narasumber serta Perlengkapan yang harus disiapkan salah satu contohnya adalah kamera, jenis kamera yang akan digunakan, mic wireless, lighting, stabilizer dan dicek Kembali apakah sudah berfungsi dengan baik keseluruhan yang telah disiapkan (Dursun, 2012).Mengambil Gambar; melakukan take gambar untuk melihat hasil gambar yang berkualitas dapat mempergunakan cahaya lampu ataupun cuaca yang bersahabat (Eps et al., n.d.).Menyusun Gambar dan Menuliskan Narasi; penulisan narasi atau naskah feature disesuaikan dengan tema yang telah direncanakan, serta sesuai dengan sudut pandang, hasil wawancara, dan suara pendukung.Penyuntingan program; mengedit dan menyunting hasil visual dan audio yang diproduksi agar selaras dengan gagasan penceritaan programDari tahapan tahapan diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan parancangan program feature melibatkan proses pra produksi, produksi dan pasca produksi (Endayani et al., 2019). 3. MetodologiPenelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini merupakan deskriptif dengan teknik pengumpulan sebuah data yang dijalankan adalah menggunakan metode tringulasi yaitu menggabungkan data yang didapat dari sebuah observasi, wawancara mendalam dengan narasumber, serta data yang terdokumentasi untuk mendapatkan gambaran data yang valid. Informan pada penelitian merupakan informan yang dipilih berdasarkan pengetahuan, pemahaman dan penguasaan objek penelitian yang dalam hal ini melibatkan narasumber yang secara langsung terlibat dalam perancangan program feature “Secangkir Kopi Sebait Syukur” antara lain Produser, Director dan Editor.Data diolah melalui transkripsi dan pengkodean (Coding) untuk dapat dianalisis, diintepretasi disimpulkan dan diverifikasi. Adapun teknik konfirmasi data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode triangulasi sumber juga triangulasi teori. 4. Hasil dan PembahasanProses produksi dalam feature program yang berjudul “secangkir kopi dan sebait syukur” diawali dengan tahapan awal yaitu adalah penetapan gagasan program.  Berawal dari ide produser yang menginginkan pemuda masa kini dapat menciptakan lapangan pekerjaan sehingga bisa berpenghasilan tidak hanya sebagai karyawan dan memotivasi kalangan muda untuk menjadi mental pengusaha. Hal ini dilihat Ketika produser mengetahui pedagang kecil berpenghasilan 3 kali lipat dari umr. Guna mendorong semangat kalangan muda untuk dapat berfikir menciptakan lapangan pekerjaan produser membuat tayangan feature sebagai bentuk acuan motivasi kepada orang orang yang menonton.Tidak mudah untuk melakukan proses pembuatan feature ini, produser membutuhkan persiapan yang matang dengan menyiapkan sebuah konsep, mencari refrrensi dan menerapkan narasumber yang tepat untuk keberlangsungan pembuatan proses feature ini. Adapun beberapa Langkah yang dilakukan produser yaitu pra-produksi  ,produksi serta pasca produksi. Pada pra produksi produser menyiapkan dan membuat shootlist. Shoot list berisikan gambaran berupa penjabaran tentang sususan atau susunan gambar yang telah direkam kamera contohnya titik lokasi, aktifitas keseharian narasumber, ataupun peristiwa yang berkaitan dengan program.Jadwal shooting menjadi salah satu hal penting dalam pembuatan feature ini karena produser harus mencocokan jadwal dengan kru ataupun narasumber yang terkait agar proses shooting berjalan dengan lancer dalam pemilihan kru juga termasuk bagian penting dalam keberlangsungan shooting dan yang dibutuhkan selain jadwal ataupun shootlist yaitu tidak lain alat alat yang mendukung seperti kamera,lighting,tripod,clip on,stabilizer dan ini memerlukan biaya produksi yang tidak sedikit, produser menyiapkan dana sebesar 8 juta rupiah untuk membuat feature ini. Dana atau kebutuhan yang diperlukan untuk proses