cover
Contact Name
Agung Abadi Kiswandono
Contact Email
agung.abadi@fmipa.unila.ac.id
Phone
+6281329121722
Journal Mail Official
agung.abadi@fmipa.unila.ac.id
Editorial Address
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, 35145
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Analit: Analytical and Environmental Chemistry
Published by Universitas Lampung
ISSN : 25408224     EISSN : 25408267     DOI : http://dx.doi.org/10.23960/aec
Jurnal Analit merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian, dan review. Jurnal ini ditujukan untuk mempublikasikan hasil temuan dalam bidang Kimia Analitik dan Kimia Lingkungan. Jurnal Analit terbit secara berkala, yakni dua kali dalam setahun (April dan Oktober).
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY" : 11 Documents clear
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT HITAM (Curcuma caesia Roxb.) DENGAN METODE ABTS (2,2 azino-bis (3- ethylbenzthiazoline-6-sulfonic acid) Hasri Hasri Hasri; Tahirah Hasan
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aec.v8i2.2023.p34-43

Abstract

Rimpang kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.) mengandung senyawa fenolik yang dapat meredam radikal bebas sehingga berpeluang sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai IC50 ekstrak etanol rimpang kunyit hitam dengan metode ABTS. Metode penelitian meliputi ekstraksi simplisia kunyit hitam dengan cara maserasi menggunakan cairan penyari etanol 70%. Uji aktivitas antioksidan dengan metode ABTS, menggunakan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 739 nm. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol rimpang kunyit hitam dengan metode ABTS diperoleh nilai IC50 sebesar 124,8576 ± 0,231µg/mL. Kemampuan aktivitas antioksidannya 0,0012 kali dibandingkan asam askorbat dengan nilai IC50 sebesar 0,15256 ± 0,293 µg/mL.
VERIFIKASI METODE PENENTUAN RHODAMIN-B PADA LIPSTIK DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Nindita Clourisa Amaris Susanto
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aec.v8i2.2023.p108-119

Abstract

Rhodamin B sering digunakan sebagai pewarna pada lipstik dikarenakan harganya yang murah, warna yang dihasilkan menarik serta mempunyai kestabilan yang lebih tinggi dibandingkan pewarna yang berasal dari bahan alam. Penentuan Rhodamin B pada lipstik menggunakan spektrofotometri UV-Vis sudah digunakan di berbagai laboratorium. Namun, untuk mengkonfirmasi terhadap metode yang sudah digunakan maka diperlukan verifikasi metode secara berkala. Verifikasi Verifikasi metode dilakukan untuk menjamin bahwa metode yang digunakan akurat, dimana verifikasi metode terdiri atas beberapa uji yakni linieritas, presisi, akurasi, serta LOD dan LOQ. Analisis data dilakukan dengan membandingkan data penelitian dengan literatur dan persyaratan di tiap-tiap parameter uji verifikasi metode. Hasil pengukuran panjang gelomabng maksimum larutan Rhodamin B adalah 548 nm. Hasil verifikasi metode menunjukkan hasil yang linier ditunjukkan dengan R2 sebesar 0,999, %recovery 97,68 menunjukkan metode mempunyai akurasi yang baik, %RSD 0,949% menunjukkan metode empunyai presisi yang baik, LOD sebesar 0,115 µg/mL dan LOQ sebesar 0,383 µg/mL Hasil menunjukan bahwa metode penentuan Rhodamin B pada sampel lipstik dengan spektrofotometri UV-Vis sudah diverifikasi dan dapat digunakan dalam analisis sampel secara rutin.
Analisis Kadar Kafein Dalam Biji Kopi Arabika (Coffea arabika) Berdasarkan Tempat Tumbuh Di Kabupaten Bener Meriah Rahul Aulia Indis; Mulia Safrida Sari; Sara Gustia Wibowo
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aec.v8i2.2023.p44-52

