cover
Contact Name
Eka Widiyananto
Contact Email
ewdynt@gmail.com
Phone
+628122089782
Journal Mail Official
jurnalarsitektur@sttcirebon.ac.id
Editorial Address
© Redaksi Jurnal Arsitektur Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon Gd.Lt.1 Jl.Evakuasi No.11, Cirebon 45135
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Arsitektur
ISSN : 20879296     EISSN : 26856166     DOI : 10.59970/jas
Core Subject : Engineering,
Fokus Jurnal Arsitektur adalah mahasiswa dan dosen pembimbing untuk Mata Kuliah Metodologi Penelitian, Seminar atau Skripsi di Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon atau Prodi Arsitektur pada Perguruan Tinggi lain di Indonesia. Ruang lingkup pada Jurnal Arsitektur adalah ilmu kearsitekturan dengan bidang keilmuan diantaranya bidang keilmuan kota, perumahan dan permukiman, bidang keilmuan ilmu sejarah Arsitektur, filsafat dan teori arsitektur, bidang keilmuan teknologi bangunan, manajemen bangunan, building science, serta bidang keilmuan perancangan arsitektur.
Articles 76 Documents
PENATAAN SISTEM PARKIR PADA KAWASAN PERDAGANGAN STUDI KASUS: KORIDOR JALAN PEKIRINGAN Isti Qur’ani; Budi Tjahjono
Jurnal Arsitektur Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1565.555 KB) | DOI: 10.59970/jas.v10i2.4

Abstract

Salah satu penyebab masalah transportasi sering ditemukan di kota-kota di Indonesia adalah kurangnya ruang jalan yang diperlukan untuk sirkulasi lalu lintas kendaraan. Kondisi ini semakin diperparah dengan ketidakteraturan kendaraan umum serta kehadiran lahan parkir di bahu jalan sehingga menyebabkan rendahnya kapasitas jalan dari yang seharusnya. Peningkatan jumlah aktivitas perdagangan terutama di kawasan perdagangan yang terletak di Jalan Pekiringan Kota Cirebon turut andil dalam memengaruhi aliran lalu lintas yang melewati koridor jalan tersebut sehingga membutuhkan adanya sistem perparkiran yang memadai. Penyediaan ruang parkir yang cukup khususnya pada pusat perdagangan merupakan faktor yang sangat penting di dalam sistem transportasi perkotaan. Koridor Jalan Pekiringan merupakan salah satu kawasan perdagangan aktif di Kota Cirebon. Berbeda dengan lahan parkir yang tersedia di area mall dimana terdapat area mengakomodir proses bongkar muat barang sehingga tidak mengganggu pengguna jalan lain. Koridor Jalan Pekiringan tidak memiliki lahan parkir yang cukup untuk mengakomodasi aktivitas bongkar muat tersebut sehingga menimbulkan dampak kemacetan. Maka seyogyanya masyarakat dapat turut berpartisipasi aktif untuk mengurangi dampak tersebut. Arsitek Urban sebagai perencana kota yang seharusnya menyediakan space untuk bongkar muat barang, juga tersedianya ruang bongkar muat barang yang disediakan secara khusus oleh tokotoko yang berada di Koridor Jalan Pekiringan serta pembaharuan regulasi manajemen parkir oleh Pemerintah merupakan salah satu saran penulis dalam mengatasi kesemrawutan Koridor Jalan Pekiringan Kota Cirebon ini.  
MAKNA SIMBOL ORNAMEN PADA VIHARA DEWI WELAS ASIH Ovy Damayanti; Mudhofar .
Jurnal Arsitektur Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1326.946 KB) | DOI: 10.59970/jas.v10i2.5