pembuatan feature ini digunakan untuk menyewa alat seperti kamera ataupun lighting serta untuk insentif ataupun kosumsi para kru. Menurut saudara Rizki selaku produser dalam proses pembuatan feature tidak selalu berjalan dengan lancar pada saat berlangsungnya pembuatan produksi feature ini produser memiliki beberapa kendala yaitu salah satuny kendala pada audio seperti kendaraan yang lewat sehingga mengganggu proses syuting karna lokasi yang ditentukan berada di kedai kopi narasumber yang bertempat di pinggir jalan raya selain itu Teknik oencahayaan yang diatur agar pencahayaan dapat terlihat natural.            Produser mengungkapkan dalam proses pembuatan feature dibutuhkan komunikasi yang baik karna komunikasi kunci pasca produksi, dibutuhkan kurang lebih waktu 6 hari untuk proses editing pembuatan feature ini dan Teknik editing yang digunakan yaitu raft cut memasukan transisi dan bumper lalu membuat subtitle untuk menyempurnakan hasil dari feature ini. Adapun strategi penyiaran program pada feature “secangkir kopi dan sebait syukur” ini melalui media televisi untuk dapat ditonton dan menginspirasi banyak orang untuk membuka usaha serta menanyakan pendapat dari dampak setelah tayangan ini ditayangkan.Keseluruhan pendekatan strategi ini diharapkan dapat menciptakan pemikiran positive penayangan “secangkir kopi dan sebait syukur”. Saudara risky selaku produser juga menyatakan bahwa penayangan feature ini agar dapat menjadikan contoh untuk kalangan muda agar dapat bertekat untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan tidak menjadikan mental budak karyawan. Apabila program penayangan ini memiliki banyak dampak bagi penonton semoga dapat menginspirasi banyak orang dan tertarik untuk berfikir sama dengan tujuan penayangan ini.             4. Kesimpulanpada hasil penelitian serta bahasan,  bisa ditarik kesimpulan berikutini : Produser membuat feature ini untuk memotivasi kalangan muda untuk membuka peluang berbisnis dan lowongan pekerjaan sebanyak banyak serta mengubah mindset bahwasannya dengan membuka usaha kecil kecilan dapat menghasilkan sebuah oendapatan yang lebih dari oenghasilan UMRDengan mengawali usaha kecil kecilan penuh rasa percaya diri dan pikiran yg positif akan menghasilkan sebuah keberhasilan yang dapat mencipakan rasa syukur yang cukup. Dari tayangan feature ini juga dapat memajukan perekonomian perkopian yang bermula dari kopi pinggir jalan menjadi cabang cafe kopi diberbagai tempat. Persiapan proses rancangan yang matang serta komunikasi yang lancar untuk menghasilkan tayangan feature juga sangat dibutuhkan agar dapat berhasil menyampaikan isi tayangan kepada khalayak penonton.  DAFTAR PUSTAKAAntv, D. (2020). Penggunaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Pemirsa Drama Serial Sebagai Upaya Mempertahankan Tayangan Program Televisi India. 3(2), 300–313.Askurifai, & Zakiah, K. (2015). PELATIHAN PRESENTER Tv CILIK BAGI SISWA SD SE-KECAMATAN CICALENGKA KABUPATEN BAN DUNG DALAM PERSPEKTIF LITERASI MEDIA 1Askurifai,. Prosiding SNaPP201SSosial, Ekonomi, Dan Humaniora.Baker, C. C. (2011). Instilling Creativity in Broadcast Media Design Students: Creative Processes in Applied Video Aesthetics. International Journal of Learning and Media, 3(2). https://doi.org/10.1162/ijlm_a_00071Berliana, R. A., Pamonojati, T. A., Sos, S., & Ds, M. (2021). Produksi Film Dokumenter “ Suara Ludruk ” ( Film Dokumenter mengenai Eksistensi Ludruk di Jawa Timur ) Production of the Documentary Film “ Suara Ludruk ” ( Documentary Film about the Existence of Ludruk in East Java ). 8(2), 1973–1982.Bina, U., & Informatika, S. (2019). PROGRAM TELEVISI MAGAZINE SHOW PENGUSUL. 1–22.Desain, S., Visual, K., Kreatif, F. I., & Telkom, U. (2018). EDITING FEATURES TELEVISI TENTANG BATIK TULIS GARUT EDITING FEATURES TELEVISION ABOUT BATIK TULIS GARUT . 