cover
Contact Name
Eka Widiyananto
Contact Email
ewdynt@gmail.com
Phone
+628122089782
Journal Mail Official
jurnalarsitektur@sttcirebon.ac.id
Editorial Address
© Redaksi Jurnal Arsitektur Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon Gd.Lt.1 Jl.Evakuasi No.11, Cirebon 45135
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Arsitektur
ISSN : 20879296     EISSN : 26856166     DOI : 10.59970/jas
Core Subject : Engineering,
Fokus Jurnal Arsitektur adalah mahasiswa dan dosen pembimbing untuk Mata Kuliah Metodologi Penelitian, Seminar atau Skripsi di Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon atau Prodi Arsitektur pada Perguruan Tinggi lain di Indonesia. Ruang lingkup pada Jurnal Arsitektur adalah ilmu kearsitekturan dengan bidang keilmuan diantaranya bidang keilmuan kota, perumahan dan permukiman, bidang keilmuan ilmu sejarah Arsitektur, filsafat dan teori arsitektur, bidang keilmuan teknologi bangunan, manajemen bangunan, building science, serta bidang keilmuan perancangan arsitektur.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Arsitektur" : 6 Documents clear
IDENTIFIKASI ELEMEN FISIK PERKOTAAN PADA JALAN BUYUT TRUSMI KABUPATEN CIREBON Wisamullah .; Nurhidayah .
Jurnal Arsitektur Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1601.43 KB) | DOI: 10.59970/jas.v13i2.28

Abstract

Jalan Buyut Trusmi merupakan salah satu jalan yang menarik karena memiliki potensi lahan dengan adanya Situs Kabuyutan Trusmi sebagai daya tari pariwisata dan salah satu pusat pengerajin batik sebagai pengerak ekonomi yang ada di Trusmi, dan dari situ akan menumbuhkan elemen –elemen perkotaan yang ada di jalan buyut Trusmi. Dengan tumbuhnya perkembangan suatu daerah maka daerah tersebut harus diteliti pada tahap identifikasi,proses indentifikasi elemen-elemen Perkotaan menggunakan teori Hamid Shivany yaitu 8 Elemen Pembentuk Perkotaan yaitu Land use (tata guna lahan), Building form and massing (bentuk dan massa bangunan), Circulation and parking (sirkulasi dan parkir), Open space (ruang terbuka), Pedestrian ways (jalan pejalan kaki), Signages (papan penanda), Activity Support (kegiatan pendukung) dan preservation (perlindungan). Maksud dari penelitian ini untuk mengidentifikasi elemen perkotaan apa saja yang ada di jalan Buyut Trusmi secara deskriptif
PENERAPAN GAYA ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA PEX EXHIBITION DAN CONVENTION CENTER DI KOTA BARU PARAHYANGAN Alfian Al Ghifari; Nurtati Soewarno
Jurnal Arsitektur Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1351.261 KB) | DOI: 10.59970/jas.v13i2.29

Abstract

Arsitektur Kontemporer merupakan bentuk karya arsitektur yang terjadi pada masa kini. Arsitektur Kontemporer memiliki karakteristik tampilan yang menarik dan tidak bersifat ketinggalan jaman, desain bergaya kontemporer dapat memberikan kenyamanan visual dan juga menggambarkan kehidupan modern bagi penggunanya khususnya pengguna bangunan PEX Exhibition dan Convention Center di Kota Baru Parahyangan. Namun penerapan arsitektur kontemporer ini akan mengubah tipologi karakter bangunan bagi wilayah Kota Baru Parahyangan, karena penerapan prinsip Arsitektur Kontemporer pada PEX Club House merupakan bentuk penerapan kebebasan gaya yang selaras dengan prinsip arsitektur kontemporer ini tersendiri. Penerapan Arsitektur Kontemporer pada PEX Club House akan memiliki bentuk dan tampilan yang merangsang fantasi, menciptakan ide dan mengembangkan kreativitas penggunanya serta memiliki daya tarik tersendiri sehingga dapat mengundang pengunjung dan menghidupkan aktifitas didalamnya. Penerapan arsitektur kontemporer diterapkan dalam pengolahan sirkulasi ruangan, bentuk massa bangunan, harmonisasi elemen exterior dan interior, desain fasad serta struktur dan konstruksi bangunan. Metoda penelitian yang diterapkan adalah kualitatif, pendekatan terhadap data-data dan informasi serta perumusan perancangan desain yang mengandung prinsip-prinsiparsitektur kontemporer. Dengan diterapkannya Arsitektur Kontemporer pada PEX Club House diharapkan dapat menciptakan nuansa bangunan yang interaktif dan kreatif serta membuat perputaran ekonomi kreatif bagi penghuni kawasan Kota Baru Parahyangan dan sekitarnya
TIPOLOGI BANGUNAN TRADISIONAL DI KABUYUTAN TRUSMI Muhammad Taufiq Ismail; Sasurya Chandra
Jurnal Arsitektur Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1981.842 KB) | DOI: 10.59970/jas.v13i2.30