Abstract

Arsitektur Cinayang sudah hadir di negeri kita sejak beberapa abad yang lalu ditandai denganadanya bangunan-bangunan tempat peribadatan (Klenteng) maupun bangunan-bangunan rumah tinggal yang terdapat banyak dikawasanPecinan, terutama dikota-kota pantai. Hal ini wajar mengingat orang-orang Cina yang datang ke negeri kita dahulu umumnya adalah para perantau yang menggunakan laut sebagai media transportasinya.Bangunandengangaya ArsitekturCinamenampilkan sesuatu yang khas dengan bentuk dan nuansa yang mempunyai ciri Arsitektur tersendiri. Ragam hias (ornamen) dan warna-warna yang digunakan dalam bangunan mengandung makna dan maksud tertentu.Arsitektur Cinamerupakan Arsitektur Khas Oriental yang berasal dari daratan Cina yang padadasarnya adalah Arsitektur Tradisionalberornamen atau berhias. Hiasan tersebut bisa berada di dinding, pintu,jendela dan lain-lain yang didasarkan pada mitosdan kepercayaan bangsa Tionghoa, dengan berbagairagam ornamen mulai dari ragam geometris, motif tanaman, motifhewan bahkan sampai legenda-legenda, dengan warna-warna khas yang tampil.Dalam penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan jenis-jenis ornamen dan makna simbolis ornamen yang terdapat pada Vihara Dewi Welas Asih.Penelitianini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah ornamen yang terdapat padaVihara Dewi Welas Asihyang terdapat di Kawasan Cirebon Lama, yaitu kawasan sekitar Jl Yos Sudarsono dan BAT.
KAJIAN OPEN SPACE DI KERTAWANGUNA KUNINGAN TERHADAP RUANG PUBLIK DAN PAGELARAN BUDAYA Deky Hermawan; Budi Tjahjono
Jurnal Arsitektur Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1525.53 KB) | DOI: 10.59970/jas.v10i2.6

Abstract

Open Space Kertawangunan adalah sebuah ruang terbuka yang di bangun berdasarkan keinginan masyarakat kertawangunan untuk dijadikan ruang publik dan tempat berlangsungnya acara tahunan yaitu saptonan yang biasanya dilaksanakan pada tanggal 1 september ketika perayaan hari jadi kuningan. Selain acara saptonan open space ini juga sering digunakan sebagai tempat berlangsungnya acara panahan dan acara-acara resmi lainnya sehingga open space ini dirancang dengan keadaan benar-benar terbuka dan luas supaya seluruh masyarakan kertawangunan umumnya masyarakat kuningan bisa menikmati tempat ini secara bebas dan nyaman. Open Space Kertawangunan diresmikan pada tanggal 1 september 2017 oleh Bupati kuningan Bapak H.Acep Purnama dan langsung digunakan untuk acara tahunan yaitu saptonan dan panahan. Seiring berjalannya waktu ruang terbuka ini menjadi sebuah tujuan bermain dan berkumpul oleh masyarakan kertawangunan umumya masyarakat Kuningan karena open space ini memberikan sebuah kenyamanan dan kesejukan ketika berada ditempat ini. Selain digunakan untuk acara tahunan open space ini bisa dijadikan tempat wisata atau menjadi kawasan wisata budaya, karena sejak dari jaman dahulu kawasan ini selalu dijadikan tempat berlangsungnya pagelaran budaya dan panahan walaupun pada jaman dahulu keadaan tempat ini masih belum tertata dan hanya sebuah lapangan sepak bola masyarakat kertawangunan, namun seiring berkembangnya jaman keinginan masyarakatpun berbeda dan ingin menjadikan tempat ini menjadi sebuah ikon desa kertawangunan dan menjadi satu-satunya open space yang memiliki sejarah kebudayaan. Menurut (Eko Budiharjo dan Djoko Sujarto,Kota Berkelanjutan, 2005:89) Ruang terbuka merupakan ruang yang direncanakan karena kebutuhan akan tempattempat pertemuan dan aktivitas bersama diudara terbuka. Seperti hal nya open space kertawangunan kuningan yang di desain untuk tujuan menjadikan kawasan kunjungan wisata dan pagelaran budaya  
PENGARUH POLA BAYANGAN TERHADAP SUHU RUANG LUAR DI KAMPUS STT CIREBON Februar Suryadi Muntur; Eka Widiyananto
Jurnal Arsitektur Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1525.189 KB) | DOI: 10.59970/jas.v10i2.7

Abstract

Faktor suhu udara luar sangat penting untuk diperhatikan, hal ini dikarenakan suhu ruang luar tersebut dapat mempengaruhi suhu ruang dalam bangunan. Sebaran radiasi matahari akan meningkatkan suhu udara ruang luar, salah satu cara meminimalisasi perolehan panas adalah dengan pembayangan. Penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya pengaruh pola bayangan terhadap suhu udara ruang luar. Ruang lingkup spatial penelitian adalah pada ruang luar kampus, sedangkan lingkup substantial penelitian adalah pola bayangan dan suhu permukaan ruang luar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif sedangkan pendekatan penelitian adalah causal-comparative atau membandingkan dan mencari hubungan antara variable yang ada yaitu pola bayangan yang terjadi terhadap suhu ruang luar. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa suhu ruang luar pada daerah yang terbayangi bangunan lebih kecil dari suhu ruang luar di daerah yang terbayangi pohon, hal ini dikarenakan pola bayangan bangunan lebih masif atau padat jika dibanding dengan pola bayangan pohon yang menyebar.
CITRA VISUAL KOTA CIREBON PADA PENGGAL JALAN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO Ajib Abdul Jabar; Budi Tjahjono
Jurnal Arsitektur Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1435.484 KB) | DOI: 10.59970/jas.v10i2.8