5(3), 935–939.Dewi, D. S., & Adi, A. E. (2016). Perancangan Program Televisi Feature Tentang Produk Ramah Lingkungan Di Bandung. E-Proceeding of Art & Design, 3(3), 415–422.Dursun, P. (2012). No : 37–39.Endayani, H., Satul, A., Abdul, I., Suratno, Belajar, H., Siswa, P., Negeri, S. D. M. P., Madiun, K., Contoh, B., Issa, J., Tabares, I., Objek, P. B. B., Hasil, L., Informasi, T., Aradea, Ade Yuliana, H. H., Pattiserlihun, A., Setiawan, A., Trihandaru, S., Fisika, P. S., … García Reyes, L. E. (2019). PENINGGALAN SEJARAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DALAM PENANAMAN NILAI-NILA KEBANGSAAN PENDAHULUAN Banyuwangi Merupakan Wilayah Yang Memiliki Beberapa Daerah Yang Berpotensi Memiliki Situs Peninggalan Sejarah Yang Sampai Saat Ini Masih Ada Namun Kondisi, 1(1), 41–57. Eps, D., Rel, G., & Semarang, L. (n.d.). Teknik Pengambilan Gambar Feature Acara Tempoe.Erlina, E., Adi, A. E., Kreatif, F. I., & Telkom, U. (2016). MANAJEMEN PRODUKSI PADA PERANCANGAN FEATURE TELEVISI TENTANG PRODUK RAMAH LINGKUNGAN DI BANDUNG PRODUCTION MANAGEMENT IN FEATURE TELEVISION ABOUT DESIGNING ENVIRONMENTALLY FRIENDLY PRODUCTS IN BANDUNG. 3(3), 730–737.Fay, D. L. (1967). Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 34–59.Harahap, E. P. (2020). Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. 10(2), 50–59.Indonesia, S. (2020). Subjektivitas Penulisan Feature Human Interest. 4,6677.http://journal2.um.ac.id/index.php/basindo/article/view/14738Kant, R. (2014). “Television and Creativity.” May.Kurniawan. (2017). No 87(1,2), 149–200.Maharani, Y. V. (2009). KULIAH KERJA MEDIA 2009 PROSES PELAKSANAAN PROGRAM ACARA “ DUPEN ” ATAU DUNIA PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN.Novalia Agung Wardjito Ardoyo. (2018). Pengaruh Program 86 Net Tv Terhadap. Jurnal Pustaka Komunikasi, 1(1), 147–154.Produksi Program Acara Berita. (2014). 1–11.Pujiharto, P., Soleh, R., & Anwar, S. (2021). Pelatihan Penulisan Feature Pengalaman Warga Selama Masa Pandemi di Desa Tamantirto, Kasihan, Bantul. Bakti Budaya, 4(1), 47–56. https://doi.org/10.22146/bakti.v4i1.1284ramadiana ayu. (n.d.).RPJMD. (2021). No. 6.Setiawan, A. (n.d.). Project Pembuatan Majalah “ Katalis ” SUMMARY TUGAS AKHIR Penyusun Nama NIM Ardhi Setiawan.Setiawan, I., Tinggi, S., & Bandung, T. (2017). DOKUMENTER TV : “ UDJO & SAUNG ANGKLUNG ” SEBAGAI MANIFESTASI BUDAYA SUNDA TV DOCUMENTER : “ UDJO & SAUNG ANGKLUNG ” AS MANIFESTATION OF SUNDANESE CULTURE Bagi masyarakat Indonesia dan dunia , nama tokoh musik angklung Jawa Barat . Kiprahnya sanggar Angkl. 1(378), 89–104.SimilarWeb. (2020). Netflix App Ranking and Market Share Stats in Google Play Store.Tondo, H., Rembang, M. R., & Kalangi, J. S. (2016). Analisis semiotika komunikasi pada program acara talkshow sarah sechan di Net. Tv. Media Neliti, 5(4), 1–10.Tony Maglio. (2017). “How much each broadcast net’s TV ratings are down from last year — so far.”Trasuka, A. D. W. I., Komunikasi, J. I., Ilmu, F., Dan, S., Politik, I., & Sriwijaya, U. (2021). MANAJEMEN PRODUKSI PRODUCTION HOUSE MUSI KREATIF INDONESIA DALAM PEMBUATAN VIDEO KLIP BUDI DOREMI “ TOLONG .”Triyana, A. F. P. (2021). Strategi Programming Program Indonesia Pintar SCTV. Inter Script: Journal of Creative Communication, 2(1), 1–14. https://journal.interstudi.edu/index.php/interscript/article/view/437v. M. buyanov. (1967).. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.
“Pop-up Ads, Skip, or Strike?” Studi Efektifitas Format Pop-up Ads terhadap Web User’s Attitude Kurnia Kurnia; Genta Purna Yudha
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 4, No 2 (2022): Inter Community : Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.207 KB) | DOI: 10.33376/ic.v4i2.1745

