cover
Contact Name
Joko Suwito
Contact Email
donysulystiono@poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone
+6281234802629
Journal Mail Official
jurnalkeperawatanpolkesbaya@gmail.com
Editorial Address
Jl. Karang Menjangan No.12, Airlangga, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur 60286
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keperawatan
ISSN : 24078999     EISSN : 24078999     DOI : 10.36568
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan covers all nursing area including basic research in nursing, management nursing, emergency, and critical nursing, medical-surgical nursing, mental health nursing, maternity nursing, pediatric nursing, gerontological nursing, community nursing, family nursing education nursing, complementary and alternative medicine (CAM) in nursing.
Articles 62 Documents
PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DAN STATUS GIZI ANAK DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA 2 – 5 TAHUN Brainia Logi Anshari
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 1 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i1.23

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyebab utama kematian di Indonesia dengan anak usia di bawah 5 tahun. Salah satu faktor terjadinya ISPA ialah dari status gizi serta perilaku ibu dalam pemberian makanan anak sehari-hari. Pada pemberian makan anak sehari-hari haruslah sesuai dengan gizi seimbang anak menurut usia, bila gizi anak tidak terpenuhi menyebabkan terjadinya gizi kurang yang dapat menurunkan kekebalan tubuh sehingga anak mudah terserang penyakit dari luar salah satunya ialah ISPA yang dapat menyebar ke paru-paru dan bila ISPA tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang baik dapat menyebabkan kematian. Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dan status gizi anak dengan kejadian ISPA anak usia 2-5 tahun di Puskesmas Bulak Banteng Surabaya. Metode: Rancangan dalam penelitian ini menggunakan analitik kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan jenis purposive sampling didapatkan 45 responden, peneliti menggunakan kuesioner untuk pengetahuan tentang gizi seimbang dan observasi penimbangan dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) dalam pengumpulan data, serta dilakukan analisis menggunakan Chi Square untuk mengetahui hubungan pada variabel yang telah diteliti. Hasil: menunjukkan ada hubungan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan kejadian ISPA (ρ = 0,003). Ada hubungan status gizi anak dengan kejadian ISPA (ρ = 0,031). Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan terdapat hubungan pada semua variabel.
HUBUNGAN PUTUS PENGOBATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN AMUK PADA PASIEN GANGGUAN JIWA Maharani Elvia
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 1 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i1.24

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan bentuk gangguan dalam fungsi alam pikiran. Salah satu bentuk gangguan jiwa adalah skizofrenia. Penyebab kejadian amuk pada gangguan jiwa yaitu kurangnya dukungan keluarga dan terhentinya rutinitas minum obat. Oleh karena itu diperlukan solusi untuk meningkatkan dukungan keluarga dan pengawasan minum obat pasien gangguan jiwa agar tidak terjadi resiko kekambuhan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan antara putus pengobatan dan dukungan keluarga dengan kejadian amuk pada pasien gangguan jiwa di IGD Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Metode Jenis penelitian adalah analitik korelasional dengan pendekatan waktu cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling:consecutive sampling dengan jumlah sampel 30 keluarga. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Kendall’s Tau dengan tingkat signifikansi p = 0,05. Hasil Hasil uji korelasi Kendall’s Tau antara putus pengobatan dengan kejadian amuk didapatkan nilai signifikan 0,002 < p=0,05 sehingga H0 ditolak. Hasil uji korelasi Fisher’s Exact Test antara dukungan keluarga dengan kejadian amuk didapatkan nilai signifikan 0,000 < p=0,05 sehingga Ho ditolak. Faktor yang paling dominan adalah dukungan emosional Analisis Ada hubungan antara putus pengobatan dan dukungan keluarga dengan kejadian amuk pada pasien gangguan jiwa di IGD Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan semakin lama putus pengobatan dan rendahnya dukungan keluarga yang diberikan akan meningkatkan resiko kejadian amuk pada pasien gangguan jiwa.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN RESUSITASI JANTUNG PARU DENGAN SELF EFFICACY PERAWAT MENANGANI PASIEN HENTI JANTUNG Panji Putro Pamungkas; Teresia Retno Puspitadewi; Ach Arfan Adinata
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 1 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i1.25