Abstract

Lynch mendefinisikan citra kota sebagai gambaran mental dari sebuah kawasan sesuai dengan rata-rata pandangan masyarakatnya . Kota Cirebon, dengan perkembangannya yang semakin pesat, dengan ditopang adanya keberadaan tol Cipali, bandara internasional majalengka dan sejumlah kemajuan sarana publik lainnya. Tentu kenyataan ini membawa berkah, peluang dan sekaligus tantangan bagi pemerintah daerah. Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui elemenelemen pembentuk kota yang berpengaruh terhadap citra visual di Kota Cirebon, sehingga dapat digunakan sebagai rujukan dalam meningkatkan citra di kawasan kota cirebon. Metode penelitian adalah kualitatif. Dari hasil analisis, maka didapatkan bahwa elemen-elemen yang berpengaruh terhadap citra kawasan Kota Cirebon berada di area Jalan Kartini seperti Landmark yang paling menonjol adalah Masjid At-Taqwa, distrik yang memiliki aktivitas serta tata massa khusus, dimana terdapat aktivitas seperti peribadatan, perdagangan dan jasa serta perkantoran. Selain itu , salah satu path juga berada di jalur Cipto yang dapat dilihat melalui adanya deretan bangunan yang khas kawasan bisnis & perdagangan di sisi kanan maupun kiri jalur.
STUDI PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KENYAMANAN FISIK TAMAN KOTA KUNINGAN Yigal Katyusha Abdillah; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1273.71 KB) | DOI: 10.59970/jas.v10i2.9

Abstract

Taman Kota Kuningan adalah salah satu taman di kabupaten kuningan yang dibangun pada tahun 2008. tempat tersebut hadir sebagai tempat bersantai dan rekreasi bagi masyarakat. Sebagai salah satu tempat rekreasi di kabupaten kuningan, masyarakat tentu memiliki preferensi tentang Taman Kota Kuningan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap kenyamanan fisik Taman Kota Kuningan. penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mencari makna dibalik data. Hasil penelitian ini adalah bahwa masyarakat masih memandang kenyamanan fisik Taman Kota Kuningan relatif baik. Namun adaptasi desain Taman Kota Kuningan terhadap cuaca, khususnya hujan, masih menjadi masalah. Ini disebabkan tidak ada tempat yang cukup aman dari hujan bagi masyarakat untuk berteduh.
IDENTIFIKASI ARSITEKTUR RUMAH TINGGAL PANGERAN ARYA DENDA KUSUMA DI DESA MANDALANGEN KOTA CIREBON Rijal Abdullah; Mudhofar .
Jurnal Arsitektur Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1369.551 KB) | DOI: 10.59970/jas.v11i1.10

Abstract

Cirebon merupakan daerah yang dimana banyak kebudayaan, suku, agama berkumpul karena Cirebon dulu sebagai pusat perdagangan di Jawa Barat bagian Timur. Sehingga menyebabkan banyak akulturasi budaya, salah satunya pada gaya arsitekturnya. Pada hunian atau tempat tinggal di Cirebon lebih tepatnya pada kawasan pemukiman di keraton kesepuhan desa Mandalangenyang diduga dipengaruhi oleh beberapa gaya yaitu dari, Kolonial Belanda, Tradisional Jawa dan Tradisional Sunda yang menjadi ciri gaya hunian pada zamanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikikasi unsur arsitektur salah satu rumah tinggal lama yaitu rumah tinggal pangeran Arya Denda Kusuma pada saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif menngunakan teknik pengumpulan data berupa penelitian pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan elemen-elemen atau bangian-bagian yang mana merupakan ciri arsitektur jawa, arsitektur sunda ataupun arsitektur kolonial.
KAJIAN ELEMEN PERANCANGAN KOTA PADA ALUN-ALUN KOTA CIREBON DAN ALUN-ALUN KOTA BEKASI Azka Diastyo Andharu; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1622.648 KB) | DOI: 10.59970/jas.v11i1.11

