cover
Contact Name
Paulus Parnyoto
Contact Email
realpaul@ugm.ac.id
Phone
+628994796772
Journal Mail Official
abis-maksi.feb@ugm.ac.id
Editorial Address
Jl. Sosio Humaniora No. 1 Bulaksumur Yogyakarta 55281 » Tel / fax : 0274-513109 / 0274-548516
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
ISSN : 23021500     EISSN : 23021500     DOI : 10.22146/abis
Core Subject : Economy,
ABIS : Accounting and Bussiness Information Systems Journal, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu Akuntansi dan Sistem Informasi yang diterbitkan secara berkala satu tahun 4 kali yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Articles 328 Documents
EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR): STUDI PADA PT HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP PLANT Dian Anggraeni
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 2 (2019): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i2.58837

Abstract

AbstrakTujuan – Penelitian ini mengevaluasi pelaksanaan, kepatuhan, dan pengungkapan CSR melalui dimensi pelaksanaan dan pelaporan dengan menggunakan framework ISO 26000, UU No. 40 Tahun 2007, PP No. 47 Tahun 2012, dan GRI G4.Metode Penelitian – Analisis data untuk pelaporan dan pengungkapan CSR menggunakan content analysis berdasarkan indikator GRI G4. Teknik analisis miles et al (2014) mulai dari reduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan dalam pelaksanaan aktivitas CSR menggunakan indikator ISO 26000, dan untuk kepatuhan menggunakan regulasi terkait, yaitu UU No. 40 Tahun 2007 dan PP No. 47 Tahun 2012.Temuan – Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan CSR Holcim Cilacap dikatakan baik melalui berbagai program dan pendekatan dibuktikan dengan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 84,2%; (2) kepatuhan pelaksanaan CSR Holcim Cilacap dinilai tinggi karena dalam keadaan kondisi keuangan yang kurang baik, tetap melaksanakan program CSR sesuai dengan kaidah ketentuan perundang-undangan. Holcim Cilacap sudah mematuhi UU No 40 Tahun 2007 dan PP No 47 Tahun 2012; (3) pelaksanaan CSR Holcim Cilacap ditinjau dari ISO 26000 sudah sesuai, meskipun pelaksanaan CSR Holcim Cilacap kurang optimal pada program posdaya; (4) tingkat pengungkapan laporan keberlanjutan ditinjau dari framework GRI G4 secara keseluruhan mencapai 38%, pengungkapan kategori lingkungan mencapai 62%, sedangkan ekonomi dan sosial baru mencapai 22% dan 25%.Originalitas – Salah satu fokus penelitian ini ialah mengevaluasi pelaksanaan CSR secara komprehensif melalui dimensi pelaksanaan dan pelaporan. Belum ada penelitian yang meneliti keduanya secara bersamaan.
ANALISIS KUALITAS PENGUNGKAPAN PADA LAPORAN TAHUNAN (STUDI PADA PERUSAHAAN DI INDEKS LQ – 45 TAHUN 2016 – 2017) Dioga Alif Maulana
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 2 (2019): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i2.58838

Abstract

 IntisariTujuan - Penelitian ini menganalisis kualitas pengungkapan informasi ekonomi dan keuangan, tata kelola, dan kinerja berkelanjutan pada laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ - 45 periode 2016 -2017.Metode Penelitian – Peneltian ini menggunakan analisis konten untuk menganalisis kualitas pengungkapan pada sampel yang berjumlah 39 perusahaan di Indeks LQ – 45. Kualitas pengungkapan dinilai dengan menggunakan daftar pertanyaan yang dikembangkan oleh Kiyanga (2014) dan Yusmaida (2016).Temuan – Hasil penelitian menunjukan kualitas pengungkapan laporan tahunan perusahaan di Indeks LQ 45 memiliki nilai yang bervariasi antar perusahaan. Kualitas pengungkapan perusahaan di Indeks LQ 45 mempunyai rata – rata nilai sebesar 70,85% dan 73,65 pada tahun 2016 dan 2017. Untuk informasi ekonomi dan keuangan telah disajikan dengan baik oleh tiap – tiap perusahaan dengan nilai rata – rata 94,66% dan 94,87%. Perusahaan dengan kualitas pengungkapan terbaik pada tahun 2016 dan 2017 yakni ANTM dengan nilai 93,38 untuk masing – masing tahun. 
ANALISIS PENGUNGKAPAN STAKEHOLDER ENGAGEMENT PADA SITUS WEB PEMERINTAH DAERAH (STUDI PADA PEMERINTAH PROPINSI DAN KOTA DI INDONESIA) Harry Josua Tampubolon
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 2 (2019): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i2.58839

