cover
Contact Name
Suryadi Nasution
Contact Email
suryadinst@stain-madina.ac.id
Phone
+6285265428114
Journal Mail Official
amiruddin@stain-madina.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Andi Hakim Nst Komplek Stain, Pidoli Lombang, Kec. Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara 22976, Indonesia
Location
Kab. mandailing natal,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir
Jurnal Al-Kauniyah adalah wadah publikasi dalam meningkatkan keilmuan dalam ruang lingkup keilmuan Al quran dan tafsir
Articles 35 Documents
Riba dan Bunga Bank dalam Hermeneutika Al-Qur’an : (Analisis Double Movement Theory) Robiatul Adawiyah; Muhammad Iqbal Hidayat; Yusuf Hadi Wijaya; Muhammad Khozinul Afkari; Ade Naelul Huda
Al-Kauniyah Vol. 4 No. 1 (2023): Al-Kauniyah
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/alkauniyah.v4i1.1282

Abstract

Riba dan bunga bank merupakan persoalan yang pelik yang tidak pernah selesai diteliti. Persoalan yang masih harus di kaji mendalam adalah ketika pengertian riba di hadapkan dengan bunga bank. Dalam penlitian ini peneliti ingin membahas riba dan bunga bank dalam konteks sosio-historis dari Fazlur Rohman, dimana Fazlur Rohman memiliki metode penafsiran yang dinamakan dengan double momvent teory atau dikenal dengan teori gerak ganda. hasil dari penelitian ini adalah riba yang harus dipahami ketika ayat ini diturunkan, adapun hukum dari bunga bank menurut Fazlur Rohman, selama selama bank tidak menarik bunga yang berlipat ganda hal ini dapat dibenarkan.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM IBADAH PUASA BERDASARKAN Q.S. AL-BAQARAH AYAT 183 (KAJIAN TAFSIR AL-MISBAH Khairunnisa; Muhammad Alfiansyah; Aulia Rahmad; Nisca Nadya Permata Gea
Al-Kauniyah Vol. 4 No. 1 (2023): Al-Kauniyah
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/alkauniyah.v4i1.1289

Abstract

Abstrak: Modernisasi membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan sosial masyarakat Indonesia saat ini. Berdasarkan kajian tafsir Al-Misbah, esai ini berusaha untuk mengetahui makna pendidikan karakter melalui puasa sebagaimana tertuang dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 183. Pendekatan tahlily digunakan untuk menginterpretasikan ayat-ayat dalam penelitian ini bersamaan dengan penelitian literature review. Dengan demikian, dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa puasa mengandung berbagai nilai pendidikan karakter, seperti nilai religius, nilai kejujuran, nilai sabar, nilai kedisiplinan, dan nilai syukur. Orang berharap bahwa puasa akan membantu mereka mengembangkan lebih banyak ketakwaan dan keimanan. Kata kunci: Karakter, Pendidikan, Puasa
MEMBACA ULANG PERMASALAHAN MUḤALLIL DALAM AL-BAQARAH [2]: 230 (SEBUAH ANALISIS TAFSIR MAQĀȘIDI AL-TAḤRḹR WA AL-TANWḹR ) Mufida Ulfa Mufida Ulfa
Al-Kauniyah Vol. 4 No. 1 (2023): Al-Kauniyah
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/alkauniyah.v4i1.1296

Abstract

The problem of muḥallil is quite an interesting problem, because in muḥallil practice there is what is known as muḥallil engineering. In responding to this, the scholars differed slightly in opinion, there were a few who allowed it, with enough permission. Seeing this, the author feels interested in examining more deeply the purpose and wisdom of the requirement of muḥallil in three divorces. To examine these goals and wisdom, the author traces through the book of commentaries al-Taḥrīr wa Tanwīr by Ibn Asyur, namely a scholar who focuses on Maqāṣid al-Syarī'ah. This type of research is descriptive qualitative with a focus on library research in which the object of study is the book al-Tahrīr wa al-Tanwīr by Ibn 'Asyūr using the content analysis method, namely analyzing the content of Ibn Asyur's description/interpretation in the book Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir The results of this study are that the goals and lessons of muḥallil are as follows, first, is a preventive measure so that husbands do not take the issue of divorce lightly. Second, so that the husband does not treat his wife arbitrarily, does not belittle her and make her a toy in her home. Third, as an 'iqab or torture for a husband who belittles his wife's rights, because the husband will feel tormented knowing that his wife, who is still loved, is slept with by another man. Fourth, as a lesson for husbands, so that they are aware of the difficulty of marrying a woman who is in another man's marriage so that it is not easy to divorce.
KONSEP PEMELIHARAAN HARTA ANAK YATIM PERSPEKTIF QS. AN-NISA AYAT 5-10 Khofifah Alawiyah
Al-Kauniyah Vol. 4 No. 1 (2023): Al-Kauniyah
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/alkauniyah.v4i1.1362