Abstract

Kafein termasuk salah satu senyawa spesifik yang terdapat di dalam kopi. Kafein dapat memberikan dampak positif bagi tubuh untuk kesehatan, seperti menghilangkan stress. Pada kopi arabika, kandungan kafein lebih rendah dari robusta yaitu sebesar 1,1-1,3%. Namun, penyelidikan terkait perbandingan kadar kafein pada berbagai ketinggian di wilayah Bener Meriah belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan mengetahui kadar kafein pada biji kopi arabika berdasarkan tempat tumbuh. Metode penelitian dimulai dengan pengumpulan sampel buah kopi dari tiga lokasi dengan ketinggian berbeda (981 MDPL, 1234 MDPL, dan 1700 MDPL), selanjutnya buah kopi dikupas dan diambil bijinya kemudian disangrai (roasting) dengan suhu masuk 220ºC dan suhu keluar 213ºC selama 14 menit. Lalu digiling menjadi bubuk, disaring dan dipreparasi menjadi larutan uji untuk diukur menggunakan metode HPLC. Hasil penelitian bahwa kadar kafein pada Kecamatan Wih Pesam (981 MDPL) 0.046% atau 0.00925mg, Permata (1234 MDPL) 0.003% atau 0.00075mg, dan Bener Kelipah (1700 MDPL) 0.018% atau 0.00375mg. Kesimpulan dari penelitian bahwa kadar kafein dari masing-masing tempat masih sesuai dengan SNI 01-7152-2006 dengan kadar kafein tertinggi terdapat pada wilayah dengan ketinggian 981 MDPL.
VALIDASI METODE ANALISIS TIMBAL(II) PADA KERANG HIJAU MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DERIVATISASI Cantika Nurul Sa'adah; Marsah Rahmawati Utami; Munir Alinu Mulki
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aec.v8i2.2023.p53-62

Abstract

ABSTRAK Cemaran logam timbal berbahaya bagi lingkungan perairan maupun organismenya. Kerang hijau (Perna viridis L.) merupakan pilihan makanan yang enak, murah dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memvalidasi metode spektrofotometri UV-Vis derivatisasi analisis kadar timbal pada kerang hijau. Preparasi sampel kerang hijau menggunakan metode destruksi basah dengan pelarut HNO3 5M. Pb2+ direaksikan dengan larutan ditizon 0,005% dalam suasana basa terbentuk warna merah. Spektrofotometer UV-Vis digunakan untuk mengukur kompleks Pb-ditizonat pada panjang gelombang maksimum 515 nm. Nilai parameter validasi meliputi linearitas dengan persamaan regresi linear y = 0,5509x + 0,1114 dengan nilai r2 = 0,9959; Presisi didapatkan %RSD 0,130758%; LOD 0,088 ppm; LOQ 0,269 ppm. Akurasi diperoleh dengan %recovery 82,538%; dan spesifitas yang memiliki kesesuaian bentuk spektrum yang baik. Parameter validasi metode telah memenuhi persyaratan dan dapat diaplikasikan untuk pengujian kadar logam timbal pada kerang hijau. Kata kunci: validasi metode, logam timbal, kerang hijau, spektrofotometri UV-Vis. ABSTRACT Lead metal contamination is harmful to the aquatic environment and its organisms. Green mussel (Perna viridis L.) is is a delicious, cheap food choice and is widely consumed by the public. The aim of this study was to validate the UV-Vis spectrophotometric method derivatized for the analysis of lead levels in green mussels. Green mussel samples were prepared using the wet destruction method with 5M HNO3 solvent. Pb2+ reacted with 0,005% dithizone solution in alkaline conditions to form a red color. UV-Vis spectrophotometer was used to measure the Pb-dithizonate complex at a maximum wavelength of 515 nm. Validation parameter values include linearity with a linear regression equation y = 0,5509x + 0,1114 with a value of r2 = 0,9959; Precision obtained %RSD 0.130758%; LOD 0,088 ppm; LOQ 0,269 ppm. Accuracy is obtained with %recovery 82,538%; and specificity that has a good match of the shape of the spectrum. The method validation parameters have met the requirements and can be applied to test the levels of lead metal in green mussels. Keywords: method validation, lead metal, green mussels, UV-Vis spectrophotometry.
Validation of Medicinal Chemicals Analysis Methods in Pegel Linu and Rheumatic Herbs using the TLC-UV-Visible Spectrophotometry method Perdana Priya Haresmita; Arief Kusuma Wardani; Diva Laila Ramadhani; Dwibara Bayuaji; Anna Sa'dia Azri; Nindya Yunia Putri; Mayla Eka Nadia
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aec.v8i2.2023.p63-74