Abstract

AbstrakStakeholder engagement merupakan sebuah proses yang dapat menyelaraskan kepentingan organisasi dan stakeholder. Hal ini menjadi penting karena partisipasi stakeholder merupakan salah satu aspek yang menentukan kemajuan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengungkapan stakeholder engagement pada situs web pemerintah daerah yang meliputi pemerintah propinsi dan kota di Indonesia berdasarkan indeks stakeholder engagement yang dikembangkan oleh Midin dkk (2017). Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan analisis konten. Objek dalam penelitian ini adalah 132 pemerintah daerah yang terdiri dari 34 pemerintah propinsi dan 98 pemerintah kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata tingkat pengungkapan stakeholder engagement pada situs web pemerintah daerah di Indonesia masih cukup rendah (32,79%) dimana pemerintah daerah hanya mengungkapkan 13 dari 40 butir pengungkapan yang ada di dalam indeks. Adanya temuan ini mengindikasikan bahwa pemerintah daerah di Indonesia belum memaksimalkan situs web sebagai sarana pengungkapan informasi. 
EKSPLORASI KETERKAITAN KONDISI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN TINGKAT LAYANAN KESEHATAN Koti Kittyakara
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 2 (2019): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i2.58840

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara kondisi keuangan pemerintah daerah dan tingkat layanan kesehatan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan analisis isi dan wawancara. Peneliti mengukur pencapaian standar pelayanan minimum (SPM) kesehatan untuk 91 pemerintah daerah yang termasuk dalam cluster 2 kabupaten dengan berbagai kategori kondisi keuangan pada tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tidak ada hubungan yang kuat antara kondisi keuangan pemerintah daerah dan tingkat layanan kesehatan berdasarkan memenuhi standar layanan minimum (SPM) kesehatan dan kondisi keuangan merupakan faktor yang mempengaruhi dalam konteks meningkatkan dan mengembangkan kualitas layanan kesehatan disediakan oleh pemerintah daerah.
PENILAIAN DAN EVALUASI MANAJEMEN BIAYA KUALITAS (STUDI PADA CV DWI BOGA UTAMA) Made Irma Lestari
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 2 (2019): May
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i2.58841

Abstract

AbstrakTujuan – Penelitian ini bersifat studi kasus yang bertujuan menelusuri penyebab CV Dwi Boga Utama diindikasi belum menerapkan manajemen biaya kualitas, menilai komponen recorded maupun unrecorded cost terkait penciptaan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan. Pada akhirnya peneliti diharapkan mampu memberikan rekomendasi pelaksanaan manajemen biaya kualitas yang perlu diterapkan oleh CV Dwi Boga Utama dalam rangka mengarahkan perusahaan ke posisi pasar yang lebih baik.Metode Penelitian – Teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data pada perusahaan sebagai objek penelitian. Peneliti melakukan penelusuran lebih mendalam kepada stakeholder, yang terdiri dari pemasok, pelanggan, pekerja pabrik, dan pemilik untuk menelusuri biaya-biaya kualitas yang belum teridentifikasi. Panel uji coba juga dilakukan untuk menghitung biaya atas kehilangan penjualan.Temuan – Faktor-faktor penyebab perusahaan diindikasi belum menerapkan manajemen biaya kualitas dilihat dari tidak adanya pelaporan biaya kualitas, standar kualitas, divisi manajemen mutu, struktur organisasi/tanggung jawab dan wewenang yang tidak baik, efisiensi siklus proses yang belum efisien, serta perencanaan dan pencatatan yang tidak memadai. Selain itu, penelitian ini menemukan adanya porsi unrecorded cost of quality yang cukup signifikan dibanding dengan porsi recorded cost of quality.Implikasi Penelitian – Peneliti memberikan rekomendasi pelaksanaan total quality management (TQM) dalam melakukan perbaikan pada faktor-faktor yang menghambat terlaksananya suatu manajemen biaya kualitas yang baik untuk perusahaan.Originalitas – Penelitian ini menelusuri adanya biaya kualitas tersembunyi dengan model opportunity/intangible costs, menelusuri hidden quality costs yang masih jarang dilakukan. Untuk mendapatkan gambaran lebih menyeluruh terkait manajemen biaya kualitas pada sebuah perusahaan. Hal ini dapat menjadi pedoman bagi perusahaan lain atau sejenis dalam melakukan penilaian terhadap total quality costs.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN UNIT KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA UNTUK MENCAPAI TARGET KINERJA DITENGAH PEMOTONGAN ANGGARAN Studi pada Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - Badan Tenaga Nuklir Nasional (PTRR – BATAN) Rahadhian Dwi Putranto
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 3 (2019): August
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i3.58848

