cover
Contact Name
A Tenriugi Daeng Pine
Contact Email
pinefarma@gmail.com
Phone
+6285825222916
Journal Mail Official
akfaryamasi.adm@gmail.com
Editorial Address
Akademi Farmasi Yamasi Makassar Jln Mappala 2 Blok D5 No. 10 Makassar Telp (0411)866229, (0411)883255 Fax (0411)880424 email: akfaryasi.adm@gmail.com
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL KESEHATAN YAMASI MAKASSAR
ISSN : 25488279     EISSN : 28091876     DOI : https://doi.org/10.59060/jurkes.v7i1.250
Core Subject : Health, Science,
Jurnal ini memuat naskah hasil penelitian dengan kajian ilmiah yang berkaitan dengan bidang kesehatan secara umum dan bidang farmasi khususnya. Sebuah jurnal yang didedikasikan untuk publikasi hasil penelitian seluruh aspek ilmu farmasi sebagai berikut : farmasetika, kimia farmasi, biologi farmasi, bioteknologi farmasi, serta farmakologi dan farmasi klinik, namun tak terbatas secara implisit. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun yaitu setiap bulan Januari dan Juli.
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan" : 16 Documents clear
FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN SUPPOSITORIA DENGAN BAHAN DASAR GELATIN TULANG IKAN BANDENG (Chanos chanos) admin; RUSMIN RUSMIN
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.749 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Suppositoria Dengan Bahan Dasar Gelatin Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan menentukan formulasi dari sediaan suppositoria dengan bahan dasar gelatin tulang ikan bandeng (Chanos chanos) yang memenuhi persyaratan uji mutu fisik. Bahan yang digunakan dalam pembuatan suppositoria adalah gelatin tulang ikan bandeng (Chanos chanos) kemudian diformulasikan menjadi dua formula, formula A menggunakan gelatin tulang ikan, formula B menggunakan gelatin sintetik. Pengujian sediaan suppositoria dilakukan dengan pengujian organoleptis, keseragaman bobot formula A untuk suppositoria I dan III belum memenuhi persyaratan keseragaman bobot karena lebih dari 5% dan untuk formula B semua telah memenuhi persyaratan, titik lebur untuk formula A 37oC dan formula B 39oC-40oC, keseragaman bentuk dan waktu hancur formula A 5 menit dan formula B 10 menit. Dan hasil penelitian menunjukkan formula A dan B dapat dinyatakan stabil serta suppositoria dari gelatin tulang ikan bandeng dapat diformula dalam basis gelatin yang berpengaruh terhadap suhu lebur suppositoria. Kata Kunci : Suppositoria, Gelatin Tulang Ikan Bandeng (Chanos Chanos), Uji Stabilitas
UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) admin; ARIEF AZIS
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.585 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian uji efek antipiretik ekstrak etanol daun jeruk purut ( Citrus hysrix) terhadap mencit (mus musculus) jantan. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian aktivitas antipiretik konsentrasi 5% dan 10% terhadap mencit. Tujuan dari penelitian ini agar dapat mengetahui sejauhmana aktivitas antipiretik dari ekstrak etanol daun jeruk purut (Citrus hystrix) dan untuk mengetahui pada konsentrasi mana yang lebih cepat memiliki efek antipiretik.Metode yang digunakan adalah ekstraksi sampel dengan metode maserasi dan ekstrak yang diperoleh dibagi dalam 2 konsentrasi yaitu 5% dan konsentrasi 10%, kemudian Na CMC 1% sebagai kontrol negatif dan pepton 5% sebagai penginduksi demam yang diberikan secara peroral. Pengukuran suhu rektal dilakukan secara interval 30 menit, dan pengukuran dilakukan hingga waktu ke 120 menit setelah penginduksian pepton. Data yang diperoleh dengan suhu rata-rata pada konsetrasi 5% pada menit ke 120 sebesar 0% dimana sudah tidak terjadi demam , sedangkan pada konsentrasi 10% pada menit ke 120 dengan persen inhibisi demam sebesar 2,35%. Hasil dari penelitian ini ekstrak etanol Daun Jeruk Purut memiliki efek antipiretik. keyword : Daun jeruk purut, Antipiretik
UJI EFEK ANTIUDEMA SEDIAAN SALEP EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SECARA TOPIKAL PADA KULIT PUNGGUNG MENCIT (Mus musculus) admin; DZULASFI DZULASFI; Ananda Ramadani