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Henti jantung masih merupakan penyebab kematian utama di dunia. Walau telah ada kemajuan dalam hal tatalaksana kegawatdaruratan kardiovaskular. Dalam melakukan pelayanan kegawatdaruratan kemampuan tenaga medis juga menentukan keberhasilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan self efficacy perawat dalam menangani pasien henti jantung.. Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi, sampel yang dipakai adalah perawat ruang ICU sebanyak 24. Uji yang dipakai menggunakan Spearmen Rank Test. Hasil Penelitian : Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar perawat (54,2%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang RJP dan sebagian besar (64%) memiliki self efficacy yang baik. Analisa : Hasil uji Spearmen Rank Test diperoleh hasil nilai ρ=0,000 dan r=0,824 bahwa terdapat hubungan sangat kuat antara pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan self efficacy perawat dalam menangani pasien henti jantung di ICU RSU Haji Surabaya. Pembahasan : Oleh karena itu, diharapkan profesi keperawatan lebih meningkatkan kembali perannya sebagai caregiver dan edukator serta meningkatkan skill dengan cara seminar, workshop, dan pelatihan.
AKTIVITAS SEHARI-HARI DAN SUCCESFUL AGING PADA LANSIA Nur Hasanah; Indriatie,; Dwi Utari Widyastuti
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 1 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i1.26

Abstract

ABSTRAK Indonesia memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia. Peningkatan kuantitas lansia belum tentu diikuti dengan meningkatnya kualitas hidup. Kualitas lansia Indonesia masih dianggap rendah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lansia yang memiliki ketergantungan yang kuat terhadap anak atau keluarga yang lain, dan kurang produktif. Menec (2003) menjelaskan bahwa kesuksesan usia lanjut dapat dilihat melalui aktivitas kesehariannya, dan kesuksesan tersebut akan terus menunjukkan peningkatan apabila lansia melakukan peningkatan mutu dalam aktivitas kesehariannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan aktivitas sehari-hari dan succesfull aging pada lansia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah lansia berusia 60 tahun ke atas yang terdaftar di Posyandu Lansia Bhakti Pertiwi RW 07 Kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng Kota Surabaya pada tahun 2017. Besar sampel penelitian adalah 42 orang, yang diambil menggunakan teknik acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner, dan analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan 0,05. Uji laik etik penelitian ini dilakukan melalui Komisi Etik Penelitian Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang melakukan aktivitas sehari-hari tinggi didapatkan 44,4% di antaranya mengalami succesful aging yang baik, sedangkan pada lansia yang melakukan aktivitas sehari-hari rendah didapatkan 77,8% mengalami succesful aging yang cukup dan 22,2% kurang. Pengujian hiptesis menunjukkan adanya hubungan linier positif yang signifikan antara aktivitas sehari-hari dengan succesful aging pada lansia (p = 0,014). Berdasarkan hasil tersebut maka diharapkan lansia untuk terus mempertahankan aktivitas sehari-hari agar mampu beradaptasi dengan keadaan dirinya maupun keadaan di sekitarnya sehingga akan tercipta masa tua yang bahagia dan sejahtera.
KREATIVITAS REMAJA YANG SERING BERMAIN GAME ONLINE BAMBANG HERIYANTO BAMBANG HERIYANTO
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i3.28