Abstract

Alun-alun merupakan sebuah ruang terbuka yang selalu ada di setiap kota-kota. Alun-alun sendiri bisa menjadi aspek penilaian suatu kota karena jika sebuah alun-alun di kota tersebut selalu ramai akan pengunjung maka bisa di pastikan bahwa kota tersebut adalah kota yang maju. Namun sering kali sebuah alun-alun tidak mendapatkan suatu perawatan yang sebagaimana mestinya dan kurangnya fasilitas yang disediakan sehingga dirasa masih kurang maksimal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji elemen-elemen perancangan kota pada alun-alun. Penelitian dilakukan dengan mengambil contoh alun-alun dari satu kota dengan kota lain untuk dilakukan perbandingan. Dalam hal ini peneliti mengambil contoh alun-alun Kota Bekasi untuk di bandingkan dengan alun-alun Kejaksan Kota Cirebon. Teori yang di gunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori Hamid Shirvani tentang “Elemen Fisik Perancangan Kota”. Metodologi yang di gunakan adalah metode kualitatif. Untuk mengumpulkan data sekunder dilakukan dengan cara mencari teori-teori yang membahas tentang alun-alun. Untuk mengumpulkan data primer dilakukan dengan cara studi lapangan, pada penelitian ini terdapat 2 tempat untuk mengumpulkan data-data berupa foto.
PENGARUH SUHU PERMUKAAN RUANG LUAR TERHADAP KECEPATAN DAN ARAH ANGIN DI KAWASAN JATIWANGI SQUARE Eka Widiyananto; Nurhidayah .
Jurnal Arsitektur Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1490.151 KB) | DOI: 10.59970/jas.v11i1.12

Abstract

Kenyamanan Suhu didapat bukan hanya menurunkan temperatur udara ruang tetapi dengan pendinginan terhadap suhu ruang. Pendinginan yang diinginkan di wilayah iklim tropis lembab adalah dengan ventilasi silang, salah satu faktor keberhasilan ventilasi silang adalah adanya gerakan udara yang memadai sehingga pendinginan dapat tercapai. Kecepatan angin rata-rata pada kawasan Jatiwangi Square adalah 1.9 m/dtk pada siang hari sedangkan kondisi suhu udara luar yang cenderung tinggi yaitu rata-rata suhu udara 33-34°C, kecepatan angin selalu berubah setiap saat terkadang sangat tinggi tapi juga suatu saat tidak ada angin. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan membuktikan bahwa suhu permukaan setiap jenis material penutup permukaan pada suatu kawasan ruang luar dapat mempengaruhi kecepatan dan arah angin sehingga kita dapat memodifikasi iklim mikro untuk mengoptimalkan pendinginan, penelitian juga dapat bermanfaat bagi Pengembang Jatiwangi Square dalam perencanaan dan pengembangan kawasan pada masa yang akan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif dengan pendekatan penelitian adalah causal-comparative yaitu mencari korelasi atau hubungan antara suhu permukaan dan kecepatan serta arah angin. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran langsung di lapangan menggunakan data logger ,analisis dilakukan dengan menggunakan SPSS 23 untuk mengetahui hubungan pengaruh antar variable penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi suhu permukaan maka semakin tinggi pula kecepatan angin sedangkan jika melihat signifikasi hasil angka korelasi maka hubungan antara suhu permukaan dengan kecepatan angin adalah tidak signifikan.
PENGARUH FASILITAS SOSIAL TERHADAP PENJUALAN PERUMAHAN THE GARDENS CIREBON Gilang Romadhon Rahman; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.977 KB) | DOI: 10.59970/jas.v11i1.13

Abstract

Semakin bertambahnya jumlah penduduk yang makin pesat, tuntutan akan tersedianya berbagai fasilitas yang mendukung kehidupan masyarakat juga mengalami peningkatan. Setiap individu selalu berkeinginan agar rumah yang dihuninya memenuhi standar, seperti tersedianya fasilitas umum, fasilitas sosial dan prasarana lingkungan yang memadai. Penjualan rumah oleh pengembang yang lambat disatu sisi adalah merupakan tantangan bagi The Gardens dalam pemasarannya sementara fasilitas sosial yang telah terbangun belum dimanfaatkan secara optimal oleh penghuni meskipun fasilitas sosial yang ada telah didesain dengan cukup baik.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya keterkaitan antara fasilitas sosial di perumahan dengan penjualan rumah di the gardens. Metode penelitian yang digunakan observasi atau pengamatan langsung di lokasi dan wawancara dengan penghuni sedangkan manfaat penelitian adalah untuk memberikan rekomendasi bagi pengambang untuk dapat memanfaatkan fasilitas sosial yang ada agar penjualan unit rumah dapat ditingkatkan.