cover
Contact Name
Arief Hidayat
Contact Email
arief.hidayat@lecturer.itk.ac.id
Phone
+6281317666677
Journal Mail Official
compact.journal@itk.ac.id
Editorial Address
Gedung B, Lantai 3, Jl. Soekarno-Hatta Km. 15, Karang Joang
Location
Kota balikpapan,
Kalimantan timur
INDONESIA
Compact: Spatial Development Journal
ISSN : 29631122     EISSN : 29618797     DOI : -
Jurnal Compact (E-ISSN: 2961-8797 dan P-ISSN: 2963-1122) adalah jurnal nasional mengakomodir para peneliti di lingkungan akademik (perguruan tinggi) dan organisasi-organisasi peneliti serta para praktisi dalam lingkup pengembangan dan perencanaan spasial wilayah dan kota, meliputi : analisis tata ruang wilayah dan kota, pengembangan infrastruktur kota dan wilayah, transportasi dan tata guna lahan, geoinformation untuk perencanaan wilayah dan kota serta analisis lain yang terkait spasial pengembangan wilayah dan kota. Jurnal ini terbit sebanyak 3 (tiga) kali dalam setahun, yaitu pada bulan April, Agustus dan Desember. Sekali terbit minimal 5 Artikel, dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris. Tidak menutup kemungkinan terkait special issue untuk seminar atau konferensi dan lainnya yang berkerjasama dengan jurnal compact.
Articles 42 Documents
Evaluasi Kondisi Fasilitas Rusunawa (Studi Kasus: Rusunawa Wanyi, Bengkuring Raya, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda) Rizky Arif Nugroho; Asri Prasaningtyas; Indrik Netanel Kihin
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 1 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2182.372 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i1.733

Abstract

Permukiman menjadi permasalahan yang semakin kompleks untuk dihadapi pada kota-kota besar di Indonesia, terutama dengan tingginya angka kelahiran dan migrasi penduduk. Kepadatan penduduk yang semakin meningkat mendorong terciptanya permukiman kumuh dan rumah susun disediakan guna mengatasi masalah kawasan kumuh. Kondisi fasilitas di Rusunawa Wanyi perlu dievaluasi untuk mengetahui kondisi masing-masing fasilitas yang ada di sana. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh fasilitas yang terdapat di Rusunawa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dengan menggunakan metode analisis skoring dengan standar teknis pelaksanaan rusunawa, sehingga hasil observasi atau pengamatan pada penelitian ini dicatat secara kuantitatif, yang secara akurat memiliki nilai dari skor yang telah dilakukan, adapun metode skoring yang digunakan dengan menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil analisis, Rusunawa Wanyi tidak memenuhi standar yaitu hanya senilai 3,3 yang masuk pada klasifikasi KURANG SESUAI DENGAN STANDAR. Hal ini disebabkan oleh masih banyaknya fasilitas yang belum sesuai standar pelaksanaan rumah susun sehingga diperlukan beberapa perbaikan dan peningkatan kinerja dari variabel tersebut.
Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Air Bersih di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Ajeng Nugrahaning Dewanti; Khairiyah Trista Lutfhiani
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 1 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.895 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i1.734

Abstract

Penyediaan air bersih di Kecamatan Sepaku termasuk dalam pelayanan Perumda Air Minum Danum Taka unit Sepaku yang saat ini cakupan pelayanannya terbatas. Tahun 2021 cakupan pelayanan hanya mencapai 5% dari jumlah penduduk di Kecamatan Sepaku. Produksi air bersih yang didistribusikan PDAM hanya sekitar 16 jam/hari dengan kualitas air yang buruk. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat, Oleh karena itu perlu diketahui seberapa jauh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan air bersih di Kecamatan Sepaku dan mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan air bersih di Kecamatan Sepaku. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada masyarakat. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis IPA. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa didapatkan 12 variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan air bersih di Kecamatan Sepaku dan diketahui bahwa secara rata-rata keseluruhan pelayanan air bersih di Kecamatan Sepaku dalam kategori belum memuaskan dengan nilai 98,45%.
Evaluasi Kawasan Kumuh Pulau-Pulau Kecil (Studi Kasus: Permukiman Kumuh Padei Laut, Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali) Rahmat Aris Pratomo; Khairinrahmat; Rezki Awalia
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 1 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1914.686 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i1.735