Abstract

ABSTRAK             Anggaran yang dirancang sebagai sarana pembiayaan program dan kegiatan Kementerian dan Lembaga sering mengalami pemotongan di tengah tahun berjalan termasuk di Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi penyebab capaian kinerja PTRR tetap dapat memenuhi target kinerja meskipun dilakukan pemotongan anggaran dan mengidentifikasi strategi PTRR dalam memenuhi target kinerja meskipun dilakukan pemotongan anggaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara kepada narasumber kunci di PTRR yang terdiri dari Kepala Unit, Kepala Bidang, sampai dengan Kepala Sub Bidang. Selain wawancara, penilitian ini juga menganalisis dokumen keuangan di PTRR.Hasil penelitian menunjukkan penyebab PTRR-BATAN dapat mencapai target sesuai perjanjian kinerja setelah dilakukan pemotongan anggaran yaitu adanya karakteristik output pada laporan data riset yang fleksibel dalam batasan waktu pengakuannya. Terdapat faktor lain yang memengaruhi kinerja PTRR-BATAN yang dikelompokkan pada faktor individu, kepemimpinan, tim, sistem, kontekstual, dan komunikasi. Sedangkan, strategi yang dilakukan PTRR untuk mengantisipasi pemotongan anggaran dapat dikelompokkan dalam dua strategi, yaitu strategi internal dan eksternal. Strategi internal ialah cara yang dilakukan secara internal oleh pimpinan PTRR beserta pegawai lainnya untuk mengantisipasi adanya pemotongan anggaran. Terdapat empat strategi dalam kelompok strategi internal, yaitu melakukan pemotongan anggaran dengan kriteria prioritas, menunda kegiatan yang masih dapat dilaksanakan di tahun berikutnya, meningkatkan jumlah dan kualitas penulisan KTI, serta pelatihan dan pembuatan bank proposal. Strategi eksternal ialah strategi mengantisipasi pemotongan anggaran dengan melibatkan pihak luar PTRR-BATAN. Terdapat dua cara dalam kelompok strategi eksternal, yaitu melakukan negosiasi dengan Biro Perencanaan dan menjalin kerja sama dengan pihak luar BATAN.
Evaluasi Kebijakan Penyaluran Kredit Berdasarkan POJK NO.42/POJK.03/2017 bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Setelah Diberlakukan SAK EMKM (Studi Kasus pada PT Bank X Kantor Wilayah Jawa Barat) Auliya Azizah
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 3 (2019): August
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i3.58849

Abstract

AbstrakTujuan – Penelitian ini mengevaluasi tingkat permintaan kredit UMKM, mengidentifikasi prosedur penyaluran kredit UMKM, dan mengevaluasi kebijakan penyaluran kredit UMKM pada PT Bank X Kantor Wilayah Jawa Barat setelah diberlakukannya SAK EMKM.Metode Penelitian – Studi kasus dilakukan pada PT Bank X Kantor Wilayah Jawa Barat yang memiliki tren penurunan atas kredit bermasalah pada saat sebelum dan sesudah diberlakukannya SAK EMKM. Evaluasi kebijakan penyaluran kredit dianalisis secara deskriptif dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi hasil masing-masing aspek.Temuan – Hasil penelitian menunjukkan bahwa diterbitkannya SAK EMKM tidak memengaruhi kebijakan penyaluran kredit bagi UMKM pada PT Bank X Kantor Wilayah Jawa Barat. Perubahan yang terjadi atas kondisi kredit, prosedur penyaluran kredit, dan kebijakan penyaluran kredit dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan kondisi debitur.Originalitas – Fokus dalam penelitian ini ialah pengaruh SAK EMKM pada lembaga penyalur kredit bagi pelaku UMKM. Belum ada penelitian yang melakukan penelitian tersebut.
EKSPLORASI KETERKAITAN KONDISI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN TINGKAT LAYANAN PENDIDIKAN Biizni Putri Bengi
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 3 (2019): August
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i3.58850