Abstract

Jamu is a traditional Indonesian medicine. Herbal medicine for rheumatism and “pegal linu” is one of the most widely consumed types of traditional medicinal products by the public, so it is a type of traditional medicinal preparation that is prone to the addition of chemical drugs (BKO). All types of traditional medicines are prohibited from containing isolated or synthetic chemicals with medicinal properties. Samples of rheumatism and “pegal linu” jamu were purchased from Grobogan, Central Java, and Gunungkidul, Yogyakarta. Two samples were purchased from Grobogan, while four samples were purchased from Gunungkidul. The standards used were mefenamic acid, phenylbutazone, and diclofenac sodium. Qualitative analysis was carried out using thin-layer chromatography and quantitative analysis using UV-visible spectrophotometry. Validation of the analytical method is carried out by setting four parameters: linearity, precision, limit of detection, and limit of quantitation. Information about the content of BKO in traditional medicines circulating in the Grobogan and Gunungkidul areas, as well as references to valid analytical methods, will greatly assist the government and academics in educating the public about the dangers of long-term consumption of traditional medicine with BKO. The results showed that three of the six samples contained BKO, and the analytical method was valid.
CHARACTERIZATION OF BIOBRICKETS FROM COCONUT SHELL AND WOOD SAWDUST Siti Fatimah
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aec.v8i2.2023.p1-11

Abstract

Inhabitant increase quickly causes so much request for energy though petroleum is more less because of humans exploration. Biobriquette can be considered as the best option for alternative renewable energy produced from organic materials or biomass that is underutilized. Biomass wastes that can be used as materials for making biobriquettes include coconut shells, wood sawdust, oil palm shells, rice husks and other organic materials. This study aims to assess the quality briquettes of coconut shell and pollen teak with  adhesive of sticky tapioca flour The experimental design is the mass variation of wood sawdust (10%, 20%, 30%, 40%, 50%), and coconut shell (50%, 40%, 30%, 20%, 10%). The parameters used are fixed carbon, volatile matter and calorific value that measured by Oxygen Bomb Calorimeter. The results showed that the highesr fixed carbon was 33,793% with the composition of coconut shell : wood sawdust (10% : 50%), the lowest volatile matter was 49,896% with the composition of coconut shell : wood sawdust (10%:50%) and the highest calorific value of 6392 cal/g with coconut shell composition: wood sawdust (10%: 50%). Thus the coconut shell and sawdust can be used as alternative raw materials in making biobriquettes. From these results, this biobriquet meets the Indonesian National Standard (SNI) 01-6235-2000.Keywords: Briquette, calorific value, fixed carbon, volatile matter.
PENENTUAN KADAR PARASETAMOL DAN KAFEIN DALAM SEDIAAN TABLET MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV SECARA SIMPLE SIMULTAN EQUATION (SSE) Ainil Fithri Pulungan
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aec.v8i2.2023.p75-85

Abstract

Perkembangan obat dalam bentuk tablet kombinasi pada masa saat ini telah banyak mengalami peningkatan, parasetamol menjadi obat analgetik antipiretik yang dapat dikombinasikan dengan kafein yang dapat digunakan dalam terapi dengan kombinasi antara obat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar campuran parasetamol dan kafein dalam sediaan tablet menggunakan metode spektrofotometri UV secara Simple Simultan Equation (SSE). Hasil penelitian dari optimasi pelarut dengan 17 kategori pemilihan pelarut dan yang terpilih adalah asam asetat glasial: metanol (30:70) dengan menggunakan panjang gelombang maksimum parasetamol 246 nm dan kafein 272 nm. Hasil penelitian dari analisis campuran parasetamol dan kafein dengan spektrofotometri UV secara Simple Simultan Equation (SSE) menunjukkan bahwa kadar parasetamol dalam sediaan tablet A sebesar 96,93 ± 1,32%, sedangkan kadar kafein dalam tablet A 93,09 ± 9,99 %, Sampel B 107,53 ± 2,01% sedangkan kadar kafein dalam tablet B 105,8 ± 15,7 %, dan pada sampel C 103,66 ± 0,33% sedangkan kadar kafein dalam tablet C 105,94 ± 23 %. Dapat disimpulkan bahwa hasil penetapan kadar campuran parasetamol dan kafein dalam tablet memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan Farmakope Edisi IV yaitu 90% - 110%. Untuk validasi metode dilakukan denganbeberapa parameter diantaranya uji akurasi diperoleh % Recovery parasetamol dalam sampel A 94,23 %, Sampel B 93,9% dan sampel C 97,24% sedangkan Kafein Sampel A 99,25%; B 92,66% dan C 97,3%. Untuk parameter uji presisi diperoleh rentang % RSD yaitu 0,8581%-5,85% dan untuk LOD parasetamol yaitu 0,87775 µg/mL dan LOQ 2,92582 µg/mL sedangkan LOD kafein yaitu 1,42041 µg/mL dan LOQ 4,73469 µg/mL. Dapat disimpulkan bahwa semua parameter sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
PENGEMBANGAN ANALISA GLIBENKLMID MENGGUNAKAN SORBEN POLIMER BERCETAKAN MOLEKUL Lasmaryna Sirumapea; Herlina Herlina; Hilma Hilma; Mellinda Mellinda
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aec.v8i2.2023.p24-33