Abstract

Kabuyutan Trusmi merupakan salah satu kompleks pemakaman bersejarah di Kabupaten Cirebon. Selain area pemakaman, Pada kompleks ini juga terdapat Masjid sebagai bangunan utama, serta bangunan-bangunan tradisional lainnya yang masih bertahan dan berfungsi hingga sekarang. Banyaknya bangunan tradisional di kompleks ini yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian. Seperti apakah tipe-tipe bangunan tradisional yang ada dikompleks ini. Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tipologi bangunanbangunan tradisional di Kabuyutan Trusmi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatifmelalui observasi, analisa, wawancara, serta studi pustaka. Hasil temuan dari penelitian ini didapat bahwa bangunan-bangunan pada kompleks tersebut memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda dikelompokan berdasarkan bentuk, struktur dan sifat dari bangunan tersebut
PENERAPAN DESAIN MODERN VERNACULAR PADA BANGUNAN LABDA PARAHYANGAN EXHIBITION DI KOTA BARU PARAHYANGAN Ulya Zhafira Arifin; Theresia Pynkyawati
Jurnal Arsitektur Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1569.972 KB) | DOI: 10.59970/jas.v13i2.33

Abstract

Di awal milenium baru, di era perkembangan teknologi dan globalisasi yang pesat, arsitektur vernakular masih berada pada posisi marginal. Hal ini sebagian besar diabaikan dalam desain dan kegunaan pada arsitektural , dan pengakuan atas keterampilan pembangun lokal di dunia masih terbatas. Dalam menghadapi penyangkalan terus-menerus akan pentingnya arsitektur vernakular, di abad ke-21 ini pertanyaan tentang fungsi dan signifikansi masih bergulir. Penerapan konsep modern vernacular pada disain untuk menunjukkan bahwa pendekatan semacam itu akan memungkinkan implementasi aktif pengetahuan vernakular dalam konteks kontemporer, dan akan menunjukkan bahwa masih ada tempat untuk berkembangnya arsitektur vernakular. Penerapan vernacular modern pada Labda Parahyangan Exhibition (LPE) dalam bentukan bangunan traditional adat sunda dengan penggabungan material lokal pada fasad bangunan dan bentukan interior kontemporer diterapkan pada alur sirkulasi yang dapat mengurangi adanya kerumunan berlebih pada era pandemi covid-19. Penerapan konseptersebut diharapkan menjadi keselarasan antar desain traditional dengan kegunaan bangunan eksibisi dan konferensi yang dapat menjadikan LPE sebagai bangunan yang interaktif sertamencerminkan tempat, budaya sunda di kota baru parahyangan
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR POST-MODERN PADA BANGUNAN BALE PARAHYANGAN DI KOTA BARU PARAHYANGAN Muhammad Naufal; Nurtati Soewarno
Jurnal Arsitektur Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1389.651 KB) | DOI: 10.59970/jas.v13i2.34

Abstract

Bale Parahyangan adalah bangunan yang dirancang untuk fungsi Eksibisi dan Konvensi yang berlokasi di Jl. Parahyangan, Kota Baru Parahyangan. Nama Bale Parahyangan diambil dari dua kata yaitu “Bale” berasal dari bahasa Sunda yang berarti balai atau gedung pertemuan dan “Parahyangan” berasal dari nama lokasi dimana bangunan tersebut berada, yaitu di Kota Baru Parahyangan, Bale Parahayangan dirancang dengan fasilitas utama sebagai tempat untuk kegiatan pertemuan dan pameran dengan kapasitas total 1500 orang yang dapat menampung aktifitas MICE (Meeting, Invention, Convention, Exhibition) berupa Rental Office, Co-Working Space, dan Meeting Room. Bangunan ini dirancang dengan konsep Arsitektur Post Modern dan gabungan dari konsep Post Modern-Contextualism yang memperhatikan 3 aspek utama yaitu aspek kondisi lingkungan, sosial budaya masyarakat dan sejarah kawasan sekitarnya. Penerapan konsep Arsitektur Post ModernContextualism diimpelentasikan pada elemen utama bangunan seperti penataan lanskap yang selaras dengan lingkungan sekitar, fasad yang menggunakan bentukan dari budaya Sunda, olahan ruang dalam yang luas dan terbuka serta tatananmassa bangunan yang bersifat geometris namun tetap responsif terhadap bentuk tapak. Diharapkan penerapan konsep Arsitektur Post-Modern dapat menjadikan bangunan Bale Parahyangan sebagai salah satu icon di kawasan Kota Baru Parahyangan yang dapat meningkatkan kunjungan masyarakat ke kawasan ini.
IDENTIFIKASI KENYAMANAN TERMAL PADA RUANG LOBBY KAMPUS SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI CIREBON Gilang Bintang Fihannum; Eka Widiyananto
Jurnal Arsitektur Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1148.838 KB) | DOI: 10.59970/jas.v13i2.35

Abstract

Kampus merupakan bangunan gedung yang digunakan pada perguruan tinggi. Pada setiap kampus memiliki lobby sebagai ruangan yang ditempatkan di dekat pintu masuk yang biasanya berfungsi untuk ruang tunggu sementara untuk para tamu. Kenyamanan Thermal pada ruang lobby Kampus STTC perlu diperhatikan agar tidak mengganggu aktifitas didalamnya. Faktor kenyamanan yang diukur dalam penelitian ini adalah factor lingkungan yaitu suhu, kecepatan angin dan kelembaban. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian yang bersifat kuantitatif dengan melakukan pengukuran variable penelitian di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kenyamanan thermal pada ruang lobby Kampus STTC walaupun secara kuantitatif menunjukan hasil diatas syarat maksimal kenyamanan thermal tetapi secara psikologis masih dapat diterima oleh pengguna walaupun memang harus dibuktikan lagi dengan penelitian lebuh lanjut mengenai hal ini.

Page 1 of 1 | Total Record : 6