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.726 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiudema sediaan salep ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada konsentrasi 2% dan 3% yang diinduksi dengan karagenan sebanyak 3%. Penelitian ini dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok I betametasone sebagai kontrol positif, kelompok II basis salep sebagai kontrol negatif, kelompok III salep ekstrak daun belimbing wuluh konsentrasi 2% dan kelom pok IV salep ekstrak daun belimbing wuluh konsentrasi 3%. Metode yang digunakan adalah pengukuran antiudema terkait edema menggunakan jangka sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemberian salep ekstrak daun belimbing wuluh dengan konsentrasi 2% dan 3% memiliki efek antiudema dengan penurunan tebal lipatan kulit punggung mencit, konsentrasi 2% sebesar 58,04% dan konsentrasi 3% sebesar 63,69%. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi 3% salep ekstrak daun belimbing wuluh efektif dalam penyembuhan antiudema yang tidak berbeda nyata dengan kontrol positif Betametasone. Keywords: Ekstrak Daun Belimbing Wuluh, Salep, Antiudema, Mencit
Aktivitas Antidiare Sediaan Sirup Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.) Pada Mencit (Mus musculus) admin; ERMAWATI ERMAWATI
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.93 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak biji pepaya dengan pengamatan konsistensi feses dan lamanya diare pada mencit. Dengan metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini. Terdapat 9 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok terdiri dari kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan kelompok yang diberikan sediaan sirup ekstrak biji pepaya 15%. Waktu pengamatan dilakukan selang 15 menit selama 2 jam , Hasil penelitian setelah dianalisis menunjukkan bahwa sediaan sirup ekstrak biji pepaya memiliki efek antidiare, pada konsentrasi 15%. Berdasarkan hasil statistik menggunakan perhitungan ANOVA melalui aplikasi Graphad Prism® bahwa sirup ekstrak biji papaya tidak signifikan dengan kontrol positif dan sangat signifikan dengan kontrol negatif. Keywords: Ekstrak biji pepaya, Antidiare, Oleum ricini
FORMULASI GEL LUKA BAKAR LIDAH BUAYA (Alloe Vera L) KOMBINASI BUAH MENTIMUN (Cucumis Sativus L) TERHADAP HEWAN UJI KELINCI (Oryptolagus Cunicullus). admin; YUSRIYANI YUSRIYANI; FARID FANI TEMARWUT
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.91 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan gel kombinasi lidah buaya (Aloe vera L) dan buah mentimun (Cucumis sativus L) dan mengetahui konsentrasi dalam sediaan gel yang dapat menyembuhkan luka bakar paling cepat pada hewan uji kelinci (Oryptolagus cuniculus).Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode ekstraksi maserasi.Penelitian ini di lakukan di Laboratorium STIFA Makassar. Dimana pengujian di lakukan dengan cara di buat formulasi gel dengan variasi konsentrasi lidah buaya (Aloe vera L) kombinasi buah mentimun (Cucumis sativus L) dengan 3 konsentrasi yaitu formula I (konsentrasi 0,8%),formula II (konsentrasi 1,6 %) formula III (konsentrasi 3,2%).Lalu di lakukan beberapa pengujian yaitu pengujian organoleptik, homogenitas,PH,daya sebar,dan viskositas. Kemudian di lakukan pengujian efektivitas luka bakar pada hewan uji kelinci (Oryptolagus cuniculu) L) dengan 3 konsentrasi yaitu formula I (konsentrasi 0,8%) dengan diameter luka bakar 11,1 mm,formula II (konsentrasi 1,6 %) dengan diameter luka bakar 12mm,formula III (konsentrasi 3,2%) dengan diameter luka bakar 12,8 mm. Hasil pengujian dari ketiga konsentrasi tersebut dapat di simpulkan bahwa yang paling berefek pada hewan uji kelinci adalah konsentrasi 3,2% dengan diameter luka 12,8 mm.Kemudian di lakukan uji statistik dengan data yang di peroleh signifikan dengan nilai 0,05 pada taraf kepercayaan 95%. Keywords: Gel luka bakar, Aloe vera, Cucumis sativus L
UJI DAYA HAMBAT SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT BUAH PETAI (Parkia speciosa Hassk) TERHADAP Staphylococcus aureus admin; SUKIRAWATI SUKIRAWATI
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit buah petai (Parkia speciosa Hassk) mengandung senyawa flavonoid. Saponin dan tanin yang bersifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat krim ekstrak kulit buah petai (Parkia speciosa Hassk) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Ekstrak kulit buah petai dibuat dalam bentuk sediaan krim dengan konsentrasi 2% ,4% dan pembanding basis krim sebagai kontrol negatif. Dilakukan uji daya hambat krim terhadap Staphylococcus aureus dengan metode sumuran. Hasil menunjukkan bahwa daya hambat krim ekstrak kulit buah petai dengan konsentrasi 2% sebesar 12 mm sedangkan konsentrasi 4% sebesar 15 mm. Keywords: Kulit Buah Petai, Uji daya hambat, Staphylococcus aureus
UJI AKTIFITAS EKSTRAK ETANOL DAUN PARE HIJAU (Momordica charantia L.) TERHADAP Staphylococcus epidermidis admin; HERNAWATI BASIR
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.905 KB)