Abstract

ABSTRACTPurpose – This study aims to explore the lingkage between the financial condition of local government and education service level in cluster two of local government. Methodology –The financial condition of local government are measured using dimension that related to services that given by local government, this dimension is service level solvency. This dimension consists of two ratios, expenditure ratio and asset ratio. The level of education services is measured using achievement indicators contained in the minimum education service standard (SPM). This study uses a descriptive qualitative method. Secondary data were collected through documentation technique and the primary data were collected through semi-strutured interview technique.Findings – The findings in this study showed that there is no linkage between the financial conditions of local governments and the level of education services. interviews were conducted to confirm how the involvement of local governments in the planning and budgeting processes in the regions, priorities that form the basis of budgeting and factors that influence the achievement of minimum service standards (SPM). The results of interview data analysis indicate that the involvement of the local education office (dinas pendidikan) in the planning and budgeting process in the local government is quite good, and minimum service standards are one of the bases in budgeting. Furthermore, the factors that influence the achievement of minimum service standards are human resource capacity, stakeholder awareness and budgeting capabilities in the education unit.
Desain Manajemen Kos Kebun: Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan Berbasis IFRS yang Tidak Selaras dengan Statements on Auditing Standards (SAS) No. 101 Dieni Nurul Aliyya
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 3 (2019): August
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i3.58851

Abstract

AbstrakTujuan – Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis desain manajemen kos kebun dan hubungannya dengan audit serta kelangsungan usahanya.Metode Penelitian – Studi kasus dilakukan pada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII melalui teknik analisis dokumen, observasi, dan wawancara. Analisis dokumen paling utama dilakukan terhadap Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan Berbasis IFRS. Desain manajemen kos kebun dianalisis secara deskriptif melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atas hubungannya dengan audit dan kelangsungan usaha perkebunan.Temuan – Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep dalam perlakuan akuntansi untuk kos kebun di PTPN VIII telah sesuai dengan prinsip pengakuan dan pembebanan kos (Suwardjono 2014) dan gambaran praktik perkebunan yang lazim (Kelsey  1994 dalam Plank dan Plank 1994). Namun, desain manajemen kos kebun yang diterapkan PTPN VIII masih bersifat global dengan menganggap semua blok kebun seolah-olah sama. Padahal, kondisi dan sifat tiap blok kebun berbeda sehingga dapat menciptakan pendapatan dan biaya yang berbeda pula.Originalitas – Penelitian ini menganalisis desain manajemen kos kebun yang diterapkan PTPN VIII karena belum ada standar manajemen kos kebun yang berterima secara umum.
ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA DALAM PENERAPAN ERP ATAS TEMUAN AUDIT INTERNAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III ( PERSERO) Eka Christine Rebeca Simanjuntak
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 3 (2019): August
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i3.58852

Abstract

ABSTRACT The research aimsto analyze the significant factors that influence the staff acceptance process in PT Perkebunan Nusantara III (Persero) through the implementation of enterprise resource planning (ERP) system. The conceptual framework was developed through the unified theory of acceptance and use of technology (UTAUT) model. The advancement of technology serves as an important feature in the company’s plan to improve their business competition level and to meet the growing users’ expectation. This research employed the mixed method approach. The quantitative data were obtained through closed-ended questionnaires from 127 users. The quantitative data were analyzed using the SPSS 21. Meanwhile, the qualitative data were collected through deep interviews with four users.             The research results indicate that performance expectation, effort expectation, and social influence have positive contributions to behavioral intention. Meanwhile, the facilitating conditions have negative contributions to behavioral intention. In addition, the research also indicated that behavioral intention has significant influence to the users’ behavior. Qualitative data analysis showed that the aspects that might influence the users’ expectation in implementing such system are educational background, age, working period, and topographic condition. 

Page 5 of 33 | Total Record : 328