Abstract

Game online yang diminati berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Meski bisa dijadikan media hiburan, game online juga bisa berdampak buruk pada psikologis penggunanya, terutama anak-anak dan remaja. Di zaman sekarang ini, game telah menjadi bagian hidup para remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kreativitas remaja yang sering bermain game online di SMAN 4 Sidoarjo. Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini seluruh remaja yang sering bermain game online berjumlah 20 remaja di SMAN 4 Sidoarjo. Variabel penelitian ini yaitu tingkat kreativitas. Teknik sampling menggunakan total sampling. Tidak terdapat sampel karena peneliti menggunakan seluruh responden untuk dijadikan objek penelitian, Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang sering bermain game online di SMAN 4 Sidoarjo memiliki tingkat kreativitas tinggi dengan jumlah 8 remaja (40%) dari jumlah keseluruhan 20 remaja (100%). Diharapkan ke depannya institusi pendidikan dapat memberikan tambahan informasi tentang manfaat dari sisi berpikir kreatif dan dapat melakukan pembelajaran menggunakan metode permainan. Kata Kunci : Tingkat Kreativitas,Game Online, Remaja
PERAN ORANG TUA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI PADA BALITANYA YANG MENGALAMI WASTING : PERAN ORANG TUA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI PADA BALITANYA YANG MENGALAMI WASTING BAMBANG HERIYANTO BAMBANG HERIYANTO
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 2 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i2.29

Abstract

PERAN ORANG TUA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI PADA BALITANYA YANG MENGALAMI WASTING Penulis Bambang Heriyanto, Fadhila Filsafatoni Rhama Prodi DIII Keperawatan Kampus Sutopo Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Surabaya E-mail: bbg_7479@yahoo.co.id ABSTRAK Ketika tubuh balita tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup akan menyebabkan masalah wasting. Peran orang tua merupakan kegiatan yang dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada balita. Penelitian ini bertujun untuk memperoleh gambaran peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pada balitanya yang wasting di wilayah kerja Puskesmas Kenjeran Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah 44 orang tua yang memiliki balita wasting dengan menggunakan total sampling sebagai teknik sampel. Pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan data di analisa secara deskriptif kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian di dapatkan distribusi frekuensi peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pada balitanya yang wasting menunjukkan bahwa 8 (18%) orang tua berperan kurang, 31 (70%) orang tua berperan cukup, dan 5 (12%) orang tua berperan baik. Dapat disimpulkan bahwa setengah dari orang tua yang balitanya wasting memiliki peran yang cukup terhadap pemenuhan nutrisi balitanya. Penelitian ini merekomendasikan agar orang tua melakukan perannya dengan tepat terhadap pemenuhan kebutuhan nutrisi balita, orang tua juga harus menggunakan ketrampilannya serta kasih sayang dalam melakukan perannya. Kata kunci: Peran Orang Tua, Wasting, Balita, Nutrisi
Kepatuhan Minum Obat dan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di Wilayah Puskesmas Kenjeran Surabaya Ranum Anjarsari; Padoli Padoli; Kiaonarni Ongko Waluyo
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 17 No. 2 (2023)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v17i2.31

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronis dan menahun yang hanya bisa dikontrol dengan rutin minumobat. Minum obat berpengaruh untuk keberhasilan terapi dan terkontrolnya tekanan darah. Klien apabila tidak rutin minum obat akan berdampak pada kesehatannya yaitu komplikasi seperti penyakit jantung, gagal ginjal bahkan kematian. Hal ini dapat menyebabkan kualitas hidup pasien hipertensi menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pada pasien hipertensi di Puskesmas Kenjeran Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian desain deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi dengan besar sampel 83 orang yang dipilih dengan accidental sampling. Pengukuran kepatuhan minum obat menggunakan kuesioner MMAS-8 dan pengukuran kualitas hidup menggunakan WHOQOL-BREF. Data yang terkumpul dianalisis univariat untuk mendeskripsikan kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar patuh dalam minum obat 64,1% dan sebagian besar kualitas hidup pasien hipertensi baik 87,1%. Pada kesehatan secara umum sebagian besar baik 61,4%,pada domain fisik sebagian besar buruk 74,6%, pada domain psikologis sebagian besar buruk 54,2%, pada domain sosial sebagian besar baik 71,0%, pada domain lingkungan sebagian besar baik 65,0%. Untuk itu diharapkan pada pasien hipertensi untuk selalu patuh dalam minum obat dan rutin kontrol tekanan darah untuk menjadikan kualitas hidup yang baik.
Hubungan Self Management dengan Tekanan Darah pada Klien Hipertensi di Desa Jantiganggong Kecamatan Perak Kabupaten Jombang Ariffatul Azizah; Padoli Padoli; Joko Suwito
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i3.36

