cover
Contact Name
Siti Aisyah Saridu
Contact Email
jsalamata@poltekkpbone.ac.id
Phone
+6285396483654
Journal Mail Official
jsalamata@poltekkpbone.ac.id
Editorial Address
Kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone Jl. Sungai Musi Km 9 Kelurahan Waetuwo Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
Location
Kab. bone,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Salamata
ISSN : 26155753     EISSN : 29636493     DOI : http://dx.doi.org/10.15578/salamata
Jurnal Salamata menerbitkan artikel atau karya ilmiah hasil penelitian dalam lingkup perikanan tangkap, budidaya perikanan, manajemen sumber daya perikanan, sosial ekonomi perikanan
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2021): Desember" : 5 Documents clear
Teknik Insersi Nucleus dan Penanganan Pasca Operasi Tiram Mutiara (Pinctada maximma) Budiyati Budiyati; Yunarty Yunarty; Diana Putri Renitasari; Anton Anton; Supryady Supryady; Ardana Kurniaji; Siti Aisyah Saridu; Ihwan Ihwan; Rani Indrifah
Jurnal Salamata Vol 3, No 2 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.939 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v3i2.11262

Abstract

Kerang Mutiara adalah salah satu peluang usaha yang mempunyai prospek yang perlu dikembangakan karena harga jualnya yang tinggi. Tujuan studi ini adalah observasi pemasangan inti dan penanganan pasca opersi tiram Mutiara yang tepat. Metode yang digunakan adalah surve, dengan jenis data primer dan sekunder. Penelitian ini terdiri dari penanganan sebelum operasi, pemasangan inti Mutiara bulat, penanganan pasca operasi dan hasil Mutiara.Teknik insersi dibagi menjadi dua yakni ato dan saki okuri. Studi ini menggunakan ato okuri. Pemilihan bibit berdasarkan ukuran gonad dan umur. Teknik insersi dilakukan dengan memasukan ini kedalam gonad dan satu lembar saibo untuk melekatkan inti di bagian ectoderm. Hal yang perlu diperhatikan peralatan operasi harus sSteril, pembuatan sayatan, penempatan inti yang tepat dan cepat. Paca operasi tiran dimasukan ke dalam air secara hati-hati dan cepat. Kualitas Mutiara yang dihasilkan studi ini terdiri dari shine, surface, shade, shape dan size yang bagus. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah hasil kualitas mutiara dari pemasangan inti bulat, setengah bulat atau berbentuk oval. Selain itu juga melihat bagimana tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan kerang mutriara dengan pemasangan inti yang berbeda.
Peningkatan Kinerja Kelompok Usaha Pengolahan Perikanan Melalui Diversifikasi Olahan Ikan di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ani Leilani; Asia Asia; Jelita Limantara
Jurnal Salamata Vol 3, No 2 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.869 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v3i2.11266

Abstract

Peningkatan kinerja kelompok dipengaruhi bagaimana kelompok tersebut mengembangkan kemampuannya sehingga tujuan bersama dapat dicapai. Kecamatan Tanjungsari memiliki segmen pengolahan hasil perikanan yang berpotensi paling tinggi untuk dikembangkan, baik sumber daya manusia (minat dan pengalaman) dan sumber daya alam (produksi perikanan tangkap). Penelitian ini untuk mengetahui permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana peningkatan kinerja kelompok usaha pengolahan ikan di Kecamatan Tanjungsari, dan (2) Bagaimana pengetahuan sikap dan keteranpilan kelompok melalui demonstrasi cara pada usaha pengolahan ikan di Kecamatan Tanjungsari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peningkatan kinerja kelompok usaha pengolahan ikan di kecamatan Tanjungsari dan meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan kelompok melalui demonstrasi cara pengolahan ikan. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, dari awal Maret sampai pertengahan Mei 2020. Analisis data dilakukan menggunakan skor skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) melalui pertemuan kelompok peningkatan kinerja kelompok meningkat, rata-rata sasaran memiliki peningkatan dari kategori cukup menjadi baik ditandai dengan meningkatnya beberapa indicator fungsi kelompok; (2) demonstrasi cara pengolahan ikan, aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan meningkat ditandai dengan hasil evaluasi yang mengalami peningkatan dan dapat diterapkan pada kegiatan kelompok; melalui pendampingan secara rutin dan pemberian stimulan yang bersifat positif secara terus menerus, maka terjadi peningkatan pada semua aspek (pengetahuan, sikap dan keterampilan). Pada proses adopsi rata-rata sasaran berubah dari tahap sadar, minat, menilai sampai mencoba.
Pemetaan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan Daerah Tana Lili Kabupaten Luwu Utara dengan Menggunakan Sofware Marxan Katarina Hesty Rombe; Agus Surachmat; Yusriadi Rusdi
Jurnal Salamata Vol 3, No 2 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.051 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v3i2.11263

