cover
Contact Name
Maya Sopianti
Contact Email
maya@poltekkespalembang.ac.id
Phone
+6281366360583
Journal Mail Official
salink@poltekkespalembang.co.id
Editorial Address
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang Jl. Mawar No.2711, 20 Ilir D. III, Kec. Ilir Tim. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30121
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
JURNAL SANITASI LINGKUNGAN
ISSN : -     EISSN : 28287592     DOI : https://doi.org/10.36086/jsl.v2i2
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Sanitasi Lingkungan adalah jurnal ilmiah online yang dipublikasikan pertama kali Tahun 2021 dengan ISSN 2828-7592 (media online) oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang, menjadi media penyebaran hasil penelitian karya ilmiah berbagai kelompok, akademisi, praktisi, dan lembaga pemerintah di bidang kesehatan lingkungan/ sanitasi diterbitkan secara berkala pada bulan Mei dan November
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Sanitasi Lingkungan" : 5 Documents clear
Kondisi Sarana Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Nagari Campago Vanny Villia Sari; Burhan Muslim; Suksmerri Suksmerri
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v3i1.1309

Abstract

Latar Belakang : Sarana sanitasi dasar berkaitan langsung dengan kesehatan lingkungan. Sarana sanitasi dasar yaitu meliputi sarana jamban, sarana air bersih, sarana pengelolaan sampah dan sarana pembuangan air limbah (SPAL). Dampak dari rendahnya tingkat cakupan sanitasi dapat menyebabkan penyakit berbasis lingkungan seperti diare. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai adanya hubungan ketersediaan sarana sanitasi dasar dengan kejadian diare pada balita di Nagari Campago. Metode : Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita berusia 0-59 bulan yang tinggal dan menetap di Nagari Campago Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 1023 Balita, Dari populasi balita yang ada maka dihitung besar sampel penelitian sebanyak 91 Balita. Setelah dilakukan random sample lalu data hasil data dianalisis secara univariat. Hasil : Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kondisi sarana sanitasi dasar masih dominan tidak memenuhi syarat kesehatan dengan jamban tidak memenuhi syarat sebesar 80,2 %, sarana air bersih tidak memenuhi syarat sebesar 51,6 %, sarana pengelolan sampah tidak memenuhi syarat sebesar 56,0 %, dan sarana pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat sebesar 60,4 dengan kejadian diare pada Balita sebanyak 50 (54,9%), sedangkan yang tidak terjadi Diare pada balita sebayak 41 (45,1%). Kesimpulan : Masih tingginya kondisi sarana sanitasi dasar yang tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat menjadi salah satu faktor pemicu kejadiaan diare pada balita. Kata Kunci : Diare, Sarana Sanitasi Dasar
Tingkat Pengetahuan, Sikap, Tindakan Pedagang dan Pengelolaan Sampah di Pasar Nanggalo Resti Salsabila Putri; Wijayantono Wijayantono; Darwel Darwel
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v3i1.1311

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Sampah di pasar biasanya dipicu oleh tindakan pedagang dan pengelola pasar, karena kesadaran dan tindakan kebersihan tidak sesuai dengan harapan. Masalah ini muncul karena beberapa aspek perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan pedagang dengan cara pengelolaan sampah di pasar nanggalo. Metode: Jenis penelitian yang digunakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional. sampel ini adalah semua pedengan yang berada pada pasar nanggalo. Data yang dikumpulkan dengan melakukan pengamatan dan mengajukan kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menyatakan bahwa 80,6% cara pengelolaan sampah pada pedagang berkategori tidak memenuhi syarat, 69,4% pengetahuan pedagang tentang pengelolaan sampah berkategori tidak baik, 58,3% sikap pedagang tentang pengelolaan berkategori tidak baik, 69,4% tindakan pedagang tentang pengelolaan sampah berkategori tidak baik., 76,4% kontruksi tempat sampah pedagang berkategori tidak memenuhi syarat. Kesimpulan: disimpulkan sebagian besar pengelolaan pedagang di pasar Nanggalo tidak memenuhi syarat. diharapkan pedagang ikut bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan pasar yaitu dengan cara ikut berpartisipasi melakukan pengelolaan sampah yang memenuhi syarat Kata kunci : (pengetahuan, sikap, tindakan)
Intensitas Kebisingan dan Kemampuan Pendengaran Pekerja di Area IPA PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo Ratih Nurul Azizah; Rachmaniyah Rachmaniyah; Imam Thohari; Khambali Khambali
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v3i1.1401