Abstract

Permukiman kumuh menjadi salah satu masalah kompleks dalam penataan ruang. Penanganan kawasan ini juga sekaligus merupakan perwujudan salah satu upaya bersama para pelaku pembangunan dalam mencapai perkembangan kota yang berkelanjutan. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan upaya penanganan permukiman kumuh yang terintegrasi dan holistik didukung dengan perencanaan penanganan yang terpadu. Pemerintah Indonesia saat ini telah berupaya keras dalam menangani perumahan dan permukiman kumuh dengan salah satu programnya yaitu “zero kumuh”. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan kurang lebih 41% dari keseluruhan pulaunya di huni oleh masyarakat, pembangunan pulau-pulau kecil di Indonesia tentu saja menghadapi tantangan yang sangat besar, termasuk permasalahan permukiman kumuh. Bahkan, masalah kumuh ini tampak telah menjadi masalah laten yang dialami oleh pulau-pulau kecil, tidak terkecuali di Padei laut, Menui Kepulauan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kekumuhan permukiman di pulau-pulau kecil dengan fokus terhadap aspek fisik dan lingkungan. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan Teknik analisis skoring mengacu pada Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018 sebagai standar penilaian tingkat prioritas kekumuhan. Temuan penelitian menunjukan bahwa tingkat kekumuhan permukiman kumuh Padei Laut adalah prioritas 2 yang berarti klasifikasi kumuh sedang. Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya pemahaman terhadap karakteristik permukiman kumuh di wilayah pulau-pulau kecil.
Optimalisasi Penerapan Kebijakan Zero Delta Q Policy dalam Skala Perumahan di Balikpapan Rossana Margaret Kadar Yanti; Maryo Inri Pratama Pratama; Riyan Benny Sukmara; Salsabila Anisa; Dewi Maulita
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 1 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2403.941 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i1.736

Abstract

Alih fungsi kawasan hijau menjadi perumahan Daun Village Balikpapan diduga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan debit pada saluran sekunder Balikpapan Baru dan Syarifuddin Yoes. Berbagai upaya pengembang perumahan dalam mengatasi masalah ini dengan membangun kolam tampung untuk menampung kelebihan debit tidak cukup untuk menampung seluruh peningkatan debit yang terjadi sehingga tidak sesuai dengan Prinsip Zero Delta Q (ZDQP). Diperlukan penerapan ZDQP yang lebih komprehensif untuk mengurangi dampak pembangunan perumahan ini. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis curah hujan harian maksimum 20 tahun terakhir, analisis perubahan debit, dan analisis skenario penerapan ZDQP untuk mendapatkan debit banjir yang sama sebelum dan setelah pembangunan. Metode yang digunakan untuk mengurangi dampak banjir adalah optimalisasi kolam tampung, penerapan lubang resapan biopori dan penambahan kolam tampung, yang mengurangi debit banjir pada wilayah catchment Sub-DAS Balikpapan Baru dan Sub-DAS Syarifuddin Yoes sebesar 4,21 m3/det dan 0,38 m3/det. Implementasi ZDQP pada skenario ini menghasilkan debit setelah rencana yang besarnya sama dengan debit sebelum pembangunan, sehingga pembangunan tidak menambah beban saluran drainase kota.
Optimasi Tata Letak Pada Proyek Pembangunan Gedung C dan D Institut Teknologi Kalimantan Andika Ade Indra Saputra; Raftonado Situmorang; Oryza Lhara Sari; Athaya Arianti
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 1 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1592.625 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i1.737