Abstract

Seiring dengan berkembangnya penggunaan dan akses media berbasis internet, in- dustri periklanan juga menlakukan akselerasi media melalui pemanfaatan situs website sebagai media periklanan yang dianggap potensial untuk mendistribusikan informasi sekaligus menghadirkan tantangan unik bagi setiap pengiklan (Seyedghorban et al., 2016). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan Teknik non probability sampling di- mana tidak seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih (Krismiyati, 2017). Dalam penetapan sampel dilakukan dengan metode purposive yaitu ditetapkan berdasarkan kriteria yaitu Web User’s IDLIX yang mengikuti akun Instagram IDLIX dan aktif mengakses IDLIX minimal 1 kali dalam 1 minggu. Sampel kemudian dihitung dan ditetapkan dengan perhitungan rumus Lemeshow (1997) Dari hasil pengumpulan data dengan kuisioner terstruktur yang disebar menggunakan google form didapatkan responden sebanyak 100 orang. Seluruh responden dalam penelitian ini adalah pengikut Web streaming IDLIX di Instagram.Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa format Pop-up Ads terbukti efektif dalam mempengaruhi sikap pengguna website IDLIX. Format Pop-up Ads dinilai efektif dalam mengarahkan sikap positif pengguna website apabila tepat sasaran (Strike) dan tidak dilewatkan (Skip). Peneitian ini juga membuktikan bahwa ada tiga faktor yang harus diperhatikan untuk membuat Format Pop-up Ads menjadi efektif dalam membentuk sikap pengguna website, antara lain Entertainment, Information dan Irritation. Ketiga faktor tersebut akan sangat menentukan sikap pengguna website. Apabila IDLIX ingin menawarkan format Pop-up Ads pada pengguna websitenya maka IDLIX harus secara hati-hati mempertim- bangkan ketiga faktor tersebut.
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan McDonalds TB.Simatupang 2019 Muthia Musfiroh; AG Sudibyo
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 2, No 2 (2020): Inter Community : Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.777 KB) | DOI: 10.33376/ic.v2i2.586

Abstract

ABSTRAKMcDonalds memberikan pelayanan terbaru dengan menggunakan layanan Self Ordering Kiosk. Konsentrasi penelitian ini adalah pada kualitas pelayanan dan loyalitas pelanggan McDonalds TB. Simatupang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan McDonalds TB. Simatupang. Pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif, jenis penelitian ini adalah eksplanatif, metode yang digunakan penelitian ini adalah survey. Konsep penelitian ini adalah Kualitas Pelayanan dan Loyalitas Pelanggan. Responden dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Hasil penelitian ini dilakukan nya uji instrument adalah nilai KMO variabel X kualitas pelayanan menghasilkan 0,734 di nyatakan valid dikarenakan lebih dari 0,5. Untuk hasil variabel Y nilai KMO menunjukan hasil 0,665 dinyatakan valid karena lebih dari 0,5. Untuk nilai Cronbach’s Alphavariabel X kualitas pelayanan menghasilkan 0,879 dinyatakan reliabel karena lebih dari 0,6. Sementara untuk hasil Cronbach’s Alpha variabel Y menghasilkan 0,816 dinyatakan reliabel dikarenakan lebih dari 0,6. Dapat dilihat nilai Thit > Ttabel maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan. Hasil dari Koefisien menunjukan bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan McDonalds TB.Siatupang. Dapat diketahui bahwa nilai R (Koefisien Korelasi) antara variabel kualitas pelayanan dan variabel loyalitas pelanggan adalah sebesar 0,670 yang berarti sebesar 67,0%, dengan kata lain kualitas pelayanan memiliki peran yang kuat dalam menumbuhakan loyalitas pelanggan mengenai layanan Self Ordering Kiosk dengan sebesar 0,670, sisa nya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Loyalitas Pelanggan,Self Ordering Kiosk,Kepuasaan
PERAN EDITOR DALAM PEMBUATAN KARYA DOKUMENTER BERJUDUL “TERBAWA” Angga Ramadian Rohendra; Arya Dianta M.Sn
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 4, No 1 (2022): Inter Community : Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.327 KB) | DOI: 10.33376/ic.v4i1.1662