Abstract

Anak yatim adalah kelompok yang tidak boleh diabaikan dalam Islam. Mereka termasuk dari generasi selanjutnya yang dapat memberikan kontribusi dalam koridor internal keluarganya, masyarakat sekitar ataupun kontribusi bagi negara. Adapun pengasuhan dan perawatan terhadap anak yatim dan harta mereka sepeninggal kedua orang tuanya dibebankan kepada wali yang diwasiati, baik secara lisan maupun memalui surat wasiat, hal ini juga dituliskan dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Pasal 51 ayat 1 dan KHI Pasal 109. Diharapkan agar wali memperlakukan anak yatim dengan baik dan memenuhi segala kebutuhannya, mencakup perawatan diri, pembinaan pendidikan dan moral serata pemeliharaan harta anak yatim yang diwariskan dari orang tuanya. Pemeliharaan harta anak yatim yang dilakukan oleh wali harus mempunyai konsep dalam pengelolaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an telah mengajarkan konsep dalam memelihara anak yatim, hal itu dapat ditemui dalam QS. An-Nisa’ ayat 5-10, yang pada kenyataannya hal tersebut belum dilaksanakan sebagaimana ajaran Islam karena masih banyak para wali anak yatim yang bebrbuat dzalim terhadap harta mereka. Wali tidak diperkenankan menggunakan harta anak yatim secara semena-mena sehingga akan menimbulkan kerugian terhadap diri anak yatim. Perwalian terhadap anak yatim akan berlangsung sampai anak tersebut mencapai usia baligh, dewasa dan memiliki kecakapan untuk mengelola hartanya. Setalah mencapai pada batas tersebut, hartanya harus diserahkan kepada pemilik aslinya serta turut menghadirkan saksi agar tidak terjadi perselisihan atau pertengkeran dikemudian hari. Dengan menangkap dan mencerna konsep pemeliharaan harta anak yatim, diharapkan wali dapat lebih berhati-hati dan memperhatikan penjagaannya terhadap harta tersebut sampai saat diamana ia harus menyerahkannya.
THE PEMBERIAN SESAJEN SEBAGAI EKSPRESI SPIRITUAL SEBAGAI KONTEKS KELUARGA BAHAGIA PERSFEKTIF ALQURAN DAN HADIS nurfadhilah syam
Al-Kauniyah Vol. 4 No. 1 (2023): Al-Kauniyah
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/alkauniyah.v4i1.1400

Abstract

Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif untuk mengevaluasi pemberian sesajen sebagai ekspresi spiritual dalam konteks keluarga bahagia, dengan merujuk pada perspektif Alquran dan hadis. Penelitian ini menelusuri dampak praktik pemberian sesajen terhadap kebahagiaan keluarga dan potensi perbuatan syirik dalam pandangan agama. Melalui wawancara mendalam dengan anggota keluarga yang terlibat dan analisis teks-teks Alquran serta hadis terkait, ditemukan bahwa praktik sesajen tidak secara signifikan berkontribusi pada kebahagiaan keluarga, dan dalam beberapa kasus, dapat menimbulkan disharmoni. Perspektif Alquran mengajarkan pentingnya ketulusan dalam beribadah, sementara hadis menyoroti makna pengorbanan dan kasih sayang dalam konteks keluarga. Namun, ditemukan juga pandangan bahwa sesajen dapat mencerminkan perbuatan syirik, melampaui batasan penyembahan hanya kepada Allah. Meskipun pandangan ini tidak merata, namun menunjukkan keragaman dalam interpretasi. Oleh karena itu, dalam konteks pandangan Alquran dan hadis, pemberian sesajen perlu dievaluasi dalam ranah kebahagiaan keluarga dan kompatibilitas dengan nilai-nilai agama yang mendasar.

Page 4 of 4 | Total Record : 35