Abstract

Proyek pembangunan gedung C dan D Institut Teknologi Kalimantan berada pada lahan yang terbatas sehingga kontraktor mengalami kendala untuk mengatur tata letak fasilitas proyek yang dibutuhkan. Tata letak eksisting yang tidak direncanakan secara optimal dapat berdampak terhadap produktifitas kerja proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tata letak yang paling optimal pada proyek pembangunan gedung C dan D. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode multi objectives function dengan mengoptimalkan lebih dari dua fungsi tujuan secara bersamaan, yaitu traveling distance (TD) dan safety index (SI). Analitical Hierarchy Process (AHP) dan expert judgement juga digunakan sebagai metode tambahan dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata letak yang paling optimal didapatkan pada alternatif ke-6 dengan nilai TD sebesar 12590,34 meter atau tereduksi sebesar 31,91% dari eksisting yang memiliki nilai TD sebesar 18489,5. Nilai SI pada alternatif ke-6 yaitu 1411,38 dengan penambahan SI 20.28 % dari nilai SI eksisting sebesar 1173,37. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode AHP diperoleh bahwa alternatif ke-6 memiliki nilai index sebesar 0,12997. Dibandingkan dengan kondisi eksisting, tata letak fasilitas proyek pembangunan gedung C dan D pada alternatif ke-6 mampu meningkatkan efektifitas mobilitas pekerja maupun material dan memiliki tingkat keamanan serta keselamatan yang lebih baik.
Analisis Spasial Sebaran dan Tingkat Risiko Kebakaran di Kelurahan Klandasan Ilir, Kota Balikpapan Umar Mustofa; Laila Fitria; Devi Triwidya Sitaresmi
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 1 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1508.944 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i1.738

Abstract

Kelurahan Klandasan Ilir merupakan kelurahan dengan kondisi permukiman yang padat. Permukiman dengan kepadatan tinggi rawan terhadap bencana kebakaran. Selama lima tahun terakhir Kelurahan Klandasan Ilir mengalami peningkatan intensitas kejadian kebakaran. Hal ini disebabkan oleh karakteristik kawasan dengan kepadatan bangunan tinggi, letak bangunan yang berdekatan dan kondisi fisik rumah yang rawan terhadap kebakaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebaran dan tingkat risiko kebakaran di Kelurahan Klandasan Ilir. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis overlay. Hasil penelitian diketahui bahwa 12 RT termasuk dalah lasifikasi risiko tinggi, 32 RT termasuk dalam kelas risiko sedang dan 20 RT termasuk kelas risiko rendah
Rencana Keselamatan Konstruksi (Studi Kasus Gedung Laboratorium Terpadu 2 Institut Teknologi Kalimantan) Raftonado Situmorang; Oryza Lhara Sari; Andika Ade Indra Saputra
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 2 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.318 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i2.772

Abstract

Manajemen keselamatan dan kesehatan konstruksi salah satu tahap pelaksanaannya adalah membuat Rencana Keselamatan Konstruksi. Salah satu rencana pekerjaan di Institut Teknologi Kalimantan adalah pembangunan Gedung laboratorium terpadu 2. Penilitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan risiko dan bahaya yang ada, kemudian membuat rencana keselamatan kerjanya. Metode yang digunakan adalah dengan survei yang dilakukan kepada pemangku kepentingan yang ada dan akademisi yang berada di wilayah Institut Teknologi Kalimantan terhadap studi rencana kerja konstruksi Gedung Laboratorium Terpadu 2. Data yang digunakan adalah data gambar rencana, lingkup  pekerjaan, metode pekerjaan, dan jadwal pelaksanaan. Hasil penelitian ini adalah didapatnya beberapa pekerjaan dengan risiko yang tinggi yaitu pekerjaan pondasi, galian, pilecap, bekisting kolom, pengecoran, pemasangan pipa air, begisting balok dan pelat lantai, pemasangan pipa listrik, dan pekerjaan pasang keramik.  Untuk pencegahan risiko kecelakaan dilakukan rekayasa teknik, tindak mitigasi, peraturan, dan alat pelindung diri.
Penentuan Pusat Pelayanan Perkotaan Patalassang, Kabupaten Takalar Arief Hidayat; Hijriah; Noni Oktiana Setiowati
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 2 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1071.72 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i2.793

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan pusat pelayanan perkotaan pada wilayah Kota Patalasang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan analisis yaitu Zipf Law, Indeks Sentralitas dan Kernel Density. Ketiga analisis ini memiliki perbedaan yang sangat mendasar yaitu terkait data yang digunakan. Zipf Law analisis menggunakan data penduduk dalam penentuan orde kota. Analisis indeks sentralitas menggunakan data jumlah fasilitas dalam perkotaan. Sedangkan pada analisis kernel density, komponen yang digunakan adalah kepadatan bangunan atau kepadatan lahan menggunakan analisis GIS. Ketiga analisis ini memiliki hasil yang berbeda sehingga dalam menentukan pusat pelayanan perkotaan di Kota Patalasang, dengan menjumlahkan hasil dari ketiga analisis tersebut. Kelurahan Kalabirang di Kota Patalasang, Kabupaten Takalar terpilih sebagai orde kota pertama yang dapat disimpulkan sebagai pusat pelayanan kota secara keseluruhan.
Pengembangan Ekonomi Lokal Home Industry Keripik Tempe yang Ramah Lingkungan di Kampung Tematik Keripik Sanan Malang Rulliannor Syah Putra
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 2 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.307 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i2.803