Abstract

Film bersifat audio visual artinya berisi gambar dan suara yang hidup sehingga mampu menceritakan banyak hal dalam waktu singkat, film juga diyakini sebagai alat komunikasi yang baik terhadap masyarakat atau penonton yang akan menjadi sasarannya. Maka dari itu pencipta membuat sebuah film untuk menceritakan tentang kisah gaya hidup tokoh "Bimo" yang terlihat mewah namun tidak sesuai dengan realita status ekonomi yang ia miliki, film ini dikemas menjadi film dokumenter drama berjudul "Terbawa" yang di dalamnya terdapat nilai-nilai kehidupan di masyarakat, khususnya pesan moral yang akan disampaikan. Dalam penciptaan ini penulis sebagai sutradara yang memiliki tanggung jawab pada proses pembuatan film berlangsung dimulai dari tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi serta memastikan agar sebuah produksi film berjalan sesuai script agar film yang dihasilkan sesuai apa yang diharapkan. Tujuan dibuatnya film dokumenter ini yaitu untuk memberikan edukasi dari pesan moral yang akan disampaikan, serta inspirasi, hiburan untuk masyarakat bahwa kehidupan lebih baik dijalani sesuai dengan status ekonomi yang dimiliki tidak memaksakan keadaan. Alasan pencipta membuat film dalam format dokumenter drama (dokudrama) karena dokumenter merupakan film non fiksi yang dikemas dari realita kehidupan kedalam bentuk audio visual dan drama dalam beberapa bagian filmnya dirancang terlebih dahulu secara detail dengan menceritakan peristiwa yang sudah ataupun belum pernah terjadi sehingga berkembang menjadi penilaian subjektif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan teknik atau cara pengumpulan data seperti literasi, survey lokasi, observasi serta melakukan wawancara dengan orang-orang terdekat narasumber. Dengan harapan pencipta, dokumenter ini bisa memberikan edukasi untuk lebih menghargai orangtua.
PENGARUH HOST PROGRAM “CALL ME MEL (KRING KRING HELLOW)” TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT shafira harlieka; kresno yulianto
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 2, No 1 (2020): Inter Community: Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.708 KB) | DOI: 10.33376/ic.v2i1.539

Abstract

Permasalah dalam penelitian ini adalah stasiun televisi pun mulai berlomba – lomba membuat dan merancang program – program acara baru yang memiliki daya tarik tersendiri untuk menarik perhatian pemirsa, salah satunya melalui program talkshow pemilihan presenter atau host yang tepat akan memberikan efek baik terhadap program tersebut, pemilihan host pasti memiliki daya tarik tersendiri. Hal tersebut sangat penting untuk dapat menarik persepsi menonton akan program “Call Me Mel (kring kring hellow)”  di iNews Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh host terhadap persepsi masyarakat, Penelitian ini menggunakan konsep televisi,program televisi,  talkshow, host dan persepsi, dengan menggunakan teori uses and effect, Paradigma yang digunakan adalah positivistik, pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif. Pada penelitian ini pengambilan sampling menggunakan nonprobalility sampling dengan menggunakan  convenience sampling, yaitu dengan kemudahan data yang penelitian ini bebas memilih siapa saja untuk menjadi anggota populasi dengan cara bertemu dengan responden yang sesuai kriteria Penonton “Call Me Mel(Kring Kring Hellow)”  Berusia lima belas tahun sampai lima puluh  tahun dan Wanita. Dengan populasi yang diambil sebanyak seratus responden dari data Nielsen Indonesia, Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh host program “Call Me Mel(Kring Kring Hellow)” di iNews (X) terhadap persepsi masyarakat  warga Matoa Golf RT nol sembilan RW nol dua kelurahan Cipedak kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan  (Y)

Page 1 of 4 | Total Record : 40