Abstract

Research on the development of glibenclamide analysis has been carried out using molecularly printed polymeric sorbents. This study aims to prepare a selective and accurate method of determining glibenclamide, through the molecular imprint method. Glibenclamide imprinted polymers have been successfully synthesized. Methyl methacrylic acid, ethyleneglycodimethacrylate, benzoyl peroxide were dissolved in acetonitrile and chloroform at a controlled temperature of 70°C. Extraction was carried out with methanol: acetic acid (8.5:1.5). Physical functional group analysis was carried out with FTIR spectrophotometer which showed specific peaks of glibenclamide, amine and amide groups at 3405 cm-1. The selectivity test gave the following results: imprinting factor (IF) = 2.45 and the selectivity coefficient (λ) for ramipril = 1.21 and against metformin = 2.28. The results showed that the polymer had a good impression and was selective for glibenclamide analysis Keywords: glibenklamid, molecularly imprinted polymer, metformin, ramipril.
Potensi Ekstrak Cair dan Mikrokapsul Tanaman Adam Hawa (Tradescantia spathacea) sebagai Indikator Titrasi Asam Basa Tiara Dwi Riski Nadia
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aec.v8i2.2023.p86-97

Abstract

Tanaman adam hawa memiliki pigmen warna ungu yang khas, menandakan adanya kandungan antosianin. Antosianin bersifat polar dan memiliki variasi warna dalam trayek pH tertentu sehingga dapat digunakan sebagai indikator alami pada titrasi asam basa yang lebih ramah lingkungan. Indikator alami ini memiliki kelemahan yaitu kestabilan antosianin tergantung pada faktor lingkungan, menyebabkan hasil pengamatan pada titik akhir titrasi tidak akurat. Proses enkapsulasi dapat mengurangi pengaruh lingkungan terhadap stabilitas antosianin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan adam hawa berpotensi sebagai indikator alami titrasi asam basa dengan trayek pH 4,5- 6,5 pada daerah serapan λ maksimum 487-586 nm. Pada keadaan asam akan menunjukkan warna merah muda dan pada keadaan basa akan menunjukkan warna hijau kebiruan. Ekstrak adam hawa dalam bentuk mikrokapsul lebih stabil terhadap faktor lingkungan, dan dapat disimpan selama dua bulan.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BOL (Syzygium malaccense L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Reni Erlisa; Selvi Marcellia; Agustina Retnaningsih
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aec.v8i2.2023.p12-23

Abstract

ABSTRAK UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI  EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BOL (Syzygium Malaccense L.) Terhadap Bakteri Escherichia coli. Daun dari tanaman jambu bol yang kurang termanfaatkan memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri. Senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri yaitu senyawa alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, dan tanin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak daun jambu bol memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun jambu bol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Metode ekstraksi daun jambu bol dengan metode perkolasi menggunakan pelarut etanol dan uji aktivitas antibakteri ekstrak daun jambu bol terhadap bakteri Escherichia col. hasil skrining fitokimia daun jambu bol menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrakdaun jambu bol menunjukkan hasil positf pada pengujian kandungan tanin, flavonoid, dan fenol. Ekstrak daun jambu bol memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia colidengan konsentrasi 2% dengan zona hambat 5,73mm. Ekstrak daun jambu bol berpotensi dapat digunakan dalam mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Ekstrak etanol daun jambu bol dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan memiliki aktivitas antibakteri Escherichia coli pada konsentrasi 2% dengan diameter hambatan sebesar 5,73 mm dengan kategori sedang ekstrak daun Jambu Bol (5-10 mm).Kata kunci: Daun jambu bol (Syzygium malaccense), antibakteri, Escherichia coli.

Page 1 of 2 | Total Record : 11