Abstract

Munculnya kampung-kampung kota tematik ditengah permasalahan permukiman yang kompleks memiliki daya tarik tersendiri, bukan hanya menarik bagi wisatawan dari Kota Malang namun sampai ke luar Kota Malang. Awal mula munculnya Kampung Tematik Keripik Sanan adalah sejak tahun 1970-an, Kampung Tematik Keripik Sanan merupakan kampung yang dikenal sebagai kawasan home industry tempe yang terletak di Kelurahan Purwantoro Kota Malang meliputi 412 industri rumah tangga dengan masing-masing terdiri dari 275 industri rumah tangga pengrajin tempe, 118 industri rumah tangga keripik tempe dan 19 industri rumah tangga tempe dan keripik tempe Usaha masyarakat yang dominan dan menjadi mata pencaharian pokok sebagian besar warga di Kampung ini adalah produksi keripik dan tempe. Kampung Tematik Keripik Sanan menghasilkan produk tempe hingga 1,8 ton per hari. Sehingga, muncul berbagai tantangan terutama berkaitan dengan pengelolaan limbah hasil produksi tempe. Limbah yang dihasilkan adalah limbah cair kedelai dan minyak jelantah yang berasal dari proses perebusan dan proses penggorengan keripik tempe. Rata-rata limbah yang dihasilkan dari 100 kg kedelai adalah 455 liter dan limbah minyak jelantah yang dihasilkan dari 100 kg tempe untuk keripik tempe adalah 3 liter minyak jelantah. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan ekonomi lokal home industry keripik tempe yang ramah lingkungan serta mendukung pengembangan kampung yang berkelanjutan di Kampung Tematik Keripik Sanan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara survei primer yakni melakukan pengamatan langsung dan wawancara. Analisis yang digunakan adalah deskriptif, Force Field Analysis (FFA) serta penyusunan strategi dengan akar tujuan. Hasil penelitian adalah strategi untuk mengembangkan ekonomi lokal home industry keripik tempe yang ramah lingkungan di Kampung Tematik Keripik Sanan Kota Malang.
Peninjauan Kembali Peta Zonasi Benteng Somba Opu Dalam Upaya Perlindungan dan Rencana Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Muhammad Yogi Raditya; Mohammad Mochsen Sir; Edward Syarif; Supriadi Takwim
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 2 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1793.8 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i2.806

Abstract

Benteng Somba Opu (BSO) merupakan warisan budaya yang dibangun oleh Kerajaan Gowa-Tallo. Upaya pelestariannya telah dilakukan, namun, tekanan pembangunan yang mengarah ke kawasan inti telah menurunkan eksistensinya. Peta zonasi BSO 2011 belum mampu menggambarkan cakupan area kuno seperti aslinya. Penelitian ini bertujuan memberikan rekomendasi dalam menetapkan kembali peta zonasi kawasan cagar budaya BSO yang baru khususnya pada zona inti dalam upaya perlindungan dan perencanaan revitalisasi. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi dan komparasi data berbagai sumber berupa kajian peta zonasi BSO tahun 2011, observasi, gambar peta kuno, dan peta eskavasi arkeologi. Hasil analisa menyimpulkan peta zonasi BSO tahun 2011 perlu direvisi dengan melakukan perluasan delineasi zona inti dan penyangga. Hasil analisa gambar peta kuno disandingkan dengan kondisi lapangan ditemukan nilai perbandingan jarak antar bastion dan perkiraan panjang dinding sisi barat yang menghubungkan bastion tepi selatan ke tepi utara. Hal ini kemudian juga dapat dikonfirmasi kebenarannya dengan metode overlay peta eskavasi arkeologi.