Abstract

Salah satu kawasan konservasi perairan yang telah dicadangkan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan yang telah dimuat dalam Dokumen Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K) tahun 2019 adalah KKPD TanaLili dengan luas 1.512,34 Ha. Setelah dicadangkan sejak tahun 2019 hingga sekarang belum memiliki rencana pengelolaan dan zonasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) Memetakan sebaran ekosistem wilayar pesisir kawasan konservasi perairan Tana Lili, (2)Memetakan zonasi kawasan konservasi perairan daerah Tana Lili. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-Juni 2021.Pembuatan peta zonasi menggunakan software Marxan. Data citra satelit yang sudah diunduh kemudian dilakukan diproses melalui beberapa tahap, yaitu koreksi radiometerik, koreksi geometric, masking & cropping, komposit dan penajaman citra dan ground truth.  Hasil penelitianmenunjukkan bahwa sebaran ekosistem mangrove seluas 34,21 Ha, ekosistem padang lamun seluas 35,95 Ha dan ekosistem terumbu karang seluas 140,39 Ha. Peta zonasi menunjukan Zona Inti seluas 71,34 Ha, Zona Pemanfaatan Terbatas yang terdiri atas subzona Perikanan Tangkap dengan luas sekitar 979,83 Ha, Subzona Pariwisata Budidaya dengan luas 316,43 Ha, Subzona Wisata Bahari dengan luas sekitar 11,04 Ha
Struktur Komunitas dan Asosiasi Biota pada Ekosistem Lamun di Pulau Tambakulu Taman Wisata Perairan (TWP) Kapoposang Kabupaten Pangkajene Dwi Rosalina; Khairul Jamil; Nursal Nursal
Jurnal Salamata Vol 3, No 2 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.235 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v3i2.11264

Abstract

Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang dapat tumbuh dengan baik dalam lingkungan laut dangkal. Penelitian dengan judul Struktur komunitas ekosistemlamun dan Asosiasi Biota Pada Ekosistem Lamun di Pulau TambakuluTaman Wisata Perairan (TWP) Kapoposang  Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021. Tujuan penelitian yaitu mengetahui jenis lamun dan menghitung kerapatan, penutupan serta mengetahui biota yang berasosiasi pada ekosistem lamun. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini menggunakan metode transek kuadrat yang terdiri dari transek (garislurus) dan frame  berbentuk  kuadrat  (bingkai  berbentuk  segi  empat  yang  diletakkan  pada  garis), stasiun pengamatan ada 4 stasiun, setiap stasiun dibagi 3 transek garis. Pengamatan lamun di lapangan meliputi jenis lamun, kerapatan, Penutupan danbiota yang berasosiasi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat dua jenis lamun Cymodocea rotundata dan Thalassiahemprichii. Berdasarkan hasil pengamatan tutupan ekosistem lamun 23,97 % masuk dalam kondisi rusak dengan kategori kurangsehat/kurang kaya. Dua jenis biota yang ditemukan hidup berasosiasi dengan lamun adalah Cypraea tigris dan Protoreasternodosus.
Pengaruh Pemberian Pakan Protein Rendah Terhadap Kualitas Air, Profil Darah Dan Performa Produksi Ikan Patin (Pangasianodon hypophthalmus) Azam Bachur Zaidy; Nayu Nurmalia; Adang Kasmawijaya
Jurnal Salamata Vol 3, No 2 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.56 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v3i2.11261

Abstract

Penggunaan pakan mandiri pada budidaya ikan patin dapat menurunkan biaya produksi. Kandungan protein pakan mandiri antara 18 - 22%, berakibat  sisa pakan  cukup tinggi dapat mencemari lingkungan budidaya. Kajian  tentang pemberian pakan protein rendah yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan masih sangat terbatas. Tujuan penelitian  adalah untuk mengevaluasi pengaruh pakan protein rendah terhadap kualitas air, profil darah dan performa produksi ikan patin. Rancangan acak dengan tiga perlakuan pakan protein 16%, 23%, dan 30% masing-masing perlakuan  tiga ulangan.  Benih  patin dengan  bobot  50 g dan dibudidayakan selama 60 hari sebanyak 20 ekor/koma dengan  volume air 1,8 m3.. Parameter yang diukur meliputi Suhu, pH, Oksigen terlarut, TOM, TDS, TSS, total amonia, nitrit, nitrat, total fosfat, eritrosit, leukosit, hemoglobin, hematokrit, kelimpahan fitoplankton, laju pertumbuhan, pertambahan bobot badan, kelangsungan hidup dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar amonia dan kelimpahan fitoplankton tertinggi pada pakan protein 30% dibandingkan dengan pakan protein 16% dan 23%. Kadar eritrosit, leukosit, hemoglobin dan hematokrit tidak berbeda nyata pada ketiga perlakuan. Tingkat pertumbuhan dan pertambahan berat badan yang lebih tinggi dan konversi pakan terendah pada pakan protein 30%. Berdasarkan data hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian pakan protein sekitar 20% tidak menyebabkan  pencemaran media budidaya, dengan demikian  pakan mandiri dapat digunakan dalam budidaya patin.

Page 1 of 1 | Total Record : 5