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di Indonesia. Tekanan darah akan meningkat seiring dengan pola hidup yang tidak sehat. Salah satu upaya dalam mengendalikan hipertensi agar mencegah terjadinya komplikasi yaitu dengan self management hipertensi. Self management merupakan kemauan atau kemampuan seseorang dalam mempertahankan atau mengubah perilaku tertentu untuk meningkatkan dan melindungi kesehatannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan self management terhadap tekanan darah pada klien hipertensi di Desa Jantiganggong Kecamatan Perak Kabupaten Jombang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh klien hipertensi di Desa Jantiganggong Kecamatan Perak Kabupaten Jombang dengan jumlah sampel 54 klien. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengisi kuisioner self management hipertensi dan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer. Setelah data terkumpul dianalisis menggunakan tabel dengan distribusi frekuensi. Untuk mengetahui hubungan antara self management dengan tekanan darah menggunakan uji korelasi Spearman Rho dengan nilai signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya memiliki self management cukup (64,8%) dan sebagian besar memiliki tekanan darah dalam kategori hipertensi derajat 1 (51,9%). Terdapat hubungan antara self management dengan tekanan darah Hasil analisis didapatkan nilai p value = 0,000 p< 0,05 dimana apabila seseorang memiliki self management yang baik maka tekanan darah akan terkontrol dengan baik. Untuk itu diharapkan pada klien hipertensi agar dapat melakukan pola hidup yang lebih baik lagi sehingga tekanan darah dapat terkontrol dengan baik. Kata Kunci : Self Management, Tekanan Darah, Hipertensi ABSTRACT Hypertension is one of the most common diseases in Indonesia. Blood pressure will increase along with an unhealthy lifestyle. One of the efforts in controlling hypertension in order to prevent complications by self-management of hypertension. Self-management is a person's willingness or ability to maintain or change certain behaviors to improve and protect their health. The purpose this study was to determine the relationship of self-management to blood pressure in hypertensive clients in Jantiganggong Village, Perak District, Jombang Regency. The type of research used is descriptive correlation with cross sectional approach and uses accidental sampling technique. The population in this study were all hypertensive clients in Jantiganggong Village, Perak District, Jombang Regency with a total sample of 54 clients. Data collection instruments in this study were carried out by filling out hypertension self-management questionnaire and measuring blood pressure using a sphygmomanometer. After the data collected were analyzed using table with frequency distribution. To determine the relationship between self-management and blood pressure using the Spearman Rho correlation test with a significant value of 0.05. The results showed that almost all of them had sufficient self-management (64.8%) and most had blood pressure in the category 1 hypertension (51.9%). There is a relationship between self-management and blood pressure. The results of the analysis obtained p value = 0.000 p <0.05, where if someone has good self-management, blood pressure will be well controlled. For this reason, it is expected that hypertensive clients can carry out healthy lifestyle so that blood pressure can be controlled. Keywords : Self Management, Blood Pressure, Hypertension
HUBUNGAN FREKUENSI SENAM AEROBIK TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA JOMBOK KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG Nella Astania Eka Putri; Dwi Adji Norontoko; Kiaonarni Ongko Waluyo
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i2.38