Abstract

Daun Pare hijau (Momordica charantia L.) mengandung senyawa flavonoid, saponin, tannin triterpenoid dan alkaloid dengan berbagai mekanisme antibakteri. Penelitian ini bertujuan menguji ekstrak daun pare hijau (Momordica chanrantia L.) dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dan seberapa besar ekstrak daun pare hijau (Momordica charantia L.) dapat mengambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode difusi agar dengan menggunakan piperdisk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pare hijau (Momordica chanrantia L.) dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dengan luas zona hambat yang terbentuk dengan konsentrasi 5ppm yaitu 10 mm, 7,5ppm yaitu 11 mm, 10ppm yaitu 13,3 mm dan Na.CMC sebagai kontrol negatif. Ekstrak daun pare hijau (Momordica charantia L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Keywords: Green Pare leaf, Staphylococcus epidermidis
STUDI ETNOFARMAKOLOGI PENGOBATAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS DI KELURAHAN BALOCCI BARU KECAMATAN BALOCCI KABUPATEN PANGKAJENE KEPULAUAN admin; NURUL HIDAYAH BASE; RAYMOND ARIEF
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.606 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Studi etnofarmakologi pengobatan penyakit Diabetes Mellitus di Kelurahan Balocci Baru Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep. Teknik pengambilan sampel secara Accidental Sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 jenis Tanaman yang dimanfaatkan dalam pengobatan Diabetes mellitus yaitu daun Salam, daun Sirsak, daun Binahong, daun Kersen, Buah Jambu Biji, daun Srikaya, daun Bila, daun sukun, daun Kelor, Kulit Kayu manis. Cara penggunaan bagian tanaman tersebut tersebut dengan cara diseduh menggunakan air panas atau direbus kemudian airnya diminum. Keywords: Etnofarmakologi, Balocci, Diabetes Melitus
FORMULASI DAN AKTIVITAS PENYEMBUHAN LUKA SAYAT SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L) BERBASIS KARBOPOL 940 RAYMOND ARIEF
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.575 KB)

Abstract

Daun beluntas (Pluchea Indica L.) secara empiris dengan metode sederhana telah digunakan masyarakat untuk pengobatan luka. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan gel ekstrak etanol daun beluntas yang stabil dan menguji aktivitas sediaan gel tersebut dalam penyembuhan luka sayat pada hewan uji kelinci (Oryctolagus cuniculus). Penelitian ini menggunakan 3 ekor kelinci jantan dengan 3 zona luka sayat pada punggungnya yang masing-masing zona diberi perlakukan berupa pemberian berturut-turut selama 7 hari sediaan gel dengan konsentrasi 3%,5% dan kontrol berupa basis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan gel 3% dan 5% yang dihasilkan menunjukkan kestabilan yang baik dalam uji organoleptik, uji pH, homogenitas dan daya sebar. Pengamatan aktivitas penyembuhan luka menunjukkan bahwa sediaan gel ekstrak etanol daun beluntas dengan konsentrasi 5% memberikan efek terhadap proses penutupan luka dengan persentase ssebesar 83%. Keywords: Formulasi, Beluntas , Luka sayat, Gel
EVALUASI WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI APOTEK MINA MEDIKA (KLINIK RATULANGI MEDICAL CENTRE) MAKASSAR admin; TAUFIQ TAUFIQ
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.017 KB)

Abstract

Lama waktu tunggu pelayanan resep dapat mencerminkan suatu proses kerja dari tenaga farmasi dalam melakukan pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan resep obat berdasarkan waktu tunggu di Apotek Mina Medika Makassar ( Klinik Ratulangi Medical Centre ) pada bulan April tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observatif yaitu penelitian dengan melakukan pengamatan secara langsung di tempat penelitian untuk mendapatkan data. Sampel penelitian adalah resep racikan dan non racikan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif menggunakan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, waktu tunggu pelayanan resep obat berdasarkan jenis resep yaitu resep obat racikan dan obat jadi dapat dikatakan baik, karena masih memenuhi standar pelayanan minimal dibidang kesehatan pelayanan farmasi tahun 2008 yaitu dibawah 30 menit dengan waktu tunggu obat jadi 10,3 menit dan obat racikan 20,1 menit. Waktu tunggu pelayanan resep obat berdasarkan jumlah item obat berkualitas baik dengan waktu tunggu jumlah item obat lebih dari satu 13,6 menit, dan resep dengan jumlah satu item obat membutuhkan waktu tunggu 3,1 menit . Keywords: Kualitas Pelayanan, Waktu Tunggu, Apotek Mina Medika

Page 1 of 2 | Total Record : 16