Abstract

Latar Belakang: Gangguan kebisingan akibat adanya sumber kebisingan yang melebihi NAB akan berpotensi menimbulkan gangguan ambang dengar pada pekerja. Dua area kerja di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo memiliki tingkat bising yang tinggi yaitu sebesar 91 dBA sehingga memiliki resiko kesehatan terhadap tenaga kerja. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui intensitas kebisingan dan kemampuan pendengaran tenaga kerja di area instalasi pengolahan air PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan variabel penelitian ini yaitu intensitas kebisingan dan kemampuan pendengaran tenaga kerja di area instalasi pengolahan air PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo. Pengukuran intensitas kebisingan menggunakan alat sound level meter dan untuk pengukuran kemampuan pendengaran menggunakan alat audiometri. Data yang diperoleh selanjutnya akan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan intensitas kebisingan di area instalasi pengolahan air PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo 50% memenuhi standar NAB dan 50% tidak memenuhi standar NAB, kemampuan pendengaran tenaga kerja 100% masih memiliki kemampuan pendengaran normal. Kesimpulan: Terdapat 2 ruangan yang memiliki intensitas kebisingan melebihi ambang batas yaitu pada ruangan pompa distribusi dan ruangan ultrafiltrasi dan kemampuan pendengaran tenaga kerja di PDAM Delta Tirta seluruhnya memiliki kemampuan pendengaran normal. Kata kunci : Kebisingan, kemampuan pendengaran, tenaga kerja
Efektivitas Pemanfaatan Sampah Masker Sebagai Peredam Suara Helwin Privera; Khairil Anwar; Pitri Noviadi
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v3i1.1408

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Pemanfaatan sampah untuk tujuan komersial sesungguhnya dapat dilakukan baik oleh masyarakat maupun industri. Namun merubah paradigma masyarakat yang memandang sampah sebagai barang yang harus segera dibuang, menjadi bahan baku atau sumber daya yang bernilai ekonomis perlu terus disosialisasikan oleh pemerintah. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental (Experimental Research). Metode eksperimen ini dilakukan dengan kreativitas untuk menguji coba keefektifan benda untuk dijadikan alternatif baru. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, tahap pertama berupa pembuatan sampel peredam suara dan tahap kedua yaitu pengujian intensitas redaman suara. Hasil: Nilai koefisien penyerapan suara pada frekuensi 250 Hz dan 500 Hz dengan variasi ketebalan sampel sampah masker 0,5 cm, 1 cm, dan 2 cm dikategorikan reflecting dan masih belum memenuhi standar. Sedangkan variasi ketebalan sampel sampah masker 0,5 cm pada frekuensi 1000 dan 2000 Hz sudah memenuhi standar dengan kategori hardly absorbing, kemudian variasi ketebalan sampel sampah masker 1 cm dan 2 cm pada frekuensi 1000 dan 2000 Hz sudah memenuhi standar dengan kategori absorbing. Kesimpulan: Adanya peningkatan nilai Noise Absorption Coefficient (NAC) pada setiap variasi ketebalan sampah masker sesuai dengan frekuensi yang diuji. Beberapa variasi ketebalan memenuhi standar sehingga dapat dikatakan efektif dalam meredam suara dengan frekuensi tersebut, namun ada beberapa variasi ketebalan yang nilai koefisiennya belum memenuhi standar sehingga dapat dikatakan tidak efektif.
Analisis Pengelolaan Sampah Industri Kosmetik X Di Depok Jawa Barat Sofianti Sofianti; Lita Nandya; Nadhira Rashifanti Maherdyta; Rosyidah Rosyidah; Rika Galeindra Prakasdi; Muhammad Dimas Prasetyo
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v3i1.1073

Abstract

Industri kecantikan kini menjadi salah satu penghasil sampah. Industri berkembang dengan pesat dengan market value lebih dari 500 miliar dollar AS ditambah estimasi mencapai 805 dollar AS miliar tahun 2023. Berdasarkan data tahun 2018, produk perawatan kulit merupakan kategori terbesarsekitar 39% dari pasar global, perawatan rambut 21% dan makeup 18%. Di tahun yang sama, Asia Pasifik menguasai pasar global 40%. Analisis ini bertujuan mengetahui salah satu industri kosmetik X di Depok bagaimana cara pengelolaan sampahnya apakah sesuai dengan aturan perusahaan atau SOP (Standart Opersasional Procedure). Jenis penelitian Pengumpulan data melalui sumber data primer wawancara kepada pihak yang bersangkutan dengan HRD (Human Resources Development) dan observasi, data skunder melalui jurnal dan menggunakan analisis deskriptif. Hasil didapatkan karakteristik sampah dan cara pengelolaan sampah industri kosmetika X yang berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan aturan perusahaan. Kesimpulan penelitian pengelolaan sampah industri kosmetik X yang berada di Depok didapatkan sudah sesuai dengan standard operational procedure (SOP) perusahaan. Ditemukan kekurangan yaitu tidak dipisahkannya antara sampah organik dan anrganik diluar produksi hanya ditaruh dalam tempat sampah yang berisikan kantong hitam dalam kondisi tertutup, lalu pada tempat penampungan TPS (tempat penampungan sampah) sebelum diangkut ke TPA(tempat pembuangan akhir) hal ini dapat menimbulkan tempat penampungan terlihat menumpuk karena terlalu banyak kantung plastik hitam berisi sampah padat dan sampah tersebut tidak masuk ke dalam penampungan sehingga mengganggu lingkungan Dan untuk sampahnya langsung ditangani oleh HRD (Human Resource Development) karena tidak memiliki tenaga ahli kesehatan lingkungan

Page 1 of 1 | Total Record : 5