Abstract

ABSTRAK Hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg karena disebabkan oleh kondisi yang kompleks tanpa disertai gejala yang jelas. Salah satu penyebab peningkatan tekanan darah yaitu kurangnya berolahraga. Kesadaran masyarakat akan pentingnya berolahraga secara teratur masih dianggap kurang, hal ini disebabkan karena kemalasan dan kesibukan akan padatnya aktivitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan frekuensi senam aerobik terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Jombok Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di Desa Jombok Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang dengan besar sampel 56 orang yang dipilih dengan metode accidental sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah frekuensi senam aerobik dan tekanan darah. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan lembar observasi. Setelah data terkumpul dianalisis dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Untuk mengetahui hubungan frekuensi senam aerobik dangan tekanan darah menggunakan uji korelasi Spearman Rank dengan nilai signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 29 penderita hipertensi (51,8%) yang sering melaksanakan senam aerobik terdapat 20 penderita hipertensi (69,0%) memiliki tekanan darah dalam kategori normal-tinggi. Hasil uji korelasi diperoleh nilai p value 0,000, maka nilai p value 0,000 < α = 0,05. Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan frekuensi senam aerobik dengan tekanan darah. Dimana semakin sering penderita hipertensi melakukan senam aerobik, maka tekanan darah semakin terkendali. Diharapkan penderita hipertensi lebih aktif dan rutin dalam mengikuti kegiatan senam aerobik sebagai salah satu alternatif pelaksanaan terapi non-farmakologi untuk membantu mengendalikan tekanan darah. Kata Kunci : frekuensi senam aerobik, tekanan darah, hipertensi ABSTRACT Hypertension is a condition of increased systolic pressure 140 mmHg and diastolic blood pressure 90 mmHg because it is caused by a complex condition without obvious symptoms. One of the causes of increased blood pressure is a lack of exercise. Public awareness of the importance of exercising regularly is still considered lacking, this is due to laziness and busyness with busy activities. The purpose of this study was to determine the relationship between the frequency of aerobic exercise and blood pressure in patients with hypertension in Jombok Village, Ngoro District, Jombang Regency. The type of research used is quantitative with a correlational research design using a cross sectional approach. The population in this study were hypertensive patients in Jombok Village, Ngoro District, Jombang Regency with a sample size of 56 people selected by the accidental sampling method. The variables in this study were the frequency of aerobic exercise and blood pressure. The data collection instruments in this study were questionnaire sheets and observation sheets. After the data collected were analyzed using a frequency distribution table. To determine the relationship between the frequency of aerobic exercise and blood pressure, the Spearman Rank correlation test was used with a significant value of 0.05. The results showed that from 29 hypertensive patients (51.8%) who often did aerobic exercise, there were 20 hypertensive patients (69.0%) who had blood pressure in the normal-high category. Correlation test results obtained p value 0.000, then p value 0.000 < = 0.05. It can be interpreted that there is a relationship between the frequency of aerobic exercise and blood pressure. Where the more often people with hypertension do aerobic exercise, the more controlled blood pressure. It is expected that hypertension sufferers are more active and routine in participating in aerobic exercise activities as an alternative to implementing non-pharmacological therapy to help control blood pressure. Keywords : frequency of aerobic exercise, blood pressure, hypertension
Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) di Bumi Cabean Asri Sidoarjo Athaya Shafa Isnaeldha; Endang Soelistyowati; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 17 No. 2 (2023)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v17i2.39

Abstract

Pemeriksaan Payudara Sendiri adalah tindakan memeriksa kondisi payudara sendiri, tindakan inidilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara untuk mengetahui perubahan yang terjadi padapayudara. Kini kanker payudara terjadi pada remaja. Hal ini disebabkan karena gaya hidup remaja yang tidak sehat dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki remaja tentang SADARI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap remaja putri tentang payudara sendiri (SADARI) untuk deteksi dini kanker payudara di Bumi Cabean Asri Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri sebanyak 67 orang. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan teknik Random Sampling. Peneliti dalam mengumpulkan data penelitian dari responden menggunakan kertas yang berisi kuesioner dan dibagikan melalui rumah ke rumah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian remaja putri (47%) memiliki pengetahuan yang cukup, dan sebagian kecil (16%) memiliki pengetahuan yang baik. Sebagian besar remaja putri (54%) memiliki sikap yang positif dan sebagian kecil (46%) memiliki sikap yang negatif. Remaja putri diharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan cara mengikuti pendidikan kesehatan seperti seminar tentang SADARI, maupun menambah wawasan melalui buku, maupun majalah, ataupun media massa dan diharapkan dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin agar dapat mendeteksi secara dini terjadinya kanker payudara.